Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ketut Ayu Miladewi
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita memiliki beberapa tujuan yaitu: untuk mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya; untuk memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit; dan untuk memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Tugas khusus dari praktek kerja profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita berjudul "Analisis Kesesuaian Dosis Dianeal untuk Pasien Pediatri di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Periode Bulan Juli 2016". Tugas khusus ini memiliki tujuan untuk menganalisis kesesuaian dosis dianeal pada pasien pediatri di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dengan dosis dianeal yang dianjurkan pada Kidney Disease Outcomes Quality Initiative KDOQI. ......Pharmacists Professional Practice at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital has 3 main purposes to understand the duties and responsibilities of pharmacists in hospital pharmaceutical care activities in accordance with provisions and ethics pharmacy especially service and health services generally to earn knowledge, skills, and practical experience to carry out pharmacist practices in the hospital and to learn about the strategy to develop pharmaceutical care activities in hospital and have a real picture about problem solving activities inside hospital. The Title of spesific assignment is "The analysis of Dianeal's dose in pediatric patients at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital July 2016 Period". The purpose of this specific assignment is to identify the dose of dianeal in pedaitric patients at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital based on guideline from Kidney Disease Outcomes Quality Initiative KDOQI.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Nurintan
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan pelaksanaan praktek kerja profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita periode Bulan Januari ndash; Februari Tahun 2017 adalah untuk memahami peran, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan perundangan dan etika pelayanan kefarmasian, memiliki wawasan, pengetahuan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek pelayanan kefarmasian dan memiliki gambaran nyata terhadap permasalahan praktek kefarmasian di rumah sakit. Praktek kerja profesi dilakukan selama enam minggu dengan tugas khusus yaitu identifikasi Drug Related Problem pada Pasien dengan neonatus dengan diagnosis Respiratory Distress Syndrome RDS dan Patent Ductus Arterious PDA di unit perawatan NICU RSAB Harapan Kita. Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian menurut Permenkes No 58 tahun 2014 meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinis. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di rumah sakit telah sesuai, sedangkan pelayanan farmasi klinik yang belum dilakukan adalah Evaluasi Penggunaan Obat EPO dan Pemantauan Kadar Obat dalam Darah PKOD
ABSTRACT
Name Nurintan SitohangStudy Program ApotekerTitle Internship at Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita on January February 2017 The aims of internship at RSAB Harapan Kita on January February 2017 are to understand the roles, duties, and responsibilities clinical pharmacist in hospital according to regulations and ethics in pharmaceutical care, have insight, knowledge, skill and practical experience for doing pharmaceutical care, and have an example about pharmaceutical care problem in hospital. Internship was held for six weeks with a special assignment to identify drug related problem in Neonates patient with RDS and PDA in general Neonatus Intensive Care Unit Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita. The implimentation of Standarization of Pharmaceutical Care in Hospital according to Regulation of Minister of Health No 58 Year 2014 consist of managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical equipments and clinical pharmacy services. The managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical equipments in hospital is already suitable, and clinical pharmacy services that have not been implemented are Drug Use Evaluation and Drug Levels Monitoring in Blood.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurjihan Fahira
Abstrak :
