Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halya Hanuna Kirana
Abstrak :
Kualitas tidur buruk banyak dialami oleh perawat. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kejadian burnout pada perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan kejadian burnout pada perawat di Rumah Sakit. Penelitian kuantitatif analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 337 perawat ruang rawat inap, ICU, IGD, dan rawat jalan yang dipilih dengan stratified random sampling di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Alat ukur yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Copenhagen Burnout Inventory (CBI). Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dan burnout pada perawat (p<0,001, α= 0.05). Selain itu didapatkan 73% perawat memiliki kualitas tidur yang buruk dan 12,2% perawat mengalami burnout berat. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tidur dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis perawat. Kejadian burnout pada perawat perlu diminimalisir dengan meningkatkan kualitas tidur perawat. Oleh karena itu, penting bagi pihak Rumah Sakit dan perawat untuk meningkatkan sleep awareness, sehingga kualitas tidur perawat menjadi lebih optimal. ......Many nurses experience poor sleep quality. Poor sleep quality can cause burnout in nurses. This study aims to determine the relationship between sleep quality and the incidence of burnout in nurses in hospitals. This correlative analytical quantitative with a cross-sectional approach involving 337 inpatient, ICU, ER, and outpatient nurses who were selected using stratified random sampling at one of the hospitals in Jakarta. The measuring instruments used are the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the Copenhagen Burnout Inventory (CBI). Hypothesis testing was conducted with a chi-square statistical test. The results showed that there was a significant relationship between sleep quality and burnout in nurses (p=0.001, α= <0.005). Apart from that, it was found that 73% of nurses have poor sleep quality and 12.2% of nurses experienced severe burnout. This study shows that sleep quality can affect the psychological well-being of nurses. Therefore, hospitals and nurses need to increase nurses’ sleep awareness, so that nurses' sleep quality becomes more optimal.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Daviyatul Haque
Abstrak :
Pasien kanker mengeluhkan nyeri yang menyebabkan masalah fisik, emosi, dan social. Terapi farmakologi pada pasien tidak sepenuhnya dapat mengurangi nyeri. Intervensi non-farmakologi seperti intervensi komplementer dan alternatif juga dapat memainkan peran penting dalam manajemen nyeri kanker yang dapat ikut mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien, salah satunya adalah terapi berbasis musik. Self-Selected Individual Music Therapy adalah prosedur perberian terapi musik yang mudah, murah dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Self-Selected Individual Music Therapy terhadap tingkat nyeri pasien kanker. Penelitian ini dilakukan di Ruang Anggrek, RSUP Persahabatan, Jakarta. Pasien kelolaan adalah pasien kanker Germ Cell Carsinoma Mediastinum yang menerima intervensi sebanyak empat kali masing-masing selama 10-15 menit. Responden dilakukan pengukuran nyeri pre- post- dengan Visual Analog Scale (VAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat nyeri pada pasien sebelum dan setelah pemberian intervensi. Ditemukan pula adanya peningkatan rasa nyaman yang diungkapkan oleh pasien. Dapat disimpulkan bahwa secara klinis, intervensi Self-Selected Individual Music Therapy, berpengaruh terhadap tingkat nyeri dan kenyamanan pada pasien kanker. ......Patients complain of pain that causes physical, emotional, and social problems. Pharmacological therapy in patients can not completely reduce pain. Non-pharmacological interventions such as complementary and alternative interventions can also play an important role in cancer pain management that can help reduce the pain felt by patients, one of which is music-based therapy. Self-Selected Individual Music Therapy is an easy, inexpensive and effective music therapy procedure. This study aims to determine the effect of Self-Selected Individual Music Therapy on the pain level of cancer patients. This research was conducted in the Orchid Room, Friendship Hospital, Jakarta. The patients under management were Germ Cell Carsinoma Mediastinum cancer patients who received the intervention four times for 10-15 minutes each. Respondents were measured pre-post-post pain with Visual Analog Scale (VAS). The results showed that there was a decrease in the level of pain in patients before and after the intervention. It was also found that there was an increase in the patient's sense of comfort. It can be said clinically, Individualized Music Therapy intervention, which has an effect on the level of pain and comfort of cancer patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rulli Wulandari
