Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Perwira Negara
Abstrak :
Salah satu tujuan Pembangunan Nasional adalah meningkatkan pendapatan perkapita dan mensejahterakan masyarakat. Sumber daya perairan merupakan salah satu sumber daya alam potensial hendaknya dimanfaatkan secara luas dan efisien. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi perikanan dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi (protein hewani) dan meningkatkan pendapatan adalah melalui budidaya ikan. Budidaya ikan dalam keramba jaring apung di Indonesia khususnya Kabupaten Agam semakin berkembang baik air tawar maupun dilaut. Datangnya krisis ekonomi yang melanda Negara Republik Indonesia khususnya di Kelurahan Siguhung, masyarakat tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya mencari alternatif usaha lain. Salah satu bentuk usaha perikanan yang berkembang di kelurahan Siguhung adalah budidaya keramba jaring apung. Meskipun keluarga petani ikan keramba jaring apung di Kelurahan Siguhung Kecamatan Lubuk Basung mampu bertahan terhadap terjadinya krisis ekonomi dan moneter, namun ini tidak berarti bahwa mereka telah dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang baik. Karena itu sangat menarik dan penting pula untuk mengkaji sejauh mana tingkat kesejahteraan dan seberapa besar pendapatan rumah tangga petani keramba jaring apung Berta faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani tersebut. Latar belakang dan pertanyaan tersebut mendasari penelitian ini yang bertujuan untuk : (a). mengetahui tingkat pendapatan rumah tangga petani keramba jaring apung di Kelurahan Siguhung dan terhadap total pendapatan keluarga, (b). mengetahui tingkat kesejahteraan keluarga petani keramba jaring apung serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan keluarga petani keramba jaring apung tersebut. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan data kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk memberikan deskriptif/gambaran tentang tingkat kesejahteraan dan pendapatan keluarga petani budidaya keramba jaring apung. Sedangkan data kuantitatif yang dilakukan digunakan untuk analisis pendapatan usaha, analisis pengeluaran rumah tangga, analisis pendapatan rumah tangga dan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap besarnya pendapatan rumah tangga petani keramba jaring apung. Analisis Uji Khi Kuadrat (X2) dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pendapatan dan kesejahteraan, sedangkan untuk uji t dan R2 dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga petani budidaya keramba jaring apung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha budidaya keramba jaring apung memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga petani dengan keuntungan rata-rata sebesar Rp. 748.187,50 per bulan atau sebesar Rp. 8.978.250,00 per tahun (68,78%) dari total pendapatan keluarga. Hasil uji khi kuadrat (X2) yang dilakukan terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan kesejahteraan keluarga petani keramba jaring apung. Dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha budidaya keramba jaring apung menguntungkan dan layak untuk terus dilakukan. Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani budidaya keramba jaring apung di Kelurahan Siguhung 57,50% termasuk tingkat kesejahteraan tinggi dan 42,50% termasuk tingkat kesejahteraan sedang. Dari hasil analisis uji statistik t, dapat diketahui bahwa variabel umur(Xl), pendidikan(x3 , pengalaman kerja (X3) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pendapatan rumah tangga petani. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan rumah tangga adalah jumlah anggota rumah tangga usia praduktif (X4) dan jumlah jaring keramba apung (X5). Berdasarkan uji statistik F, semua variabel yaitu umur (X 1), pendidikan (X2), pengalaman kerja (X3), jumlah anggata keluarga (X4) dan jumlah jaringan keramba (X5) secara serentak berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Pahlefi
Abstrak :
