Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusnaeni
"Di tengah meningkatnya persaingan untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang terus berubah, saat ini banyak perusahaan menggunakan sejenis piranti lunak yang banyak dikenal dengan istilah ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mengelola rantai suplai untuk menunjang strategi saingnya. Namun demikian, implementasi sistem Enterprise Resource Planning sering menghadapi hambatan-hambatan yang pada akhirnya mengurangi tingkat keefektifannya.
Akar masalah ini seringkali berhubungan dengan budaya organisasi dan perusahaan dimana sistem tersebut dioperasikan. Sistem Enterprise Resource Planning telah diaplikasikan lebih dari 4 tahun di PT. XYZ Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja rantai suplai perusahaan itu. Namun demikian, meskipun sistem ERP dapat menyediakan informasi tepat waktu, pemakai sistem ERP system di PT. XYZ Indonesia masih menggunakan cara lain seperti panggilan telepon dan penggunaan media laporan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Situasi ini sebagian besar diakibatkan oleh ketidakmampuan pengguna sistem untuk mengendalikan dan memonitor semua unsur yang ada di dalam sistem karena kurangnya pelatihan, komunikasi dan kepercayaan. Kerangka teori yang menjadi landasan penelitian ini adalah teori mengenai rantai suplai.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Oliver Wight ABCD Checklist yang akan mengungkap bagaimana PT. XYZ Indonesia menggunakan sistem ERP dan budaya pemakai yang ada di lingkungan sistem itu. The Oliver Wight ABCD checklist merupakan metode untuk mengevaluasi kinerja perusahaan sebagai pemakai sistem Enterprise Resource Plannings. Metode ini banyak digunakan sejak pertengahan tahun 1970-an. Metode ini memberikan panduan bagi perusahaan untuk mengetahui jeda antara kinerja saat ini dan kinerja terbaik dan mengetahui wilayah yang memerlukan perbaikan.
Metode yang digunakan menunjukkan bahwa PT. XYZ Indonesia merupakan pemakai sistem ERP kelas B. Pemakai sistem banyak menggunakan sistem dalam pekerjaannya dan perusahaan telah dapat memperoleh berbagai keuntungan seperti mengingkatnya kecepatan dalam pelayanan pelanggan dan komunikasi yang efisien antar tingkat dalam rantai suplai. Namun demikian, kurangnya pelatihan dan pendidikan bagi pemakai dan kurangnya kepercayaan akan keakuratan data telah menyebabkan penggunaan sistem menjadi tidak efektif. Hambatan-hambatan lain yaitu kurangnya penyampaian informasi dan proses pengendalian/monitor telah secara signifikan menurunkan kemampuan sistem untuk dapat berfungsi secara optimal.

Amid increasing competition to satisfy ever-changing demands customers, many firms today are employing a type of software commonly known as ERP (Enterprise Resource Planning) to manage their supply chain and to sustain their competitive strategies. However, the implementation of Enterprise Resource Planning system often faces hurdles which eventually decrease its effectiveness.
The root of this problem related to the organization and the people culture surrounding the system environment. Enterprise Resource Planning system has been in place for more than 4 years at PT XYZ Indonesia aimed at enhancing supply chain performance. However, despite ERP systems? ability to provide real-time information, users of ERP system at PT. XYZ Indonesia still use second option of communication such as phone calls and spreadsheet utilization to meet their information requirements. This situation is mostly caused by users? inability to control and monitor all elements embedded on the system owing to lack of training, communication and trust. The theoretical framework underpinning this research is based on the supply chain theory.
The analysis method used in this research is the Oliver Wight ABCD checklist that will reveal how PT XYZ Indonesia has typically used their ERP system and user?s behavior surrounding the system. The Oliver Wight ABCD checklist is a widely-used method to assess a firm?s performance as an Enterprise Resource Planning system user. This checklist has been in use since mid 1970s. It provides a guideline for companies to view the gap between current performances against best practice and diagnose which area is in need for improvement.
The method reveals that PT. XYZ Indonesia classified as a class B user, ERP system is enterprise-widely used at PT. XYZ Indonesia. Users have been working closely with the system and the company is able to generate various benefits such as responsiveness in customer service function and efficient communication between the supply chain stages. However, lack of training and education for users and lack of trust on information data accuracy has resulted in ineffective system usages. Other existing hurdles: lack of information-sharing and control/monitoring process had also significantly degraded system?s capability to work on its full potential."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24448
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samei Komayadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari implementasi ERP
terhadap sistem supply chain management perusahaan. Model penelitian yang
digunakan berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shuai,
Su, & Yang (2007). Model penelitian tersebut menjelaskan hubungan antara ERP
benefit, kompetensi perusahaan, dan supply chain performance. Dalam model
penelitian tersebut menggambarkan bahwa ERP benefit merupakan variabel bebas
yang mempengaruhi kompetensi perusahaan, dan kompetensi perusahaan
merupakan variabel bebas yang akan mempengaruhi kinerja supply chain
management perusahaan. Penelitian ini melibatkan 50 responden yang berasal dari
berbagai perusahaan yang sudah menerapkan ERP dan SCM di perusahaan
mereka. Data yang digunakan didapatkan dari kuesioner yang dikirimkan kepada
responden. Penelitian ini meng-hipotesiskan bahwa lima ERP benefit akan
memberikan pengaruh positif pada sistem supply chain management perusahaan.
Lima ERP benefit tersebut terdiri dari operational, managerial, strategic, IT
infrastructure, dan organizational benefit. Sedangkan kompetensi perusahaan
terdiri dari operational process, planning and control process, dan behavioral
process. Analisa regresi linier berganda akan digunakan untuk menguji hipotesis
yang telah dibuat. Hasil dari penelitian ini memberikan bukti bahwa implementasi
ERP memberikan pengaruh yang positif terhadap performa supply chain
management perusahaan.