Abstrak :
Pasien dengan penyakit kronis tidak hanya membutuhkan perawatan medis namun perlu perawatan kesehatan holistik yang berkualitas, baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual untuk bertahan hidup dan pulih. Gangguan spiritual meliputi kondisi spiritual yang tidak stabil dengan kurangnya harapan dan pengakuan diri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan aspek spiritualitas dengan penerapan perawatan spiritual yang dipersepsikan pasien paliatif. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional melibatkan sampel sebanyak 102 pasien paliatif dan menggunakan instrumen The Daily Spiritual Experience Scale (DSES) serta he Nurse Spiritual Care Therapeutics Scale yang dimodifikasi dan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian didapatkan aspek spiritualitas pasien tinggi (68,6%) dan persepsi penerapan perawatan spiritual menunjukkan proporsi sebagian besar positif (51%). Hasil uji statistik dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna (p=0,040) antara aspek spiritualitas dengan penerapan perawatan spiritual yang dipersepsikan pasien paliatif. Selain terdapat hubungan yang bermakna antara aspek spiritualitas dengan persepsi perawatan spiritual, jenis kelamin, jumlah anak, dan ruang rawat juga terdapat hubungan yang bermakna (p<0,05). Perawat perlu meningkatkan kemampuannya dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya spiritual care melalui program pelatihan khusus asuhan keperawatan berbasis spiritual. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merekomendasikan untuk menggunakan desain intervensi yang lebih memperhatikan tentang perawatan spiritual agar kualitas pelayanan keperawatan menjadi lebih meningkat. ......Patients with chronic illness not only need medical care but also need quality holistic health care, both physical, psychological, social and spiritual to survive and recover. Spiritual disturbance includes an unstable spiritual condition with a lack of hope and self-recognition. This study aims to see the relationship between spiritual aspects and the application of spiritual care perceived by palliative patients. This study used a cross-sectional method with 102 palliative patients. This research used The Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and The Nurse Spiritual Care Therapeutics Scale which were modified and already passed the validity and reliability test. The results showed that the patient's spiritual aspect was high (68.6%) and the perceptions of spiritual care was positive (51%). The results of relationship between aspects of spirituality and the application of spiritual care perceived by palliative patients (p = 0.040). Gender, number of children, and wards also had a significant relationship (p<0.05). Nurses need to improve their ability to provide nursing care, especially spiritual care through special spiritual-based nursing care training programs. This study recommends using an intervention design to pay more attention about spiritual care in order to improve the quality of nursing care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
Abstrak :
Work from home dan online learning akibat pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan perilaku pengasuhan orang tua kepada anak. Pola asuh yang tepat melalui penerapan perilaku yang baik dapat menstimulasi perkembangan emosional anak. Namun, perkembangan emosional anak berisiko bermasalah apabila penggunaan pola asuh tidak tepat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara pola asuh orang tua dan perkembangan emosional anak prasekolah pada masa pandemi COVID-19. Penelitian berdesain cross sectional ini melibatkan 186 orang tua dari anak prasekolah di PAUD/TK/RA di Jakarta yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ) dan Ages and Stages Questionnaire: Social-Emotional (ASQ:SE)–2. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dan perkembangan emosional anak prasekolah (p = 0,002; OR = 3,903). Anak prasekolah yang diasuh oleh orang tua dengan pola asuh otoritatif 3 kali memiliki perkembangan emosional yang tinggi dibanding diasuh orang tua dengan pola asuh permisif. Peneliti merekomendasikan adanya penyampaian hasil pola asuh oleh perawat komunitas atau pengembangan media edukasi oleh mahasiswa keperawatan atau pihak sekolah dalam promosi kesehatan. Selain itu, orang tua diharapkan lebih memperhatikan, mengawasi, dan mengantisipasi perilaku anak yang tidak sesuai dari perkembangan emosionalnya. ......Work from home and online learning due to the COVID-19 pandemic has caused changes in parenting behavior for children. Appropriate parenting through good behavior can stimulate children's emotional