Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Setyawati
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T24836
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Setyawati
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fatin
"Inkontinensia urin merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia. Lansia mengalami penurunan fungsi sistem tubuh salah satunya adalah perkemihan. Permasalahan ini dapat ditangani dengan berbagai macam intervensi diantaranya adalah intervensi senam kegel dan bladder training yang menjadi terapi lini pertama dalam penanganan masalah inkontinensia urin. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti dapat memberikan gambaran asuhan keperawatan masalah inkontinensia urin dengan senam kegel dan bladder training. Hasil yang didapatkan selama 3 minggu melakukan intervensi adalah terdapat penurunan derajat inkontinensia urin dari sedang ke ringan dengan menggunakan kuesioner ISI dan perubahan interval serta frekuensi berkemih sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi. Intervensi ini dapat dilakukan di panti werdha untuk mengurangi angka kejadian inkontinensia urin di panti werdha.

Urinary incontinence is a common health problem in the elderly. The elderly experience a decline in body system functions, one of which is urination. This problem can be treated with various interventions, including Kegel exercises and bladder training, which are the first line therapy in treating urinary incontinence problems. The aim of this research is that researchers can provide an overview of nursing care for urinary incontinence problems using Kegel exercises and bladder training. The results obtained during the 3 weeks of intervention were a decrease in the degree of urinary incontinence from moderate to mild using the ISI questionnaire and changes in the interval and frequency of urination before and after the intervention. This intervention can be carried out in nursing homes to reduce the incidence of urinary incontinence in nursing homes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anny Rosiana Masithoh
"Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh Latihan Ketrampilan sosial terhadap kemampuan sosialisasi pada lansia yang mengalami kesepian di Panti wredha. Desain penelitian ini adalah quasi experimental, pre-post test with control group. Tempat penelitian di Panti Wredha A (Intervensi) dan Panti Wredha B (Kontrol) di Kabupaten Semarang. Sampel penelitian adalah 27 lansia kelompok intervensi dan 28 lansia sebagai kelompok kontrol yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan skor kemampuan sosialisasi lansia setelah dan sebelum dilakukan Latihan Ketrampilan Sosial. Terdapat peningkatan kemampuan sosialisasi pada lansia pada kelompok intervensi. Rekomendasi penelitian ini adalah Latihan Ketrampilan Sosialisasi direkomendasikan pada lansia dengan kesepian.

The aim of this research was to analyze the correlation between social skill training and socialization ability of eldery with loneliness in nursing home. This research used quasi experimental pre-post test with control group design. The research took place at nursing home 'A' for intervention group with 27 subjek and nursing home ?B? for control group with 28 subjek.
The result showed a significant difference of elderly socialzation ability before and after that there was training with social skill training. It is proved by an increase of social ability of eldery in intervention group. This research recommended that social skill training needs to be given in elderly with loneliness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hidayati
"ABSTRAK
Pasien stroke biasanya mengalami disfungsi, termasuk gangguan eliminasi karena
neurogenic bladder. Residu urin digunakan untuk melihat kemampuan dalam
pengosongan kandung kemih. Penelitian ini bertujuan membandingkan residu urin
antara bladder training yang waktu dimulainya/inisiasi sejak pasien stroke pasca fase
akut dengan yang dimulai satu hari sebelum kateter dilepas. Desain penelitian
menggunakan Quasy experiment post-test-only design with a comparison group dan
pengambilan sampel menggunakan metode purposive random sampling. Residu urin
diukur dengan alat bladder scan dan dicatat dalam lembar observasi. Pengaruh bladder
training pada kelompok treatment dan kelompok kontrol terhadap volume residu urin
diuji dengan uji t independen. Rata-rata residu urin pada kelompok treatment lebih kecil
(54,00 ml dengan SD= 144,22 ml) dibandingkan rata-rata volume residu urin kelompok
kontrol (101,71 ml dengan SD= 42,55 ml). Hasil uji t independen menunjukkan tidak
ada perbedaan volume urin residu pada kelompok treatment dan kelompok kontrol
(p=0,84). Dengan demikian institusi pelayanan perlu mempertimbangakan
mengembangkan sistem dan membuat prosedur tetap untuk tindakan bladder training
dan perawat perlu melakukan bladder training sebelum kateter urin dilepaskan.

