Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satria Adhitama
"Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan suatu instansi yang berada di bawah naungan Departemen Keuangan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi Departemen Keuangan di bidang kepabeanan dan cukai. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 68/PMK.01/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Organisasi dan Tata Laksana Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dibentuklah Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai. Tujuan dibentuknya Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau yang disingkat KPU BC adalah untuk memperbaiki citra dan kinerja Bea dan Cukai.
Berkaitan dengan hal di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan citra Bea dan Cukai sebelum dan sesudah dibentuknya Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai.
Dalam penelitian ini konsep yang digunakan adalah jenis-jenis citra yang dikemukakan oleh Frank Jefkins yang terdiri dari bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image), citra yang diinginkan (wish image), citra instansi (corporate image), dan citra majemuk (multiple image). Konsep lain yang digunakan adalah konsep citra yang di-down load dari www.pertamina.com dimana citra merupakan akumulasi dari lima citra unsur-unsurnya yaitu citra produk/pelayanan, citra sumber daya manusia, citra budaya, citra sistem, dan citra kinerja.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivime dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan strategi penelitian yang digunakan adalah social construcktivism. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam kepada para stakeholders baik internal maupun eksternal.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka terlihat bahwa citra bayangan (mirror image) yang terbentuk terhadap Bea dan Cukai sebelum dibentuknya KPU BC dapat dikatakan negatif dan tidak menguntungkan baik dari segi pelayanan yang diberikan, sumber daya manusia, budaya, sistem, dan kinerja. Namun dengan dibentuknya KPU BC sudah mulai berangsur membaik. Sedangkan citra yang berlaku (current image) yang terbentuk terhadap instansi bea dan cukai sangatlah beragam dan bervariasi baik sesudah maupun sebelum dibentuknya KPU BC baik dari sisi pelayanan, sumber daya manusia, budaya, sistem, dan kinerja. Selain itu citra yang diinginkan (wish image) masih jauh dari harapan dan tidak dapat terpenuhi. Citra perusahaan (corporate image) merupakan akumulasi dari kelima unsur citra tersebut. Dikarenakan citra yang terbentuk sangatlah beragam dan bervariasi antara stakeholders internal maupun eksternal terhadap instansi bea dan cukai baik sebelum maupun sesudah dibentuknya KPU BC maka terbentuklah citra majemuk (multiple image).
Kesimpulan dari penelitian ini, dengan dibentuknya KPU BC ternyata belum banyak membawa perubahan citra untuk instansi bea dan cukai. Oleh karena itu selain dilakukan pengawasan yang berkesinambungan maka perlu dibentuk divisi khusus yang menangani masalah kehumasan.
Directorate General of Customs and Excise is a unit of Finance Departemen which does main task and function of Finance Departemen specially about customs and excise. Based on The Rule of Finance Ministry Number: 68/PMK.01/2007 date June 27th, 2007 about Organisasi dan Tata Laksana Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Primary Customs Office was established. Primary Customs Office or KPU BC is to improve image and work of Customs and Excise.
This research is to describe the image of Customs and Excise before and after Primary Customs Office was established.
In this research, the concepts which are used are kinds of image which is explained by Frank Jefkin. The images are mirror, current, wish, corporate, and multiple image. The other concept which is used is image concept from www.pertamina.com. Image is the acumulation of five factors of image such as image of product/service, image of human resources, image of corporate culture, image of system, and image of work performance.
This research uses constructism paradigm with qualitative approach. Yet the research strategy is used in this research is social constructivism. The method of data finding was done by in depth interview to several intern and extern stakeholders.
Based on the data analysis, it can be seen that the mirror image of Customs and Excise before Primary Customs Office was established was negative and disadvantage seen from service, human resources, culture, system, and work side. But by Primary Customs Office, the image of Customs and Excise strats better and better. Yet current image of Customs and Excise is vary before and after Primary Customs Office established from service, human resources, culture, system, and work performance side. Beside that, the wish image is far and unfulfilled from the hope of the Directorate General of Customs and Excise. The corporate image is the acumulation of the five factors of image such as image of product/service, image of human resources, image of corporate culture, image of system, and image of work performance. Because the image of Customs and Excise before and after KPU BC which is shaped in the mind of internal and external stakeholdersis so vary so the multiple image has been shaped.
