Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanto
"Penelitian ini meneliti tentang motivasi kerja pegawai di lingkungan Biro Persidangan Sekretariat Jenderal DPR-RI, maupun kinerja pegawai itu sendiri antara lain berupa pelayanan kegiatan persidangan di DPR-RI. Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui gambarang tentang motivasi kerja pegawai di lingkungan Biro Persidangan, selaku tempat diadakannya penelitian tersebut.
Selain itu hal yang pokok dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara variabel motivasi kerja pegawai terhadap variabel kualitas pelayanan kegiatan persidangan di Biro Persidangan Sekretariat Jenderal DPR-RI.
Kerangka teori yang dipergunakan untuk mendukung penelitian ini adalah teori tentang motivasi, meliputi pengertian-pengertian tentang motivasi, teori yang digunakan yang sesuai dengan permasalahan dan teori tentang pelayanan.
Prinsip-prinsip pelayanan juga diuraikan dalam penelitian ini, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan. Selanjutnya dalam peneiitian ini juga mencari hubungan antara kedua teori tersebut untuk dijadikan kerangka pemikiran dalam penelitian ini.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adaiah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah para pegawai di Iingkungan Biro Persidangan Sekretariat Jenderal DPR-Rl, maupun para Anggota DPR-RI. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 139 orang, dan sampel yang diambil adalah 58 orang.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mempergunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Sedangkan teknis analisis data yang dipergunakan adalah teknik deskriptif korelasional. yang dibantu dengan tabel, gambar, dan grafik. Analisis korelasi data diolah dengan bantuan komputer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai di lingkungan Biro Persidangan Sekretariat Jenderal DPR-Rl cenderung dalam posisi sedang, kualitas pelayanan kegiatan persidangan juga dalam posisi sedang. Kemudian antara motivasi kerja pegawai dengan kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Kontribusi motivasi kerja terhadap kualitas pelayanan menunjukkan skor 17%, dengan demikian dapat diartikan bahwa meningkatnya motivasi kerja akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kegiatan persidangan, atau sebaliknya menurunnya motivasi kerja akan membawa dampak menurunnya kualitas pelayanan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Sumartini
"Tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan suatu organisasi adalah dalam rangka mewujudkan suatu tujuan. Tujuan organisasi akan dapat cepat diwujudkan apabila semua komponen dan sumber daya yang dimiliki dapat dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Kinerja sebagai salah satu output dari sumber daya manusia yang berada dalam organisasi merupakan hal terpenting yang selalu harus diupayakan untuk ditingkatkan guna mencapai kinerja organisasi. Banyak faktor dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Di antaranya adalah kepemimpinan dan motivasi.
Pemimpin dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam memimpin, mengarahkan, membimbing, dan memberi teladan bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga mereka dapat melaksanakannya dengan optimal sesuai harapan pimpinan khususnya dan organisasi umumnya. Motivasi yang merupakan kekuatan yang mendorong para pegawai untuk bekerja dengan baik, karena di balik dorongan tersebut terdapat hal-hal yang dianggap dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pegawai.
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan dan motivasi dengan kinerja pegawai di lingkungan Setjen DPR RI khususnya pada Biro Persidangan. Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Untuk mengukur kepemimpinan, Motivasi dan kinerja digunakan pendapat dari Bernad Bass, dkk , Frederick Herzberg dan Thomas S. Bateman. Kinerja pegawai dinilai melalui persepsi atasan langsung terhadap hasil kerja mereka dengan kriteria-kriteria yang dianggap relevan dengan kondisi dan lingkungan kerja. Kepemimpinan seorang atasan dinilai melalui persepsi bawahan mereka. Sedangkan motivasi pegawai dinilai melalui persepsi mereka terhadap pemenuhan hal-hal yang menjadi kebutuhan mereka di lingkungan pekerjaannya.
Populasi penelitian ini adalah pegawai Setjen DPR RI yang ditempatkan di lingkungan biro persidangan sebanyak 149 orang, dengan pengambilan data dilakukan atas dasar sampel 50 orang dengan teknik berstrata, proporsional dan random.
