Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviana
"Rumah sakit ialah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dimana diperlukan pelayanan kefarmasian yang berkontribusi dalam institusi pelayanan di rumah sakit. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pasien yaitu dengan pelaksanaan Pematauan Terapi Obat (PTO) pasien. Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah suatu proses yang bertujuan memastikan bahwa terapi obat yang diberikan kepada pasien adalah aman, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan mereka. PTO berperan dalam meningkatkan efektivitas terapi dan mengurangi risiko efek samping obat yang tidak diinginkan. Kegiatan PTO mencakup evaluasi terhadap pemilihan obat, dosis yang diberikan, cara pemberian obat, respons pasien terhadap terapi yang diberikan, serta deteksi reaksi obat yang tidak diharapkan (ROTD). Hasil dari PTO dapat berupa rekomendasi perubahan dalam terapi obat yang sedang berjalan atau alternatif terapi yang lebih sesuai. Peran seorang apoteker dalam Pemantauan Terapi Obat (PTO) sangat penting karena memiliki peran memastikan bahwa pasien menerima obat sesuai dengan rekomendasi dokter, memonitor respons pasien terhadap terapi, memberikan informasi yang relevan tentang obat, dan mengidentifikasi serta mencegah potensi interaksi obat yang berbahaya. Sehingga pasien menerima manfaat maksimal dari pengobatan yang diterima. Hasil Pematauan Terapi Obat (PTO) Ny. LA, pasien menerima terapi yang sesuai dengan diagnosa dan keluhan pasien, namun terjadi beberapa Drug Related Problem seperti interaksi obat, dosis terlalu rendah, dan reaksi obat merugikan seperti efek samping obat dan obat kontraindikasi. Dilakukan Intervensi atas masalah pengobatan Ny. LA dan intervensi diterima kemudian dilakukan penyesuaian terkait terapi pasien.

A hospital is a health care institution that organizes comprehensive individual health services that provide inpatient, outpatient, and emergency services. Where pharmaceutical services are needed that contribute to service institutions in hospitals. One way to improve patient quality is through the implementation of patient Drug Therapy Monitoring (PTO). Drug Therapy Monitoring (PTO) is a process aimed at ensuring that the drug therapy given to patients is safe, effective, and appropriate to their needs. PTO plays a role in improving the effectiveness of therapy and reducing the risk of unwanted drug side effects. PTO activities include evaluation of drug selection, dosage, mode of administration, patient response to therapy, and detection of adverse drug reactions (ROTDs). The outcome of PTO may be recommendations for changes in current drug therapy or alternative, more appropriate therapies. The role of a pharmacist in Drug Therapy Monitoring (PTO) is very important because it has the role of ensuring that patients receive drugs in accordance with the doctor's recommendations, monitoring the patient's response to therapy, providing relevant information about drugs, and identifying and preventing potential dangerous drug interactions. So that patients receive the maximum benefit from the treatment received. The results of Mrs. LA's Drug Therapy Monitoring (PTO), the patient received therapy in accordance with the diagnosis and patient complaints, but there were several Drug Related Problems such as drug interactions, too low doses, and adverse drug reactions such as drug side effects and contraindicated drugs. Intervention was carried out on Mrs. LA's treatment problems and the intervention was accepted and adjustments were made regarding the patient's therapy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Try Saputra
"Praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama dilaksanakan selama 10 hari pada bulan Oktober tahun 2017 bertujuan agar peserta PKPA mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika farmasi yang berlaku; memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap prilaku professionalism , serta wawasan dan pengalaman nyata reality untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di Puskesmas; Memiliki gambaran nyata tentang permasalahan problem-solving praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan telah melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penyuluhan DAGUSIBU Melalui Media Audio Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kata kunci : Apoteker, Penyuluhan, Praktik kerja profesi, PuskesmasTugas umum : xii 32 halaman, 13 lampiranTugas khusus : iii 15 halamanDaftar acuan tugas umum : 2 2014 - 2016 Daftar acuan tugas khusus : 3 2007 - 2016
ABSTRACT Name : Try SaputrraProgram Study : ApothecaryTitle : Internship at Kebayoran Lama Public Health Center South Jakarta, Period October 2017 Internship at Kebayoran Lama Public Health Center was held for ten days at October 2017 aims to understand the role, duties, and responsibilities of Pharmacist in Public Health Center, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics; have the insight, knowledge, skills, professionalism, and real experience to do pharmaceutical practice in Public Health Center; have a real picture of the problems pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done in order to develop the pharmaceutical practice in Public Health Center. Pharmaceutical Care in Kebayoran Lama Public Health Care are appropriate with Regulation of Minister of Health No. 74 year 2016 about Standarization of Pharmaceutical Care in Public Health Center. Special assignment was given and titled Counseling DAGUSIBU from Audio Media Kebayoran Lama Public Health Care, South Jakarta. Keyword : Apothecary, Counseling, Internship, Public Health CareGeneral assignment : xii 32 page, 13 appendicesSpecial assignment : iii 15 pageBibliography of general assignment : 2 2014 - 2016 Bibliography of special assignment : 3 2007 - 2016 "
