Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Driyanti Rahayu
"Material organik dalam batuan sumber hidrokarbon mengalami
transfomrasi membentuk hidrokarbon. Transformasi ini berupa perubahan struktur
dan komposisi kimia material organik di bawah pengaruh temperatur dan waktu.
Proses pembentukan hidrokarbon tersebut merupakan proses kematangan material
organik.
Kematangan tennal material organik pada batubara diamati, melalui
simulasi dengan metode hydrous pyrolysis pada sampel batubara Fonnasi
Brenggang, Gombong, Jawa Tengah. Metode ini digunakan untuk memperoleh
pirolisat yang memiliki karakteristik sesuai dengan produk dari proses pembentukan minyak bumi di alam. Simulasi kematangan teraial pada sampel
batubara ini dilakukan dengan variasi temperatur 250°C, 300 °C, dan 320 °C.
Dua gram sampel batubara dimasuklcan ke dalam stainless steel bomb
bersama 10 mL air deionisasi dan dialirkan gas N, inert. Kemudian sampel
dipanaskan selama 72 jam untuk setiap temperatur pemanasan. Produk dari setiap
sampel dianalisis dengan Icromatografi gas, penentuan karbon organik total, dan
pirolisis rock-eval untuk melihat perubahan komposisi material organik yang
terjadi akibat proses kematangan termal.
Dari simulasi ini dapat dilihat bahwa proses kematangan tennal terjadi
dengan penambahan temperatur pemanasan. Hasil simulasi juga menunjukkan
bahwa sampel batubara Formasi Brenggang merupakan batuan sumber
hidrokarbon yang potensial dengan kandungan material organik kerogen Tipe III
yang diperoleh dari kontribusi tumbuhan tingkat tinggi dan alga sebagai produk
sekunder"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Meliana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Nugroho
"ABSTRAK
Priitana (2,6,10,14-tetrametil pentadekana) telah secara luas diasumsikan sebagai produk diagenesis dan rantai samping fitil pada klorofil Asumsi ini didukung oleh
adanya porfirin pada sedimen dan minyak bumi Pembentukan pristana dari fitil tetap
merupakan asumsi, oleh karena itu dibutuhkan suatu studi laboratorium yang mampu meramalkan mekanisme pembentukan pristana tersebut.
Pristana juga nierupakan salah satu jenis biomarker isoprenoid yang dipergunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan pengendapan sedimen muda dan minyak mentah. Bersama-sama fitana (C20), pristana membentuk snatu parameter Pr/Ph yang mampu memberikan informasi tentang kondisi lingkungan pengendapan sedimen. Studi implementasi akan menunjukkan aplikasi parameter ini bersama parameter geokimia lainnya dalam menganalisis jenis dan kondisi lingknngan pengendapan.
Studi laboratorium dilakukan dengan mengisolasi fitol (benttik bebas dan fitil) dan tumbuhan tingkat tinggi Kemudian dalam studi ini dilakukan serangkaian reaksi kirnia sederhana berupa oksidasi, reduksi, hidrasi, dehidrasi dan dekarboksilasi sehingga produk akhir rangkaian reaksi ini adalah pristana. Jalur yang ditempuh fitol untuk sampai ke pristana dalam urutan kiri ke kanan: fitol asam fitenat, asam pristenat, pnistena, pristana. Pnistana yang dihasilkan, kemudian dianalisis dengan GC-MS, sehingga dapat diperoleh pola fragmentasinya agar struktur senyawa tersebut dapat direkonstruksi Dan studi laboratorium tersebut juga disimpulkan bahwa pada pengubahan material organik di alam, reaksi yang teradi bukan hanya satu jenis reaksi saja, akan tetapi reaksi oksidasi dan reduksi berlangsung secara silih berganti sehingga pada sedimen dan minyak bumi dapat ditemukan kandungan pristana maupun fitana, yang konsentrasinya bergantung pada proses yang mendominasi proses pengubahan material organik tersebut.
Studi implementasi mengungkapkan kegunaan praktis pristana sebagai salah satu parameter penentu kondisi lingkungan pengendapan. Dalam penentuan kondisi lingkungan pengendapan sedimen ini, parameter-parameter geokimia lain juga saling mendukung dan melengkapi.