Data diambil dengan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan dengan didukung wawancara langsung dengan responden. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas data dengan korelasi split half method dan rumusSpearman Brown kemudian dilakukan analisis dengan teknik analisis korelasi product moment Pearson, korelasi berganda dan tabel Anova dari analisa regresi linear dengan last square method.
Dari kuestioner yang disebarkan kepada 65 responden, diambil 50 responden sesuai dengan jumlah pengambilan sampel yang ditetapkan yang mewakili populasi sejumlah 149 orang.
Dari data penelitian yang telah valid dan reliabel dilakukan analisis dengan hasil, bahwa :
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan dengan kinerja, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar : 0.950
2. Ada hubungan positif dan signifikan antara variabel motivasi dengan kinerja, dengan nilai koefisien korelasi (r ) sebesar : 0.859
3. Ada hubungan positif dan signifikasi antara variabel kepemimpinan dan motivasi dengan kinerja, dengan nilai koefisien korelasi ( R2 ) sebesar : 0.948
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel-variabel yang diteliti adalah sangat erat.
Adapun saran-saran yang disampaikan berhubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, antara lain :
(1) menekankan pentingnya faktor kepemimpinan dalam upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia pada sebuah instansi pemerintah, seperti Sekretariat Jenderal DPR RI. (2) dalam usaha peningkatan kinerja pegawai pada Sekretariat Jenderal DPR RI, maka perlu pula dipertimbangkan dan diperhatikan faktor-faktor yang akan membangkitkan motivasi kerja pegawai, seperti : (a) diadakannya sistim reward and punishment (b) kesempatan bagi para pegawai untuk terus meningkatkan kemampuan, ketrampilan maupun pengetahuannya (c) sistim pengembangan karir yang berpedoman pada sistim penilaian kinerja yang efektif pada intern organisasi (d) penciptaan linkungan kerja yang kondusif dan sehat dengan membina rasa saling percaya dan transparansi (e) dilakukannya pengawasan langsung yang bersifat membina dan mengarahkan bukan menghakimi.
xvii + 126 halaman + 16 tabel + 3 gambar + 33 lampiran
Daftar pustaka : 34 + 1 artikel+ 6 Peraturan Perundang-undangan (Tahun 1979-2OO2).

the Bureau of Meeting) It is clear that an organization exists to achieve a goal. The objectives of an organization could be accomplished quickly on the condition that all components and the possessed resources are utilized effectively and efficiently.
Performance as an output of the resources possessed by an organization constitutes a significant aspect that should be upgrade aiming at achieving the performance of organization. Amount of factors may affect the works performed by the employees in carrying out their jobs. They are, among others, leadership and motivation.
A leader in executing his function of leadership plays a very important role necessarily to take the lead, to give directions, to guide and to pioneer the staffs in going through with their works, so that they can optimally their performance in conformity with the wishes of the leader, particularly, and ones of the organization, generally. Motivation constitutes a strength which motivates the staffs to have good performance, because there, behind the motivation, it exists many things believed to be able to realize the wishes and to fulfill the needs of the staffs.
The research intends to achieve a goal aiming at comprehending the correlation between leadership and motivation with performance achieved by the staffs of the House of Representatives particularly ones who are at the Bureau of meeting. The research method utilized by the research is quantitative descriptive research.
In measuring leadership, motivation and performance, the research applied the theories and opinions of DR Bernard Bass and his colleagues, Frederick Hersberg and Thomas S. Bateman and his colleagues. The performance achieved by a staff is appraised by the means of perception expressed by his direct supervisor to his achievement in accordance with the criteria?s relevant to the situation and the working environment. Leadership of a supervisor is appraised by the means of perception expressed by his staffs. While motivation of the employees was appraised by the means of their perceptions to the fulfillment of what they need in the working site.
Population of the research was 149 House's staffs employed at the Bureau of session, and compiling the data was done by taking sample of 50 respondents and by applying the methods of random, proportional and layered technique.
