Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Janto Havianto
"Kenaikan suku bunga akibat dari krisis global subprime mortgage pada kuartal ke3 tatmn 2008 ternyata mempengaruhi barga obligasi syariah korporasL Hal ini terlihat dari korva suko bunga SBI dan obligasi syariah yang berkorelasi negatif membentuk pencenninan terhadap sumbu x.
Ohligasi syariah sebagai produk investasi syariah seharusnya lebih cenderung mumi dipengaruhi o!eh usaha dan kegiatan yang berpedoman pada prinsip yang syariah dan bebas dari pengaruh suko bunga..
Sharia Rnte of Return yang diperoleh dari rata-rata tertimbang Gross Equivalent Rate of Return pendapatan industri perbankan syariah mernpakan altematlf yang sangat tepat untuk dijadikan sebagai acuan penetapan harga dari produk keuangan syariah,
Oleh karena itu diperlukan penelitian yang akan diJakukan dalam tesis ini untuk mengetahui sejauh mana signifikansi pengaruh SBI dan SRR sebagai variabel penelitian, beserta variabel pengontrol Jain, yaitu : Kurs, IHSG dan IHK terhadap harga Obligasi Syariah Korporasi (OSK).
Data·da!a yang dihimpun merupakan data seknnder dari periode Januari2007 sampai dengan Desember2009. Data terSebut bersumber dari Bank Indonesia, Jakarta Stock Exchange, Bapepam, Reuters, Bloomberg, B-Syariah Mandiri. BankMuamalat Indonesia, Bank Syariah Mega Indonesia.
Metoda pene1itian yang digunakan adalah regresi linier majemuk dengan metode ARCH/GARCH dengan pengujian model sesuai dengan asumsi yang didasari oleh analisis statistik dan ekonometrika.

Raise of interest rate caused by subprime mortgage global crisis in the 3rd quarter of 2008 is in fuct also affect the price of Corporate Sharia Bond. This could be seen from the negative correlation between SBI interest rate curve and sharia bond forming reflection of the x·axis.
Sharia bond as one of sharia investment product should have been affected
more by business and activities related to Sharia principle and therefore should not be affected by interest rate.
Sharia Rate of Return could be measured by calculating the average of Gross Equivalent Rate of Return from sharia financiai industry income which is an appropriate alternative to become reference for determining the price of Sharia fmancial products, Because of that, such research that would be done in this thesis should be done in order to understand th.e significance of SBI and SRR as a research variable, influence along with other data as a control variable for this research which consist of : Exchange rate (Kurs), Jakarta Composite Index (IHSG) and Consumer Price Index (fHK) related to Corporate Sharia Bond price (OSK).
The data obtained here are secondary data from the period of JMuary 2007 until December 2009. The data came from Bank of Indonesia. Jakarta Stock Exchange, Bapepam, Reuters, Bloomberg, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mega Indonesia.
The research method is multiple linear regression with ARCHJGARCH method and model testing based on asswnption from statistical analysis and econometric.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33483
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Hidayat
"Penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat sejahtera dan berkeadilan yang merata mendorong pemerintah untuk mengupayakan pengelolaan keuangan negara yang memenuhi fungsi-fungsi seperti pelayanan umum, ketertiban dan keamanan, ekonomi, kesehatan, perumahan dan pelayanan umum. Di antara bentuk fungsi pelayanan umum adalah tersedia dan terkelolanya barang milik negara di setiap kementerian/lembaga yang menunjang kinerja pemerintah untuk digunakan bagi pelayanan kepada masyarakat. Di sisi lain besarnya harapan pemerintah mewujudkan fungsi-fungsi di atas berdampak pada melebihinya belanja negara dari pendapatannya (defisit anggaran). Kebijakan pemerintah menyatakan untuk menutup defisit itu diperlukan pembiayaan yang berasal dari utang dan non utang. Utang dapat diperoleh dari penerbitan surat berharga negara berupa surat utang negara (SUN) dan surat berharga syariah negara (SBSN).
