Ditemukan 79 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta : Dirjen Kebudayaan Museum Nasional, 1989
745.95 IND k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mujahidin
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, 2005
580 MUJ t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nurul Rizkia
"
Xerosis dan pruritus adalah salah satu masalah kulit yang paling sering terjadi pada lansia sebagai respon fisiologis penuaan. Xerosis merupakan kondisi kulit kering akibat kurangnya kadar air pada stratum korneum di epidermis. Ekstremitas bawah merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering mengalami xerosis dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Xerosis seringkali disertai pruritus yang memicu garukan berlebih dan menyebabkan kerusakan sekunder pada kulit. Penulisan ini bertujuan untuk melihat efek pelembab yang mengandung urea pada kulit kering pada lansia. Penulisan ini berfokus pada intervensi perawatan kaki dengan menggunakan pelembab yang mengandung urea selama 20-30 menit setiap sesinya selama 7 hari. Urea telah terbukti sebagai natural moisturizing factors (NMF) dapat mengurangi transpepidermal water loss (TEWS) pada kulit kering dan sebagai agen antimikroba serta antipruritus untuk mengurangi rasa gatal. Hasil evaluasi intervensi menunjukkan penurunan derajat kulit kering setelah dilakukan intervensi perawatan kaki menggunakan pelembab yang mengandung urea pada lansia dengan kulit kering. Perawat general diharapkan dapat menerapkan perawatan kaki menggunakan pelembab yang mengandung urea sebagai intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah integritas kulit pada lansia.
Xerosis and pruritus are the most common skin problems in the elderly as a physiological response to aging. Xerosis is a dry skin condition due to lack of water content in the stratum corneum in the epidermis. The lower extremity is one of the parts of the body that most often experiences xerosis compared to other parts of the body. Xerosis is often accompanied by pruritus which triggers excessive scratching and causes secondary damage to the skin. This paper aims to see the effect of a moisturizer containing urea on dry skin in the elderly. This paper focuses on foot care interventions using a moisturizer containing urea for 20-30 minutes each session for 7 days. Urea has been proven as a natural moisturizing factor (NMF) to reduce transpepidermal water loss (TEWS) in dry skin and as an antimicrobial and antipruritic agent to reduce itching. The results of the intervention evaluation showed a decrease in the degree of dry skin after the foot care intervention using a moisturizer containing urea in the elderly with dry skin. General nurses are expected to apply foot care using a moisturizer containing urea as a nursing intervention to address skin integrity problems in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Annisa Nastasia
"Lansia dapat mengalami penurunan fungsional tubuh, salah satunya perubahan sistem kardiovaskuler. Hipertensi merupakan salah satu penyakit sistem kardiovaskuler yang dialami oleh lansia. Hipertensi yang tidak dikontrol dengan baik akan menyebabkan komplikasi yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas bagi lansia. Intervensi foot massage merupakan salah satu intervensi non farmakologis yang dapat digunakan dalam manajemen hipertensi pada lansia. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui efek foot massage dalam tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penulisan ini menggunakan metode studi kasus pada lansia dengan hipertensi yang tidak terkontrol. Intervensi foot massage dilakukan selama 9 hari dengan waktu 30 menit setiap sesinya dan dievaluasi dengan pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah intervensi. Hasil intervensi menunjukkan bahwa intervensi foot massage berefek terhadap tekanan darah yang ditandai dengan adanya penurunan rerata tekanan darah sistolik sebesar 15 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 10 mmHg. Penerapan intervensi foot massage dapat diterapkan secara rutin sebagai salah satu manajemen hipertensi pada lansia di panti sosial tresna werdha.