The data was handled with care by using a research instrument of questionnaire Which was supported by direct interviews to the respondents. After having examined the validity and reliability of the data by application the split half method correlation and the formula of Spearman Brown, an analyze to the data was accomplished by using the correlation analysis technique of product moment Pearson, multiple correlation and Anova table derived from analyze of linear regression and last square method.
Based on the questionnaires disseminated to 65 respondents, 50 were taken in accordance with the due sampling representing the population of 149 staffs.
From the reliable and valid data, an analyze was carried out, and the results were as follows:
1. There was a significant and positive correlation between leadership with performance, with correlation coefficient value (r) : 0.950
2. There was a significant and positive correlation between motivation with performance, with correlation coefficient value (r) : 0.859
3. There was a significant and positive correlation between leadership and motivation with performance, with correlation coefficient value (R2) : 0.948
It is assumed that there are tight correlations between the variables analyzed in the research.
Some suggestions are proposed relating to the results reflected in the research, among others:
(1) to emphasize on the leadership as a significant factor in enhancing the capacity of the human resources possessed by governmental institutions, such as Secretariat General of the House. (2) in order to enhance the works performed by the House's employees, consideration and attention should be paid to several factors which can generate the motivation of staffs, such as below: (a) reward and punishment system should be implemented (b) any possible chance to improve their capacity, skills and knowledge should be provided (c) career development should be based on the appraisal to the effectiveness of performance at the intern of organization (d) a healthy and conducive working environment should be created by the means of transparency and confidence building (e) direct supervision should be applied aiming at to give guidance and direction, not to judge.
xvii + 126 pages + 16 tables + 3 pictures + 33 annexes
Bibliography: 34 + 1 article + 6 laws and regulations of 1979 - 2002
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damayanti
"The Indonesian 1945 Constitution Article 34 item 3 stipulated that the state is responsible for providing proper health service and public facilities. Based on that, the government attempts to maintain and improve the health quality of the people by building medical service facilities in public areas and working premises. The Secretariat of the DPR RI as part of the government initiative has a medical service unit that provides health care for the DPR Members and their family, as well as for the employees and their family.
In the effort to give a better health care for the employees of the DPR Secretariat, the proponent has conducted a research on the perception on the competence and the motivation of the medical service staff towards the health care they provided for DPR Secretariat employees.
This research was made triggered by increased complaints from the employees who are not satisfied for the service.
The research is made through perceptional method negating the measurement through assessment test. Primary and secondary date was collected by conducting interviews and distributing questioners. The respondents were ranked officials of the DPR Secretariat, the medical service staff, staff of the Bureau of Session, and also DPR Members. The theoretical frameworks are theories on competence, motivation and public services. Method used is qualitative descriptive.
The finding of the research shows that competence of the medical services staff is not adequate. Although their competence, knowledge and skill are sufficient, but the competence of their attitude and behavior in providing services to the clients, the DPR employees, is relatively poor, so is their work motivation. They are mainly providing service based on obligation rather than the motivation to provide health care.
This research also found that poor motivation of most medical service staff is caused by the absence of objective, and the unfulfilled needs of the staff. Their position as functional staff with specific skill and scope of duties has limited them to take a structural position or be promoted or mutated to other units. If feels a need to give them a particular reward to enhance their motivation.
These researches conclude that those two factors widely affect the level of satisfaction of the DPR Secretariat employees towards medical services. Their low motivation contributes to the poor competence of attitude and behavior in providing services to client/patients. in giving the services, the medical service staff simply do things based on their education and skill, rather than providing services based on inter personal matters as required in any medical service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S8480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Susanto
"Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah adanya kebijakan Pemerintah tentang pemecahan kembali Departemen Perindustrian dan Perdagangan menjadi dua. Hal tersebut menuntut adanya penyusunan kembali struktur yang ada, terutama di Departemen Perdagangan yang selama ini dikesankan menginduk pada Departemen Perindustrian. Di samping itu masih ada gejala bahwa struktur organisasi yang ada dirasakan sudah tidak relevan lagi. Gejala ini ada kecenderungan berimplikasi pada dorongan dan gairah kerja pegawai dalam menjalankan tugasnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara restrukturisasi dengan motivasi pegawai pada Biro Umum dan Humas Sekretariat Jenderal Departemen Perdagangan.
Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori restrukturisasi yang dikemukakan oleh Pasmore, Gouillart dan Kelly, serta Robbins. Sedangkan teori motivasi diambil dari pendapat Herzberg, Leavitt dan Duncan.
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai Biro Urn urn dan Humas Setjen Departemen Perdagangan yang berjumlah 264 orang. Kemudian dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel sebesar 160 orang, sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah disproportionate stratified random sampling.
Data yang dikumpulkan melalui angket dianalisis dengan statistik korelasi Product Moment dengan, menggunakan program SPSS versi 12.
Hasil analisis dan pengujian terungkap hal-hal sebagai berikut: 1) pelaksanaan restrukturisasi pada Biro Umum dan Humas Sekretariat Jenderal Departemen Perdagangan mencapai 72,22 %, masuk kategori "baik". 2) Tingkat motivasi pegawai pada Biro Umum dan Hubungan Masyarakat mencapai 75,16 %, masuk kategori tinggi. 3) korelasi antara restrukturisasi dengan motivasi pegawai pada Biro Umum dan Humas sebesar 0,470, termasuk tingkat hubungan ?cukup kuat". Dan hubungan tersebut adalah signifikan, karena t hitung 6,6936 > t tabel 1,960. 4) Pengaruh restrukturisasi terhadap motivasi pegawai sebesar 22,09 %, sedangkan sisanya sebesar 77,91 % menunjukkan bahwa selain restrukturisasi, ada faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi motivasi pegawai, yang perlu diteliti lebih lanjut. Pengaruh restrukturisasi terhadap motivasi pegawai tersebut, memiliki tingkat signifikansi yang tinggi karena nilai sig 0,009 < 0,05.

Background of this study is government policy in regard to re-divide the Department of Industry and Commerce in two. Such policy requires rearranging the existing structure, specifically to the Department of Commerce that considered nesting onto the Department of Industry. Additionally, there are indications that the existing organizational structures were no longer relevant. As it likely implied employees' motivation and fervor of their duties.
This study intended to recognize correlation between restructuring and employees' motivation upon Public Relations and General Bureau of the Department of Commerce General Secretariat.
Theoretical basis in this study is the theory of restructuring noted by Pasmore, Gouillart and Kelly, and Robbins. Whereas motivational theory taken from Herzberg, Leavitt and Duncan.
This study was using survey method with quantitative approach. Population involved within the study was 264 employees of Public Relations and General Bureau of the Department of Commerce General Secretariat. And by using Slovin formula, there are 160 employees sampled, while the sampling method was disproportionate stratified random sampling.
Data collected through questionnaires and analyzed with Product Moment correlation statistics, by using SPSS version 12.
Testing and analysis resulted the following: 1) restructure executed upon Public Relations and General Bureau of the Department of Commerce General Secretariat that reaches 72,22%, deemed "good?. 2) Public Relations and General Bureau employees' motivation were reaching 75,16%, and it categorized as high. 3) Correlation between restructure and employees' motivation on the General Bureau and Public Relations was 0,470, and it deemed "quite tight". And the correlation was significant, since the t-count was 6,6936 > t-table 1,960. 4) Restructure influence toward employees' motivation was 22,09% whereas the rest was 77,91%, which shoed that other than restructure, there are factors that also influential toward employees' motivation, which are need to be further studied. Restructure influence toward the employees' motivation, has a high significance since the sig. was 0,009 < 0,05.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S8560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hanurawati
"Penelitian ini dilakukan di Biro Kepegawaian Sekre¬tariat Jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengetahui bagaimana pengaruh atau hubungan tingkat peme - nuhan kebutuhan fisiologis, sosial, keamanan, penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri terhadap semangat kerja pe¬gawai Biro Kepegawaian sekretariat jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, diguna¬kan metode penelitian deskriptif analitis-dengan sampel se¬banyak 100 responden melalui teknik pengambilan sampel se¬cara berkelompok (cluster sampling).
