Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bisuk Billy Burton
"Tahun 2017 merupakan tahun dimana jumlah penduduk dengan status bercerai di Indonesia terbanyak sepanjang beberapa tahun kebelakang dan jumlah ini di proyeksikan akan terus bertambah hingga sepuluh tahun mendatang. Jika jumlah penduduk bercerai terus mengalami peningkatan, bukan tidak mungkin dampak-dampak dari perceraian itu sendiri akan semakin dirasakan baik oleh pasangan yang bercerai maupun pada anggota keluarga lainnya. Menurut Dirjen Badan Peradilan Agama, Mahkamah Agung terdapat tiga belas alasan terjadinya perceraian di Indonesia dimana ke-tiga belas alasan tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar yaitu faktor ekonomi, sosial dan demografi. Pada penelitian ini peneliti akan berfokus pada pengaruh faktor demografi dan ekonomi terhadap status perkawian penduduk di Indonesia. Dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2017 dan dengan menggunakan metode Multinomial Logistic Regression, penelitian ini menemukan bahwa sex ratio secara statistik signifikan mempengaruhi kemungkinan terjadinya cerai baik cerai hidup maupun cerai mati dimana semakin tinggi sex ratio maka kemungkinan terjadinya cerai akan berkurang. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin lama usia perkawinan pasangan maka kemungkinan terjadinya cerai akan meningkat baik cerai hidup maupun cerai mati. Selain melihat pengaruh dari faktor-faktor tersebut pada penduduk secara keseluruhan, penelitian ini juga melihat pengaruh dari faktor-faktor yang ada terhadap penduduk laki-laki dan perempuan secara terpisah.

Year 2017 is the year with the largest number of the population with the divorce status in Indonesia for the past few years and this number is projected to continue growing for the next ten years. If the number of divorced population continues to rise, it is not impossible that the effects of divorce itself will significantly impact the divorced couples as well as other family members. According to the Directorate General of Religious Justice Institution of the Supreme Court (Dirjen Badan Peradilan Agama, Mahkamah Agung), there are thirteen reasons of divorce in Indonesia which are classified into three major groups, namely economic, social and demographic factors. In this study, the researcher will focus on the influence of demographic and economic factors on the marital status of the population in Indonesia. By using data from the National Economic Social Survey (Survei Sosial Ekonomi Nasional) of year 2017 and the Multinomial Logistic Regression method, this study concludes that the sex ratio statistically significantly affect the possibility of divorce where the higher the sex ratio, the likelihood of divorce will decrease. This study also shows that the longer the years of marriage, the possibility of divorce will increase. Other than examininbg the influence of these factors on the population as a whole, the study also examines the impacts of existing factors to male and female populations, respectively.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudzaifah Abdullah
"Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa wanita Muslim memiliki partisipasi angkatan kerja perempuan yang lebih rendah dibandingkan wanita non-Muslim. Namun, studi tentang Muslim dan partisipasi pekerja perempuan seringkali terbatas pada pengukuran identitas, membandingkan Muslim dan non-Muslim, sementara tidak dapat menangkap dampak aktual nilai-nilai Islam terhadap keputusan perempuan untuk bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menangkap pengaruh nilai-nilai islam terhadap keputusan perempuan untuk bekerja, dengan mengukur tingkat religiusitas mereka. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey, penelitian ini menemukan bahwa religiusitas yang di ukur melalui salat mempengaruhi preferensi perempuan untuk bekerja. Selain itu, kami menemukan bahwa ada perbedaan antara perempuan yang lajang dan sudah menikah dalam menimbang keputusan untuk bekerja.

