Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
Firni Anindita
"
ABSTRAKTulisan ini melihat kegiatan street photography sebagai salah satu genre paling populer dalam fotografi. Street photography dalam antropologi visual dilihat sebagai produk dari adanya pengetahuan, praktik, dan pengalaman individu atau kelompok yang dibagikan satu sama lain. Penelitian ini mengkaji Maklum Foto sebagai sekumpulan orang yang mengeksplorasi kehidupan jalanan dalam kegiatan fotografi. Data dikumpulkan melalui kerja lapangan, menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi partisipan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai praktik korespondensi anggota Maklum Foto sebagai pelaku street photography dengan kehidupan jalanan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan Maklum Foto merupakan hasil dari adanya sharing pengalaman dan korespondensi individu-individu dalam kelompok. Kegiatan street photography dilihat sebagai pengalaman yang dibagikan antar individu dalam Maklum Foto dan komunitas street photography sebagai sebuah ekspresi dari praktik korespondensi Maklum Foto dengan kehidupan jalanan dan komunitas street photography lainnya.
ABSTRACTThis paper looks at street photography activities as one of the most popular genres in photography. Street photography in visual anthropology is seen as a product of the knowledge, practices, and experiences of individuals or groups that are shared with each other. This study examines Maklum Foto as a group of people who explore street life in photography activities. Data was collected through fieldwork, using in-depth interviews and participant observation. This study aims to provide an overview of the practice of correspondence between members of Maklum Foto as a performer of street photography with street life. This study shows that Maklum Fotos activities are the result of sharing experiences and the correspondence of individuals in the group. Street photography activities are seen as an experience shared between individuals in Maklum Foto and the street photography community as an expression of Maklum Fotos correspondence practice with street life and other street photography communities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bintang Listia Anggoro
"Ciu Bekonang adalah minuman beralkohol tradisional yang memiliki kaitan erat dengan desa Bekonang. Ciu merupakan arak tradisional yang telah ada lebih dari seabad melekat dalam setiap aspek masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan Ciu Bekonang dari masa ke masa, baik sebagai komoditas ekonomi maupun sebagai produk budaya, terutama dalam kaitannya dengan budaya minum di Sukoharjo. Penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka berbasis anotasi bibliografi dengan melakukan telaah dari data-data sekunder yang membahas Ciu Bekonang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perkembangannya sejak zaman kolonial hingga sekarang, selalu ada upaya dari otoritas untuk melakukan pengaturan terhadap ciu. Pengaturan ini antara lain dilatari oleh anggapan bahwa Ciu Bekonang adalah minuman keras dan produk “gelap”. Kendati demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa Ciu Bekonang tetap bertahan dan dipertahankan oleh para pengrajin dan peminum. Fenomena pemertahanan produksi dan budaya minum ciu yang ada di Sukoharjo dan sekitarnya ini tidak hanya menjadi bentuk ekspresi identitas kultural, namun juga menjadi praktik dimana identitas sosial secara aktif dikonstruksi, diwujudkan, dan ditransformasikan oleh pembuatnya dan peminumnya.
