Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sakinatuzzahra
Abstrak :
Tesis ini membahas representasi media bagi kelompok minoritas Amerika Serikat dengan menganalisis fenomena kemunculan gerakan LGBT Fans Deserve Better pasca kematian tokoh Lexa dalam serial televisi The 100. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis konten berbasis resepsi untuk melihat faktor yang menyebabkan tokoh Lexa sangat berpengaruh bagi kelompok LGBT dan pentingnya representasi media bagi kelompok minoritas Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pengaruh Lexa merupakan hasil dari keberhasilan serial televisi The 100 merepresentasikan kelompok LGBT melalui penokohan Lexa. Keberhasilan ini ditunjukkan oleh kemampuan Lexa menunjukkan visibilitas kelompok LGBT yang membantu upaya mencari pengakuan dan membenarkan misrecognition seperti yang terlihat dari pemaknaan Lexa oleh kelompok LGBT melalui lsquo;bahasa rsquo; yang beredar. Gerakan LGBT Fans Deserve Better merupakan imbas dari kekecewaan dan kemarahaan akan terenggutnya representasi yang dianggap terbaik dan ekspektasi besar yang digantungkan kepada tokoh Lexa. ......This study examines the importance of media representation for minority groups in The United States of America based on a character in the TV series, The 100. The death of the character, Lexa, initated a movement called LGBT Fans Deserve Better, which demands for positive LGBT representations on television. This study uses qualitative approach and a reception based content analysis method to examine the reasons why the LGBT community is strongly affected by the character and her death. The data collected include tweets, tumblr posts, and website content. The findings show that Lexa rsquo s powerful influence is the result of The 100 rsquo s success in representing LGBT community through her character. This success is demonstrated by her ability to show LGBT community visibility, which in turns helps them find a recognition and rectify the misrepresentaion of their community. LGBT Fans Deserve Better movement is a result of the disappointment and the outrage of the community brought by Lexa rsquo s death, for Lexa is perceived as the best representation for the community.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mukti Wuri
Abstrak :
ABSTRAK
Fokus pembahasan pada tesis ini adalah strategi aktivisme yang dilakukan melalui media sosial Instagram oleh @effyourbeautystandards dan @healthyisthenewskinny sebagai akun kolektif, serta @simonemariposa dan @yourstruelymelly sebagai akun personal dalam mengampanyekan citra tubuh positif pada media sosial Instagram dan pemaknaannya oleh pengguna Instagram. Kampanye citra tubuh positif berupaya melawan wacana kecantikan dominan karena meningkatnya jumlah perempuan yang menginternalisasi standar kecantikan dominan lewat peran media tradisional dan media sosial. Dengan memakai metode netnografi dan analisis tekstual, penelitian ini memperlihatkan pengaruh bentuk akun Instagram kolektif dan personal terhadap strategi aktivisme, serta keberpihakan keempat akun tersebut terhadap isu-isu yang ada di dalam diskusi citra tubuh positif. Selain itu, dalam penelitian ini juga dipaparkan pengaruh interpretasi pengguna Instagram terhadap bentuk aktivisme keempat akun. Penelitian ini juga membuktikan bahwa Instagram dapat menjadi ruang kontestasi wacana untuk menentang wacana kecantikan dominan.
ABSTRACT
This thesis focus on the activism strategies conyeved by @effyourbeautystandards & @healthyisthenewskinny as collective accounts, and @simonemariposa & @yourstruelymelly as personal accounts in positive body image campain through social media Instagram and its interpretation by Instagram users. The main purpose of positive body image campaign is to challenge the dominant beauty standards, which is disseminated through traditional and social media, as it is caused health and body image distortion amongst women. Using netnography and textual analysis as research methods, this research reveals the impacts of Instagram account?s type to activism strategies, and the position of aforementioned accounts in the discussion of positive body image?s issues. Furthermore, this research also denotes how interpretation from Instagram users affected the type of activism of aforementioned accounts. This research also proves that Instagram is transformed into a space for contesting dominant beauty discourse.