Harus kita akui bahwa paradigma pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan melalui peningkatan ekonomi telah memberikan berbagai kemajuan, namun dibalik keberhasilan itu pembangunan tersebut telah membawa berbagai dampak yang negatif. Momentum pembangunan dicapai dengan pengorbanan (at the expense of) deteriosasi ekologis, penyusutan sumber daya alam, timbulnya kesenjangan sosial dan dependensi. Nampak dengan jelas bahwa pembangunan yang hanya berorientasi pada upaya mengejar pertumbuhan yang sering disebut dengan pembangunan konvensional dilakukan semata-mata untuk kepentingan manusia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia tanpa memperhatikan masalah lingkungan. Dengan demikian pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan yang didalamnya memuat keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan faktor penting dalam menunjang lajunya pembangunan, diarahkan untuk mengatasi dampak negatif dari pola pembangunan dengan pendekatan pertumbuhan (pola konvensional). Demikian halnya dengan pembangunan waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatera Barat yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan sumber energi listrik, tanpa disadari telah menimbulkan dampak terhadap kehidupan masyarakat yang berada di sekitar waduk. Oleh karena itu masalah yang diteliti dalarn penulisan tesis ini adalah apa dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan waduk PLTA Koto Panjang terhadap kehidupan masyarakat di sekitar waduk khususnya dilihat dari perubahan mata pencaharian. Penelitian ini didasarkan pada beberapa kasus yang terjadi di beberapa daerah, seperti di Kedung Ombo. Dimana di daerah tersebut telah dibangun waduk/bendungan yang akhirnya telah menimbulkan dampak terhadap masyarakat yang berada di sekitar waduk. Dampak yang ditimbulkan antara lain hilangnya mata pencaharian, hilangnya tempat tinggal, hilangnya fasilitas kesehatan dan pendidikan, terganggunya pola kekerabatan, perubahan sistem nilai dan perubahan budaya. Pembangunan waduk PLTA Koto Panjang diyakini juga telah menimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar waduk khususnya dilihat dari perubahan mata pencaharian. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dampak pembangunan waduk PLTA Kota Panjang terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat khususnya dilihat dari perubahan mata pencaharian masyarakat di sekitar waduk dan juga mengkaji jenis-jenis mata pencaharian yang muncul setelah pembangunan waduk PLTA Koto Panjang serta mendeskripsikan/menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi akibat perubahan mata pencaharian sebagai dampak dari pembangunan waduk PLTA Kota Panjang. Hasil penelitian menunjukkan pertama, telah terjadi perubahan jenis-jenis mata pencaharian masyarakat setelah pembangunan waduk PLTA Kota Panjang. Yang dulunya sebelum pembangunan waduk mata pencaharian masyarakat sebagian besar adalah petani karet, setelah pembangunan waduk mata pencaharian mereka terjadi perubahan, diantaranya adalah peternak ikan, tukang ojek, pedagang, tukang bangunan dan penjahit pakaian. Kedua, telah terjadi beberapa perubahan akibat perubahan mata pencaharian masyarakat, diantaranya adalah perubahan keterampilan, perubahan wawasan bisnis dan keterlibatan wanita, perubahan penghasilan dan pola konsumsi serta perubahan kebiasaan hidup. Dengan demikian pembangunan waduk PLTA Koto Panjang telah menimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, hal ini ditunjukkan dari perubahan jenis-jenis mata pencaharian dan perubahan-perubahan akibat perubahan mata pencaharian, diantaranya perubahan keterampilan, perubahan wawasan bisnis dan keterlibatan wanita, perubahan penghasilan dan pola konsumsi serta perubahan kebiasaan hidup. Oleh karena itu diperlukan program dari pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pembangunan waduk PLTA Koto Panjang. Program-program tersebut dapat berupa pemberian penyuluhan di bidang perikanan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat, pemberian bantuan modal bagi pedagang yang kekurangan modal usaha, pemberian sembako bagi yang berpenghasilan rendah.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Suryani
Abstrak :
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin, yang menurut perkiraan BAPPENAS, meningkat sampai 80 %. Propinsi Riau sebagai salah satu propinsi terkaya di Indonesia juga tidak terlepas dari imbas krisis ekonomi tersebut. Peningkatan jumlah penduduk miskin di negeri penghasil minyak ini, berdasarkan pendataan BKKBN sampai bulan Agustus 1998, sebesar 132% yakni; dari 43.346 kepala keluarga menjadi 78.022 kepala keluarga, melebihi perkiraan BAPPENAS. Untuk menanggulangi dampak krisis ekonomi tersebut Pemerintah membuat suatu terobosan yang dikenal dengan program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Salah satu bentuk penjabaran dari program tersebut adalah program Pemberdayaan Daerah Mengatasi Dampak Krisis - Ekonomi (PDM-DKE) berupa bantuan langsung kepada masyarakat miskin dan jatuh miskin. Dana program PDM-DKE, yang disalurkan sejak pertengahan bulan Pebruari 1999, menurut berbagai pengamat dan LSM yang ada di Pekanbaru 80 % tidak tepat sasaran dalam arti ada sebagian masyarakat yang seharusnya menerima ternyata tidak menerima dan sebaliknya ada yang seharusnya tidak menerima ternyata menerima dana tersebut. Penelitian ini berupaya menjawab permasalahan tersebut dengan mengemukakan beberapa permasalahan, antara lain ; pertama, bagaimana proses dan hasil seleksi yang dilakukan petugas dalam melaksanakan program PDM-DKE. Kedua, kasus-kasus apa saja yang muncul sehubungan dengan pola seleksi peserta program PDMDKE yang telah ditetapkan oleh petugas. