Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lifyanti Kurnia Khairani
"ABSTRACT
Jepang dikenal sebagai salah satu negara maju di dunia. Perkembangan Jepang dalam bidang teknologi sudah tidak diragukan lagi. Kemajuan teknologi Jepang sangat memudahkan masyarakatnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu tidak heran jika masyarakatnya sangat bergantung dengan teknologi. Selain itu, sikap masyarakatnya yang disiplin terhadap berbagai hal pun sudah diakui dunia. Dengan letak geografis yang rawan dengan bencana alam, menjadikan masyarakat Jepang sangat siap dan memiliki sikap yang tenang ketika menghadapi bencana. Bentuk dari kesiapan masyarakat Jepang pun tidak luput dari peran teknologi. Film Survival Family karya Yaguchi Shinobu menceritakan bagaimana masyarakat Jepang dapat bertahan hidup ketika teknologi tidak dapat digunakan. Dengan membedah film ini, penulis melihat representasi masyarakat Jepang dalam menghadapi bencana ketiadaan teknologi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan teori modernitas Anthony Giddens dan teori representasi Stuart Hall dan teori mise-en-scene. Hasil dari penelitian ini adalah film Survival Family merepresentasikan bahwa masyarakat Jepang tidak siap menghadapi bencana ketiadaan teknologi.

ABSTRACT
Japan is known as one of the developed countries with technology advancement that is highly undoubted around the world. The advancement of Japanese technologies greatly facilitate their people with their daily live routines which resulted to their dependence on technologies. In addition, Japanese discipline attitude towards various things has also been recognized by the world. With its geographical location being prone to natural disasters, Japanese society is very prepared and possess a calm attitude when facing disasters. These preparedness can not be separated from the role of technology. Survival Family, a movie directed by Yaguchi Shinobu, tells how Japanese people would survive when technology can not be used. The writer attemps to  examining this movie by seeing the representation of Japanese society when dealing with disasters in an environment absent of technology. This research used  descriptive analysis method, accompanied with Anthony Gidden`s modernity theory approach and Stuart Halls representation theory and the theory of mise-en-scene."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dipo Agung Tilarso
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas penerapan konsep uchi-soto ke dalam drama televisi berjudul Tokuyama Daigoro wo Dare ga Koroshitaka. Sebuah penggabungan antara konsep yang sudah lama ada dalam masyarakat Jepang dengan unsur modern berupa serial televisi yang digemari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan konsep uchi-soto dalam drama ini dan bagaimana dampaknya terhadap perilaku karakter di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Kesimpulan yang didapat yaitu konsep uchi-soto berdampak pada perubahan perilaku, sifat dan hubungan antarkarakter di dalam serial drama ini. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran terhadap konsep uchi-soto yang dimiliki oleh setiap karakter. Selain itu, drama ini juga dibuat sebagai kritik sosial terhadap kasus serupa seperti dalam drama yang terjadi di masyarakat.

ABSTRACT
This thesis will focus on an implementation of the uchi-soto concept in the drama Tokuyama Daigoro wo Dare ga Koroshitaka. The drama shows a combination of concepts that have long existed in Japanese society with modern elements in the form of a television series that is popular with the public. The purpose of this research is to explain the implementation of the concept and how it impacts character behavior in this drama. This research is a qualitative study. This study concludes that the uchi-soto concept has an impact on changes in behavior, traits and relationships between characters in this drama series. This is because there is an awareness of the uchi-soto concept that belongs to each character. In addition, this drama was also made as a social criticism of similar cases as in the drama that occurred in the society.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarani Girindraswari
"Sinonimi merupakan kemiripan makna beberapa kata. Pada penelitian ini dibahas hubungan sinonimi antara kata koi ? dan ai ? yang memiliki padanan kata yang sama dalam bahasa Indonesia, yakni lsquo;cinta rsquo;, dengan tujuan untuk menjelaskan perbedaan dan kemiripan makna antara kata koi ? lsquo;cinta rsquo; dan ai ? lsquo;cinta rsquo;. Peneliti menggunakan lirik lagu sebagai data dan data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis komponen makna dan normalitas relatif. Kedua kata tersebut merupakan sinonim karena memiliki komponen makna yang sama, tetapi juga memiliki komponen makna pembeda yang dikelompokan berdasarkan i partisipan, ii waktu, iii sifat makna, iv penuansaan, dan v kemampuan berkonjugasi.

