Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193464 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teti Rohmawati
"Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya pelaksanaan asuhan keperawatan di instalasi rawat map RSUD Sumedang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan fungsi manajemen kepala ruangan menurut persepsi perawat pelaksana dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di instalasi rawat map RSUD Sumedang. Jumlah sampel 117 perawat pelaksana dengan kriteria inklusi pendidikan D III Keperawatan dan SPK, sudah bekerja minimal 1 tahun. Instrumen penelitian dibuat sendiri, dengan hash uji reliabilitas: instrumen fungsi manajemen r = 0,936; asuhan keperawatan r=0,968. Hasil uji Chi Square terdapat hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan, karakteristik individu perawat pelaksana tidak berhubungan secara signifikan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Sedangkan fungsi manajemen kepala ruangan yang berhubungan secara signifikan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengaturan shift, dan pengawasan.
Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik ganda diperoleh basil fungsi-manajemen yang dominan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan adalah fungsi perencanaan (p = 0,042) dan pengawasan (p = 0,0213) dan yang paling dominan pengaruhnya terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan menurut persepsi perawat pelaksana adalah fungsi pengawasan (p value = 0,021) dengan OR = 2,768. Dengan diketahuinya hubungan yang signifikan antara hrngsi ranajemen kepala mangan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan, make seyogyanya setiap kepala ruangan hares mempunyai kemampuan manajerial. Untuk meningkatan kemampuan manajerial kepala ruangan dalam mengelola asuhan keperawatan perlu memperbaiki sistem seleksi kepala ruangan terutama kemampuan manajerial, penerapan pengorganisasaian pasien dengan menggunakan metoda tim, penerapan sistem jenjang karir perawat fungsional, meningkatkan pendidikan kepala ruangan dan ketua tim ke jenjang yang lebih tinggi, sistern penilaian kinerja perawat, meningkatakan fungsi pengawasan kepala ruangan melalui ronde keperawatan harian pasien dan audit keperawatan.

This research background is still lower of implementation of nursing care in inpatient care department of Sumedang, district hospital. This research used a correlation descriptive design which purpose to examine relation between management function of nursing unit manager based on staff nurses perception and individual characteristic with the implementation of nursing care in inpatient care department of Sumedang, District Hospital. Amount of samples are 117 staff nurses with education of Diploma III of Nursing and SPK (Nursing Education School) who have worked minimally 1 year. Research instrument is made by itself with reliability test result: management function instrument of r = 0,936; nursing care of r = 0,968. To examine relation of management function of nurse unit manager and individual characteristic staff nurse with implementation of nursing care using Chi Square test. Individual characteristic staff nurses do not correlate significantly with implementation of nursing care, while management function of nurse unit manager that related significantly with implementation of nursing care, and management function of nurse unit manager that related significantly with implementation of nursing care, such as: planning function, organization, staff regulation and supervision.
According to multivariate analyze result - with double logistic regression test, so it results a dominant management function of nursing care implementation, such as planning function (p=0,042) and observation (p=0,021). Most of dominant implication for implementation of nursing care according to staff nurse perception, such as observation function (value p=0, 0021) with OR=2,768. By knowing relation of management function of nurse unit manager with implementation of nursing care significantly, so nurse unit manager selection ought to consider managerial ability. Because if managerial ability of nurse unit manager is good, so implementation of nursing care itself will be good. To improve implementation of nursing care need an organizational applying for patient by using team method, applying of functional nurse career system, improving education of nurse unit manager and implementer nurse to higher level, assessment system of nurse performance, and repair in nurse unit manager selection, especially for his management ability, improving an observation function of nurse unit manager through nursing round and nursing audition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Hapsari
"Kinerja perawat pelaksana di ruangan sangat menentukan kualitas asuhan keperawatan terhadap pasien. Kemampuan kepala ruangan dalam mengelola manajemen ruangan akan mempengaruhi kinerja perawat pelasana. Remunerasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan pihak manajemen rumah sakit untuk meningkatkan kinerja perawat dalam asuhan keperawatan. Penelitian ini mengidentifikasi hubungan persepsi remunerasi,fungsi manajemen kepala ruangan dan motivasi terhadap kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian analit ik dan rancangan cross-sectional terhadap 387 perawat. Dari kuesioner didapatkan hasil hubungan yang signifikan antara persepsi remunerasi p value 0,001 dan motivasi (P 0,000) terhadap kinerja perawat, persepsi remunerasi dan motivasi baik dapat meningkatka n kinerja sebanyak 99 %. Rekomendasi penelitian ini adalah mengoptimalkan sistem pengelolaan remunerasi sesuai peraturan pemerintah, meningkatkan fungsi manajeme n kepala ruangan dalam membangun motivasi perawat sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam melakukan asuhan keperawatan.

