Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dede Rukasa
Abstrak :
Upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu kegiatan dari Puskesmas dalam rangka melaksanakan salah satu program pokok Puskesmas. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditujukan kepada keluarga serta masyarakat di wilayah kerjanya, secara menyeluruh baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Oleh karena itu peneliti mencoba mencari variabel-variabel penentu dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kota Bogor. Tujuan Penelitian : mengidentifikasi faktor-faktor penentu dalam pencapaian pemanfataan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kota Bogor. Subjek Penelitian : masyarakat yang pemah memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta masyarakat yang belum memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kota Bogor dengan usia 18-70 tahun serta dapat berkomunikasi dengan baik. Metode Penelitian : penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan cross sectional serta besar sampel 936 responden. Variabel-variabel bebas sesuai konsep penelitian, yang terdiri dari faktor predisposisi atau pemudah (motivasi perawatan, perilaku kesehatan), faktor-faktor enabling atau pemungkin (jarak/akses, sarana/prasarana, kemampuan membayar dan kemauan membayar), faktor reinforcing atau penguat (sikap keluarga atau teman, persepsi terhadap pelayanan petugas) dan need/kebutuhan akan perawatan gigi), sedang variabel terikat adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas. Hasil Penelitian : hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor-faktor penentu dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada Puskesmas-Puskesmas di Kota Bogor adalah faktor motivasi (p = 0,000), faktor perilaku (p=0,000) dan faktor kebutuhan akan perawatan kesehatan gigi dan mulut (p=4,005). Dari ketiga faktor terebut setelah dilakukan uji "t" menunjukkan bahwa hanya faktor motivasi dan faktor kebutuhan akan perawatan kesehatan gigi dan mulut saja yang menunjukkan perbedaan bermakna antara Puskesmas yang mencapai cakupan kunjungan dengan Puskesmas yang tidak mencapai cakupan kunjungan (p<0,05). Kesimpulan : motivasi masyarakat yang tinggi serta kebutuhan/need akan perawatan kesehatan gigi dan mulut sangat berperan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kota Bogor.
Dental health care effort is the one of activity of Center Health Care to achieve the primary program of. Center Health Care. Dental health care is especially for family and community in activity area of Center Health Care, and its done for entire area including promotion, preventive, curative and rehabilitative, instead of that writer/examiner try to looking for the variables as a decided factor to using a dental treatment in community health center in Bogor City. Subject of the experiment : Community which ever and before using the facilities of dental and mouth health care at Center of Health Care in Bogor City which age 18-70 years old also could communicate with good. Method of experiment : this experiment is a non experimental experiment with Cross Sectional design and the sample size 936 respondent. Independent variable fit with concept of experiment including simplify factors (motivation health care, and health care behavior), enabling factors (distance/access, facilities, ability payment or desire of payment), reinforcing factors (family behavior or friend, perception of provider health care) and needed factor of dental health and mouth care, and dependent variable are dental and mouth health care at Center of Health Care. Result of experiment : The result or regression logistic analysis indicate that determinant factors in using a dental treatment in community health center in Bogor City is motivation factor (p=0,000): behavioral factor (p-O,OOO) and needed factor of dental health and mouth care ( p=0,005). From third the factor that after "t" test, indicating that only factor motivate and needed factor of dental health and mouth care will be which show difference have a meaning between Center or Health Care have visit coverage with Center of Health Care which is not reach visit coverage (p<0,05). Summary : Motivation of community also need of dental and mouth health care very useful to profitable dental and mouth health care at Center or Health Care in Bogor City.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2005
T16253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dewi Farah Pratiwi
Abstrak :
Hasil pemeriksaan dapat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kesulitan tindakan. Penelitian deskriptif analitik menggunakan rekam medik bedah mulut RSGMP FKG UI periode Januari 2011?Agustus 2012. Terdapat 1573 tindakan, wanita (63,9%, p<0.05), 21-30 tahun (40.4%, p<0.05), gigi akar ganda (78,3%, p<0.05), diagnosis eruptio deficilis (29,4%, p<0.05), keluhan rasa sakit (52,5%), pasien kompromis medis (23,3%, p>0.05), hipertensi (22,3%, p>0.05), dan pengukuran tekanan darah dilakukan pada 32,9% kasus. Jenis kelamin, usia, jumlah akar, dan diagnosis eruptio deficilis, fraktur, gangraena menunjukkan hubungan yang bermakna, sedangkan riwayat medis, penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes mellitus tidak menunjukkan hubungan bermakna secara statistik terhadap tingkat kesulitan.
