Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Handini
Abstrak :
ABSTRAK Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih di Departemen Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengamanan kualitas air bagi berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia untuk seluruh penduduk, baik berada di perdesaan maupun di perkotaan. Salah satu kebijakan yang telah ditetapkan adalah Penyuluhan Penyehatan Air. Untuk mengukur tingkat keberhasilan penyuluhan penyehatan air yang telah dilakukan pada pemakai sarana air bersih dan tercapai sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan, sikap dan prakteknya. Fokus penelitian ini adalah penyuluhan dengan jenis peneiitian pra eksperimen, dengan kategori Static Group Comparison, yang bertujuan untuk membandingkan dua kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara penyuluhan penyehatan air yang telah diberikan oleh petugas sanitasi puskesmas dengan pengetahuan, sikap dan praktek tentang air bersih penjaja air keliling di Kecamatan Cilincing. Penyuluhan diberikan tahun 1996. Pengumpulan data primer dilakukan pada bulan Mei 1999 dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Responden penelitian ini adalah kelompok penjaja air keliling yang telah mendapat penyuluhan dan penjaja air keliling yang tidak mendapat penyuluhan. Daerah penelitian di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Sampel diambil secara purposif. Sebagai kesimpulan dari hasil penelitian adalah pengetahuan, sikap dan praktek penjaja air keliling yang telah mendapat penyuluhan penyehatan air menunjukkan hasil yang berbeda dengan pengetahuan, sikap dan praktek penjaja air keliling yang tidak mendapat penyuluhan. Disarankan pada petugas sanitasi puskesmas agar meningkatkan kegiatan penyuluhan secara berkesinambungan dengan memperhatikan media dan metode yang digunakan di lapangan.
ABSTRACT Correlation between the Water Sanitation Education and Knowledge, Attitude & Practice of Traditional Water Seller's (so Called "Tukang Gerobak Air") in Subdistrict Cilincing, North Jakarta, 1999.Department of Health's water supply and water management program aims to enhance water quality assurance for all kind of human needs in life and for all people, for urban as well as rural communities. One of the programmed policy is water health education. In order to measure the level of success of the health education on water sanitation given to the users of clean water facilities, evaluations on the user's knowledge, attitude and practices were conducted. The focus of this study is health education and its methodology uses pre-experiment design in static group comparison. The objectives of this study is to know the correlation between the water sanitation education and knowledge, attitude and practice of traditional water sellers (so called "tukang gerobak air") in Subdistric Cilincing, North Jakarta 1999. The primary data were collected in May 1999 by using questioner as an instrumentation. The respondent in the study was one group of traditional water seller have received the health education program and one group of traditional water seller have not yet received the education. Area of study was taken in Subdistrict Cilincing, North Jakarta. The sampling method was purposive. The result of this study shown that knowledge, attitude, and practice are significantly different between traditional water seller have received health education on water sanitation and those who have not yet received. It is advised that supervisors of clean water program should improve education activities periodically with improvement on facilities and methods used at site.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indra Trigunarso
Abstrak :