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi analisis dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh ; pertama, dari sumber sekunder, antara lain : Biro Pusat Statistik (BPS) tingkat II tahun 1998, Kecamatan Rumbai dalam Angka tahun 1998, dan Monografi Kelurahan Meranti Pandak tahun 1998. Kedua, sumber primer yang meliputi ; data komunitas dan data rumah tangga. Sedangkan teknis analisis data yang digunakan yaitu wawancara mendalam yang bersifat bebas dan teknik observasi. Lokasi penelitian adalah seluruh wilayah Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru yang ditetapkan secara purposive, dengan pertimbangan kelurahan tersebut dapat mewakili penduduk miskin di Kota Pekanbaru serta pernah mendapatkan bantuan program 1DT dan RSDK. Alasan lain adalah penduduk miskin terkonsentrasi walaupun wilayah tersebut berdampingan dengan perusahaan minyak PT. CPI. Populasi penelitian adalah seluruh warga Kelurahan Meranti Pandak yang memperoleh dana bantuan program PDM-DKE. Sampel ditarik secara purposive yang mencakup keseluruhan kelompok penerima dana program PDM-DKE, dari masing-masing kelompok ditarik satu individu sebagai perwakilan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan dan perumusan proses dan hasil seleksi program PDM-DKE adalah wewenang petugas dalam menentukan siapa yang patut dan tidak patut menerima bantuan program. Kriteria penerima bantuan yang ditetapkan oleh petugas, diantaranya ; pertama, mereka yang mempunyai usaha tetap, kedua, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, ketiga, etika kejujuran, keempat, memiliki KTP asli, dan kelima, tidak pernah terlibat tindakan kriminal. Pertimbangan-pertimbangan subyektif masih tampak dalam proses seleksi ini, seperti misalnya ; kasus Birin yang dinilai oleh petugas sebagai orang yang terlalu banyak `ingin tahu' terhadap program-program yang dilaksanakan sehingga petugas merasa `terganggu'. Akibatnya Birin tidak diikutsertakan sebagai penerima bantuan walaupun secara obyektif layak menerima. Kendala utama yang dihadapi oleh petugas dalam proses seleksi ini adalah masalah keterbatasan waktu. Prospek program PDM-DKE di kelurahan Meranti Pandak adalah ; pertama, membenahi pendataan, kedua, pengamatan terhadap kelayakan usaha calon penerima harus secara menyeluruh, ketiga, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas, keempat sosialisasi program yang kurang, kelima, pendamping harus berperan aktif dalam mensukseskan program, keenam pelaporan hendaknya bukan hanya untuk mencapai target tapi juga memonitoring daya beli masyarakat, ketujuh, koperasi KARYA BAKTI sebagai pengelola program dituntut untuk konsisten dalam menjalankan program.
2001
T7718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Irianti
Abstrak :
Indonesia merupakan negara maritim terbesar di Dunia dan Provinsi Bengkulu merupakan Provinsi yang memiliki pantai terpanjang di Pulau Sumatera yang memiliki potensi perikanan laut 126.217 Ton per tahun, pemanfaatannya baru mencapai 21.421 Ton (16,97 %). Kehidupan nelayan kecil sejak dulu relatif miskin. Disisi Iain perhatian Pemerintah terhadap upaya mengentaskan kemiskinan di kalangan nelayan sudah cukup besar. Namun hasil yang diharapkan oleh Pemerintah dan nelayan masih belum optimal. Hal ini disimpulkan dari belum adanya perubahan taraf hidup nelayan. Bahkan permasalahan yang dihadapi nelayan kecil semakin kompleks, tidak hanya masalah kemiskinan tetapi kesenjangan antara nelayan besar dan nelayan kecil serta antara nelayan kaya dan nelayan miskin semakin lebar. Atas dasar itulah periu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kemiskinan nelayan dan alternatif pemecahannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode penelitian kuantitatif dan dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pasar Bengkulu dengan jumlah responden sebanyak 35 orang dan nara sumber sebanyak 10 orang.

