Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Justitia Intan Miftakhul Jannah
"Nyeri pada pasien kanker serviks berupa nyeri kronik. Beberapa dampak dari nyeri kronik seperti kelemahan, depresi, insomnia, hambatan pada kehidupannya sehari-hari seperti mandi, berpakaian dan makan akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Perawatan paliatif merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala seperti nyeri sehingga diharapkan kualitas hidup pasien dapat meningkat. Imajinasi terbimbing adalah terapi komplementer yang digunakan untuk mengurangi nyeri dengan memanfaatkan narasi atau cerita yang tujuannya untuk mempengaruhi pikiran seseorang agar fokus dalam berimajinasi dan berkhayal. Tujuan dari laporan asuhan keperawatan ini adalah untuk menganalisis manfaat penerapan intervensi imajinasi terbimbing pada pasien kanker serviks yang menjalani operasi laparatomi debulking dan sistoscopi. Intervensi keperawatan yang diberikan berupa intervensi relaksasi nafas dalam dan imajinasi terbimbing. Setelah diberikan terapi imajinasi terbimbing dengan durasi 30 menit selama 4 hari berturut-turut, terjadi penurunan skala nyeri dari nyeri sedang (skala 6-4) menjadi ringan (skala 1-3). Selain itu, pasien juga menunjukan ekspresi yang lebih tenang, meningkatnya toleransi dalam beraktivitas, dan tidak tampak meringis kesakitan. Oleh karena itu, intervensi imajinasi terbimbing dapat digunakan sebagai upaya alternatif nonfarmakologis yang melengkapi intervensi farmakologis analgetik untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker. Kata kunci: imajinasi terbimbing, kanker serviks, nyeri, perawatan paliatif

Pain in cervical cancer patients in the form of chronic pain. Some of the effects of chronic pain such as weakness, depression, insomnia, obstacles in daily life such as bathing, dressing and eating will affect the patient's quality of life. Palliative care is a type of health service that focuses on alleviating symptoms such as pain so that the patient's quality of life is expected to improve. Guided imagination is a complementary therapy that is used to reduce pain by utilizing narratives or stories whose purpose is to influence one's mind to focus on imagining and imagining. The purpose of this nursing care report is to analyze the benefits of implementing guided imagination interventions in cervical cancer patients undergoing debulking laparotomy and cystoscopy. The nursing interventions provided are deep breathing relaxation interventions and guided imagination. After being given guided imagination therapy with a duration of 30 minutes for 4 consecutive days, the pain scale decreased from moderate pain (scale 6-4) to mild (scale 1-3). In addition, the patient also showed a calmer expression, increased tolerance in activities, and did not seem to wince in pain. Therefore, guided imagination intervention can be used as an alternative non- pharmacological effort that complements analgesic pharmacological interventions to reduce pain in cancer patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Setiowati
"Kanker paru adalah tumor yang ganas dan berasal dari saluran pernapasan. Pada pasien dengan kanker paru, keluhan nyeri sangat umum dilaporkan. Nyeri merupakan salah satu faktor utama untuk menurunnya angka kualitas hidup bagi para pasien dengan kanker. Pemberian intervensi terapi musik atau Self-Selected Individual Music Therapy (SeLIMuT) merupakan salah satu penerapan terapi non-farmakologi dengan pendekatan paliatif yang mudah, aman, serta efektif dalam mengurangi tingkat nyeri pada pasien dengan kanker paru. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis manfaat pemberian intervensi Self-Selected Individual Music Therapy dalam manajemen nyeri pada pasien dengan kanker paru. Penelitian ini dilakukan di Ruang Anggrek Bawah, di salah satu Rumah Sakit Rujukan Nasional Penyakit Pernapasan. Pasien terdiagnosa kanker paru T4N2M1a (pleura) stage IV diberikan intervensi terapi musik selama 6 hari dan dalam sehari dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siang hari dan sore hari. Terapi SeLiMut diberikan selama 15 - 20 menit dan memberikan kebebasan pasien untuk memilih musik yang disukai serta dikombinasikan dengan distraksi nafas dalam dan terapi farmakologi Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian intervensi keperawatan terapi musik atau SelfSelected Individual Music Therapy (SeLIMuT) ini berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri, serta tanda-tanda vital pasien kanker.