Synonymy is similarity in meaning. This study is discussing the synonymy between koi and ai which has same translation in English, lsquo love rsquo , with explaining differences and similarity between koi lsquo love rsquo and ai lsquo love rsquo as the purpose. This study used Japanese songs lyrics as the data and the data is analyzed using componential analysis and relative normality. Both words are synonym to each other because having some components in common, but they also have different components which can be divided into groups based on i participants, ii time, iii meaning characters, iv ingestion, and v the ability to conjugate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tabitha Jane
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasikan ujaran sore na pada percakapan anak muda Jepang sebagai filler dan aizuchi. Sumber data diperoleh dari percakapan LINE yang kemudian dianalisis dengan memerhatikan makna kata sore dan partikel na, serta konteks situasi percakapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran sore na memiliki ciri sebagai filler dan aizuchi. Sore na sebagai filler menandakan penutur sedang berpikir. Penggunaan ujaran sore na sebagai aizuchi mengandung makna persetujuan rsquo; dan non-pesetujuan.

ABSTRACT
This study aim to identify sore na as filler and aizuchi backchannel in conversation by Japanese young people. The source of data was obtained from LINE application, which then analyzed by looking into the meaning of demonstrative sore, particle na and the context of the conversation. The results showed that sore na characterized as filler and aizuchi. Sore na as filler indicates speaker is thinking. The use of sore na as aizuchi implies lsquo agreement rsquo and lsquo non agreement."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Esaputra
"ABSTRACT
Latar belakang penelitian ini berasal dari keinginan The Japan Foundation untuk mengaplikasikan Marugoto ke seluruh lembaga pembelajaran bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecocokan buku ajar Marugoto di Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia jika dibandingkan dengan Minna no Nihongo dalam pembelajaran bahasa Jepang. Penelitian ini termasuk jenis evaluasi buku ajar dengan memakai kerangka analisis dan evaluasi Andrew Littlejohn sebagai dasar penelitian. Objek penelitian pada tulisan ini adalah buku Marugoto level A2 versi Katsudou dan Rikai, serta buku Minna no Nihongo Shokyuu II. Penentuan objek penelitian berdasarkan fakta lapangan bahwa Program Studi Jepang FIB UI memakai Minna no Nihongo sebagai buku ajar bahasa Jepang bagi pemula. Analisis dilakukan dengan tiga tahap, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Marugoto tidak bisa menggantikan Minna no Nihongo sebagai bahan ajar bahasa Jepang bagi pemula di Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Akan tetapi, Marugoto bisa menjadi buku penunjang Minna no Nihongo untuk latihan percakapan.

ABSTRACT
Background of this research is the passion from The Japan Foundation to apply Marugoto to all Japanese language learning institutions. This research aims to understand the compatibility of Marugoto on Japanese Studies at Faculty of Humanities, Universitas Indonesia if compared with Minna no Nihongo on Japanese language learnings. This research is to evaluate learning materials with Andrew Littlejohn rsquo s framework for learning material analysis and evaluation as the basis of research. Object of this research is Rikai and Katsudou version of Marugoto level A2, and Minna no Nihongo Shokyuu II. Object of research is selected based on fact that Minna no Nihongo is used as materials for beginner learners in Japanese Studies at Faculty of Humanities, Universitas Indonesia. Analysis is done in three stages, followed by an evaluation. The results shows that Marugoto cannot replace Minna no Nihongo as material for Japanese Studies at Faculty of Humanities, Universitas Indonesia rsquo s Japanese language learning. However, Marugoto can be a supplementary materials for Minna no Nihongo on conversation exercise."
2017
S68747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Putri Santa Widari
"Skripsi ini membahas tentang fenomena intertekstualitas dalam pembentukan teks video game Final Fantasy XV melalui analisis pembacaan intertekstual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat intertekstualitas antara game Final Fantasy XV dengan beberapa game terkenal dan sukses di pasaran, seperti The Witcher 3: Wild Hunt dan Grand Theft Auto V, dengan beberapa landskap di dunia nyata yang sebagian besar berasal dari berbagai wilayah di luar Jepang, dan lain-lain sejalan dengan motif ekonomi Square Enix di zaman globalisasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat intertekstualitas antara konten Final Fantasy XV dengan konten The Witcher 3: Wild Hunt, Grand Theft Auto V, landskap di dunia nyata, hingga berbagai produk lainnya yang sebagian berasal dari luar Jepang. Dalam proses pengembangan Final Fantasy XV, terjadi penurunan tren pemain konsol di Jepang, sebab orang-orang Jepang cenderung memilik game yang mudah dibawa ke mana saja. Oleh karena itu, Square Enix mengubah fokus pasarnya ke luar Jepang, dan memasukkan konten-konten yang dekat dan sudah terkenal di kalangan pemain luar Jepang ke dalam Final Fantasy XV. Hal ini bertujuan untuk memunculkan familiaritas, sehingga para pemain tidak perlu bersusah payah memahami konten-konten baru dalam memainkan Final Fantasy XV. Selain itu, keseriusan Square Enix dalam memasarkan Final Fantasy XV ke luar Jepang juga dapat dilihat dari beberapa bentuk promosi khusus yang dilakukan Square Enix ke luar Jepang.