ABSTRACT
This research investigates the influence of ERP integration on firm competence in
Supply Chain Management system. A conceptual research model was proposed
based on previous research by Shuai, Su, & Yang (2007). The framework
explaining the relationship between ERP benefit, firm competence, and supply
chain performance. The framework describing an ERP benefits as an independent
variable that will impact the firm competency in supply chain, and firm
competency is an independent variable that will impact the firm supply chain
performance. This research involves 50 respondent from various firms which is
applying ERP and SCM to strengthen their business process. The data from firms
collected through questionnaire. This research also hypothesize five construct of
ERP benefit will positively impact the firm competencies in SCM. The influence of
ERP define by five ERP benefit consist of operational benefit, managerial benefit,
strategic benefit, IT infrastructure benefit, and organizational benefit. This
research will use multiple regression analysis to analyze the data and testing the
hypothesize. The result provide an evidence that ERP implementation has a
positively significant impact on firm supply chain performance."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Marthayori
"Penelitian ini menganalisis tentang Critical Success Factor yang berpengaruh terhadap implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di PT XYZ dan peran stakeholder PT XYZ dalam mendukung keberadaan Critical Success Factor tersebut dilihat dari perspektif pengguna ERP di PT XYZ. Critical Success Factor dalam penelitian ini terdiri dari 13 faktor dan penulis dapatkan dari salah satu jurnal ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 faktor tersebut, semuanya berpengaruh terhadap implementasi ERP di PT XYZ. Penelitian juga menunjukkan bahwa peran stakeholder akan sangat menentukan keberhasilan implementasi ERP di suatu perusahaan.

This research analyzes Critical Success Factor that influence the implementation of Enterprise Resource Planning (ERP) system at PT XYZ and role of PT XYZ stakeholders in supporting the existence of these Critical Success Factor based on ERP users perspective at PT XYZ. These Critical Success Factor consist of 13 factors and obtained from one of scientific journal. This research shows that all of 13 factors had an impact on ERP implementation at PT XYZ. This research also shows that the role of stakeholders will greatly determine the success of ERP implementation in a company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Raditia Sakha Dhipa
"Implementasi sistem ERP di PT XYZ pada awalnya memiliki harapan untuk melakukan simplifikasi terhadap pulau-pulau aplikasi dan mencapai value chain alignment dalam hal proses distribusi media dari berbagai penerbit di Indonesia. Namun, berdasarkan dokumen business blueprint PT XYZ diketahui bahwa manfaat dari implementasi sistem ERP dirasa kurang maksimal, dari 135 business blueprint yang rencananya akan terpenuhi melalui penerapan sistem ERP hanya 57 yang berhasil terpenuhi. Salah satu penyebab kurang maksimalnya manfaat dari implementasi sistem ERP tersebut dadalah rendahnya tingkat penerimaan pengguna akhir terhadap sistem ERP.
Dalam penelitian ini dibangun model teoritis yang menjelaskan penerimaan pengguna akhir terhadap sistem ERP. Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari model Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1986). Kemudian dilakukan penyebaran kuesioner kepada 350 responden yang merupakan pengguna sistem ERP di PT XYZ. Data yang dikumpulkan dari kuesioner kemudian digunakan untuk menguji kerangka pemikiran atau hipotesis- hipotesis dengan menggunakan tahapan pada Structural Equation Modeling (SEM).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel pada Technology Acceptance Model (TAM) yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap implementasi sistem ERP di PT XYZ adalah Perceived Usefulness, Attitude Towards System Use, dan Perceived Ease of Use yang dipengaruhi oleh dua variabel lain yaitu User Involvement dari perspekti individu dan Training dari perspektif organisasi.