The conclution of the research, KPU BC does not bring the changes of image of Customs and Excise yet. So, beside of watching continously, it is needed to establish a new division which handles public relations problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rina Utami
"Bisnis selalu dikaitkan dengan keuntungan dan image (citra). PT Gramedia (Printing Unit) merupakan salah satu unit usaha Kelompok Kompas Gramedia (KG) dikenal dengan brand atau nama Gramedia Printing, Pencetakan harian koran merupakan kategori cetak web yang lebih menguntungkan jika dibanding kategori cetak komersial. Pada kenyataanya, dalam perkembangan 7 tahun terakhir, cetak komersial sudah mulai berkembang. Saat PT Gramedia berorientasi hanya menggarap bisnis cetak web akhirnya membentuk image harga jasa Gramedia "mahal" Selain itu ada image lainnya seperti "toko buku", "percetakan besar yang hanya melayani kelompoknya sendiri" serta "suka merusak harga". Dengan image seperti diatas sangat penting untuk meluruskan dan membangun image menjadi lebih positif yang pada akhirnya merangsang konsumen untuk menjatuhkan pilihan jasa cetak di Gramedia.
Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis penerapan tools Marketing Public Relation sebagai bahan evaluasi pembangunan citra merek Gramedia Printing. Paradigma yang dipergunakan dalam penelitian konstruktivis. Sedangkan strategi penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus dengan metode pengumpulan data depth interview dan literature perusahaan.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diketahui bahwa Gramedia Printing menggunakan tools Public Relations dalam kegiatan Marketing.
Kesimpulan dari penelitian ini, walaupun PT Gramedia tidak memiliki Divisi Public Relations secara khusus, fungsi Public Relations dalam menumbuhkan Brand Image dilakukan oleh Divisi Marketing namun belum dapat berjalan secara optimal.

Always associated with the business profits and image (the image). PT Gramedia (Printing Unit) is a business unit of Kompas Gramedia Group (KG) with a known brand name or Gramedia Printing, Printing category is a daily newspaper printed the web if more profitable than the commercial print category.
In the fact, in the last 7 years, has started a commercial printing berkembang.Saat PT Gramedia oriented business use only the web form printed image price service Gramedia "expensive" There are other image such as "bookstore", "printing a large serving only own group "and" like the price break. " With the above image as it is important to align and develop a more positive image that will eventually drop to stimulate consumer choice in the print service Gramedia.
Goal of this research is the tools you want to know as the Public Relation Marketing materials evaluation of brand image and how the application of the tools in the marketing activities that have been done. Paradigm used in research konstruktivis. while the research strategy used was case study with the method of data depth interview and literature company.
Based on analysis of data that has been made known that Gramedia Printing using the tools of Public Relations in Marketing.
Conclusion of this research, although the PT Gramedia not have a Public Relations Division in particular, functions of Public Relations in the Brand Image done by the Marketing Division, but can not run optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Ruliana
"Dalam rangka memenangkan persaingan di dunia usaha, perusahaan dituntut untuk mengubah konsumennya menjadi pelanggan yang loyal. Dewasa ini public relations banyak dilibatkan dalam dunia pemasaran dengan kekuatan komunikasi yang persuasif dan kemampuan menjalin hubungan dengan pelanggan. Persaingan bisnis juga terjadi di antara majalah wanita baik dengan majalah lokal maupun dengan majalah lisensi luar negeri. Femina, salah satu majalah wanita mempunyai komunitas untuk pembacanya, yakni Komunitas Femina & Friends.
Penelitian bertujuan menganalisa pengaruh keterlibatan pembaca Femina dalam Komunitas Femina & Friends terhadap loyalitas mereka pada majalah Femina dilihat dari tiga dimensi pembentuk keterlibatan dalam komunitas merek, yakni kesadaran bersama, berbagi pengalaman dan tanggung jawab moral.