This study discusses the phenomenon of intertextuality in the making of Final Fantasy XV video game text through intertextual reading analysis. This study aims to look at the intertextuality between Final Fantasy XV game with some well known and successful games on the market, such as The Witcher 3 Wild Hunt and Grand Theft Auto V, with several landscapes in the real world mostly from different regions outside of Japan, and with others in line with Square Enix 39 s economic motives in the globalization era. The result shows that there is intertextuality between Final Fantasy XV content and The Witcher 3 Wild Hunt content, Grand Theft Auto V content, landscape in the real world, and various other products which are originated from outside Japan. In the process of developing Final Fantasy XV, there was a decline in the trend of console players in Japan, because the Japanese tend to have a game that is easy to carry anywhere. Square Enix, therefore, shifted its market focus to outside of Japan, and incorporated close and well known contents among players outside of Japan into Final Fantasy XV. It was aimed to bring familiarity, so players do not have to bother to understand the new content in playing Final Fantasy XV. In addition, Square Enix 39 s seriousness in marketing Final Fantasy XV out of Japan can also be seen from some form of special promotions that Square Enix made outside of Japan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Ardhiani Samodro
"ABSTRAK
Kehidupan masyarakat Jepang tidak terlepas dari kehadiran media sosial. Melalui Twitter, sebuah media sosial dengan angka pengguna tinggi di Jepang, pengguna saling berinteraksi. Di sisi lain, Jepang memiliki uchi/soto yang menjadi landasan dalam menentukan posisi diri sendiri terhadap lawan bicara. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dilakukan terhadap 19 kicauan berbahasa Jepang dari 10 pengguna mengenai kontroversi Logan Paul di Jepang. Ditemukan bahwa pengguna Twitter yang diteliti menentukan uchi/soto mereka terhadap pengguna lain melalui hubungan follow yang tercipta melalui Twitter serta melalui persamaan identitas Jepang yang tercipta di luar Twitter. Temuan tersebut sejalan dengan teori uchi/soto yand dikemukakan oleh Takahashi 2010, Bachnik 1994, dan Lebra 1976, serta teori mengenai komunikasi termediasi yang disampaikan oleh Miller, et al. 2016.

ABSTRACT
Social media has become a part of Japaneses lifestyle. Through Twitter, a social media with a high number of users in Japan, users interact with each other. Meanwhile, Japanese has uchi soto as a way to determine their position to others. Using case study method, this research analyzes 19 tweets in Japanese from 10 users on the subject of Logan Pauls controversy in Japan. It is found that Twitter users in this research determine their uchi soto relation to another user through their following on Twitter and through the shared identity of being a part of Japan constructed outside of Twitter. Those findings correspond to uchi soto theories from Takahashi 2010, Bachnik 1994, and Lebra 1976, and also to mediated communication theory from Miller, et al. 2016."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Husaini
"ABSTRACT
Representasi laki-laki gay di Jepang dalam media masa pertama kali dimulai pada saat terjadi gay boom pada tahun 1990-an. Dua puluh tahun setelah gay boom, representasi laki-laki gay di Jepang tetap ada dalam media massa Jepang, salah satu contohnya drama Gisou no Fuufu yang salah satu tokoh utamanya merupakan seorang laki-laki gay. Menggunakan konsep wacana Foucault dan konsep universalizing view dan minoritizing view Sedgewick, tulisan ini akan membahas wacana homoseksualitas yang merupakan minoritas yang disandingkan dengan wacana heteroseksualitas yang merupakan mayoritas dalam drama tersebut. Wacana homoseksualitas dalam drama tersebut dianggap ldquo;kalah rdquo; jika disandingkan dengan wacana heteroseksualitas

