Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alivia Alfany
Abstrak :
Penelitian ini membahas prinsip kesamaan sinonimi dekat pada ulasan konsumen di Shopee dengan menggunakan teori komponen makna dan ruang lingkup pembeda terhadap adjektiva. Dalam sebuah ulasan konsumen terdapat penilaian suatu produk dengan berbagai adjektiva. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebahasaan yang mengandung sinonimi dekat terhadap adjektiva di dalam ulasan konsumen pada platform Shopee di sebuah produk best seller The Body Shop sesuai dengan kecenderungan penggunaan berdasarkan frekuensi pemakaiannya. Adjektiva yang ditemukan peneliti adalah adjektiva dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan cara simak catat. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga puluh enam adjektiva yang ditemukan, tetapi yang digunakan sebagai sampel penelitian sebanyak dua belas adjektiva. Kedua belas adjektiva tersebut merupakan pasangan sinonim yang terlihat dari tahap pertama analisis komponen makna. Dari analisis komponen makna terlihat adanya kesamaan makna antara adjektiva dengan adjektiva lainnya. Tahap analisis selanjutnya adalah melihat ruang lingkup pemakaian adjektiva, seperti ragam bahasa, nilai rasa, dan kelaziman agar terlihat bahwa pasangan sinonim tersebut merupakan sinonimi dekat. Pasangan sinonimi dekat akan disesuaikan dengan kecenderungan penggunaan berdasarkan frekuensi pemakaiannya. Dari kecenderungan itu dapat terlihat bahwa konsumen menggunakan adjektiva yang bermakna umum dan nilai kelaziman dari kata itu masih dapat diterima oleh masyarakat. ......This study discusses the principle of close synonymy similarity in consumer reviews on Shopee by using the theory of components of meaning and scope of differentiating adjectives. In a consumer review there is an assessment of a product with various adjectives. This study aims to describe language that contains close synonyms for adjectives in consumer reviews on the Shopee platform on a best seller The Body Shop according to the tendency of use based on the frequency of use. The adjectives found by the researcher are basic adjectives. This study uses a descriptive qualitative method by observing notes. The results showed that there were thirty-six adjectives found, but twelve adjectives were used as research samples. The twelve adjectives are synonym pairs which can be seen from the first stage of the meaning component analysis. From the meaning component analysis, it can be seen that there is a similarity in meaning between adjectives and other adjectives. The next stage of analysis is to look at the scope of the use of adjectives, such as language variety, taste values, and prevalence so that it can be seen that the synonym pairs are close synonyms. Pairs of close synonyms will be adjusted according to the tendency of use based on the frequency of use. From this trend, it can be seen that consumers use adjectives that have a general meaning and the customary value of the word is still acceptable to the public.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Azizah
Abstrak :
Penelitian yang mengkaji pertanyaan kutub dalam bahasa isyarat belum dilakukan secara mendalam. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penanda nonmanual dan manual, serta pola urutan kata dalam kalimat pertanyaan kutub pada bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) yang berpedoman pada teori Sandler dan Lillo-Martin (2006). Dalam bahasa lisan, pertanyaan kutub dikenal dengan pertanyaan ya/tidak. Data penelitian ini adalah 60 kalimat pertanyaan kutub yang dihasilkan oleh penutur jati Bisindo. Data yang telah dihasilkan melalui rekaman video kemudian ditranskripsikan secara manual dan diberikan kode cakupan penyebaran penanda nonmanual dan manualnya. Setelah itu, peneliti menganalisis cakupan penyebaran penanda nonmanual dan manual yang digunakan, serta mendeskripsikan pola urutan kata yang terbentuk dalam pertanyaan kutub berdasarkan jenis predikatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penanda nonmanual yang signifikan dalam pertanyaan kutub adalah gerakan alis dan kepala ke depan dengan cakupan penyebarannya meliputi kata, sebagian kalimat, bahkan keseluruhan kalimat; (2) bentuk penanda manual yang digunakan dalam pertanyaan kutub adalah ya/tidak, betul/salah, pernah/tidak, mau/tidak, dan belum/sudah yang muncul di akhir kalimat; dan (3) berdasarkan jenis predikat yang digunakan, pola urutan kata dalam kalimat pertanyaan