The elderly have a decreased functional capacity, including changed in the cardiovascular system. Hypertension is one of the common cardiovascular system diseases in the elderly. Uncontrolled high blood pressure can lead to complications that can increase mortality and morbidity for the elderly. Foot massage is one of the non-pharmacological interventions that can be used in the management of hypertension in the elderly. This paper aims to determine the effect of foot massage on blood pressure in patients with hypertension. The method used in this paper is a case study in the elderly with uncontrolled hypertension. The foot massage intervention is given 9 days with 30 minutes each session and evaluated by measuring blood pressure before and after the intervention. The results showed that the foot massage was effect on blood pressure which was marked by an decrease in average systolic blood pressure by 15 mmHg and average diastolic blood pressure by 10 mmHg. The application of foot massage intervention can be applied routinely as one of hypertension management in the elderly at nursing home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tasya Salsabila Zahra
"Nyeri sendi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami oleh lansia. Rasa nyeri dapat berkembang menjadi pembengkakan dan memberikan sensasi panas serta warna kemerahan pada area nyeri. Kondisi ini dapat mengganggu lansia untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis efek dari kompres jahe dan latihan Range of Motion (ROM) terhadap nyeri sendi pada lanjut usia. Hasil penerapan intervensi dilakukan 7 hari dengan menerapkan terapi kompres jahe selama 15-20 menit dan latihan ROM selama 10-15 menit setiap harinya. Terjadi penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Skala nyeri sebelum intervensi rerata 7 dan setelah dilakukan intervensi rerata 2. Penerapan terapi kompres jahe dan latihan ROM terbukti dapat menurunkan skala nyeri pada lansia. Intervensi kompres jahe dan latihan ROM dapat dikombinasikan dengan intervensi lain untuk menurunkan skala nyeri pada lansia.
Joint pain is one of the health problems experienced by the elderly. Pain can develop into swelling and cause a sensation and redness in the area of pain. This condition can interfere with the elderly to carry out activities in daily life. This paper aims to analyze the effect of ginger compresses and Range of Motion (ROM) exercises on joint pain in the elderly. The result of the implementing the intervention were carried out for 7 days by applying ginger compress therapy for 15-20 minutes and ROM exercises for 10-15 minutes every day. There was a decrease in the pain scale before and after the intervention was carried out. The pain scale before the intervention averaged 7 and after the intervention the average was 2. The application of ginger compress therapy and ROM exercises has been proven to reduce pain scale in the elderly. Ginger compress interventions and ROM exercises can be combined with other interventions to reduce pain scale in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ershanda Nadhira Syifarini
"Penuaan merupakan proses alamiah ditandai dengan adanya perubahan secara fisiologis. Perubahan fisiologis ini menyebabkan perubahan kulit pada lansia, seperti penurunan elastisitas kulit, penurunan kelembapan, dan penurunan keringat serta kelenjar minyak. Hal tersebut menyebabkan lansia rentan mengalami gangguan integritas kulit dan merupakan masalah yang paling banyak ditemukan di panti sosial yang berdampak signifikan pada kualitas hidup lansia. Oleh karena itu, pengembangan tatalaksana berbasis bukti dalam melakukan perawatan kulit kering menggunakan petroleum jelly dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan integritas kulit melalui penggunaan petroleum jelly di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4. Intervensi berupa perawatan kulit menggunakan petroleum jelly dilakukan sebanyak dua kali sehari selama 15 hari. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen 12-Pruritus Severity Scale (12-PSS) untuk menilai tingkat pruritus dan Overall Dry Skin (ODS) Score untuk menilai kondisi kulit. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan skor 12-Pruritus Severity Scale dari 16 dengan kategori berat menjadi 3 dengan kategori ringan dan skor ODS dari 4 dengan kategori ekstrem menjadi 1 dengan kategori ringan. Hasil ini menunjukkan penggunaan petroleum jelly terbukti efektif dalam perawatan kulit kering dan menurunkan pruritus. Hasil tersebut diharapkan dapat menjadikan petroleum jelly sebagai salah satu intervensi perawatan kulit untuk mengatasi gangguan integritas kulit pada lansia.
Aging is a natural process characterized by physiological changes. These physiological changes cause skin changes in the elderly, such as decreased skin elasticity, decreased moisture, and decreased sweat and oil glands. This makes the elderly susceptible to impaired skin integrity and is the most common problem found in social institutions that has a significant impact on the quality of life of the elderly. Therefore, the development of evidence-based management in treating dry skin using petroleum jelly is carried out to overcome this problem and improve the quality of life of the elderly. The purpose of this scientific paper is to explain about caring for the elderly with impaired skin integrity through the use of petroleum jelly at the Tresna Werdha Budi Mulia 4 Social Home. The intervention in the form of skin care using petroleum jelly was carried out twice a day for 15 days. Measurements were made using the 12-Pruritus Severity Scale (12-PSS) instrument to assess the level of pruritus and the Overall Dry Skin (ODS) Score to assess skin conditions. The results of the intervention showed a decrease in the 12-Pruritus Severity Scale score from 16 with a severe category to 3 with a mild category and the ODS score from 4 with an extreme category to 1 with a mild category. These results indicate that the use of petroleum jelly has been proven effective in the treatment of dry skin in reducing pruritus. These results are expected to make petroleum jelly one of the skin care interventions to overcome skin integrity disorders in the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muthia Szami Naffisah
"Peningkatan data digital mendorong peningkatan kebutuhan teknik penggalian informasi. Media sosial merupakan salah satu penghasil data digital dalam jumlah besar, berupa aspirasi masyarakat mengenai apa yang terjadi di sekitar mereka. Maka dari itu, penelitian ini menganalisis respon masyarakat melalui akun twitter mengenai harga bahan pokok dan mengklasifikasikan respon tersebut menjadi dua kelompok; respon positif dan negatif. Penelitian ini menggunakan metode text mining, sedangkan asosiasi jenis bahan pokok dengan sentimen respon diukur menggunakan uji Chi Square dan Prosedur Marascuillo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Harga Susu, Harga Telur dan Harga Bawang Merah berasosiasi paling signifikan terhadap munculnya sentimen negatif dibandingkan komoditas lain.
