Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fenny Juliantini
"Bank Indonesia sebagai lembaga Negara yang independen dituntut untuk semakin transparan dan akuntabel dalam setiap pelaksanaan tugasnya dan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Untuk mendukung tugas tersebut diperlukan sistem perencanaan yang terintegrasi yang dapat menunjang transparansi dan akuntabilitas melalui kerangka tata kelola yang lebih baik. Pada tahun 2004 diputuskan untuk meningkatkan kerangka perencanaan strategis dengan menggunakan Balanced Scorecard (BSC) dengan menggunakan strategy map dan Key Perfomance Indicator pada Sistem Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Kineija (SPAMK).
Balanced Scorecard (BSC) yang diperkenalkan oleh Robert S Kaplan dan David P. Norton memberikan alternatif baru bagi penilaian kinerja. BSC memberikan gambaran utuh dari kineija dengan menghubungkan pencapaian tujuan jangka pendek kedalam tujuan strategis jangka panjang, melalui penetapan rasio-rasio kunci yang kritis dan strategis. BSC juga merupakan alternatif penerapan dan pengelolaan tujuan strategis perusahaan dengan lebih efektif dan efisien. Menurut konsep BSC strategi organisasi perlu dipetakan, disosialisasikan, dan dijabarkan kebawah agar setiap bagian maupun individu dalam bekeija dan beraktifitas terfokus pada strategi organisasi.
Sejak FORSTRA (Forum Strategis) tahun 2005, Bank Indonesia memasukkan Destination Stalament 2008 untuk memandu isi scorecard Bank Indonesia-Wide dan satuan keija, serta untuk memperbaiki penyelarasan (alignment) organisasi.
Penulisan karya akhir ini dimaksudkan untuk melihat apakah balanced scorecard BI-Mde telah sesuai dengan destination statement yang ditetapkan, dan bagaimana scorecard tersebut diturunkan ke level satuan kerja Direktorat Pengawasan Bank 3 (DPB3). Lebih lanjut akan diuraikan hal-hal yang telah dilakukan dalam implementasi balanced scorecard dan memberikan masukan untuk hal yang belum dilaksanakan dalam implementasi.
Satuan Keija Direktorat Pengawasan Bank 3 (DPB3) Bank Indonesia merupakan salah satu satker yang memiliki kontribusi bagi pencapaian sasaran strategis Bank Indonesia yang keempat yaitu Meningkatkan Kesehatan dan Efektivitas Sistem Perbankan serta Stabilitas Sistem Keuangan. Untuk memandu pencapaian sasaran strategis tersebut telah dibuat scorecard di level satuan kerja yang diturunkan dari scorecard Bl-Wide.
Scorecard tersebut kemudian di petakan dalam strategy map untuk meneijemahkan strategi. Dalam implementasi selanjutnya dari SPAMK berbasis balanced scorecard dan untuk mencapai organisasi yang fokus terhadap strategi {strategy focused organisatiori) maka perlu untuk menjadikan strategi sebagai bagian dari pekeijaan sehari-hari. Perlu diingat bahwa strategi merupakan proses yang berkesinambungan tidak berhenti pada satu titik tertentu, hal ini karena adanya perubahan baik dilingkungan internal maupun eksternal organisasi. Direktorat Pengawasan Bank 3 (DPB3) dituntut agar selalu sigap dan tanggap terhadap perubahan yang terjadi. Dukungan dari para pemimpin baik dilevel puncak maupun pada level satuan kerja sangat diperlukan sebagai agen perubahan yang mendukung program transformasi.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25770
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Desy Chaerani
"Penilaian Kinerja yang dilakukan selama ini dapat merubah prinsip - prinsip manajemen yang digunakan, pada masa sekarang pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari perspektif keuangan tetapi juga melihat perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif penumbuhan dan perspektif pembelajaran. Pengukuran kinerja dengan keempat perspektif ini disebut dengan konsep Balanced Scorecard merupakan konsep pengukuran kinerja dari sistem manajemen suatu perusahan yang dilakukan tehadap perspektif keuangan dan non keuangan seperti yang tersebut diatas.
