Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Sukamto
"Pengaruh additive polimer guar gum pada pipa kasar terhadap koefisien gesek telah dipelajari. Eksperimen ini menggunakan pipa PVC berdiameter 25,4 mm dan 18 mm, pipa tersebut dikasarkan menggunakan pasir dengan nilai kekasaran (k) 0,34. 0,8 dan 1,59 mm. Setiap pipa tersebut diuji dengan konsentrasi polimer guar gum sebesar 0, 250, 500 dan 1000 ppm. Hasil uji menunjukkan bahwa karakteristik aliran dipengaruhi oleh penambahan polimer dan tingkat kekasaran permukaan. Pada aliran transisi dan turbulen tanpa additive kenaikan koefisien gesekan timbul semata-mata karena akibat dari kondisi dinding itu sendiri. Penambahan additive ke dalam air terlihat efektif pada permukaan kasar. Sebagai contoh, penambahan 1000 ppm additive polimer guar gum pada bilangan Reynolds sebesar 2 x 10^4 dapat menurunkan gesekan pada pipa kasar (k/D = 0,04) sebesar 37,5 %, sedangkan dengan penambahan 250 ppm additive guar gum penurunan gesekannya sebesar 15,63 %.

The influence of polymer (latex) addition in rough pipes has studied. This experiment use in 25.4 mm and 18 mm of diameter pipe (PVC) which roughened by (k) 0,34. 0,8 dan 1,59 mm.rougheness value of sand grain and 0, 250, 500 and 1000 ppm for additive concentration. The resulted showed that flow property are influenzed by polymer addition and surface roughness. In the transition and turbulent flow regime without additive, the increasing of friction coefficient appeared to be effected by wall condition alone. Addition of polymer to water is effective for rough pipe. For example with addition of 1000 ppm of polymer reduced drag in k/D = 0,04 rough pipe by 37.5 percent at Reynolds number 2 x 10^4 where in 250 ppm addition tested drag was reduced only 15.63 percent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetardi
"Jaminan mutu sangal erat hubungannya dengan kepuasan pelanggan. Jaminan mutu merupakan salah satu pertimbangan pelanggan dalam menentukan pemasok mana yang akan dipilih, karena itu pemasok bemsaha semaksimal mungkin memenuhi tuntutan pelanggan terhadap mutu yang disyaratkan. Cacat produk dari suatu proses produksi sangat merugikan. Untuk itu diperlukan Cara pencegahan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan solusi masalah cacat produksi. Prosentase cacat yang tinggi sangat merugikan, Disini penulis bemsaha untuk membuat suatu alat untuk mernbantu menurunkan prosentase cacat produksi, yaitu sistem tool life monitoring. Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah waktu kerja lunur fool. Diharapkan alat ini dapat membantu untuk menurunkan jumlah kegagalan produksi akibat kegagalan proses, karena fool yang sudah tumpul dipaksakan untuk dipakai,, Diharapkan dengan penerapan tool life monitoring ini, rnasalah tersebut dapat diatasi, yaitu moniroring secara real time dan terpusat dimana alat akan memberikan aiarm bila jurnlah counrer telah ter1ewati,. Tool adalah faktor dominan yang rnempengaruhi timbulnya cacat, maka hal ini perlu lebih diperhatikan untuk menurunkan kegagalan produk. Keuntungan dari sisi lain seperti biaya produksi maupun waktu produksi dan ketepatan pengiriruan menjadi lebih baik. Sistem ini digunakan pada sebuah industri manufaktu: dengan hasil produk maupun proses produksi yang memiliki ketelitian yang tinggi. Diharapkan hasil dari penerapan tool IW monitoring ini dapat dliadikan acuan pengendalian untuk melaksanakan perbaikan mengurangi cacat produksi yang terus-menerus dengan berpedoman pada mengutarnakan kepuasan pelanggan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhendra Gunawan
