Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Jati Mayangkara
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Produksi Dan Distribusi Alat Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai kebijakan pengawasan dan pengendalian alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan mempunyai tugas dalam melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan penyusunan Norma Standar Prosedur dan Kriteria NSPK serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan serta perbekalan kesehatan rumah tangga Untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas yang dilakukan maka penulis ditempatkan di direktorat tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan penilaian berkas permohonan yang diajukan oleh perusahaan untuk memperoleh izin edar Penilaian dilakukan terhadap produk Alkes yang akan didaftarkan untuk mendapatkan izin edar dimana produk tersebut memiliki identifikasi spesifik Identifikasi tersebut diperlukan untuk penentuan klasifikasi alat kesehatan persyaratan dan pendaftaran kode Code of Federal Regulation CFR dan Harmonized Commodity Description and Coding System HS code Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma bertujuan mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab seorang apoteker di Apotek Kimia Farma Kegiatan ini dilakukan di Apotek Kimia Farma No 48 Matraman Jakarta Timur Dalam hal ini diharapkan apoteker dapat mengetahui dan memahami cara pengelolaan apotek dalam kegiatan administrasi manajemen keuangan pengadaan penyimpanan dan penjualan perbekalan farmasi serta mempraktekkan pelayanan kefarmasian di apotek sesuai dengan peraturan perundang undangan dan etika yang berlaku dalam sistem pelayanan kefarmasian di Indonesia Pelayanan kefarmasian merupakan bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker untuk meningkatkan kualitas hidup pasien Pelanggan merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga oleh apotek Dengan mengenali siapa pelanggan kita apa kemauan kebutuhan dan keinginan mereka dengan kemudian menyediakan produk serta pelayanan sebaik mungkin yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan Guna meningkatkan kepuasan pelanggan tersebut maka perlu dilakukan survey terhadap pelayanan yang telah diberikan di apotek berdasarkan penilaian dari pelanggan Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap mutu pelayanan di Apotek Kimia Farma No 48 Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk bertujuan mempunyai peranan dan tanggung jawab penting untuk menerapkan aspek ndash aspek yang tercantum dalam CPOB tersebut antara lain sebagai penanggung jawab produksi penanggung jawab pengawasan dan pemastian mutu Tugas khusus yang diberikan berjudul upaya penurunan manual intervensi di line cvc Tugas khusus ini bertujuan Mengurangi manual intervensi di mesin packaging CVC di PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Dalam menganalisa dan memecahkan masalah manual intervensi tersebut digunakan metode siklus PDCA PDCA Cycle yaitu suatu rangkaian langkah langkah pemecahan masalah yang terdiri dari Plan membuat perencanaan Do melaksanakan apa yang direncanakan Check memeriksa apakah hasilnya sesuai yang diinginkan dan Act tindak lanjut langkah untuk mencegah berulangnya masalah yang sama mencari peluang perbaikan berikutnya Manual intervensi yang paling banyak terjadi di CVC disebabkan oleh loading safety di mesin Pampac II Perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi masalah loading safety di mesin Pampac II adalah dengan menstandardisasi setting mesin Pampac II Penurunan sebesar 76 61
Practice Work Profession Pharmacist at Directorate of Production and Distribution Equipment Health Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices of the Republic of ndonesia 39 s Ministry of Health aims to gain knowledge and an overview of policy supervision and control of medical equipment and medical supplies household Directorate of Production and Distribution of Medical Devices has a duty to carry out the preparation of the formulation and implementation of policies and preparation of Norms Standards Procedures and Criteria NSPK and providing technical guidance and evaluation in the field of production and distribution of medical equipment and medical supplies household To get an overview of the activities carried out the authors placed in the directorate to carry out inspection and assessment of the file the petition filed by the company to obtain authorization Assessment conducted on the product to be registered medical equipments to obtain marketing authorization where the product has a specific identification Identification is required for the determination of the classification of medical devices the requirements and the registration code of the Code of Federal Regulations CFR and the Harmonized Commodity Description and Coding System HS code Practice Work Profession in Pharmacy Kimia Farma aim to know and understand the roles and responsibilities of a pharmacist in the pharmacy Kimia Farma This activity is conducted in Pharmacies Kimia Farma No 48 Matraman East Jakarta In this case pharmacists are expected to know and understand how to manage a pharmacy in administration financial management procurement storage and sale of pharmaceuticals and pharmacy services in pharmacy practice in accordance with the laws and ethics in the pharmaceutical care system in Indonesia Pharmacy services is a form of service and professional pharmacist directly responsible for improving the quality of life of patients Customer is one of the important factors that