ABSTRACT
The stroke patients usually experience with various dysfunction, including disturbance
in elimination because of neurogenic bladder. Urine residue can be used to detect the
bladder function in contracting and voiding urine. This research was aimed to compare
bladder training initiation after stroke patients have passed the acute phase and one day
before the urine catheter was removal. This research was used Quasy experiment
posttest-only design with a comparison group design. The sample in this research taking
by purposive random sampling method. Urine residue measuring with bladder scan and
recorded in the observation sheet. The mean of urine residue in the treatment group was
smaller (54,00 ml with SD=144,22 ml) if compared with the urine residue volume in
control group (101,71 ml with SD=42,55 ml). The influence bladder training in both of
treatment and control groups and the differences of the urine residue volume was
analyzed with t test independent, there wes no differences between urine residue volume
in the groups (p=0,84). Therefore the health institution must consider to develop the
system and made a procedure in bladder training program’s and the nurse must do
bladder training before the urine catheter was removal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Egalita Azzahra
"Latar Belakang
Overactive bladder (OAB) adalah kondisi medis yang menyebabkan keinginan untuk buang air kecil yang sering dan mendadak. Gangguan ini cukup umum ditemukan dan dapat menurunkan kualitas hidup, terutama pada populasi lansia. Meskipun terdapat berbagai pilihan terapi OAB, efek samping dari pengobatan farmakologis sering menyebabkan penghentian terapi. Asuhan mandiri akupresur dapat menjadi alternatif yang efektif. Namun, perlu diketahui bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai terapi ini, masih belum banyak diketahui oleh masyarakat, termasuk di kalangan lansia. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional yang dilakukan di Panti Werdha Wisma Mulia, Jakarta, pada bulan September-Oktober 2024. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan 42 lansia menggunakan kuesioner yang mencakup Overactive Bladder Symptom Score (OABSS) dan penilaian tingkat pengetahuan mengenai terapi akupresur.
Hasil
Sebanyak 61,9% lansia mengalami overactive bladder, dengan 33,3% di antaranya termasuk kategori OAB ringan dan 28,6% termasuk kategori OAB sedang. Tidak ditemukan kasus OAB berat. Selain itu, tingkat pengetahuan mengenai terapi akupresur di kalangan lansia cukup bervariasi, dengan mayoritas memiliki pengetahuan yang baik. Kesimpulan
Proporsi OAB pada lansia di panti jompo wilayah Jakarta cukup tinggi. Tingkat pengetahuan lansia mengenai terapi akupresur sudah cukup baik. Namun, pengetahuan ini masih bisa ditingkatkan untuk memaksimalkan penggunaan terapi akupresur sebagai terapi alternatif yang potensial untuk mengelola gejala OAB secara sederhana dan tanpa efek samping yang signifikan.

Introduction
Overactive bladder (OAB) is a medical condition characterized by frequent and sudden urges to urinate. This condition is relatively common and can significantly reduce the quality of life, particularly in the elderly population. Although there are various treatment options for OAB, the side effects of pharmacological treatments often lead to discontinuation. Self-care through acupressure may be an effective alternative. However, public knowledge of this therapy, especially among the elderly, needs to be assessed. Method
This descriptive study with a cross-sectional design was conducted at Panti Werdha Wisma Mulia, Jakarta, during September-October 2024. Data were collected through interviews with 42 elderly individuals using questionnaires that included the Overactive Bladder Symptom Score (OABSS) and an assessment of their knowledge about acupressure therapy.
Results
A total of 61.9% of the elderly had overactive bladder, with 33.3% categorized as having mild OAB and 28.6% as having moderate OAB. No severe OAB cases were found. In addition, the level of knowledge about acupressure therapy among the elderly varied, with the majority showing good knowledge.