Ciu Bekonang is a traditional liquor that has close ties to Bekonang village. Ciu is a traditional beverage that has existed for more than a century and is embedded in every aspect of society. This study aims to find out the evolving history of ciu Bekonang from time to time, both as an industry, commodity, and cultural product, especially in relation to drinking culture in Sukoharjo. The author used a literature study research method based on bibliographic annotations by reviewing secondary data that discusses the Bekonang ciu. The research results show that the existing authorities, even since the colonial era, have attempted to regulate ciu. This arrangement is motivated by, among other things, the assumption that Ciu Bekonang is liquor and a "dark" product. However, this research shows that Ciu Bekonang survives and being maintained by ciu makers and drinkers. The phenomenon of maintaining production and drinking culture of ciu is not only seen as an expression of cultural identity, but also as a practice in which social identity is actively constructed, realized, and transformed by ciu makers and ciu drinkers."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
M. Fathan Mubina
"Budaya organisasi merupakan bagian penting dari organisasi atau perusahaan karena berisikan beragam nilai-nilai dan prinsip untuk menyediakan lingkungan kerja yang produktif bagi para pekerjanya. Budaya organisasi ini kemudian menjadi pedoman bagi pekerja magang dalam bekerja pada suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Makalah ini merupakan bentuk refleksi pribadi dari kegiatan magang saya pada Divisi Marketing dari produk rintisan bernama Netmonk dalam program Internship DDB Telkom selama enam bulan (Juli 2022 – Desember 2022). Penulisan makalah ini berfokus pada budaya kerja di Netmonk dalam mengorganisasikan Sumber Daya Manusia (SDM) magang pada Divisi Marketing. Metode pengumpulan data yang saya lakukan dalam mempelajari budaya kerja di Netmonk adalah dengan menggunakan autoethnography, perolehan data sekunder yang diizinkan oleh pihak manajemen, dan wawancara untuk verifikasi data bersama supervisor. Dalam membahas hal tersebut, saya berusaha mengaitkan hasil penelitian ini dengan konsep-konsep antropologi bisnis mengenai tiga tingkatan budaya organisasi, peran pemimpin dalam organisasi, dan enam buah primary embedding mechanisms. Riset ini menunjukkan bahwa Netmonk telah memiliki budaya organisasi yang dapat memberikan pekerja magang ruang untuk belajar dan berkembang yang baik, meskipun dengan keterbatasan dari bekerja dominan secara daring.
Organizational culture is an important part of the organization or company because it contains a variety of values and principles to provide a productive work environment for its workers. This organizational culture becomes a guideline for internship workers working in an organization or company by following applicable regulations. This paper is a form of personal reflection on my internship activities at the Marketing Division on a start-up product called Netmonk in the Internship DDB Telkom program for six months (July 2022 - December 2022). This paper focuses on the work culture in Netmonk in organizing intern human resources (HR) in the Marketing Division. The data collection method I use in studying work culture on Netmonk is autoethnography, acquiring secondary data allowed by the management, and interviewing for verifying data with a supervisor. In discussing this, I try to link the results of this study with business anthropological concepts regarding three levels of organizational culture, the role of leaders in the organization, and six primary embedding mechanisms. This research shows that Netmonk has an organizational culture that can provide internship workers with a space for learning and developing well, even with limitations from dominantly working online."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Cavin Bagerry
"PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan suatu perusahaan perbankan yang mengedepankan teknologi dalam membantu menjalankan kegiatan proses bisnisnya. Untuk dapat melayani nasabahnya 24 jam, maka dibutuhkan suatu infrastruktur IT yang memiliki availability dan reliability yang tinggi dan dapat dijalani dengan baik tanpa kendala. Selain jaringan interkoneksi, faktor utama dari infrastruktur IT adalah data center (DC). Jika terjadi downtime pada DC, maka kegiatan operasional bisnis berbasis IT akan tertunda sementara dan dapat mengurangi transaksi perbankan saat itu. Untuk menyusun rekomendasi yang terbaik bagi perusahaan, dibutuhkan proses evaluasi seluruh kegiatan operasional data center yang dijalankan oleh PT BRI. Data Center Maturity Model (DCMM) akan digunakan sebagai kerangka kerja dalam mengevaluasi kegiatan operasional data center PT BRI. Metode pengumpulan data akan dilakukan dengan cara wawancara terhadap stakeholder dan user data center yang kemudian akan menghasilkan luaran tingkat kematangan data center PT BRI tersebut. Untuk penyusunan rekomendasi, dilakukan wawancara terhadap internal dan eksternal perusahaan agar mendapatkan expert judgement terhadap rekomendasi yang didapatkan. Hasil rekomendasi akan diterima PT BRI dan dipertimbangkan oleh top management selaku pemangku keputusan agar dijadikan panduan untuk perbaikan kegiatan operasional data center PT BRI.