Limbah cair industri tapioka banyak mengandung bahan organik dengan derajat keasaman yang rendah, hal ini sesuai dengan bahan baku dan proses yang dilakukan, sehingga dari kandungan bahan organik tersebut menimbulkan gangguan pada masyarakat terutama dari segi estetika, bau dan juga menimbulkan pencemaran pada lingkungan. Dengan semakin meningkatnya kasus pencemaran badan air oleh limbah cair industri, serta mahalnya biaya pembuatan unit pengolahan limbah perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Untuk mencegah terjadinya pencemaran badan air oleh limbah industri diperlukan teknik pengolahan yang memadai dan terjangkau oleh pihak industri. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah cair dengan menggunakan karbon aktif. Kemampuan karbon aktif / Granular Activated Carbon produksi PT. Tanso Pura Asia dengan diameter 4 - 8 mesh, 6 - 12 mesh dan 8 - 30 mesh untuk menurunkan bahan organik limbah cair industri tapioka akan dilakukan dalam penelitian ini. Rancangan penelitian adalah pre test - post test control group design, dimana subyek dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok sebelum perlakuan, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan 3 (tiga ) perlakuan dan 9 (sembilan) replikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Granular Activated Carbon dapat menurunkan bahan organik limbah cair tapioca. Hasil uji Anova diperoleh p value < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang bermakna secara signifikan pada taraf 95 % antara berbagai diameter terhadap penurunan bahan organik limbah cair tapioka untuk semua parameter. Penelitian ini menyimpulkan bahwa diameter GAC yang optimum untuk menurunkan bahan organik limbah cair tapioka adalah diameter 8 - 30 mesh dengan waktu pajanan selama 12 jam. Penelitian ini menyarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan GAC berdasarkan perbedaan waktu kontak terhadap penurunan bahan organik limbah cair tapioka.
Experimental Study of the Influence of Granular Activated Carbon to Decrease Organic Material Wastewater of Tapioca IndustryWastewater of tapioca industry content most of low acidity, there fore raw material and processing of tapioca industry. The impact of raw material and its processing to disturb of community especially to esthetical, odor and environment contamination. By more increase the contamination cases to ground water bay wastewater industry and the high cost to establish wastewater treatment unit are needed the attention all of parts of communities. To prevent of contamination to ground water by wastewater tapioca industry is needed the treatment unit that simple technically by industry, one of the technique use granular activated carbon. The ability of granular activated carbon produced by PT. Tanso Putra Asia and the diameter 4-8 mesh, 6-12 mesh and 8-30 mesh to decreased organic material wastewater tapioca industry will be done in this research. The design of research is pre test- post test control group design, where the subjects divide into three group before intervention, intervention group and control group with three interventions and nine replication. The result of the research that granular activated carbon could decrease organic material of wastewater tapioca industry. Statistically of anova- test p value < 0,05 that mean there is different between diameter various to decrease of organic material wastewater tapioca industry as significant at level 95 %. The conclusion of the research that the optimum diameter of granular activated carbon is 8-30 mesh to decreased organic material wastewater of tapioca industry for 12 hours exposure. The suggest of this research is needed to follow up by the research of the influence of granular activated carbon used based of time different contact to decreased wastewater organic material of tapioca industry.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Roy Charles
Abstrak :
ABSTRAK
Pengolahan sampah organik, dapat berjalan dengan baik apabila sampah tersebut mempunyai kadar air dan komponen organik besar. Karakteristik sampah di kawasan PT. Bumi Serpong Damai yang terbanyak adalah sampah organik, yaitu mencapai 80 % dari seluruh sampah yang dihasilkan.

