Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudi Cahyo Nugroho
Abstrak :
Ignition delay merupakan salah satu parameter panting dalam operasi mesin diesel, ignition delay didefinisikan sebagai selang waktu antara mulai injeksi bahan bakar sampai dengan mulainya terjadi penyalaan bahan bakar, pembakaran akan optimum bila penyalaan terjadi sebelum titik mati atas. Secara ukuran derajat putaran poros engkol, semakin tinggi putaran mesin semakin panjang ignition delaynya, sehingga perlu adanya perubahan waktu injeksi. Ignition delay semakin pendek bila bilangan cetana bahan bakar bertambah, bilangan cetana solar dapat dinaikkan dengan menambah metil ester yang mempunyai bilangan cetana lebih tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar campuran metil ester kelapa sawit (ME) dan solar terhadap unjuk kerja mesin dan ignition delay. Pengujian dilakukan dengan menggunakan mesin diesel satu silinder injeksi langsung. dengan memperbandingkan beberapa komposisi campuran bahan bakar yaitu solar murni, 20% massa metil ester (20% ME), 30% ME dan 40% ME. Pengujian dilakukan berdasarkan kurva daya yang dihasilkan bahan bakar solar. Ignition delay didapat dari grafik tekanan gas dalam silinder terhadap posisi poros engkol, untuk itu dalam pengujian dilakukan pengukuran tekanan gas dalam silinder. Dari pengujian didapatkan bahwa torsi dan daya yang dihasilkan bahan bakar campuran ME dan solar 1.5 s/d 4% lebih rendah dibanding solar. Sedangkan tingkat emisi asap lebih rendah 5 ski 25%. Ignition delay semakin pendek bila putaran mesin dan bilangan cetana bertambah, dengan suatu persamaan linier pengaruh putaran mesin dan bilangan cetana terhadap ignition delay adalah : ignition delay = 0.0033 putaran mesin-0.375 bilangan cetana 4-38.321. ...... Ignition delay is important parameter for diesel engine operation. Ignition delay is the time between start of injection and start of combustion, combustion will be optimum if started before TDC. Injection liming advancing is needed, because ignition delay (in crank angle degree) increase as engine speed increase. Ignition delay decrease as cetane number increase, cetane number of petroleum diesel can be increased with addition of methyl ester. The research conduct in a single cylinder direct injection diesel engine, the engine was fueled with several different composition fuel blend ( petroleum diesel and ME). The fuel blend are petroleum diesel (D), 20% mass ME (20 % ME), 30% and 40% ME. Effect of different fuel blend to engine performance and ignition delay is studied. Engine setting to get power curve for petroleum diesel used as the basic. engine test Ignition delay was determined from cylinder pressure vs. crank position diagram. Cylinder pressure measurement is needed to get cylinder pressure vs. crank position diagram. Engine power for ME & petroleum diesel blend are 1.5 - 4 % lower than petroleum diesel, and smoke are 5 - 25 % lower. Engine speed, cetane number and ignition delay correlation is : ignition delay = 0.0033 engine speed -0.375 cetane number + 38.321 .
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T5197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Satwiko
Abstrak :
ABSTRAK Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang banyak membutuhkan infrastruktur untuk menunjang era industrialisasi. Listrik tetap menjadi prioritas utama untuk dibangun terutama di luar Pulau Jawa. Kalimantan Barat sebagai salah satu bagian Indonesia saat ini sedang giat-giatnya membangun, terutama di sektor perkebunan, transmigrasi dan industri. Disisi lain pertumbuhan infrastrukturnya kalah cepat dengan permintaan. Untuk itu pilihannya adalah membangun pembangkit listrik berbahan bakar gambut, pilihan ini didasarkan karena Kalimantan Barat amatlah kaya dengan sumber bahan gambut ini. Mutu gambut di Kalimantan adalah sangat baik dan dapat digunakan secara ekonomis untuk di suplai ke pembangkit tenaga listrik. Untuk pembangkit listrik 2 X 60 MW dengan masa operasi 20 tahun diperkirakan membutuhkan area gambut seluas 10.000 Ha. Pada kasus ini lokasi lahan gambut terdapat disekitar kota Pontianak (Siantan 70.000 Ha dan Rasau Jaya lebih dari 30. 