Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sylvia Yang S.C.
"Perlakuan yang tidak adil oleh pemerintah Belanda dalam bidang pendidikan bagi masyarakat Cina di Batavia menye_babkan mereka berusaha untuk mendidikan sekolah khusus bagi mereka sendiri. Hal ini ditunjang pula dengan ide nasionalisme yang dibawa dari Cina. Menyebarnya nasionalisme tersebut menimbulkan ketakutan di hati pemerintah Belanda. Akhirnya mereka juga mendi_rikan sekolah khusus bagi masyarakat Cina. Tujuannya un_tuk menimbulkan inti dalam masyarakat Cina yang berpihak pada pemerintah Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S12654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ismiatun
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja arsiparis di unit layanan dalam memberikan layanan kepada pengguna. Hal ini didorong oleh munculnya ketidakpuasan pengguna terhadap kinerja layanan arsiparis yang dianggap lamban dan kurang responsif terhadap kebutuhan pengguna. Untuk itu penulis melakukan kajian terhadap keberadaan arsiparis guna menemukan penyebab lamban atau kurang responsifnya arsiparis terhadap kebutuhan pengguna. Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah arsiparis di unit layanan arsip Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan objek penelitiannya adalah kegiatan dan cara arsiparis dalam memberikan layanan pengguna. Informan dalam penelitian ini diambil dari kalangan arsiparis dan non arsiparis di lingkungan ANRI dan pengguna yang datang lte rang baca pada saat penelitian. Informan kunci berjumlah lima orang. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu: (1) wawancara; (2) pengamatan partisipan; dan (3) penelitian dokumen sebagai pengkayaan infonnasi. Dari basil penelitian ini disimpulkan bahwa kinerja arsiparis dalam memberikan layanan pengguna belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari kompetensi yang dimiliki arsiparis yang belum sesuai dengan kriteria persyaratan arsiparis di layanan. Ditemukan bahwa sebagian besar arsiparis tidak mempunyai kemampuan bahasa asing, belum menguasai infonnasi khasanah arsip yang ada sehingga kesulitan berkomunikasi dengan pengguna dalam layanan konsultasi, kurang memahami deskripsi kerja dalam layanan, dan memiliki disiplin kerja yang cenden.mg rendah. Kinerja yang tidak optimal juga dipengaruhi kondisi kerja dan perilaku pimpinan unit layanan. Terhadap kondisi seperti ini pimpinan organisasi selayaknya meningkatkan kinerja arsiparis dengan pemberian peluang pengembangan karir, motivasi kerja, dan memperlakukan arsiparis secara adil.

This research is aimed at knowing archivist performance in the service unit. It is prompted by the unsatisfaction to the archivist service performance wich is clumsy and unresponsive to the user need. Thus, it is done in order to find out why such unsatisfaction service happen. This is a qualitative research whose subjects are archivists at the service unit of the National Archives of the Republic of Indonesia, while its research objects are the activities and the way how archivists deliver their service. The research informants are archivists and non-archivists of the National Archives of the Republic of Indonesia. Some users are also included as informants. This research has five key informants. Data were collected through interview, partisipation observation, and document research. The result of this research shows that archivist performance is still not optimum yet. It is known from the personal competence of these archivists which still does not match with the service archivist criteria. It is found that most archivists do not master any foreign language, have no idea about holdings information, less of communication skill, do not understand their own job description, and have low discipline. This low performance of archivist is also influenced by the working condition and the unsupporting behavior of service supervisor. It is suggested to the organization to improve the archivist performance through giving more career advancement, developing their work motivation, and treating them more fairly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T37490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulmairi Khiyul
"ABSTRAK
Gelombang pemogokan antara tahun 1910-1920 memaksa pemerintah meninjau kembali kebijaksanaannya. Hubungan yang lebih langsung dengan buruh tampak jelas dalam periode ini. Pada tahun 1919 Gubernur Jendral van Limburg Stirum membentuk komisi untuk kemungkinan standar gaji minimum, mengawasi kondisi buruh, sebagai contoh, menyelidiki tingkat kesejahteraan penduduk di Jawa. Kemudian di akhir tahun 1921, Komisi ini dialihkan ka dalam Kan_toor van Arbeid dengan staf yang lebih besar dan fungsi yang lebih luas. Kemerosotan tingkat kesejahteraan pen_duduk Jawa sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1830, di bawah sistem Tanam Paksa. Di mana tingkat perekonomian kolonial menanjak dengan cepat sementara itu kesejahte_raan penduduk sebaliknya kian merosot.