Many studies have shown that Muslim women have lower female labor force participation than non Muslim women. However, the study of being a Muslim and female labor particiaption are often limited to identity measurement, while unable to address the actual effect of Islamic values on women's decision making. This study seeks to capture the influence of Islamic values on women's decision to work, by measuring their level of religiosity. Using data from Indonesia Family Live Survey, we found that religiosity in form of religious practice shape women's preference to work. In addition, we also found that marital status influence women's decision to work in different ways.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Kemal Musthofa
" ABSTRAK
Studi ini mencoba untuk mengetahui apakah variabel perilaku dan hal-hal non-religius dapat merefleksikan itensitas individu untuk melakukan aktifitas religious. Berdasarkan salvation motive dari teori Azzi dan Ehrenberg 1975 , diekspektasikan bahwa individual dengan preferensi waktu rendah yang menilai ldquo;utilitas lebih besar di masa depan rdquo; lebih tinggi daripada ldquo;utilitas saat ini rdquo; dan ekspektasi kondisi kesehatan yang rendah akan menambah aktifitas religius individu. Hasil analisis menyarankan bahwa individu dengan preferensi waktu yang rendah diasosiasikan dengan aktifitas religious yang lebih besar, dalam bentuk jumlah solat setiap hari dan porsi pengeluaran ritual. Akan tetapi, ekspektasi kondisi kesehatan yang lebih baik diasosiakan dengan meningkatnya jumlah solat setiap hari. Perihal mengenai hasil yang terbail dan implikasi dari studi ini didiskusikan.

ABSTRACT<>br>
This study tries to explore whether behavioral and non religion related variables can reflect Individual rsquo s intensity to conduct religious activities. Based on Azzi and Ehrenberg rsquo s 1975 salvation motive theory, it is expected that individual with lower time preference who value more ldquo greater future utility rdquo over ldquo present utility rdquo and worsen expected health condition should increase one rsquo s religious activities. Analysis results suggest that individuals with lower time preference is associated with higher religious activities, in a form of portion of ritual spending and number of daily prayers each day Solat . However, better expected health condition is associated with higher number of Solat conducted each day. Issue regarding the opposite result and implications of this study are discussed. "
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ukhti Winar Setyaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pendidikan dan turnover pekerja di sektor pertanian. Hasil analisis deskriptif menggunakan Sakernas Agustus 2021 menunjukkan pekerja pertanian yang outmover (memilih bekerja di sektor non pertanian) lebih tinggi pada tingkat pendidikan menengah dan tinggi namun lebih rendah pada tingkat pendidikan rendah. Berdasarkan analisis regresi logistik biner multilevel ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seorang pekerja di sektor pertanian, maka semakin besar pula kecenderungan outmover. Jurusan pertanian tidak berpengaruh signifikan terhadap turnover. Pada pendidikan menengah kecenderungan outmover lebih rendah apabila pekerja pertanian tinggal di perdesaan atau berjenis kelamin laki-laki. Pendidikan tinggi akan menurunkan kecenderungan outmover pada pekerja pertanian yang tinggal di perkotaan. Pengaruh pendidikan tinggi akan berbeda signifikan dengan pendidikan menengah apabila melalui variabel perantara perkotaan. Meningkatnya pendidikan juga memberikan pengaruh pada meningkatnya outmover pekerjaan di sektor pertanian (lebih besar di Pulau Jawa) setelah dilihat secara nasional maupun antar Jawa-Non Jawa, namun jurusan pertanian tidak signifikan.

This study aims to analyze the relationship between education and worker turnover in agricultural sector. Descriptive analysis using Sakernas August 2021 shows that agricultural workers who outmover (choose to work in non-agricultural sector) are higher at the middle and high education levels but lower at the low education level. Based on multilevel binary logistic regression analysis, the higher education level of a worker in the agricultural sector, the greater tendency to outmover. In secondary education, the tendency to outmover is lower if agricultural workers live in rural areas or male. Higher education will reduce the tendency to outmover for agricultural workers who live in urban areas. The effect of higher education significantly different from secondary education if moderator variable of urban/rural included. The increase in education also increasing outmover in the agricultural sector (greater in Java) nationally or between Java and non-Java. Agricultural major has no significant effect on turnover."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Roro Pangestu
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pencemaran lingkungan pada kesehatan penduduk, terutama pada kelompok rentan seperti balita dan lansia baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Penelitian ini menggunakan data gabungan Susenas dan Podes. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik biner multilevel diketahui bahwa pencemaran air berpengaruh positif terhadap keluhan kesehatan balita dan lansia di perkotaan dan perdesaan. Sementara pencemaran tanah dan udara tidak signifikan berpengaruh pada keluhan kesehatan balita maupun lansia. Hal ini menunjukkan bahwa pencemaran air menjadi satu-satunya jenis pencemaran lingkungan yang terbukti berpengaruh terhadap kesehatan balita dan lansia. Kesehatan penduduk balita dan lansia juga dipengaruhi oleh karakteristik sosial ekonomi pada level individu dan faktor fasilitas kesehatan pada level kabupaten/kota.