2017
T47067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mukti Wuri
Abstrak :
ABSTRAK
Fokus pembahasan pada tesis ini adalah strategi aktivisme yang dilakukan melalui media sosial Instagram oleh @effyourbeautystandards dan @healthyisthenewskinny sebagai akun kolektif, serta @simonemariposa dan @yourstruelymelly sebagai akun personal dalam mengampanyekan citra tubuh positif pada media sosial Instagram dan pemaknaannya oleh pengguna Instagram. Kampanye citra tubuh positif berupaya melawan wacana kecantikan dominan karena meningkatnya jumlah perempuan yang menginternalisasi standar kecantikan dominan lewat peran media tradisional dan media sosial. Dengan memakai metode netnografi dan analisis tekstual, penelitian ini memperlihatkan pengaruh bentuk akun Instagram kolektif dan personal terhadap strategi aktivisme, serta keberpihakan keempat akun tersebut terhadap isu-isu yang ada di dalam diskusi citra tubuh positif. Selain itu, dalam penelitian ini juga dipaparkan pengaruh interpretasi pengguna Instagram terhadap bentuk aktivisme keempat akun. Penelitian ini juga membuktikan bahwa Instagram dapat menjadi ruang kontestasi wacana untuk menentang wacana kecantikan dominan. Kata Kunci: Media sosial, Instagram, citra tubuh positif, konstruksi kecantikan
ABSTRACT
This thesis focus on the activism strategies conyeved by effyourbeautystandards healthyisthenewskinny as collective accounts, and simonemariposa yourstruelymelly as personal accounts in positive body image campain through social media Instagram and its interpretation by Instagram users. The main purpose of positive body image campaign is to challenge the dominant beauty standards, which is disseminated through traditional and social media, as it is caused health and body image distortion amongst women. Using netnography and textual analysis as research methods, this research reveals the impacts of Instagram account rsquo s type to activism strategies, and the position of aforementioned accounts in the discussion of positive body image rsquo s issues. Furthermore, this research also denotes how interpretation from Instagram users affected the type of activism of aforementioned accounts. This research also proves that Instagram is transformed into a space for contesting dominant beauty discourse. Keywords Social media, Instagram, activism, positive body image, dominant beauty construction
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Annisa Cahyaningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam menampilkan sebuah pemberitaan, media dapat saja memberi gambaran positif, negatif, maupun netral terhadap suatu isu. Gambaran tersebut biasanya memperlihatkan arah keberpihakan dari media. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberpihakan suatu media adalah afiliasi politik dari media tersebut. Penelitian ini menganalisis framing kelompok Muslim yang ditampilkan dalam dua harian besar di Amerika Serikat. Kedua harian tersebut memiliki afiliasi politik yang bertolak belakang. Houston Chronicle merupakan harian konservatif sedangkan LA Times merupakan harian liberal. Analisis dilakukan terhadap artikel-artikel dari Houston Chronicle dan LA Times dengan rentang waktu 1 Januari hingga 8 November 2016. Setelah melalui hasil seleksi, dipilih lima artikel bertajuk opini dan editorial dari masing-masing harian yang kemudian dianalisis menggunakan model framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbeda dari asumsi bahwa harian konservatif akan memberitakan kelompok Muslim secara simplistis, ternyata penggambaran pemberitaan mengenai kelompok Muslim pada periode pemilu presiden Amerika Serikat 2016 cenderung lebih kompleks.
