Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulistia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemajuan yang dicapai oleh seorang anak yang memiliki perilaku menarik diri melalui penerapan theraplay. Selain itu, penulisan tugas akhir ini juga bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa yang mendukung keberhasilan terapi.
Penelitian ini melibatkan seorang anak yang memiliki perilaku menarik din yang diambil secara purposif dengan menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kemajuan pada diri subjek setelah menjalani theraplay sebanyak sembilan sesi terapi. Hal itu disebabkan oleh pemilihan tugas yang tepat untuk menangani anak yang memiliki perilaku menarik diri disertai dukungan dan peran dari orang tua dalam mengikuti proses terapi. Orang tua mendapatkan pemahaman baru dalam berinteraksi dengan anak dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain beberapa faktor yang mendukung, terdapat juga beberapa faktor yang menghambat terapi. Salah satunya adalah kurangnya waktu luang orang tua untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Hal lainnya adalah keterbatasan jumlah terapis yang menjalankan terapi sehingga tidak tersedianya interpreting therapist untuk membantu proses terapi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Fathimah Soegoto
"Theraplay merupakan suatu intervensi yang berdasarkan pada teori attachment dan bertujuan untuk mcningkatkan hubungan yang positif antara anak dau pengasuh. Terdapat empat dimensi dalam theraplay, yaitu structuring, engaging, challenging, dan nurlming. Theraplay antara lain dapat diterapkan pada anak yang agresifl mengalami ADHD, atau mengaiami maltreatment.
Dalam Tugas Akhir ini, theraplay dibenkan kepada anak Iaki-laki berusia 7 tahun yang mengalami Child Mallreatmenl dari kedua orangtua, herupa physical abuse dan emotional abuse. Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya, fheraplay terbukti efektif dalam meningkatkan interaksi positif antara orangtua dan anak yang mengalarni child maltreatment.
Penerapan sesi theraplay yang berlangsung selama tiga bulan dilakukan dalam rangkaian dua scsi pre-intervention assessmen! menggunakan Marschak Interaction Method, scpuluh scsi llzeraplqv, dan satu sesi post-intervention assessmen: untuk melihat perubahan kualitas hubungan antara orangtua dan anak. Setelah mengikuti theraplay, Frekuensi Ibu dalam melakukan emotional abuse dan physical abuse menjadi berkurang. [bu merasa hubungannya dengan anak menjadi lebih baik dan Iebih menyenangkan.

Theraplay is an intervention which based on attachment theory. The main focus of this therapy is to develop and enhance relationship between caregiver and child. There are four dimensions on theraplay: structuring, engaging, challenging, and nurturing. Theraplay can be applied in many cases, such as on aggresive child, child with ADHD, or child who experiences maltreatment.
In this final project, theraplay was given for a 7 years old boy, who had been maltreated by his parents, physically and emotionally. Based on previous researches, theraplay is proven success to improve parent child interaction for children who had been maltreated by their parents.
The theraplay treatment carried out for thrcc months and consists of three sequences, which are pre-intervention assessment using Marschack Interaction Method, ten sessions of theraplay intervention, and post-intervention assessment using Marschack Interaction Method. Post-intervention assessment was held to see the change of quality in the relationship between the parent and the child. After the theraplay treatment had been given, the Eequency of physical and emotional maltreatment, decrease, and positive interaction between mother and child was established.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34207
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Setyaning Anandiputri Satriyo
"Tesis ini membahas tentang penerapan Theraplay pada anak usia prasekolah yang mengalami Generalized Anxiety Disorder (GAD). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif single-case design yang melibatkan anak dan orangtua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi Theraplay efektif dalam menangani GAD pada anak usia pra-sekolah. Efektivitas Theraplay dalam menangani GAD terlihat dari beberapa gejala GAD yang tidak lagi muncul setelah intervensi, seperti ketegangan otot dan kesulitan tidur. Selain itu, tingkat kecemasan juga menurun setelah intervensi sehingga anak tidak lagi mengalami kecemasan yang mengganggu fungsi adaptif di rumah, sekolah, dan lingkungan sosial. Setelah intervensi ia lebih mampu mengelola kecemasannya, menerima pengalaman baru secara lebih positif, dan memiliki fungsi adaptif yang lebih baik. Melalui intervensi Theraplay, terjadi peningkatan kualitas interaksi antara ibu dan anak sehingga attachment antara ibu dan anak menjadi lebih positif. Interaksi antara anak dan orangtua yang semakin positif mengubah internal working model (IWM) anak sehingga kepercayaan diri anak meningkat. Selain itu, perubahan IWM juga menjadikan cara pandang anak terhadap lingkungan dan dunia sekitarnya lebih positif. Hal ini berdampak pada penurunan skor internalizing scale dan peningkatan fungsi adaptif dalam kehidupan sehari-hari.