Harapan terpenuhinya pengelolaan barang milik negara yang sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) salah satunya dapat diwujudkan melalui penerbitan sukuk negara. Perbedaan mendasar dengan instrumen utang adalah penerbitan sukuk negara mengharuskan adanya transaksi pendukung (underlying transaction) berupa barang milik negara yang memiliki nilai ekonomis, kondisi layak, tercatat, dan tidak bermasalah hukum. Dengan demikian penerbitan sukuk negara telah mendorong Pemerintah untuk mengupayakan terpenuhinya aset SBSN yang memenuhi kriteria tersebut. Dengan kondisi itu diharapkan kebutuhan akan aset SBSN berdampak pada peningkatan kualitas tata kelola barang milik negara secara keseluruhan.
Penerbitan sukuk negara dalam kerangka kebijakan pembiayaan APBN berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas tata kelola barang milik negara. Namun, sebagai instrumen investasi berbasis syariah, penempatan sukuk negara dalam koridor kebijakan utang negara berpotensi tidak terimplementasi secara optimal. Di samping itu pemanfaatan barang milik negara sebagai bagian dari tujuan penerbitan sukuk negara belum optimal karena hanya sebatas digunakan sebagai aset SBSN. Direkomendasikan agar Pemerintah menerbitkan sukuk negara yang berorientasi pada pembangunan proyek yang langsung dapat dimonitor dan dievaluasi pemegang sukuk guna mengembangkan terus prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik seperti akuntabilitas dan transparansi. Pemerintah juga diharapkan mempertimbangkan mengoptimalkan pemanfaatan aset SBSN dalam bentuk yang dapat menghasilkan penerimaan negara.

Organizing public administration and development towards peace and justice are equally encouraged governments to strive to meet state financial management functions such as public services, public order and security, economic, health, housing and public services. Among the forms of public service functions are available and managed state property in each ministry / institution that supports the government's performance to be used for services to the community. On the other hand the amount the government hopes to realize the above functions have an impact on the state of its revenues exceed expenditures (budget deficit). Government policy states it is necessary to cover the deficit financing that comes from debt and non debt. Debt can be obtained from the issuance of state securities in the form of state debentures (SUN) and the Islamic state securities (SBSN).
Fulfilling expectations that the management of state property in accordance with the principles of good governance, one of which can be realized through the issuance of state sukuk. The fundamental difference with debt instrument is the state sukuk issuance requires the transaction support (underlying transactions) in the form of state property that has economic value, decent condition, recorded, and no legal problem. Thus the issuance of sukuk has encouraged the government to seek fulfillment SBSN assets that meet these criteria. So with this condition the demand for asset SBSN is expected to impact on improving the quality of governance of state property as a whole.
Sukuk issuance in the policy framework for financing the state budget significantly affect the quality of governance of state property. But as Sharia-compliant investment instruments, sukuk placement in the corridor of the sovereign debt policies are not implemented in an optimal potential. Besides the use of state property as part of the destination of state sukuk issuance has not been optimal because only limited use as an asset SBSN. It is recommended that the Government issued the state sukuk oriented development projects that can directly be monitored and evaluated by the sukuk holders continue to develop principles of good governance such as accountability and transparency. The government is also expected to consider optimizing asset utilization SBSN in a form that can generate state revenue.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29854
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Kusna Wijaya
"Corporate governance dianggap sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan krisis keuangan dibanyak negara di belahan dunia dalam dua dekade terakhir. Dilain pihak penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance-GCG) dalam kegiatan perusahaan masih sebatas pada sistem kepatuhan terhadap peraturan perundangan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan, serta membuktikan apakah perusahaan yang aktif menerapkan GCG tersebut akan memiliki rasio tingkat hutang terhadap ekuitas, memenuhi persyaratan Fatwa DSN-MUI. Data sampel menggunakan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dan termasuk dalam ranking CGPI (Corporate Governance Perception Index), yang diterbitkan oleh the Indonesian Institute of Corporate Governance sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2007.