Sedangkan untuk menganalisa data digunakan uji sta¬tistik I?ank Kendali ('t ) pada taraf uji L 0,05.
Melalui uji statistik tersebut diketahui bahwa tingkat signifikan¬si untuk tingkat pemenuhan kebutuhan fisiologis adalah se¬besar 1,5676595? atau p (HO) = 0,0559, untuk tingkat peme¬nuhan kebutuhan sosial sebesar 1,372361391 atau p (HO) - 0,0853, untuk tingkat pemenuhan kebutuhan akan keamanan sebesar 1,19259208 atau p (HO) =0,1170, untuk tingkat pe¬menuhan kebutuhan akan penghargaan sebesar 1,70033625 atau P (HO) = 0,01*1*6, dan untuk tingkat pemenuhan kebutuhan ak¬tualisasi diri sebesar 2,36181972 atau p (HO) = 0,0091.
Hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa tidak ada hubungan atau pengaruh antara tingkat pemenuhan kebutuhan fisiologis, sosial, dan kebutuhan keamanan dengan semangat kerja seseorang. Sebaliknya terdapat hubungan atau penga - ruh antara tingkat pemenuhan kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri dengan semangat kerja seseorang.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S3870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desmaniar
"Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi dan menuju organisasi yang lebih baik, hal tersebut tidak terlepas dari bagaimana secara seorang pemimpin di dalam menggalang kerja sama dan dapat menggerakkan, mempengaruhi serta memotivasi bawahannya sehingga bawahan dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab akan bekerja dengan kinerja yang tinggi dalam mencapai tujuan organisasi. (Stephen Robbin : 1996: 71).
Berdasarkan pemahaman diatas mendorong minat penulis untuk meneliti dan untuk mengetahui serta untuk memperoleh gambaran tentang kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja pegawai Biro Umum Setjend Departemen Kehakiman dan HAM. Disamping itu juga untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai dan hubungan motivasi kerja dengan kinerja pegawai serta untuk mengetahui hubungan kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja pegawai.
Dalam penelitian ini populasi sekaligus sampel adalah pegawai di Biro Umum Setjend Departemen Kehakiman dan HAM yang berjumlah 75 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap responden dan diolah secara deskriptif kuantitatif maupun analisis deskriptif korelasional dengan menghitung tingkat hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat Dengan Teknik Spearman Rho. Dan untuk mengetahui hubungan secara bersama dengan menggunakan korelasi ganda.
Hasil penelitian dengan distribusi frekuensi menunjukkan bahwa penilaian terhadap kepemimpinan cukup baik atau tinggi dan kinerja pegawai tinggi. Kemudian hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja memiliki hubungan yang signifikan, besar hubungan tersebut positif, sedang dengan angka korelasi ( r = 0,501 ), motivasi kerja dengan kinerja memiliki hubungan yang signifikan, positif dan sedang dengan r = 0,429 dan antara kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama dengan kinerja memiliki hubungan signifikan, positif dengan r = 0,568, besar hubungan tersebut berpedoman kepada interpretasi koefisien korelasi adalah sedang. Disamping itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kontribusi variabel kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama terhadap kinerja adalah sebesar 32.3%, sedangkan 67.7% dipengaruhi oleh faktor lain di luar faktor kepemimpinan dan motivasi kerja.
Dengan demikian variabel kepemimpinan dan motivasi kerja merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai Biro Umum sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pimpinan terutama untuk meningkatkan kinerja pegawai Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Kehakiman dan HAM. Selain itu pimpinan perlu lebih memperhatikan dan memperbaiki serta meningkatkan motivasi pegawai sehingga motivasi meningkat yang akan diikuti peningkatan kinerja pegawai.

Relation Leadership And Motivation Work With Performance Officer Of Public Bureau Departmental Secretariat General Of Judgment And Human Right Leadership represent one of the very important factor in reaching target and target a organization and go to better organization, the mentioned is not quit of how aly leader in look after same activity and can move, influencing and also motivate its subordinate so that subordinate wittingly and feel responsibility will work with high performance in reaching the target of organization.
