Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Kusasi
"

Kerajaan Indragiri di Pulau Sumatra dikenal sebagai kerajaan yang berperan penting dalam sejarah kerajaan di Nusantara. Di bagian timur, Kerajaan Indragiri berbatas langsung dengan Selat Malaka, sebuah kawasan yang dikenal sebagai pusat perdagangan sejak abad ke-14. Selain itu, Sungai Indragiri dapat dilayari dari pesisir timur hingga pedalaman Sumatra bagian tengah. Faktor geografis yang strategis membuat kerajaan tersebut berhubungan dengan kerajaan-kerajaan lain. Mereka juga membina hubungan dengan pemerintah kolonial Belanda. Hal tersebut terekam dalam sejumlah naskah yang saat ini disimpan di ANRI sebagai mana yang dicatat dalam Katalog 86 ANRI berjudul “Daftar Arsip Kontrak antara Pribumi di Kalimantan, Bali, Surakarta dan Sumatera”. Berdasarkan topiknya, ada enam naskah yang berisi tentang kontrak yang dibuat oleh Kerajaan Indragiri dengan Pemerintah Kolonial, yaitu Katalog 86 ANRI sub-bab Sumatra, bernomor 166, 167, 168, 170, 173 dan 174.  Keenam naskah berasal dari abad ke-19 dan ditulis dalam aksara jawi berbahasa Melayu. Keenam teks dialihaksarakan dengan cara kerja filologi. Hasil alih aksara digunakan untuk menganalisis isi kontrak tersebut. Tulisan ini membahas teks enam kontrak dari segi hukum antarbangsa yang dikemukakan Brierly (1996). Menurut Brierly, hukum antarbangsa adalah kaidah dan asas tindakan yang mengikat bagi negara beradab dalam hubungan mereka antara satu negara dengan lainnya.  Dalam kasus Kerajaan Indragiri dengan Pemerintah Hindia Belanda, hubungan tersebut diikat dalam bentuk kontrak. Berdasarkan analisis pada pasal-pasal yang terdapat dalam keenam kontrak, terlihat bahwa Kerajaan Indragiri telah berstatus sebagai negara protektorat/vasal dari Pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1838 sehingga yurisdiksi negara pemberi perlindungan lebih dominan dibanding negara yang dilindungi.


 

Located in the Island of Sumatra, the Kingdom of Indragiri was famous of its role on the history of the kingdom in Indonesia. The Straits of Malacca, known as a commercial center since the 14th century, bordered the Kingdom of Indragiri in the east. The Indragiri River can be navigated from the east coast to the inner part of Central Sumatra. Its strategic location strengthens the Kingdom of Indragiri’s association with other kingdoms. Furthermore, the Kingdom also maintains its relationship with the Dutch colonial government, which is evidenced from the manuscripts stored in ANRI and recorded in Catalog 86 ANRI entitled "List of Archives of Contracts between Indonesian Society in Kalimantan, Bali, Surakarta and Sumatera". Based on the topic, there are six manuscripts encompassing contracts made by the Kingdom of Indragiri with the Colonial Government, namely manuscripts 166, 167, 168, 170, 173 and 174. The six manuscripts were written in the 19th century in Malay language. For the analysis, the six manuscripts are transliterated philologically. This paper discusses the text of six contracts in terms of international law proposed by Brierly (1996).

The law among nations examined in this study refer to Brierly (1996) who maintains that the law among nations is the principle and the act of binding action for the civilized state in their relationship between one country and another. In the case of the Kingdom of Indragiri with the Government of the Netherlands East Indies, the relationship was bound in the form of a contract. The analysis of the issue reveals that the Kingdom of Indragiri has been a protectorate/vassal state of the Dutch Indies Government since the year of 1838. Consequently, the jurisdiction of the protectionist country is more dominant than the protected state.

