Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Howard, W. Jeffery
Cambridge, UK: Cambridge Strategy, [date of publication not identified]
657.45 HOW c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Suwandi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Frans Agustinus
"Mengukur dan menganalisa biaya kualitas (Cost Of Quality) adalah suatu langkah awal dalam program manajemen kualitas. Sistem COQ adalah batu loncatan dalam peningkatan kepentingan dikarenakan COQ-related activities mengkonsum sebanyak 25% atau lebih dari sumber daya yang digunakan oleh perusahaan.
Akutansi biaya tradisional, dimana yang menjadi fungsi utamanya adalah penilaian inventori dan penentuan pendapatan untuk laporan finansial eksternal, sehingga tidak dapat melingkupi informasi COQ yang dibutuhkan. Namun, kekurangan-kekurangan ini dapat dengan mudah diatasi dengan activity-based costing (ABC). ABC menggunakan dua langkah prosedur untuk mendapatkan akurasi biaya dari bermacam objek-objek biaya dan melacak sumber dari biaya pada aktivitas dan kemudian melacak biaya dari aktivitas pada objek biaya.
Kegagalan-kegagalan kegiatan pengendalian di PT. X dalam mengurangi kegagalan produk, antara lain adalah kurangnya kegiatan pencegahan dan penilaian dalam mengantisipasi kegagalan produk yang terjadi, dan kegiatan pencegahan yang dilakukan cenderung lebih bersifat mencegah, tidak khusus dilakukan menangani kegagalan utama yakni waste, serta belum dilakukannya pembuatan data lengkap mengenai kegiatan pada biaya kualitas sehingga informasi yang diperoleh kurang lengkap.

Measured and analyze Cost Of Quality (COQ) is a first step in management quality program. Cost Of Quality system is a stepping stone in upgrading priority because cost of quality-related activities consume 25 % or more of using company resources.
Traditional Cost Accounting which is the main goal is inventory assess and income statement for external financial report, so this analyze system cannot covered all of cost of quality information needed. Nevertheless, this lack of information can be easily overcome by using Activity-Based Costing (ABC). ABC has two steps of procedure for gathering cost accuration from many of cost object and tracing sources from cost to activities and then trace activities to cost object.
Restraint activities failures in PT. X can cause defect product, these are minimum prevention and appraisal activities in anticipating defect product that occur, prevention activities was consider only to- prevent, not prior for solving major failure in this matter is waste and bad filling data activities for cost of quality so the information have it is not quite comprehensive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niftira Jalanti Hanif
"Kualitas yang buruk ternyata menimbulkan biaya yang besar. Berdasarkan kenyataan tersebut, perusahaan mulai merasakan pentingnya untuk mengevaluasi quality cost. Sebagian besar perusahaan mengelompokkan quality cost ke dalam empat kategori besar, yaitu: internal failure cost, external failure cost, prevention cost dan appraisal cost. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan quality cost merupakan hal yang sulit, karena sistim akuntansi yang ada belum memungkinkan untuk menelusuri quality cost secara langsung. Oleh karena itu hams dilakukan estimasi dan perlu dukungan dari semua pihak di dalam perusahaan. Pada PT. Waskita Karya Cabang IV, penghitungan dan pengevaluasian quality cost akan lebih bermanfaat bila dilakukan per proyek, karena setiap proyek memiliki karakteristik khusus. Penulis menyarankan agar disusun anggaran quality cost sebelum proyek dimulai, dan membuat quality cost report secara periodik, agar dapat meningkatkan perencanaan dan pengendalian terhadap biaya yang harus dikeluarkan, untuk memperoleh kualitas yang di inginkan. Dengan pengendalian quality cost yang baik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan dan mengendalikan kualitas basil pekerjaannya, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Satu hal yang hams diingat adalah bahwa quality cost bukanlah merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah kualitas. Quality cost hanya merupakan alat manajemen untuk melakukan pengukuran dan penganalisaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Kristiani Setiadi
"Proses Quality Function Deployment (QFD) mengkuantifikasikan kebutuhan eksplisit dan implisit dan konsumen, menghubungkan kebutuhan tersebut dengan engineering requirements. Proses Value Analysis (VA) membuat alokasi sumber daya secara optimal menurut level kepenlingan dari fungsi produk. Dengan mengkombinasikan aplikasi roofs QFD dan VA, yang dinamakan QFDVA, maka akan mungkin membuat alokasi biaya yang optimum untuk setiap engineering requirements yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. QFD VA juga memungkinkan evaluasi biaya dari setiap fungsi produk. Lebih jauh lagi, metodologi QFDVA dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam pengembangan produk dan meningkatkan nilai dari produk tersebut.
Penelitian skripsi ini menerapkan QFDVA pada pengembangan produk lemari pakaian di PT. Olympic Fumiture. Penerapan QFDVA diiakukan dengan menggali setiap kebutuhan implisit dan eksplisit dari konsumen terhadap produk, mengetahui tingkat kepentingan setiap kebutuhan dan menerjemahkarmya ke dalam engineering requirements, serta menentukan alokasi biaya yang optimum untuk memenuhi setiap kebutuhan konsumen. Penerapan QFDVA ini telah meningkatkan nilai produk Iemari pakaian dari sisi pemenuhan terhadap kebutuhan konsumen dan sisi pengalokasian sumber daya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.