must be maintained by the pharmacy By knowing who your customers are what you will needs and wants and then providing them with the best possible products and services that can give satisfaction to the customers To improve customer satisfaction survey should be conducted with the services given at the pharmacy based on assessment of the customer Special task aims to identify consumers 39 assessment of the quality of services in Pharmacy Kimia Farma No 48 Profession Practice Pharmacists in PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk aims to have important roles and responsibilities for implementing the aspects listed in the GMP among others in charge of production responsible for oversight and quality assurance Given a special assignment called efforts to reduce manual intervention in line cvc Special task aims Reducing manual intervention in CVC packaging machines in CF Taisho Pharmaceutical Indonesia In analyzing and solving manual intervention used method PDCA cycle PDCA Cycle which is a series of troubleshooting steps consisting of the Plan a plan Do implement what is planned check check if the results fit the desired and Act follow up measures to prevent the recurrence of similar problems looking for the next improvement opportunities Manual intervention is most pronounced in CVC caused by loading safety in machine Pampac II Improvements were made to address the issue of safety in machine loading Pampac II is a standardized machine settings Pampac II a decrease of 76 61 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Futty Dewi Nuzulia Famini
"Daun waru merupakan tanaman yang memiliki aktivitas pertumbuhan rambut. Pada penelitian ini, sediaan mikroemulsi yang dibuat mengandung 7,5% ekstrak daun waru dengan klorofil dan tanpa klorofil. Penghilangan klorofil pada daun waru diharapkan dapat meningkatkan estetika sediaan, akan tetapi dalam penelitian ini sediaan mikroemulsi ekstrak daun waru dengan klorofil maupun tanpa klorofil memiliki warna sediaan yang sama. Uji stabilitas fisik kedua formula dilakukan dengan metode cycling test, uji sentrifugasi, dan penyimpanan pada tiga suhu yang berbeda: suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (28±2oC), dan suhu tinggi (40±2oC). Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan pada kelinci jantan putih dengan pengukuran panjang rambut pada hari ke-7, 14, dan 21, dan penimbangan bobot rambut pada hari ke-21. Uji keamanan dilakukan pada lengan dalam bagian atas sukarelawan. Uji stabilitas fisik menghasilkan kedua formula stabil. Sediaan mikroemulsi ekstrak daun waru dengan klorofil konsentrasi 7,5% memiliki aktivitas pertumbuhan rambut paling besar. Semua formula mikroemulsi tidak menimbulkan efek iritasi.
Hibiscus tiliaceus, Linn. leaves are a plant having affect on hair growth. In this research, the microemulsion preparations are made containing 7.5% extracts Hibiscus tiliaceus, L. leaves with chlorophyll and without chlorophyll. The removal of chlorophyll in the Hibiscus tiliaceus, L. leaves is expected to improve the aesthetics of the preparation, but in this research the microemulsion contains extracts Hibiscus tiliaceus, L. leaves with and without chlorophyll has the same color preparations. Physical stability test are performed using methods cycling test, centrifugation test, and keeping in three different temperatures: low temperature (4 ± 2°C), room temperature (28 ± 2°C) and high temperature (40 ± 2°C). The hair growth activity is executed on some white male rabbits were by hair length measurements on day 7, 14, and 21, and total weights of hair on day 21. Irritation test is done on the upper hands volunteers. Physical stability test has resulted both of formulas was stable. The microemulsion contains extracts Hibiscus tiliaceus, L. leaves with chlorophyll in concentration of 7.5% has the greatest hair growth activity. All of the microemulsion formulas do not cause irritation."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55024
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hasibuan, Ratna Wiyanti
"Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak teh hijau dalam bentuk mikroemulsi dengan konsentrasi 2,5, 5, dan 7,5% memiliki aktivitas sebagai penumbuh rambut. Mikroemulsi tersebut menunjukkan hasil akhir sediaan berwarna gelap (keruh), untuk memperoleh sediaan yang lebih baik secara estetika dibuat mikroemulsi penumbuh rambut dengan ekstrak teh putih tanpa klorofil dengan teh hijau sebagai pembanding. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsentrasi 7,5% memiliki aktivitas yang paling baik sehingga dipilih pada penelitian ini untuk ekstrak teh putih maupun teh hijau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sediaan mikroemulsi ekstrak teh putih yang lebih baik secara estetika, kemudian diuji kestabilan fisik, keamanan, dan efek terhadap pertumbuhan rambut. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan dua metode yaitu cycling test dan penyimpanan pada tiga suhu yang berbeda: (4±2°C), (28±2°C), dan (40±2°C). Uji keamanan sediaan dilakukan pada lengan atas bagian dalam dari 9 subjek manusia. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan mengoleskan sediaan mikroemulsi pada punggung kelinci jantan putih galur New Zealand White dan diukur panjang rambut pada hari ke-7 dan 14. Pada hari ke-21 dilakukan pengukuran panjang dan bobot rambut. Hasil akhir menunjukkan bahwa sediaan stabil secara fisik, aman digunakan, dan mikroemulsi teh hijau konsentrasi 7,5 memiliki aktivitas penumbuh rambut yang lebih baik daripada mikroemulsi teh putih 7,5%.
