Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luton: White Crescent Press , 1976
614.563 OFF r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"D1 Indonesia. Rab1es masih dianggap sebaga1 penyaklt zoonosis yang palmg umum. Hal mi bukan karena JUmla/J kasus kemallan tetap1 jumlah kasus manus1a yang digig1t oleh hewan yang tennfeks1 virus rabies a tau yang d1cunga1. Sebag1an besar kasus rabies manusia yang disebabkan oleh gigitan anjing, selain g1g1tan kucing dan kera. Jika rab1es dapat d1h1/angkan dan anjlng, rabies pada kucmg dan kera juga bisa dihilangkan sebagai rabies spontan di dua binatang langka Rabies d1sebabkan oleh v1rus RNA dari spesies Rhabdovmdae, dan menyerang sistem saraf pusat. Hal ini /Jampir selalu fatal }ika profilaks1s pasca paparan tidak d1berikan sebelum timbulnya ge]ala parah pada orang tidak divaksinasi. Diagnosis didasarkan pada se)arah kontak dekat dengan air liur yang terinfeks1 (melalui g1gitan atau goresan) dan pengembangan tanda-tanda dan ge)ala Geja/a tahap awal adalah demam, malaise, diikut1 oleh agitas1. perilaku nonnal, kecemasan halusmas1 meluas ke de/mum, hipersal1vas1, penyakit anjing gila, aerophobia, gejala neuro/ogis seperli kejang fanng, kelumpuhan. keJang. dan akhimya kematian U)llaboratorium untuk mendeteksi virus rabies dalam air liur dapat dilakukan oleh Reverse transknps1 dukuli oleh Polymerase Chain Reaction (RTIPCR) dan iso/asi v1rus dalam kultur jaringan. Biopsi kulit akar ram but d1 tengkuk dipe1 iksa untuk antigen rabies di saraf kulit di dasar folikel ram but o/eh immunofluoresence pewamaan. Perlakuan setelah terkena adalah pembersihan lesi, pemilahan intradennal anti-rabies imunisasi untuk mempercepat respons imun. anti-rab1es serum, menghentikan proses infeksi, intravena ribavirin, dan interferon a/fa intraventricular, konsentrasi tingg1 pada mfus ketamm untuk menghambat replikasi virus rabies. Akhimya, vaksinasi adalah pencegahan terba1k"
610 BULHSR 13:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
London : Elsevier, 2011
579.2 ADV LXXIX
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tyas Ika Budi Setyowati
"ABSTRAK
Penyakit zoonosis telah menjadi ancaman global, salah satunya adalah rabies. 150 negara di dunia terjangkit rabies dan 55.000 orang meninggal setiap tahunnya. Case Fatality Rate CFR rabies sebesar 100 dan belum terdapat obat yang efektif untuk menyembuhkan rabies. Di Indonesia, terdapat 25 provinsi endemis rabies. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara faktor agen, pejamu dan lingkungan dengan prevalensi rabies di Indonesia Tahun 2015. Desain studi yang digunakan adalah korelasi dengan uji statistik regresi linier sederhana serta unit analisisnya adalah Provinsi. Terdapat korelasi antara spesimen positif r=0,606, Pvalue=0,003 , tingkat partisipasi angkatan kerja r=0,435, Pvalue=0,004 , dan cakupan vaksin anti rabies r= -0,567 , Pvalue=0,041 dengan prevalensi rabies. Perlu penelitian lebih lanjut pada tingkat yang lebih kecil dengan variabel yang bervariasi.

ABSTRACT
Zoonotic diseases has become global threats, one of which is rabies. 150 countries around the world contracted rabies and 55,000 people died every year. case fatality rate CFR of rabies is 100 and there is not yet an effective medicine to cure rabies. In Indonesia, there are 25 provinces of contracting rabies. The purpose of this research is to know the correlation between the factors of the agent, host, and environment with rabies prevelency in Indonesia by 2015.the study design used is correlation with simple linear regression statistical tests and analysis unit was provincial. There is a correlation between a positive specimens r 0,606, pvalue 0,0003 . labour force participation rate 9r 0,435, pvalue 0,004 and coverage of rabies vaccine 9r 0,567, pvalue 0,041 with rabies prevelensi. Needs to be more research on a smaller level with variables that varied."