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amalia Handayani
"ABSTRAK
Laporan ini menjelaskan tentang praktik kerja profesi yang dilakukan oleh mahasiswa apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. Tujuan dilakukannya praktik kerja profesi adalah agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di instansi pemerintahan seperti Suku Dinas Kesehatan, memiliki pengetahuan tentang tupoksi instansi-instansi pemerintahan di bidang farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan di pemerintahan serta emiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di pemerintahan.. Tugas khusus yang diberikan selama praktik kerja profesi adalah ldquo;Pemutakhiran Data Pangan Industri Rumah Tangga di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Tahun 2014 s.d. 2016 rdquo;. Penulisan laporan ini dilakukan berdasarkan pengamatan langsung dan dilihat kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku. Hasil dari praktik kerja ini diantaranya mahasiswa telah memahami mengenai tanggung jawab apoteker di pemerintahan dan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur sudah beroperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku
This report describes the internship experience which was done by an apothecary student at East Jakarta Sub Department of Health. The purpose of this internship were to understand the role, duties and responsibilities of the pharmacist in government institutions such as the sub department of health, having knowledge of the duties of government agencies in pharmacy, having knowledge, skills, knowledge and practical experience work in the government and have a clear picture of pharmaceutical problems in the government.. This internship was conducted for two weeks. The special assignment given during the internship was called Upgrading the Processed Food from Household Industry Data at East Jakarta Sub Department of Health from 2014 to 2016 . The writing of this report was based on direct observation to verify the conformity towards the valid regulations. The conclusion were that the student has understood the responsibility of pharmacists in the sub department of health and East Jakarta Sub Department of Health has always been complied with the regulations. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Yuditya Artha
"Praktik kerja profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Periode Bulan Januari 2018 bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran serta tanggung jawab apoteker dalam di suku dinas kesehatan kota Jakarta Timur sesuai ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan. Melalui praktek kerja profesi calon apoteker memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman nyata mengenai permasalahan dan menerapkan solusi dari permasalahan yang dijumpai selama melakukan praktik kerja. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan pada bulan Januari dengan tugas khusus yang berjudul yaitu ldquo;Rekapitulasi Penggunaan Obat Rasional POR Pada Sarana Kesehatan Wilayah Jakarta Timur Dalam Periode November ndash; Desember 2017 di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat mengolah data dan memperoleh gambaran mengenai kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Jakarta Timur.

Internship at East Jakarta Sub Department for Health Periode January 2018 was completed in order to understand the roles and responsibilities of pharmacists at East Jakarta Sub Department for Health in concordance with the laws. Through the internship the pharmacist acquired the knowledge, skills and practical experience of job role, pharmacy issues and implementation of solution for the issues during internship. The internship was conducted on January 2018 with assignment Rational Drug Use Recapitulation on Healthcare Facilities at East Jakarta Area Period November ndash; December 2017 . The goal of the assignment is to process data and have better understanding of healthcare qualities at East Jakarta area based on the collected and processed data.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Maulana
"Proses perencanaan obat yang tidak optimal menyebabkan terjadinya permasalahan stok obat seperti obat kadaluarsa atau stock out. Permasalahan ini juga terjadi pada Puskesmas Kecamatan Duren Sawit terutama dalam pengendalian stock Barang Medis Habis Pakai (BMHP) dan stok barang program COVID-19.  Laporan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dan prioritas pengadaan alat kessehatan BMHP dan program COVID-19 berdasarkan analisis VEN. Metode yang digunakan adalah pendekatan retrospektif dan studi literatur. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak ada item yang termasuk ke dalam kategori Vital (V), lalu 54 item yang termasuk ke dalam kategori Esensial (E), sedangkan yang masuk dalam kelompok Non esensial (N) adalah 61 item.