"
Lengkap +
1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isa Nurachmat
"ABSTRAK
Kiorofil diketahui mempunyai rantai samping fitil yang akan membentuk fitol dan feofitin apabila dihidrolisis dengan HCJ. Untuk isolasi feofitin digunakan fasa diam sukrosa:bedak talk, 6:1, dan fasa gerak petroleum eter:benzena, 14:1, kemudian dianalisis dengan spektroskopi cahaya tampak. Sedangkan pada isolasi fitol digunakan pelarut n-heksana:etil asetat, 17:3, dan dianalisis dengan FT-IF. Proses reduksi digunakan reduktor NaBH4 yang dilarutkan dengan air bidestilat, dehidrasi digunakan H3PO4 untuk mengetahui adanya ikatan rangkap digunakan uji air brom. Senyawa fitana (2,6,10,14-tetrametil heksadekana) yang diperoleh dianalisis dengan GC-MS.
Aplikasi biomarker fitana diuji pada sampel minyak bumi Sumatra NSB-1, CSB- 1 dan SSB-2 yang telah diketahui karakteristikiya. Kelimpahan pristana relative terhadap fitana (rasio Pr/Ph) untuk ketiga minyak burni NSB-1, CSB-1, SSB-2 berturut-turut adalah 0,2; 2,7 dan 7,5. Kelimpahall mi konsisten dengan lingkungan pengendapan batuan induk (source rock) untuk ketiga minyak burni."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karmajaya, Author
"ABSTRAK
Penelitian geokimia dan geologi sub-Cekungan Jambi hingga saat ini
belum begitu jelas memberikan informasi tentang petroleum system.
Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi dan menjelaskan suatu
rekonstruksi pengisian reservoir minyak bumi dengan pendekatan metoda
geokimia molekul. Metoda ini memanfaatkan penelusuran finger print
biomarker dengan menggunakan kromatografi gas (GC), dan kromatografi
gas yang dikombinasikan dengan spektrometer massa (GC-MS). Hasii yang
diperoleh menunjukkan, bahwa sebagian minyak bumi mengalami
biodegradasi Level 1 sampai Level 4 dan telah terjadi proses pengisian
ganda pada beberapa sumur minyak. Tingkat kematangan termal minyak
bumi terbagi dua kelompok. Kelompok pertama diklasifikasikan sebagai
minyak pra-matang {immature oil) dengan rentang kematangan termal 0 -1,0
untuk pp20R/aa20R dan 0 - 0,7 untuk aa20S/aa20R. Kelompok kedua
sebagai minyak setengah matang {mid mature oil) dengan rentang
kematangan termal 1,0 - 2,0 untuk (3p20R/aa20R, dan 0,7 - 1,0 untuk
aa20S/aa20R. Korelasi batuan induk dengan minyak bumi menyimpulkan
batuan induk Formasi Gumai sebagai sumber minyak bumi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Kurniawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamsyah Said
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agusniar Trisnamiati
"ABSTRAK
Sebanyak 13 sampel minyak (TTT-99, TTB-28, TLJ-198, TDN-1, TPS-1 UKL-1 sampai UKL-7) dan kondensat (LMB-10 BRF dan TAF) serta delapan batuan sumber dan Cekungan Sumatera Selatan, telah diuji dengan menggunakan teknik kromatografi, dalam usaha untuk menentukan penyebab perbedaan komposisi di antara minyak bumi tersebut.
Analisis biomaker parameter sumber dan kematangan termal yang menggunakan peralatan GC dan GCMS (misalnya, Pr/Ph, Ts/(Ts+Tm), Oleana/Hopana, dan 20S1(20S+20R) terhadap sampel minyak dari kondensat, menunjukkan bahwa pengaruh sumber dan kematangan termal bukan merupakan penyebab perbedaan komposisi yang ada pada sampel TTT-99, TTB-28, TLJ-198, TDN-1, LMB-10 (BRF dan TAF), begitu pula pada sampel TPS-1 UKL-l sampai UKL-7. Perbedaan komposisi yang ada kemungkinan disebabkan proses sekunder (selain biodegradasi) yang terjadi di reservoar, misalnya water washing, migrasi fraksionasi ataupun migrasi jarak pendek (segregasi gravitasi). Adanya proses fraksionasi oleh gas (fraksionasi penguapan) diamati berdasarkan analisis distribusi n-allcana, sifat parafinitas (didefinisikan sebagai n-heptana/MCH), sifat aromatisitas (didefinisikan sebagai toluene/n-heptana). Untuk memastikan bahwa perbedaan distribusi n-alkana karena fraksionasi penguapan tidak bergantung pada tingkat kematangan termal suatu sampel telah dilakukan analisis pengaruh fraksionasi terhadap distribusi n-alkana pada sampel batuan sumber dari kedalaman yang berbeda. Sedangkan adanya efek water washing pada perbedaan komposisi diamati dari rasio fenol/sikloheksana, rasio toluena/MCH..
