Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138046 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saebani
"Tingginya tingkat kriminalitas dengan modus yang semakin canggih dan bervariatif yang mengakibatkan rneningkamya penghuni Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang yang cukup signifikan dibanding dengan jumlah petugas yang tetap, maka terjadi ketidakseimbangan yang sangat mencolok dan penambahan beban tugas yang sangat tinggi terhadap petugas Lembaga Pemasyarakatan. Apabila hal ini tidak dapat dipecahkan secara baik akan menimbulkan frustasi bagi para petugas, sehingga akan mengganggu pelaksanaan tugas. Untuk itu, dituntut adanya perubahan, perbaikan dan peningkatan disiplin kerja Petugas Lembaga Pemasyarakatan dengan cara pemenuhan kepuasan kerja dan kompensasi yang memadai.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dan kompensasi dengan disiplin kerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang. Dalam Penelitian ini populasi berjumlah 180 orang dengan anggota yang heterogen serta berstrata berdasarkan kepangkatan, oleh sebab itu, teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner, sedang teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan statistik non parametrik, yakni analis korelasi Spearman rho.
Hasil penelitian ini ternyata dengan tingkat kepercayaan 99% terdapat hubungan yang sangat kuat antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja sebesar 0,930, dan hubungan kompensasi dengan disiplin kerja sebesar 0,867.
Untuk meningkatkan disiplin kerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang adalah dengan pemberian peningkatan kepuasan kerja khususnya yang berkaitan dengan penerapan peraturan yang tegas bagi seluruh pegawai tanpa membedakan pangkat dan golongan agar memacu disiplin kerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang dalam melaksanakan tugasnya sehingga mencapai tingkat disiplin kerja yang tinggi, Melakukan evaluasi terhadap kompensasi yang diberikan kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang terutama dalam bentuk tunjangan kesejahteraan lainnya seperti pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) serta mempertimbangkan sistem penggajian yang diberikan kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang melalui evaluasi kebutuhan standar hidup dan evaluasi pekerjaan untuk memicu petugas Lernbaga Pemasyarakatan Pria Tangerang melaksanakan tugas secara disiplin.

The high rate of criminality with its very advance and vary methods that raise the occupancy rate in Male Correctional Institution compare to the availability of the officer create unequal load of working for the officer. If this condition cannot be improved, it will raise frustration among the officer and disturb their duty. It demands changing, improvement and enhancement of the officer?s discipline by giving suitable job satisfaction and compensation.
The aim of the research is to identify the relation of job satisfaction and compensation on officer?s discipline of work in the institution. The amount of the population is 180 who vary based on their rank and background, that is why the sampling collection method is proportional stratified random sampling. Data is collected by questionnaire and the analysis is used non-parametric statistical approach, which is rho Spearman correlation analysis.
The result of the research shows the strong influence between job satisfaction and discipline of work in the rate of 0.930 and the relation of compensation and discipline of work in the rate of 0.867.
To improve the officer?s discipline, it is important to improve their job satisfaction relate to implement strict rule of law to increase the discipline. It is also important to evaluate the compensation given to the ofticer?s such as bonus in the religious holiday and better remuneration system in order to improve their discipline.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahiddin
"Misi utama pelaksanaan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan yang dilakukan Petugas Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas I Tangerang adalah mengantarkan kembalinya warga binaan tersebut setelah menjalani masa pidananya ke lingkungan masyarakat secara wajar, menjadi warga masyarakat yang baik, tidak mengulangi pelanggaran hukum lagi, dan dapat berperan serta dalam pembangunan serta berguna bagi diri, keluarga dan masyarakat lingkungannya.