Penelitian menggunakan konsep marketing public relations yang menjelaskan pembentukan komunitas merek sebagai salah satu strategi dalam mengikat pelanggan dengan merek, produk dan perusahaan. Penelitian menggunakan paradigma positivis, pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif. Penelitian dilakukan selama periode waktu Januari-Juni2009 dengan pengumpulan data selama April-Mei 2009 dengan populasi 9361 anggota Komunitas Femina & Friends dan sampel sebanyak 30 orang. Penelitian menggunakan teknik penarikan sampel aksidental yang didasarkan pada kemudahan untuk mencapai responden. Dalam hal ini, kuisioner di postingkan di milis Komunitas Femina & Friends.
Hasil analisis menunjukkan bahwa keterlibatan pembaca dalam Komunitas Femina & Friends berpengaruh pada loyalitas mereka pada majalah Femina. Ketiga dimensi pembentuk keterlibatan dalam komunitas merek secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan pada loyalitas merek. Namun, ketika dianalisis secara parsial, didapat bahwa dimensi tanggung jawab moral mempunyai pengaruh tertinggi sementara dimensi kesadaran bersama kurang berpengaruh pada loyalitas merek.

In an effort to outperforming competitors, companies must turn their consumers into loyal customers. Meanwhile, companies are facing a decline in the productivity of their brand campaign tools, especially in creating a long-term commitment between customers and the brand/product which can lead to loyalty.
From this point, companies begin to recognize the role of public relations to support their marketing objectives through the use of more credible and effective strategies to enhance brand campaign. One of the many strategies is engaging consumers and customers in a community. Brand community is believed to help foster a bond between the customers, the brand, the product and the company. As to magazine, brand community is also known as readers community.
This research is focused on Femina magazine which also has a form of brand community called Komunitas Femina & Friends. The aim of this research is to measure the effectiveness of Komunitas Femina & Friends in affecting loyalty among its members towards Femina magazine. The relationship of the two variables is investigated by examining how customer?s involvement in brand community affects brand loyalty and how the three elements of brand community, such as consciousness of a kind, shared rituals and traditions and moral responsibility partially affect brand loyalty.
This research is carried out using positivist paradigm with quantitative approach. Research is conducted in January-June 2009 periode of time while the collection of data took place from April-May 2009. The Population of this research is all community members that count up to 9361 members with a sample of 30 active members. Primary data obtained by mailing questionnaires to virtual forum of the community while data is analized by using statistical software SPSS version 16.0.
A survey of 30 respondents reveal that their brand loyalty is significantly influenced by their engagement to the elements of moral responsibility and shared rituals and traditions but weakly influenced by the first element, that is consciousness of a kind."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Defina Sari
"Marketing Public Relations (MPR) merupakan salah satu kegiatan yang dapat digunakan dalam memberikan informasi mengenai produk kepada konsumen. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Bank Muamalat Indonesia melakukan kegiatan (MPR) dalam upaya membentuk product knowledge khalayak tentang produk Shar-E dan bagaimana product knowledge pada khalayak terhadap produk tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menggetahui kegiatan MPR yang dilakukan dalam membentuk product knowledge dan mengetahui product knowledge khalayak terhadap produk Shar-E.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan jenis penelitian kualitatif. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan strategi fenomenologi. Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah individu dengan teknik wawancara mendalam. Dari data, diperoleh bahwa kegiatan MPR yang digunakan untuk memberikan pengetahuan kepada khalayak-nya adalah special event, sponsorship, pemberian award, contest dan competitions, exhibits, hotline, news release, road shows, seminar, video news release, dan website. BMI lebih menekankan publisitas dalam memberikan informasi. Pengetahuan khalayak dapat digolongkan berdasarkan tiga jenis pengetahuan akan produk yakni pengetahuan khalayak mengenai atribut Shar-E, manfaat Shar-E dan berdasarkan kepuasan nilai.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, BMI menggunakan kegiatan MPR untuk memberikan informasi dan edukasi kepada khalayak mengenai Shar-E. Budget memegang peranan penting dalam menentukan kegiatan.