Based on the previous researches, it was proven that microemulsions contain green tea extracts with concentration 2.5, 5, and 7.5% are able to affect hair growth. The microemulsions are visibly bad, shown black form, so to formulate a better form, preparations in microemulsions were made with white tea extracts without chlorophyll and green tea as comparison. On the previous research it is proven that 7,5% was the best consentration to trigger hair growth, so this concentration were used in this research for both white tea and green tea extract. The purpose of this research was to formulate better form of microemulsions from the extracts of white tea and to test its physical stability, the possibility of irritation, and the hair growth activity. Physical stability tests were performed using two methods which are cycling test and keeping in three different temperatures: (4±2°C), (28±2°C), and (40±2°C). Also, irritation test was carried out towards 9 volunteers upon their upper hands. The hair growth activity was executed by placing the microemulsions on the back of some white male rabbit from New Zealand White Strain. The hair growth then measured on the 7thday and 14thday, meanwhile, the measurement of hair length and the total weight of hair amount were done on day 21. At the very end the result shown that the microemulsions were physically stable in any temperature, safe, and microemulsions that contains green tea extracts 7,5% has shown better result compares to white tea"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55618
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Noviati Panca Sari
"Rambut kepala yang tumbuh subur dan lebat mendukung penampilan seseorang. Bila mengalami kerontokan dan tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebotakan. Saat ini telah dikembangkan bahan penyubur rambut yang berasal dari alam. Daun murbei yang telah lama dikenal sebagai bahan pencerah kulit untuk produk kosmetika, secara tradisional juga digunakan sebagai bahan penyubur rambut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas pertumbuhan rambut sediaan hair tonic ekstrak etanol daun murbei dan memperoleh sediaan hair tonic yang stabil dan aman. Hair tonic yang dibuat terdiri dari tiga kadar ekstrak etanol daun murbei, yaitu 4, 8, dan 16% (b/v). Cara pengujian aktivitas pertumbuhan rambut dengan mengoles sediaan pada punggung kelinci jantan galur New Zealand yang telah dibagi menjadi enam bagian perlakuan, yaitu kontrol normal, kontrol negatif (basis hair tonic), kontrol positif (minoksidil) dan ketiga sediaan tersebut. Pengukuran panjang rambut dilakukan pada hari ke-7, 14, 21, 28, 35, dan 42. Untuk ketebalan rambut diukur dengan Scanning Electron Microscope (SEM) pada minggu I dan VI, sedangkan kelebatan dan bobot rambut diukur pada minggu VI. Hasil analisis statistik menunjukkan kadar 4% dan 16% memiliki aktivitas yang setara dengan kontrol positif, sedangkan kadar 8% aktivitasnya lemah pada parameter kelebatan rambut. Sediaan hair tonic ekstrak etanol daun murbei yang dibuat bersifat stabil dalam penyimpanan. Untuk pengujian keamanan menggunakan metode Patch test dan HET-CAM. Hasilnya sediaan hair tonic yang dibuat aman digunakan untuk kulit dan sedikit iritan pada mata.