Implementation of ERP systems in PT XYZ initially had hopes to make simplification towards the islands of application and achieve value chain alignment in terms of the distribution of media from various publishers in Indonesia. However, based on the business blueprint document of PT XYZ is known that the benefits of implementing ERP systems is considered less than the maximum, of 135 business blueprint which planned to be met through the implementation of ERP systems, only 57 were successfully met. One of the things that cause the benefit of the implementation of ERP system become less maximum is the low level of end-user acceptance of the ERP system.
In this study constructed a theoretical model that describes the end-user acceptance of the ERP system. The model used in this study is an adaptation of the model of the Technology Acceptance Model (TAM) developed by Davis (1986). Then conducted questionnaires distribution to 350 respondents who are the users of ERP systems in PT XYZ. Data collected from the questionnaire were then used to test the framework or hypotheses using the stages on Structural Equation Modeling (SEM).
Based on the results of this study it can be concluded that the variables on the Technology Acceptance Model (TAM) that affect the user’s acceptance of the ERP system implementation in PT XYZ is Perceived Usefulness, Attitude Towards System Use, and Perceived Ease of Use which is influenced by two other variables, namely the User Involvement from the perspective of individuals and Training from the perspective of the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titiek Tjahjaningsih
"ABSTRAK
Proyek implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) di PT XYZ mencakup
modul Financial Management, Material Management, dan Human Resource
Management. Proyek dikeijakan mulai 9 Mei 2005 sampai dengan 8 Nopember
2006, dilanjutkan perpanjangan dukungan konsultan {Go Live Support Extension)
sampai dengan 8 Mei 2007.
Implementasi ERP mengintegrasikan proses bisnis dengan aplikasi pendukung
untuk mendapat manfaat: 1) Tersedianya sumber data dan informasi yang tepat
waktu dan akurat dari satu sumber, dan dapat dimanfaatkan secara bersama oleh
seluruh anggota organisasi; 2) Akuntabilitas lebih baik; 3) Kontrol terhadap
pengeluaran menggunakan fungsi “active budget checking".
Tugas Akhir ini bertujuan: 1) Menganalisa proses perubahan pada implementasi
ERP di PT XYZ, 2) Mengetahui hambatan yang dihadapi berkaitan dengan aspek
manusia, khususnya pada modul Human Resource Management; 3) Menemukan
alternatif solusi serta rekomendasi intervensi untuk mengatasi hambatan agar
memperoleh hasil lebih baik.
Dari hasil analisa berdasarkan dokumentasi dan wawancara, diperoleh kesimpulan
bahwa proses manajemen perubahan dan alih pengetahuan tidak beijalan
sempurna, sehingga belum semua fasilitas dan sub modul HRM dioperasikan.
Faktor lain yang menyebabkan implementasi ERP kurang berhasil adalah belum
ada budaya berbagi pengetahuan di lingkungan perusahaan.
Untuk menyukseskan implementasi ERP, maka 1) Manajemen atas harus mau
terlibat aktif dalam proses perubahan sebagai faktor kunci meraih sukses; 2)
Adanya tim yang solid dan tangguh dengan kepemimpinan kuat utnuk memimpin
perubahan; 3) Sistem penghargaan dan imbalan yang mampu memotivasi
perubahan; 4) Mempunyai strategi perubahan yang tepat dan konsisten
menjalankannya; 5) Membangun budaya berbagi pengetahuan dengan
memanfaatkan inisiatif manajemen pengetahuan sesuai dengan nilai-nilai
perusahaan: Saling percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar."
2007
T37658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alviansyah Kuswidyatama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesuksesan implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di PT AG dengan menggunakan DeLone-McLean Information System Success Model. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dimensi kualitas sistem informasi yaitu kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan tidak berdampak signifikan terhadap penggunaan berkelanjutan, namun berdampak signifikan terhadap tingkat kepuasan pengguna. Tingkat kepuasan pengguna berdampak positif terhadap penggunaan berkelanjutan namun tidak berdampak signifikan terhadap net benefit pengguna. Penggunaan berkelanjutan sistem ERP berdampak signifikan terhadap net benefit pengguna.

