Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Rieska Rizki Ramadhani, author
Maraknya protes sosial pada zaman Taisho dilatarbelakangi oleh kesenjangan sosial yang terjadi di Jepang. Protes ini dipelopori salah satunya oleh kelompok intelektual yang memiliki paham sosialisme. Paham sosialisme kemudian berkembang menjadi aksi massa yang dipengaruhi oleh kelompok anarko-sindikalisme yang menginginkan penghapusan kesenjangan sosial secara langsung. Akibat pengaruh Revolusi Bolshevik di...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S66872
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nugroho Notosusanto, author
Jakarta: Universitas Indonesia, 1983
PGB 0093
UI - Pidato Universitas Indonesia Library
Nugroho Notosusanto, author
Jakarta: UI-Press, 1983
PGB 0089
UI - Pidato Universitas Indonesia Library
Dodo Widarda, author
ABSTRAK
Studi ini terkait dengan kredo Anarkisme Epistemologis dari PaulFeyerabend. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1 Apapengertian dari Anarkisme Epistemologis Paul Feyerabend sekaligus bagaimanaperbedaannnya dengan bentuk-bentuk anarkisme yang lain. Dalam kerangkadekonstruksi pengetahuan secara lebih luas, apa-apa saja konsep kunci darianarkisme epistemologis Paul Feyerabend? 2 Bagaimana implikasi filosofissekaligus praktis dari...
2006
T49633
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Safina Maulida, author
Kebebasan di dalam anarkisme adalah hasil dari usaha pembebasan. Hal itu membuat studi anarkisme memiliki teori yang kuat tentang diktum kebebasan dalam membela sosok-sosok tertindas. Usaha dalam pembebasan anarkis, akan diaplikasikan untuk mengoptimalkan diskursif ekofeminisme yang sedari awal bertujuan membela subjek Women-other dan Other-nature yang tertindas dari dominasi berbasis patriarki,...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70152
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Purnomo Yasin A.S.B, author
Konklusi logis dari kesempurnaan civil society di mana kesetaraan kebebasan berada pada akhirnya harus berakhir pada absurditas. Setiap individu tidak akan pernah setara dan hanya berakhir pada proses relasi antagonistik yang tidak akan pernah mencapai titik final. Relasi antagonistik ini tidak akan pernah usai, dikarenakan prinsip equal-liberty yang bersifat resiprokal...
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S43430
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library