Setelah dilakukan penelitian ternyata dari data primer dan sekunder yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab kemiskinan nelayan adalah pertama, dari sisi masyarakat nelayan yakni budaya nelayan dan struktur/system masyarakat nelayan itu sendiri. Budaya nelayan disini adalah : sikap pasrah, kurang hemat, sulit diatur, tidak menyukai prosedur yang berbelit-belit dan sulit menerima teknologi baru. Struktur/system masyarakat nelayan selalu membuat nelayan kecil berada dibawah nelayan yang memiliki faktor produksi (pemilik modal) dan mendapat bagian terkecil. Kedua, dari sisi Pemerintah dalam hal ini program perencanaan yang dibuat Pemerintah sering tidak memperhitungkan kondisi, kemampuan dan budaya masyarakat setempat. Sehingga perencanaan yang cugup ideal sulit diimplementasikan.

Pemecahan masalah nelayan dilakukan secara bertahap mulai dari mencari akar penyebab masalah, membuat konsep pemberdayaan nelayan, melaksanakan pembangunan yang berorientasi rakyat dan pada akhirnya akan terjadi perbaikan struktur/system secara berangsur.
2001
T3127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Jody Aditya
Abstrak :
Penelitian ini menggambarkan upaya yang dilakukan oleh para buruh lepas konveksi Mutiara Collection di RW 05 Kalibata, Jakarta Selatan, dalam mengatasi rendahnya upah yang mereka dapatkan. Penelitian ini memperlihatkan bahwa upah yang didapat oleh para buruh Mutiara Collection belum bisa memenuhi kebutuhan dasar para buruh, sehingga para buruh melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mulai dari mengurangi konsumsi pangan dan sandang, berhutang kepada pemilik konveksi, teman ataupun saudara, hingga sampai menjual barang-barang pribadi para buruh. Penelitian ini juga memperlihatkan komponen-komponen kebutuhan apa saja yang tidak dipenuhi oleh para buruh Mutiara Collection. ......This study illustrates the efforts made by the freelance laborers Mutiara Collection convection in RW 05 Kalibata, South Jakarta, to address the low wages they get. This study shows that the wages earned by workers Mutiara Collection can’t meet the basic needs of the workers, so the workers to make efforts to meet their needs. Start of reducing the consumption of food and clothing, owed to the owner of convection, friends or relatives, up to sell personal belongings of the workers. This study also shows the components of any needs that are not met by the workers Mutiara Collection.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeane Noveline Tedja
Abstrak :
Lembaga legislatif merupakan lembaga representasi rakyat didalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang mempunyai tiga fungsi yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Tesis ini membahas mengenai fungsi representasi anggota legislatif, khususnya yang diwujudkan dalam pelaksanaan fungsi legislasi dan fungsi anggaran; dan juga mengenai pelaksanaan akuntabilitas anggota legislatif dan faktor yang mempengaruhi kinerja anggota legislatif, dengan kajian pada DPRD Kota Depok. Hasil penelitian mendeskripsikan fungsi representasi di DPRD Kota Depok telah berjalan cukup baik dalam pelaksanaan fungsi legislasi dan fungsi anggaran, dimana anggota legislatif pada tingkat kota/kabupaten secara geografis sangat dekat dengan konstituen dan selalu melibatkan dalam proses perumusan kebijakan. ......The legislative body is a representation agency in the governance, which has three functions: legislation, budgetary and oversight. This thesis discusses the representation function of legislative members, particularly those embodied in the implementation of the legislation and budgetary functions, and also regarding the implementation of the accountability of legislators and the factors affecting the performance of legislators, with studies on DPRD Kota Depok. The results describe the function of representation in Parliament Depok has been running pretty well in the implementation of the legislation and budgetary function, whereas legislators at the city / county is geographically very close to the constituents and always involve constituents in the policy formulation process.