This study aims to analyze the effect of environmental pollution on health complaints, especially among vulnerable groups such as under five children and elderly in urban and rural areas. This study used Susenas and Podes data. Based on the results of multilevel binary logistic regression analysis, water pollution has a positive effect on the health complaints of children under five and elderly in urban and rural areas. Soil and air pollution did not significantly affect the health complaints. Water pollution is the only type of environmental pollution that shows evidence effect in the health complaints of under five children and the elderly. The health complaints also influenced by socioeconomic characteristics in individual level and health facilities factor in district level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Johan Yanwar
"Penelitian eksploratif ini bertujuan untuk mengembangkan dan menjelaskan implikasi Jamesta ditinjau dengan menghubungkannya dengan pengentasan kemiskinan. Metode termasuk ke dalam penelitian kualitatif tanpa melanjutkan meta-analisis. Data diperoleh dari mesin pencarian antara lain Google Scholar (“pendapatan dasar semesta”) dan E-Resources (“universal basic income”) dengan penyaringan lanjutan pada September 2023. Bukti-bukti yang diperoleh ditelaah lebih jauh, tidak hanya terkait kemiskinan, tetapi juga dengan makroekonomi, ekonomi politik, dan ketahanan nasional. Ditemukan empat artikel berbahasa Indonesia dan 31 artikel berbahasa Inggris. Hasil temuan disintesiskan menjadi narasi. Hasilnya menyatakan bahwa penerapan Jamesta akan mereformasi tatanan sosial ekonomi negara. Alterasi pengaman sosial menjadi Jamesta akan mengubah struktur penganggaran dan meningkatkan peran negara pada pemenuhan kesejahteraan penduduk. Jamesta hanya dapat diterapkan di negara dengan pendapatan tinggi, jumlah penduduk sedikit, dan harga konsumsi dasar rendah. Penerapan Jamesta mampu menstimulasi penawaran tenaga kerja dan mengentasan kemiskinan. Mekanisme pengentasan kemiskinan dipelajari pada aspek seperti makroekonomi, ekonomi politik, dan ketahanan nasional. Pengentasan kemiskinan dapat diwujudkan melalui kebijakan makroekonomi. Kebijakan makroekonomi bergantung pada preferensi sistem ekonomi politik negaranya. Pengentasan kemiskinan akan menguatkan ketahanan nasional.