The drug planning process that is not optimal causes drug stock problems such as expired drugs or stock outs. This problem also occurs at the Duren Sawit District Health Center, especially in controlling the stock of Consumable Medical Goods (BMHP) and the stock of goods for the COVID-19 program. This report aims to find out the uses and priorities for procuring Consumable Medical Goods and the COVID-19 program based on VEN analysis. The method used is a retrospective approach and literature study. The results obtained showed that there were no items included in the Vital (V) category, then 54 items were included in the Essential (E) category, while 61 items were included in the Non-essential (N) group."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mishbahus Surur
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan salah satu peran penting apoteker untuk memastikan terapi pasien yang aman, efektif, dan rasional. Laporan ini membahas PTO pada seorang pasien neonatal dengan diagnosis Hyaline Membrane Disease (HMD) dan Sepsis Neonatus Awitan Dini (SNAD) di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif prospektif dengan pendekatan berdasarkan klasifikasi masalah terkait obat (PCNE V9.1). Hasil pemantauan menunjukkan tiga masalah terkait obat yang teridentifikasi, yaitu: interaksi mayor antara Cefoperazone Sodium dan Heparin Sodium yang menyebabkan tanda-tanda pendarahan, interaksi moderat antara Gentamisin dan MgSO4 yang dapat menyebabkan kelemahan neuromuskular, serta selisih dosis pada penggunaan Cefoperazone Sulbactam dan Gentamisin. Intervensi dilakukan dengan penghentian Heparin, pemantauan kadar elektrolit untuk interaksi Gentamisin-MgSO4, serta penyesuaian dosis berdasarkan berat badan pasien terbaru. Kesimpulan dari PTO ini menekankan pentingnya kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam terapi pasien neonatal untuk mengoptimalkan efek terapi dan mencegah komplikasi yang merugikan. Diharapkan laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan PTO untuk pasien neonatal di fasilitas kesehatan lainnya.

Drug Therapy Monitoring (DTM) is a vital role of pharmacists to ensure safe, effective, and rational therapy for patients. This report discusses DTM for a neonatal patient diagnosed with Hyaline Membrane Disease (HMD) and Early-Onset Neonatal Sepsis (EONS) in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU) at RSPAD Gatot Soebroto. The study was conducted using a descriptive prospective method with an approach based on the classification of drug-related problems (PCNE V9.1). The monitoring results identified three drug-related problems, including a major interaction between Cefoperazone Sodium and Heparin Sodium leading to signs of bleeding, a moderate interaction between Gentamycin and MgSO4 potentially causing neuromuscular weakness, and dose discrepancies in the administration of Cefoperazone Sulbactam and Gentamycin. Interventions were performed by discontinuing Heparin, monitoring electrolyte levels for the Gentamycin-MgSO4 interaction, and adjusting doses based on the patient's latest body weight. The conclusions from this DTM highlight the importance of collaboration among healthcare professionals in neonatal therapy to optimize therapeutic effects and prevent adverse complications. This report is expected to serve as a reference for implementing DTM in neonatal patients at other healthcare facilities. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mishbahus Surur
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan salah satu peran penting apoteker untuk memastikan terapi pasien yang aman, efektif, dan rasional. Laporan ini membahas PTO pada seorang pasien neonatal dengan diagnosis Hyaline Membrane Disease (HMD) dan Sepsis Neonatus Awitan Dini (SNAD) di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif prospektif dengan pendekatan berdasarkan klasifikasi masalah terkait obat (PCNE V9.1). Hasil pemantauan menunjukkan tiga masalah terkait obat yang teridentifikasi, yaitu: interaksi mayor antara Cefoperazone Sodium dan Heparin Sodium yang menyebabkan tanda-tanda pendarahan, interaksi moderat antara Gentamisin dan MgSO4 yang dapat menyebabkan kelemahan neuromuskular, serta selisih dosis pada penggunaan Cefoperazone Sulbactam dan Gentamisin. Intervensi dilakukan dengan penghentian Heparin, pemantauan kadar elektrolit untuk interaksi Gentamisin-MgSO4, serta penyesuaian dosis berdasarkan berat badan pasien terbaru. Kesimpulan dari PTO ini menekankan pentingnya kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam terapi pasien neonatal untuk mengoptimalkan efek terapi dan mencegah komplikasi yang merugikan. Diharapkan laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan PTO untuk pasien neonatal di fasilitas kesehatan lainnya.