Marketing Public Relations (MPR) is one of the activities that can be used to providing information about the product to the customer. Become a problem in this research is how the Bank Muamalat Indonesia doing activities (MPR) in an effort to shape public knowledge about the product Shar-E products and product knowledge on how the audience of the product. Goal of this research to know MPR?s activities to informed product knowledge and know product knowledge of audience.
This research use paradigm construktivism with type of research is qualitative. The nature of research used is descriptive by using the strategy fenomenologi. Which is the unit of analysis in this research is the individual with the technical depth interviews. From the data, that the MPR is used to provide knowledge to the audience it is special events, sponsorship, the award, contest and Competitions, exhibits, hotline, news releases, road shows, seminars, video news releases, and website. BMI emphasize more publicity in providing information. Public knowledge can be classified according to three types of knowledge products that will be public knowledge about the attributes of E-Shar, Shar-E benefits based on the satisfaction and value.
Conclusions obtained in this research is to use a BMI of MPR to provide information and education to the audience about the Shar-E. Budget is important role in determining activity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lanny
"Internet merupakan media baru yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik umum, maupun perusahaan, salah satunya yaitu forum online. Penelitian ini mencoba untuk melihat forum online sebagai bagian dari perkembangan teknologi dikaitkan dengan sebuah fungsi komunikasi terutama komunikasi antara pihak perusahaan dengan publiknya guna mencapai citra positif mengenai perusahaan. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kualitas media online terhadap citra perusahaan di benak anggota forum online TPI.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yang bersifat eksplanatif. Populasinya adalah semua anggota forum online TPI. Sampel didapatkan dengan teknik penarikan sampel non-probabilita. Teknik penarikan sampel seperti ini dengan bahasa lain dapat juga dikategorikan sebagai teknik penarikan sampel recruited sample (sampel yang dipilih) dengan jumlah sampel 71 responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dikirimkan melalui email kepada 250 responden melalui email. Teknik analisa data menggunakan regresi linear sederhana dan berganda untuk melihat pengaruh antar variabel, yaitu antara variabel kualitas media online dan citra perusahaan.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa hubungan regresi berganda antara kualitas media online dan citra perusahaan positif dan searah. Namun, dari 8 dimensi variabel independen, dimensi feature merupakan faktor yang paling kuat mempengaruhi pembentukan citra perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen efektivitas website seperti feature memiliki peranan yang cukup penting dalam membentuk kualitas media online.

Internet is a new media which are used by many, both public and companies, for example, online forum. This study attempts to see the online forum as part of the development of the technology associated with a function of communication, especially communication between the parties with a public company in order to achieve a positive image of the company. With this background, the research aims to find out whether there is influence between the quality of the online media company with the companies image in members online forums TPI mind.
Research was conducted using a quantitative approach, which is eksplanatif goals. The population are online forum TPI member. Sampling techniques are non-sampling probabilita. This Sampling techniques with other languages can also be categorized as a sampling technique recruited sample (a selected sample) with sample number of 71 respondents. Method of collecting data using questionnaires sent by email to the 250 respondents via email. Technical analysis of data using simple and double linear regression to see the influence between variables, namely the variable quality of the online media company and its image.
Research results reveal that the relationship between the quality of double regression between online media company a positive image and direction. However, the 8-dimensional independent variables, dimensions feature is the most powerful factors influence the formation of the company's image. Can be concluded that website component effectivity such as feature have quite important roles in shaping quality of online media.
"
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Primadini
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa persaingan perusahaan-perusahaan di dunia bisnis semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan berbagai cara untuk mempromosikan produknya. Unilever sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi consumer?s good memilih cara lain untuk berpromosi. Melalui salah satu produknya, yaitu Lifebuoy, Unilever mempublikasikan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Lifebuoy. Publikasi itu menggunakan salah satu tools Marketing Public Relations (MPR) yaitu advertorial. Salah satu tugas Public Relations (PR) adalah mendukung perusahaan untuk mencapai visi dan misinya, termasuk mendukung kegiatan marketing perusahaan.