This research aims to analyze factors that affecting Enterprise Resource Planning (ERP) implementation success on PT AG using DeLone-McLean Information System Success Model. Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM) is used as analysis method. The results showed that three quality dimensions of information system such as system quality, information quality and service quality are not significantly affected on extended use, but they are significantly affected on user satisfaction. Moreover, user satisfaction has significant impact on extended use, but it has no significant impact on user?s net benefit. Extended use of ERP system has significant impact on user?s net benefit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardhono
"Implementasi sistem ERP merupakan satu dari tiga COTS yang menjadi program strategis Bank Indonesia. Sistem ERP akan menggantikan beberapa aplikasi yang saat ini digunakan untuk mendukung proses bisnis. Horizontal silo pada proses bisnis dan aplikasi serta keragaman infrastruktur pendukung menjadi permasalahan dalam layanan sistem informasi. Tujuan implementasi sistem ERP adalah adopsi praktek terbaik dalam proses bisnis.
Implementasi ERP dapat meningkatkan akurasi dan konsistensi data, namun memiliki berbagai risiko dalam proses akuisisinya. Tingkat utilisasi sistem informasi pada organisasi berpeluang meningkatkan risiko, sehingga penting untuk menjalankan manajemen risiko. Tujuan organisasi menjalankan manajemen risiko adalah menjaga organisasi tetap dapat berkontribusi kepada bangsa dan negara.
Tujuan dari karya akhir ini adalah menyusun profil risiko dan rekomendasi pengendalian pada implementasi sistem ERP. Kerangka kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah kerangka kerja manajemen risiko enterprise ISO 31000:2018.
Data yang digunakan dalam analisis risiko didapat dari Focus Group Discussion (FGD), wawancara dan dokumen pelaksanaan proyek. Hasil analisis terhadap daftar risiko menyatakan bahwa terdapat 19 risiko, diataranya 17 dapat diterima, satu risiko dihindari dan satu risiko dialihkan ke pihak ketiga. Dari 19 risiko tersebut, dukungan satuan kerja bisnis, kebijakan adopsi best practice, komunikasi internal dan eksternal, sistem ERP sesuai kebutuhan bisnis, system implementor yang kompeten merupakan pengendalian yang memiliki nilai signifikan terhadap penurunan tingkat risiko implementasi sistem ERP.

ABSTRACT
The implementation of an ERP system is one of the three COTS that are Bank Indonesias strategic programs. The ERP system will replace several applications that are currently used to support business processes. Horizontal silos in business processes and applications and the diversity of supporting infrastructure are problems in information system services. The purpose of implementing an ERP system is the adoption of best practices in business processes.
ERP implementation can improve the accuracy and consistency of data, but has various risks in the acquisition process. The level of information system utilization in organizations has the opportunity to increase risk, so it is important to run risk management. The aim of the organization to run risk management is to keep the organization able to contribute to the nation and the country.
The purpose of this final paper is to develop a risk profile and control recommendations on the implementation of an ERP system. The framework used in this study is the ISO 31000: 2018 Enterprise Risk Management.
The data used in risk analysis is obtained from Focus Group Discussion (FGD), interviews and project implementation documents. The results of the analysis of the risk register state that there are 19 risks, 17 can be accepted, one risk is avoided and one risk is transferred to a third party. Of the 19 risks, the support of business units, best practice adoption policies, internal and external communications, ERP systems according to business needs, competent implementor systems are controls that have a significant value in reducing the risk level of ERP system implementation."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Andhita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko sampai dengan pemilihan strategi perlakuan risiko pada tahap implementasi sistem ERP di Perum BULOG. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis sebab akibat menggunakan fishbone diagram serta pemeringkatan risiko menggunakan Analytic Hierarchy Process AHP. Penelitian ini berhasil mengidentifikasikan sembilan belas faktor risiko pada tahap implementasi sistem ERP di Perum BULOG. Berdasar hasil evaluasi risiko, diperoleh dua faktor risiko dengan peringkat dampak tinggi, lima belas faktor risiko dengan peringkat dampak sedang, dan dua faktor risiko dengan peringkat dampak rendah. Analisis sebab akibat menggunakan fishbone diagram berhasil menemukan lima akar masalah, yaitu perencanaan strategis yang tidak efektif, rekayasa ulang proses bisnis yang tidak memadai, keahlian dan pengetahuan yang terbatas, sistem yang kompleks, dan sosialisasi yang terbatas.