The purpose of this study is to examine the effectivity of Theraplay on preschool children with Generalized Anxiety Disorder (GAD). This study uses a qualitative single-case design which involves a child and his parent. Results show that Theraplay is an effective intervention for a preschooler with GAD. Several GAD symptoms were no longer present after the intervention, specifically muscle tension and sleeping problem. Furthermore, the level of anxiety also decreased to a point where the child no longer experienced excessive and uncontrollable anxiety which intervered with her adaptive functioning at home, school, and other social environments. After the intervention, she is more able to manage her anxiety, perceive new experiences more positively, and has improved adaptive functions. Through Theraplay, the quality of interaction between the mother and child evidently increased in that the attachment between them became more positive. The improved interaction between the parent and child shifted the internal working model (IWM) so that the child's self-esteem increased. Moreover, this shift in IWM also positively influenced the child`s perspective of looking at her environment. This in turn resulted in a decrease in internalizing scores and an increase in daily adaptive functioning."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ristriarie Kusumaningrum
"Penelitian ini berfokus untuk mcmbina intcraksi positif antara ibu dan anak dengan menerapkan prinsip-prinsip theraplay. Berdasarkan hasil-hasil pcnclitian scbelumnya, theraplay telah terbukti berhasil untuk meningkatkan interaksi antara orangtua dan anak. Penelitian ini terdiri dari 10 scsi dan menggunakan satu responden (anak). Tlaeraplay merupakan salah satu bentuk intervensi yang berdasarkan teori attachment.
Fokus utama dari terapi ini adalah untuk meningkatkan dan membina hubungan antara caregiver dan anak mclalui serangkaian kegiatan yang menyenangkan, interaktitl dan menarik. Jemberg (2001) mengembangkan empat dimensi dalam theraplay, yaitu structuring (memberikan batasan), engaging (menciptakan Suasana dan aktivitas yang dapat menarik perhatian dan minat anak), challenging (memberikan tantangan), dan nurturing (menciptakan suasana nyaman dan aman).
Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa interaksi positif yang tcrbcnluk masih kurang efektif. Responden (anak) hanya mengalami sedikit perubahan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Hasil tersebut antara lain terkait dcngan sikap ibu yang belum secara konsisten dan sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip theraplay, kurangnya waktu yang disediakan ibu untuk melakukan aktivitas-aktivitas terapi bersama anak, adanya masalah pribadi yang membuat ibu kurang terfokus pada kegiatan terapi, dan lingkungan yang kurang kondusif.
Berdasarkan hasil, peneliti menyarankan agar ibn mengikuti konseling dan meluangkan waktu lebih untuk anak. Selain ilu, pcrlu diadakan scsi pclatihan khusus untuk ibu (role play) Sebelurn mcnerapkan prinsip-pxinsip t/zeraplay.

The research focused in enhancing positive interactions between mother and child using theraplay principles. Based on previous researches, theraplay is proven success to improve parent child interaction. This research consist of ten sessions and using only one respondent (child). Theraplay is based on attachment theory.
The main focus of this therapy is to develop dan enhance relationship between caregiver and child, using various activities that is fun, interactive, and exciting. Jemberg (2001) developed four dimensions in thcraplay, they are s :maturing ( giving limits o r rules), e ngaging (creating a n atmospher a nd a ctivities that drawn chidren attention and interest), challenging (providing challenging task), and nurturing (creating a safe and comfortable environment).
According to this research result, positive interactions between mother and child was not well established. The child only had minor changes that appear in daily lives. This result was interrelated with inconsistency of mother behavior in applying thcraplay principles, lack of leisure moment provided by mother, mother’s personal problems that influence her attention during therapy, and unsupporting environment.