Lung cancer is a malignant tumor originating from the respiratory tract. In patients with lung cancer, complaints of pain are very commonly reported. Pain is one of the main factors for decreasing the quality of life for patients with cancer. The provision of music therapy intervention or Self-Selected Individual Music Therapy (SeLIMuT) is one of the applications of non-pharmacological therapy with a palliative approach that is easy, safe, and effective in reducing pain levels in patients with lung cancer. The purpose of this study was to analyze the benefits of providing the Self-Selected Individual Music Therapy intervention in pain management in patients with lung cancer. This research was conducted in the Lower Orchid Room, in one of the National Referral Hospitals for Respiratory Diseases. Patients diagnosed with stage IV lung cancer T4N2M1a (pleura) were given music therapy intervention for 6 days and twice a day, in the afternoon and evening. SeLiMut therapy is given for 15 - 20 minutes and gives the patient freedom to choose the music they like and is combined with deep breathing distraction and pharmacological therapy. to reduce pain intensity, as well as vital signs of cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin
"Saat ini tren perawatan di rumah atau home care semakin meningkat. Kemajuan teknologi membuat pasien dapat mencari layanan perawatan dan perawat home care melalui aplikasi kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator pemberian pelayanan yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kepuasan pasien terhadap jasa home care perawat melalui aplikasi kesehatan. Penelitian menggunakan desain cross sectional. 104 dipilih menggunakan consecutive sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen Home Care Client Satisfaction Instrument-Revised (HCCSI-R) yang telah diadaprasi sesuai konteks aplikasi kesehatan.
Hasil menunjukan sebagian besar pasien sangat puas dengan jasa home care perawat. Selain itu diperoleh hasil bahwa dimensi kepuasan dengan nilai tertinggi adalah reliability, yaitu kemampuan untuk melakukan layanan yang menjanjikan dengan andal dan akurat. Sedangkan dimensi dengan nilai terendah adalah tangible, yaitu dimensi yang menilai fasilitas fisik, perlengkapan, dan penampilan personel. Penyedia aplikasi kesehatan dan perawat diharapkan mempertahankan dan meningkatkan layanan home care yang diberikan.

Currently, the trend of home care is increasing. Advances in technology allow patients to seek care and home care services through health applications. Patient satisfaction is one indicator of quality service delivery. The purpose of this study was to describe patient satisfaction with nurses' home care services through health applications. This study used a cross-sectional design which involved 104 respondents using consecutive sampling. Data collection used the Adapted Home Care Client Satisfaction Instrument-Revised (HCCSI-R) instrument based on health application context.
The results showed that most of the patients were very satisfied with the home care services of the nurses. In addition, the results show that the dimension of satisfaction with the highest score is reliability, namely the ability to perform promised services reliably and accurately. While the dimension with the lowest value is tangible, namely the dimension that assesses physical facilities, equipment, and personal appearance. Health application providers and nurses are expected to maintain and improve the home care services provided.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkah Afifah Oktaviani
"Terapi cairan infus intravena merupakan prosedur perawatan invasif yang umum di ruang rawat inap rumah sakit. Terapi cairan infus diresepkan untuk memulihkan atau mempertahankan status hidrasi dan elektrolit. Monitoring terapi cairan infus merupakan suatu proses yang kompleks dan berkelanjutan. Pemantauan bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas infus dan untuk menghindari potensi komplikasi kelebihan cairan serta ketidakseimbangan elektrolit. Pemberian terapi cairan yang salah akan menimbulkan dampak merugikan bagi klien. Pelaksanaan monitoring terapi cairan infus dan dokumentasi keperawatan yang optimal diharapkan dapat menghindari terjadinya kesalahan dalam pemberian obat. Pemasangan stiker infus juga diharapkan dapat menjadi alat perawat untuk meningkatkan efektivitas monitoring terapi cairan di ruang rawat inap.

Intravenous infusion fluid therapy is a common invasive treatment procedure in hospital inpatient rooms. Intravenous fluid therapy is prescribed to restore or maintain hydration and electrolyte status. Monitoring infusion therapy is a complex and ongoing process. Monitoring aims to evaluate the effectiveness of the infusion and to avoid potential complications of fluid overload and electrolyte accommodation. Providing the wrong fluid therapy will cause harm to the client. Implementation of optimal monitoring of infusion fluid therapy and limitations is expected to avoid medication administration error. The installation of infusion stickers is also expected to be a tool for nurses to increase the effectiveness of monitoring fluid therapy in inpatient rooms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Rahayu Marion
"Stunting sebagai gangguan tumbuh kembang anak hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang prioritas untuk diselesaikan di Indonesia. Walaupun terdapat penurunan angka stunting dalam beberapa tahun terakhir, namun prevalensi stunting di Indonesia masih tergolong tinggi di atas batas yang telah ditetapkan oleh WHO. Dampak besar yang ditimbulkan stunting bukan hanya memengaruhi individu saja, melainkan juga berpengaruh terhadap pembangunan negara. Penyebab utama stunting pada anak adalah kekurangan asupan gizi secara kronis yang dapat terjadi sejak bayi sampai balita, bahkan sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, upaya peningkatan gizi sejak masa bayi sampai balita sangat dibutuhkan dengan memanfaatkan komoditi lokal yang mudah ditemui di Indonesia.
Tujuan penulisan ini adalah untuk menguraikan pemanfaatan singkong dan produk olahannya sebagai komoditi lokal yang diharapkan mampu menurunkan angka stunting di Indonesia. Produk olahan singkong yang diajukan sebagai inovasi dalam penulisan ini adalah “Kongkrezz” yang berbentuk crackers yaitu sejenis biskuit dengan bahan dasar dari tepung singkong termodifikasi (Mocaf), yang bernilai gizi tinggi sebagai makanan tambahan untuk melengkapi asupan gizi yang kurang seimbang bagi bayi sampai balita di Indonesia.