000 Ha). Tesis ini akan membahas Analisa Pengembalian Modal Investasi untuk pembangunan 2 x 60 Mw pembangkit listrik berbahan bakar gambut di Pontianak Kalimantan Barat. Hasil analisis dan perhitungan dari tesis ini memperlihatkan bahwa nilai tukar mata uang yang paling rendah diinginkan investor adalah Rp. 3500 dengan memakai asumsi yang ada. Dari nilai tukar rupiah tersebut didapat IRR 10,63 %, NPV M US $ 2,209.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Sasongko Widi
Abstrak :
ABSTRAK Unit Pengolahan 5 (UP5) adalah salah satu Strategic Business Unit PERTAMINA yang mengoperasikan salah satu dari tujuh kilang minyak PERTAMINA. Agar dapat menjadi kilang yang world class dan dapat mengantisipasi AFTA (ASEAN Free Trade Agreement) serta kemungkinan dicabutnya U.U. No.8 1972, maka UP5 perlu melakukan pendekatan manajemen yang lebih baik dari sekarang ini. Dengan demikian UP5 diharapkan dapat survive dalam persaingan dan dapat memberikan nilai yang lebih besar. Akan bijaksana bila UP5 menerapkan suatu pendekatan yang telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan World Class, yaitu TQM (Total Quality Management). Tesis ini bertujuan untuk membuat kerangka proses implementasi T. Q. M di UP5. Untuk mengimplementasikan TQM pada UP5, terlebih dahulu perlu dipahami apakah TQM itu, konsep-konsepnya, standard praktek yang ada, dan proses/metodologi implementasinya. Konsep-konsep dasar yang harus diperhatikan untuk implementasi TQM adalah customer focus, continuous improvement, dan total participation. Standard praktek TQM untuk implementasi di UP5 dapat menggunakan ISO 9000 Series dan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). Setelah itu perlu diketahui sejauh mana UP5 telah melakukan praktek-praktek manajemen yang sesuai dengan TQM supaya dapat ditentukan dari mana proses implementasi TQM dapat dimulai_ Untuk mengetahui posisi/kondisi UP5 dilakukan tinjauan yang didasarkan pada kerangka sistem mutu ISO 9000, praktek-praktek sumber daya manusia yang total qualify, dan kriteria MBNQA (kriteria 1.0 dan 2.0). Dari basil tinjauan atas UP5, disimpulkan bahwa UP5 telah menerapkan beberapa komponen TQM seperti praktek 5-S, Business Prosess Re-engineering, dan mempunyai sistem GKM. Di samping itu UP5 telah memiliki sistem mutu yang memadai walau quality manual belum ada. Sedangkan praktek-praktek sumber daya manusia masih mencerminkan apa yang disebutkan oleh Blackburn dan Rosen (1993) tradisionil. Untuk menyusun suatu proses implementasi TQM di UP5, digunakan penggabungan dan customisation dua metodologi yang ada yaitu TQMEX Model dan Five-Phase ApproachT"' yang didasarkan pada kondisilsituasi UP5 saat ini. Metode yang dihasilkan adalah suatu proses implementasi yang terdiri atas 4 fase yaitu; Fase 0 - Persiapan, Fase 1 - Implementasi ISO 9002, Fase 2 - Implementasi TPM, dan Fase 3 - Implementasi TQM Kitemark. Proses bertahap tersebut dapat digunakan sebagai kerangka untuk mengembangkan rencana implementasi TQM di UP5 yang lebih terperinci. Untuk menuntun proses implementasi di UP5 agar dapat berlangsung dengan mulus perlu pedoman strategis sebagai berikut; mengikuti fase-fase implementasi, perhatian pada kepentingan pegawai, pemberian dorongan dan semangat dari para eksekutif, dan focus kepada proses usaha (business process).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surachmad
Abstrak :