ABSTRACT
AbstractIn presenting a report, the media may have a positive, negative, or neutral picture of an issue. The picture is usually already incorporated based on media alignments. One of the factors that determines a media alignment is the political affiliation of the media. This study refers to Muslim groups in two major newspapers in the United States. Both newspaper has an opposite political affiliations. The Houston Chronicle is a conservative daily news while the LA Times is a liberal daily news. The analysis was conducted on articles from the Houston Chronicle and the LA Times from January 1 to November 8, 2016. After going through the selection results, five articles of opinion and editorial of each daily were analyzed using framing model Zhongdang Pan and Kosicki. The results show that different from the assumption that the conservative principle will potray Muslim groups in simplistis way by simply present negative reports, it turns out the issue of Muslim groups during US presidential election 2016 as represented in the US media is more complex.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Surya Purnama
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan wacana eksepsionalisme Amerika dalam kampanye Donald J. Trump pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016. Untuk mengungkap penggunaan wacana eksepsionalisme Amerika dalam kampanye Trump, penelitian ini mengkaji transkrip pidato penerimaan pencalonan presiden oleh Trump pada Konvensi Nasional Partai Republik. Metodologi kualitatif dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan wacana sejarah Discourse-Historical Approach yang dikemukakan oleh Reisigl dan Wodak 2009. Selain itu, konsep komunikasi politik berupa pembingkaian emosi dari Castells 2009 juga digunakan untuk memperluas kajian penelitian ini. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa Trump mengeksploitasi narasi identitas masyarakat Amerika Serikat dengan menggunakan wacana eksepsionalisme Amerika. Selain itu, Trump juga mengeksploitasi rasa amarah dalam menggunakan wacana eksepsionalisme Amerika. ......The thesis examines the role of American exceptionalism in Donald J. Trump's campaign in the 2016 U.S presidential election. To analyze his use of American exceptionalism, the study focuses on the speech he delivered when he accepted a presidential nomination at the Republican National Convention. The study uses a qualitative method by employing Reisigl and Wodak rsquo s 2009 Discourse Historical Approach and a political communication concept of emotional framing by Castells 2009. The results show that Trump exploited the narrative identity of American citizens by using American exceptionalism. Moreover, he also exploited anger to amplify the notion of American exceptionalism in his campaign.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid M L Pietersz
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang propaganda patriotisme dan nasionalisme Amerika Serikat AS dalam film American Sniper 2014 . Penelitian memanfaatkan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode analisis konten dimana Film American Sniper 2014 berfungsi sebagai teks. Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menemukan bahwa patriotisme dan nasionalisme Amerika Serikat yang direpresentasikan dalam film American Sniper 2014 adalah patriotisme dan nasionalisme yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak sejak usia dini, berakar dari nilai-nilai Protestantisme, tak kunjung padam , mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi. Patriotisme dan nasionalisme sangat penting bagi Amerika Serikat terlebih di masa kini untuk menjaga keutuhan dan persatuan warga Amerika Serikat yang majemuk dan untuk membangun kesadaran warga AS agar ikut aktif memerangi terorisme yang mengancam negara dan mempropaganda negara-negara di dunia untuk mendukung perang terhadap terorisme. Kata kunci:Propaganda, Patriotisme, Nasionalisme, Film, American Sniper 2014
ABSTRACT
This thesis examines the propaganda of patriotism and nationalism of the United States of America in the American Sniper 2014 film. The research utilizes a qualitative research approach with content analysis methods in which the American Sniper 2014 film serves as text. The process of collecting data is done through literature study. The results of the study found that the patriotism and nationalism of the United States represented in the American Sniper 2014 film are patriotism and nationalism instilled by parents to children from an early age, rooted in the values of Protestantism, unflagging and prioritizing the interests of the state above personal interests. Patriotism and nationalism are so important to the United States especially nowadays to preserve the integrity and unity of the plural American citizens and to build awareness of US citizens to actively engage in the fight against terrorism that threatens the state and propagandize countries in the world to support the war on terrorism. Keywords Propaganda, Patriotism, Nationalism, Film, American Sniper 2014
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patresia Putri Kirnandita
Abstrak :