Based on the result, researcher adviced mother to attend an adult counseling and providing more leisure moment with child. Beside that, researcher encouraged mother to have role play training before appliying theraplay principles in daily lives.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34035
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maskuriyati Wasilah
"Pengabaian menimbulkan dampak serius pada tumbuh kembang anak yang termanifestasi ke dalam problem sosial (DePanfilis, 2006). Intervensi yang digunakan untuk mengatasi problem sosial pada anak yang diabaikan yaitu Theraplay. Theraplay bertujuan untuk membangun hubungan yang sehat antara anak dan orangtua serta meningkatkan attachment. Studi ini menekankan pada pentingnya kualitas orangtua dan anak untuk mengatasi permasalahan sosial yang timbul akibat pengabaian. Hasil penelitian menunjukkan perubahan ke arah positif pada masalah sosial pada hasil pengukuran menggunakan CBCL.

Neglect may lead serious problems which manifest as social problems (DePanfilis, 2006). Theraplay is one of the intervention that has been used to overcome the problem of interaction with peers in children neglected by parents. The goal is to enhance attachment and parent-child positive interactions. The study examined the importance of parent-child interaction to overcome social problem due to parental neglect. The result indicated a decreased in social problem as shown in CBCL."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Agustya Pawidya Putri
"Theraplay digunakan untuk mengatasi masalah insecure attachment yang termanifestasi melalui perilaku oposisi pada anak usia 5 tahun dengan diagnosis oppositional defiant disorder. Subyek mendapatkan pengalaman baru yang lebih positif, responsif, dan menyenangkan melalui aktivitas bermain dalam sesi theraplay bersama dengan peneliti.
Aktivitas bermain disusun berdasarkan dimensi-dimensi yang disesuaikan dengan kebutuhan subyek yang tergambar dari hasil MIM awal yaitu beberapa aktivitas yang dilakukan oleh ibu dan subyek. Interaksi menyenangkan yang awalnya tercipta antara peneliti dan subyek, kemudian berusaha dibentuk antara ibu dan subyek. Pelaksanaan treatment dilakukan dalam 9 sesi yang berlangsung ± 45 menit dalam setiap sesinya.
Hasil dari treatment ini adalah subyek merasa lebih secure yang terlihat dari perubahan perilaku ke arah yang lebih positif yaitu patuh terhadap figur otoritas dan terdapat penurunan frekuensi serta intensitas dalam perilaku memukul ketika marah. Subyek sudah lebih mudah ditenangkan ketika marah dan hanya menampilkan perilaku memukul ketika merasa terganggu oleh lingkungannya. Ibu juga merasa lebih nyaman ketika berinteraksi dengan subyek dan merasa lebih dekat dengan subyek.

Theraplay is applied to handle the problem of insecure attachment which manifests through behaviors in children aged 5 years with oppositional defiant disorder diagnosis. Subject get a new experience of subjects that are more positive, responsive, and fun through play activities in the theraplay session along with researchers.
Activity in the theraplay arranged by dimensions which made based on the needs of the subjects that are reflected from MIM result from the activities that done by mothers and subjects. Fun interaction that originally created between researchers and the subjects, then tried to be formed between mother and subjects. Implementation of the treatment is done in 9 sessions that lasted 45 minutes in each session.
Results of this treatment are subject feel more secure in sight of behavior change toward more positive that is obedient to authority figures and there is a decrease in frequency and intensity in the behavior of hitting when angry. The subject is more easily soothed when angry and displays hitting behavior only when he was annoyed by their surroundings. Mother of the subject also feel more comfortable when interacting with the subject and feel closer to the subject.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30651
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Stephani Kartika Wahyuni
"Kualitas dari interaksi orangtua dan anak memegang peran penting dalam perkembangan attachment yang secure pada anak. Tesis dengan desain penelitian single-case ini menggunakan theraplay untuk meningkatkan kualitas dari interaksi orangtua dan anak sekaligus mengatasi insecure attachment. Partisipan penelitian adalah anak perempuan berusia tujuh tahun dengan karakteristik insecure attachment dan didiagnosis mengalami parent-child relational problems. Sesi terapi dilakukan sebanyak sembilan sesi selama ±30-40 menit setiap sesinya.
