Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115910 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H.A.M. Hardiansyah
[Boulder, Boulder]: Institut Pertanian Bogor, [2007, 2007]
361.1 HAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syadza Alifa
"ABSTRAK
Paguyuban Kampung Sablon adalah asosiasi pengusaha konveksi di Desa Pandes Wedi yang didirikan setelah Kabupaten Klaten terkena bencana gempa tahun 2006. Bencana gempa yang menghancurkan sebagian besar aset dan modal pengusaha konveksi kecil menyebabkan kerusakan besar pada bisnis mereka. Oleh karena itu, beberapa para pengusaha konveksi kecil mendirikan Paguyuban Kampung Sablon yang bertujuan untuk membantu mereka untuk memulihkan kondisi ekonomi dan mengumpulkan modal setelah terjadinya bencana. Untuk mendapatkan data primer dan sekunder, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu studi pustaka, studi dokumen, observasi, wawancara mendalam, dan FGD. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat kapital sosial berupa structural dimension dan cognitive dimension dalam Paguyuban Kampung Sablon dimana bonding dan bridging lebih banyak ditemukan dibandingkan linking. Kehadiran Paguyuban Kampung Sablon memberikan manfaat bagi anggota paguyuban dan masyarakat sekitar dalam memulihkan kondisi sosial ekonomi dan meningkatkan pembangunan sosial pasca bencana.

ABSTRACT
Paguyuban Kampung Sablon is a convection business association in Pandes Wedi Village which was established after Klaten District was hit by the earthquake in 2006. Earthquake disaster that destroyed most of the assets and capital of small convection business caused great damage to their business. Therefore, some small convection entrepreneurs established Paguyuban Kampung Sablon which aims to help them to restore economic conditions and raise capital after the disaster. To obtain primary and secondary data, this research uses data collection method is literature study, document study, observation, in depth interview, and group discussion. From the result of research, it can be concluded that there is social capital in the form of structural dimension and cognitive dimension in Paguyuban Kampung Sablon where bonding and bridging are more found than linking.The presence of Paguyuban Kampung Sablon provides benefits for members of the community and surrounding communities in restoring socio economic conditions and promoting post disaster social development. "
2018
T49323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frank, Andre Gunder
Jakarta: Pustaka Pulsar, [1984;1984;1984, 1984]
301 FRA st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pelayanan Informasi Sekretariat Jenderal DPR RI, 2000
305.4 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurul Safitri
"ABSTRAK
Masalah krisis regenerasi petani merupakan masalah yang sedang booming pada pertanian di pedesaan Indonesia. Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesejahteraan yang rendah dengan identity moratorium. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai hubungan kesejahteraan keluarga petani tembakau dan status identitas karir penduduk emerging adulthood dalam bekerja pada sektor pertanian tembakau. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pengilon, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah responden sebanyak 99 orang. Karakter sampel yang diambil adalah penduduk emerging adulthood yang berusia 18-24 tahun dengan kriteria memiliki orang tua yang bekerja dan sumber penghasilan utama berasal dari pertanian tembakau. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak searah antara kesejahteraan keluarga petani dengan status identitas karir sebagai petani tembakau pada penduduk emerging adulthood. Hubungan antar kedua variabel yang negatif ini memiliki artian bahwa semakin tinggi kesejahteraan keluarga petani, identitas karirnya cenderung ke arah diffusion dan semakin rendah kesejahteraan keluarga petani, identitas karirnya cenderung ke arah achievement.