Misi diatas, merupakan hal yang sangat mulia namun bukan pekerjaan yang mudah untuk merealisasikannya, apalagi akhir-akhir ini kejahatan baik secara kuantitas maupun kualitas meningkat dengan tajam, tingkat hunian secara umum melebihi daya tampung, disisi lain penambahan petugas hampir tidak ada; Oleh sebab itu untuk mengatasi sekaligus merealisasikan misi diatas dibutuhkan petugas LAPAS Kelas I Tangerang yang handal, professional dan berdedikasi tinggi.
Salah satu upaya untuk mewujudkan petugas LAPAS Kelas I Tangerang yang handal, professional dan berdedikasi tinggi adalah dengan pemenuhan kepuasan kerja. Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara Iklim Organisasi, Motivasi dan Kompensasi dengan Kepuasan Kerja petugas LAPAS Kelas I Tangerang.
Tinjauan pustaka mengindikasikan bahwa kepuasan kerja dapat dipenuhi dengan penciptaan iklim organisasi yang kondusif, pemberian motivasi yang tinggi dan pemenuhan kompensasi yang memadai, mengacu pendapat Litwin dan Stringer dalam Gibson (1984: 322 ) ... 10 dimensi iklim organisasi untuk mewujudkan kepuasan kerja meliputi struktur tugas, tantangan dan tanggung jawab, dukungan dan interaksi, hubungan imbalan dan sanksi, konflik, resiko, status dan semangat serta kompetensi dan keluwesan; berkaitan dengan motivasi yang mewujudkan kepuasan kerja meliputi pola motivasi prestasi, motivasi afiliasi, dan motivasi kekuasaan, sedangkan berkaitan antara kompensasi yang berhubungan dengan kepuasan kerja menurut Ivancevich (1995 = 304 ) meliputi kompensasi finansial langsung, kompensasi finansial tidak langsur dan kompensasi non finansial.
Populasi penelitian ini adalah petugas LAPAS Kelas I Tangerang yang berjumlah 190 orang, berdasarkan tabel KREJCLE yang dijadikan sampel sebanyak 127 orang dengan data baik primer maupun sekunder. Data diperoleh dengan menggmakan tehnik purposive sampling artinya penentuan sampel dilakukan secara sengaja untuk tujuan yang telah ditetapkan, adapun instrumen penelitiannya berbentuk kuesioner yang dibangun atas penjabaran dari indikator-indikator tiap variabel dengan alat ukur skala Likert; Sebelum dilakukan analisis, instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian data dianalisis berdasarkan frekwensi, median, modus dan kategori selanjutnya dilakukan analisis hubungan antar variabel penelitian dengan metode korelasi non parametric Spearman 'S rho.
Hasil penelitian ini ternyata dengan tingkat kepercayaan 99% terdapat hubungan yang sedang antara variabel iklim organisasi dengan kepuasan kerja sebesar 0.491, dan hubungan antara variabel motivasi dengan kepuasan kerja mempunyai hubungan yang kuat yaitu sebesar 0.655, sedangkan hubungan antara variabel kompensasi dengan kepuasan kerja mempunyai hubungan yang sedang yaitu sebesar 4.468.
Implikasi dari temuan penelitian ini, yaitu perlu pengakuan yang wajar sehubungan amanat Pasal 8 ayat (I) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan : "bahwa petugas pemasyarakatan adalah pejabat fungsional penegak hukum yang tentunya diharapkan perlakuannya juga setara dengan penegak hukum lainnya. Bila hal ini direalisasikan berarti dapat menciptakan iklim organisasi yang kondusif, memberikan motivasi yang tinggi dan pemenuhan kompensasi yang adil serta memadai, maka kepuasan kerja akan terpenuhi, dimana pada akhirnya diharapkan mewujudkan petugas LAPAS Kelas I Tangerang yang handal, professional dan mempunyai dedikasi yang tinggi.

The Relation of Organization Climate/ Atmosphere, Motivation, Compensation and Work Satisfaction of Correctional Officers Class I TangerangCorrectional has the main mission to establish prisoners to be good human beings. The duty is done by Correctional officers Class I Tangerang, which has the function to assist and establish the prisoners capability to live in the society after their punishment is over. They were built to be involved and participated in the progress of the society.