The performance nurses in carrying out nursing care will be influenced by various factors both from within (intrinsic) and from outside (extracurricular) of the nurse itself, what needs will be increase a nurse is motivation to provide quality service and improve safety culture. Patients go through the performance while doing nursing care, remuneration is one of the efforts made by both the government and hospital management to improve the performance of nurses in providing nursing care. This study identifies the relationship between remuneration perspectives, management function of the head of the room and motivation to the performance of nurses in performing nursing care The method uses a quantitat ive approach with analytical research design and cross-sectional design of 387 nurses using a questionnaire with there is a significant relationship between perceptions of remuneration p value 0.001 and motivation (0.000) on nurse performance, perceptions of good remunerat ion and motivation can improve performance by as much as 99% government regulations, improve the management function of the head of the room in building nurse motivation so that it can improve the performance of nurses in carrying out nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Agnes Defvi Romayanti
"Kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan belum optimal. Kinerja perawat pelaksana sebagai acuan keberhasilan dalam meningkatkan pelayanan keperawatan. Pelaksanaan mutu keperawatan di ruang rawat inap belum dipahami oleh perawat pelaksana. Kepala ruangan sebagai manajer keperawatan di ruangannya, menjalankan fungsi manajemen keperawatan. Pelaksanaan fungsi manajemen keperawatan di ruang rawat inap oleh kepala ruangan akan mempengaruhi kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan di ruang rawat inap. tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan di rawat inap. Penelitian ini cross sectional pada 167 perawat pelaksana di dua rumah sakit. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara fungsi manajemen kepala ruangan terutama fungsi ketenagaan dan fungsi pengarahan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan (p < 0,001). Variabel yang dominan mempengaruhi kinerja perawat pelaksana yaitu fungsi ketenagaan dan fungsi pengarahan. Kepala ruangan perlu diberikan dukungan dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan manajerial serta jenjang pendidikan guna meningkatkan mutu keperawatan di rumah sakit.

The performance nurse in nursing quality management has not been optimal. The performance nurse as a reference for success in improving nursing services. The implementation of nursing quality in the inpatient room has not been understood by the implementing nurse. The head nurse as a nursing manager in room, carries out the nursing management function. The nursing management function in the inpatient room by the head nurse will affect the performance of the implementing nurse in managing the quality of nursing in the inpatient room. The purpose of this study was to determine the relationship between the management function of the head nurse and the performance nurses in managing the quality of nursing in inpatients. This study was cross sectional on 167 nurses in two hospitals. The results showed that there was a relationship between the management function of the head nurse, especially the function of personnel and the function of direction, with the performance of nurse in managing the quality of nursing (p < 0.001). The dominant variables affecting the performance of nurse are the staffing function and the directive function. The head nurse needs to be given support and opportunities to improve managerial skills and education levels in order to improve the quality of nursing in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winani
"Kegiatan serah terima pasien pada setiap pergantian tugas jaga perawat merupakan unsur manajemen dalam pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruang dan pelaksanaan serah terima pasien di RSUD Gunung Jati Cirebon. Metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 138 orang perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan pelaksanaan serah terima pasien kurang baik. Evaluasi terhadap fungsi pengawasan kepala ruang pada pelaksanaan serah terima yang dilakukan perawat disarankan. Penelitian tentang pelaksanaan serah terima pasien berdasarkan observasi dengan menggunakan interrater reliabiliti direkomendasikan.

The activities of patients handover is an essential element in the management of nursing services. The objective is to identify influence of nurses' perception to the supervisory function of executive head nurse and implementation of patients' handover at Gunung Jati hospital Cirebon. An analytical survey method applied on 138 nurses at inpatient installation. It showed supervisory function of executive head nurse was poor as well as implementation of patients' handover. Evaluation to executive head nurse function and implementation of handover were suggested. Research on the implementation of the patients' handover that based on observations using inter rater reliability was recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aguspairi
"Kepala ruangan sebagai seorang manajer lini pertama harus menguasai manajemen keperawatan. Pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola ruang rawat inap diperoleh melalui berbagai upaya, diantaranya melalui pelatihan-pelatihan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan kepala ruangan mengelola ruang rawat, pihak manajemen RSU Raden Mattaher Jambi telah mengadakan pelatihan manajemen keperawatan tahun 2000. Sejak saat itu belum pernah dievaluasi hasil pelatihan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kemampuan kepala ruangan mengelola ruang rawat inap yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana dan diperolehnya gambaran kontribusi karakteristik perawat dengan persepsinya dalam menilai kemampuan kepala ruangan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi yang meliputi 14 ruang rawat inap.