Berdasarkan perbedaan nilai rasio isotop 13C, distribusi n-alkana, angka parafinitas dan aromatisitasnya disimpulkan bahwa proses migrasi fraksionasi sebagai penyebab perbedaan komposisi minyak bumi terlihat cukup nyata antara sampel kondensat LMB-10 (TAF dan BRF) dengan keempat sarnpel lainnya (TDN-1, MT-198, TIM-28, TTT-99). Bukti adanya proses migrasi fraksionasi dikuatkan dari letak geografis sampel terhadap "dapur pembentuk" sebagai pot hidrokarbon, sehingga jalur migrasi minyak bumi di kawasan penelitian dapat dipastikan bergerak ke arah Utara. Komposisi molekul suatu minyak bumi dapat digunakan untuk menjelaskan proses geologi minyak bumi tersebut. Selain itu, pada studi ini juga diusulkan plot fraksionasi bagi minyak bumi yang mengalami fraksionasi oleh gas, waterwashing ataupun segregasi gravitasi dengan menggunakan parameter rasio toluene/MCH dan fenol/sikloheksana."
Lengkap +
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Yusriani
"Diketahuinya karakterisasi minyak bumi dengan baik dapat digunakan
untuk mengembangkan serta memaksimalkan pengeskplorasian minyak
bumi
Skripsi ini berjudul studi karakterisasi minyak bumi di Indonesia bagian
barat. Judul ini dipilih karena sampai saat ini Indonesia belum memiliki data
karakter biomarker dalam minyak bumi Perconto diambil secara acak
dengan metode grab sampling karena sifat minyak bumi yang relative
homogeny dalam setiap cekungan
Analisis yang digunakan meliputi, analisis GC dan GC-MS. Pada
analisis GC peroonto minyak, dianalisis tanpa terlebih dahulu difraksinasi
(metoda who/e oil) sedangkan analisis GC-MS perconto terlebih dahulu
difraksionasi dan hanya fraksi lingkar dan siklo dari saturat yang dianalisis.
Minyak bumi dari Indonesia bagian Barat, diperkirakan berasal
dari tiga kelompok besar lingkungan pengendapan antara lain, Danau, Delta
dan lingkungan pengendapan lautan berdasarkan dari perbedaan komposisi
dan kehadiran biomarker yang beragam. Dari ketiga kelompok besar ini,
masin dapat dibagi menjadi beberapa sub-kelompok masing-masing: danau
air payau, delta danau untuk lingkungan danau, rawa dan darat untuk
lingkungan delta serta laut dangkal untuk lingkungan lautan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30540
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Mega Wardhani
"Tumpanan minyak yang seringkali terjadi di jalur perairan Laut Jawa
terkadang sulit diketahui sumbernya Untuk mengetahui sumber pencemaran
tersebut, pada penelitian ini dilakukan studi korelasi antara sampel minyak
tumpahan (oil spill) dengan minyak bumi yang diproduksi di sekitar perairan
Selat Malaka, Laut Jawa dan sungai-sungai yang bermuara di Iaut tersebut
(oil reference). Dalam studi ini digunakan 2 (dua) parameter, yaitu sidikjari
GC dan sidikjari biomarker. Keunggulan biomarker adalan menyediakan
informasi Iebih banyak mengenai sumber dan sulit terbiodegradasi kecuali
dalam kondisi yang ekstrim. Preparasi analisis sidikjari biomarker diawali
dengan melakukan fraksionasi sampel minyak bumi, yang selanjutnya
dianalisis menggunakan GCMS untuk melihat kelimpahan biomarker. Rasio-
rasio dari beberapa biomarker ini Ialu diplot dalam beberapa diagram untuk
melinat kecenderungan korelasi antara oil spill dengan oil reference. Untuk
membuat kesimpulan aknir korelasi digunakan data gabungan dari nasil
analisis sidikjari GC dan GCIMS. Dari kedua hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan banwa sampel OS-A memiliki korelasi positif dengan OR-6, OS-
B dengan OR-9, sampel OS-C dan OS-D dengan OR-7."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30495
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library