ABSTRACT
Representation of Japanese gay men in the media began when gay boom occurred in the 1990s. Twenty years after the gay boom, the representation of gay men in Japan still persists in Japanese mass media. Japanese television drama Gisou no Fuufu is one of the example because one of the main characters from that drama is a gay man. Using Foucault 39 s concept of discourse and Sedgewick rsquo s universalizing view and minoritizing view, this paper will discuss the discourse of homosexuality coupled with the discourse of heterosexuality in the drama. The discourse of homosexuality in the drama somehow cannot ldquo win rdquo againts the discourse of heterosexuality."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Adzani Adri Rahmanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai banyaknya produk makanan dan minuman berbahasa Jepang yang sudah masuk ke pasar Indonesia, yang diteliti melalui toko swalayan berskala nasional di kawasan Jalan Raya Margonda, Depok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dengan menggunakan teori hegemoni budaya oleh Antonio Gramsci, hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kerja sama ekonomi dan Cool Japan Initiative, Jepang menanamkan budayanya melalui produk makanan dan minuman. Kemudian, masuknya produk-produk makanan dan minuman yang menggunakan bahasa Jepang tersebut merupakan bentuk dari hegemoni budaya Jepang di Indonesia.

ABSTRACT
This study discusses the number of Japanese food and beverage products that have entered the Indonesian market, which is examined through a national scale supermarket in Margonda Highway, Depok. This research is qualitative and quantitative research. Using the theory of cultural hegemony by Antonio Gramsci, research results show that through economic cooperation and Cool Japan Initiative, Japan cultivates its culture through food and beverage products. Then, the entry of Japanese food and beverage products is a form of Japanese cultural hegemony in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Shafira
"ABSTRAK
Paprika merupakan sebuah film yang menceritakan bagaimana mimpi dapat mempengaruhi dunia nyata dan kesadaran orang-orang yang bermimpi. Mereka yang berada di dunia nyata dapat masuk ke dalam dunia mimpi, miliknya maupun milik orang lain dengan bantuan teknologi pada zaman tersebut. Dalam skripsi ini akan dibahas objektifikasi seksual terhadap perempuan yang terlihat dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori feminisme eksistensialis oleh Simone de Beauvoir yang mengatakan bahwa laki-laki adalah subjek dan memosisikan perempuan sebagai objek, juga teori male gaze oleh Laura Mulvey yang mengatakan bahwa perempuan dalam film merupakan hasil imajinasi laki-laki terhadap perempuan. Analisis akan dilakukan dengan sekuen-sekuen yang diambil dari film dan dialog yang diucapkan oleh para karakter. Hasil penelitian ini adalah dalam film Paprika, karakter laki-laki diperlihatkan sebagai subjek dengan perempuan sebagai objek erotis yang ada untuk memenuhi kebutuhan laki-laki, penonton maupun karakter laki-laki dalam film.

ABSTRACT
Paprika is a film about how dreams could affect the real life world and the consciousness of the people who dreamt. Those people in the real world could go into the dream world, their own or others rsquo , with the help of the technology at that time. This study is focusing on how sexual objectification of women is shown in the film. This research is based on existentialist feminism by Simone de Beauvoir which talks about man as subject and positioning the women as objects. Male gaze theory by Laura Mulvey is about how women in films are the embodiment of women in man rsquo s imaginations, is also used to see how women in film Paprika is shown as the erotic objects of man characters. The scenes and the dialogue in the films will be used for the analyzation. The researcher suggest that in Paprika, the man characters is shown as the subjects and women as erotic objects that exist for the need of man, as audience and as characters in the films. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>