"
2018
T51988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairun Nisa
"Penelitian ini menyajikan suntingan teks dari naskah Syair Keagamaan. Dalam menyajikan suntingan teks, metode yang digunakan adalah metode kritis. Penelitian ini juga membahas analisis isi Syair Keagamaan. Penelitian ini akan mencoba melihat apa yang ingin disampaikan pengarang dalam syair tersebut. Pembahasan mengenai syair tersebut akan ditinjau dari unsur intrinsiknya untuk mengetahui lebih dalam apakah syair ini mengandung unsur agama atau tidak. Setelah itu, akan dijelaskan pula pembagian jenis_jenis naskah Melayu klasik.

This study presents the editing of Syair Keagamaan. In order to present the editing of the text, it used critic method. This study also discusses analyze of Syair Keagamaan content. This study tries to look what the author want to talk. Beside that, this text will observe from intrinsic element to know more deep that the text have religion element or not. After that, this study will explain too about categories of Malay Manuscript."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S10975
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Susanti
"Skripsi ini menganalisis tema cerita dalam naskah Segala Cerita Anak Sekula (SCAS). Tujuannya adalah menyajikan suntingan teks naskah SCAS untuk memberi akses yang lebih lagi bagi pembaca, menunjukkan tema-tema cerita dalam naskah SCAS, dan mengidentifikasikan secara tematik bahan bacaan anak_anak sekolah pada masa-masa akhir abad ke-19. Dari penelitian ini diperoleh suntingan teks dan tema-tema cerita dalam naskah SCAS. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah tema cerita yang muncul dalam naskah SCAS.

This undergraduate thesis analysis themes of Segala Cerita Anak Sekula (SCAS) manuscript. The purpose is to present text editing of SCAS manuscript in order to provide accessibility to the reader, to feature themes story of SCAS manuscript, and to identify reading material tematically for students in the end of 19th centuries. Result of this research are the text editing and themes story of SCAS manuscript. The conclusion of the analysis is the themes story that appeared in SCAS manuscript."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11022
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Fransiska
"Hagabeon, hamoraon, dan hasangapon merupakan nilai budaya Batak Toba yang menjadi prinsip hidup masyarakatnya. Kehidupan orang Batak bertumpu dan dipengaruhi ketiga nilai budaya tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat pengaruh hagabeon, hamoraon, dan hasangapon terhadap ketidaksetaraan gender yang terjadi pada perempuan Batak Toba yang tergambar dalam Amang Parsinuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik kepustakaan. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa suborninasi pada perempuan Batak menyebabkan berbagai kekerasan, psikis, ekonomi, dan fisik.

Hagabeon, hamoraon and hasangapon are culture value of Batak Toba becoming the life principle of their society. The live of Bataknese is rested and influenced by those three value. Therefore, this research will see the influence of hagabeon, hamoraon and hasangapon towards the gender inequality happening to Batak Toba women that are illustrated in Amang Parsinuan. The method used in this research is qualitative approach with literature technique. From this research, it is found that subordination of Batak's women causes various violence, such as psychological, economical and physical."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42269
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryandy Dwian Suchendar
"Skripsi ini membahas Surat Kontrak Kalimantan No.7 yang penulis temukan di Arsip Nasional Republik Indonesia. Surat Kontrak Kalimantan No.7 merupakan surat perjanjian yang diberikan VOC, sekutu kesultanan Pontianak, kepada kerajaan Mempawah pada abad ke-18. Surat Kontrak Kalimantan No.7 diteliti menggunakan metode edisi teks kritis agar kandungan yang terdapat pada SKK7 dapat dipahami. Setelah dilakukan edisi teks kritis, analisis terhadap format dan struktur Surat Kontrak Kalimantan No.7 dilakukan untuk menambah wawasan pembaca. Selain itu, analisis di bidang kebahasaan dan sejarah juga penulis lakukan untuk dapat mengetahui kebahasaan serta fakta sejarah kerajaan Mempawah di masa lampau.