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1993 telah menetapkan kebijakan di sektor pertambangan antara lain dengan memperhatikan pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan peran masyarakat, serta pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dalam Tesis ini dilakukan pengenalan model untuk menganalisa ekonomika, dalam mengembangkan tenaga kerja lokal (proyek), agar dapat meningkatkan pendapatan daerah. Lokal dan tenaga yang terlatih yang berasal dari luar daerah, agar target waktu tercapai dengan biaya yang ekonomis namun harus mendukung kebijaksanaan yang ditentukan dalam GBHN. Hasil analisa menunjukkan bahwa dengan menggunakan model tersebut, keekonomian proyek dan target waktu dapat dicapai dengan menggunakan tenaga lokal yang memadai. Sesungguhnya masih banyak faktor yang ikut mempengaruhi antara lain sosial budaya, potitik dan tingkat pendidikan, sarana dan tingkat pendapatan penduduk, namun dalam Tesis ini belum dibahas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Saryanto
Abstrak :
Dari pembahasan pada bab 4 dapat disimpulkan bahwa konsep restrukturisasi organisasi tidak hanya sekedar melakukan perampingan, penataan kembali dan menyusun kembali konfigurasi organisasi menjadi lebih kecil. Tujuan konsep yang lebih penting disini adalah untuk merancang ulang proses-proses bisnisnya sehingga organisasi dapat lebih efisien, efektif dan meningkatkan nilai tambah serta membangun daya saing perusahaan. Untuk memenuhi konsep ini, Dinas PIMPD juga dituntut untuk memperbaiki kinerja layanannya untuk mendukung strategi perusahaan. Dinas PIMPD sebagai fungsi S/I di Pertamina korporat akan menjadi lebih kecil, baik ukurannya maupun jumlah stafnya dimana stafnya sarat akan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan di bidang teknologi dan proses bisnis untuk mendukung sebagai konsultan internal. Kesemuanya ini adalah untuk mendukung strategi Pertamina. Karena fungsi S/I di masa mendatang jumlah stafnya menjadi lebih kecil, kegiatan outsourcing tentunya akan menjadi bertambah. Hal ini merupakan tantangan bagi manajemen S/I, Eksekutif S/I akan mefokuskan waktu dan energinya kepada tanggung-jawabnya untuk meningkatkan nilai tambah setinggi-tingginya untuk perusahaan, seperti membantu top management mengidentifikasi peluang-peluang strategi dan memperkembangkan blueprint (perencanaan) untuk infrastruktur T/I. Fungsi S/I dimasa mendatang, meskipun Iebih kecil, akan menjadi lebih kritis terhadap operasi Pertamina. Fungsi S/I secara efektif akan membantu Pertamina melalui pemanfaatan T/I untuk merancang-ulang proses-proses dan mengakses informasi yang diperlukan pada anggaran yang ketat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngatijan
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas isu sehubungan akan berakhirnya masa kontrak bagi hasil Coastal Plains/Pekanbaru pada tanggal 09 Agustus 2001. Metode yang digunakan adalah analisa NPV dan IRR serta SWOT berdasarkan data produksi CPP PSC sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 1997. Agar memudahkan pembahasan, dibuat dua macam skenario dalam pengelolaan blok CPP setelah tahun 2001. Skenario pertama adalah melakukan sedikit investasi untuk menjaga produksi secara primary recovery sedangkan skenario kedua adalah melakukan investasi relatif besar untuk proyek waterflood. Hasil analisa tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan keputusan terbaik bagi Pertamina dan pemerintah.

Ditinjau dari sudut pandang Pertamina, sesuai skenario 1, nilai komersial blok CPP pada status 01 januari 2001 adalah antara US$ 147,75 juta dan US$106,44 juta jika dihitung berdasarkan harga minyak flat US$14,50 per barrel dan discount rate bervariasi antara 6% sampai dengan 15%. Dengan tambahan investasi sebesar US$1,03 milyar sesuai skenario 2 untuk melakukan proyek waterflood, nilai komersial blok CPP berkhisar antara US282,69 juta dan US$101,70 juta serta IRR=31%.

Ditinjau dari sudut pandang kontraktor, sesuai skenario 1, nilai komersial blok CPP pada status 01 Januari 2001 adalah antara US$144,09 juta dan US$104,58 juta jika dihitung berdasarkan harga minyak flat US$14,50 per barrel dan discount rate bervariasi antara 6% sampai dengan 15%. Dengan tambahan investasi sebesar US$1,03 milyar sesuai skenario 2 untuk melakukan proyek waterflood, nilai komersial blok CPP berkhisar antara US$238,53 juta dan US$76,31 juta serta IRR=27%.