This exploratory research aims to expand and explain the implication of UBI which is reviewed by relating to poverty eradication. The method is included in qualitative research without proceeding to meta-analysis. Data was gathered from search engines such as Google Scholar (“pendapatan dasar semesta”) and E-Resources (“universal basic income”) with advance filtering in September 2023. Gathered evidences were assessed further not only related to poverty, but also related to macroeconomics, political economy, and national resilience. Four articles in Indonesian and thirty one articles in English were found. Finding outcomes were synthesized into narration. The results stated that application of UBI will reform the social economic order of a nation. Social security alteration to UBI will change budgeting structure and increase role of a nation for its citizens welfare. UBI can only be implemented in nations with high income, few citizens, and low basic consumption price. UBI implementation is able to stimulate labor supply and erradicate poverty. Poverty erradication mechanism were studied in aspects such as macroeconomics, political economy, and national resilience. Poverty erradication can be achieved through macroeconomic policy. Macroeconomic policy depends on national preference to its political economy. Poverty erradication will strengthen national resilience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradini Ajeng Gemellia
"Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada periode 2020-2035 dimana kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kesejahteraan penduduk Indonesia di masa tersebut. Kognitif anak digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia yang dapat memprediksi pendapatan di saat dewasa. Salah satu faktor yang paling besar memengaruhi kognitif anak adalah investasi orangtua yaitu waktu, energi dan sumber daya yang diberikan kepada anak. Penelitian ini menggunakan jam kerja orangtua sebagai variabel utama karena mayoritas pekerja Indonesia saat ini bekerja di atas jam kerja normal serta jam kerja orangtua berkaitan dengan investasi orangtua.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jam kerja orangtua terhadap kognitif  anak di Indonesia. Unit analisis penelitian ini adalah anak berusia 7-14 tahun yang masih memiliki dan tinggal bersama orang tua. Penelitian ini menggunakan data IFLS tahun 2007 dan 2014. Dengan menggunakan metode estimasi OLS, hasil penelitian ini menunjukan bahwa baik jam kerja ayah maupun jam kerja ibu pada saat anak usia dini ataupun saat anak usia sekolah berpengaruh signifikan terhadap kognitif anak usia sekolah. Jam kerja ayah maupun ibu pada saat anak usia dini memiliki pengaruh yang paling besar dalam mengurangi kognitif anak di usia sekolah.

Indonesia will experience a demographic bonus peak in 2020-2035 where the quality of human resources can determine the welfare of the Indonesian population at that time. The cognitive of children is used to measure the quality of human resources that can predict earnings in adulthood. One of the factors that most influences a child's cognitive is parental investment, such as the time, energy and resources that provided to the child. This study uses parental working hours as the main variable because the majority of Indonesian workers currently work above the normal working hours as well as parental work hours related to parental investment.
This study aims to study the effect of parental working hours on the cognitive of children in Indonesia. The unit of analysis of this study is children aged 7-14 years who still have and live with their parents. This study uses IFLS 2007 and 2014. Using the OLS estimation method, the results of this study indicate that both father's working hours and mother`s working hours during early childhood or when children in school-age have a significant effect on the cognitive of children in school-age. Father and mother's working hours during early childhood have the greatest influence in reducing the cognitive abilities of children in school-age."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deshinta Rahma Dhani
"Masalah kesehatan mental merupakan tantangan dalam proses mencapai tujuan pembangunan di bidang kesehatan. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa kemiskinan akan merugikan kesehatan mental namun sebagian besar penelitian hanya berfokus pada kejadian kemiskinan. Padahal kemiskinan merupakan fenomena yang dinamis dan kedalaman kemiskinan antar individu berbeda-beda. Oleh karena itu, dengan menggunakan data dari IFLS 4 dan 5, penelitian ini menganalisis pengaruh kedalaman dan dinamika kemiskinan terhadap gejala depresi (CES-D) di Indonesia. Hasil dari model Poisson menemukan bahwa individu yang miskin kronis mengalami gejala depresi lebih banyak daripada mereka yang tidak pernah miskin, bertransisi dari tidak miskin menjadi miskin, dan miskin ke tidak miskin. Walaupun bukan miskin kronis, apabila individu tersebut memiliki riwayat gejala depresi, maka akan meningkatkan kemungkinan menderita gejala di masa depan. Untuk kedalaman kemiskinan, individu yang pernah miskin ekstrim akan memiliki skor CES-D yang lebih tinggi daripada mereka yang miskin tidak ekstim. Sedangkan kedalaman kemiskinan saat ini tidak signifikan. Dengan demikian, dibandingkan dengan kedalaman kemiskinan, dinamika kemiskinan lebih konsisten dalam mempengaruhi gejala depresi yang menunjukkan kesehatan mental merespon kemiskinan dalam jangka panjang dibandingkan jangka pendek.