This mini thesis discusses about Text Edition and Analysis of the History of the Kingdom of Mempawah in a Letter of Borneo Contract No. 7. The author discovered the letters contract at Arsip Nasional Republik Indonesia. The Letter of Borneo Contract No. 7 was given by VOC, Sultanate of empire of Pontianak, to the empire of Mempawah in 18
th century. The Letter of Borneo Contract No. 7 will be researched by critical text edition method so that the content contained on that letter can be understood. After doing a critical text method, the author analyse the format and structure of a Letter of Borneo Contract No. 7 to increase the information about the letter content. In addition, the author also analyse the field of literary and history fact about at Emire of Mempawah in the past.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Trisna Yudha
"Skripsi ini membahas edisi teks dari naskah Tractaat Van Vridchap, analisis struktur surat, dan analisis sejarah yang terdapat dalam Tractaat Van Vridschap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode edisi naskah tunggal atau metode kritis untuk metode penyuntingan teks. Penelitian ini menghasilkan analisis struktur surat dan sejarah di wilayah Ternate. Struktur Tractaat Van Vridschap mempunyai persamaan dan perbedaan dengan struktur surat perjanjian masa kini. Surat perjanjian persahabatan yang dibuat Belanda dan Ternate bukanlah surat yang dibentuk sungguh-sungguh atas dasar persahabatan.

This thesis discusses the issue of the text of the Tractaat Van Vridschap manuscript, analysis of letters and historical analysis contained in Tractaat Van Vridschap. This study uses a qualitative method using a single copy edition or critical method for text editing method. This research resulted in the analysis of the structure and history of the region letter Ternate. Structure of Tractaat Van Vridschap has similarities and differences with the present structure of the agreement. The agreement made by Dutch and Ternate is not an earnest letter formed on the basis of friendship."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatia Ayu Widyaningrum
"

Kutika merupakan naskah yang memuat tradisi perhitungan hari di kalangan masyarakat Bugis. Secara umum, kutika dimaknai sebagai kumpulan catatan waktu baik dan buruk untuk melakukan suatu kegiatan. Dalam penelitian ini, kutika tidak hanya dipandang sebagai kitab perhitungan hari baik dan buruk, tetapi juga sebagai ilmu perhitungan tradisional yang memuat berbagai pengetahuan dalam tatanan kehidupan orang Bugis. Adapun korpus penelitian ini adalah naskah kuno yang berasal dari koleksi Museum Mulawarman, Kalimantan Timur dengan kode PRI/15/MMK/KKT 1530. Naskah ini merupakan naskah kutika satu-satunya yang terdapat di dalam koleksi museum tersebut. Selain itu, naskah ini merupakan naskah multiaksara yang ditulis menggunakan empat aksara dengan variasi empat bahasa, yakni bahasa Bugis, Melayu, Arab, dan Banjar. Untuk membuka akses naskah, penelitian ini menerapkan pendekatan filologis dengan metode edisi kritis, yaitu menghadirkan edisi suntingan teks yang mudah dibaca dan minim kesalahan penulisan. Dalam menganalisis isi teks, digunakan teori ekofenomenologi untuk mengungkap kontribusi teks KUSR dalam isu pelestarian lingkungan di bidang pertanian. Temuan dari penelitian ini adalah judul awal yang digunakan dalam katalog tidak sesuai dengan isi teks sehingga digunakan judul yang lebih sesuai, yaitu Kutika Ugi Sakke Rupa (KUSR). Melalui kajian isi teks, dapat dilakukan penelusuran mengenai identitas pengarang dan pengaruh tarekat Samaniyah, Khalwatiyah, dan Qadiriyah yang berkembang pada abad ke-19. Temuan selanjutnya berdasarkan sudut pandang ekofenomenologi, terungkap bahwa naskah KUSR memiliki kontribusi yang dapat diterapkan pada teknik pertanian modern, yaitu pola tanam berdasarkan bioindicator, pola rotasi tanam, dan biopestisida.  Hal ini berkaitan erat dengan cara manusia Bugis berkomunikasi dengan alam sebagai upaya untuk hidup berdampingan secara selaras berdasarkan naskah KUSR.