ABSTRACT
The problem of the peasant regeneration crisis is booming in rural agriculture in Indonesia. Several studies have shown that there is a relationship between low welfare and identity moratorium. This undergraduate thesis aims to obtain an overview of the correlation between the family welfare of tobacco farmers and identity status for working in the tobacco farming sector of emerging adulthood population in Pengilon Village, Temanggung. This research was conducted in Pengilon Village, Temanggung. Sampling technique used is total sampling with 99 respondents. The sample is emerging adulthood aged 18 24 years with parents working in tobacco farming sector. The research method used is quantitative method with descriptive research type. The main results of this study indicate that there is an opposite relationship between the welfare of the farming family and the status of career identity as tobacco farmers in the age of emerging adulthood population. The negative relationship between these two variables means that the higher the welfare of the farmer 39 s family, the career identity of emerging adulthood population tends toward diffusion and the lower the welfare of the peasant family, the career identity of emerging adulthood population tends towards achievement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetomo
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018
361.598 SOE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrullah Kusadjibrata
"Kajian ini mengasumsikan Good Coorporate Governance terbangun dalam jalinan relasi di antara tiga sektor: Korporasi, pemerintah dan publik, Masing - masing memiliki entitas dan kepentingannya sendiri. Adapun studi ini bertujuan untuk melakukan evaluasi implementasi program Community Development (Comdev), pengembangan sosial dan ekonomi dengan pendekatan sosialisasi dan interaksi korporasi terhadap masyarakat.Community Relations merupakan bentuk Coorporate Social Responsibiiity yang berupaya untuk membangun hubungan korporasi dengan stakeholdernya, masyarakat. Korporasi berupaya untuk berkembang bersama secara sosial maupun ekonomi, melakukan investasi sosial perusahaan (Coorporate Social Investment). Efektifitas dilakukan dengan sosialisasi dan Bila lebih menekankan komunikasi makna baik lisan, tulisan, secara verbal maupun non verbal. Maka interaksi lebih pada komunikasi sikap atau relasi fisikal.
Melalui penelitian kualitatif, evaluasi dengan studi kasus tunggal (single case study) di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Peneliti mengkaji upaya strategi komunikasi implementasi program Comdev. Penelitian dilakukan lewat pengumputan data secara primer dan sekunder, yakni wawancara mendalam (in-depth interview) dan data Iiteratur, disamping observasi. Teknik sampling ditakukan berdasarkan sampling bertujuan (Puiposive Sampling) dengan Snow Ball Sampling.
Dari analisis data ditemukan, strategi internal telah dibentuk divisional comdev officer untuk cakupan PTGI (Proyek). Sementara untuk coorporate handling, di bawah PUKK atau PKBL (Coorporate). Keduanya integratif. Dari strategi eksternal, dilakukan sosialisasi formal maupun infomaai. Keduanya menekankan aspek komunikasi pesan, saluran, obyek dan khalayak. Sehingga makna pesan diharapkan simetris dengan meminimalisir distorsi dan miskomunikasi. Korporasi ditempatkan sebagai "agen sosiaIisasi" yang beritikad agar nilai dan "maksud baik"-nya bisa efektif. Kualitas dan kuantitas Interaksi korporasi sangat berpengaruh pada efektifitas pemahaman pesan. Pada sisi Iain, skala mikro tatap muka menjadi penting karena memberi pemahaman tidak hanya hubungan fungsional juga emosional. Sebagai implikasi dan rekomendasi, pendekatan ilmu komunikasi biasanya berbasis pesan dengan Iebih menekankan coorporate image. Sementara paradigms Comdev moderen berupaya untuk terwujud sosial empowerment. Maka perlu juga pendekatan yang Iebih berbasis public centric, tidak sekedar coorporate Image karena kini masyarakat telah berubah ke alah yang lebih simetris terhadap korporasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Chrisnatalia
"ADHD adalah suatu gangguan perkembangan, dalam bentuk gangguan pemusatan perhatian. Gangguan tersebut memiliki 3 gejala utama, yaitu inattention (ketidakmampuan memperhatikan), impulsivitas, dan hiperaktivitas (Wenar, 2000). Akibat adanya gejala-gejala tersebut, anak ADHD sering mengalami masalah akademis atau kesulitan untuk berprestasi optimal di sekolah, dimana 75 % dari para penyandang ADHD mengalami kesulitan belajar (Mash & Wolfe, 1999). Prestasi akademis mereka cenderung rendah tetapi hal tersebut bukan disebabkan oleh kemampuan intelegensi mereka, melainkan oleh kesulitan dalam menerapkan kemampuan intelektual tersebut dalam situasi yang mereka hadapi sehari-hari.