Metode penelitian ini menggunakan model regresi data panel dan uji beda sampel. Pengaruh dari variabel makro ekonomi dan faktor fundamental perusahaan lainnya juga disertakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penerapan GCG secara signifikan berpengaruh positif terhadap tingkat kesehatan perusahaan (Altman Z Score), kineija operasional perusahaan (ROE), dan kinerja pasar perusahaan (PBV). Kelompok aktif GCG memiliki nilai rata-rata Z Score, dan nilai rata-rata ROE, lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok yang belum aktif. Namun, kelompok aktif GCG memiliki nilai rata-rata PBV yang lebih rendah dibandingkan kelompok belum aktif, akan tetapi tidak signifikan. Kelompok aktif GCG juga memiliki nilai rata-rata rasio tingkat hutang terhadap ekuitas secara statistik berada dibawah dari nilai maksimum yang dipersyaratkan oleh Fatwa DSN-MUI.

Corporate governance has been regarded as One of the key factors that caused the financial crisis in many countries around the world in the past two decades. On the other hand the application of good corporate govemance (GCG) in the company's activities are still limited to a system of compliance with laws and regulations. The purpose of this research is to examine the impacts of the implementation of GCG of the company's performance, and verify whether the company which actively applying the concept of GCG will have a ratio of debt to equity level are eligible Fatwa DSN-MUI. Using sample data that companies listed on the Jakarta Islamic Index and included in the ranking CGPI (Corporate Govemance Perception Index), published by IICG (the Indonesian Institute of Corporate Govemance) since 2001 to 2007.
This research method used a panel data of multiple regression models and independence sample tests. The influence of macroeconomic variables and other corporate fundamentals are also included as control variables in this study. The results showed that the implementation of GCG significantly positive impact on the health level of the firm (Altman Z Score), the firm operating performance (ROE), and the firm market performance (PBV). The GCG active group has an average value of Z Score and the average value of ROE, higher than the average value of the group is not active yet. However, the active group of GCG has an average value of PBV lower than the other one, but not significant. The result also shows that the average value of the ratio of debt to equity level of GCG active group is statistically significant located below the maximum value required by the Shariah Rulings of the National Sharia Board-Council of Ulama Indonesia.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Budiman
"Terkait dengan volatilitas harga saham di Bursa Efek terdapat fenomena leverage effect yang volatilitas harga saham akan lebih dipengaruhi oleh adanya penurunan harga saham (negative shocks) dibandingkan adanya kenaikan harga saham (positive shocks) yang lazim disebut. Dijelaskan pula bahwa volatilitas akan terkelompok dalam periode fluktuasi tinggi dan periode fluktuasi rendah atau dikenal sebagai volatility clustering. Disamping itu terdapat hubungan positif antara perubahan target return dan perubahan risiko investasi dimana perubahan positif pada resiko akan berakibat perubahan positif pada target return. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya akan meningkatkan volatilitas harga saham. Perdagangan marjin atau perdagangan short selling akan meningkatkan expected return dan cenderung mengarah kepada excessive return. Selain itu, perubahan tingkat suku bunga dan perubahan debt equity ratio Emiten diduga berpengaruh pada expected return. Hal ini akan mempengaruhi tingkat risiko investasi saham dan expected return. Kondisi ini menjadikan nilai investasi pada saham syariah yang ditansaksikan secara marjin dan short selling serta menjadi bagian dari pasar yang terpengaruh oleh suku bunga juga berpotensi naik dan turun terkena imbas volatilitas harga saham akibat pola excessive return dan excessive risk. Hal ini tidak sejalan dengan semangat investasi yang diperkenankan dalam Islam. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap data series indeks harga saham individual (IHSI) harian periode 2004 - 2008 menggunakan metode Generalised Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity In Mean [GARCH-M(1,1) untuk melihat pola perubahan risiko dan menjelaskan hubungan volatilitas indeks saham syariah dengan volatilitas masa lalu, status perdagangan marjin, short selling, tingkat suku bunga SBI 1 Bulan, dan debt equity ratio yang digambarkan oleh variabel dummy. Disamping itu juga dilakukan pengujian terhadap data series indeks harga saham individual (IHSI) menggunakan metode Threshold GARCH (TARCH) untuk melihat adanya assymelric response terhadap infonnasi positif (good news) dan informasi negatif (bad news). Hasil pengujian menunjukkan bukti kuat adanya volatility clustering pada saham syariah, namun sedikit bukti adanya leverage effect. Disamping itu penelitian menunjukkan adanya pengaruh status transaksi marjin, short selling, debt to equity ratio, dan suku bunga SBI terhadap imbal hasil dan volatilitas indeks saham pada beberapa kasus."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26926
