Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113324 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Almustasar Amir
"Penggunaan selebritis dalam dunia perikianan semakin popular scat ini, terutama selebritis yang bertindak sebagai pendukung (endorser). Hal ini karena penggunaan selebritis pada banyak kasus berhasil mempercepat proses promosi suatu barang, mulai dari peningkatan brand awareness sampai peningkatan penjualan. Padahal untuk membayar selebritis para pemasar harus mengeluarkan biaya yang besar.
Fenomena Sakatonik abc adalah salah satu yang menarik. Dengan menggunakan Joshua Suherman sebagai endorser Sakatonik abc berhasil menjadi pemimpin pasar (market leader) hanya dalam waktu 9 bulan. Sakatonik abc langsung menempati posisi puncak dengan penguasaan pasar sebesar 62%, padahal pasar sudah dikuasai pemain lama yang sudah sangat kuat posisinya. Dan segi brand awareness Sakatonik abc juga berhasil menempati posisi puncak sebagai Top of Mind (TOM) untuk kategori produk multivitamin (Swa 2001).
Hal yang menjadi pertanyaan adalah apakah mereka juga mampu membangun Kepribadian Merek bagi produk mereka? Inilah yang ingin penulis jawab dalam penelitian Selain itu penulis juga meneliti bagaimana hubungan antara Efektifitas Ikian, Karakter Endorser dengan pembentukan Kepribadian Merek.
Penelitian dilakukan terhadap ibu-ibu di DKI Jakarta yang merupakan pertanyaan berupa kuesioner dengan jawaban berupa skala derajat kesetujuan (skala Likert). Jumlah responder sebanyak 214 orang dari berbagai latar belakang pendidikan dan umur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikian yang efektif akan membentuk Karakter Endorser, kemudian Karakter Endorser ini akan membentuk Kepribadian Merek. Akan tetapi tidak semua Karakter Endorser menjadi Kepribadian Merek. Dalam penelitian ini dari tujuh Karakter Endorser yang terbentuk secara dominan dari ikian, hanya mampu membentuk lima karakter Kepribadian Merek."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Shafirah Annisa
"Berbagai jenis strategi pendekatan kreatif iklan digunakan untuk menarik perhatian khalayak. Sebagai media penyampai pesan iklan, pengiklan sering menggunakan endoser selebritis—tokoh pembenar dalam iklan yang dapat membuat iklan yang ia bintangi menjadi menarik perhatian, menimbulkan rasa percaya, dan akhirnya menimbulkan keinginan dari konsumen untuk mencoba produk yang diiklankan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sikap khalayak terhadap iklan GIV di TV, sikap khalayak terhadap Sophia Latjuba, dan sikap khalayak terhadap GIV itu sendiri. Kemudian penelitian ini juga melihat bagaimana sikap terhadap iklan GIV di TV dan sikap terhadap Sophia Latjuba mempengaruhi sikap terhadap GIV, dan variabel manakah yang memiliki kontribusi lebih besar dalam menjelaskan pembentukan sikap terhadap GIV. Peneliti menggunakan metode pengukuran pearson correlation untuk melihat korelasi antara sikap terhadap iklan GIV di TV dengan sikap terhadap GIV dan antara sikap terhadap Sophia Latjuba dengan sikap terhadap GIV. Sedangkan untuk melihat variabel mana yang memiliki kontribusi lebih besar dalam menjelaskan pembentukan sikap terhadap GIV, peneliti menggunakan metode multiple regression. Dari pengukuran tersebut, diperoleh hasil bahwa korelasi antara sikap terhadap iklan GIV di TV dengan sikap terhadap GIV cukup kuat. Begitu juga dengan korelasi antara sikap terhadap Sophia Latjuba dengan sikap terhadap GIV. Kedua variabel ini mampu menjelaskan 30.5% dari sikap terhadap GIV, dan di antara kedua variabel tersebut, variabel sikap terhadap iklan GIV di TV memberikan kontribusi lebih besar dalam menjelaskan pembentukan sikap terhadap GIV. Penelitian ini memberi implikasi bahwa model Attitude toward Ad dari Julie A. Edell dan Marian C. Burke terbukti dapat berlaku di kalangan populasi penelitian. Kemudian penelitian ini juga memperlihatkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan Brian D. Till dan Terence A. Skimp ternyata tidak dapat diterapkan pada responden penelitian yang cenderung menyukai selebritis walaupun selebritis tersebut terkena isu-isu negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Eka Putri
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh publisitas negatif celebrity endorser pada sikap konsumen terhadap merek, endorser yang bersangkutan, dan endorser lainnya dalam kasus Ariel dan merek XL. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksploratori dan deskriptif. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik Structural Equation Model untuk menguji hubungan antar variabel yang diobservasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi moral celebrity endorser mempengaruhi sikap konsumen, baik terhadap sikap konsumen terhadap selebriti yang bersangkutan dan juga terhadap merek yang di¬-endorse. Akan tetapi, reputasi moral selebriti yang bersangkutan tidak mempengaruhi sikap konsumen terhadap celebrity endorser lainnya yang sama sekali tidak terlibat dalam publisitas negatif tersebut. Implikasi bagi manajerial terkait celebrity endorsement juga akan dibahas.