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) is a Banking Company that utilize technology in order to support and assist its business process activity in a daily basis. To be able to serve its customers 24 hours, it requires an IT infrastructure that has high availability and reliability and can be used properly without any problems. Apart from network interconnection, the main factor of IT infrastructure is the data center (DC). If there is downtime at DC, IT-based business operations will be temporarily delayed and can reduce banking transactions at that time. To make the best recommendations for the company, it is necessary to evaluate all data center operational activities carried out by PT BRI. The Data Center Maturity Model (DCMM) will be used as a framework in evaluating the operational activities of PT BRI's data center. The data collection method will be carried out by interviewing stakeholders and data center users which will then produce the output data center for the maturity level of PT BRI. For the preparation of recommendations, interviews were conducted with internal and external companies in order to obtain expert judgment on the recommendations obtained. The results of the recommendations will be received by PT BRI and approved by top management as decision makers to be used as a guide for improving PT BRI's data center operational activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muhammad Syauqi Naufili
"Olahraga sepakbola di Indonesia pada era digital semakin mendapatkan atensi dari masyarakat luas dan memperlihatkan bahwa olahraga telah melibatkan aspek sosial, agama, politik, dan ekonomi dalam membentuk identitas kebangsaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi budaya sepakbola Indonesia melalui keragaman praktik hegemoni dan resistensi khususnya antara federasi sepakbola nasional dengan fandom-fandom lokal dan nasional dalam dinamika sepakbola Indonesia. Penulis melakukan penelitian dengan metode studi pustaka melalui karya tulis seperti buku, jurnal, artikel dan juga media digital seperti berita, video, gambar, website karena melihat minimnya topik penelitian mengenai olahraga sepakbola di Indonesia yang dieksplorasi ke dalam kajian antropologi. Penelitian ini menemukan bahwa industri sepakbola modern menghasilkan komodifikasi yang berorientasi pada keuntungan secara material alih-alih menciptakan nilai moral dalam menghasilkan ilusi melalui permainan sepakbola. Hegemoni pada federasi sepakbola nasional memiliki latar belakang politik dan militer dalam menginternalisasi nilai-nilai dan atribut pada sejarah sepakbola Indonesia. Fanatisme yang tinggi dalam sepakbola Indonesia juga cenderung membuat aktor dalam federasi nasional berusaha memobilisasi fandom ke dalam kepentingan politik. Akan tetapi, kuatnya identitas fandom mampu memperngaruhi kesulitan untuk dimobilisasi ke dalam kepentingan politik.
Football in Indonesia in the digital era is getting more and more attention from the wider community and shows that sport has involved social, religious, political and economic aspects in forming national identity. The purpose of this research is to find out Indonesian football culture through the diversity of hegemony and resistance practices, especially between the national football federation and local and national fandoms in the dynamics of Indonesian football. The author conducted research using the literature study method through written works such as books, journals, articles and digital media such as news, video documentaries, pictures, websites because the author saw the lack of research topics regarding football in Indonesia which were explored in anthropological studies. This research found that the modern football industry produces commodification that is oriented towards material gain instead of creating moral values in producing illusions through the game of football. Hegemony in the national football federation has a political and military background in internalizing the values and attributes of Indonesian football history. High fanaticism in Indonesian football also tends to make actors in the national federation try to mobilize fandom for political interests. However, the strong identity of fandom can affect the difficulty of being mobilized into political interests. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Alvin Kus Hadzami
"Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai bagaimana PT Venteny Matahari Indonesia mengimplementasikan tagline “Employee Happiness” sebagai Budaya Organisasi pada perusahaan mereka. Penelitian pada Tugas Karya Akhir ini menggunakan metode Otoetnografi dan observasi yang datanya didapatkan dari pengalaman pribadi saya dalam melaksanakan kegiatan internship/magang pada PT Venteny Matahari Indonesia periode Maret-September 2021. Sebuah tagline perusahaan memang biasanya ditujukan kepada calon konsumen sebagai upaya menciptakan brand awareness kepada masyarakat. “Employee Happiness” adalah salah satu contoh tagline yang digunakan Venteny. Penggunaan tagline tersebut dapat dimaknakan juga untuk melihat bagaimana tagline tersebut dilakukan pada lingkup internal, mengingat perusahaan tersebut tentunya juga memiliki employee nya sendiri. Hasil dari observasi pribadi saya menunjukkan bahwa tagline “Employee Happiness” menjadi value utama perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya. Hal ini membuat perusahaan harus mampu memberikan metode atau cara-cara dalam mengimplementasikan tagline tersebut, baik kepada internal maupun eksternal perusahaan sehingga menjadi sebuah budaya organisasi pada perusahaan. Nyatanya, tagline Employee Happiness ini juga menjadi top of mind bagi para karyawan Venteny itu sendiri dan membuat mereka merasa bahwa perusahaan akan melakukan hal itu juga kepada mereka. Metode seperti pemberian benefit yang ditawarkan pada aplikasi ponsel VENTENY Mobiles Super Apps, kegiatan ringan seperti game sederhana di tengah-tengah waktu kerja, bantuan kasbon atau dana darurat bagi karyawan yang membutuhkan hingga pendekatan yang persuasif dan kekeluargaan oleh para leader di perusahaan merupakan contoh aspek-aspek tentang bagaimana Employee Happiness mencoba diwujudkan kepada internal perusahaan.
This Final Project discusses how PT Venteny Matahari Indonesia implements the tagline “Employee Happiness” as an Organizational Culture in their company. The research in this Final Project uses the autoethnographic and observational methods, the data obtained from my personal experience in carrying out internships at PT Venteny Matahari Indonesia for the period March-September 2021. A company tagline is usually addressed to potential customers viii as an effort to create brand awareness among consumers. Public. “Employee Happiness” is one example of the tagline that Venteny uses. The use of the tagline can also be interpreted to see how the tagline is carried out internally, considering that the company also has its own employees. The results of my personal observations show that the tagline “Employee Happiness” is the company's main value in running its business. This makes the company must be able to provide methods or ways to implement the tagline, both to internal and external companies so that it becomes an organizational culture in the company. In fact, the Employee Happiness tagline is also top of mind for Venteny employees themselves and makes them feel that the company will do the same for them. Methods such as providing benefits offered on the VENTENY Mobiles Super Apps mobile application, light activities such as simple games in the middle of working time, cash assistance or emergency funds for employees in need to a persuasive and familial approach by leaders in the company are examples of aspects- aspects of how Employee Happiness is trying to be realized internally in the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Rahul Ananta
"Dalam kegiatan mendesain dan mengembangkan produk di tiket.com, diterapkan banyak metode dan teknik sesuai dengan keahlian masing-masing karyawannya. Proses yang menyelaraskan seluruh alur kerja dari masing-masing individu adalah melalui metode participatory design atau desain partisipatif di mana dalam sebuah kelompok atau organisasi, penggabungan metode desain dan ilmu sosial memungkinkan para pelakunya untuk berkolaborasi dalam menjalankan sebuah proyek desain. Sebagaimana Miller (2017) menyebutkan proses desain partisipatif juga dapat mendorong sebuah proses desain sebagai proses designing with, not designing for. Untuk melanggengkan desain partisipatif pada divisi ini, diperlukan dinamika serta komunikasi yang sesuai agar alur kerja proyek menjadi lancar, tidak hanya bagi pengguna, namun bagi para pelaku desain itu sendiri. Tulisan ini berfokus pada bagaimana proses korespondensi (correspondence) yang melibatkan penulis sebagai salah satu pelaku desain berada di tengah komunitas tiketdesign dapat mengalami serta memahami korespondensi dan prinsipnya yang tergambar pada proses kerja (mendesain dan mengembangkan produk digital sebagai user experience researcher) sebagai bentuk kebiasaan, kepedulian, dan berkehidupan.