development. However, the emotional development of children is at risk of problems if the use of parenting is not appropriate. This study aims to identify the relationship between parenting styles and the emotional development of preschool children during the COVID-19 pandemic. This cross-sectional design study involved 186 parents of preschool children in several PAUD/TK/RA in Jakarta who were selected using the purposive sampling technique. The instruments used are the Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ) and the Ages and Stages Questionnaire: Social-Emotional (ASQ:SE)–2. The results showed has a relationship between parenting styles and children's emotional development (p = 0.002; OR = 3,903). Preschool children who are cared for by parents with authoritative parenting have three times higher emotional development than those raised by parents with permissive parenting. Researchers recommend the delivery of the results of parenting by community nurses or the development of educational media by nursing students or schools in health promotion. In addition, parents can expectedly pay more attention, supervise, and anticipate children's inappropriate behavior from their emotional development.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Reyhan Pendrian
Abstrak :
Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia telah membuat perubahan besar dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, termasuk pendidikan di Indonesia. Penyelesaian skripsi bagi mahasiswa sarjana keperawatan tingkat akhir, menjadi sumber stres tersendiri, ditambah dengan kondisi pandemi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat stres dan mekanisme koping yang digunakan oleh mahasiswa keperawatan tingkat akhir dalam menyusun skripsi pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross- sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 123 mahasiswa program studi sarjana keperawatan reguler dari dua perguruan tinggi negeri di Jakarta yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat stres adalah Perceived Stress Scale - 10 yang dikembangkan oleh Cohen et al., (1983) dan untuk mengetahui mekanisme koping digunakan kuesioner Ways of Coping Questionnaire yang dikembangkan oleh Lazarus & Folkman (1984) kemudian direvisi oleh Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro, dan Becker. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas mahasiswa mengalami stres sedang (75,6 %), serta 1,6 % mahasiswa mengalami stres berat. Kemudian mayoritas mahasiswa menggunakan mekanisme koping berfokus pada masalah (70,7%) dengan domain problem focused (mean 59,59 dan sd ± 9.105, dengan mean of mean score 3,9537). Hasil ini perlu mendapatkan perhatian mengingat dampak stres yang ditimbulkan pada mahasiswa dapat menurunkan indeks prestasi, lebih jauh dapat menyebabkan depresi dan tindak bunuh diri. Namun apabila dilihat dari tingkat stresnya, mahasiswa keperawatan dapat memanajemen stres nya dengan baik, meskipun mayoritas mengalami stres sedang namun mahasiswa masih dapat fokus mengerjakan skripsi yang ditunjukkan dengan banyak nya penggunaan mekanisme berfokus pada masalah dibanding berfokus pada emosi. ......The COVID-19 pandemic that has occurred throughout the world has made major changes in the order of social life, including education in Indonesia. Completion of theses for undergraduate nursing students has become a source of stress in itself, coupled with pandemic conditions. This study aims to identify the description of stress levels and coping mechanisms used by final year nursing students in writing thesis during the COVID-19 pandemic. This study used a descriptive research design with a cross- sectional approach. The sample used in this study was 123 regular undergraduate nursing students from two state universities in Jakarta who were selected by purposive sampling technique. The instrument used to measure stress levels is the Perceived Stress Scale - 10 developed by Cohen et al., (1983) and to determine the coping mechanism used the Ways of Coping Questionnaire developed by Lazarus & Folkman (1984) and then revised by Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro, and Becker. The results showed that the majority of students experienced moderate stress (75.6 %), and 1.6% of students experienced severe stress. Then the majority of students used problem-focused coping mechanisms (70.7%) with a problem focused domain (mean 59.59 and sd ± 9.105, with a mean of mean score of 3.9537). These results need attention considering the impact of stress on students can reduce the achievement index, further can cause depression and suicide. However, when viewed from the level of stress, nursing students can manage their stress well, even though the majority experience moderate stress, but students can still focus on working on their thesis which is indicated by the many use of problem- focused mechanisms rather than focusing on emotions.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senalda Defa Viani