Examination results show related factors to difficulty level of tooth extraction. A descriptive analytical study used oral surgery medical record RSGMP FKG UI period January 2011?August 2012. There were 1573 tooth extractions, females (63,9%, p<0.05), 21-30 years (40,4%, p<0.05), multiple roots teeth (78,3%, p<0.05), diagnosed eruptio deficilis (29,4%, p<0.05), pain (52,5%), medically compromised patients (23,3%, p>0.05), hypertension (22,3%, p>0.05), and measuring blood pressure done in 32,9% cases. Sex, age, the roots typed, and diagnosed as eruptio deficilis, fracture, gangraena show significant relation, while medical history, cardiovascular disease, hypertension, and diabetes mellitus show no statistically significant relation to difficulty level.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silviana Swastiningtyas
Abstrak :
Skripsi ini membahas perbedaan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi anak usia ±12 tahun antara kelas unggulan dan reguler di MTsN Pagedangan. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan jenis penelitian cross sectional study dengan jumlah responden 100 orang. Hasil penelitian yaitu terdapat perbedaan bermakna pada perilaku (p=0,036), pengetahuan (p=0,015) dan tindakan (p=0,001) pemeliharaan kesehatan gigi antara kelas unggulan dan kelas reguler. Namun pada aspek sikap (p=0,613) dan status karies gigi (DMFT) (p=0,606) tidak terlihat perbedaan bermakna. Kesimpulan penelitian ini adalah kelas unggulan memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang lebih baik daripada kelas reguler.
The focus of this study is the differences between dental healthcare behavior of children aged 12-year-olds between unggulan and reguler classes in MTsN Pagedangan. This research is an analytical research with cross sectional study by the number of respondents are 100 students. Research results are there is significant difference of dental healthcare behavior (p=0,036), at the level of knowledge (p=0,015) and action (p=0,001) between unggulan and reguler classes, but there is no significant difference on the attitude aspect (p=0,613) and dental caries status (DMF-T) (p=0,606). The conclusion is unggulan class has a better dental healthcare behavior than reguler class.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Namora
Abstrak :
Di Indonesia laporan mengenai keparahan karies gigi berdasarkan indeks def-t/DMFT dan indeks pufa/PUFA masih langka. Tujuan penelitian ini diketahuinya tingkat keparahan karies gigi pada murid sekolah dasar di daerah tertinggal dan perkotaan. Penelitian ini adalah survey deskriptif. Hasil penelitian status keparahan karies gigi di daerah perkotaan menurut indeks def-t 3,38, indeks DMF-T 0,54, indeks pufa 0,83, indeks PUFA 0,07, rasio pufa 28,6%. Status keparahan karies gigi di daerah tertinggal menurut indeks pufa 1,63 dan indeks PUFA 0,4. Indeks def-t/DMF-T berkaitan dengan pencegahan karies gigi. Indeks pufa/PUFA berkaitan dengan pelayanan kesehatan. ......In Indonesia research about caries severity in accordance to dmft and pufa index is infrequent. The purpose is knowing level of caries severity between rural and urban area. This study is using descriptive survey studies as methode. Caries severity status in elementary school students in urban area according to deft index is 3.38, DMFT index 0,54, pufa index 0.83, PUFA index 0,07, Pufa Ratio 28,6%. Caries severity status in elementary school students in rural area according to pufa index is 1,63 and PUFA index 0,4. def-t/DMF-T index is related to caries prevention strategy. Pufa/PUFA index is related to health service.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Aqsa Aditya Gunadarma
Abstrak :
Perubahan sistem pelayanan kesehatan yang terjadi di Jakarta menyebabkan peningkatan pengguna pelayanan kesehatan yang berdampak pada ketidakpuasan pasien. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui korelasi kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Poli Gigi Puskesmas Jakarta Pusat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang dengan menggunakan 92 sampel yang diberikan kuisoner. Uji non-parametik Spearman digunakan untuk mengetahui seberapa kuat korelasi yang ada. Hasil: Terdapat 15 item pada variabel mutu pelayanan yang memiliki nilai p< 0,05. Kesimpulan: Terdapat 13 item yang memiliki korelasi positif sangat kuat, dan 2 item memiliki korelasi positif yang kuat. ......System changing in health service that’s happening in Jakarta increase dental and oral health service user number which may cause unsatisfied patient. Objective:The purpose of this study is to know how strong the correlation between patient satisfaction and the service quality in Poli Gigi Puskesmas Jakarta Pusat is. Method:A quantitative study with a cross-sectional design was used in this study and there were 92respondents which have been given questionnaire. Spearman’s non-parametric test was used to know how strong the correlation is. Result:15 items from service quality variables had p-value<0,05. Conclusion: There’re 13 items that show very-strong positive correlation, and 2items show strong correlation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syiva Sakinatun
Abstrak :
Studi ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara media berbasis komputer DHESTA dengan lembar balik terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi mulut dan retensinya, pada anak usia 7-8 tahun. 30 subjek diberikan edukasi menggunakan DHESTA, dan 30 subjek lain diberikan edukasi menggunakan lembar balik. Dilakukan pra tes, dan tes pasca 20 menit, 1 hari, 6 hari, dan 14 hari. Hasil menunjukan tidak ada perbedaan bermakna peningkatan pengetahuan antara kedua media (p=0,49). Namun retensi pengetahuan kelompok DHESTA lebih tahan lama daripada lembar balik, penurunan retensinya dari hari ke-6 sampai ke-14 hanya 2,59%, nilai p=0,122. Media DHESTA efektif untuk retensi pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.