Pengelolaan sediaan farmasi yang bersifat termolabil harus mendapat perhatian khusus, terutama pada tahap penyimpanan. Aturan tersebut harus terpenuhi untuk menjaga kualitas dan keamanan sediaan termolabil tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan tim farmasi di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam menjaga kualitas dan keamanan obat termolabil adalah diterbitkannya buku panduan penanganan obat termolabil pada 2018. Tercantum ratusan nama obat termolabil yang terbagi dalam 16 kategori di dalam buku ini. Seiring berjalannya waktu, obat-obatan termolabil yang keluar-masuk RSCM semakin bervariasi, oleh karena itu daftar obat-obatan termolabil yang tercantum di dalam buku ini perlu diperbaharui. Tugas ini disusun untuk mendata obat-obatan termolabil yang saat ini digunakan di RSCM dan belum tercantum di dalam buku panduan penanganan obat termolabil RSCM. Pengambilan data dilakukan melalui sistem database gudang farmasi pusat RSCM. Terdapat total 315 obat termolabil yang pernah masuk ke gudang RSCM. Sebanyak 100 nama obat termolabil belum terdaftar di dalam buku panduan penanganan obat termolabil RSCM 2018. Hanya 40 dari 100 nama obat tersebut yang dilaporkan pada tugas ini. Ke-40 nama obat terbagi menjadi 4 kategori, yaitu obat untuk sistem imun, mata, uterotonik, dan relaksan otot perifer. Setelah diberikan petunjuk tata cara penangannya, ke-40 nama obat tersebut ditambahkan ke dalam buku panduan penanganan obat termolabil RSCM. ......Pharmacists in the hospital must concern how to handle thermolabile medicines, especially during the storage period. There are particular requirements in that period must be met to ensure the thermolabile medicines are in the good quality and safe to use. Pharmacists in Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) published the Handbook of Thermolabile Medicine Handling at RSCM in 2018 as an initiate to keep thermolabile medicines quality and safety. The book contained hundred names of thermolabile medicines that is divided to 16 categories. After years, the thermolabile medicines supplies at RSCM are more varied, that it needs to be updated. This report is intended to add some thermolabile medicines used at RSCM that currently has not been included in the handbook. The list of all the thermolabile medicines has been used at RSCM were taken from the database system in the RSCM pharmaceutical storage center. There are 315 names of thermolabile medicines that has been used at RSCM. There are 100 thermolabile medicines that has not been included in the handbook. Only 40 of 100 of them are listed in this report. These 40 thermolabile medicines are classified into 4 categories: immune system, eye, uterotonic, and peripheral muscle relaxant. After conducting literature study to find the instructions how to properly handle these thermolabile medicines, the list of 40 thermolabile medicines were added to the new version Handbook of Thermolabile Medicine Handling at RSCM.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sopiyatul Marwa
Abstrak :
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Di rumah sakit terdapat berbagai macam obat dengan berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan kepada pasien 24 jam terus menerus. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi medication error. Salah satu faktor penyebab terjadinya medication error adalah kesalahan dalam proses pemberian obat (dispensing error). Dispensing error dapat membahayakan pasien dan akan lebih berbahaya lagi jika diberikan adalah obat-obat high alert. Berdasarkan penelitian Pitoyo (2016), dispensing error terjadi disebabkan oleh sistem layanan dan penyimpanan obat yang tidak tepat. Sebagaimana dijelaskan bahwa kejadian medication error pada dispensing error sebanyak 3.66% dan penyebab kesalahan dispensing error yang disebabkan oleh LASA (Look Alike Sound Alike) sebanyak 8.5%. ......Hospital is a health service institution that organizes complete individual health services that provide inpatient, outpatient and emergency services. In the hospital there are various kinds of drugs with various types of professional and non-professional staff who are ready to provide services to patients 24 hours continuously. The diversity and routine of these services, if not managed properly, can lead to medication errors. One of the factors that causes medication errors is errors in the process of administering drugs (dispensing errors). Dispensing errors can endanger the patient and will be even more dangerous if high alert drugs are administered. Based on research by Pitoyo (2016), dispensing errors occur due to inappropriate drug storage and service systems. As explained, the incidence of medication errors in dispensing errors was 3.66% and the cause of dispensing errors caused by LASA (Look Alike Sound Alike) was 8.5%.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Yunita
Abstrak :