A person with lush and healthy hair has a looking good appearance. When hair are lost and were not treated, it can lead to baldness. Mulberry previously known as a skin lightening agent for cosmetic products, traditionally also used for hair growth. The purpose of this research is to analyze the activity of hair growth from hair tonic which contain ethanol extract of mulberry leaves and to obtain a stable and safe hair tonic product. Hair tonic from mulberry leaves was made into three concentration, they are 4, 8, and 16%. Activity of hair growth was tested by applying the product on the dorsal site of New Zealand male rabbits divided into six sections of treatment, namely normal, negative (base hair tonic), positive control (Minoxidil) and three concentrations. Hair length measurements performed on days 7th, 14th, 21st, 28th, 35th, and 42nd. Hair thickness was measured by Scanning Electron Microscope (SEM) at week 1st and 6th, while the hair density and weight were measured at weeks 6th. Statistical analysis showed that the concentration of 4% and 16% have an activity equivalent to the positive control, whereas the levels of 8% has weaker activity on density parameter. This hair tonic containing mulberry leaves extract are stable at storage. Skin safety test using Patch test was safe and HET-CAM methode showed mild eye irritation."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T43164
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sheila Meitania Utami
"Kerontokan rambut yang sering diakhiri kebotakan merupakan problema estetik yang sangat dikhawatirkan setiap orang. Akar rimpang tanaman akar manis telah diakui memiliki aktivitas pertumbuhan rambut berdasarkan penggunaan tradisional. Pada penelitian ini, 2,5%, 5% dan 10% ekstrak akar manis diformulasikan dalam bentuk hair tonic karena penggunaannya lebih mudah dan tidak lengket seperti sediaan semisolid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas pertumbuhan rambut ekstrak etanol akar manis, stabilitas fisik dan keamanannya. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan mengoleskan sediaan hair tonic pada punggung kelinci dan diukur panjang rambut, ketebalan rambut (diameter rambut), bobot rambut dan kelebatan rambut. Uji stabilitas fisik dilakukan pada penyimpanan suhu rendah (4oC±2oC), suhu ruang (25oC±2oC) dan suhu tinggi (40oC±2oC) serta cycling test. Analisa kuantitatif asam glisirisat dalam ekstrak etanol akar manis dengan spektrofotometer UV menunjukkan kadar sebesar 156,65 mg/g atau 15,665%. Uji keamanan dilakukan dengan uji iritasi mata dengan metode HET-CAM dan uji iritasi kulit dengan metode patch test. Hasil menunjukkan bahwa sediaan hair tonic ekstrak akar manis 5% dan 10% memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang setara dan bahkan lebih baik dibandingkan kontrol positif minoksidil 2%. Hasil uji stabilitas fisik menunjukkan sediaan hair tonic ekstrak akar manis memiliki stabilitas fisik yang baik. Dari hasil uji keamanan iritasi kulit tidak terjadi iritasi, sedangkan hasil uji HET-CAM menunjukkan sediaan mengiritasi ringan pada mata.
Hair loss which is often terminated to alopecia becomes a very worried aesthetic problem for everyone. Rhizome root of liquorice plant has been recognized to have hair growth activity by traditional use. In this study, 2.5%, 5% and 10% liquorice extract formulated in the form of hair tonic because of its use easier and not sticky like semisolid dosage. The purpose of this study was to determine the hair growth activity of ethanol extract of liquorice, physical stability and safety. Hair growth activity test conducted by rubbing hair tonic preparations on the rabbit?s back and measured the hair length, hair thickness, hair weight and hair density. Quantitative analysis of glycyrrhizic acid from ethanol extract of licorice with UV Spectrophotometer showed level about 156,65 mg/g or 15,665%. Physical stability test performed at low temperature storage (4°C±2°C), room temperature (25°C±2°C) and high temperature (40°C±2°C) as well as cycling test. Safety test has done by eye irritation test with HET-CAM method and skin irritation test with patch test method. The results showed that the hair tonic containing liquorice extract 5% and 10% have an equivalent activity of hair growth and even better than the positive control minoxidil 2%. Physical stability test showed that liquorice extract hair tonic has good physical stability. The results of safety test showed with no skin irritation, meanwhile HET-CAM test showed that the hair tonic containing liquorice extract has mild eye irritation."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T45228
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library