Instagram menjadi salah satu media sosial berbasis gambar yang sering digunakan ilustrator-ilustrator perempuan dalam mengekspresikan seksualitasnya melalui kreativitas. Berbagai gambar dengan gaya, fokus, dan narasi tertentu mereka publikasikan di Instagram terlepas dari diterapkannya norma kesusilaan di dunia nyata. Secara umum, perempuan Indonesia diharapkan untuk menjaga kesusilaan dengan membatasi diri dalam berekspresi, menyimpan hal-hal terkait seksualitas di ranah privat. Hal ini coba dinegosiasikan oleh para ilustrator dengan mengunggah karya-karya yang merupakan perwujudan subjektivitas perempuan dalam memandang wacana seksualitas yang selama ini terepresi dan terstigmatisasi dalam masyarakat. Pada akhirnya, publikasi konten-konten erotis memicu interaksi dan penerapan regulasi Instagram berupa penghapusan konten dan pemblokiran akun yang lantas menuntun para ilustrator memilih strategi tertentu dalam mengunggah karya. Penelitian ini mengambil studi kasus terhadap akun Instagram enam ilustrator lokal perempuan yang mengunggah karya terkait seksualitas dan mendapatkan tanggapan positif dan negatif dari para pengguna Instagram lainnya. Tesis ini mengungkap bagaimana dan mengapa para ilustrator memanfaatkan Instagram dalam mengekspresikan seksualitas dari perspektif perempuan serta bagaimana strategi-strategi yang mereka lakukan untuk menghadapi regulasi dari Instagram serta tanggapan pengguna Instagram lain. Di samping itu, penelitian ini juga menginvestigasi pesan-pesan artivisme yang disematkan dalam karya-karya para ilustrator yang kerap mengangkat tema erotis dan wacana seksualitas. ......Instagram as visual based social media is often utilized by female illustrators to express their sexuality. Various style, focus, and narration of their sexual themed contents were published despite normativity in real life. In general, Indonesian women are expected to follow the norm and restrain themselves from expressing sexuality. This kind of normativity is negotiated by Indonesian female illustrators. The attempts to negotiate normativity are a realization of their subjectivities which are repressed and stigmatized by society. By publishing erotic contents, they triggered interactions alongside sanctions as part of Instagram regulation. This research focuses on six Indonesian female illustrator who published sexuality related contents on Instagram and gained both positive and negative response from other users. By observing their artworks and verbal contents on Instagram, this research reveals how and why they utilized Instagram to express sexualities. Other findings in this research also show artivism messages in their erotic contents.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erol Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK
Path sebagai platform media sosial banyak digunakan oleh kelompok homoseksual di Indonesia untuk mengekspresikan homoseksualitas. Secara umum kelompok homoseksual di Indonesia masih mengalami kesulitan untuk mengekspresikan diri di ruang publik. Hal ini dikarenakan homoseksualitas masih dianggap sebagai penyimpangan seksual dan perbuatan dosa sehingga visibilitasnya di ruang publik masih rentan dengan berbagai bentuk kekerasan. Akan tetapi, di tengah berkembangnya wacana-wacana dominan yang terus diproduksi untuk memarginalisasi kelompok homoseksual, Path hadir sebagai ruang publik baru yang menawarkan privasi bagi penggunanya untuk bebas menyuarakan diri tanpa harus khawatir akan serangan dari pihak-pihak yang menentang eksistensi mereka. Penelitian ini mengambil studi kasus terhadap dua akun Path homoseksual Indonesia yang mengunggah konten-konten homoseksualitas. Penelitian ini mengungkap bagaimana homoseksualitas direpresentasikan di media sosial Path dan melihat bagaimana media sosial ini digunakan oleh mereka untuk mengafirmasi dan mengkontestasi wacana-wacana dominan yang memarginalisasi kelompok homoseksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum homoseksualitas di Indonesia masih direpresentasikan dengan cara yang sangat normatif. Di sisi lain, usaha untuk mensubversi wacana-wacana heteronormativitas juga ditemukan di media sosial Path melalui unggahan-unggahan yang ditujukan kepada wacana agama dan wacana biomedis.
ABSTRACT
As a social media platform, Path is now mostly utilized by many Indonesian gay men to express homosexuality. In general, Indonesian gay men are unable to express their sexuality in public space since homosexuality is still perceived as sexual disorder and sinful sexuality. Therefore, they tend to experience various kinds of violence if they appear in public space. Amongst the discourses on homosexuality frequently produced and constructed to marginalise homosexual people, Path appears as a new public sphere which offers privacy to its users to actively voice their interests without having to worry about the other parties trying to oppose their existence. Two active gay Path users are taken as case study in this research. Both are active in sharing homosexuality related contents in their Path accounts. This research also reveals how homosexuality is articulated in Path and examines how far Path as a social media platform is used to affirm and contest the dominant discourse on homosexuality in Indonesia. Reserach findings show that, in general, homosexuality is still articulated in a very normative way similar to heterosexuality. In one side, some attempts to subvert heteronormativity are also identified in this research through shared contents which are addressed to religion and bio medical discourses.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library