Penerapan Balanced Scorecard yang tepat akan sangat berguna bagi Bank Indonesia dalam menilai kinerja organisasi terutama untuk mengetahui serta mendeteksi sejak dini terjadinya inefisiensi dalam perusahaan, terjadinya kerugian serta karyawan yang tidak memiliki kapabilitas ataupun hal - hal lain yang membuat kinerja perusahaan menurun ataupun mengalami kerugian. Selain itu dengan penerapan Balanced Scorecard yang sesuai dengan perusahaan maka penentuan KPI dapat mencakup sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan masukan - masukan kepada Bank Indonesia dalam penerapan Balanced Scorecard, terutama dalam menentukan tolak ukur yang lebih memadai untuk setiap perspektif yang ada pada Balanced Scorecerd disesuaikan dengan kondisi lembaga / instansi serta sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
Bank Indonesia (BI) Bank Sentral memiliki culture yang merupakan faktor penentu keberhasilan yang memberikan keunggulan dan nilai tambah. Adapun Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) yaitu Kompetensi, Integritas, Transparansi dan Akuntabilitas (KITA / KOMPAK). Untuk meneaapkan Balanced Scorecard lebih lanjut maka perlu adanya komitmen serta dukungan dari seluruh personel yang ada dalam organisasi. Selain pemahaman dan penerapan Bank Indonesia core value pads setiap personel juga mendukung penerapan Balanced Scorecard supaya berjalan dengan lancar.
Untuk itu diperlukan proses interaksi yang lebih intensif antara penyusun konsep SPAMK dengan para pekerja, disaru pihak guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari para pekerja dan dipihak lain untuk mendapatkan feedback bagi penyempurnaan sistem. Untuk Pelaksanaanya diperlukan dukungan dan komitmen manajemen puncak serta integritas yang tinggi dari setiap individu yang terkait dalam penilaian.
Menurut konsep BSC strategi organisasi perlu dipetakan, disosialisasikan dan dijabarkan kebawah agar setiap individu dalam bekerja dan beraktivitas berfokus pada strategi yang tepadu. Corporate scorecard memiliki posisi strategis untuk mengkoordinasikan sistem manajemen strategik, yaitu berperan dalam prose manajemen kinerja yang berorientasi jangka pendek dalam mengelola operasi, dan juga berperan dalam jangka panjang dalam proses pengelolaan strategi, yaitu memperbaharui dan menguji strategi, sehingga memberikan landasan pross pengelolaan strategi yang berkelanjutan.
Disamping itu Corpoate scorecard juga berfungsi sebagai sarana untuk menjembatani kesenjangan manajerial bagi pengelolaan human capital dan struktural capital yang masing masing merupakan komponen knowledge capital. Corporate scorecad mengkoordinasikan dan menyelaraskan aktifitas struktural capital dalam bentuk proses kerja, cars kerja, budaya kerja, koordinasi, kinerja kelompok, dsb, sehingga akan memberikan kontribusi pada peningkatan knowledge capital dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi lembaga instansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Lestari
"ABSTRAK
Penelitian atas perancangan balanced scorecard pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan adalah untuk mengevaluasi strategi dan sistem pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan oleh PT. Bank Danamon Indonesia Tbk dan merumuskan sistem pengukuran kinerja pada PT.