Masyarakat akan melakukan kegiatan pembelian jika citra perusahaan dan citra produknya baik di mata mereka. Banyak hal yang bisa membentuk citra positif mengenai suatu produk, salah satunya melalui CSR. Atas dasar itulah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kredibilitas advertorial terhadap persepsi khalayak mengenai isi advertorial tentang CSR yang dilakukan oleh Lifebuoy dan untuk mengetahui pengaruh persepsi khalayak mengenai CSR tersebut terhadap citra Lifebuoy (brand image), serta untuk mengetahui adakah perbedaan persepsi mengenai CSR yang dilakukan Lifebuoy dan citra merek Lifebuoy antara pemakai dan bukan pemakai.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma positivis pada pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Ekstensi FISIP UI. Sampelnya diambil secara acak dari populasi yang telah dipilih dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Penelitian ini memerlukan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui company profile dan kepustakaan.
Dari hasil survei dan analisis data yang dilakukan, diketahui tingkat kredibilitas advertorial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi mengenai CSR dan kekuatan hubungannya berada pada tingkat sedang. Sementara persepsi mengenai CSR juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra merek Lifebuoy dan kekuatan hubungannya berada pada tingkat lemah. Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan antara pemakai maupun non-pemakai Lifebuoy mengenai CSR dan citra merek.
Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kredibilitas advertorial CSR maka persepsi khalayak mengenai CSR pun akan semakin positif, diterima. Dan hipotesis yang menyatakan bahwa semakin positif persepsi khalayak mengenai CSR yang dilakukan oleh Lifebuoy maka semakin positif pula citra merek, juga diterima. Sementara hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan persepsi antara pemakai dan non-pemakai produk Lifebuoy mengenai CSR dan citra merek, tidak diterima.

This research is based on the fact that competition in the business world today has become fiercer. Companies have done many things in order to promote their products. Unilever, as one of the companies that produces consumer?s goods has chosen a different way in promotion. Through one of their products, Lifebuoy, Unilever publicizes the Corporate Social Responsibility (CSR) activity which is organized by Lifebuoy. The publication uses one of tools Marketing Public Relations (MPR) that is advertorial. One of the duties of Public Relations (PR) are to support the company in achieving their aim, including supporting company?s marketing activities.
People will purchase if the company?s image and products are valuable for them. There are many things which can establish a positive image about a product, one of them is through CSR. On the grounds of, this research is aimed to recognize the influence of the advertorial credibility rate in people?s perceptions regarding the content of the advertorial about CSR which has been did by Lifebuoy, to recognize the influence of people?s perception regarding CSR to Lifebuoy brand image, and to recognize whether there are the perception differences between users and non-users about CSR and brand image.
This research is done by using ?positivist? paradigm with quantitative-explanative approach. This research is needed primary and secondary data. The primary data was collected through a survey by spreading questionnaires while the secondary data was gained through company profile and literatures. The populations of this research were taken from college students of the Faculty of Social and Political Science Extension Program University of Indonesia. The sample was taken randomly from 60 persons in the chosen population.
From the survey and the data analysis, it has been recognized that the advertorial credibility rate gives significant influences in the perceptions considering CSR and its relation strength is in the medium level. CSR also gives significant influences in the Lifebuoy brand image in the low level. There are no significant perceptions differences between Lifebuoy users or non-users concerning CSR and brand image.
According to the result of the data analysis, the research hypotesis which explain that the more higher CSR advertorial credibility rate, the more positive people?s perception about it is accepted. The hypotesis which explain more positive people?s perception about CSR ? did by Lifebuoy ? so the brand image will be more positive too is also accepted. Whereas the hypotesis which explain that there are perception differences about CSR and Lifebuoy brand image between user and non-users is not accepted.