The increase number of digital data pushes the needs of techniques in mining the information. Social media creates a large pool of data consisting of people’s aspiration on what happen around them. Therefore, this research analyzes people’s responses through their twitter account on staple food prices and classify them into sentiment classes; positive and negative. Research is done using text mining and the association between types of staple foods and sentiments is analyzed using Chi Square Test and Marascuillo Procedure. The result reveals Milk price, Egg Price and Red Onion price associate with negative sentiment tweets most significantly than others."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56032
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fandi Arisca
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektifitas implementasi program pemolisian masyarakat melalui pembentukan Kampung Tangguh Jaya dalam pencegahan kejahatan narkotika di wilayah Kampung Ambon Cengkareng Jakarta Barat. Hal yang melatarbelakangi dilakukan penelitian ini adalah masih masih adanya kejahatan narkotika di Kampung Ambon, meskipun program yang diselenggarakan oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya ini telah berjalan sejak Mei 2021. Program pemolisian masyarakat ini cukup berhasil menurunkan intensitas kejahatan narkotika di Kampung Ambon, namun kejahatan narkotika masih kerap terjadi dan belum dapat dicegah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang berfokus pada studi kasus pembentukan Kampung Tangguh Jaya di Kampung Ambon. Penelitian ini berfokus pada fenomena karakteristik kejahatan narkotika dan efektivitas implementasi program pemolisian masyarakat dalam pencegahan kejahatan narkotika di wilayah Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. Fenomena tersebut dianalisis menggunakan Teori Implementasi Kebijakan Publik, Teori Pencegahan Kejahatan (Situational Crime Prevention dan Crime Prevention Through Environmental Design), Konsep Pemolisian Masyarakat, dan Teori Faktor Kajahatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kejahatan narkotika di Kampung Ambon didominasi dengan kejahatan narkotika jenis sabu dan ganja yang dilatarbelakangi faktor rendahnya ekonomi warga yang tinggal di Kampung Ambon. Sedangkan dalam implementasi program pemolisian masyarakat yang dilaksanakan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, belum menunjukkan adanya upaya collaborative policing dan community engagement dalam pencegahan narkotika di Kampung Ambon. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian, yaitu diperlukan adanya kegiatan collaborative policing dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait, serta perlu adanya kegiatan community engagement dalam rangka pencegahan kejahatan nerkotika di Kampung Ambon.