The objective of this research is identify risk factors to selection of appropriate risk treatment strategies in the ERP system implementation in Perum BULOG. This research uses a qualitative approach with causal analysis using fishbone diagram and risk rating using the Analytic Hierarchy Process AHP . This research has identified nineteen risk factors of the ERP system implementation in Perum BULOG. Based on a risk assessment, there are two risk factors with high impact rating, fifteen risk factors with moderate impact rating, and two risk factors with low impact rating. Causal analysis using the fishbone diagram success to find five root of the problems, namely an ineffective strategic planning, inadequate business process reengineering, limited skills and knowledge, complexity of the system, and limited socialization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Heidy Rosari
"ERP merupakan singkatan dari tiga elemen kata, yaitu Enterprise (perusahaan), Resourse (sumber daya) dan Planning (perencanaan). Penelitian ini membahas mengenai pengembangan sistem produk ERP pada PT Pupuk Sriwidjaja dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). Analisis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan sistem yang dilakukan perusahaan sesuai dengan framework SDLC kecuali saat pelaksanaan Business Process Reengineering (BPR) yang umumnya dilakukan bersamaan dengan pemilihan konsultan. Tim proyek memutuskan untuk melakukan Business Process Reengineering (BPR) terlebih dahulu dan melakukan lelang untuk memilih konsultan setelahnya. Alasan dilakukannya BPR terlebih dahulu adalah agar analisis BPR lebih tajam.

ERP is an abbreviation of the word of three elements, namely Enterprise, Resourse and Planning. This study discusses the development of the ERP system in PT Pupuk Sriwidjaja, based on System Development Life Cycle (SDLC). Qualitative analysis used in this study show that the development of the system by the company has already suitable with the SDLC framework except when implementing Business Process Reengineering (BPR) which is generally performed in conjunction with the selection of consultants. The project team decided to undertake Business Process Reengineering (BPR) and conduct the auction prior to selecting a consultant thereafter. The reason is that BPR has strong analysis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Dariato
"PT Probindo Artika Jaya menetapkan jika perusahaan akan membangun sistem pengawasan yang terintegrasi.Implementasi sistem pengawasan tersebut diwujudkan dalam bentuk Enterprise Resource Planning (ERP). Untuk suksesnya implementasi, fase pra-implementasi harus dilakukan dengan cermat. Salah satu faktor pentingnya pada fase pra-implementasi adalah penilaian kondisi perusahaan saat ini. Penelitian ini fokus untuk menilai kesiapan perusahaan (ERP Readiness) dalam mengimplementasi sistem ERP.
Penelitian ini menggunakan kerangka mottaghi (Mottaghi, 2010). Kerangka ini menggunakan logika fuzzy yang mampu menyederhanakan perhitungan dan menghasilkan hasil yang lebih presisi untuk data kualitatif seperti kesiapan implementasi perusahaan. Pengumpulan data diperoleh melalui proses wawancara dengan pihak top managementdan observasi. Critical Success Factor (CSF) pada kerangka ini berjumlah 27 yang dibagi kedalam tiga kategori yaitu faktor strategis, faktor taktis, dan faktor operasional. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa nilaikesiapan perusahaan masih tergolong rendah. Perusahaan masih belum siap untuk mengimplementasi ERP.
Faktor yang terlemah pada perusahaan adalah faktor taktis, hal ini disebabkan belum efektifnya manajemen proyek, masih mengandalkan intuisi dalam menyusun komposisi tim, dan belum adanya penilaian terhadap resiko yang muncul. Perbaikan organisasi dilakukan dengan melakukan dokumentasi, standarisasi, dan evaluasi pada semua aktivitas yang terlibat baik yang sifatnya strategis, taktis ataupun operasional.

PT Probindo Artika Jaya decides to build an integrated monitoring system. The system is Enterprise Resource Planning (ERP). Excellence in pre-implementation will lead definitely to a successfull implementation. Assessing the readiness of the company for implementing ERP is part of pre-implementation phase. This research is focus to assess the readiness (ERP Readiness) of a company in implementing an ERP system.
This research using mottaghi framework(Mottaghi, 2010). This framework use fuzzy logic to simplify the calculation and finally leads to a more precise result to determine qualitative problems like readiness of a company for ERP implementation. Fact obtain through interviews with the top management and observation. CSF to assess the readiness classified in three categories of strategic, tactical and operational. According to this study, the readiness for ERP implementation of thiscompany was low.
The lowest factor in this company is tactical factor, it is because project management is not effective, using intuition to compose a team, and there is no risk assessment.Improvementsinthe organizationis done bydocumentation, standardization, andevaluationof allactivitiesthat areinvolved in bothstrategic, tacticaloroperational factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>