Dengan adanya pengolahan sampah organik sistem composting di PT. Bumi Serpong Damai, maka sampah-sampah yang seharusnya di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dapat dimanfaatkan kembali untuk dijadikan kompos.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai C/N rasio dalam sampah organik dan proses pengomposan yang optimal agar proses pengomposan dapat berjalan dengan baik serta kompos yang dihasilkan mengandung unsur hara yang besar.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampah organik yang ada di kawasan Bumi Serpong Damai, dengan perlakuan sebagai berikut : sampah organik C/N.rasio maksimal (> 20-40 : 1) dengan terowongan bambu (PSO.BSD-1), sampah organik C/N rasio optimal (20-40 : 1) dengan terowongan bambu (PSO.BSD-2), sampah organik C/N rasio minimal (< 20-40 : 1) dengan terowongan bambu (PSO.BSD-3), sampah organik C/N rasio maksimai (> 20-40 1) tanpa terowongan bambu (PSO.BSD-4), sampah organik C/N rasio optimal (20-40 : 1) tanpa terowongan bambu (PSO.BSD-5), sampah organik C/N rasio minimal (< 20--40 : 1) tanpa terowongan bambu (PSO.BSD-6). Kemudian diulang sebanyak lima kali.

Sampah organik yang telah berubah menjadi kompos, berwarna kehitaman setelah mengalami pembusukan secara aerob sulit dikenali lagi dari bahan asal dan terjadi perubahan sifat kimianya.

Komposisi sampah organik (perbandingan C/N rasio) berpengaruh positif dengan lama proses pengomposan dan kandungan unsur hara dalam kompos (N, P, K, Ca, Mg, C, C/N). Sedang proses pengomposan berpengaruh negatif dengan lama proses pengomposan.

Kandungan logam berat dalam kompos menunjukkan bahwa pada semua perlakuan menghasilkan kompos yang mengandung logam berat jauh di bawah standar US Environmental Protection Agency (EPA).

Menerapkan pengolahan sampah organik dengan sistem komposting dengan bahan baku yang mempunyai perbandingan C/N rasio optimal (sampah buah-buahan), di PT. Bumi Serpong Damai.

ABSTRACT
The Effect of Organic Waste Variation C/N Ratio by This organic processing plant runs well only when the waste contains water and main organic component. The organic waste at PT. Bumi Serpong Damai reaches as high as 80 percent of the total garbage.

With the existence of this compost system organic waste processing plant, PT. Bumi Serpong Damai can recycle the organic waste and make use of the resulted compost. And such an advantage prevents the waste from being disposed at the final garbage dump.

Specific study had been conducted to figure out the C/N ratio contained in the organic waste and in the optimal compost process so that the compost process ran in order and the compost had sufficient fertile substances.

The raw material used in such a specific study was the organic waste found at PT. Bumi Serpong Damai. This organic waste had certain characteristics and went through the following treatment : organic waste having maximum C/N ratio of being > 20 - 40 : 1 with bamboo tunnel (PSO.BSD-1), organic waste having optimum C/N ratio of being 20 - 40 : 1 with bamboo tunnel (PSO.BSD-2), organic waste having minimum C/N ratio of being < 20 - 40 : 1 with bamboo tunnel (PSO.BSD-3), organic waste having maximum C/N ratio of being > 20 - 40 : 1 without bamboo tunnel (PSO.BSD-4), organic waste having optimum C/N ratio of being 20 - 40 : 1 without bamboo tunnel (PSO.BSD-5), organic waste having minimum C/N ratio of being c 20 - 40 : 1 without bamboo tunnel (PSO.BSD-B). This treatment is subject to a five-time repetition.

The resulted compost has dark and blackish color after going through the decaying process and its origin becomes unidentifiable, due to the chemical characteristic changes.

Organic waste composition, or the C/N ratio, influences the length of the compost process and the fertile substances contained in the resulted compost such as N, P, K, Ca, Mg, c, and C/N. On the other hand, the compost process negatively affects its length.

The treatment applied in the processing plant has produced compost in which the amount of heavy metal substances contained in the compost is lower than the EPA standard.

The use of compost system organic waste processing plant with raw material of having optimum C/N ratio (disposed fruits) at PT. Bumi Serpong Damai.

1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susanna
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan ditingkatkannya sektor industri maupun sektor pertanian diharapkan taraf hidup masyarakat akan meningkat. Tetapi di samping tujuan tersebut terdapat efek sampingan yang perlu dipikirkan yaitu timbulnya limbah. Limbah tersebut dapat berupa cair, padat dan gas. Limbah cair khususnya yang mengandung logam berat perlu mendapat perhatian yang serius karena mempunyai sifat racun, tidak dapat diuraikan oleh alam dan dapat berakumulasi dalam tubuh makhluk hidup. Pengolahan limbah yang mengandung logam berat dapat dilakukan secara biologis dengan menggunakan tanaman air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa.kah Azolla pinnata R.Br dan Hydrilla verticillata dapat dipergunakan untuk mengurangi kandungan logam Pb dan Cd dan air limbah industri.