Mental health problems are challenges in the process of achieving development goals in the health sector. Previous studies have proven that poverty will harm mental health but most of these studies only focused on the incidence of poverty. Whereas poverty is a dynamic phenomenon and the depth of poverty between individuals is different. Therefore, using data from IFLS 4 and 5 this study examined the effect of depth and dynamic poverty on depression symptoms (CES- D) in Indonesia. The result from the Poisson model found that chronically poor individuals experienced more depressive symptoms than those who were never poor and transiently poor (poor-non poor and non-poor-poor). Although not chronically poor, individuals who have a history of depressive symptoms are more likely to have depressive symptoms in the future. As for the depth of poverty, extremely poor individuals will have higher CES-D scores than those who are not extreme poor. Meanwhile, the current depth of poverty is not significant. Thus, compared to the current depth of poverty, the dynamics of poverty are more consistent in influencing depressive symptoms which indicate mental health responds to poverty in the long term than in the short term."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Novita Sari
"ABSTRAK
Sebagai metode kontrasepsi, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) reversibel (seperti IUD dan Implan) mempunyai keunggulan dibandingkan short term method dan MKJP permanen. Namun, data Survei Demogrfi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan penurunan penggunaan MKJP reversibel dalam jangka waktu 30 tahun (1987-2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persetujuan suami dan pengambilan keputusan bersama antara suami istri terhadap penggunaan MKJP reversibel istri. Data SDKI 2017 digunakan dengan unit analisis wanita berstatus kawin yang sedang menggunakan kontrasepsi modern. Dengan menggunakan regresi logistik multinomial, penelitian ini menemukan bahwa persetujuan suami berpengaruh positif terhadap penggunaan MKJP reversibel baik jika dibandingkan dengan short term method maupun MKJP permanen, meskipun pengaruh persetujuan suami terhadap peningkatan penggunaan MKJP reversibel (relatif terhadap short term method) tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Pengambilan keputusan bersama berpengaruh positif terhadap penggunaan MKJP reversibel dibandingkan short term method. Sedangkan jika dibandingkan dengan MKJP permanen, pengambilan keputusan bersama memberikan pengaruh negatif terhadap penggunaan MKJP reversibel.

ABSTRACT
As a contraceptive, Long Acting and Reversible Contraception (LARC), such as IUDs and Implants, has many advantages compared to short term method and Long Acting and Permanent Method (LAPM). Despite these advantages, the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) data shows a decrease in the use of the LARC over a period of 30 years (1987-2017). This study aims to investigate the effect of husband's approval and joint decision making between husband and wife on the wife's use of LARC. Data from IDHS 2017 is used with currently married women who are using modern contraceptive methods serves as unit analysis. Using multinomial logistic regression, this study found that husband's approval had a positive effect on the use of LARC both compared to the short term method and LAPM, although husband's approval did not have a significant effect on the use of LARC (relative to the short term method). Joint decision making has a positive effect on the use of LARC compared to the short term method. Whereas when compared with LAPM, joint decision making has a negative effect on the use of LARC."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ila Wati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tinggal dengan ibu tunggal terhadap kecenderungan anak usia sekolah untuk bekerja dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Hasil dari penelitian ini adalah anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk bekerja dibandingkan dengan anak yang tinggal dengan orang tua lengkap. Apabila pendapatan keluarga diinteraksikan dengan ibu tunggal, pendapatan keluarga kelompok tertinggi pada anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk bekerja dibandingkan dengan pendapatan keluarga kelompok terendah dan kelompok menengah. Hal tersebut terjadi karena ada hubungan yang kuat antara ibu yang bekerja dengan anak bekerja.

The aim of this study is to see the impact of living with single mother on the likelihood of school-age children to work using IFLS (Indonesia Family Life Survey) 2014 data. The result of logistic regression show that children who living with single mother more likely to work than those living with complete parents. While family income as family resource is the mediating role of single mother, children in higher income bracket are more likely to work than those in lower and middle income bracket. Since there is a strong relation between both mothers and children who work.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>