Beberapa literatur mengutarakan bahwa kondisi ADHD berkaitan erat dengan kurang atau lemahnya kemampuan pengendalian diri. Menurut Sarafino (1996), kemampuan pengendalian diri berfungsi menahan atau menunda pemuasan dorongan-dorongan atau hasrat yang ada di dalam diri seseorang. Kurangnya kemampuan pengendalian diri pada anak ADHD dapat terlihat dalam gejala impulsivitas dan hiperaktif (Flick, 1998). Gejala impulsif menunjukkan bahwa anak ADHD tidak mampu menahan diri untuk menunggu dalam waktu te1tentu sebelum bertindak atau berbicara. Sama seperti gejala impulsif, gejala hiperaktif juga menunjukkan ketidakmampuan anak untuk menahan dorongan dari dalam diri untuk melakukan gerakan-gerakan secara berlebihan.
Masalah dalam penguasaan diri dan aktualisasi kemampuan akademis perlu diatasi. Jika dibiarkan terus menerus tanpa ada intervensi, maka anak dapat semakin terpuruk dalam bidang akademis. Mengingat dampak gejala impulsivitas dan hiperaktifitas terhadap perkembangan keterampilan akademis dan kepribadian anak secara umum, maka peneliti tertarik untuk melakukan intervensi kepada anak ADHD dalam bentuk pelatihan kendali diri.
Salah satu bentuk pelatihan kendali diri adalah pelatihan kendali diri dengan menggunakan teknik progressive delayed reinforcement dan kegiatan pengalih (Dixon, Binder & Ghezi, 2000). Pelatihan dengan teknik ini berangkat dari definisi kendali diri menurut pendekatan behavioral yaitu sebagai kemampuan untuk menunda pemuasan kebutuhan secara (immediate gratification ) atau kemampuan untuk memilih penguat yang lebih besar yang diberikan setelah penundaan (penguat-besar­ tertunda/larger delayed reinforcement ) daripada memilih penguat yang lebih kecil, namun diberikan segera (penguat-kecil-segera/sma/ler immediate reinforcement ) (Ainslie, Rachlin, & Green, dalam Dixon, dkk, 1998). Berdasarkan definisi tersebut, pelatihan dengan teknik tersebut, melatih kemampuan kendali diri dengan cara menghadapkan individu kepada dua pilihan penguat, yaitu penguat-kecil-segera dan penguat-besar­ tertunda. Adanya kebiasaan anak untuk belajar menunda pemuasan kebutuhan, diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak dalam menunda pemuasan kebutuhan segera yang pada gilirannya akan menguatkan kemampuan pengendalian dirinya. Jangka waktu penundaan penguat-besar-tertunda ditingkatkan secara bertahap untuk meningkatkan kendali diri anak.
Pelatihan kendali diri dalam penelitian ini selain menggunakan teknik progressive delayed reinforcement dan kegiatan pengalih juga menggunakan teknik modelling. Kegiatan pengalih yang digunakan adalah perilaku defisit pada anak yaitu duduk dan menge1jakan tugas. Selain itu kegiatan pengalih yang digunakan adalah self statement rule yang berfungsi sebagai instruksi diii bagi anak untuk mengerjakan tugasnya. Modelling dilakukan untuk mempengaruhi anak untuk tetap menampilkan kendali diri ketika diberikan pilihan penguat.
Hasil pelatihan menunjukkan peningkataan kendali diri, yang dilihat dari dua indikator. Pertama, adanya peningkatan kecenderungan anak untuk memilih penguat-besar-te 1iunda. Kedua, adanya peningkatan jangka waktu perilaku duduk dan mengerjakan tugas pada anak ADHD. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peningkatan kendali diri terjadi jika penguat-kecil­ segera diberikan jangka waktu penundaan juga."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>