Bank Danamon Indonesia Tbk dengan menggunakan konsep balanced scorecard sesuai misi, visi dan strategi perusahaan selaras dengan upaya manajemen mengadakan perbaikan berkelanjutan di berbagai bidang dalam rangka menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif komparatif, yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan menggunakan sumber literatur, artikel, dan referensi yang berhubungan dengan konsep balanced scorecard. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan riset di PT. Bank Danamon Indonesia Tbk untuk mendapatkan data-data tersebut kemudian dibandingkan dengan sistem pengukuran kinerja berdasarkan balanced scorecard. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sistem pengukuran kinerja di PT. Bank Danamon Indonesia Tbk masih menitikberatkan pada pengukuran kinerja keuangan yang bedasarkan analisis data-data laporan keuangan sebagai sarana pengukuran kinerja perusahaan. Selain itu, perusahaan masih memandang pengukuran kinerja finansial dan non finansial sebagai dua hal penting yang tidak
mempunyai keterkaitan. Hal ini memberikan ketidakseimbangan dan kesan bias terhadap nilai perusahaan sesungguhnya dan menyebabkan visi, misi dan strategi perusahaan belum berjalan secara maksimal. Dengan menggunakan konsep balanced scorecard yang mencakup perspektif finansial dan non finansial (pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan) maka pengukuran kinerja akan lebih komprehensif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, saran yang dapat dikemukakan adalah agar PT. Bank Danamon Indonesia Tbk lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas pelayanan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada nasabah, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk dapat memberikan pelayanan yang
terbaik kepada nasabah, melakukan efisiensi atas biaya operasional dengan melakukan optimalisasi terhadap jaringan distribusi Bank yang mencakup jumlah dan penyebaran kantor cabang, ATM, serta penempatan karyawan dalam satu pusat pelayanan. Selain itu,
menjaga perkembangan sistem TI yang dapat membantu mempersingkat dan mengoptimalkan waktu, tenaga, dan proses pelayanan yang diberikan kepada nasabah, meningkatkan aktivitas pemasaran dan upaya mencari pasar baru khususnya sektor UKM
dalam meningkatkan jumlah nasabah, dan yang terakhir adalah untuk keberhasilan implementasi balanced scorecard harus didukung dengan komitmen yang menyeluruh dari pimpinan perusahaan sampai front officers agar memberikan hasil yang maksimal."
2007
T 23832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adril Hakim
"ABSTRAK
Bank Muamalat Indonesia adalah bank pertama yang menjalankan prinsip
syariah dalam operasionalnya. Karakteristik prinsip syariah yang paling mudah
dikenali adalah prinsip bagi hasil profit/loss sharing, ditambah dengan etika
etika bisnis Iainnya yang telah ditentukan oleh syariah Islam.
Empat tahun pertama (1992 -- 1997) perkembangan BMI relatif tidak terlalu
pesat, apabila dititik polensi pasarnya. Mayoritas dari sekitar 205 juta penduduk
Indonesia beragama Islam, sementara dalam Islam sendiri melarang keras praktek
pengambilan riba dalam berbagai bentuk bisnis umat Islam. Selama selang waktu
tersebut, secara rata-rata pertahun BMI memberikan keuntungan lebih kecil di-
banding bank-bank konvensional. Namun pada tiga tahun masa krisis ini, BMI
menunjukkan resistansi cukup baik terbadap terpaan krisis dibandingkan bank-
bank konvensional.
Di samping itu pengetahuan masyarakat sendiri terhadap bank syariah masih belum komprehensif sehingga mempengaruhi pilihan masyarakat dalam
menggunakan jasa-jasa perbankan.
Sebagian faktor keberhasilan yang perlu dipenuhi BMI untuk meningkatkan
kinerjanya adalah keberhasilan mengkomunikasikan strategi yang dìambil secara
akurat, jelas dan komprehensif kepada seluruh elemen organisasinya serta keter
sediaan suatu sistem pengukuran kinerja agar progres pencapaian visi-misi BMI
dapat dipantau secara ketat.
Salah satu pendekatan yang dapat diambil BMI untuk mewujudkan hal-hal
tersebut adalah pendekatan Balanced Scorecard. Pendekatan ini akan menampil
kan strategi perusahaan dalam bentuk yang lebih komprehensif berdasarkan em-
pat perspektif utama yang berkaitan dengan operasi perusahaan. Keempat per
spektif tersebut adalah perspektif keuangan yang berkenaan dengan pemegang
saham, perspektif pelanggan yang berkenaan dengan visi pelanggan terhadap
perusahaan, perspektif proses internal yang berkenaan dengan operasi BMI se
hari-hari, dan yang terakhr perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang ber
kenaan dengan proses perkembangan perusahaan.
Dengan pendekatan ini, dimungkinkan terjadinya persarnaan persepsi dise
luruh elernen organisasi dalam memahami strategi perusahaan sehingga tindakan
tindakan yang diambil oleh masingmasiflg demen perusahaan dapat sejalan de
ngan strategi perusahaan- Disamping itu progres pencapaian visi-misi BMI dapat
pula dipantau melalul índikator-ifldikator yang terdapat Balanced Scorecard yang
terbentuk.