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pengaruh modernisasi perikanan dalam diferensiasi struktur komunitas pakkaja dan mekanisme kerja kapitalisme dalam struktur komunitas ponggawa-sawi hingga menyebabkan kemiskinan di Kabupaten Sinjai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan struktur ponggawa sawi dari feodalisme ke kapitalisme di Kabupaten Sinjai didasari oleh semakin modernnya teknologi dalam sektor usaha perikanan dan ketimpangan yang terjadi dalam struktur ponggawa sawi di Kabupaten Sinjai berawal dari kepemilikan /penguasaan sarana ekonomi dalam usaha perikanan dan aturan bagi hasil lokal dalam komunitas ponggawa-sawi di Kabupaten sinjai semakin memperkuat ketimpangan dalam struktur ponggawa-sawi. ......This thesis discusses the influence of modernisation of fisheries in the differentiation of Pakkaja community structure and mechanism of capitalism in community structure of Ponggawa-Sawi  that cause poverty in Sinjai regency. This study found that changes in the structure of Ponggawa-Sawi from feudalism to capitalism in the Sinjai Regency based on the modern technology in fisheries and inequality in the structure of Ponggawa-Sawi in Sinjai regency started from the ownership / control of the economic facilities in fishing and the local rules of profit sharing inside the community of Ponggawa-Sawi in Sinjai Regency further strengthen the imbalance in the structure of Ponggawa-Sawi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursehan Sugiharto
Abstrak :
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Tesis ini membahas mengenai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam meningkatkan pendidikan di Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian mendeskripsikan kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah berjalan cukup baik, di mana pemerintah daerah sudah sangat perhatian terhadap pendidikan. Meski demikian, dalam pelaksanaannya di lapangan masih menemui kendala, salah satunya masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, terutama di daerah pedesaan.
Education be possessed of important role to increase human quality of life. This thesis discussed about policy did by Purwakarta Regency Government to increase education in Purwakarta Regency. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview. Research results describe education policy did by Purwakarta Regency Government has been running well-to-do, whereabout local government has been concern with education. Such was the case, implementation at field still get obstacle, like low of people comprehension about how important of education, especially.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31759
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Bonita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran implementasi program ASCA yang dijalankan oleh masyarakat layanan lembaga WVI di ADP Kebon Pala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif Hasil penelitian menunjukkan adanya rangkaian kegiatan ASCA yang memiliki alur yang teratur dari pengenalan sampai pembagian keuntungan. Layanan keuangan yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan finansial keluarga. Implementasi ASCA tidak lepas dari adanya dominasi masyarakat sebagai pengurus dan penerima layanan ASCA yang menggambarkan terwujudnya konsep self-help groups. ......This study was aimed to describe implementation of program ASCA what was executed by client of organization WVI in ADP Kebon Pala. This study used qualitative method and descriptive approach. Result of this study show that ASCA’s activity has well-regulated process. The financial service could be used for the family financial needs. Implementation of ASCA couldn’t be separated from domination of community as boards and customer of ASCA that describing realization self-help groups’ concept.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artati Ajeng Nariswari
Abstrak :
Tesis ini membahas proses mobilitas sosial petani plasma dan faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian mempergunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan muncul fenomena mobilitas sosial dari petani plasma dari dimensi okupasi atau pekerjaan, konsumsi, kelas sosial, dan kekuasaan melalui beragam saluran mobilitas. Namun dimensidimensi mobilitas yang dicapai tampaknya belum berhasil mengangkat masyarakat desa secara signifikan, disebabkan karena saluran mobilitas yang dominan digunakan hanya menyentuh ranah pada level pemberdayaan individu, sehingga perkembangan tidak menjadi gejala komunal. ...... This thesis discusses about the progress of plasma farmers social mobility with the supporting and inhibiting factors. The research use qualitative approach with case of study. The result of this research showed the emerging of social mobility phenomenon of the farmers from their dimension of occupational or employment, consumption, social level, and ascendancy through various channels of mobility. However, the mobility dimensions that already achieved seem has not succeeded to promote the villagers significantly, due to the channel of mobility which is dominant used only touches the realm level of individual empowerment, so that its development does not become communal symptoms.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library