Hasil yang diperoleh adalah penerapan theraplay efektif meningkatkan relasi orangtua dan anak secara positif, sekaligus membangun secure attachment pada anak. Perubahan positif pada interaksi orangtua dan anak teramati melalui tiga dimensi dalam MIM: (1) engagement, (2) nurture, (3) challenge. Selain itu, hasil dari CBCL juga menunjukkan perubahan perilaku anak yang terukur pada skala somatic complaints dan delinquent behavior.

Quality of parent-child interaction plays a very important factor in the development of secure attachment in children. This thesis examined the effectiveness of theraplay to improve the quality of parent-child interaction using a single-case research design. A seven-year old Indonesian girl with insecure style of attachment and is diagnosed of having parent-child relational problems was selected to participate in this study. The study was conducted for a total of nine sessions, and each session was conducted for approximately 30-40 minutes.
The results indicated that theraplay was found to effective in improving positive parent-child relation and in developing secure attachment. As parent-child interaction improved, that were measured from three dimensions? MIM between parent and child increased: (1) engagement; (2) nurture; (3) challenge. The results of CBCL also indicated that the participant?s scores on somatic complaints and delinguent behavior scales were decreased as well.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30650
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Napitupulu, Astrid Wulandari Emeline
"Penerapan rheraplay diberikan kepada anak laki-laki berusia 5.5 tahun dengan Reactive Attachment Disorder Inhibited Type, yaitu anak yang secara persisten gagal memulai atau rnerespon dengan cam yang tepat pada kcbanyakan interaksi sosial. Tujuan dari intervensi adalah mengctahui pengamh penerapan rheraplay terhadap hubungan antara orangtua dan anak dengan Reactive Attachment Disorder. Penerapan scsi theraplay yang berlangsung selama dua bulan dilakukan dalam rangkaian dua scsi asesmen pre-test, sembilan sesi theraplay, dan satu scsi post-test untuk melihat perubahan kuaiitas hubungan antam orangtua dan anak. Setelah theraplay selesai dilakukan, terlihat ada peningkatan kualitas hubungan antara orangtuadananak.Orangt\1alebihnampakmemahami tingkahlakuanakdan rnenyadari pentingnya peran orangtua dalam hubungan orangiua dengan anak dan pengaruhuya terhadap rasa tidak aman yang ada dalam diri anak. Anak menjadi lebih terbuka dalam mcnerirna kegiatan yang membuatnya tentram dan nyaman; dan lebih dapat mengikuti aturan dan batasan yang diberikan oleh orangtua dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Beberapa satan yang dapaf dibexikan antara Iain: Ibu memperbanyak waktu berkualitas dengan anak dau mmgisinya dengan interaksi yang telah diperkenalkan dalam sesi theraplay orangtua meme:-iksa kegiatan rutin yang hams dilakukan secara konsisten oleh anak, dan diadakannya konseling pemikahan ataupun theraplay bagi Ayah dan Ibu
Theraplay treatment was given for a 5.5 year old boy with Reactive Attachment Disorder Inhibited Type, whom persistenly fails to initiate and to respond appropriately in most social interactions. The aim of intervention is to know how theraplay influencing the relationship between the child and his caretakers. The theraplay treatment carried out for two months andconsists of twelve sessions sequenee;which is two sessions of pre-test assesment., nine sessions of theraplay treatment, and one session of posttest. Posttest session was held to see the change of attachment quality in the relationship between the parent and the child. After the theraplay treatment had been given, there was enhancement of attachment quality in the relationship between thc parent and the child. The parent could understand her child better. Furthermore, the parent had an increased awareness about the importance of panent?s role in making a relationship with a good quality of attachment with their children. Parents also now understand how insecure attachment developed. After the treatment, the child was more at ease when taking nurturing activities. Moreover, the child followed the structured activity while being in his parents control better compared to when he had not in the theraplay treatment. Some suggestions that was given are: having more quality time between the parent and the child by using the theraplay dimension activities, the parent should consistently checking the child's routine activities, and referring marriage counseling or theraplay for the parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>