However, it was difficult to be implemented since the quality and quantity of crime is still increased. This condition can be seen through the over capacity of detainees in Correctional , while officers to keep the programs in Correctional is lack in numbers. Therefore, in realizing this mission Correctional Class I Tangerang needs professionals competence, and high dedication officers.
To create good officers in Correctional Class I Tangerang is by fulfilled work satisfaction for the officers. The major problem in this study is to find out the relationship of organization climate, motivation and compensation with work satisfaction of officers in Correctional officers Class I Tangerang.
Library research indicated that work satisfaction can be fulfilled by creating conducive atmosphere/ climate, high motivated officers, sufficient compensation, refer to Litwin and Stringer in Gibson (1984;322) 10 dimension organization climate to create work satisfaction includes work structure, challenge and responsibility, support , competence and flexibility; related with motivation which constructs work satisfaction includes the motivation pattern award, affiliate motivation, while the relation between work satisfaction according to Ivancevich (1995:304) includes direct financial compensation, indirect financial compensation and non-financial compensation.
The population of this study is 190 officers in Correctional Class I Tangerang, based on KREJCLE table. The sample is taken for 127 persons. Data is secondary and primer. Data is taken by purposive sampling. The sample is taken for a purpose and the research instruments use questioners which form with explanation from indicators of variables which measured by Likert Scale; Before analizing, validity and reliability of instruments are examined, then data is analyzed based on frequency, median, modus and category. Later analyze the relation between research variable and correlation method Non Parametric Spreaman's rho.
The study result 99 % means median correlation between variable organization climate with work satisfaction 0.491, and relation between motivation variable with work satisfaction has high relation 0.655, while relation of compensation variable with work satisfaction has median high 0.468.
The implication of this research is the important existence of recommendation of Chapter 8 subsection 1 UU Number 12 years/1995 about Correctional : "that correctional officer is law functional officer." If this intention can be realized, it can create conducive organization climate which gives high motivation, fair and sufficient compensation fulfillment. Therefore, work satisfaction can be fulfilled and finally the professionals, competence and high motivated officers in Correctional Class I Tangerang would be performed properly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Satrio Wibowo
"ABSTRAK
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dan sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi 261 juta jiwa. Tentu memiliki banyak masalah kriminalitas yang cukup tinggi. Oleh karena itu peran penting lembaga pemasyarakatan yang membina tahanan dan narapidana begitu diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari lingkungan pekerjaan di lembaga pemasyarakatan yaitu prosefionalisme, pengawasan tahanan, dan dukungan administratif terhadap stres kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM . Data penelitian diperoleh dari 449 pegawai lembaga pemasyarakatan pada 11 Lapas dari 6 provinsi berbeda di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme dan pengawasan tahanan memiliki pengaruh negatif terhadap stres kerja, dimana profesionalisme dan pengawasan tahanan memiliki pengaruh yang juga positif terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi pegawai. Namun dukungan administratif memiliki hubungan pengaruh yang terbalik, yaitu memiliki hubungan positif dengan stres kerja dan hubungan negatif terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

ABSTRACT
Indonesia as one of the developing countries and as one of the largest archipelago countries in the world with a population of 261 million. Surely has a lot of crime problems are high enough. Therefore, the critical role of correctional departement that develop prisoners is needed. This study aims to determine how the working environment in prisons which is professionalism, detainee control, and administrative support have effect toward job stress, job satisfaction, and organizational commitment. This research uses Structural Equation Modeling SEM method. The research data results from 449 prison officers on 11 correctional departement from 6 different provinces in Indonesia. The results show professionalism and detainee control have negative effect to job stress, where professionalism and detainee control have a positive effect on job satisfaction and organizational commitment officers. However, administrative support has an reverse impact, which has a positive impact to job stress, and has a negative imppact to job satisfaction and organizational commitment."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karmaya Jozianna Ismuningsih
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara paparan kekerasan dan distres psikologis pada remaja laki-laki di Lembaga Pemasyarakatan Anak Tangerang. Pengukuran distres psikologis menggunaan alat ukur Hopkins Symptom Checklist (HSCL-10) dan pengukuran paparan terhadap kekerasan menggunakan alat ukur Screen for Adolescent Violence Exposure untuk anak (KID-SAVE) yang sudah diadaptasi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 110 remaja laki-laki yang berada di Lembaga Permasyarakatan Anak Tangerang. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara paparan kekerasan dan distres psikologis pada remaja yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (r=0.310, signifikan pada L.o.S (0.01).