"
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Yulianti S
"Sebagai sebuah merek yang sudah cukup tua di Indonesia, KFC tetap mempertahankan eksistensinya sebagai pemimpin pasar dalam bisnis makanan cepat saji. Dengan tagline yang berbunyi "Jagonya Ayam" KFC mampu memberi bukti bahwa itu bukan hanya sebuah omong kosong. Lewat kegiatan Public Relations yang dilakukan secara menyeluruh, dimana customer satisfaction merupakan bagian terpenting dalam kegiatan tersebut membuat image KFC sebagai ayam goreng paling lezat tetap terjaga.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti seperti apa brand image yang dimiliki KFC ditengah ketatnya persaingan antara merek-merek asing yang banyak bermunculan pada saat ini dan sejauh mana pengaruhnya terhadap ekuitas mereknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brand image KFC terhadap ekuitas merek KFC di Jakarta. Penilaian terhadap ekuitas merek itu sendiri dilakukan dengan mengukur empat dimensi di dalamnya yaitu: brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menyebarkan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan secara non probabilita dimana tidak semua konsumen mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan responden Untuk menguji reliablitas digunakan teknik alpha cronbach`s. Hasil yang didapat bahwa dimensi-dimensi penelitian ini cukup reliabel karena tidak ada dimensi yang tidak lolos dalam uji ini. Untuk menguji validitas digunakan metode factor analysis. Dengan melihat nilai KMO didapat hasil bahwa semua dimensi penelitian cukup valid.
Langkah selanjutnya untuk melihat pengaruh brand image terhadap ekuitas merek serta dimensi mana dari brand image yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen (brand equity) maka digunakanlah multiple regression. Berdasarkan hasil uji regresi terlihat bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat antara variabel brand image dengan variabel brand equity dan dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap brand equity adalah afektif.
Hipotesis penelitian yang disusun sebelumnya ternyata tidak semuanya dapat diterima. Dari hasil yang didapat ternyata dimensi kognitif tidak berpengaruh terhadap ekuitas merek Sehingga hipotesa yang menyatakan semakin tinggi kognitif semakin tinggi ekuitas merek tidak terbukti.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa KFC sudah memiliki brand image yang positif di mata khalayaknya. Dimensi yang paling dominan dalam membentuk brand image KFC adalah afektif. Dimensi ini juga yang mempunyai pengaruh kuat terhadap pembentukan ekuitas merek KFC.

KFC as an old franchise brand in Indonesia still keeping it existency as the market leader in fastfood industry. With "Jagonya Ayam" as the tagline, KFC has given the proof that it`s not just a bullshit. Through Public Relations activities that has been done thoroughly, where customer satisfaction is the main part in the activities has made the image of KFC as the most delicious fried chicken restaurant stand still.
Therefore, writer interested to find out what kind of brand image that KFC has in the middle of tight competition between franchise brand that rapidly shows recently. Whereas western culture is truly dominating at this moment. Youngsters especially are the category who closely related with this westernization thing.
Which that makes them as the biggest market who consume all those western thing, including foods ofcourse. Where all those western thing are most appreciated by them. The purpose of this research is to find out the effect of brand image into brand equity building. For the brand equity measurement is done by measuring four dimension. Those are brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty.
This research is using quantitative approach by distributing questionnaire to KFC consumer in Jakarta. Samples are taken with non probability system where not all consumer has the same chance to be respondent. Reliability test is using alpha cronbach`s technique.
The results shows that all dimension in this research are relieable enough where all dimension pass the te test. Validity is tested by using factor analysist method. KMO shows all the dimension are valid. The next test to see the effect of brand image to brand equity and to see which dimension has the most powerful effect to dependent variable, is using multiple regression. Regression test gives result that there is quite powerful effect between brand image variable with brand equity variable. The dimension that effect strongly to brand equity is affective. Not all previous hypothetical that has been put in order is correct. The result states that cognitive dimension is not effecting into brand equity. Therofere the hypothetical that states the higher cognitive, the higher brand equity is not proved.