The focus of this research is about the the effect of negative publication of celebrity endorser on consumer attitude toward aformentioned endorser, brand and others endorser study case endorser ariel and brand XL. This research is a quantitative research with explanatory and descriptive research design format. Using methods of statistical analysis of structural equation modeling to investigate the effect of negative publication of celebrity endorser on consumer attitude toward brand, aformentioned endorser, and others endorser.
The results indicate that moral reputation of celebrity endorser has a effect to consumer attitude toward target celebrity and endorsed brand, but moral reputation or celebrity has no effect to attitude toward other celebrity endorser who didn?t involved in negative publication. Implications for managerial and related to celebrity endorser will also be discussed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Rizanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon anak terhadap iklan di televisi yang menggunakan model terkenal yaitu Joshua Suherman dalam iklan Sakatonik ABC. Alasan pemilihan topik dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh gejala yang berkembang dalam mayarakat akhir-akhir ini, yaitu penggunaan model tokoh terkenal/selebritis sebagai model dalam iklan produk anak, karena dianggap para selebritis cilik ini memiliki daya tarik yang besar sehingga pada akhirnya diharapkan akan mampu mempengaruhi khalayaknya, yaitu anak-anak. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa SD Kemala Bhayangkari 3 Jakarta, dengan menarik sampel sejumlah 50 siswa yang dipilih dengan metode purposive sampling, kemudian kepada mereka diajukan sejumlah pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kuesioner. Penelitian yang dilakukan bersifat -deskriptif analisis, dimana pada akhirnya digambarkan daya tarik yang dimiliki seorang Joshua Suherman sebagai model dalam iklan Sakatonik ABC mampu mempengaruhi respon anak terhadap iklan tersebut, khususnya siswa SD Kemala Bhayangkari 3 - Jakarta. Analisa data dilakukan berdasarkan informasi-informasi yang terkumpul dari jawaban responden, kemudian data-data tersebut di susun dalam tabel-tabel dan dilakukan penilaian berdasarkan prosentase jawaban tersebut. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah penggunaan Model IkIan dari kalangan tokoh terkenaUselebriti mempunyai hubungan yang positif terhadap respon anak terhadap iklan, karena daya tarik yang mereka miliki mampu meyakinkan khalayak atas keunggulan produk sehingga pengetahuan khalayak atas produk, rasa suka dan keinginan untuk mencoba produk dapat tumbuh, bahkan lebih jauh lagi juga bertambak positif pada tahap pembelian dan loyalitas khalayak atas produk. Dari hasil uji statistik d' Somers yang telah dilakukan terhadap hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan yang significant antara daya tarik model iklan terkenaldengan respon afeksi responden. Sedangkan antara dimensi daya tarik model iklan terkenal dengan repon responden pada tahap kognisi dan konasinya tidak terdapat hubungan yang significant."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4299
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Anggini
"Teh merupakan salah satu komoditas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Industri minuman teh di Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 30 berada di bawah industri minuman air mineral yang memiliki pangsa pasar 40 minuman ringan berkarbonasi 20 dan 10 nya diisi oleh pangsa pasar minuman jus. Salah satu cara yang dilakukan oleh PT Wings Indonesia dengan menggabungkan minuman teh dan jus dalam satu produk yakni Teajus boleh jadi merupakan salah satu strategi untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di industri minuman di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan brand awareness konsumen terhadap produk adalah dengan menggunakan selebriti sebagai brand endorser Agrawal Kamakura 1995. Dalam jurnal terbaru karya Bekk Sp rle 2010 disebutkan bahwa ada variabel lain selain kredibilitas dan daya tarik yang dapat membentuk kesesuaian selebriti tersebut dengan produk yang dibawakannya dan sikap positif konsumen yaitu Kepribadian Perceived Personality.
