Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 3 Document(s) match with the query
cover
Farah Ramadhani Putri Wicaksana
"COVID-19 merupakah penyakit menular yang menjadi permasalahan baru di hampir seluruh dunia. COVID-19 telah menginfeksi jutaan orang dan menghilangkan jutaan nyawa di dunia, termasuk di Indonesia. DKI Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia menduduki peringkat pertama kasus terkonfirmasi COVID-19 tertinggi dan peringkat kedua kasus kematian COVID-19 tertinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi kejadian kematian pasien COVID-19 dari aspek demografi, komorbiditas, serta faktor risiko lain di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang dengan analisis univariat dan bivariat. Sumber data penelitian ini berasal dari formulir Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Populasi studi pada penelitian ini adalah seluruh pasien COVID-19 sejak bulan Agustus 2020 hingga bulan Februari 2021 di DKI Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik (p<0,05) antara usia dengan kelompok usia 30-39 tahun (PR 3,318; 95% CI 1,922-5,726), usia 40-49 tahun (PR 6,510; 95% CI 3,848-11,013), usia 50-59 tahun (PR 18,782; 95% CI 11,431-30,862), dan usia ≥60 tahun (PR 50,412; 95% CI 30,965-82,071). Kemudian, pasien berjenis kelamin laki-laki lebih berisiko untuk meninggal dunia dibandingkan dengan pasien perempuan (PR 1,411; 95% CI 1,206-1,650). Lalu, berdasarkan komorbiditas, hipertensi (PR 3,900; 95% CI 2,994-5,081), diabetes mellitus (PR 3,003; 95% CI 1,816-4,967), dan penyakit jantung (PR 6,330; 95% CI 3,866-10,366) memiliki hubungan yang bermakna secara statistik terhadap kematian pasien COVID-19. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mempelajari mekanisme lebih lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kematian COVID-19.

COVID-19 is an infectious disease which is becoming the new problem in almost all over the world. COVID-19 has infected millions of people and has killed millions of lives in the world, including in Indonesia. DKI Jakarta, which is the capital city of Indonesia, has the highest number of confirmed COVID-19 cases and placed second for the highest number of COVID-19 deaths in Indonesia. This study aims to determine the risk factors affecting the death in COVID-19 patients from the aspects of demographics, comorbidities, and other risk factors in DKI Jakarta. This study used a cross-sectional design with univariate and bivariate analysis. This study used the data from the Epidemiological Surveillance (ES) forms by the Provincial Health Office of DKI Jakarta. The study population was all patients with confirmed COVID-19 from August 2020 to February 2021 in DKI Jakarta. The results of this study showed that there was a statistically significant relationship (p<0.05) between the age group of 30-39 years (PR 3,318; 95% CI 1,922-5,726), age group of 40-49 years (PR 6,510; 95% CI 3,848-11,013), age group of 50-59 years (PR 18,782; 95% CI 11,431-30,862), and age group of ≥60 years (PR 50,412; 95% CI 30,965-82,071). Then, male patients were more likely to die from COVID-19 than female patients (PR 1.411; 95% CI 1.206-1.650). Then, based on comorbidity, hypertension (PR 3.900; 95% CI 2.994-5.081), diabetes mellitus (PR 3.003; 95% CI 1.816-4.967), and heart disease (PR 6.330; 95% CI 3.866-10.366) were associated with the mortality of COVID-19 patients. This research is expected to be the reference for studying the pathophysiology related to the factors affecting the death of COVID-19."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nourmayansa Vidya Anggraini
"ABSTRAK
Prevalensi kelebihan berat badan pada remaja semakin meningkat yang berpotensi terhadap penyakit tidak menular (PTM) di masa yang akan datang. Tujuan KIAS ini adalah untuk mengatasi kelebihan berat badan pada remaja. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian pendidikan kesehatan pada remaja mengenai kelebihan berat badan dengan menggunakan pendekatan monitoring mandiri SIFORTASIMA dan buku diari. Ketercapaian berat badan ideal pada remaja adalah 4.2%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa di awal dan akhir dengan p value <0.05. Penelitian ini dapat merekomendasikan terhadap pihak suku dinas pendidikan dan sekolah untuk mengaktifkan kembali peran UKS di SMP sesuai dengan trias UKS, suku dinas kesehatan untuk lebih mengoptimalkan program perkesmas supaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya remaja dapat lebih bermutu dan berkualitas, serta perawat dapat menggunakan aplikasi android sebagai media promosi kesehatan dalam pencapaian berat badan ideal.