Hasil penelitian menunjukkan hanya 3 kepala ruangan dinyatakan mampu mengelola ruang rawat inap. Dari hasil penelitian juga diperoleh ada kontribusi yang bermakna antara sikap, kepentingan, pengalaman dan pengharapan perawat pelaksana, sedangkan motif tidak berkontribusi dengan persepsi perawat.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa perawat pelaksana belum melihat adanya perubahan yang berarti semenjak pelatihan manajemen keperawatan tahun 2000. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit dimasa yang akan datang disarankan agar setiap bentuk pelatihan perlu diikuti dengan suatu pendekatan proses berubah sehingga hasil pelatihan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain hendaklah sekaligus melibatkan faktor pada pemersepsi, faktor pada target dan faktor pada situasi secara terintegrasi dalam penelitian tentang persepsi.

Abstract
A head nurse as a first line manager should be mastery in nursing management. The knowledge and skill to manage the ward are achieved through several efforts; one of the efforts is management training. Raden Mattaher Hospital is a district hospital, located in Jambi, in 2000 a management training was held in this hospital in order to increase the head nurse to management the ward.
The aim of this study was to evaluate the achievement of the training management based on staff nurses' perception. The method of the study was a descriptive, cross sectional design. The samples were obtained from fourteen wards. The questionnaires were used to obtain the data.
The results showed that fourteen there were three out of fourteen head nurses were able to manage the ward. There were also a contribution among nurses' attitudes, concerns, experiences and hopes in evaluating the head nurses' ability to manage the ward.
Based on the research result above, it is revealed that nurses do not see the significant changes since the training of nursing management in 2000 has been done. At this recommended in such training should be followed by a change process approach to in order to achieve the objectives of the training. Recommendation is also given to the other researcher to include other factors of people who perceive the Phenomena, target factor, and factor of situation which integrated in the research of perception.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Damayanti
"Latar belakang: Angka kejadian infeksi dapat diturunkan dengan pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam asuhan keperawatan secara komprehensif oleh Perawat. Pada kenyataannya asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien dengan risiko infeksi masih rendah. Perawat membutuhkan model peran yang baik dari kepala ruang dan fungsi manajemen kepala ruang memberi pengaruh positif pada pelaksanaan PPI.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 221 perawat yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Jakarta yang dipilih dengna menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari peran kepala ruang, fungsi manajemen kepala ruang, dan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yang disebarkan pada responden melalui tautan google form. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen mendapatkan nilai r = 0,313-0,818 dan cronbach’s alpha = 0,922-0,945.
Hasil: Hasil penelitian ini mendapatkan ada hubungan peran kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan sedang dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,489), demikian juga  fungsi manajemen kepala ruang mempunyai hubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan kuat dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,515. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yaitu fungsi pengorganisasian (nilai koefisien Beta = 1,145), fungsi pengendalian (nilai koefisien Beta = 1,125), peran decisional (nilai koefisien Beta = 1,145), dan peran interpersonal (nilai koefisien Beta = -1,010).
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran dan fungsi manajemen kepala ruang berhubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan adalah fungsi pengorganisasian. Rekomendasi yang diberikan yaitu meningkatkan peran dan fungsi kepala ruang dalam PPI terutama fungsi perngorgaisasian untuk mengoptimalkan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dan peningkatan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan terutama pada tahap diagnosis keperawatan.

The incidence of infection can be reduced by implementing the Infection and Prevention Control (IPC) in comprehensive nursing care by nurses. In fact, comprehensive nursing care for patients with risk of infection is still low. Nurses need a good role model from the head nurse and the management function of the head nurse have a positive influence on the implementation of IPC.
Method: This study aimed to identify and analyze the relationship between the role and function of head nurse management and the implementation of IPC in nursing care. Quantitative research with cross sectional design was conducted on 221 nurses who worked in government hospitals in Jakarta who were selected using purposive sampling technique. The research instrument consisted of the role of the head nurse, the management function of the head nurse, and the implementation of IPC in nursing care which was distributed to respondents via the google form link.