"Kaleng adalab salah satu kemasan yang dipakai untuk mengemas prodnk makanwt atau produk jenis lainnya. Pada proses pembuatan kemasan ini, menggunakan dua buah jenis mesin yang sangat presisi, sehingga kesalahan sedikit yang dibuat akan menimbulkan akibat yang besar pada basil akhimya. Kerusakan/cacat yang terjadi pada kemasan kaleng bisa dibedakkan jadi dua yaitu cacat yang masih bisa di perbaiki dan cacat yang tidak bisa dtperbaiki. dari sisi effisiensi keduanya merugikan tapi dari .sisi spoilage sangat berbeda. Salah satu cacat yang tidak bisa diperbaiki adalah SLIP, yang ditirnbukan oleh mesin seamer. Mesin seamer angelus 60L adalah salah satu mesin yang dipergunakan dalam pembuatan kaleng ini. Fungsinya unhlk menyatukan body dan tutup kaleng dengan proses pelipatan. Pada dasarnya, proses pelipatan ini menggunakan seaming chuck yang berputar dan dua buah seaming roll yang ikut berputar karena perputaran seaming ehuek tadi Sedangkan tekanan based plate dipergunakan untuk menstabllkan posisi body dan end terhadap chuck saat proses pelipatan tezjadi Seaming chuck ada1ah bagian dari mesin seamer yang selalu bergesekan dengan end dan sebagai salah satu penentu hasil akhir proses seaming. Slip yang terjadi pada mesin seamer seperti tersebut diatas banyak penyebabnya, dan yang akan diteliti dalam tugas akhir ini adalah slip karena keausan seaming chuck. Sampai sejauh mana keausan tersebut mempengaruhi proses pelipatan, dan kapan waktu penggantian scanting chuck yang optimal serta bagaimana penanggulangannya, merupakan per!Jinyaan yang akan terjawab oleh tugas akhir ini."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Santoso
"Bakteri Acetobacter.xylinum merupakan bakteri Gram negatif yang mampu menghasilkan senyawa selulosa. Selulosa yang dihasilkan oleh bakteri tersebut memiliki derajat kemurnian yang tinggi dan layak untuk dikembangkan sebagai sumber alternatif penyediaan selulosa bagi berbagai bidang industri yang membutuhkannya.
Selulosa bakteri diperoleh dengan cara memfermentasikan substrat cair yang mengandung gula dengan menggunakan bakteri A. xylinum. Di negara asalnya, Filipina, fermentasi tersebut menggunakan limbah cair air kelapa dan dikenal sebagai produk nata de coco. Produk inipun dikenal di Indonesia dengan nama dagang sari kelapa.
Selain dikenal sebagai produk makanan seperti tersebut di atas, nata yang sebenarnya merupakan bacterial cellulose telah dikembangkan untuk berbagai kebutuhan. Pemanfaatan selulosa bakteri tersebut antara lain dalam bidang industri pembuatan kertas, membran akustik, obat-obatan, kosmetik dan produk makanan (Steinkraus 1983; Sudirjo 1985; Sanchez & Yoshida 1998).
Di Indonesia, produk makanan sari kelapa sudah cukup dikenal, terutama di kota-kota besar. Pembuatan produk tersebut, sebagian besar dilakukan secara industri skala rumah tangga, walaupun beberapa pabrik skala besar juga memproduksi sari kelapa. Pada umumnya, para pembuat sari kelapa kurang atau tidak melakukan proses produksi secara steril. Kendala yang muncul adalah, sering kualitas produk yang dihasilkan menurun atau bahkan kegagalan pada produksi. Hal tersebut dikarenakan tingginya tingkat kontaminasi dari bibit yang digunakan. Oleh karenanya, isolasi dan pemurnian bakteri A. xylinum yang digunakan dalam industri lokal tersebut merupakan hal yang utama.
Pemanfaatan bakterial selulosa bagi berbagai bidang industri membutuhkan kualitas produk yang stabil. Salah satu kendala yang juga akan dihadapi dalam pemanfaatan limbah bagi substrat fermentasi adalah kualitas substrat yang dapat sangat bervariasi. Untuk itu, dalam penelitian ini digunakan media fermentasi buatan yang komposisi dapat diatur dengan pasti."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Effionora Anwar
"Pati singkong terpregelatinasi telah dibuat melalui proses pemanasan suspensi pati di atas suhu gelatinasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pregelatinasi pati singkong mensubstitusi mikrokristal selulosa sebagai diluen, pengikat dan desintegrator (eksipien) tablet yang dibuat dengan cara cetak langsung, menggunakan parasetamoll sebagai model obat dengan lima formula. Tiga formula mengandung campuran mikrokristal selulosa (MS) dan pregelatinasi pati singkong (PPS), satu formula mengandung MS dan satu formula lagi mengandung PPS. Tablet yang dihasilkan dievaluasi kekerasan, keregasan, daya hancur dan laju disolusi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah PPS yang digunakan semakin keras tablet yang dihasiikan dan semakin sukar hancur dalam saluran pencernaan, akan tetapi semakin tinggi jumlah MS dalam tablet semakin rendah laju disolusi zat berkhasiat.