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ebrinda Daisy Gustiani
"Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat siklus bisnis dari beberapa negara yang menjadi sampel seperti (Arab Saudi, Brunei Darussalam, Indonesia, Iran, Malaysia, Pakistan, dan Turki) maka nantinya dapat diketahui tingkat kesesuaian pembentukan Currency Union di negara-negara tersebut sehingga diharapkan negara-negara tersebut dapat segera mempersiapkan diri. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis contemporaneous correlation siklus bisnis di antara negara negara Islam, dalam penelitian ini adalah Arab Saudi, Brunei Darussalam, Indonesia, Iran, Malaysia, Pakistan, dan Turki, Menganalisis pergerakan siklus bisnis, sinkronisasi siklus bisnis, respon siklus bisnis antara negara-negara Islam, kontribusi siklus bisnis, kemungkinan terjadinya currency union pada negara-negara Islam dan menganalisis negara yang siap membentuk currency union.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan multivariate time-series beberapa negara Islam, yaitu: Arab Saudi, Brunei Darussalam, Indonesia, Iran, Malaysia, Pakistan, dan Turki dengan periode rentang waktu (triwulanan) tahun 1995:1 sampai tahun 2010:4. Pada awalnya negara ? negara yang akan menjadi objek penelitian adalah negara- negara yang tergabung dalam OKI, tetapi karena sebagian negara OKI memiliki cakupan wilayah yang kecil, maka jika negara ? negara tersebut diikutsertakan pengaruhnya menjadi tidak signifikan. Oleh karena itu, dipilihlah negara ? negara yang mewakili asia tenggara dan timur tengah. Variabel yang digunakan adalah Gross Domestic Product (GDP) sektor yang dikumpulkan dari CEIC dan IFS. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian adalah Microsoft Excel 2007 untuk mengelompokkan data kemudian diolah menggunakan program E-views 6.
Berdasarkan analisis contemporaneous correlation siklus bisnis di antara negara negara Islam diketahui bahwa di antara negara-negara Islam terdapat korelasi siklus bisnis yang cukup kuat. Korelasi siklus bisnis yang cukup kuat di antara negara-negara Islam dapat dilihat dari nilai dari matriks korelasi yang signifikan antara lain; Arab Saudi dengan (Brunei Darussalam, Iran dan Malaysia), Brunei Darussalam dengan (Iran dan Malaysia), Indonesia dengan (Iran, dan Turki), Iran dengan Malaysia, dan Malaysia dengan Turki. Hal ini menggambarkan bahwa pembentukan currency union di negara-negara Islam memungkinkan terjadi mengingat siklus bisnis yang semakin tersinkron dapat mengurangi biaya akibat asimetris shock. Negara yang memiliki pergerakan siklus bisnis yang sama atau berbarengan adalah antara Arab Saudi dengan Brunei Darussalam dan antara Indonesia dengan Turki.
Pembentukan OCA di negara-negara Islam dapat dimungkinkan karena memiliki siklus bisnis yang cenderung simetris sehingga akan mengurangi cost akibat pembentukan OCA. Berdasarkan analisis Decomposition of Forecasting Error Variance dapat disimpulkan bahwa negara-negara Islam yang sangat memenuhi kandidat untuk OCA adalah Arab Saudi, Iran, Pakistan dan Turki. Hal ini dapat dijelaskan bahwa saat ini negara-negara tersebut sudah menggunakan sistem ekonomi yang sama yaitu sistem ekonomi syariah yang berbeda dengan Indonesia dan Malaysia yang masih menggunakan sistem ekonomi kapitalis.

The purpose of this study was to determine the nature of the business cycle from several countries into the sample as (Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Indonesia, Iran, Malaysia, Pakistan, and Turkey) will later be known to the suitability of the formation of Currency Union in those countries so that these countries are expected to be immediately prepared. Stages are conducted in this study is to analyze contemporaneous correlation of business cycles among the countries of Islam, in this study are Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Indonesia, Iran, Malaysia, Pakistan, and Turkey, to analyze the movement of business cycles, business cycle synchronization, the response cycle business among Islamic countries, the contribution of the business cycle, the possibility of currency union in Islamic countries and analyze the state who are ready to form a currency union.