Dari permasalahan diataslah yang mendasari dilakukan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian selebriti, pengaruh kepribadian selebriti tersebut terhadap kesesuaiannya dengan produk yang dibawakannya, pengaruh kepribadian selebriti terhadap sikap positif konsumen juga pengaruhnya terhadap kepercayaan dan rasa suka konsumen remaja dengan mengangkat studi kasus Coboy Junior sebagai brand endorser dari produk minuman teh serbuk Teajus.
Dalam penelitian ini dikembangkan suatu model teoritis dengan mengajukan sebelas hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan Structural Equation Model SEM dengan menggunakan software LISREL Simplis Project 8 51. Responden yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari responden yang mengetahui Coboy Junior dan mengetahui TVC Teajus versi Coboy Junior sebanyak 1 302 orang.
Hasil dari pengolahan data SEM untuk model penuh telah memenuhi kriteria goodness of fit sebagai berikut nilai chi square 4105 61 GFI 0 84 AGFI 0 82 NFI 0 89 CFI 0 91 CMIN DF 516 RMSEA 0 073. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model ini layak untuk digunakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian selebriti perceived personality dapat mempengaruhi kesesuaian selebriti dengan produk yang dibawakannya, suitability melalui kepercayaan konsumen terhadap selebriti tersebut trustworthiness sedangkan kepribadian selebriti perceived personality dapat mempengaruhi sikap positif konsumen positive attitude melalui rasa suka konsumen terhadap selebriti tersebut likeability. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazianda
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5120
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andita Pusparani
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberanian PT. XL Axiata, Tbk yang menggunakan jasa Ariel (Grup Band NOAH) sebagai endorser untuk memasarkan produk. Dengan status sebagai mantan terpidana, apakah Ariel mampu menumbuhkan citra merek produk tersebut karena citra merek yang kuat dapat mengembangkan citra perusahaan dengan membawa nama perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dimensi trustworthness, expertise, attractiveness, respect dan similarity dari variabel celebrity endorser berpengaruh terhadap brand image.
Alat analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana, di mana terdapat variabel terikat yaitu brand image dan variabel bebas yaitu celebrity endorser dengan periode pengambilan data bulan Oktober tahun 2013, dengan jumlah pengambilan sampel sebanyak 100 responden. Melalui analisis regresi linear sederhana maka didapatkan bahwa hanya dimensi trustworthness berpengaruh terhadap brand image.
Implikasi dari penelitian ini adalah dalam menentukan brand image produk, harus memperhatikan dimensi trustworthness, expertise, attractiveness, respect dan similarity karena berdasarkan hasil penelitian hanya dimensi trustworthness yang dapat mempengaruhi brand image.

This research is motivated by the courage PT. XL Axiata Tbk who use the services of Ariel ( NOAH Band ) as an endorser to market its products. With status as a former convict, if Ariel was able to grow the product's brand image as a strong brand image can develop corporate image with the name of the company. This study aims to determine whether the dimensions trustworthness, expertise, attractiveness, respect and similarity of celebrity endorser variables affect the brand image.
Analytical tool in this study is a simple linear regression analysis, where there are the dependent variable is the brand image and the independent variable is the celebrity endorser with the data collection period in October of 2013 , the number of sampling 100 respondents. Through a simple linear regression analysis it was found that only affects the dimensions trustworthness brand image.
The implication of this study is to determine the brand image of the product, should pay attention to the dimensions trustworthness, expertise, attractiveness, respect and similarity as based on the results of research only trustworthness dimensions that can affect brand image.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S53845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana Putri Sari
"Buavita merupakan merek minuman sari buah dalam kemasan yang sedang mencoba membentuk citra mereknya sebagai minuman sari buah sehat yang ikut serta mengajak konsumennya untuk hidup sehat dengan menjadi seorang frutarian. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Unilever menggunakan strategi periklanan dengan menggunakan celebrity endorser pasangan Darius Sinatrhya dan Donna Agnesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasangan selebriti Darius dan Donna sebagai celebrity endorser terhadap brand image Buavita serta melihat dimensicelebrity endorser manakah yang paling berpengaruh terhadap citra merek Buavita.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sample purposive. Pada penelitian ini sample yang diambil sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan celebrity endorser pasangan Darius dan Donna memiliki pengaruh terhadap brand image Buavita dan dimensi celebrity endorser yang memiliki pengaruh terbesar pada brand image Buavita adalah dimensi celebrity multiplicity.

Buavita is one of brands that tries to make its brand image as a healthy juice which invites its consumers to live healthily by being frutarian. To achieve the goal, Unilever implemented advertising strategy by using celebrity couples, Darius Sinathrya and Donna Agnesia. This research was intended to observe the effect of using celebrity couples Darius and Donna as celebrity endorser on Buavita’s brand image and to observe which dimension of celebrity endorser had the greatest impact on Buavita’s brand image.