Abstrak :
Pendidikan profesi merupakan pendidikan yang perlu ditempuh oleh mahasiswa keperawatan guna menjadi perawat professional. Namun, selama masa pandemik COVID-19 terdapat beberapa perubahan yang mengharuskan mahasiswanya mengalami adaptasi. Hal ini erat kaitannya dengan efikasi diri mahasiswa profesi ners selama menjalani pendidikan profesi. Objective: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik, kecemasan dan stres mahasiswa profesi ners FIK UI dengan efikasi diri di masa pandemik COVID-19. Metode: metode yang digunakan yaitu cross-sectional dengan pengambilan seluruh sampel sebanyak 107 mahasiswa profesi ners FIK UI baik dari program S1 Reguler maupun S1 Ekstensi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner GSES dan DASS 42 bagian kecemasan dan stres Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik jenis kelamin dengan efikasi diri (p = 0,014). Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan efikasi diri (p< 0,001). Ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan efikasi diri (p< 0,001). Rata-rata efikasi diri mahasiswa profesi ners FIK UI yaitu 30,06 dari nilai maksimum 40. Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara karakertistik jenis kelamin, kecemasan dan stress dengan efikasi diri. Mahasiswa profesi ners FIK UI laki-laki memiliki efikasi diri yang lebih tinggi daripada mahasiswa profesi perempuan. Semakin tinggi efikasi diri mahasiswa profesi maka semakin rendah tingkat kecemasan dan stress yang dirasakan. Rata-rata efikasi diri mahasiswa profesi ners FIK UI baik. Meskipun demikian, tingkat kecemasan dan stress mahasiswa profesi dalam menjalani proses pembelajaran profesi masih tinggi. ...... Professional education is an education that nursing students need to take to become professional nurses. However, during the COVID-19 pandemic, there were several changes that required students to adapt. This is closely related to the self-efficacy of nursing profession students during their professional education. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between the characteristics, anxiety and stress of nursing profession students at FIK UI with self-efficacy during the COVID-19 pandemic. Methods: the method used is cross-sectional with a total sample of 107 nursing professional students from FIK UI, both from the Regular S1 program and the Extension S1 program. Data were collected using a GSES and DASS questionnaire part anxiety and stress. Results: There was a significant relationship between gender characteristics and self-efficacy (p = 0.014). There was a significant relationship between the level of anxiety and self-efficacy (p < 0.001). There was a significant relationship between stress levels and self-efficacy (p < 0.001). The average self-efficacy of FIK UI nursing professional students is 30.06 out of a maximum score of 40. Conclusion: there is a significant relationship between the characteristics of gender, anxiety and stress with self-efficacy. Male FIK UI nursing professional students have higher self-efficacy than female professional students. The higher the self-efficacy of professional students, the lower the level of anxiety and stress felt. The average self-efficacy of FIK UI nursing professional students is good. However, the level of anxiety and stress of professional students in undergoing the professional learning process is still high.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiya Ulya Fawnia
Abstrak :
Mahasiswa memiliki aktivitas akademis dan beban tugas tinggi dan cenderung mengadopsi perilaku gaya hidup yang kurang baik, seperti diet tidak sehat, penurunan aktivitas fisik rutin, dan peningkatan aktivitas sedentari sehingga menyebabkan kualitas tidur buruk disertai gangguan tidur ringan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran diet, aktivitas fisik, dan kualitas tidur pada mahasiswa beserta hubungannya terhadap kualitas tidur menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire, Global Physical Activity Questionnaire, dan Pittsburgh Sleep Quality Index dengan desain penelitian cross-sectional. Terdapat hubungan antara frekuensi diet mahasiswa dengan kualitas tidurnya (p < 0,05), sedangkan pada aktivitas fisik dan kualitas tidur tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan (p > 0,05). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki kualitas tidur yang buruk, diet rendah serat, serta aktivitas fisik yang tidak rutin. Strategi diperlukan untuk meningkatkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi diet tinggi serat dan aktivitas fisik rutin setiap harinya serta meningkatkan kesadaran mengenai kualitas tidur untuk memenuhi kebutuhan dasar mahasiswa. ......University students, burdened with high academic activities, often adopt unhealthy lifestyles, including poor diets and reduced physical activity, leading to compromised sleep quality. This cross-sectional study investigated the dietary habits, physical activity, and sleep quality of 378 students from 14 faculties at the University of Indonesia. Data were collected using the Food Frequency Questionnaire, Global Physical Activity Questionnaire, and Pittsburgh Sleep Quality Index. A significant correlation was found between dietary frequency and sleep quality (p < 0.05), while no significant link was observed between physical activity and sleep quality (p > 0.05). This study concluded that students have poor sleep quality, a low-fiber diet, and irregular performed physical activity. Strategies are needed to improve a healthy lifestyle by consuming a high-fiber diet, engaging in regular physical activity every day, and increasing awareness of the quality of sleep to meet the basic needs of students.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panca Yuliasih
Abstrak :
Jatuh merupakan kondisi yang tidak diharapkan. Jatuh dapat memberikan dampak yang tidak diinginkan bagi pasien maupun rumah sakit. Kepatuhan perawat menjadi penting dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) pencegahan pasien jatuh. Penulisan ini bertujuan agar teridentifikasi tingkat kepatuhan perawat dalam melaksanakan pencegahan pasien jatuh di ruang rawat inap. Jumlah responden dalam penulisan ini adalah 28 perawat. Pengambilan responden dengan teknik purposive sampling. Analisis dilakukan dengan kuesioner dari penelitian sebelumnya dan disesuaikan kembali dengan SPO instansi terkait. Data dikumpulkan dalam kuesioner tersebut yang terdiri dari 27 pernyataan. Hasil penulisan menunjukkan bahwa kepatuhan perawat dalam pencegahan pasien jatuh di ruang rawat inap sebagian besar dikategorikan patuh dalam rentang 3,21–3,68. Hasil penulisan ini merekomendasikan perawat selalu dipertahankan kepatuhannya terhadap SPO pencegahan pasien jatuh dan selalu memberikan edukasi kepada pasien dan penunggu pasien sehingga dapat mengaplikasikan peranannya dalam upaya pencegahan pasien jatuh. Dalam melakukan pencegahan pasien jatuh diperlukan fungsi pengawasan dan kontroling secara ketat oleh kepala ruangan sebagai langkah awal mendisiplinkan perawat untuk melaksanakan pencegahan pasien jatuh. Selain itu juga diharapkan adanya program resosialisasi, pelatihan, dan motivasi secara berkala oleh kepala ruangan. Dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. ......Falling conditions are not expected. Falling can have an unwanted impact on patients and hospitals. Nurse compliance is important in implementing Standard Operating Procedures (SOP) for preventing patient falls. This writing aims to identify the level of compliance of nurses in implementing patient fall prevention in the inpatient room. The number of respondents in this writing is 28 nurses. Taking respondents with purposive sampling technique. The analysis was carried out using a questionnaire from previous studies and readjusted to the SPO of the relevant agency. Data was collected in the questionnaire which consisted of 27 statements. The results showed that the adherence of nurses in preventing patient falls in the inpatient room was mostly adherent in the range of 3.21–3.68. The results of this paper recommend that nurses always maintain adherence to the SPO for preventing patient falls and always provide education to patients and patient caretakers so that they can implement their functions in preventing patient falls. In preventing patient falls, strict supervision and control functions are needed by the head of the room as the first step in disciplining nurses to carry out patient fall prevention. In addition, it is also hoped that there will be periodic socialization, training and motivation programs by the head of the room. Thus it can increase public confidence in the health services provided
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gofur
Abstrak :