Antara tahun 1918-1920, perekonoman tanah Hindia kian merosot. PD I dan malaise yang diakibatkannya menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok mendadak naik. Sudah menjadi jelas bahwa kaum buruhlah yang pertama merasakan akibatnya. Dalam situasi yang serba sulit ini kaum maji_kan tetap tidak mau ambil peduli terhadap tuntutan buruhnya, bahkan para pengusaha-pengusaha besar melakukan kerja sama dan membentuk korporasi. Misalnya kongsi gula (Sugar Syndicate) dengan induk perusahaan Belandanya BB_NISO, sementara usaha-usaha yang sejenis mengikuti jejak di atas. Pemilik penanaman bergabung ke dalam Cultiva_tion Owners, 1918 ada asosiasi para majikan dan onderne-mersraad, dll. Dan tidak mengherankan kalau antara tahun 1918-1920 gelombang pemogokan begitu hebat. Dan skripsi ini mengisahkan tentang perlawanan tersebut.

"
1990
S12634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G. Ambar Wulan
"ABSTRAK
Transportasi, sebagai alat pengangkutan merupakan sa_lah satu sarana yang panting dalam kehidupan manusia. Transportasi ini akan terus berkembang bergandengan dengan tuntutan kabutuhan manusia yang senantiasa bertambah pula. Pada mulanya orang hanya cukup menggunakan kepala, pungngung, pinggang dan pundaknya sendiri untuk menyelenggarakan transportasi. Keadaan yang lebih maju membuat orang akan terus-menerus mencari cara bagaimana menyelenggarakan transportasi yang cepat dan lancar.
Bertambahnya angkutan yang semakin berat dan banyak meriyebabkan beberapa jenis hewan seperti, kuda, onta dan kerbau mulai dimanfaatkan tenaganya untuk menarik kereta atau gerobak. Lama-kelamaan orang menggunakan rel sebagai jalan khusus bagi kereta atau gerobak tersebut, sehingga keadaan ini telah membantu meringankan beban hewan-hewan dalam menarik angkutannya.
Perkembangan usaha pengangkutan melalui jalan rel menjadi maju terutama setelah ditemukannya mesin uap pada...

"
1985
S12163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Yuliati
"Penelitian mengenai kebenaran informasi yang ada dalam novel sejarah. Tujuannya adalah melihat kemungkinan penggunaan karya sastra modern sebagai sumber informasi sejarah guna mendukung usaha pemahaman sejarah Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dari berbagai sumber tertulis dan wawancara. Sistematika penulisan, metode penelitian dan penulisan dijelaskan. Pembahasan dilakukan terhadap enam buah novel sejarah.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa, jika dipergunakan secara kritis dan dipadukan dengan sumber-sumber lain, maka novel-novel sejarah dapat dipergunakan sebagai satu sumber pengetahuan dan pemahaman sejarah. Sedangkan untuk mendapat informasi yang tepat mengenai suatu peristiwa sebaiknya menggunakan studi-studi sejarah, arsip-arsip dan dokumen-dokumen.
