Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status anemia remaja putri di SMA Negri 11 Depok. Rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 184 siswi, dipilih secara random sampling dari seluruh siswi kelas X dan XI. Data pengetahuan, pendapatan orang tua, kebiasaan konsumsi enhancer dan inhibitor Fe, aktivitas fisik, pola menstruasi diperoleh dari pengisian kuisioner, zat gizi diperoleh dengan kuisioner food recall, kadar hemoglobin dengan metode Hb hemoque, dan pengukuran BB-TB dengan timbangan injak dan microtoise. Data dianalisis secara univariat dan biavriat dengan chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pengetahuan (p= 0,012) dengan kejadian anemia. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada kecendrungan pendapatan keluarga rendah berisiko 1,6 kali (95%CI=0,75-3,55), aktivitas fisik berat berisiko 1 kali, asupan energi kurang berisiko 1,05 kali (95%CI=0,58-1,91), status gizi tidak normal berisiko 1,05 kali (95%CI=0,24-4,53), dan pola menstruasi tidak normal berisiko 1,732 kali OR 1,732 (95% CI 0,684-4,385) untuk mengalami kejadian anemia remaja.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status anemia remaja putri di SMA Negri 11 Depok. Rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 184 siswi, dipilih secara random sampling dari seluruh siswi kelas X dan XI. Data pengetahuan, pendapatan orang tua, kebiasaan konsumsi enhancer dan inhibitor Fe, aktivitas fisik, pola menstruasi diperoleh dari pengisian kuisioner, zat gizi diperoleh dengan kuisioner food recall, kadar hemoglobin dengan metode Hb hemoque, dan pengukuran BB-TB dengan timbangan injak dan microtoise. Data dianalisis secara univariat dan biavriat dengan chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pengetahuan (p= 0,012) dengan kejadian anemia. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada kecendrungan pendapatan keluarga rendah berisiko 1,6 kali (95%CI=0,75-3,55), aktivitas fisik berat berisiko 1 kali, asupan energi kurang berisiko 1,05 kali (95%CI=0,58-1,91), status gizi tidak normal berisiko 1,05 kali (95%CI=0,24-4,53), dan pola menstruasi tidak normal berisiko 1,732 kali OR 1,732 (95% CI 0,684-4,385) untuk mengalami kejadian anemia remaja.
"