Drug Therapy Monitoring (DTM) is a vital role of pharmacists to ensure safe, effective, and rational therapy for patients. This report discusses DTM for a neonatal patient diagnosed with Hyaline Membrane Disease (HMD) and Early-Onset Neonatal Sepsis (EONS) in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU) at RSPAD Gatot Soebroto. The study was conducted using a descriptive prospective method with an approach based on the classification of drug-related problems (PCNE V9.1). The monitoring results identified three drug-related problems, including a major interaction between Cefoperazone Sodium and Heparin Sodium leading to signs of bleeding, a moderate interaction between Gentamycin and MgSO4 potentially causing neuromuscular weakness, and dose discrepancies in the administration of Cefoperazone Sulbactam and Gentamycin. Interventions were performed by discontinuing Heparin, monitoring electrolyte levels for the Gentamycin-MgSO4 interaction, and adjusting doses based on the patient's latest body weight. The conclusions from this DTM highlight the importance of collaboration among healthcare professionals in neonatal therapy to optimize therapeutic effects and prevent adverse complications. This report is expected to serve as a reference for implementing DTM in neonatal patients at other healthcare facilities. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Cristin
"Evaluasi penggunaan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) dalam paket tindakan eksisi di Central Operating Theatre (COT) Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dilakukan untuk meningkatkan efisiensi distribusi farmasi dan layanan pasien. Tugas khusus ini menggunakan metode observasional retrospektif dengan data tindakan eksisi pada Januari–Mei 2024. Data dianalisis menggunakan Microsoft Excel untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan obat dan BMHP dibandingkan dengan standar paket yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 68% pasien menggunakan obat dan BMHP kurang dari standar, 32% lebih dari standar, dan tidak ada pasien yang sesuai dengan standar. Secara bulanan, penggunaan rata-rata berada di bawah standar (95%), sementara analisis per item menunjukkan bahwa 68% item kurang dari standar, 18% sesuai, dan 14% lebih dari standar. Faktor seperti usia pasien, jenis anestesi, lokasi operasi, dan kondisi komorbiditas dapat memengaruhi kesesuaian penggunaan obat dan BMHP. Oleh karena itu, penyesuaian paket standar disarankan untuk meningkatkan efektivitas distribusi farmasi di RSUI.

Evaluation of drug and medical consumable (BMHP) usage in excision procedure packages at the Central Operating Theatre (COT) of Universitas Indonesia Hospital (RSUI) was conducted to improve pharmaceutical distribution efficiency and patient care. This study used a retrospective observational method with excision procedure data from January to May 2024. Data were analyzed using Microsoft Excel to assess drug and BMHP usage compliance compared to established standard packages. The evaluation results showed that 68% of patients used drugs and BMHP below the standard, 32% above the standard, and none met the standard. Monthly analysis indicated an average usage below the standard (95%), while item-based analysis revealed 68% of items were below standard, 18% met the standard, and 14% exceeded the standard. Factors such as patient age, anesthesia type, surgical location, and comorbid conditions influenced drug and BMHP compliance. Therefore, adjusting standard packages is recommended to enhance pharmaceutical distribution effectiveness at RSUI. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>