Many methods and techniques are used to design and create products at tiket.com, depending on the expertise of each employee. The process that can be stated to be able to align the whole workflow of each worker is through the participatory design method. Groups or organizations that combine design approaches with social sciences enable actors to collaborate on a design project. As Miller (2017) mentions the participatory design process can also encourage a design process as a process of designing with, not designing for. To perpetuate participatory design in this division, it is necessary to have appropriate dynamics and communication so that the project workflow becomes smooth, not only for users, but for the design actors themselves. This paper focuses on how the correspondence process, which involved writer as one of the design actors in the tiketdesign community, was able to experience and understand correspondence and its principles as depicted in the work process (designing and developing digital products as a user experience researcher) as a form of habit, agencing, and attentionality."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Robihah
"Budaya populer Thailand semakin berkembang seiring dengan meningkatnya antusiasme publik terhadap industri entertainment Thailand. Perkembangan ini membentuk suatu kolektif penggemar yang kemudian mendefinisikan dirinya sebagai "Thai Enthusiast". Penelitian ini menganalisis perkembangan fandom digital dan budaya penggemar "Thai Enthusiast" di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode etnografi digital atau netnografi, meliputi wawancara mendalam secara daring dan observasi partisipan secara digital di media sosial. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa budaya populer Thailand di Indonesia mulai berkembang pesat terutama semenjak pandemi. Perkembangan ini membawa hadirnya ragam budaya penggemar yang direpresentasikan melalui berbagai praktik penggemar dalam ruang-ruang digital. Dalam aktivitasnya, setiap penggemar saling berbagi perspektif dan berbagi makna dalam mengekspresikan relasi emosional dengan idol dan mengkonseptualisasikan nilai tentang fandom digitalnya.
Thai popular culture is growing along with the increasing public enthusiasm for the Thai entertainment industry. This development formed a fan collective which later defined itself as a "Thai Enthusiast". This study analyzes the development of digital fandom and fan culture of "Thai Enthusiast" in Indonesia. This research was conducted using digital ethnographic methods or netnography, including online in-depth interviews and digital participant observation on social media. The findings in this study indicate that Thai popular culture in Indonesia has begun to develop rapidly, especially since the pandemic. This development presents a variety of fan culture which is represented through various fan practices in digital spaces. In their activities, each fan shares perspectives and shares meaning in expressing emotional relationships with idols and conceptualizing values about their digital fandom."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Marentek, Filina Disa
"Banyak perusahaan besar dari berbagai bidang di Indonesia yang membuka kesempatan magang untuk para mahasiswa, salah satunya perusahaan Harian Kompas. Maka dari itu, saya mengikuti pelaksanaan kegiatan magang yang dibuka perusahaan tersebut. Saya di tempatkan di sebuah divisi yang dipimpin oleh seorang manajer Harian Kompas. Selama menjalankan kegiatan magang, muncul beragam hal yang menarik bagi saya. Sebagai seorang follower di divisi ini, saya melihat adanya pengaruh besar dari gaya leadership yang diterapkan oleh sang manajer dalam divisi tersebut yang juga berpengaruh pada pribadi saya sendiri karena manager dapat merangkul divisi. Nilai-nilai perusahaan juga diterapkan baik oleh manajer maupun seluruh anggota perusahaan termasuk karyawan magang selama proses kegiatan magang berjalan. Fenomena yang terjadi dalam kegiatan magang ini menarik perhatian saya untuk mengupas lebih dalam bagaimana gaya leadership memiliki pengaruh besar dalam suatu divisi yang dipimpin oleh seorang manajer di perusahaan Harian Kompas. Makalah karya ilmiah ini sepenuhnya memuat pengalaman pribadi dan bertujuan untuk menunjukkan pengaruh leadership dalam sebuah divisi, termasuk saya sendiri. Refleksi dari pengalaman pribadi selama menjalankan kegiatan magang ini akan dianalisis menggunakan sudut pandang antropologi secara holistik menggunakan metode partisipan observasi dengan wawancara tidak terstruktur.