Walaupun secara ekonomis blok CPP lebih menguntungkan jika dikelola oleh Pertamina sendiri setelah tahun 2001, namun dari analisa SWOT sederhana tampak bahwa Pertamina akan kesulitan dana investasi pada kondisi krisis ekonomi saat ini sehingga keputusan terbaik adalah tetap memberikan perpanjangan kontrak kepada kontraktor.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pancatatva Hesti Gunawan
Abstrak :
Studi ini dilakukan sebagai upaya merealisasikan gagasan pemanfaatan jalan raya sebagai sumber energi. Salah satu upayanya adalah dengan memanfatkan pergerakan kendaraan di jalan raya, yaitu melalui desain sistem penyerapan energi sebagai pengembangan dari fungsi "alat pembatas kecepatan" (speed hump atau polisi tidur). Pada dasarnya ini merupakan gagasan pengembangan sebuah produk. Gagasan tersebut mengasumsikan jalan raya, termasuk sarana-sarana kelengkapannya, sebagai sebuah produk yang dapat dikembangkan fungsi dan performannya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Prinsip kerja dari sistem yang didesain adalah mentrasformasikan beban kendaraan menjadi energi potensial tekanan udara. Sistem tersusun atas dua komponen pokok: yaitu komponen pembangkit tekanan udara, dan komponen penyimpanan tekanan udara. Untuk komponen pembangkit tekanan udara dipilih sistem pompa pegas udara (air spring). Sedangkan untuk penyimpanan tekanan digunakan tabung tekanan udara. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan diagram symbol bondgraph dan ikonik. Tujuan pemodelan adalah untuk memperoleh hubungan antara parameter sistem yang didesain dalam bentuk yang lebih jelas dan sederhana. Model diuraikan menjadi 3(tiga) sub model, yaitu sub model pegas udara, sub model pipa, dan sub model tabung penyimpan tekanan. Selanjutnya prosedur pengujian dilakukan dengan simulasi model menggunakan perangkat lunak 20-Sim 3.2 Viewer (dari University of Twenty, Netherland). Hasil simulasi berupa grafik-grafik yang menggambarkan perilaku dari masing-masing parameter desain.
This study is proposed to realize an idea on utilization of vehicle traffic as energy source, through transfer of mechanic energy being potential pneumatic energy during vehicle through `traffic calming`(speed Hump or polisi tidur) on the tragic. Basically, this is looking the idea as idea about product development. The idea assumptions that the road, include all their facility, as one product that could be to develop their function and performance. The principle of work for the system that designed is transforming the vehicle load to be potential energy of air pressure. The system piled up on two principal component, those are the component to generated pressure for air, and component to storage air pressure. Air spring was selected for the first component, whereas the pressure tank was selected for the second component. The modeling is done by used symbol diagram, that is bondgraph and iconic The goal of modeling are for to get of relation for all parameter system on the decided and simple form. Model was divided on three sub model, i.e. air spring sub model, pipe sub model and pressure tank sub model. For, simulation procedure it used 20-Sim 3.2 (from University of Twenty, Netherlands). Simulation produced some graphic those are drawing behavior each parameter of design.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budi Djatmiko
Abstrak :
Efek dari proses pembakaran pada motor bakar torak adalah menghasilkan gaya dinamik dan torsi pada mekanisme torak engkol . Gaya tersebut dapat menimbulkan ketak-seimbangan atau getaran pada konstruksi mesin dan dapat menyebabkan kerusakan pada sistim tersebut, sehingga perlu dianalisa lebih lanjut agar getaran pada mesin dapat dikurangi. Dibuat suatu alat peredam getaran pada motor bakar torak tujuannya adalah untuk mengurangi getaran yang terjadi akibat proses pembakaran. Alat peredam terdiri dari engine mounting yang terpasang pada motor bakar torak sebagai sumber getar, pegas daun yang terpasang pada struktur dan ban yang terpasang pada dasar konstruksi. Untuk mengurangi getaran pada mesin digunakan suatu sistim peredam dengan menggunakan konstanta pegas yang bervariasi diharapkan didapatkan suatu peredaman yang ideal. Pengukuran amplitudo getaran dengan menggunakan vibrometre dilakukan pada putaran yang telah ditentukan dengan Cara meletakan pada bagian motor bakar kemudian rangka mesin dan ban. Dan hasil penelitian terhadap alat uji motor bakar pada putaran tertentu, menunjukan bahwa transmisbilitas ideal terjadi pada konstanta kekakuan pegas k ? 75,6 kN/m. Trasmisibilitas adalah perbandingan gaya yang diteruskan terhadap gaya pengganggu (asitasi). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konstanta kekakuan pegas sekitar k = 75,6 kN/m adalah nilai `k' yang ideal untuk sistim peredam yang dibuat.