Kutika is a manuscript that contains the tradition of days calculation among Buginese community. Generally, Kutika is defined as collection of good and bad time record to carry out activities.  In this research, Kutika is not only seen as book of good and bad days calculation, but also as a traditional calculation science which contains various knowledge in Buginese life order. The corpus of this research is a manuscript which comes from Mulawarman Museum collection in East Kalimantan, with code PRI/15/MMK/KKT 1530. This manuscript is the only Kutika manuscript in that museums collection. Moreover, this manuscript is multi-character script, which is written using four characters with four varied languages, i.e. Bugis, Malay, Arabic, and Banjar. This research applies a philological approach with a critical edition method to open up the manuscript access. It means that this method provides an easy-to-read edition with minimum writing correction. In analyzing the text content, eco-phenomology is used to reveal  the contribution of KUSR manuscript in agricultural environmental issues. The findings of this research show that the original title which is used in the catalogue does not related to the content of the manuscript.  Thus, a more appropriate title is used and called as Kutika Ugi Sakke Rupa (KUSR). Through the contents, it is possible to trace the author identity and the influence of the development of Shamaniyah, Khalwatiyah, and Qadiriyah Sufi orders in 19th century.Futher findings based on the eco-phenomenological approach stated that contribution of KUSR  manuscript can be applied to modern agricultural techniques, such as, cropping patterns based on bioindicators, crop rotation patterns, and biopesticides. This matter is closely related to the way of Buginese communicates with nature, as an effort to live harmoniously based on the KUSR manuscript.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sa Diyah
"Skripsi ini membahas alih kode dalam interaksi pembelajaran di MI Ashabul Maimanah Sidayu dengan guru dan siswa sebagai responden penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan dan perekaman langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode terjadi pada situasional dan metaforikal. Berdasarkan perspektif gramatikal, alih kode terjadi pada tipe inter-sentential, intra-sentential, single word, dan extra-sentential/emblematic/tag. Berdasarkan amanat wacana, alih kode terjadi pada situasi menyatakan, mempertanyakan, dan memerintah. Penulis juga menemukan enam penyebab alih kode yang dilakukan oleh guru dan siswa.

This thesis discusses the code-switching in MI Ashabul Maimanah Sidayu's class interaction between the teachers and the students as the research respondents. The research method used are qualitative and descriptive methods. The data is collected through observation and direct recording.
The result of the research shows that the types of the code-switching are situational and metaphorical, while based on the grammatical perspective, the types are inter-sentential, intra-sentential, single word, and extra-sentential/emblematic/tag. Based on procedural discourse, the code-switching occurs in the situation of stating, questioning, and ordering. The author also found six causes of the code-switching performed by the teachers and the students.
"
2016
S62394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Maulani
"Penelitian ini mengkaji teks Wawacan Layang Siti Hasanah (WLSH) yang tertulis dalam naskah berbahasa Jawa dan berbentuk wawacan. Teks ini dikaji dengan cara kerja filologi yang meliputi tekstologi dan kodikologi. Selain itu, teori resepsi juga dipakai guna mengungkap makna dan isi teks. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan suntingan dan terjemahan teks WLSH, mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terdapat dalam WLSH dari teks hikayat Melayu menjadi puisi wawacan, dan menjelaskan bentuk-bentuk resepsi pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah di Indramayu Jawa Barat abad ke-20 dalam teks WLSH. Penelitian ini mengungkap bahwa teks WLSH meresepsi dua hal. Pertama, dalam aspek narasi penceritaan, teks WLSH meresepsi teks Cerita Siti Hasanah (CSH). Resepsi dari teks Melayu ini juga menghasilkan perubahan pola dari hikayat ke wawacan dalam bentuk tokoh, latar tempat, dan kerangka cerita. Kedua, dalam penjelasan keislaman, teks WLSH meresepsi teks Kitab Tilmisani, Kitab al-Durra atau Kitab Sanusi, Kitab Mufid atau Al-Mufīd, Matnu al-Zubad fī Ilmi al-Fiqhi alā Maẓhabi al-Imām al-Shāfiī, al-Aqnā fī Ḥalli Alfāz Abī Shujā, dan Insān Kāmil. Bentuk-bentuk resepsi WLSH terhadap teks-teks keislaman tersebut berupa penjelasan tentang kewajiban salat lima waktu, ajaran makrifat Nūr Muḥammad, dan sifat-sifat bagi Allah. penelitian tentang WLSH ini membuka pengetahuan baru tentang wawacan yang juga menyebar di wilayah pesisir Jawa Barat yang banyak digunakan oleh masyarakat pesantren atau tarekat. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi akan pencarian identitas kesusastraan yang berkembang di Indramayu pada abad ke-19.