This research applied quantitative approach and purposive sampling technique with 100 respondents were asked for filling up the questionnaires. This research proved that using Darius Sinathrya and Donna Agnesia as celebrity endorsers had impact on Buavita’s brand image andthe most influencing dimension of celebrity endorser on Buavita’s brand image was celebrity multiplicity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S53703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
GY Violetta Affandi
"Produk perawatan kulit mcrupakan barang konsumsi wanita yang Lidak pemah habis diperbaharui. Pembaharuan tersebut menciptakan pasar yang bersaing Sengit dalam tujuan meraih angka penjualan tertinggi. Penggunaan celebrity endorser dalam kampanye promosi produsen produk perawatan kulit mcrppakan salah satu cara untuk memperuncing persaingan dalam pasar texsebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah khalayak berhasil menangkap proses brand association daxi seluruh kampanye promosinya. Dan juga untuk melihat bila pengaruh celebrity endorser dapat mengubah belief serta perilaku khalayak. Studi ini hanya difolcuskan pada kompehensi celebrity endorser dan ddak pada faktor lain. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa brand association tercipta namun faktor merek dan celebrity endorser tidak saling identik, serta ditemukan juga bahwa dalam proses komunikasi komersial kampanye promosi produk perawatan kulit, penggunaan celebrity endorser cenderung tidak mengubah belief serta perilaku khalayak.

Skin care products is indeed women 's consumed products that will never be having suficient innovation of The innovations to this product 'create a competitive market with the final goal set to the achievement of highest sales amount. The usage of celebrity endorser in marketing campaigns conducted by the producers ofshin care products is one of many ways applied in order to sharpen the competition in the market. The objective of this research is to identzfu should the public be able to generate a form of brand association throughout the whole marketing communications process, and also to observe whether the influence of the celebrity endorser could deliberately transhrm the belief and behavior of the public against the brand. This study is focused to the competence of celebrity endorser and not to other factors. The end result ofthe research shows that there is a phase where the brand associations were generated however the brand and the celebrity endorser are not identicalbv causative to each other. It is also jbund that during the processes of commercial communications which in this case id marketing campaign of skin care products, the influence of celebrity endorser does not cause alterations in public 's belief and behavior."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33833
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasa Pramadani
"Fenomena penggunaan selebriti sebagai endorser dalam komunikasi produk menjadi sebuah tren dan acuan bagi pemasar dalam berkomunikasi dengan konsumen melalui media iklan. Namun membuat konsumen menyukai merek yang diiklankan dan bahkan membuat efek perilaku konsumen melalui atensi untuk membeli bukanlah perkara yang mudah. Sehingga faktor pemilihan selebriti dalam komunikasi produk menjadi hal yang sangat vital karena hal ini menyangkut budget yang akan dikeluarkan oleh perusahaan yang tentunya dalam jumlah nominal yang tidak sedikit.
Strategi dengan menggunakan selebriti dalam banyak penelitian terdahulu memang terbukti secara empiris dapat memberikan efek positif terhadap attitude konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana scorang selebriti dapat meningkatkan efek positif melalui Attitude Toward the Ad (AAD), Attitude Toward the Brand (AAB). dan Purchase Intention (PI) konsumen. Selanjutnya penelitian ini juga mencoba untuk membuktikan dan mengkaji model penelitian sebelumnya mengenai model sekuen Perceived Celebrity Endorser, AAD dan AAB melalui uji statistik efek mediasi AAD. Dalam penelitian ini juga dibahas mengenai perilaku konsumen pada kategori produk yang berbeda (product involvement)
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat kausal. Subjek penelitian menggunakan 92 orang mahasiswa MM Universitas Indonesia kelas reguler sebagai responder. Objek penelitian terdiri dari empat buah iklan cetak yang menggunakan stimulus selebriti dalam hal ini selebriti yang digunakan adalah Tora Sudiro yang cukup dikenal luas oleh masyarakat khususnya di kalangan anak muda dengan kategori produk yang berbeda dengan merek Frestea (teh dalam kemasan) mewakili low involvement dan Suzuki APV (mobil) mewakili produk high involvement.