Conclusion
The proportion of OAB among the elderly in a nursing home in Jakarta is relatively high. The elderly's knowledge of acupressure therapy is generally good but could be further improved to maximize the use of acupressure as a potential alternative therapy to manage OAB symptoms with minimum side effects.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surahman Hakim
"Inkontinensia urin tekanan (IUT) merupakan kondisi bocornya urin saat tekanan
intrabdominal meningkat. Tatalaksana konservatif seperti latihan kegel (LK) yang
merupakan pilihan pertama dalam penanganan kasus IUT. Namun, terdapat
hambatan seperti kepatuhan yang buruk serta ketidakmampuan pasien
mengontraksikan otot panggul, ketika menjalani program LK sehingga mengalami
kegagalan dan berlanjut pada tindakan operasi. Penelitian ini bertujuan menyusun
buku panduan LK untuk membantu kepatuhan pasien dalam melakukan LK dan
menganalisis luaran subjektif, klinis, kepatuhan, serta kekuatan kontraksi otot dasar
panggul pada pasien yang berlatih LK selama 12 minggu. Penelitian ini memiliki
desain eksplorasi sequential mixed-method research yang terdiri atas penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif bertujuan menyusun buku
panduan LK baku menggunakan tahapan analyze, design, development,
implementation, and evaluation (ADDIE) dan penelitian kuantitatif
mengujicobakan buku panduan LK tersebut dalam praktik klinis dan dievaluasi
efektivitasnya dalam menangani IUT. Penelitian berlangsung sejak Agustus 2020
sampai September 2022, di berbagai rumah sakit seperti RS dr.
CiptoMangunkusumo, RS Fatmawati, RSCM Kintani, RS Buah Hati Ciputat dan
Pamulang, RS Prikasih, dan RS YPK Mandiri. Luaran yang dievaluasi pada
penelitian kuantitatif adalah gejala subjektif yang diukur berdasarkan kuesioner
IIQ-7 dan UDI-6, gejala klinis yang diukur berdasarkan 1-hour pad test, kekuatan
otot dasar panggul dengan perineometer, dan kepatuhan pasien. Buku panduan LK
berhasil disusun menggunakan metode ADDIE dan diujicobakan pada tahap
penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah 178 pasien IUT dari berbagai rumah
sakit dan 148 berhasil mengikuti penelitian hingga selesai. Setelah 12 minggu LK
terdapat perbaikan gejala subjektif, gejala klinis, dan kekuatan otot panggul yang
bermakna. Tidak ada perbedaan gejala subjektif yang bermakna antara kelompok
intervensi dan kontrol. Terdapat perbedaan gejala klinis, kekuatan otot dasar
panggul, dan kepatuhan yang bermakna pada kelompok intervensi dan kontrol.
Buku panduan LK yang berhasil disusun menggunakan metode ADDIE berhasil
meningkatkan gejala subjektif, klinis, kekuatan otot panggul, dan kepatuhan pasien
IUT dalam melakukan LK. Jika dibandingkan kontrol, pasien yang menggunakan
buku panduan LK memiliki perbaikan gejala klinis, peningkatan kekuatan otot
panggul, dan peningkatan kepatuhan yang bermakna.

