Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192631 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Vidyani
"Merger dan akuisisi telah banyak dilakukan oleh industri perbankan dari tahun 2004 hingga 2008. Pada prinsipnya lerdapat dua faktor yang pelaku usaha melakukan merger dan akuisisi, yaitu faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi. Merjer dan akuisisi yang dilakukan oleh Bank-Bank tersebut tentu saja akan mempengaruhi nilai saham pada bank yang telah go public. Tujuan dari merger dan akuisisi salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan bagi para pemegang saham baik bagi bank pengakuisisi maupun bank yang menjadi target akuisisi.
Untuk meneliti dampak suatu kejadian (event) terhadap harga saham maupun retum saham, dikembangkan suatu metode penelitian yang dinamakan event study. Event study adalah suatu teknik penelitian empiris yang memungkinkan para peneliti melakukan penelitian tentang dampak peristiwa-peristiwa terhadap harga saham suatu perusahaan. Terdapat empat langkah prosedur event study yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu prosedur desain dan pengumpulan data, prosedur time series, prosedur event study dan prosedur analisis. Tanggal kejadian dan periode estimasi yang akan digunakan adalah [-30,30] dan [-330,-31] atau selama 300 hari untuk menghitung expected reiurn dengan menggunakan Single Index Market Model. Data-data yang digunakan adalah data harga saham individual harian dan data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian. Data-data tersebut diubah kedalam bentuk return-nya.
Tiga hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian kali ini antara lain: bahwa tindakan merjer dan akuisisi memberikan rata-rata cumulative abnormal return positif bagi shareholder, rata-rata cumulative abnormal return setelah pengumuman mengalami penurunan dibandingkan rata-rata cumulative abnormal return sebelum pengumuman; serta rata-rata cumulative abnormal return dari bank-bank yang dikategorikan kedalam bank milik pemerintah atau Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan bank bukan milik pemerintah atau non BUMN adalah berbeda.
Bank-Bank yang menjadi sampel dalam penelitian kali ini adalah Bank Artha Graha Internasional Tbk, Bank Century Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank Lippo Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Victoria Internasional Tbk. Hasil dari penelitian kali ini adalah nilai dari rata-rata cumulative abnormal return dari seluruh sampel yang digunakan dalam penelitian ini nilainya lebih kecil dari pada nol. Yang kedua adalah bahwa setelah pengumuman nilai dari rata-rata cumulative abnormal return menjadi kecil dari pada sebelum pengumuman. Nilai dari rata-rata cumulative abnormal return dari Bank BUMN jika dibandingkan dengan Bank Non BUMN adalah berbeda. Berdasarkan hasil penelitian, tindakan merjer dan akuisisi yang dilakukan oleh bank-bank tersebut tidak memberikan peningkatan terhadap shareholder value bagi bank pengakuisisi.

From 2004 to 2008 Banking industrial has been doing Merger and acquisition. Basically, there are two factors become the reason why company doing merger and acquisition, economic factor and non-economic factor. Merger and acquisition will affect stock value of those banks which has go public in certain. One of its purposes is to increase stock holder's wealthiness, for both acquirer and the target.
To analyze the impact of an event to stock price or stock return some research method called event study were developed. Event study is a technique of empirical financial research that enables an observer to assess the impact of a parlicular event on a firm 's stock price. There are four procedure event study that will be doing in this research, they are design procedure and data collective, time series procedure, event study and analysis procedure. Event period and estimation period that will be used is [-30, 30] ad [-330,-31] or during 300 days to calculate expected return using single index inarket model. Data that will be used are daily individual stock price and daily composite index. Those data has been changed to the return form.
Three hypothesis will be usedfor this research are: merger and acquisition are giving a positive effect of average cumulative abnormal return for shareholder, average cumulative abnormal return after announcement is decrease compared with average cumulative abnormal return before announcement, and the average cumulative abnormal return of banks which categorized into Government Bank's or BUMN bank and non BUMN bank is different.
The sample of this research are using Bank Artha Graha Internasional Tbk, Bank Century Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank Lippo Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Victoria Internasional Tbk Result of this research is a value of average cumulative abnormal return of all the samples used in this research is smaller than zero (0). Second, value of average cumulative abnormal return after announcement is smaller before the announcement. The value of average cumulative abnormal return BUMN bank compared with non BUMN bank is different. Based on research, mergering and aguisitioning doesn't give an increasing to shareholder value of the acguirer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Reinaldi Yuri Artha
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh merger dan akuisisi terhadap tingkat pengembalian saham di sektor perbankan Indonesia. Merger dan Akuisisi dianggap sebagai salah satu strategi yang berguna untuk pertumbuhan dan perluasan bisnis. Strategi-strategi ini telah diadopsi secara luas di negara-negara maju namun masih sedikit dilakukan di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap perilaku harga saham sektor perbankan di Indonesia dengan menggunakan analisis event study selama periode 2006-2016. Metode Studi Pasar digunakan untuk menghitung abnormal returns dan cumulative abnormal returns untuk menganalisis efek pre dan post events dari fenomena pada harga saham.
Hasilnya menunjukkan observasi campuran dari aktivitas merger dan akuisisi pada kinerja harga saham. Temuan kami menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan mengalami nilai negatif sementara beberapa perusahaan telah menunjukkan hasil positif abnormal dan kumulatif abnormal setelah aktivitas. Hasil penelitian ini akan berguna dalam memberikan wawasan baru kepada investor dan manajemen dalam membuat keputusan terkait investasi mereka.