Berdasarkan pengujian Independent Samples-Z Test diketahui bahwa penggunaan celebrity endorser terbukti secara signiftkan mempunyai perbedaan kearah positif AAD, AAB dan PI dibandingkan tanpa menggunakan celebrity endorser. Terkait dengan kategori produk, dengan metode pengujian yang sama diketahui bahwa AAD dan AAB pada kedua kategori produk tidak terbukti secara signifikan berbeda, perbedaan secara signifikan hanya terjadi pada nilai PI. Hal ini membuktikan kebenaran model Hierarchy Involvement Process dan teori Elaboration Likelihood Model (ELM) bahwa perbedaan utama kategori produk low involvement dan high envolvement terletak pada sifut evaluatif konsumen (affective), di mana pada kategori produk low involvement peran behavior melalui intensi untuk mencoba/trial purchasing (conative) terbentuk terlebih dahulu setelah unsur cognitive. Berbeda dengan kategori high involvement, berlaku model standard learning hierarchy melalui sebuah sekuen yaitu cognitive, affective baru kemudian conative. Konsumen akan berupaya mencari informasi mengenai fitur dari produk serta membandingkan dengan produk lainnya, hingga konsumen merasa yakin akan produk tersebut kemudian membeli sebagai awal dari behaviour.
Berdasarkan uji One Way Anova dan Scheffe Test ditemukan bahwa nilai AAD, AAB, dan PI pada keempat stimuli terbukti berbeda secara signifikan. Hasil Scheffe Test diketahui bahwa pada kategori low involvement akan memiliki perbedaan yang signifikan atas nilai AAD, AAH dan PI kearah positif, sehingga peran celebrity endorser disini sangat panting untuk menimbulkan efek trial dari konsumen. Namun pada high involvement perbedaan hanya terjadi pada nilai AAD, AAB, tidak terbukti pada PI. Dengan demikian peran celebrity endorser hanya sebagai penarik konsumen agar aware dengan iklan dan merek namun tidak dapat menarik atensi konsumen untuk membeli.
Berdasarkan hasil analisis Simple Regression dan Multiple Regression, diperoleh bahwa penggunaan celebrity endorser terbukti secara signifikan dapat mempengaruhi secara langsung AAD dan AAB namun dalam pembentukan AAB efek penggunaan celebrity endorser merupakan sebuah efek mediasi AAD sehingga disimpulkan bahwa penggunaan selebriti dalam komunikasi produk hanya akan dapat terakomodasi pada sebuah media iklan sebagai penghubung pembentukan attitude konsumen terhadap merek.

The phenomenon of using celebrities as endorsers in product communication has become a trend and benchmark for marketer to communicate with consumers through advertising media. In making consumer interest in the advertised brand and even creating consumers behavior through attention to buy are not an easy deal, As a result, the factors to choose celebrities in product communication become a vital one because it concerns the high budget that will be spent by the company.
From the previous research, strategy to use celebrity empirically proven could give a positive effect toward consumers? attitude. This research is conducted to find how far a celebrity could increase positive effect through consumers Attitude Toward the Ad (AAD), Attitude Toward the Brand (AAB) and Purchase Intention (PI). Another purpose is to prove and to review the previous research model about Perceived Celebrity Endorser sequence, AAD, AAB and PI through statistic test mediation effect of AAD. This research is also describing the consumers? behavior in different product categories.
The type of this research is causal research. The subjects are 92 MMUI regular class student as respondent. The object consist of four printed ads which using celebrities stimulus, these ads are using Tora Sudiro who is renown by a lot of people especially young people with different product categories ; Frestea (packaging tea/bottled tea) represent low involvement product and Suzuki APV (cars) represent high involvement product.
Based on Independent Samples-Z Test, the result shows that celebrity endorser stimulus has significantly positive effect toward AAD, AAB and PI compared with not using celebrity endorser. Related to product categories, with the same test shows that AAD and AAB on both product categories are not significantly different, significant difference only happens on PI result. The result prove model theory of Hierarchy Involvement Process and Elaboration Likelihood Model (ELM) that the main difference of low involvement and high involvement product category is on evaluation behavior of consumers (affective), where in low involvement product behavior through intention to buy/trial purchasing (conative) is happens first after cognitive. Different with high involvement product, standard learning hierarchy model works through a sequence cognitive, affective and conative, Consumers try to look and searching the information about feature on product also compared it with other products, until consumers sure/ believes with the product and buying for the first stage of behavior.
Based on One Way Anova and Selene Test, the result show that AAD, and AAB on four stimuli is significantly different. Based on Scheffe Test show that on low involvement categories will be different significantly in AAD, AAB and PI, but is not proved on PI value high involvement categories. With this result celebrity endorse in high involvement product categories just for increasing awareness with the ad and brand but can't improve attention buying of consumers.
Based on Simple Regression and Multiple Regression, the result show that using of celebrity endorser prove significantly influences directly to AAD and AAB but in to build AAB celebrity endorser effect is mediating of AAD effect. With this result conclude that using celebrity endorser on product communication just accommodated in ads media.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>