Novel sejarah lebih berguna bagi mereka yang tertarik untuk meneliti segi-segi psikologis dan keadaan kejiwaan masyarakat di suatu tempat dam kurun waktu tertentu. Selain itu, juga berguna untuk menelusuri biografi dan nilai-nilai yang mempengaruhi pandangan hidup pengarangnya. Tema dari suatu novel sejarah juga bisa dijadikan sumber sejarah karena mencerminkan atau mengkritik pendapat dari berbagai kelompok sosial di sekitar pengarangnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S12330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzi
"ABSTRAK
Skripsi ini adalah uraian dnn analisa tentang perge_rakan dengan mengambil kasus pada serikat pekerja, pemogo_kan, perserikatan dan partai selama perempatan pertama abad kedua puluh. Serikat pekerja yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah PPPB, di mana tidak hanya pegawai pega_daian tapi juga kaum pergerakan turut menjadi anggota bahkan duduk sebagai pengurusnya. Sebagian besar dari kaum pergerakan yang terlibat dalam PPPB berasal dari Sarekat Islam, seperti Sosrokardono, Soerjopranoto, H. Agoes Salim, Abdoel Moeis, Tjokroaminoto, dan Alimin. Mereka adalah fi_gur utama di Sarekat Islam serta serikat pekerja. Pembaha_san dilakukan dengan melihat pegawai pegadaian sendiri ser_ta kondisi yang ada di pegadaian, dan aktivitas kaum pergerakan dalam serikat pekerja pegadaian (PPPB). Walaupun PPPB berada dalam pengaruh Sarekat Islam, namun serikat pekerja ini juga menjadi arena perselisihan dan keributan antar figur-figur utama Sarekat Islam seperti yang terjadi antara Sosrokardoao dengan Soerjopranoto. Pemogokan adalah aspek lain yang dijadikan pembahasan dengan me_nempatkannya pada konteka sosial, ekonomi, dan politik serta dampaknya bagi pergerakan selanjutnya. Sumber utama tulisan didasarkan atas beberapa surat kabar pergerakan dan arsip Belanda.

"
1990
S12434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Harijanto
"Penulisan mengenai pemogokan buruh perkebunan tahun 1950, yang penelitiannya dipusatkan daerah perkebunan Be_suki, dimulai dari awal munculnya sistem buruh kontrak yang sejalan dengan berkembangnya perusahaan perkebunan swasta di Hindia Belanda. Mengingat bahwa sejarah adalah suatu proses, maka pemogokan buruh perkebunan tahun 1950 adalah suatu proses panjang yang dialami oleh buruh perkebunan un_tuk memperjuangkan nasibnya. Maka penulisan pemogokan buruh perkebunan tahun 1950, pembahasannya ditarik ke belakang yaitu mulai munculnya perusahaan perkebunan swasta di Hin_dia Belanda. Kemudian diikuti dengan perkembangan gerakan buruh perkebunan dan gerakan buruh lainnya sampai munculnya Serikat Buruh Perkebunaa Republik Indonesia, hingga terja_di pemogokan buruh perkebunan tahun 1950. Tujuannya adalah untuk mengetahui sebab yang paling mendasar timbulnya pemo_gokan buruh perkebunan terhadap perusahaan asing. Penelitian data dilakukan di perpustakaan dan Arsip Nasional di Jakarta dengan mengadakan interpretasi sumber Selain itu juga diadakan peninj auan ke lokasi peris tiwa pe_mogokan di daerah Jember ( sekarang PTP XXVI di Jelbuk dan PTP XXVII di Jember ). Kesimpulannya, bahwa pengalaman buruh perkebunan di jaman Hindia Belanda adalah bernasib buruk dan hidup tidak layak. Dan perjuangan untuk meningkatkan taraf hidup yang layak selalu tidak berhasil, karena pengusaha perkebunan mendapat perlindungan dari pemerintah kolonial baik yang berupa poenale sanctie ataupun undang-undang hukum pidana dari artikel 161. his yang membatasi gerakan buruh. Maka se_telah Indonesia Merdeka kaum buruh tidak menyenangi pengu_saha asing sebagai sisa-sisa kolonial. Namun buruh perke_bunan harus bekerja kembali pada pengusaha asing sisa-sisa kolonial, karena pemerintah Republik menerima perjanjian Konferensi Meja Bundar 1949. Kaum buruh perkebunan harus menerima upah yang rendah dari pengusaha asing, sehingga mereka kembali hidup tidak layak seperti jaman kolonial. Ma_ka dalam diri kaum buruh perkebunan tumbuh sifat nasionalisme yang dinyatakan melalui sikap anti perusahaan asing sisa_-sisa kolonial yang masih memberi upah terlalu rendah di ne_gara Indonesia yang sudah merdeka. Jadi sifat nasionalisme dan kebutuhan sosial ekonomi yang mendasari terjadinya pe_mogokan buruh perkebunan tahun 1950."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Widyarsono