"
2001
T2369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Verawati
"Penelitian bertujuan untuk memberikan masukan mengenai peta strategis dan balanced scorecard yang sesuai bagi organisasi dan sebagai pendekatan dalam penyusunan penganggaran berbasis kinerja. Penelitian menggunakan metode analisis deskrptif yaitu mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menganalisis data yang kemudian dideskripsikan secara sistematis untuk dibuat kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa organisasi perlu melakukan penyesuaian terhadap visi dan menyempurnakan strategi yang dijalankan dengan menambah beberapa sasaran strategis yang telah ada sebelumnya menurut perspektif balanced scorecard. Selanjutnya organisasi perlu menyesuaikan penganggaran dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard sehingga penyusunan anggaran difokuskan pada kegiatan yang memiliki pengaruh dalam pencapaian sasaran dan target yang pada akhirnya meningkatkan kinerja organisasi

The research aims to provide suggestion on strategic maps and balanced scorecards that are appropriate for organization and as an approach in preparation of performance-based budgeting. By using descriptive analysis method, the study concluded that organization needs to make adjustments to the vision and refine the strategy implemented by adding a number of strategic objectives that have been there according to the balanced scorecard perspective. Furthermore, organization needs to adjust budgeting using balanced scorecard approach so that budgeting is focused on activities that have an influence on achieving targets that ultimately improve organizational performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmawati
"ABSTRAK
Dalam kiprahnya selama ini, UI telah menunjukkan dirinya sebagai universitas yang tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sivitas akademisnya tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Merujuk kepada pemeringkatan The Higher Education-QS World University Rangkings 2016 , posisi UI di tahun 2016 masih tertinggi dibandingkan posisi universitas lainnya di Indonesia. Namun posisi tersebut belum sesuai dengan capaian target kinerja yang diharapkan di tahun 2016 ini sehingga perlu dilakukan perbaikan kinerja. Perbaikan kinerja dapat dilakukan apabila deviasi kinerja dapat diukur sehingga diperlukan adanya ukuran kinerja baik ukuran individual, tim maupun organisasional. Kondisi saat ini, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi DSTI belum memiliki indikator kinerja utama IKU , target dan inisiatif strategis untuk unit kerja struktural di bawah Direktur STI dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard BSC . Dengan adanya IKU, target dan inisiatif strategis diharapkan akan dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk melihat kontribusi tiap unit kerja terhadap pencapaian target kinerja universitas dan juga dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja unit kerja tersebut. Dari penelitian ini, dihasilkan sembilan tabel BSC unit kerja dengan 16 IKU untuk Kepala sub direktorat dan 29 IKU untuk Kepala Seksi dan target pada tahun 2019 diharapkan dapat tercapai 100 .

ABSTRACT
Over the years, UI has shown its reputation as one of the best university that can give a pride not only for its civitas academic but also for all Indonesian. According to the Higher Education QS World University Rangkings 2016 , UI listed at the higher positions among all of Universities in Indonesia. However, that position still not met the expected target in 2016 and leaves room for improvement. Performance improvement can be done only if performance deviation of all the working units can be measured. Therefore, performance indicator is required for all individu, units and organization. Currently, Directorate of Information Systems and Technology DSTI does not have key performance indicators KPI , targets and list of strategyc initiatives for all the working units under Director of STI using balance scorecard framework. With key performance indicators, targets and strategyc initiatives, hopefully DSTI can measure the performance of every working units and their contribution to the achievement of University target. From this research, produced nine table BSC of working units with 16 KPI for head of sub directorate and 29 KPI for section head, and expected target in 2019 can achieve 100 ."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siska Anggraini Gani
"Skripsi ini membahas tentang evaluasi dan perbaikan atas implementasi sistem manajemen kinerja di perusahaan tambang logam mulia dan mineral di Indonesia. Sistem manajemen kinerja di perusahaan yaitu berbasis balanced scorecard. Dalam skripsi ini menggunakan analisis data primer berupa wawancara dengan beberapa responden dan pengamatan langsung, serta data sekunder berupa dokumen/laporan yang menyangkut sistem manajemen kinerja perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa sistem manajemen kinerja di perusahaan tambang mineral dan logam mulia perlu dilakukan perbaikan. Penelitian ini menyarankan agar untuk mengimplementasikan balanced scorecard harus dilakukan dengan penjabaran strategi terlebih dahulu dan penelaahan yang mendalam tentang konsep balanced scorecard; sistem manajemen kinerja perusahaan berbasis balanced scorecard harus diukur dan dimonitor secara berkelanjutan, serta strategy map dan balanced scorecard yang telah disusun agar dikomunikasikan secara sistematis dan terorganisir dengan baik kepada seluruh karyawan.