This research examines the text of Wawacan Layang Siti Hasanah (WLSH) written in Javanese text and the form of wawacan. This text is examined by the work of philology which includes textology and codicology. Besides, the reception theory is also used to reveal the meaning and content of the text. The research aims to present text edition and translation of WLSH, identify changes contained in WLSH from Malay hikayat to wawacan poetry, and explain the reception forms of Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah orders in Indramayu, West Java in the 20th century in WLSH texts. This research revealed that the WLSH text received two things. First, in the narrative aspect of storytelling, the WLSH text received the Malay text entitled Cerita Siti Hasanah (CSH). The reception from the Malay text also produced a change in pattern from hikayat to wawacan in the form of characters, settings, and story frames. Second, in Islamic explanation, the text of WLSH recept the text of the Kitab Tilmisani, Kitab al-Durra or Kitab Sanusi, Kitab Mufid or Al-Mufīd, Matnu al-Zubad fī Ilmi al-Fiqhi alā Maẓhabi al-Imām al-Shāfiī, al-Aqnā fī Ḥalli Alfāz Abī Shujā, dan Insān Kāmil. The form of Islamic text reception aims to explain the obligation to pray five times a day, the teachings of Nūr Muḥammad, and the attributes for Allah. this research on WLSH opens up new horizons of knowledge about wawacan which also spread in the coastal areas of West Java. This study also revealed that the wawacan texts in Indramayu were widely used by the pesantren or tarekat community. In addition, this research is expected to be able to contribute to the search for literary identity that developed in Indramayu in the 19th century."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Gayatri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas Surat Perjanjian Kesultanan Bima selanjutnya disebut SPKB 8.5, 8.6, 8.9, dan 8.10. SPKB 8.5, 8.6, 8.9, dan 8.10 berisi perjanjian antara Belanda dan Kesultanan Bima. Keempat SPKB tersebut ditulis dalam bahasa Melayu dengan aksara jawi dengan bahasa Melayu yang saat ini tidak lazim digunakan. Kajian filologi digunakan untuk menghasilkan suntingan teks yang membuat empat naskah dapat dibaca. Empat SPKB disunting menggunakan metode edisi kritis. Melalui edisi kritis, teks dapat diperbaiki dan diberi keterangan tambahan untuk memudahkan pembaca memahami isi teks. Berdasarkan informasi yang terdapat dalam empat teks SPKB tersebut, dibahas hubungan Belanda dengan Kesultanan Bima dari aspek ekonomi. Berdasarkan analisis aspek ekonomi yang telah dilakukan, terlihat ketidakberdayaan Kesultanan Bima melawan monopoli perdagangan Belanda.

ABSTRACT
This research discusses Surat Perjanjian Kesultanan Bima abbreviated as SPKB 8.5, 8.6, 8.9, and 8.10. SPKB 8.5, 8.6, 8.9, and 8.10 contains agreement between the colonial government Dutch Indies and the Sultanate of Bima. The four SPKB are written in Malay language using jawi script which is not commonly used today. This study is based on philology theories. The text is translated to Latin script. Text edition is based on critical edition. This research also shows the relation between Netherland and the Sultanate of Bima in economic aspect. Based on the analysis, the Sultanate of Bima is in a position as victim of Colonial Government rsquo s trade monopoly system. Netherland also dominate the trade in Bima. "
2017
S68989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>