ABSTRACT
The increasing prevalence of overweight in adolescents may increase the potential for non-communicable diseases (NCDs) in the future. The purpose of this research is to overcome overweight in adolescents. The intervention is done through the provision of health education to adolescents regarding overweight using a "self-monitoring" SIFORTASIMA and the diary. The achievement of ideal body weight in adolescents is 4.2 %. The results showed that an increase in knowledge, attitudes, and skills of the students at the beginning and end with a p value of <0.05. It is recommended to education departments and schools to reactivate the role of junior UKS in accordance with UKS triad. In addition, the health department to further optimize PHN program so that health care services to the public can be more qualified and qualified, it is also expected to nurses to use android application as media promotion of health in achieving the ideal body weight.;"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mahathir
"ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) memberikan konsekuensi fisik, psikologis dan sosial yang buruk
bagi penderitanya selama menjalani perawatan dan pengobatan penyakit. Perawatan
bagi penderita TB bersifat komprehensif dan berkesinambungan untuk memelihara
kualitas hidup dan pencapaian kesembuhan penyakit TB. Pengembangan intervensi
HALAU TB dalam pelayanan TB merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
dalam peningkatan kualitas hidup penderita TB. HALAU TB merupakan serangkaian
intervensi berbasis bukti yang mencoba untuk memenuhi pencapaian penanganan
komprehensif bagi penderita TB. HALAU TB mewakili aspek-aspek penting dalam
upaya penanggulangan TB berupa Hentikan penularan penyakit, Atasi efek samping
tanpa obat, Lakukan perawatan holistik, Aktivasi partnership, dan Utamakan
pengobatan tuntas. HALAU TB terdiri dari strategi intervensi berbasis bukti yang
dipilih dan dianggap dapat memenuhi kebutuhan penderita TB. Intervensi berbasis
bukti tersebut terdiri dari pengembangan program manajemen lingkungan melalui
program ?grebek jendela?, mobilisasi sosial, pengembangan program Provider
Initiated Tuberculosis Symptom (PITS), Small Group Intervention (SGI), terapi
nutrisi intensif, konseling dan terapi komplementer. Penerapan intervensi ini
dilakukan dengan menggunakan perhitungangan sampel tekhnik total sampling
terhadap 23 orang penderita TB yang sedang menjalani pengobatan. Kualitas hidup
pasien TB setelah mendapatkan intervensi meningkat dari 52,038 menjadi rata-rata
65,83. Uji statistik lanjut menunjukkan perbedaan kualitas sebelum dan sesudah
intervensi pada kualitas hidup pasien TB dengan peningkatan mean 13,79 dan p value
0,00 (p< 0,05). Diperlukan penanganan komprehensif yang kontinu dalam
penanganan TB di komunitas dalam pencapaian hasil yang memuaskan.

ABSTRACT
Tuberculosis impacted physical, social and phsycolgical aspect of a patient during the
treatment of the disease. Treatment for TB is comprehensive and continuous to
maintain the quality of life and achieving TB disease to cure. The development of
interventions in eradicating TB is one of the efforts that have to be made to improve
the quality of life patient with TB. HALAU TB is a series of evidence-based
interventions that try to meet the achievement of a comprehensive treatment for TB
patient. HALAU TB represents important aspects which consist of elements stop TB
transmission, managing side effects of the drugs, holistic treatments, partnership, and
ensuring complete treatment. HALAU TB consists of evidence-based intervention
strategies that are selected and considered to meet the needs of people with TB. The
evidence-based interventions consist of the development of environmental
management program through "grebek jendela", social mobilization, program
development of Provider Initiated Symptom Tuberculosis (PITS), Small Group
Intervention (SGI), intensive nutritional therapy, counseling and complementary
therapies. This case study was conducted using total sampling technique of 23 TB
patients who are undergoing treatment. TB patient quality of life after receiving the
intervention increased from 52.038 to 65.83. Further statistical analysis showed the
difference in quality of life before and after intervention on TB patients with mean
increase of 13.79 and p value 0.00 (p <0.05). The continuing comprehensive care that
is required to treatment of TB in the community in order to achieve satisfactory
results"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library