The purpose of this study is to find the correlation between exposure to violence and psychological distress in adolescent males in Tangerang Correctional Institute for Children. In this research, psychological distress is measured using Hopkins Symptom Checklist (HSCL-10) and exposure to violence is measured using Screen for Adolescent Violence Exposure for children (KID-SAVE). The participants in this research were 110 adolescent males from Tangerang Correctional Institute for Children. The results show that there is a significant correlation between exposure to violence and psychological distress in adolescent males in Correctional Institute for Children (r=0.310, significant at L.o.S 0.01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elviera Agustin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem kemitraan kegiatan kerja antara Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tangerang dengan PT. Ikezaki Tekindo Tama dalam bidang aerosol dan non aerosol tahun 2004-2006. Untuk membahas hal tersebut, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain deskriptif yaitu menggambarkan kemitraan ditinjau dari teori sistem. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap 10 informan yang terlibat dalam kegiatan kemitraan. Dari analisis terhadap basil wawancara disimpulkan bahwa : 1) Lingkungan kurang mendukung kemitraan, 2) Input kurang sesuai ketentuan, 3) Proses tidak optimal, 4) Output tidak sesuai target, 5) Impact kurang optimal, 6) Feedback, perlu adanya evaluasi terhadap input dan proses. Hasil penelitian menyarankan perk' adanya komitmen kalapas dalam pelaksanaan kemitraan dan model yang dapat dijadikan acuan pelaksanaan kemitraan di lembaga pemasyarakatan.

The purposes of this research is to analysis the partnership system between First Class Tangerang Correctional Institution with PT. Ikezaki Tekindo Tama in the prisoners autonomous program. Related with that case the research use qualitative descriptive interpretive to describe about the partnership that is observed by system theory. The number of informan are ten people consist of stakeholder that involve in the partnership program, aerosol and non aerosol production in 2004-2006. This research is qualitative descriptive interpretive. The data was collected by means of deep interview through 10 informans that involve in the partnership. The following are the research : I) Environment is not support enough, 2) Input is not sufficient to support the partnership, 3) Process is not optimal, 4) Output is not comfort with the target, 5) Impact is not optimal, 6) Feedback that clarify have to evaluate input and process. These research suggest that have to commitment of Chief to support the partnership and provide partnerships model which can help in partnership implementation."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Mardiani Sasqiaputri
"Lembaga pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan, dimana tugas yang tidak mudah dengan suasana kerja yang terkesan monoton, bergaul dengan penghuni lapas yang sulit dan bermasalah, bekerja dikelilingi tembok tinggi dan tertutup merupakan situasi yang harus dihadapi oleh petugas pemasyarakatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran bahaya dan risiko psikososial dari faktor – faktor psikososial (lingkungan pekerjaan, rumah, sosial, dan individu) serta gejala psikososial (perilaku, fisiologis, kognitif, dan emosional) pada petugas pemasyarakatan di lembaga pemasyarakatan pemuda kelas IIA Tangerang tahun 2020. Dengan desain penelitian cross sectional dan cara pengambilan data melalaui penyebaran kuesioner. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukan bahwa tingkat risiko psikososial pada lingkungan pekerjaan, rumah, sosial, dan individu termasuk kedalam katagori tingkat risiko psikososial rendah dengan sumber bahaya dari lingkungan pekerjaan (27), lingkungan rumah (7), lingkungan sosial (10), dan individu (14). Selain itu, hasil dari gejala psikososial (perilaku, fisiologis, kognitif, dan emosional) termasuk kedalam katagori tingkat risiko psikososial rendah. Dilihat dari persebaran responden risiko psikososial dari lingkungan pekerjaan, sosial, dan individu secara statistik lebih mengeluhkan gejala psikososial kognitif, sedangkan risiko psikososial lingkungan rumah didapatkan lebih mengeluhkan gejala psikososial emosional.