Pursuant to understanding of above pushing writer enthusiasm to check and to know and also to obtain picture about leadership, motivation work and performance officer of public Bureau Setjend Department of Judgment and HAM. Beside that also to know relation among leadership with officer performance, relation motivate with officer performance and also relation among motivation and leadership work by together with officer performance.
In this research of population at the same time sample officer in public Bureau Setjend Department of Judgment and HAM amounting to 75 people. Technique data collecting conducted by propagating questioner to responder and processed descriptively quantitative and also descriptive analysis of correlational by counting relation level among Variable Tied With Technique of Spearman Rho. And to know relation together by using double correlation that is with regression.
Result of research with frequency distribution indicate that assessment to high or good enough leadership and high level employee performance. Then relation among leadership with performance have relation which is significant, big of the relation positive, with correlation number (r = 0,501), motivation work with performance have relation which is significant, positive and is with r = 0,429 and among motivation and leadership by together with performance have relation which is significant, positive with r = 0,568 is, big the relation be guided by correlation coefficient interpretation is.
Beside that result of research also indicate that leadership variable contribution and motivation work together to performance is equal to 32.3 %, while 67.7 % influenced by other factor outside leadership factor and activity motivation.
Thereby both variable that is activity motivation and leadership represent variable having an effect on to officer performance, so that can be made by guidance in decision making and policy of head public Bureau of Secretariat General Department of Judgment and Human right especially in the effort improving officer performance. Besides head need more paying attention and improve and also improve motivation factors and condition, so that motivate officer activity mount. At the height of motivation work officer hence officer performance will mount and is higher."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kisa DS., Moch.
"Masalah pokok dalam tesis ini adalah bahwa kondisi Sumber Daya Manusia di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR-RI baik kualitas maupun kuantitas dirasakan belum memadai dihadapkan sejumlah tuntutan Anggota Dewan yang harus dipenuhi.
Kerangka teori yang digunakan dalam tesis ini mengemukakan konsep-konsep tentang sumber daya manusia dan manajemen kepegawaian yang meliputi konsep umum peningkatan sumber daya manusia diambil dari rumusan yang tercantum dalam GBHN 1993, fungsi-fungsi operasional manajemen kepegawaian diambil dari pendapat Edwin B. Flippo yaitu pengadaan pegawai, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Juga dikemukakan model analisisnya.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Jenis populasinya adalah pegawai Sekretariat Jenderal DPR-RI dengan mengambil sampel secara acak dan purposive dan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh temuan-temuan sebagai berikut bahwa dalam organisasi Sekretariat Jenderal DPR-RI belum sepenuhnya didukung dengan pegawai yang memadai baik kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini disebabkan karena implementasi sistem pengadaan, sistem pendidikan dan pelatihan dan sistem pengembangan karir belum sepenuhnya mengacu pada sistem manajemen kepegawaian yang baik dan benar.
Sebagai saran perbaikan yang disampaikan adalah bagi sistem pengadaan : perlu dibuat analisis jabatan, uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan serta memanfaatkan tes psikologi. Bagi sistem pendidikan dan pelatihan : perlu peningkatan institusi yang menangani Diktat, peningkatan sarana/prasarana dan peningkatan metode belajar mengajar. Bagi sistem pengembangan karir perlu peningkatan obyektifitas penilaian DP-3, perlu dibuatnya Pola Karir Pegawai dan perlu pemanfaatan tes psikologi dalam proses promosi jabatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Sutharsa W., authot
"Untuk mengatasi kesulitan biaya serta dalam rangka bantu para pegawai negeri memperoleh rumah, pemerintah telah mengeluarkan kebijaksanaan melalui rumah-rumah negeri kepada pegawai negeri, baik sipil maupun ABRI dengan cara sewa-beli. Dalam hal ini pemerintah menyerahkan rumah tersebut pada pegawa negeri dan pegawai negeri membayar harganya secara diangsur. "
Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>