The types of data used in this research is secondary data which is a multivariate time-series some Islamic countries, namely: Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Indonesia, Iran, Malaysia, Pakistan, and Turkey with a period of time span (quarterly) in 1995:1 until in 2010:4. At first the country - a country that would become the object of research are the countries who are members of the OIC, but because of some OIC countries have a small coverage area, then if the country - the country included the effect becomes insignificant. Therefore, the chosen countries - countries that represent the southeast asia and middle east. Variable used is the Gross Domestic Product (GDP) sectors were collected from the CEIC and IFS. The software used in research is Microsoft Excel 2007 to classify the data was processed using the program E-views 6.
Based on the analysis of contemporaneous correlation of business cycles among the countries of Islam is known that among the Islamic countries there is a correlation of business cycles are sufficiently strong. Correlation of business cycles is quite strong among the Islamic countries can be seen from the value of a significant correlation matrix, among others; Saudi Arabia (Brunei Darussalam, Iran and Malaysia), Brunei Darussalam (Iran and Malaysia), Indonesia with (Iran, and Turkey), Iran and Malaysia, and Malaysia with Turkey. This illustrates that the formation of currency union in Islamic countries allow happen to remember that the more synchronized business cycles can reduce costs due to asymmetric shock. Countries that have the same movement of business cycles or concurrent with Saudi Arabia is between Brunei Darussalam and between Indonesia and Turkey.
The establishment of the OCA in Islamic countries can be made possible because they have business cycles that inclined symmetrical so it will reduce the cost due to the formation of the OCA. Based on the analysis of Forecasting Error Variance Decomposition can be concluded that the Islamic countries are very much on the candidates for the OCA is Saudi Arabia, Iran, Pakistan and Turkey. This can be explained that currently these countries are already using the same economic system of the Islamic economic system is different from Indonesia and Malaysia are still using the capitalist economic system.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29911
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Sulistyowati
"Tesis ini membahas dampak IHSG, nilai tukar rupiah terhadap USD (Kurs USD) dan harga komoditi dunia yang diwakilkan dengan harga emas dunia dan harga CPO dunia terhadap return reksadana syariah campuran. Dengan menggunakan data sekunder mingguan dalam periode penelitian sejak tanggal 13 Januari 2006 sampai dengan tanggal 07 Desember 2007. Penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan uji regresi linier dan model distributed lag terhadap obyek penelitian yaitu empat reksadana syariah campuran yang eksis pada periode penelitian.
Hasil penelitian menyarankan agar Investor dalam mengantisipasi pergerakan return reksadana syariah khususnya yang berbasis campuran agar memperhatikan pergerakan harga komoditi dunia yang diwakili oleh emas dan CPO disamping pergerakan IHSG dan Kurs USD. Karena sampai saat ini sektor perkebunan dan pertambangan merupakan kapitalisasi terbesar dalam reksadana di Indonesia termasuk reksadana syariah.

The focus of this study is about the impact of Jakarta Composite Index, Exchange Rate and Commodities Price in the International Market that are represented by Gold and Crued Palm Oil (CPO) to the Return of Mixture Shariah Mutual Fund. By using weekly secondary data during the research period from the 13th January 2006 until 07th December 2007. This research is quantitave by using linear regression test and distributed lag model to the research objects namely from Mixture Shariah Mutual Fund which exist in the research period.
The research result suggested the investor in anticipating the movement of the return shariah mutual fund, especially which is based on mixture type, to pay attention the movement of commodities price in the international market, represented by Gold and Crued Palm Oil (CPO) beside the movement of Jakarta Composite Index and Exchange Rate."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25345
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deltadi Rachman Nurwijayanto
"Sukuk merupakan instrumen pasar keuangan Islami yang saat ini semakin populer. Tetapi, jumlah sukuk yang terbatas dapat mengindikasikan bahwa portfolio sukuk belum terdiversifikasi dengan baik dan dapat diartikan memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki kinerja lebih rendah dibandingkan dengan portfolio obligasi konvensional. Penelitian ini bertujuan tu1tuk membandingk:an kinerja portfolio sukuk dengan portfolio obligasi konvensional, dan pengaruh jumlah emisi terhadap kinerja portfolio. Dari sisi return temyata portfolio sukuk tidak memberikan return yang berbeda dibandingkan dengan portfolio obligasi konvensional. Sementara itu dari sisi resiko, portfolio sukuk memiliki resiko yang lebih rendah dilihat dalarn hubungannya dengan resiko sistematiknya, walaupun secara resiko total sukuk memiliki resiko lebih tinggi dibandingk.an dengan portfolio obligasi kovensional. Portfolio sukuk memiliki kinerja lebih baik terhadap resiko totalnya dan sebaliknya terhadap resiko sistematiknya. Terhadap penambahan jumlah emisi, sukuk akan memberikan pengaruh terhadap kinerja portfolio sukuk, dimana hal tersebut tidak berlaku pada portfolio obligasi konvensional.