2017
S69691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1993
616.953 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: World Health Organization, 1996
616.953 LAB l (2);616.953 LAB (1);616.953 LAB (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Ganefa
"Rabies merupakan suatu penyakit zoonosa terpenting di Indonesia, yang dapat menyebabkan kematian dengan Case Fatality Rate (CFR) 100% dan diperkirakan kematian karena rabies pada manusia diseluruh dunia mencapai 35.000 - 40.000 kasus setiap tahunnya.
Di Kotip Cimahi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rabies masih menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat karena cakupan vaksinasi rabies pada anjing peliharaan dan eliminasi anjing liar belum mencapai target 100% dari total populasi anjing setiap tahunnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan pemilik anjing memberikan vaksinasi rabies pada anjingnya di Kotip Cimahi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tahun 2000.
Studi ini menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel 153 kasus yaitu pemilik anjing yang tidak memberikan vaksinasi rabies pada anjingnya, dan 153 kontrol yaitu pemilik anjing yang memberikan vaksinasi rabies pada anjingnya. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner pada responden pemilik anjing dan kemudian dianalisa dengan analisa univariat, bivariat (Chi Square) dan multivariat (Logistic Regression).
Hasil akhir uji multivariat menunjukkan adanya beberapa variabel yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan ketidakpatuhan pemilik anjing memberikan vaksinasi rabies pada anjingnya, yaitu variabel pendidikan (OR=2,73; p=0,001), pengetahuan (OR=3,19; p=0,x02), sikap (OR=2,84; p=0,005), keterpaparan terhadap media penyuluhan rabies (OR=2,77; p=0,016) dan anjuran petugas (OR=15,76; p=0,000).
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada pemerintah baik di daerah maupun di pusat untuk meningkatkan pengetahuan pemilik anjing tentang pentingnya pemberian vaksinasi rabies pada anjing peliharaannya yang dapat dilakukan secara interpersonal melalui petugas vaksinasi dan secara massal melalui kegiatan penyuluhan terutama menggunakan media televisi dengan peningkatan kwantitas penayangan informasi tentang rabies. Selain itu perlu pula meningkatkan kwalitas petugas vaksinasi dengan memberikan pelatihan kepada petugas vaksinasi dalam hal pemberian informasi kepada pemilik anjing dan kwantitas petugas dengan menambah jumlah petugas. Selain itu juga memberikan imbalan/ penghargaan kepada petugas atas keberhasilan pekerjaan mereka untuk menambah semangat kerja petugas.

Factors Related with Incompliance Dog Owner to Give Rabies Vaccination for Their Dog in Cimahi Sub District, Bandung District, West Java in Year 2000. Rabies is the most important zoonotic disease in Indonesia, which can cause of death with Case Fatality Rate (CFR) 100% and mortality of human rabies in the world around 35.000 - 40.000 cases every year.
In Cimahi Sub District, Bandung District, West Java, rabies is still a public health problem, because coverage of rabies vaccination in own dog and elimination in stray dog haven't reach yet 100% target from total dog population every year.
This study was done to know the factors related with incompliance dog owner to give rabies vaccination for their dog in Cimahi Sub District, Bandung District, West Java in year 2000. It was carried out by Case Control design with 153 samples of case i.e. dog owner who didn't give rabies vaccination to their dog, and 153 control i.e. dog owner who gave rabies vaccination to their dog.
The data has been gotten by interviewed the respondents using questioner, and then analyzed by univariate, bivariate (Chi Square) and multivariate (Logistic regression) analysis.
Result of multivariate analysis indicated that there were some variables that have statistical significance relation with incompliance dog owner to give rabies vaccination for their dog, Le: education (OR=2,73; p=0,001), knowledge (OR=3,19; p=0,002), attitude (OR=2,84; p=0,005), exposed of information media (OR=2,77; p=0,01fi) and vaccinator suggestion (OR=15,76; p=0,000).