Results: The results of the validity and reliability test of the instrument get r value = 0.313-0.818 and Cronbach's alpha = 0.922-0.945. The results of this study found that there was a relationship between the role of the head nurse and the implementation of IPC in nursing care with moderate strength and a positive direction (p = 0.0001, r = 0.489), and the management function of the head nurse had a relationship with the implementation of IPC in nursing care with strong strength and positive direction (p = 0.0001, r = 0.515. The factors that most influence the implementation of IPC in nursing care are the organizational function (Beta coefficient value = 1.145), control function (Beta coefficient value = 1.125), decisional role (Beta coefficient value = 1.145), and interpersonal roles (Beta coefficient value = -1.010).
Conclusions: This study concludes that the role and management function of head nurse are related to the implementation of IPC in nursing care. The factor that most influences the implementation of IPC in nursing care is the function of organization. This study recommend to increase the role and management function of the head nurse in IPC  to optimize the implementation of IPC in nursing care and increase the implementation of PPI in nursing care, especially nursing diagnosis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Oberty
"Manajer keperawatan berperan penting dalam memotivasi perawat. Penelitian cross sectional pada 276 perawat pelaksana di tiga RS TNI ini bertujuan untuk melihat pelaksanaan peran dan fungsi manajemen kepala ruangan, dan hubungannya dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran manajemen kepala ruangan (interpersonal, informational, dan decisional) dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto (p<0,001) dan RSAU dr.Esnawan Antariksa (p<0,005). Berbeda dengan di RSAL Mintohardjo yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana hanya peran interpersonal (0,001) dan informational (p=0,002). Fungsi manajemen kepala ruangan (perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengendalian) berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RS TNI (p<0,042). Variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto adalah fungsi perencanaan, di RSAL Dr. Mintohardjo adalah fungsi pengendalian, di RSAU dr. Esnawan Antariksa adalah fungsi pengarahan. RS perlu meningkatkan kemampuan manajerial kepala ruangan melalui peningkatan strata pendidikan dan pelatihan manajemen keperawatan yang berkesinambungan.

Implementation of the head nurse's management roles and functions of will bring accomplishment in the management of nursing services. This study used crosssectional method to involve sample of 276 nurses of three military hospitals using proportional random sampling method. The results showed that there was a significant relationship between the role of head nurse management (interpersonal, informational and decisional) and the work motivation of nurses at the Gatot Soebroto army hospital (p<0,001) and dr. Esnawan Antariksa air force hospital (p<0.005). However work motivation in Dr. Mintohardjo navy hospital is only associated with interpersonal (p=0,001) and informational roles (p=0,002). There was a significant relationship between the head nurse functions of management (planning, organizing, staffing, directing and controling) and the work motivation of nurses (p<0,042) at the military hospitals. The most dominant variable affecting nurses' work motivation in Gatot Soebroto hospital was planning function, while in Dr. Mintohardjo hospital was controlling function and finally in dr. Esnawan Antariksa hospital was directing function. It is important for hospital leaders to improve managerial skills of head nurse by increasing the level of education and continuous training of nursing management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Suryanti
"Pengarahan dan pengendalian kepala ruang merupakan salah satu faktor  yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan namun belum optimal dilakukan, memahami pelaksanaan pengarahan dan pengendalian kepala ruang terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menggali pengalaman dan persepsi kepala ruang dalam melaksanakan fungsi pengarahan dan pengendalian pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di rumah sakit. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode sampel varians maksimum. Partisipan sebanyak 18 kepala ruang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi berstruktur. Data dianilisis dengan analisis metode Collaizi. Hasil analisis terhadap 7 tema yang ditemukan dapat diketahui bahwa pengembangan sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih praktis di rumah sakit sangat diharapkan dan supervisi dengan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan untuk penilaian harus terus menerus dilakukan. Rekomendasi mengembangkan sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih praktis seperti sistem komputerisasi atau pengembangan format pendokumentasian asuhan keperawatan seperti bentuk checklist harus dilakukan dan supervisi individu dan berkelompok tidak terjadwal yang dilakukan saat preconference, postconference, bedside teaching handover, maupun secara terjadwal tanpa mengganggu pemberian asuhan keperawatan keperawatan yang dimasukkan ke dalam indikator kinerja individu harus terus dilakukan.