"Jalan kooperasi yang ditempuh oleh sebagian kaum nasionalis dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia mengandung arti yang positif, karena telah terbukti memberikan sumbangan bagi berdirinya suatu negara yang merdeka. M.H. Thamrin sebagai contoh yang amat berharga, dari sosok pejuang yang pada lebih dari setengah abad lampau telah berjuang dalam jajaran nasionalis koope_rasi. Dalam masa dimana pemerintah kolonial bersikap reaksioner terhadap pergerakan nasional, ia tetap dapat memperjuangkan nasib rakyat melalui jalan konstitusi, dengan mengoptimalkan posisinya dalam Dewan Rakyat. Di luar dewan, Thamrin juga aktif da_lam berbagai forum perjuangan. Kedudukannya yang mantap sebagai pragmatic--politician, adalah hasil dari kemampuan. analisis politik, yang melihat peluang di sela-sela menyempitnya ruang gerak perjuangan kala itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Wulandari
"Skripsi ini mencoba untuk menguraikan mengenai kerusuhan yang terjadi di Tambun pada bulan April 1869. Kerusuhan ini berawal dari rencana Ba Rama untuk menguasai tanah-tanah antara Citarum dan Cisadane, yang dikatakannya adalah milik nenek moyangnya dan telah disewakan kepada pemerintah. Untuk memperoleh dukungan dari penduduk, Ba Rama menjual jimat-jimat yang ampuh terhadap penyakit dan kegagalan panen. Selain itu ia juga mengelabui penduduk dengan mengatakan memperoleh dukungan dari bangsawan yang berpengaruh. la telah menyalahgunakan nama Raden Saleh. Pada pesta di Ratu Jaya yang diadakan bulan Maret 1869 yang diadakan oleh Ba Rama akan dipakai untuk memperoleh dukungan penduduk untuk melaksanakan rencananya. Sebagai imbalan penduduk dijanjikan akan dibebaskan dari kerja paksa dan pembayaran cukai. Sekaligus di tentukan bahwa Tambun, Depok dan Buitenzorg akan diserang dalam waktu yang lama. Namun hanya serangan ke Tambun saja yang berhasil. lni disebabkan karena adanya dendam penduduk Tambun terhadap tuan tanah Tambun, Ba Bairah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Herdiman Kambali
"ABSTRAK
Tanah-tanah partieklir lahir atau terbentuk sudah sejak awal masa kekuasaan VOC dan dihapuskan keberadaannya oleh Pemerintah RI pada tahun 1958. Dalam sejarah keberadaaannya, tanah-tanah partikelir tidak pernah dapat didefinisikan secara jelas, karena tidak ada satu peraturan apapun, termasuk undang-undang, yang menyebutkannya. Oleh karena ketidak jelasannya, maka kehadiran tanah-tanah partikelir sering kali membuat kesulitan antara pemerintah, tuan tanah dan penduduk di atas tanah-tanah partikelir.
Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian arsip dan studi kepustakaan berupa buku, artikel dan sebagainya.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang terbentuknya tanah-tanah partikelir pada mulanya karena faktor keamanan. Kemudian dalam perkembangannya menjadi bersifat komersial, sebab dianggap menguntungkan pemerintah kolonial. Namun akhirnya keberadaan tanah-tanah partikelir juga melahirkan berbagai kesulitan, sehingga pemerintah kolonial, sejak awal abad ke-19 mulai mengadakan pembelian kembali tanah-tanah partikelir.

"
1990
S12535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library