Many large companies in Indonesia open internship opportunities for college students, one of them is Harian Kompas. Therefore, I participated in the internship program opened by the company. I was placed in a division led by a Harian Kompas manager. During the internship, interesting things happened to me. I, as a follower in the division, saw a big influence from the leadership style applied by the manager in the division which also affects myself personally because the manager can bring the division together. The company's values are also applied by both managers and all members of the company, including interns during the internship program. The phenomenon that occurred in this internship activity attracted my attention to explore more deeply how leadership style has a big influence in a division led by a manager at the Harian Kompas company. This scientific paper is entirely based on my personal experience and aims to demonstrate the influence of leadership in a division, including myself. Reflections from personal experiences during this internship will be analyzed using an anthropological perspective holistically using the participant observation method with unstructured interviews."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Grandy Dorodjatun Wahyu Maestro
"Skripsi ini menjelaskan mengenai bagaimana sebuah friksi dapat terjadi di dalam setiap pertemuan dua maupun lebih pihak yang bekerjasama dalam suatu rangkaian kerjasama. Sebuah friksi terjadi karena adanya implikasi dari suatu kesepakatan dalam sebuah kerjasama yang mana friksi tersebut bersifat mengekang di dalam kerjasama tersebut. China, India, dan Pakistan pada kebijakan luar negerinya sama-sama melakukan kerjasama di dalam sebuah proyek infrastruktur ekonomi global bernama Belt and Road Initiative (BRI). BRI merupakan sebuah kerjasama yang diusung pertama kali oleh China pada tahun 2013 di bawah pemerintahan Xi Jinping. Pada pelaksanaannya, proyek BRI banyak menemukan friksi-friksi yang terjadi di dalamnya, terutama pada ranah kerjasama antara China dengan India dan China dengan Pakistan di dalam koridor ekonomi BRI masing-masing. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kepustakaan sebagai penunjang data-data di dalam skripsi ini. Penulis menemukan bahwa terjadinya friksi di dalam sebuah kerjasama antarnegara merupakan sebuah hal yang sering terjadi, terutama pada negara yang sedang mengalami konflik. Pada penemuannya, penulis juga menemukan bahwa terjalin sebuah solusi atas friksi yang terjadi di dalam kerjasama BRI antara China dan Pakistan sehingga melanggengkan kerekatan kerjasama kedua negara tersebut, sedangkan friksi yang terjadi pada kerjasama BRI antara China dan India justru tidak menemukan solusinya sehingga membuat kerekatan kerjasama kedua negara tersebut menjadi semakin renggang.
This thesis explains how a friction can occur in every meeting of two or more parties who work together in a series of cooperation. A friction occurs because of the implications of an agreement in a cooperation where the friction is restrictive in the cooperation. China, India, and Pakistan in their foreign policies are both cooperating in a global economic infrastructure project called the Belt and Road Initiative (BRI). BRI is a collaboration that was first promoted by China in 2013 under Xi Jinping era. In its implementation, the BRI project found many frictions that occurred in it, especially in the realm of cooperation between China-India and China-Pakistan within the respective BRI economic corridors. In this study, the author uses the library method as supporting the data in the completion of this thesis. The author finds that the occurrence of friction in a cooperation between countries is something that often happens, especially in countries that are experiencing conflict. In his findings, the author also found that there is a solution to the friction that occurred in the BRI cooperation between China and Pakistan so as to perpetuate the closeness of the cooperation between the two countries, while the friction that occurred in the BRI cooperation between China and India did not find a solution, thus creating a closer cooperation between the two countries. the country is becoming more and more tenuous."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library