This research concludes that KFC already has positive brand image in it target market. Among all the numerous fastfood franchise brand, KFC still stands out. Affective is the most dominant dimension relates with building Brand Image into Brand Equity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Widiati
"Tingkat persaingan yang tajam dalam dunia usaha dewasa ini mengharuskan setiap perusahaan untuk memiliki strategi pemasaran produk secara aktif. Semua perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan kepuasan pelanggan sebanyak-banyaknya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan melakukan strategi MPR atau Marketing Public Relations. Wujud konkrit dari strategi tersebut adalah dengan melaksanakan special event dalam bentuk pameran.
Sebagai langkah untuk mengembangkan dunia perdagangan Indonesia dalam lingkup internasional, Departemen Perdagangan RI telah mendirikan sebuah organisasi bernama National Agency For Export Development atau NAFED. Salah satu upaya NAFED dalam memasarkan hasil produksi dalam negeri adalah dengan melakukan pameran dagang internasional secara berkala, dan pelanggannya adalah para pengusaha lokal yang mengikuti pameran-pameran tersebut. Kepuasan para pelanggan tersebut perlu untuk terus dijaga demi memaksimalisasi tujuan dan pelaksanaan kegiatan pameran. Untuk terus berupaya meningkatkan kegiatan tersebut dilakukan upaya identifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pelanggan melalui pelaksanaan pameran dagang NAFED. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pameran yang diselenggarakan NAFED menurut sudut pandang para pesertanya, mengetahui tingkat kepuasan para peserta pameran tersebut serta mengidentifikasi faktor-faktor apa saja dalam efrektivitas pameran yang mempengaruhi tingkat kepuasan"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nurmalia Mandasari
"Perkembangan dunia perbankan saat ini begitu pesatnya seiring dengan Era Globalisasi. Perkembangan ini meliputi penciptaan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan peningkatan kualitas pelayanan (service excellent). Hal ini mengakibatkan muncul persaingan untuk menjadi yang terbaik.
Kompetitor pun berupaya menarik perhatian masyarakat dengan berupaya meningkatkan citra perusahaannya tersebut. Seperti diketahui, bisnis perbankan adalah bisnis jasa yang memberikan tingkat kepercayaan kepada pelanggannya yakni nasabah bank yang mana merupakan hal yang sangat penting. Agar dapat bersaing, bertahan dan berkembang, bank dituntut untuk mampu memberikan pelayanan berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabahnya selain menawarkan produk-produknya yang tercermin dari identitas perusahaannya.
Identitas perusahaan mencakup dua komponen yaitu perilaku perusahaan dan tampilan visual. Tampilan visual mencakup apa yang diperlihatkan perusahaan untuk mendapatkan kesadaran khlayaknya. Tampilan visual sendiri terwakili oleh logo perusahaan, nama perusahaan, media promosi, dan lain-lain.
Sementara itu komponen perilaku lebih berkaitan dengan pelayanan, corporate social responsibility, dan lain-lain. Identitas perusahaan yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan citra perusahaan. Citra perusahaan adalah gambaran yang dimiliki khalayak tentang organisasi melalui akumulasi semua pesan yang diterima. Pesan yang diterima dengan sengaja maupun tidak disengaja secara terus-menerus, digali dalam bentuk komunikasi yang lebih terkendali.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh identitas perusahaan pada citra perusahaan. Penelitian ini menggunakan teori Hierarchy of Effect yang mengukur sikap khalayak, yaitu sikap terhadap identitas perusahaan dan juga menerapkan Corporate Identity Models yang dikemukakan oleh Allessandri serta konsep Public Relation.
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatif dengan paradigma positivis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dan teknik pemilihan sampel dilakukan secara stratified random sampling.