Quality Function Deployment (QFD) process quantities customer explicit and implicit needs, relating them with engineering requirements. Value Analysis (VA) process establishes an optimal allocation of resources according to the importance level of product functions. By combined application of QFD and VA tools, here named QFDVA, it is possible to establish optimum cost values for each engineering requirement according to the customer needs. It is also possible to evaluate the cost of each product Function. Furthermore, the methodology provides a lool that supports decision making in product development and enhance value of products.
This study applied QFDVA in product development of wardrobe at PT. Olympic Furniture. Application of QFDVA is done by identifying every implicit and explicit needs of the customer, finding the importance level of every needs, translating the needs into engineering requirements, and determining the optimum costs allocation to fullill every customer needs. The application of QFDVA has improved the value of the wardrobe from the aspect of customer needs’ fulfillment and company’s resources allocation to fulfill the needs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Harini Paramita
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kualitas audit terhadap tingkat manajemen laba dan cost of equity pada perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP second tier. Berbeda dari penelitian terdahulu, penelitian ini mempertimbangkan karakteristik perusahaan yang diaudit oleh kedua tipe KAP tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linear pada sampel yang dipilih dengan menggunakan propensity-score matching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAP big 4 tidak memiliki perbedaan kualitas audit dengan KAP second tier dalam kemampuannya membatasi manajemen laba yang diukur dengan akrual diskresioner. Selain itu, KAP big 4 dan KAP second tier juga tidak memiliki perbedaan kualitas audit dalam perspektif investor yang diukur dengan cost of equity.

This research aims to give empirical evidence about the association of audit quality to earning management and cost of equity on firms audited by big 4 auditors compared to firms audited by second tier auditors. Unlike prior researches, this research considers characteristics of the firm audited by the two types of auditors. The test was done by using linear regression on sample selected by using propensity-score matching. The result shows that big 4 auditors has no differences on audit quality from second tier auditors in limiting earning management measured by discretionary accrual. In addition, big 4 auditors and second tier auditors also have no differences on audit quality in investor perspective measured by cost of equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Christiana Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari efektivitas dewan komisaris dan komite audit, kepemilikan keluarga dan kualitas audit terhadap biaya ekuitas perusahan. Penelitian ini menggunakan sampel 68 perusahaan manufaktur (340 observasi) yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa efektivitas dewan komisaris dan komite audit berpengaruh signifikan negatif terhadap biaya ekuitas. Kepemilikan keluarga yang diukur dengan hak kendali keluarga berpengaruh signifikan positif terhadap biaya ekuitas. Sementara itu kualitas audit yang diukur dengan KAP big four dan non big four tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya ekuitas.

This research aims to examine the effect of the effectiveness of board commissioners and audit committee, family ownership and audit quality on cost of equity. The sample of this research are 68 manufacture firms (340 observations) listed in Indonesia Stock Exchanges period 2008-2012. This study gives evidence that the effectiveness of the Board Commissioners and Audit Committee have a negative significant effect on cost of equity. Family ownership measured by family control rights have a positive significant effect on cost of equity. Meanwhile, audit quality measured by KAP big four and non big four have no significant effect on cost of equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Kurnia Adi
"ABSTRAK
Tiga karakteristik penting pada suatu produk agar dapat bertahan dan diterima oleh pelanggan adalah kualitas, fungsionalitas dan biaya, yang disebut Survival Triplet. Pada produk baja, karakteristik fungsionalitas dan kualitas telah ditentukan oleh standar sehingga hanya tersisa karakteristik biaya yang harus diatur sebaik mungkin. Penerapan Lean Six Sigma LSS dan Value Engineering VE memberikan efek penurunan biaya dengan pendekatan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesesuaian respon model integrasi VE-LSS terhadap penerapan Lean, Six Sigma dan VE pada proses steelmaking. Model integrasi antara VE dan LSS dibuat dengan memodifikasi konsep VE Value = Function/Cost . Integrasi LSS kedalam kerangka VE akan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang berujung pada biaya Cost yang lebih rendah dengan tetap mempertahankan karakteristik fungsionalitas dan kualitas produk. Hasil analisa menunjukkan penerapan VE-LSS secara bersamaan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya pada proses steelmaking sehingga diperoleh biaya yang lebih rendah. Hasil tersebut sesuai dengan model integrasi VE-LSS yang telah dibuat.

ABSTRACT
There are three main characteristics the product to be survived and accepted by customers which are functionality and quality which is internally associated with cost and externally with price, the cost so called Survival Triplet. In the case of steel products, functionality and quality of product are specified in the product standard. Hence, cost is the only remaining characteristic that should be well managed. The implementation of Lean, Six Sigma LSS and Value Engineering VE by different approaches lead to cost reduction. The objective of the study is to test response suitability of integration model of VE LSS according to implementation of Lean, Six Sigma and VE in the steelmaking process. Integration model between VE and LSS developed by modify original VE concept Value Function Cost . Integration of LSS in the VE framework enhanced resource consumption efficiency that lead to lower Cost while maintaining functionality and quality characteristic of products. The analysis showed the implementation of VE LSS simultaneously increased the efficiency of resource in the steelmaking process that lead to lower cost. These results were in conformity with the constructed integration model of VE LSS."
2016
T47416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Matz, Adolph
Dallas: South-Western Publishing Company, 1967
657.4 MAT c I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>