Penelitian eksperimental ini dilakukan di laboratarium dengan membuat tiga perlakuan. Perlakuan pertama dengan menggunakan Azolla pinnata R.Br, perlakuan kedua dengan Hydrilla verticillata dan perlakuan ketiga menggunakan kedua tanaman tersebut. Tiap-tiap perlakuan dibuat tiga macam konsentrasi air yaitu 75%, 62, 5 % dan 50% dan kontrol dengan menggunakan air bersih, masing-masing tiga ulangan (replikasi) kecuali kontrol. Pengamatan dilakukan setiap 5 hari selama lima belas hari terhadap variabel utama yaitu kandungan logam Pb dan Cd dalam tanaman dan variabel lainnya seperti, pertumbuhan relatif tanaman, pH air, salinitas air dan suhu air.

Dengan menggunakan taraf kepercayaan 5 % diperoleh hasil analisa statistik sebagai berikut: konsentrasi air limbah tidak berpengaruh terhadap penyerapan logam Pb dan Cd oleh A. pinnata dan H. verticillata. Makin lama waktu pengamatan pada perlakuan pertama kemampuan , pinnat. menyerap logam Cd cenderung meningkat, pada perlakuan kedua kemampuan H. vertici11ata menyerap logam Pb cenderung meningkat, sedangkan pada perlakuan ketiga kemampuan A. pinnata menyerap logam Pb cenderung meningkat, kemampuan N. verticil1ata menyerap logam Pb dan Cd cenderung makin besar. Pada konsentrasi air limbah yang sama kemampuan A. pinnata, menyerap Cd perlakuan pertama lebih besar dari perlakuan ketiga, kemampuan H. verticillata menyerap Pb perlakuan kedua lebih besar dari perlakuan ketiga.

Penyerapan logam Pb pada ketiga perlakuan adalah berbeda (alfa = 5 %), dengan nilai rata-rata terbesar adalah perlakuan kedua yaiiu 0,6060 ppm. Sedangkan penyerapan logam Cd tidak berbeda antara perlakuan kedua dan perlakuan ketiga pada taraf kepercayaan 5,83 %, tetapi nilai rata-rata terbesar adalah perlakuan kedua yaitu 0,0774 ppm. Dengan demikian perlakuan yang paling balk untuk penyerapan logam Pb da Cd adalah perlakuan kedua yaitu dengan menggunakan H. verticillata saja dengan kondisi awal konsentrasi air limbah 75 % atau kandungan Pb sebesar 1,89 ppm dan Cd sebesar 0,135 ppm. Tetapi bila sukar menemukan H. verticillata maka disarankan menggunakan A. pinnata yang dipelihara sendiri.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Lyana
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit malaria masih merupakan masalah di Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Tengah, walaupun telah dilakukan pengendalian secara kimiawi dengan DDT. Sehubungan dengan kebijaksanaan Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang menarik DDT sebagai insektisida dalam program pengendalian vektor malaria, dianggap perlu mencari alternatif penggunaan insektisida sebagai penggant DDT. Jenis penelitian ini adalah penelitian ekologik dengan perlakuan dengan desain penelitian eksperimental semu dengan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan terhadap populasi nyamuk anopheles. Perlakuan residual spraying dengan insektisida Fenitrothion di dusun Pantan Tengah, DDT di dusun Pilar dan dusun Daling sebagai kontrol, dalam wilayah desa Rusip, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Tengah. Dari analisa atatistik dengan uji proporsi dan analisa variansi terhadap proporsi keberhasilan dan Man Biting Rate (MBR) diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara efek residual spraying Fenitrothion dan DDT. Mengingat bahwa kepekaan nyamuk anopheles terhadap insektisida Fenitrothion dan DDT masih tinggi, maka Fenitrothion disarankan sebagai alternatif pengganti DDT dalam program pengendalian vektor malaria di Kabupaten Daerah Tingkat II Aoeh Tengah.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Tjahjani Budi Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah tangga merupakan salah satu sumber air buangan domestik yang patut mendapat perhatian. Sebab sumber pencemaran air permukaan dan air tanah di Indonesia mengungkapkan bahwa 75% berasal dari rumah tangga.