The focus of this study is to discusses the evaluation and improvement of the implementation of performance management systems in Companies Precious Metals Mining and Minerals in Indonesia. The corporate performance management system is based on balanced scorecard. This study is using an analysis on a primary data by an interview and observation and a secondary data by a document about balanced scorecard.
This study found that the current system should be to repaired. This study suggests that to implement the balanced scorecard should be done with describing the strategy by strategy map and deep study for the balanced scorecard’s concept; performance management system should be measured and controled continuously; some strategic objective on balanced scorecard is adjusted and balanced scorecard should be communicated to all employees effectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Febriana
"Transparansi dan akuntabilitas menjadi suatu hal yang penting bagi organisasi sektor publik terutama lembaga negara seperti Bank Indonesia, terlebih karena statusnya sebagai lembaga negara yang independen. Salah satu alat akuntabilitas dan transparansi tersebut adalah anggaran. Skripsi ini membahas tentang kebutuhan dan kesiapan Bank Indonesia dalam rencana implementasi Anggaran Berbasis Kinerja. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Indonesia membutuhkan penerapan sistem Anggaran Berbasis Kinerja dan saat ini telah memiliki kesiapan yang cukup untuk mengimplementasikan anggaran berbasis kinerja.

Transparency and accountability are important to public sector organisation especially to a state agency such as central bank of Indonesia, Bank Indonesia. One kind of transparency and accountability?s tool is budget. This research discusses about Bank Indonesia?s needs and readiness on implementation plan of performance based budgeting. This research is a qualitative research with an analytical descriptive design. The research shows that Bank Indonesia is already in needs for implementing performance based budgeting and also has the readiness to implement such a budgeting system."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fawzia Amanasari
"Direktorat Jenderal Pemasyarakatan merupakan salah satu unit eselon I di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang Pemasyarakatan. Untuk melihat tingkat keberhasilan program dan kegiatan yang selama ini telah dilaksanakan terhadap tugas yang diamanatkan, maka perlu dilakukan pengukuran kinerja. Adapun pengukuran kinerja yang selama ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengacu pada aspek keuangan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Hasil kedua laporan tersebut belum mampu dijadikan sebagai pedoman dalam menilai tingkat kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan secara komprehensif. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menggunakan pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard.
Metode ini mengukur kinerja dari 4 aspek yaitu aspek pertumbuhan dan pembelajaran, aspek proses bisnis internal, aspek keuangan dan aspek pelanggan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif, yang merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum memakai analisis statistik, dimana data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Selanjutnya pengolahan data kuantitatif akan digambarkan secara deskriptis analisis. Dari hasil penghitungan keseluruhan berdasarkan metode balanced scorecard maka diperoleh skor sebesar 39. Nilai tersebut penjumlahan dari keempat perspektif pada metode balanced scorecard yang telah diukur berdasarkan perhitungan rentang skala nilai. Skor tersebut masuk kategori baik yang berada pada skala 37,43-46,23.

Directorate General of Corrections is one of work unit below the authority of Ministry of Law and Human Rights which have duties to conducted and implemented policy and technical standardization on Correctional. To observe the level of success on implemented program and activities which have been mandated, it is necessary to measure the organization performances. Performances measures which have been conducted by Directorate General of Corrections is refer to financial aspect and Accountability Report of Government Institution Performance (LAKIP). The result of these two reports have not been able to serve as guide in assessing level of success of Directorate General of Corrections comprehensively. In this research, writer tries to applied Balanced Scorecard method for performance measurement.
This method measures the organizations performances using 4 aspects which consist of learning and growth aspect, internal business process aspect, financial aspect and costumer aspect. This research used quantitative approach which an approach that generally analysis using statistic, research data be in the form of numbers and statistically analyze. Furthermore, data processing will be described in a descriptive quantitative analytical. From the result of the overall calculation based on balanced scorecard method obtained a score of 39. This value is the sum of the four perspectives in the balanced scorecard method which has been measured by counting scale range value. The scores are categorized either on a scale 37,43 - 46,23.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>