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit untuk memahami kegiatan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan Permenkes No. 74 tahun 2016. Tugas khusus yang diberikan berjudul “Analisa Perubahan Regimen Terapi Antiretroviral (ARV) Periode Januari 2021 - Agustus 2022 pada Pasien ODHA di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit”, dimana tugas ini bertujuan untuk mengetahui perubahan regimen terapi ARV serta mengetahui regimen terapi ARV terbanyak yang digunakan pada pasien ODHA di Puskesmas Duren Sawit. Beberapa obat ARV yang digunakan sebagai regimen terapi pasien ODHA di Puskesmas Duren Sawit diantaranya ARV FDC dan obat lepasan. ......Pharmacist Professional Work Practice at the Duren Sawit District Health Center to understand pharmaceutical activities at the Health Center in accordance with Permenkes No. 74 of 2016. The specific assignment given was entitled "Analysis of Changes in Antiretroviral Therapy (ARV) Regimen for the January 2021 - August 2022 Period for PLWHA Patients at the Duren Sawit District Health Center", where this assignment aims to find out changes in ARV therapy regimens and find out the most ARV therapy regimens used in PLHIV patients at the Duren Sawit Health Center. Some of the ARV drugs used as a therapy regimen for PLHIV patients at the Duren Sawit Health Center include ARV FDC (Fix Drug Combination) and separate drugs.<
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Salsabila Imtisatami
Abstrak :
Salah satu bagian utama dalam kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP yaitu penyimpanan. Penyimpanan dilakukan bertujuan untuk memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari kehilangan dan pencurian, serta memudahkan dalam pencarian dan pengawasan sediaan. Rumah sakit memerlukan pengembangan kebijakan pengelolaan obat untuk meningkatkan keamanan, khususnya obat yang perlu diwaspadai (High alert medication). Obat tersebut harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadinya kesalahan dan dapat menyebabkan Reaksi Obat Yang Tidak Diinginkan (ROTD). Kelompok obat tersebut salah satunya obat yang terlihat mirip dan kedengarannya Look mirip (LASA atau Alike Sound Alike). Risiko yang dapat ditimbulkan oleh obat LASA yaitu kesalahan saat pengambilan obat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan saat pengambilan obat adalah tidak menempatkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA) secara berdekatan saat penyimpanan dan memberikan penandaan khusus bagi obat Look Alike Sound Alike (LASA). Untuk menjamin penyimpanan obat LASA telah dilakukan dengan baik dan benar maka harus dilakukan monitoring dan evaluasi dalam penyimpanan obat tersebut. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah membuat daftar nama obat Look Alike dengan zat aktif berbeda dan kekuatan berbeda. Hal ini dilakukan dengan harapan masing-masing satelit farmasi dapat menerapkan sistem penyimpanan yang baik dan benar sesuai dengan daftar nama obat tersebut sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan tenaga kefarmasian selama proses dispensing obat. Daftar nama obat Look Alike sediaan parenteral dengan zat aktif berbeda dan kekuatan berbeda terakhir diperbaharui pada tanggal 1 Juni 2021, sehingga diperlukan pembaharuan daftar tersebut di tahun 2022. ......One of the main parts in the management of pharmaceutical preparations, medical devices, and BMHP is storage. Storage is carried out with the aim of maintaining the quality of pharmaceutical preparations, avoiding loss and theft, as well as facilitating the search and control of preparations. Hospitals need to develop drug management policies to improve safety, especially high alert medication. These drugs must be watched out for because they often cause errors and can cause unwanted drug reactions (ROTD). This group of drugs is one of the drugs that looks similar and sounds similar (LASA or Alike Sound Alike). The risks that can be caused by LASA drugs are errors when taking drugs. Efforts that can be made to avoid errors when taking drugs are not placing pharmaceutical preparations, medical devices and consumable medical materials that are similar in appearance and labeling (LASA) close together during storage and providing special labeling for Look Alike Sound Alike (LASA) drugs. . To ensure that the storage of LASA drugs has been carried out properly and correctly, monitoring and evaluation must be carried out in storing these drugs. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo has made a list of Look Alike drug names with different active substances and different strengths. This is done with the hope that each pharmaceutical satellite can implement a good and correct storage system in accordance with the list of drug names so that it can increase the awareness of pharmaceutical staff during the drug dispensing process. The list of Look Alike drug names for parenteral preparations with different active substances and different strengths was last updated on June 1 2021, so it is necessary to update the list in 2022.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library