Based on this study result can be suggestion to local and central government to improve the knowledge of dog owners about rabies vaccination to their dog by interpersonal through vaccinator and by mass information using television media. Also to improve quality of vaccinator by training especially about information given to dog owner, and to improve quantity of vaccinator. Beside that the vaccinators must be given award for their work to increase their spirit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T2107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulasri Suwarno
"Rabies adalah penyakit infeksi akut yang menyerang susunan saraf pusat dan disebabkan oleh virus rabies. Kasus rabies di Kecamatan Makale dari tahun 2010-2011 terjadi peningkatan kasus yang disebabkan oleh perilaku kontak dengan anjing, keterbatasan pengetahuan dan cara memelihara anjing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mayarakat dan hubungannya dengan perilaku pencegahan rabies di Kecamatan Makale tahun 2013.
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif, menggunakan desain studi cross sectional dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara. Pengambilan sampel dilakukan secara systematic Random Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 171 responden yaitu pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Makale dan berdomisili di Kecamatan Makale.
Penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam pada ketiga instansi yaitu camat makale, petugas peternakan dan petugas puskesmas yang menangani rabies. Analisa dengan menggunakan Chi Square pada 7 variabel dalam penelitian ini yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, pencarian pengobatan dan keterpaparan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pencarian pengobatan (OR=5,80) dan keterpaparan informasi (OR=1,99) terhadap perilaku pencegahan rabies.Variabel karakteristik (umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan) dan pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan rabies.

Rabies is the acute infection disease which assault central nerves system and it is caused by rabies virus. The case of rabies at sub district of Makale from 2010-2012 has increase caused by contact with dog behavior, limitation of knowledge and the way of raising the dog. The observe of research is to determine the people’s knowledge and its relationship to rabies prevention at Sub District of Makale District of Tana Toraja South Sulawesi Province in 2013.
Research design is quantitative and qualitative. In quantitative, cross sectional design is conducted by questionnaire and interview. Sampling used is Systematic Random Sampling. Sample taken is 171 respondents of the people visit Makale Public Health Center and live in Sub District of Makale.
In qualitative, comprehensive interview is conducted in three departments which are Head of Makale Sub Distirct, livestock officer, and Public Health Center officer who deal with rabies. The analysis is using Chi Square with seven variables which are age, gender, education, occupation, knowledge, treatment, and information exposure.
Research result showed that there is a meaningful relationship between treatment (OR= 5,80) and information exposure (OR=1,99) to rabies prevention action. Characteristics variable (age, gender, education and occupation) and knowledge do not have any relationship to rabies prevention action.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Ariani
"Rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit zoonosa yang disebabkan oleh Lyssa virus (virus rabies) dan ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan penular rabies. Rabies ini mempunyai masa kesakitan yang relatif pendek, Case Fatality Rate (CFR) 100%, menyerang semua umur dan jenis kelamin, sekali gejala klinis muncul selalu berakhir dengan kematian. Bali menjadi daerah endemis tahun 2008 dengan kasus GHPR dan lyssa yang cukup tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah memgetahui gambaran kasus rabies di provinsi Bali dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi masa inkubasi rabies di Bali. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 72 kasus.
Rata rata masa inkubasi kasus rabies di provinsi Bali adalah 113 hari, dengan rata rata masa inkubasi paling pendek yaitu 20 hari adalah kasus dengan lokasi luka di kepala. Faktor umur, jenis kelamin dan jumlah luka gigitan terbukti tidak mempengaruhi masa inkubasi rabies di provinsi Bali. Faktor yang mempengaruhi masa inkubasi rabies di Bali adalah lokasi luka. Lokasi luka yang dekat dengan saraf memiliki risiko 81,8% untuk mengalami masa inkubasi  90 hari.

Rabies (hydrophobia) is a zoonosis disease caused by Lyssa virus (rabies virus) and is transmitted to humans through the bite of infected animal. Rabies has short duration of illness, Case Fatality Rate (CFR) 100%, attacks all ages and genders, once clinical symptoms occured it will ends with death. Bali has been infected since 2008 with a high number of animal bite cases and lyssa cases.
The purpose of this study was to describe rabies cases in the province of Bali and to know the factors affecting rabies incubation period in Bali province. The research was conducted with cross sectional design with 72 sample cases.
Average incubation period of rabies cases in the province of Bali is 113 days, and the shorter average incubation period is 20 days for the case with wound location at head. Factors age, sex and number of bite wounds proved not to affect the incubation period of rabies in the province of Bali. Factors affecting the incubation period of rabies in Bali is the location of the wound. Location close to the nerve injury had 81.8% risk for having an incubation period < 90 days.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>