Stress Urinary Incontinence (SUI) is a condition in which urine leaks when intraabdominal pressure increases. Worldwide, many women have suffered from SUI. Conservative management, one of which is Pelvic Floor Muscle Training (PFMT), is the first choice in handling IUT cases. However, various obstacles, such as poor compliance and the inability of women to contract the pelvic muscles, are often encountered by women undergoing the PFMT program. They would be likely to fail and undergo surgery. This study aimed to create a PFMT Guidebook and evaluate the effectiveness in improving subjective, clinical, compliance, and pelvic floor muscle contraction of SUI women after twelve weeks. This study was an exploratory sequential mixed-method research design consisting of qualitative and quantitative research. This qualitative study aims to compile a standardized PFMT guidebook using the ADDIE stage and quantitative research to test the PFMT guidebook in clinical practice and evaluate its effectiveness in dealing with SUI. This process took place from August 2020 untill September 2022 in various hospital centers such as CiptoMangunkusumo Hospital, Fatmawati Hospital, Kintani RSCM, Buah Hati Pamulang and Ciputat Hospitals, Prikasih Hospital, and YPK Mandiri Hospital. The outcomes evaluated in this quantitative study were subjective symptoms measured by the IIQ-7 and UDI-6 questionnaires, clinical symptoms measured by the 1-hour pad test, pelvic floor muscle strength using a perineometer, and patient compliance. ADDIE method helped us to create a PFMT guidebook. There were 178 SUI women from various hospitals recruited. 148 of them successfully followed this study to completion. After 12 weeks of PFMT, compared to the control group, there was no difference in clinical symptoms. There were significant differences in clinical symptoms, pelvic floor muscle strength, and adherence between the intervention and study groups. The PFMT guidebook created using the ADDIE method improved subjective, clinical symptoms, pelvic muscle strength, and SUI patient compliance in performing PFMT. Compared with controls, patients who used the PFMT manual significantly improved clinical symptoms, increased pelvic muscle strength, and increased compliance."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdiana
"Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan tingkat stres dan strategi koping pada lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga dan di Panti Sosial Tresna Wredha Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Jenis penelitian adalah analitik deskriptif menggunakan desain deskriptif komparatif. Sampel berjumlah 112 lansia berumur 60 tahun atau lebih. Pengambilan sampel dengan cara total sampling pada lansia di wilayah Panti dan multistage random sampling pada lansia di rumah. Analisa hasil penelitian meliputi analisa univariat dan bivariat yang mengunakan uji statistik Independent t-test dan regresi linear. Hasil penelitian membuktikan tingkat stres lansia di Panti lebih tinggi dibandingkan dengan lansia di keluarga. Strategi problem focused coping dan emotion focused coping lebih sering digunakan lansia di Panti, strategi religous coping lebih sering digunakan lansia di keluarga dan tidak ada perbedaan strategi seeking social support coping antara kedua tempat tinggal lansia. Ada hubungan strategi problem focused coping, emotion focused coping, seeking social support coping dan religous coping dengan tingkat stres pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan strategi religious coping menurut umur pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi problem focused coping, strategi emotion focused coping menurut jenis kelamin pada lansia di keluarga. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi problem focused coping menurut pendidikan pada lansia di keluarga. Ada perbedaan tingkat stres menurut pekerjaan pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi emotion focused coping lansia menurut status pernikahan di keluarga dan di Panti. Mengingat stres dan strategi koping merupakan hal yang erat hubungan dengan lansia yang memiliki perubahan hidup secara kompleks maka perawat dan bagian terkait perlu melakukan berbagai intervensi untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia.

The purpose of this research to find the differences between levels of stress and strategies coping on the elderly living at home with the family and in Panti Social Tresna Wredha sub District Peusangan in Bireuen District. Type of research is using descriptive analytical with comparative descriptive design approach. Sample of 112 elderly aged 60 years or more. Sampling with a total sampling area on the elderly in Panti and multistage random sampling in the elderly in family. Analysis of results of research include analysis univariat and bivariat the test statistics using Independent t- test and linear regression. Results of research to prove the level of stress on the elderly in Panti higher than the elderly in the family. Problem focused coping and emotion focused coping strategies are often used more the elderly in Panti, religious coping strategy is often used more the elderly in family and no differences in seeking social support coping strategy between the elderly living. There were relationship between problem focused coping, emotion focused coping, seeking social support coping and, religious coping strategies with the level of stress on the elderly in the family and in Panti. There was difference the use of religious coping strategy according to age on the elderly in family and in Panti. There were differences levels of stress, the use of problem focused coping and emotion focused coping strategies according to gender on the elderly in family and in Panti. There were differences levels of stress and the use of problem focused coping strategy according to education on the elderly in family. There was difference levels of stress according to employment on the elderly in family and in Panti. There was differences levels of stress and the use of emotion focused coping strategy according to marriage status on the elderly in family and in Panti. In regarding of stress and strategies coping have a relationship with elderly which has complez cbange in life style, so that nurse of community and related instances require the intervention in order to improve health and quality life style of elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26582