Correctional is a place to carry out the formation of prisoners and correctional students, where the task is not easy with a monotonous work atmosphere, associating with prisoners who are difficult and problematic, working surrounded by high walls and closed is a situation that must be faced by correctional officers. The purpose of this study was to determine the psychosocial hazards and risks from psychosocial factors (work environment, home, social, and individual) as well as psychosocial symptoms (behavioral, physiological, cognitive, and emotional) in correctional facilities at class IIA Tangerang youth penitentiary 2020. With a cross sectional research design and data collection methods through questionnaires. The results obtained in this study indicate that the level of psychosocial risk in the work environment, home, social, and individuals included in the category of low psychosocial risk levels with sources of danger from the work environment (27), home environment (7), social environment (10), and individuals (14). In addition, the results of psychosocial symptoms (behavioral, physiological, cognitive, and emotional) are included in the category of low psychosocial risk. Judging from the distribution of respondents psychosocial risks from the work environment, social, and individuals statistically more complaining of cognitive psychosocial symptoms, while psychosocial risk of the home environment is found to be more complaining of emotional psychosocial symptoms.

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Adelina Rara
"Penelitian ini membahas pengaruh konflik pekerjaan-keluarga (time-based, strain-based, dan behaviour-based) menurut Greenhaus dan Beutell (1985) dan strategi SOK menurut Baltes dan Baltes (1960) terhadap kepuasan kerja menurut Spector (1997) pada manajer. 143 manajer yang berasal dari ketiga perusahaan, yaitu swasta, BUMN/BUMD, dan institusi pemerintah menjadi responden di dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi lapangan. Hasil perhitungan statistik dengan menggunakan teknik ANOVA-dua arah menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara jenis konflik dan tingkat penggunaan strategi SOK terhadap kepuasan kerja manajer (F= 187,223, p= 0,000). Manajer dengan jenis konflik strain-based memiliki kepuasan kerja tertinggi dibandingkan dengan manajer dengan jenis konflik time-based dan behaviour-based apabila didukung tingkat penggunaan strategi SOK yang tinggi. Namun demikian, manajer berjenis konflik strain-based memiliki kepuasan kerja terendah dibandingkan dengan dua jenis konflik lainnya apabila level strategi SOK yang dimiliki rendah. Tidak ditemukan pengaruh level SOK dalam menentukan kepuasan kerja pada manajer yang berjenis konflik time-based.
The focus of this study was to examine the effect of work-family conflict and Selection, Optimization, and Compensation strategy on manager?s job satisfaction. 143 managers working in three different workplaces (private sectors, BUMN/BUMD, and government institutions) were involved. This study was a quantitative field study. A 2x3 between-subject ANOVA were used as a statistic technique. The results showed that there was a significant effect of work-family conflict and SOC strategy on manager?s job satisfaction (F= 187,223, p= 0,000). Managers possessing a high level of SOK strategy and having strain-based conflict had the highest job atisfaction, as compared to those having time-based and behaviour-based conflicts. On contrary, managers with a low level of SOC strategy and strain-based conflict had the lowest job satisfaction as compared to those with time-based dan behaviour-based. There was no effect of level of SOK strategy found in managers having time-based conflicts in predicting job satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dja`far
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada strategi Lembaga Pemasyarakatan dalam mengatasi keterbatasan dana operasional yang meliputi biaya makan narpidana, biaya perawatan kesehatan narapidana, biaya pembinaan mental agama dan biaya pembinaan keterampilan kerja dan menggunakan infonnasi secara efektif dari pejabat Lembaga Pemasayarakatan Pria Tangerang dan instansi yang bekerjasama dengan Lembaga Pemasyralcatan Pria Tangerang.