This research was conducted to examine the effectiveness of the implementation of the community policing program through the establishment of Kampung Tangguh Jaya in preventing drug-related crimes in the Kampung Ambon area, Cengkareng, West Jakarta. The background to this research is that there are still drug-related crimes in Kampung Ambon, even though the program organized by the Directorate of Narcotics of Polda Metro Jaya has been running since May 2021. In Kampung Ambon, this community policing program has been very effective at reducing the number of drug-related crimes. However, these crimes continue to happen frequently and cannot be stopped. The research method adopted is a qualitative strategy that focuses on the study of family formation in Kampung Tangguh Jaya in Kampung Ambon. In the Kampung Ambon area of Cengkareng, West Jakarta, this study focuses on the characteristic phenomenon of drug crimes and the efficiency of implementing community policing programs in preventing drug crimes. This phenomenon is analyzed using Public Policy Implementation Theory, Crime Prevention Theory (Situational Crime Prevention dan Crime Prevention Through Environmental Design), Community Policing Concept, and Crime Factor Theory. Based on the results of this research, methamphetamine and cannabis are the most common drugs used in crimes in Kampung Ambon due to the residents of Kampung Ambon’s low socioeconomic status. Meanwhile, the Directorate of Drug Investigation of the Polda Metro Jaya’s implementation of the community policing program has not demonstrated any cooperative policing and community engagement efforts to prevent drugs in Kampung Ambon. According to the results of this research, community engagement programs and collaborative policing activities with the local government and related stakeholders are required if drug- related crimes in Kampung Ambon are to be prevented."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Efa Fathurohmi
"Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tahun 2022 rasio beban ketergantungan penduduk lansia di Indonesia mencapai 16,09 poin, Hal itu berarti 100 penduduk usia produktif di Indonesia harus menanggung 16 orang lansia. Nilai-nilai etika: berbakti pada orangtua dan perwujudan dalam bentuk perawatan dan perhatian terhadap lansia terkikis oleh tuntutan karir dan gaya hidup kaum yang lebih muda; akibat dari ketidakmampuan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut mendorong mereka untuk membawa lansia ke STW. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada lansia dengan risiko kesepian menggunakan intervensi mendengar aktif. Hasil: Evaluasi dengan menggunakan kueioner UCLA pada ketiga klien menunjukkan penurunan skor. Penurunan skor terjadi pada ketiga klien, pada Nenek H setelah dilakukan intervensi terjadi penurunan skor sebanyak 29 poin (59 ke 30), pada Nenek Mr setelah intervensi terjadi penurunan skor 10 poin (38 ke 28) dan pada Kakek S terjadi penurunan skor 14 poin (48 ke 34).
The Central Statistics Agency (BPS) noted that in 2022 the dependency ratio for the elderly population in Indonesia will reach 16.09 points. This means that 100 people of productive age in Indonesia will have to support 16 elderly people. Ethical values: filial piety to parents and its manifestation in the form of care and attention to the elderly are eroded by the career demands and lifestyles of younger people; the result of the inability of family members to meet these needs encourages them to take the elderly to STW. The aim of this research is to explain nursing care for elderly people at risk of loneliness using active listening intervention. Results: Evaluation using the UCLA questionnaire on the three clients showed a decrease in scores. A decrease in scores occurred in all three clients, for Grandma H after the intervention there was a decrease in score of 29 points (59 to 30), for Grandma Mr after the intervention there was a decrease in score of 10 points (38 to 28) and for Grandpa S there was a decrease in score of 14 points ( 48 to 34)."
Depok: Fakultas Ilmu Keprawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Haniya Mufida Zahra
"Penuaan menyebabkan kemunduran fungsi tubuh lansia, termasuk perubahan otot yang dapat memicu masalah keseimbangan. Ketidakseimbangan merupakan faktor risiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan jatuh pada kelompok usia lanjut. Penulis memberikan asuhan keperawatan pada tiga lansia berjenis kelamin perempuan dengan diagnosis keperawatan utama risiko jatuh. Intervensi keperawatan utama yang diberikan adalah Ergo Care Heel Raise Exercise (ECHRE). Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Ergo Care Heel Raise Exercise sebagai bagian dari asuhan keperawatan pada lansia dengan risiko jatuh di PSTW Budi Mulia 4 Ciracas Metode yang digunakan adalah case report. Intervensi diberikan 4 kali dalam seminggu selama 3 minggu dengan durasi 15—30 menit. Penerapan Ergo Care Heel Raise Exercise terbukti efektif meningkatkan keseimbangan pada lansia yang berisiko jatuh. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan signifikan pada hasil skor Timed Up and Go (TUG) setelah latihan dilakukan. Adanya hasil tersebut diharapkan Ergo Care Heel Raise Exercise dapat diterapkan pada asuhan keperawatan sebagai terapi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh lansia.
Aging leads to the decline of physical functions in the elderly, including muscle changes that can trigger balance issues. Imbalance is a primary risk factor that increases the likelihood of falls in older adults. The author provided nursing care to three elderly women with a primary nursing diagnosis of fall risk.. The main intervention was Ergo Care Heel Raise Exercise (ECHRE). This study aims to analyze the implementation of ECHRE as part of nursing care for elderly individuals at risk of falling at PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. The method used is a case report, with interventions conducted 4 times per week over 3 weeks, lasting 15-30 minutes each session. The application of ECHRE has proven effective in improving balance in elderly individuals at risk of falling, as evidenced by a significant improvement in Timed Up and Go (TUG) scores after the exercise was performed. These findings suggest that ECHRE can be adopted in nursing care as an alternative therapy to enhance balance in the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library