The combustion process in a reciprocating piston engine, produce dynamic force and torque on the crankshaft. The force can make unbalanced or vibration on the engine and cause damage at the systems, so there is required analysis the vibration furthermore so that in order can be minimized. A damping vibration device on the reciprocating piston engine is fabricated with the aim to reduce the vibration due to combustion process. The device consists of an engine mounting installed on the engine as vibration resource, leaf spring installed on the structure and tires installed on the ground. To decrease the vibration at machines, damping system was used in which general variation of spring stiffness was used to get ideal damping on the system. Measuring the vibration amplitude by means of vibrometre is made on the rotation already define through the mounting of vibrometre on the part of reciprocating piston engine, then structure frame and tires. The result of research on the testing device of reciprocating piston engine at certain rotation shows that the ideal transmissibility occurs on the spring constant k 75,6 kN/m. Transmissibility is the ratio of the transmitted force against the excitation force. This research can result in a conclusion that the spring leaf constant about k = 75,6 kN/m for the fabricated damping device.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarwa
Abstrak :
Alat/bahan penolong untuk penyambungan pipa dan penanggulangan kebocoran pipa yang digunakan PAM JAYA adalah Repair Collar PVC, Collar DCI dan Universal Coupling, Alat tersebut pada saat ini sering mengalami kendala/hambatan dalam proses pemasangannya, untuk mengatasi permasalahan diatas maka dilakukan perancangan dan pengembangan produk repair clamp dengan mengacu pada standar baik spesifikasi maupun pengujiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu produk yang memberi kemudahan dalam proses pemasangan serta efisiensi waktu dan biaya. Metode yang dipakai dalam perancangan dan pengembangan produk repair clamp adalah metode Kart. T Ulrich, dimana tahapan-tahapan yang dilalui adalah identifikasi kebutuhan konsumen, penyusunan dan pernilihan konsep rancangan produk, pengujian konsep serta penegasan spesifikasi produk sampai tnendapatkan prototype yang teruji. Metode elemen hingga digunakan untuk melakukan pengujian rancangan produk untuk inemenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Hasil dari pengujian diteruskan dengan rancangan proses manufaktur, analisa ekonomi teknik dan manajemen proyek pengembangan produk guna mengetahui kelayakan ekonomis serta waktu yang dibutuhkan dalam pengembangan produk.
Unit to connecting pipe and maintenance of leakage used by PAM JAVA is Repair Collar PVC, DCI and Universal Coupling, at the moment this product has an obstacle in its installation, to overcome the problems above hence conducted a research and product development of repair clamp to meet the standard of specification has been made. The aim of this activity is to produce a product that easy in installation and also give time efficiency and cheap. Ulrich methods will be used in this research. Finite element method will use to exam the design to meet concept and the specification requirement. After that manufacturing prototype and do some lest of durability of pressure in pipe.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliana Kristina
Abstrak :
Sekitar umur 4 tahun anak dapat berjalan secara normal, tetapi pada umumnya banyak mengalami kesukaran. Kesukaran yang ada pada belajar berjalan berhubungan dengan pusat/ titik berat/ titik massa badannya, yaitu dapat menyandarkan seluruh titik berat badannya pada satu kaki. Belajar berjalan banyak bcrhubungan dengan proses-proses yang berkaitan dengan kondisi anak sehingga dapat dipercepat dengan latihan. Di taman kanak-kanak, salah satu kemampuan motorik yang diharapkan dapatnya terpenuhi berjalan diatas titian, guna mengetahui perkembangan motorik anak, perlu melatih ketekunan individual. Tujuan mempelajari keseimbangan anak pada tilian adalah untuk menghitung sampai berapa koefisien stabilitas anak agar tidak tejungkir dari titian. Berdasarkan data eksperimen saat anak meniti, kemudian dihitung koetisien stabilitas anak dengan menggunakan rumus analogi dari slabililas crane putar yang berjalan. Koefisien stabilltas anak waktu meniti ini berguna untuk mencntukan dimensi titian. Koefisien stabilitas anak merupakan fungsi dari elastisitas bahan dan defleksi. Korelasi dari perbandingan koefisien normalisasi elastisitas tubuh anak dengan koefisien normalisasi elastisitas bahan, akan menghasilkan suatu faktor koreksi kurang dari satu. Hal ini bcrarti kedua koefisien normalisasi tidak boleh berharga sama, karena dapat menimbulkan resonansi.
Children four years old can normally walking, but almost difficult to leam walking with center point balance of mass their body on one foot. Walking learning most relationship with process growth children, and can grow up with exercises. In kindergarten, one of gross motor skill that expected , are walking in the balance beam, that for know the growth gross motorist children and for training their diligence. The goal of study children balance at the balance beam, for know stability coefficient children that not fall at the beam. The stability coefficient formula composed analog crane stability formula, and that is use for looking balance beam dimension. The stability coefficient influence function of material elasticity and beam deflection. Ratio correlate for the normalize coefficient children body elasticity with the normalized coefficient not the same value, because that will happen the effect resonance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T3716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>