Kemampuan penyediaan anggaran oleh pemertintah terhadap Lembaga Pemasyarakatan belum sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sehingga Lembaga Pemasyarakatan perlu melakukan suatu strategi untuk mengatasinya keterbatasan dana. Implementasi dari strategi dalam mengatasi keterbatasan dana adalah dengan melakukan koordinasi dengan instansi - instansi pemerintah dan pihak swasta untuk membantu Lembaga Pemasyarakatan dalam mengatasi keterbatasan dana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sumber informasi menggunakan literatur yakni Organisasi, manajemen, teori pelayanan, anggamn. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 9 (sembilan) orang yakni 5 (lima) orang dari Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang dan 4 ( empat) orang dari instansi diluar Lembaga Pemasyarakatan, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumen - dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
Dari analisis terhadap hasil wawancara disimpulkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang dalam mengatasi keterbatasan dana operasional belum memanfaatan keunggulan sumber daya yang dimilki serta belum melakukan koordinasi secara intensif terhadap instansi -- instansi pemerintah yang menangani bidang kesehatan, bidang keterampilan kerja. Sedangkan kendala yang dihadapi adalah sumber daya manusia yang ada belum memadai, adanya peraturan yang kurang pendukung, serta kebijakan yang dilakukan oleh instansi diluar Lembaga Lembaga Pemasyarakatan yang kurang mendukung dalam pelaksanaan Strategi mengatasi keterbatasan dana operasional dalam pembinaan narapidana

ABSTRACT
This research focuses on strategy of Correctional Institution to solve operational budget limitation and use information effectively by officials at Correctional Institution of Men in Tangerang and institutions that cooperate with Correctional Institution of Men in Tangerang.
The ability of budget allocation by government for Correctional Institution is not suitable to necessary needs, so it should be developed a strategy to solve budget limitation. This research uses descriptive-qualitative method. The source of information is using literatures which are organization, management, service theory, and budget. The informant in this research consists of 9 people who are 5 people from Correctional Institution of Men in Tangerang and 4 people from institution outside Correctional Institution, data collection through interview and documents related to this research.
From analyses to interview result, it can be concluded that Correctional Institution of Men in Tangerang, in solving the operational budget limitation, has not used the best resources it has and also has not coordinated intensively with government institutions that handle health and work skills. While the constraints the Correctional Institution of Men in Tangerang faces are non-supportive regulation and the policies should be done by institutions other than correctional institutions that not supportive to strategy implementation in solving operational budget limitation in developing prisoners.
"
2007
T20807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Mulyadi
"The First Class Prison of Cipinang is an institution which served a guidance program for convicts, based on imprisonment system where it focused on the effort of nurturing and guiding convicts in order to rehabilitate the wholeness of relationship between individual convict, officer and society.
In this research, the main problem posed is to explain the correlation and test the relation between independent variable, which is the ability and work motivation of officer. and the dependent variable, convicts guidance ln First Class Prison of Cipinang. The population on this research is all 423 officers work in First Class Prison of Cipinang. Sample was gathered using stratified random method, which is stratified selection of samples from each level of population, in total of 109 people.
The research method used here is a survey method using questioners with closed questions proposed to respondents, where all the answers set in likert scale. Literature study and observation are also used to analyze data of officers' ability, their work motivation and the guidance of convicts in First Class Prison of Cipinang. ln order to analyze the relation between variables, this research used SPSS (Statistic Product and Service Solutions) to produce cross tabs and correlation test. Validity test of each question in the research used item analysis by counting the score correlation between each question and total variable (total score of each related variable). Reliability test was done to determine the consistency of question items to split half Spearman Brown.