kutub menghasilkan sembilan variasi, yaitu SOP, OSP, OPS, SPO, POS, SOPS, SPOS, SP, dan PS. ......Research examining polar questions in sign languages ​​has not been conducted in depth. Therefore, this research aims to describe the non-manual and manual markers, as well as word order patterns in polar question sentences in Indonesian Sign Language (Bisindo) which are guided by the theory of Sandler and Lillo-Martin (2006). In spoken language, polar questions are known as yes/no questions. The data for this research are 60 polar question sentences produced by Bisindo native speakers. The data that has been generated through video recordings is then transcribed manually and coded for the scope of occurrence of non-manual and manual markers. After that, the researcher analyzed the scope of distribution of non-manual and manual markers used, and described the word order patterns formed in polar questions based on the type of predicate. The results of the research show that (1) significant non-manual markers in polar questions are forward movements of the eyebrows and head with a scope of distribution including words, parts of sentences, even the whole sentences; (2) the manual markers used in polar questions are yes/no, true/false, ever/don't never, want to/don't want, and haven't/already which appear at the end of the sentence; and (3) based on the type of predicate used, the word order pattern in the polar question sentence produces nine variations, namely as follows SOP, OSP, OPS, SPO, POS, SOPS, SPOS, SP, and PS.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Helma Rizkiana
Abstrak :
Penelitian mengenai negasi dalam bahasa isyarat belum banyak dilakukan di Indonesia. Memperhatikan situasi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan negasi dalam bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) yang berfokus pada analisis terhadap bentuk penanda manual dan nonmanual serta pola susunan kata dari satu jenis kalimat, yaitu kalimat pernyataan. Penelitian ini menggunakan data berupa rekaman video berbahasa isyarat informan tuli yang berisi 60 kalimat pernyataan negasi dalam Bisindo. Data yang sudah dikumpulkan, selanjutnya ditranskripsi terlebih dahulu untuk mengetahui bentuk penanda manual, penanda nonmanual, serta pola susunan kata dalam kalimat pernyataan negasi Bisindo. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) kalimat pernyataan negasi pada Bisindo dominan menggunakan penanda manual untuk menyatakan negasi; (2) penanda manual yang digunakan untuk menegasikan kalimat adalah TIDAK/BUKAN, BELUM, TIDAK-ADA, TIDAK-MENGERTI, TIDAK-PERNAH/BELUM-PERNAH, TIDAK-SUKA, dan TIDAK-MAU yang cenderung muncul di akhir kalimat; (3) jenis gerakan penanda nonmanual yang digunakan dalam kalimat pernyataan negasi adalah alis naik, alis turun, dan kepala menggeleng, (4) gerakan nonmanual yang paling banyak muncul adalah alis naik, sedangkan penanda manual negasi yang paling banyak digunakan adalah TIDAK/BUKAN; (5) untuk pola susunan kata, ditemukan sebanyak 10 jenis/tipe dan pola SP-Neg muncul dengan jumlah yang paling signifikan. ......Research on negation in sign language has not been extensively conducted in Indonesia. Recognizing this gap, this study aims to describe negation in Indonesian Sign Language (Bisindo) which focuses on analyzing the forms of manual and nonmanual markers, as well as word order patterns in one type of sentence: statement sentences. This study utilizes data in the form of video recordings of deaf informants using sign language, comprising 60 negation statement sentences in Bisindo. The collected data is transcribed to identify the forms of manual markers, nonmanual markers, and word order patterns in Bisindo negation statement sentences. The findings show that (1) negation statement sentences in Bisindo predominantly employ manual markers to express negation; (2) manual markers such as NOT/NOT, NOT-YET, NOTHING, NOT-UNDERSTAND, NEVER, NOT-LIKE, and NOT-WANT are used to negate sentences, often appearing at the end of the sentence; (3) the types of nonmanual marker gestures used in negation statement sentences include raising eyebrows, lowering eyebrows, and shaking the head; (4) the most prevalent nonmanual gesture is raising eyebrows, while the most frequently used negation manual marker is NOT/NOT; (5) concerning word order patterns, 9 types are identified, with the SP-Neg pattern being the most significant.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library