Sedangkan untuk metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis multivariat.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa identitas perusahaan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembentukan citra perusahaan. Dan penelitian ini membuktikan bahwa Corporate Identity Models yang dikemukakan oleh Allesandri memang terbukti benar, yaitu identitas perusahaan memiliki pengaruh terhadap citra perusahaan.. Nasabah Bank Mandiri yang menjadi sampel pun ternyata memiliki sikap yang positif terhadap identitas perusahaan Bank Mandiri, baik komponen tampilan visual maupun perilaku perusahaan. Citra Bank Mandiri di mata nasabahnya pun ternyata positif. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa di antara dua komponen identitas perusahaan, ternyata komponen perilaku perusahaan terbukti secara signifikan lebih mempengaruhi terbentuknya citra perusahaan dibandingkan dengan tampilan visual.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa identitas perusahaan merupakan aspek penting dalam kegiatan kehumasan. Oleh karenanya, penelitian ini dapat menjadi masukan kepada perusahaan untuk tetap meningkatkan program identitas perusahaan ini agar dapat meningkatkan citra perusahaannya, baik pada tampilan visual maupun perilakunya.

The development in banking world is moving faster along with The Globalization Era. This development includes product's innovation which becomes people's necessity and the increasing of service quality (service excellent). It causes so many competitions to be the best. Competitors try to get people's attention with increasing their corporate image. As we know, banking world is a kind of service business which gives trust to its customers.
In order that competing, bearing up and growing up, bank is claimed to be able to give the best service that can answer costumer's necessary and willingly in stead of just offering the products Corporate identity includes two dimension; visual appearance and corporate behavior. Visual appearances cover visible things of the corporate to get public awareness. Visual appearances consist of corporate symbol, corporate name, corporate color, promotion tools, etc. Meanwhile, corporate behaviors include services, community relations, CSR's program, etc. Good plan of corporate identity can increase the corporate image. Corporate image is a public description about organization thru the accumulation of received message. Messages which are received intensively, extractive to communication form which controllable, example advertising, Public Relation's Champaign. Those programs are made to create the right description about the corporate.
This research is held to analysis how big the impact of corporate identity in creating the corporate image. Researcher applies the Hierarchy of Effect Theory to measure audience attitude (attitude toward corporate identity) and Corporate Identity Model which is said by Sue Wescott Allessandri and also includes the concept of Public Relations.
Approach which is used in this research is quantitative explanative with positivist paradigm. The method of collecting data which is used is survey with stratified random sampling technique. Then, researcher used analysis multivariate as an analysis method.
The result from this research is proofing that corporate identity have a significant impact toward corporate image. Then, this research proofs that Corporate Identity Model which is said by Allessandri is right. The customer of Bank Mandiri which become sample have a positive attitude about corporate identity, both in visual appearance and corporate behavior. Bank Mandiri's image is also positive. This research also finds that between two dimensions of corporate identity, corporate behavior is more important in influencing corporate image in stead of visual appearance.
So, researcher can make an inference that corporate identity becomes an important aspect in Public Relation's activities. So that, this research can becomes insertion to the company to maintain the corporate identity program in order that increasing the corporate image, both visual appearance and corporate behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Gloriosa
"Penelitian ini dikembangkan untuk menganalisis fenomena `Lookism` dalam profesi hubungan masyarakat (humas) menurut perspektif mahasiswa S1 humas. Akibat dari miskonsepsi bahwa humas adalah garda terdepan dari sebuah perusahaan, masyarakat Indonesia cenderung menganggap humas adalah pekerjaan yang bersifat feminim dan seseorang hanya memerlukan penampilan fisik yang menarik untuk bekerja di bidang humas. Perspektif feminis akan diutilisasi untuk menganalisis fenomena ini, mengingat profesi humas diasumsikan sebagai profesi yang feminim. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa humas di Jakarta untuk menganalisis keterkaitan antara pengetahuan mengenai humas dengan ekspektasi terhadap `lookism` di dalam profesi humas.
This paper is designed to develop an understanding on `lookism` in the public relations profession according to the perspective of Jakarta public relations undergraduates. Due to the misconception of public relations profession as the face of a company, Indonesian society and institutions tend to conform to the idea that public relation is a feminine job and attractiveness is the main prerequisite to the industry. Feminist perspectives will be utilized in analyzing the phenomenon, considering that public relations are recognized as a feminine field. Data collection process would include in-depth interviews on Jakarta public relations scholars, analyzing the interconnectedness between the public relations knowledge and the expectation of public relations profession in terms of lookism."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>