From the correlation result of Spearman counting method, the relation between ability and motivation of 0.355 was detemtined with significance level of 0.00. Hence, the conclusion reached was that there is a low level of relation between ability and motivation of officer. There is a relation between officers' ability and convicts' guidance of 0.305 with a significance level of 0.00t. lt can also be concluded that the relation between officers' ability and convicts' guidance is exist although low. Meanwhile, th relation between officers? motivation and convicts' guidance is at 0.307 with significance level of 0001. The conclusion to be reached was that there is a relation between officers' motivation and convicts' guidance but the relation is weak. The conclusion to be reached from this research is that there is a positive and significant relation between officers' ability and work motivation and convicts' guidance in First Class Prison of Cipinang.
Based on the research findings, the writer recommended several suggestions to policy makers concerning the improvement of the First Class Prison of Cipinang, as follow:
1. Improvement of ability level of officers through education and training based on port folios in First Class Prison of Cipinang.
2. Improvement of work motivation of ofricers to be able to execute their tasks as expected from their portfolios.
3. Improvement of convicts' guidance trough systematic in order to fulfill the aim of guidance, which are to prevent repetitious of legal offence and established active, productive and contented person."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Widya Primadhani
"atar belakang : Salah satu faktor penyebab waktu tunggu pasien rawat jalan melebihi 60 menit adalah keterlambatan waktu kedatangan dokter spesialis. Selain waktu tunggu, kepatuhan visite dokter spesialis merupakan indikator disiplin kerja yang dapat memengaruhi length of stay (LOS) pasien rawat inap.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu, kepuasan kerja terhadap disiplin kerja dokter spesialis di RSUD Cileungsi.
Metode : Penelitian ini dilakukan dengan mix method kuantitatif dan kualitatif pendekatan cross sectional untuk menilai karakteristik individu, gambaran kepuasan kerja melalui kuisioner Job Satisfaction Survey Spector  dan disiplin kerja melalui rekam absensi kepatuhan poli, visite dan kelengkapan administratif rekam medis dokter spesialis di RSUD Cileungsi.
Hasil : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dan disiplin kerja dokter spesialis di RSUD Cileungsi. Berdasarkan penelitian kualitatif, didapatkan faktor yang mempengaruhi disiplin waktu khususnya kepatuhan poli adalah faktor individu, rekam medik yang belum tersedia, laboratorium yang belum ada hasil, dokter spesialis cenderung melakukan kegiatan lain seperti rapat, tindakan atau visite terlebih dahulu sebelum praktik poli.
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa selain kepuasan kerja terdapat faktor lain yang memengaruhi disiplin kerja seperti waktu kedatangan dan jumlah tempat praktek.

Introduction: One of the factor causing outpatients' waiting time is the delay in the specialist doctor's arrival time. In addition, adherence to doctors visit indicates work discipline that can affect the length of stay (LOS) of inpatients.
Purpose: This study aims to determine the effect of individual characteristics and job satisfaction on the work discipline of specialists at RSUD Cileungsi.
Methods: This research was conducted using a mix of methods (quantitative and qualitative analysis) with a cross-sectional design to assess individual characteristics, job satisfaction descriptions through the Job Satisfaction Survey Spector questionnaire, and work discipline through the records of compliance in visiting both outpatient and inpatient wards, and the completion of the medical record as an administrative form of work discipline.
Results: There is no significant effect between job satisfaction and the work discipline of specialist doctors at Cileungsi Hospital. The qualitative research found that the factors that influence time discipline among specialist are individual factors, medical records and laboratory result test that are not yet available, and they prioritizing the other activities.
Conclusion: This study concluded that there were another factors that affect work discipline beyond job statisfaction, such as travel time, the amount of practice places.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>