This study due to know effect of computer based media DHESTA compared with flipchart towards dental health knowledge improvements and its retention. A group consist of 30 subjects is educated using DHESTA and another group is educated using flipchart. The subjects fill the pretest and posttest 20 minute, 1 day, 6 day, and 14 day after. There is no significant difference of knowledge improvement using each media (p=0,49). But, knowledge retention of DHESTA group is better than flipchart group, decrease of its retention from day 6 to 14 just 2.59% (p=0.12). DHESTA effective for knowledge retention and recommended for DHE.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinebar Sekar Sukomasaji
Abstrak :
Latar Belakang: Prevalensi karies gigi di Indonesia 90% (2010). "Suku Anak Dalam" di pedalaman hutan Provinsi Jambi menganut paham animisme yang mempunyai pantangan menggunakan pasta gigi. Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi pengetahuan, sikap, dan tindakan murid "Sokola Rimba" serta kaitannya dengan kepercayaan memelihara kesehatan gigi dan mulut terhadap risiko karies gigi. Metode: Deskriptif kualitatif etnografi dan kuantitatif cross-sectional dengan metode convenience sampling. Hasil Penelitian: Status karies gigi menurut indeks deft anak usia 5-10 tahun 5,18; indeks DMFT anak usia 5-10 tahun 4,59 dan remaja usia 12-18 tahun 16,53. Kesimpulan: Status karies gigi berkaitan dengan perilaku dan kepercayaan masyarakat "Suku Anak Dalam". ......Background: Prevalence of caries in Indonesia is 90% (2010). "Suku Anak Dalam" in the jungle of Jambi Province believed in animism which prohibits the use of toothpaste. Objective: To identify the knowledge, attitudes, and practice "Sokola Rimba" students with its relation to the belief of maintaining dental and oral health on the risk of dental caries. Methods: Descriptive qualitative ethnographic and quantitative cross-sectional with convenience sampling method. Result: Caries status according to def-t index 5,18 children 5-10 years of age; DMF-T index of 4,59 children aged 5-10 years and adolescents aged 12-18 years are 16,53. Caries severity is related to the behavior and beliefs in "Suku Anak Dalam".
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliawati Saidah Khaerani
Abstrak :
Latar Belakang: Suku Anak Dalam (SAD) memiliki pantangan dalam menggunakan pasta gigi. Tujuan: Mengidentifikasi perilaku dan kepercayaan dalam memelihara kesehatan gingiva pada Murid Sokola Rimba. Metode: Penelitian kualitatif etnografi dan kuantitatif desain cross-sectional. Hasil: Penyebab pantangan tidak menggunakan pasta gigi di sungai adalah takut hilangnya keberkahan dewa. Adat berpengaruh kuat pada kelompok anak dan perempuan. Mereka tidak memiliki kebebasan, terutama pendidikan. Rerata pengetahuan dan sikap untuk memelihara kesehatan gingiva buruk, sedangkan rerata tindakan memelihara kesehatan gingiva sedang. Kesimpulan: Kepercayaan SAD dalam membersihkan mulut berhubungan dengan perilaku kesehatan gigi mulut sehingga rerata status kebersihan mulut dan inflamasi gingiva sedang. ......Background : Suku Anak Dalam ( SAD ) has a belief that using tooth paste is taboo. Objective : Identify the behaviors and beliefs in maintaining gingival health within the students of Sokola Rimba. Methods : Qualitative ethnographic and quantitative research with cross-sectional design. Results : SAD's belief that using tooth paste in the river due to the fear of the loss of the God's blessing. It has strong influence in the group of children and women so that they do not have freedom, especially in education. The mean of knowledge and attitudes in maintaining gingival health is poor and oral health habits are moderate. Conclusion : SAD belief related to oral cleaning and oral health behaviours affecting the mean of oral hygiene and gingival status being moderate.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>