Actuiting and controlling  of the head nurse  is one of the factors that affect of the nursing care documentation but it has not been optimally implemented. The purpose of this study was to explore the experiences and perceptions of the head nurse  in implementing  the function of actuiting and controlling the implementation of nursing care documentation in the hospital. This research method is a qualitative research with a descriptive qualitative approach design, with the maximum variance sample method. Participants were 18 heads nurse. Data collection using semi-structured interviews. Data were analyzed using the Collaizi method. The results of the development of a more practical nursing care documentation system in the hospital are highly expected and supervision by direct observation of the implementation of nursing care documentation for assessment must be continuously carried out. Recommendations to develop a more practical nursing care documentation system such as a computerized system or development of a checklist format must be done and unscheduled individual and group supervision during preconferences, postconferences, bedside teaching handovers, or on a scheduled basis without disturbing the provision of nursing care which is included in individual performance indicators must be continuously carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Perawat pada ruang rawat Inap RS Husada bertanggung jawab atas keberhasitan pelayanan keperawatan yang ditunjukan dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh manajemen waktu dan karakteristik perawat. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian mengenai hal tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara karakteristik perawat dan manajemen waktu dengan dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang, Rawat Inap RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Husada yang meliputi 19 (sembilan belas) ruang rawat, dengan melibatkan 131 perawat pelaksana sebagai responden.
Data didapat dengan cara mengevaluasi dokumentasi yang di buat responden dengan cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi. Hasil uji statistik menunjukan 56,5% dokumentasi asuhan keperawatan baik sesuai dengan standar Dep. Kes. 1998. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p=0,004), pendidikan (p = 0,001), lama kerja (p = 0,006) dan manajemen waktu P = 0,013).
Uji statistik regresi logistik dapat dilakukan karena hasil analisis bivariatnya untuk menentukan kandidat seluruhnya memiliki nilai p value < 0,25. Dari keempat variabel tersebut yang paling dominan memiliki hubungan dengan dokumentasi asuhan keperawatan adalah variabel pendidikan setelah dikontrol variabel manajemen waktu.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS Husada untuk melakukan pengkajian ulang terhadap peran dan fungsi perawat sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akuntabilitas yang lebih besar. Selain itu diperlukan peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana tentang manajemen waktu dan dokumentasi asuhan keperawatan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian tentang dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka: 58 (1991 - 2001)
Nurses at the in-patient wards of Husada Hospital had responsibility on the successfulness of an optimum nursing services which could be revealed by their quality of nursing documentation. This successful of nursing services was influenced by factors such as nurses' characteristic and time management in the Hospital.
Therefore, this research analyzed, the relation between nurses' characteristics and time management with their documentation of nursing care in in-patient ward of Husada Hospital.
The purpose of this research was to identify the relationship between nurses' characteristic and time management with their documentation of nursing. This research was a descriptive correlation which used a cross sectional research design. The place of this research was at Husada Hospital which involving 19 in-patient wards and 131 nursing associates as respondents.
The data were obtained by evaluating the nursing documentation which was developed by the respondents. This documentation, then examined on its quality of the assessment, diagnosis, planning, intervention and evaluation. The result revealed that 56,5% of documentation was good, along with Dep. Kes. 1998 standard of documentation. Hence, the result of bivariate chi-square statistical test show that there was a significant relationship between variables; age (p=O,004), education (p=4,OO1 ), nurse's length of work (p=O,006) and time management (p=4,013 ).
Multivariate test of analysis, using logistic regression, tested that, from these 4 variables above, the education variable was the most dominant variable (p Wald=,001), after controlled by the time management variable (p wald=0,008).
This research recommended to the Hospital manager to do the re-assessment toward the nurses role and function. have more authority and accountability. Recommendation also given to the other researcher to assess the documentation of nursing care variables, different design and instruments.
Bibliography: 58 ( 1991- 2001 )
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Ahmad Sumaedi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi persepsi perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriptif, proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Partisipan pada penelitian ini diambil secara purposive sampling, analisa data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian teridentifikasi tema: pemahaman perawat tentang pendokumentasian, tanggapan perawat terhadap pendokumentasian, pelaksanaan pendokumentasian di rumah sakit, berbagai hambatan dalam pelaksanaan pendokumentasian, upaya yang sudah dilaksanakan, dukungan yang diperlukan dalam pendokumentasian, harapan terhadap pengambil kebijakan. Dapat disimpulkan bahwa persepsi perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian masih kurang baik oleh karena itu diperlukan dukungan dari manajemen rumah sakit untuk menghilangkan hambatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Abstract
This research aimed to identify the perceptions of nurses in nursing documentation. This research designed using a descriptive phenomenological, the data collected by in-depth interviews, participants selected by purposive sampling, data analysis using Collaizi?s methods, result of research themes: understanding of nurses about documentation, the responses of nurses on documentation, implementation of the documentation in the hospital, various obstacles in th e implementation of documentation, the efforts made, support in documentation, expectations of policy makers. It could be conclude that the perception of nurses in the application documentation still not so well, therefore needed the support of the hospital management to eliminate problems in the documentation of nursing care."
2010
T29403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>