Pregelatinization tapioca starch has been made by heating tapioca starch suspension above its gelatinization temperature. The aim of this research was to determine the ability of pregelatinized tapioca starch (PTS) as a binder, filler or a disintegrator in direct compression tablet for replacing microcrystallines cellulose (MC) as excipient in tablet. It has been carried out five formulas which paracetamol as a model drug. Three formulas consist of MC and PTS in variety concentrations, one formula consist of MC only, and the other one formula is PTS only. The quality of tablet depends on the hardness, friability, disintegration, and dissolution rate. The results showed that PTS can increase the hardness of tablet, while MC makes the solution rate decreased."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2004
SAIN-9-1-2004-21
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Damario
"PT. Bogasari Indofood Sukses Makmur ingin meningkatkan produktifitas armada kapal yang dimiliki antara lain merubah fungsi tongkang curah menjadi kapal kontainer dengan kapasitas 145 TEUS. Berkaitan dengan perubahan tersebut. maka kapal harus memenuhi beberapa kelentuan keselamalan kapal yang diakui secara internasional. yaitu ketentuan SOLAS dan Klasifikasi (rules and regulation), dimana dengan adanya perubahan konstruksi pada tongkang curah menjadi kapal kontainer. kapal harus dianalisa masih mempunyai batas keamanan konstruksi. Selain daripada keamanan pada kekuatan konstruksi, kapal juga diwajibkan untuk mempunyai sistim pemadam dan perlengkapan keselamatan kebakaran. Untuk itu karena saat ini kondisi kapal tidak memiliki sistim pemadam kebakaran dan perlengkapan keselamatan, maka diperlukan perancangan sistim pemadam dan perlengkapan keselamatan pada kebakaran yang sesuai dengan ketentuan SOLAS dan Klasifikasi, dalam hal ini Bureau Veritas. Rules and Regulation. Dalam perancangan ini diawali dengan pembuatan gambar rancangan umum untuk menentukan metode penerapan sistem pemadam kebakaran dan perlengkapan keselamatan. Tujuan utama dalam perancangan ini adalah menciptakan sistem pemadam dan perlengkapan keselamatan kebakaran yang dituangkan dalam bagan alat keselamatan dan sistem pemadam kebakaran (safety and fire controlplan). Perancangan sistem pemadam dan perlengkapan keselamatan kebakaran yang menghasilkan safely and fire control plan mutlak harus diterapkan pada kapal yang telah dimodifikasi guna memenuhi ketentuan SOLAS maupun Rules and Regulation dari Klasifikasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S38080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wispriyono
"Karbamat merupakan salah satu jenis pestisida yang banyak digunakan untuk membasmi hama buah dan sayur. Untuk menentukan bahwa residu karbamat dalam sayuran masih aman dikonsumsi manusia, telah dilakukan analisis beberapa residu karbamat seperti metomil, karbaril, karbofuran, dan propoksur. Sampel-sampel tomat, apel, selada air, kubis, dan sawi hijau dikumpulkan dari tiga supermarket dan satu pasar tradisional di Depok, Jawa Barat. Analisis dilakukan serempak untuk ke empat residu karbamat menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dengan pereaksi o-ftalaldehida dan 2-merkaptoetanol dalam reaktor pascakolom dengan detektor fluoresensi. Dari sampel-sampel buah dan sayur yang dianalisis, hanya sawi hijau asal pasar tradisional yang positif mengandung propoksur dengan kadar 1,2 mg/25 gram berat basah (0,048 mg/g berat basah). Dengan Acceptable Daily Intake (ADI) propoksur 0,005 mg/kg berat badan/hari, konsumsi sawi hijau harian seberat 20 g/hari masih cukup aman dari gangguan kesehatan akibat pajanan kronik propoksur dengan margin of safety 298,7 (> 100 sebagai batas aman).

Carbamat is a group of pesticides which is commonly used to control fruits and vegetables pests. To determine that carbamat residues in fruits and vegetables are safe for human consumption, carbamate residues such as methomyl, carbaryl, carbofuran, and propoxur in vegetables and fruits have been analyzed. Samples of tomato, apple, water lettuces, cabbage, and mustard greens were collected from three supermarkets and one traditional market in Depok, West Java. The analysis was carried out simultaneously for all four carbamate residues by high performance liquid chromatography using o-phtaladehyde and 2-mercaptoethanol reagents in post-column reactor with a fluorescence detector. Of fruits and vegetable samples analyzed, only mustard greens from traditional market positively containe-propoxur at 1.2 mg/ 25 gram wet weight (0,048 mg/gram wet weight). With Acceptable Daily Intake (ADI) of 0.005 mg/kg body weight/day, mustard greens consumption of 20 g/day is safe from adverse health effect from chronic exposure to propoxur with Margin of Safety of 298.7 (> 100 as safe limit)."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nandy Setiadi Djaya Putra
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sutarto
Depok: Ikatan Alumni Universitas Indonesia, 2014
R 378 UNI k
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>