Semakin padat penduduk, semakin besar pengaruhnya sampah dan kotoran manusia pada pencemaran air permukaan dan air tanah dan sumber penyakit bagi rakyat. Karena itu perlu diusahakan langkah usaha pengolahan limbah buangan rumah tangga/ domestik sedini mungkin.

Kabupaten Gowa adalah salah satu wilayah dari Propinsi Sulawesi Selatan, penduduknya 99% memakai air tanah. Menurut data statistik perumahan dan lingkungan tahun 1986, hanya 47.86% yang saluran limbahnya lancar, selebihnya tidak ada got atau parit, yaitu 52,14% saluran air kotornya buruk dan di dalam pekarangan. Berhubung masih banyak lahan dan iklimnya tropis maka penelitian ini merupakan suatu experimen dengan mengolah limbah rumah tangga secara biologis dalam kolam oksidasi dan effluennya diharapkan dapat digunakan untuk budidaya ikan mas dan ikan nila. Data diperoleh dari mengambil sampel air limbah rumah tangga seminggu sekali pada jam 600 dan 1800 pada tiga (3) titik lokasi, yaitu pada inffluent limbah rumah tangga, effluent kolam I, effluent kolam II selama 4 minggu. Dan dengan menimbang berat badan ikan Mas dan ikan Nila yang diambil dari dalam kolam II pada lima (5) titik yaitu keempat sudut kolam dan bagian tengah kolam secara acak, dengan interval waktu sebulan seks.li. Data diolah dan dianalisa dengan menggunakan program Statpact, SPSS, uji statistiknya dengan Anova. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dari parameter kualitas fisik, kimia, biologi limbah rumah tangga ada yang dapat dijadikan indikator untuk budidaya ikan Mas dan ikan Vila yaitu BOD, COD, DO, NO2, N03, NH3, H2S, P04-3, SS, Telur Cacing, PH, Total Coli. Dan dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa, pada pengujian hipotesa ternyata ada perbedaan kualitas air limbah rumah tangga sebelum dan sesudah melalui kolam oksidasi dan ada perbedaan berat badan ikan sebelum dan sesudah masuk dalam kolam oksidasi.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Budi Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Diare menempati urutan kelima dalam 10 penyakit penyebab kematian di dunia dan diperkirakan 4 milyar kasus diare terjadi di dunia pada tahun 2007 serta 2,2 juta diantaranya meninggal. Kejadian diare di Kabupaten Lampung Tengah meningkat pada tahun 2015 tetapi mengalami penurunan pada tahun 2016, begitu juga kejadian diare di Puskesmas Kotagajah meningkat pada tahun 2015 dan menurun secara drastis pada tahun 2016. Salah satu upaya dalam menurunkan kejadian diare adalah dengan melaksanakan Open Defecation Free/ODF pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kejadian diare dan faktor-faktor yang berhubungan terhadap kejadian diare pada Puskesmas belum ODF (Puskesmas Simbarwaringin) dan Puskesmas ODF (Puskesmas Kotagajah). Desain penelitian yang digunakan cross sectional, bersifat observasi deskriptif dan merupakan studi komparatif terhadap kejadian diare pada Puskesmas belum ODF dan puskesmas ODF dengan jumlah 100 sampel. Hasil analisis bivariat proporsi perbedaan terhadap kejadian diare pada Puskesmas belum ODF dan Puskesmas ODF berhubungan signifikan (p=0,001), OR=5,31 (95% CI:1,913-14,745). Hasil analisis multivariat menunjukkan kondisi fisik SAB (p=0,000) dan OR=42,25 (95% CI:11,810-189,034) setelah dikontrol variabel tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, CTPS setelah BAB, memotong kuku, kondisi fisik jamban, TPS dan SPAL. Kesimpulannya proporsi kejadian diare pada Puskesmas belum ODF mempunyai peluang 5,31 kali lebih besar dibandingkan pada Puskesmas ODF. Sebaiknya dilakukan peningkatan pengetahuan pada masyarakat dan perilaku ODF selalu diterapkan oleh masyarakat sebagai salah satu cara pencegahan kejadian diare dan upaya menuju sanitasi total.
ABSTRACT