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdiana
"Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan tingkat stres dan strategi koping pada lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga dan di Panti Sosial Tresna Wredha Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Jenis penelitian adalah analitik deskriptif menggunakan desain deskriptif komparatif. Sampel berjumlah 112 lansia berumur 60 tahun atau lebih. Pengambilan sampel dengan cara total sampling pada lansia di wilayah Panti dan multistage random sampling pada lansia di rumah. Analisa hasil penelitian meliputi analisa univariat dan bivariat yang mengunakan uji statistik Independent t-test dan regresi linear. Hasil penelitian membuktikan tingkat stres lansia di Panti lebih tinggi dibandingkan dengan lansia di keluarga. Strategi problem focused coping dan emotion focused coping lebih sering digunakan lansia di Panti, strategi religous coping lebih sering digunakan lansia di keluarga dan tidak ada perbedaan strategi seeking social support coping antara kedua tempat tinggal lansia. Ada hubungan strategi problem focused coping, emotion focused coping, seeking social support coping dan religous coping dengan tingkat stres pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan strategi religious coping menurut umur pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi problem focused coping, strategi emotion focused coping menurut jenis kelamin pada lansia di keluarga. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi problem focused coping menurut pendidikan pada lansia di keluarga. Ada perbedaan tingkat stres menurut pekerjaan pada lansia di keluarga dan di Panti. Ada perbedaan tingkat stres dan strategi emotion focused coping lansia menurut status pernikahan di keluarga dan di Panti. Mengingat stres dan strategi koping merupakan hal yang erat hubungan dengan lansia yang memiliki perubahan hidup secara kompleks maka perawat dan bagian terkait perlu melakukan berbagai intervensi untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia.

The purpose of this research to find the differences between levels of stress and strategies coping on the elderly living at home with the family and in Panti Social Tresna Wredha sub District Peusangan in Bireuen District. Type of research is using descriptive analytical with comparative descriptive design approach. Sample of 112 elderly aged 60 years or more. Sampling with a total sampling area on the elderly in Panti and multistage random sampling in the elderly in family. Analysis of results of research include analysis univariat and bivariat the test statistics using Independent t-test and linear regression. Results of research to prove the level of stress on the elderly in Panti higher than the elderly in the family. Problem focused coping and emotion focused coping strategies are often used more the elderly in Panti, religious coping strategy is often used more the elderly in family and no differences in seeking social support coping strategy between the elderly living. There were relationship between problem focused coping, emotion focused coping, seeking social support coping and, religious coping strategies with the level of stress on the elderly in the family and in Panti. There was difference the use of religious coping strategy according to age on the elderly in family and in Panti. There were differences levels of stress, the use of problem focused coping and emotion focused coping strategies according to gender on the elderly in family and in Panti. There were differences levels of stress and the use of problem focused coping strategy according to education on the elderly in family. There was difference levels of stress according to employment on the elderly in family and in Panti. There was differences levels of stress and the use of emotion focused coping strategy according to marriage status on the elderly in family and in Panti. In regarding of stress and strategies coping have a relationship with elderly which has complex change in life style, so that nurse of community and related instances require the intervention in order to improve health and quality life style of elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sari
"ABSTRAK
Depresi adalah penyakit yang seringkali tidak terdeteksi namun secara nyata menurunkan kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan menggunakan teknik random sampling pada 143 responden lansia. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Geriatric Depression Scale (GDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40,6 % lansia menderita depresi, terdiri dari lansia dengan depresi ringan 25,9% dan yang depresi berat ada 14,7%. Hasil penelitian menyarankan agar pihak panti memberikan bekal ilmu dan pelatihan kepada para petugas di panti untuk menangani lansia depresi.

ABSTRACT
Depression is a disease that is often not detected but significantly decreased quality of life for the elderly. The purpose of this study was describing the level of depression in the elderly in Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 and 03 East Jakarta. This is a descriptive research design using simple random sampling technique in 143 elderly respondents. Research instrument used was the Geriatric Depression Scale (GDS). The results showed that 40.6% elderly suffering from depression, consisting of elderly people with minor depression 25.9% and 14.7% have major depression. The results suggest that the institution provides knowledge and training provision for officials dealing with the depressed elderly in institution of elderly."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>