Kepuasan pasien merupakan komponen utama penilaian mutu pelayanan rumah sakit. Kepuasan pasien terhadap layanan keperawatan peripoperatif perlu diidentifikasi agar perawat lebih termotivasi dalam memberikan pelayanan yang prima. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mutu pelayanan keperawatan peripoperatif dengan kepuasan pasien. Metode: Studi cross-sectional dengan teknik pengambilan sampling simple proporsi, serta menggunakan kuesioner Service Quality (ServQual) dan LPPSq (Leiden Perioperative care Patient Satisfaction questionare) ini melibatkan 140 responden yang menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Depok. Hasil: Terdapat hubungan antara mutu pelayanan keperawatan peripoperatif dengan tingkat kepuasan pasien dalam menjalani operasi (p = 0,000; α = 0,05). Kesimpulan: Persepsi mutu pelayanan keperawatan peripoperatif berhubungan erat dengan kepuasan pasien dan faktor jenis operasi adalah faktor yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. Saran: Perawat dan pemangku kepentingan dari bidang Pendidikan dan Pelayanan diharapkan mau meningkatkan kompetensi perawat di bidang layanan peripoperatif agar bisa memberikan pelayanan yang lebih prima. ...... Patient satisfaction is an important indicator of quality of services in healthcare facilities. Patient satisfaction of perioperative nursing care should be assessed in order to motivate nurses in providing better services. Objective: This study aimed to identify correlation between perception on quality of perioperative nursing care and patient satisfaction. Method: this cross-sectional with simple proportion sampling, and using questionare Service Quality (ServQual) and LPPSq (Leiden Perioperative care Patient Satisfaction questionare study involved 121 participants who underwent surgery in certain hospital in Depok. Result: there was a significant correlation between quality of perioperative nursing care and patient satisfaction who underwent surgery. Conclusion: Perception on quality of nursing care is closely associated with patient satisfaction, and type of surgery is the most significant factor affecting patient satisfaction. Conclusion: Nurses and stakeholders in Education and Services should be more concerned about improving nurse competencies in perioperative care in order to provide better services.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Renie Kumalasari Prayitno
Abstrak :
Latar belakang:Kemampuan pasien untuk dapat berpartisipasi dan bekerja sama selama operasi mempengaruhi keberhasilan jalannya operasi awake craniotomy, untuk itu perlu dipahami perspektif dari pasien. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengexplorasi lebih dalam mengenai pengalaman pasien tumor otak yang akan dilakukan tindakan awake craniotomy. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi intepretatif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan proses wawancara yang mendalam untuk memahami pengalaman pasien yang dilakukan kraniotomi dalam keadaan sadar (awake craniotomy). Jenis wawawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur dengan pedoman wawancara. Pertanyaan yang diberikan peneliti berupa pertanyaan terbuka serta dibuat field note. Wawancara yang dilakukan dalam rentang waktu 60-90 menit. Analisa data dilakukan dengan software Nvivo untuk mendapatkan kode, kategori dan tema. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa respon yang dialami menjelang pembedahan yaitu ketidaknyaman fisik, penolakan, kecemasan, hingga akhirnya mampu berfikir posistif dan mengkomunikasikan dengan petugas.  Kesimpulan: Respon yang dialami oleh partisipan menunjukkan penerimaan terhadap kondisinya baik terhadap penyakit maupun tindakan yang akan dilakukan. Perubahan yang terjadi pada pasien mulai dari kondisi yang belum bisa menerima hingga akhirnya mampu melakukan control terhadap dirinya merupakan perubahan baik pada hidupnya dalam menjalani penyakit tumor otak dengan tindakan awake craniotomy. ......The patient's ability to be able to participate and cooperate during surgery affects the success of awake craniotomy surgery, therefore it is necessary to understand the perspective of the patient. Purpose: This study aims to explore more deeply about the experiences of brain tumor patients who are about to undergo awake craniotomy. Methods: This study uses an interpretive phenomenological approach. Data collection in this study was carried out using an in-depth interview process to understand the experiences of patients who underwent craniotomy while awake (awake craniotomy). The type of interview used in this study was a semi-structured interview with an interview guide. The questions given by the researcher were in the form of open questions and field notes were made. Interviews were conducted within a time span of 60-90 minutes. Data analysis was performed using Nvivo software to obtain codes, categories and themes. Results: The results of this study indicate several responses experienced before surgery, namely physical discomfort, rejection, anxiety, until finally being able to think positively and communicate with officers. Conclusion: The response experienced by the participants shows acceptance of their condition both for the disease and for the actions to be taken. The changes that occur to the patient starting from a condition that cannot be accepted until finally being able to control himself is a good change in his life in undergoing a brain tumor with awake craniotomy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>