Stunting is known as a child development disorder, and it is still one of the priority health problems to be solved in Indonesia. Although there has been a decline in stunting prevalence in recent years, it is still relatively high above the limit set by WHO. The major impact of stunting does not only affect individuals but also affects the development of the country. The leading cause of stunting in children is a chronic nutritional deficiency that can occur from infancy to toddlers, even in the womb. As a result, actions to increase nutrition from infancy to toddlerhood are urgently needed, utilizing locally available commodities in Indonesia.
The purpose of this paper is to describe the use of cassava and its processed products as a local commodity that is expected to decrease stunting prevalence in Indonesia. The processed cassava product is proposed as an invention in this paper, is named "Kongkrezz" in the shape of crackers, which is a type of biscuit with the basic ingredients of modified cassava flour (Mocaf), which has high nutritional value as an additional food to supplement the unbalanced dietary intake for infants to toddlers in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Rista Machdalena
"Lansia seringkali mengalami imobilisasi, terutama lansia yang mengalami perawatan di rumah sakit. Konsekuensi negative dari imobilisasi yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah penuruanan dalam melakukan aktivitas, dan memperburuk kondisi kognitifnya. penelitian dengan menggunakan desain cross sectional dangan purposive sampel dengan dengan melibatkan 61 responden lansia. Hasil penelitian didapatkan hubungan yang bermakna antara status mobilisasi dengan status fungsional. Status mobilisasi dan status nutrisi juga berperan besar mempengaruhi status fungsional individu lansia. Oleh karena itu, diperlukan adanya diagnosis dini terhadap status mobilisasi dan status nutrisi untuk mencegah menurunnya kemampuan status fungsional lansia sehingga kualitas hidup lansia selama dirawat di rumah sakit meningkat. Selain itu, tersusunnya program mobilisasi secara teratur dan simultan akan meningkatkan kemampuan fungsional lansia selama dirawat di rumah sakit.

The elderly are frequently immobilized, especially the elderly who experience hospitalization. The negative consequences of immobilization during hospitalization are a decrease in activity, and a decrease in cognitive condition. The study used a cross-sectional design with a purposive sample by involving 61 elderly respondents. The results showed a significant relationship between mobilization status and functional status. Mobilization status and nutritional status also have a major role in influencing the functional status of elderly individuals. Based on this, early diagnosis of mobilization status and nutritional status is needed to prevent the decline in the ability of the functional status of the elderly so that the quality of life of the elderly during hospitalization increases. In summary, the establishment of a regular and simultaneous mobilization program will improve the functional ability of the elderly during hospitalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ondeng Sani
"Discharge planning yang dilakukan secara optimal telah diteliti dapat meminimalisir readmisi, memperpendek waktu rawat inap dan meningkatkan kepuasan pasien dan profesional kesehatan. Metode penulisan yang digunakan yaitu Case Report, dengan tahap pertama mengidentifikasi masalah dengan observasi dan wawancara langsung. Kedua, mengidentifikasi tingkat kepuasan dan pemahaman pasien. Ketiga, menganalisis penerapan dengan studi kepustakaan. Keempat, menyusun pembahasan dan rekomendasi ke pihak ruangan. Hasil laporan kasus ini mengidentifikasi masih kurang optimalnya penerapan discharge planning sehingga perlunya penerapan strategi IDEAL untuk mendapatkan intervensi perawatan yang paripurna seperti pada visi rumah sakit.

Discharge planning carried out optimally has been researched to minimize readmissions, shorten hospitalization time and increase patient and health professional satisfaction. The writing method used is a Case Report, with the first stage identifying problems through direct observation and interviews. Second, identify the level of patient satisfaction and understanding. Third, analyze the application using literature study. Fourth, prepare discussions and recommendations to the room. The results of this case report identify that the implementation of discharge planning is still less than optimal, so it is necessary to implement the IDEAL strategy to obtain complete care interventions as in the hospital vision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library