Diarrhea ranks the fifth in 10 causes of death in the world and was estimated 4 billion cases of diarrhea occured in the world in 2007 and 2.2 million of them were died. The incidence of diarrhea in Central Lampung increased in 2015 but decreased in 2016, as well as the incidence of diarrhea in Kotagajah Puskesmas increased in 2015 and decreased drastically in 2016. Effort in reducing the incidence of diarrhea is by implementing Open Defecation Free/ODF to the community. This research is aimed to analyze the differences of diarrhea incidence and the related factors to the occurrences of diarrhea at non ODF Puskesmas (Puskesmas Simbarwaringin) and ODF Puskesmas (Puskesmas Kotagajah). This research is using cross sectional design, descriptive observation and comparative study on the incidence of diarrhea at non ODF Puskesmas and ODF Puskesmas which consisted 100 samples. Bivariate analysis of the proportion of the difference to the incidence of diarrhea at non ODF Puskesmas and ODF Puskesmas has significant correlation (p = 0,001), OR = 5,31 (95% CI: 1,913-14,745). Multivariate analysis showed physical condition of SAB (p = 0,000) and OR = 42,25 (95% CI: 11,810-189,034) after controlled by variable of education level, income level, CTPS after defecate, nail cut, physical condition of toilet, TPS and SPAL. In conclusion, the proportion of diarrhea occurrences at the non ODF Puskesmas is 5.31 times greater than in ODF Puskesmas. It is better to increase knowledge on the community and the behavior of ODF is always applied by the community as a way to prevent the occurrences of diarrhea and efforts towards total sanitation.
2017
T48424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakianis
Abstrak :
Kegagalan dalam pengelolaan sampah berarti kegagalan dalam menjaga dan melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini mengembangkan indikator kinerja TPS3R dan bank sampah serta indikator tingkat kepuasaan rumah tangga terhadap layanan pengelolaan sampah di TPS3R dan bank sampah. Diterapkan pendekatan gabungan, yaitu studi kualitatif untuk menggali indikator kinerja, serta studi kuantitatif untuk memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen pengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Data memperlihatkan bahwa validitas dan reliabilitas instrumen yang dikembangkan cukup baik. Skor kinerja TPS3R yang berkinerja baik (skor 60 atau lebih) lebih banyak (48,61%) dari pada bank sampah (24,04%). Terungkap asosiasi secara statistik antara indikator masukan dan keluaran kinerja di TPS3R, namun tidak demikian halnya di bank sampah. Pemerintah daerah disarankan dapat memakai instrumen yang dikembangkan ini untuk mengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Namun tetap diperlukan studi lain guna memperbaiki indikator kinerja di wilayah yang lebih luas.
Solid waste mismanagement means failure to maintain and protect public health and the environment. This study developed performance indicator of TPS3R and waste bank, as well as household satisfaction indicators towards services done byTPS3R and waste bank. A combined qualitative approach to explore performance indicators, and quantitative study to test the validity and reliability of instruments, was employed. The validity and reliability of developed instruments were satisfied. Using total score, it was revealed that TPS3R good performance (score 60 or higher) was found more frequent (48,61%) than the waste bank (24,04%). The association of input and output performance indicators was statistically found in TPS3R, but not in waste bank. The local government to assess the level of performance of TPS3R and waste bank might use these instruments. Hence, it still calls for more studies to improve indicators in a wider area.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2596
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library