Sukuk is an Islamic financial market instruments are now increasingly popular. However, a limited number of sukuk may indicate that the portfolio of sukuk yet well diversified and can be interpreted more likely to have lower performance compared with cnnventional bond portfolio. This study aimed to compare the performance of sukuk portfulio with conventional bond portfolio, and the effect of emissions on the performance of the portfolio. From the side of sukuk portfolio return has no different returns compared with conventional bond portfolio. Meanwhlle in terms of risk, portfolio of Sukuk has a lower risk seen in relation to its systematic risk, although at the total risk, sukuk has higher risk. Portfolio sukuk has better performance against the risk of total and contrary to its systematic risk. Addition of total emissions will impact on the performance of sukuk portfolio, whlch it does not apply to conventional bond portfolio."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33513
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maryadi
"Regional development is an integral part of national development and in line with the principles of fiscal decentralization and regional autonomy. Regional autonomy and fiscal decentralization is a process that is dynamic. In practice, implementation of regional autonomy and fiscal decentralization meant that the region can manage its own finances effectivelyefficiently and accmmtably in order to fund their duties of government provide better public services and creating public decision-making process more democratic.
In order to accelerate regional development funds which are not needed less. In the state of region income and Balance Fund as a major source of local revenue is limited, local government is required to explore other revenue sources so as not to hamper the development process, one of which is through the issuance of Islamic Municipal Bonds (Sukuk). To be able to use tl1e Sukuk as an instrument of regional development fmancing, local government must follow the statutory regulations applicable, comply with Sharia compliance and consider the factors that influence the ability of the region, namely capital spending, third party funds and labor force participation rate.
Regional groups that have low capital budget, the position of the banking deposits in low-and low labor force participation rate has a probability can be issued Sukuk amounting to 39.35%. Factors affecting the ability of regions to issue Sukuk is a factor in third party funds in the high category. While both categories of factors are capital expenditures and higher categories, third party funding and the medium category of labor force participation rate of both categories of medium and high categories showed no statistically significant effect
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33548
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arief Rofiadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio optimal atas saham syariah yang konsisten pada Jakarta Islamic Index (JII) periode 2003 s.d. 2006. Berdasarkan latar belakang bahwa saham-saham yang masuk dalam JII selalu berubah setiap 6 bulan, kita akan memperoleh dua kelompok data saham yaitu yang konsisten dan tidak konsisten. Suatu saham dikatakan konsisten apabila namanya selalu masuk dalam JII selama periode penelitian. Pilihan terhadap saham JII yang konsisten didasari pertimbangan: (1) Bila berpedoman pada aturan main yang dibuat untuk saham JII, maka saham konsisten kecenderungannya lebih baik daripada saham yang tidak konsisten (2) Perlunya mengukur kinerja saham-saham syariah yang saat ini ada di JII.
Penelitian diawali dengan upaya mengetahui saham apa yang konsisten dalam JII selama periode 2003-2006 yang menghasilkan 9 saham yang konsisten. Variabel¬variabel yang dilakukan perhitungan meliputi return, varians, kovarians korelasi, dan beta saham, baik secara individual maupun dalam bentuk portofolio. Dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Markowitz untuk menyelesaikan persamaan minimalisasi dari fungsi objektif yang merefleksikan risiko serta kendala-kendala yang bersesuaian, maka diperoleh alternatif alokasi saham yang dapat menghasilkan imbal hasil yang optimal.
"
2007
T 20676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>