This study aims to examine the effect of merger and acquisition to the level of stock returns in banking sector Of Indonesia. Mergers and Acquisitions are considered as one of the useful strategies for growth and expansion of businesses. These strategies have widely been adopted in developed economies while are quite often practiced in developing countries like Indonesia.
This study aims to explore the effect of Mergers and Acquisitions on stock price behavior of banking sector in Indonesia by using event study analysis for the period of 2006 2016. Market Study Method was used to compute the abnormal and cumulative abnormal returns for analyzing pre and post events effect of the phenomenon on share prices.
The results reveal mixed observations of the activity of mergers and acquisitions on stock price performance. Our findings indicate that most of the firms experienced negative while some firms have shown positive abnormal and cumulative abnormal returns following the activity. The results would be useful in providing new insights to the investors and management in making their investment related decisions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Landung Cahyono
"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dampak atau pengaruh tindakan merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi terhadap abnormal return saham. Konsep yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metodologi event study dan efficient market hypothesis.
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan publik yang sahainnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang melakukan kegiatan merger dan akuisisi dalam periode waktu tahun 2001 hingga 2005. Berdasarkan rnetodologi event study, data-data yang diperlukan meliputi: tanggal kejadian, data IHSI masing-masing saham sampel, dan data IHSG.
Tanggal kejadian yang diamati sebagai titik acuan dalam penelitian ini adalah (1) tanggal pengumuman pertama atas rencana merger dan akuisisi yang akan dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi dan (2) tanggal efektifnya merger dan akuisisi. Untuk menguji dampak dua kejadian tersebut terhadap imbal hall (return) saham perusahaan pengakuisisi, dilakukan beberapa uji signifikansi. Pengujian tersebut didasarkan pada tiga hipotesis. Pertama, pengumuman dan efektifnya tindakan merger dan akuisisi memberikan abnormal return bagi pemegang saham. Kedua, pengumuman serta efektifnya tindakan merger dan akuisisi memberikan cummulative abnormal return bagi pemegang saham. Ketiga, terdapat abnormal return sesudah pengumuman ataupun efektifnya. tindakan merger dan akuisisi lebih besar daripada abnormal return sebelum pengumuman ataupun efektifnya merger dan akuisisi.
Dengan menggunakan level signifikansi 5%, hasil uji menunjukkan bahwa di sekitar tanggal pengumuman dalam periode [-10, 10] tidak terdapat abnormal return yang signifikan bagi pemegang saham perusahaan pengakuisisi. Hal ini berarti bahwa hipotesis bahwa pengumuman dan efektifnya tindakan merger dan akuisisi memberikan abnormal return bagi pemegang saham tidak dapat ditolak.
Hasil serupa juga terjadi pada hipotesis kedua. Hipotesis bahwa pengumuman tindakan merger dan akuisisi memberikan cummulative abnormal return di sekitar tanggal pengumuman bagi pemegang saham tidak dapat dipenuhi secara statistik. Kesimpulan ini diperoieh dengan level signifikansi 5%.
Hasil pengujian juga memberikan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah pengumuman tindakan merger dan akuisisi pada level signifikansi 5%.
Secara keseluruhan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa tindakan merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi tidak memberikan sinergi dan value bagi pemegang sahamnya. Ini berarti bahwa dalam periode yang pendek, harapan investor untuk memperoleh abnormal return dari suatu kegiatan merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi tidak dapat dipenuhi.
Bagi perusahaan pengakuisisi, disarankan untuk melakukan merger dan akuisisi tidak hanya sekedar dilandasi untuk memberikan peningkatan abnormal return bagi pemegang sahamnya. Sebaiknya, merger dan akuisisi lebih diarahkan pada motif-motif lain.
Perlu dicatat bahwa kesimpulan tersebut diperoleh melalui analisis dengan periode yang pendek, menggunakan sampel saham yang kurang aktif diperdagangkan, dan mengabaikan faktor confounding effect, serta menggunakan data dari bursa dengan efisiensi pasar yang mungkin masih rendah. Oleh karenanya, pada penelitian selanjutnya, hal-hal tersebut perlu menjadi perhatian.

The purpose of this research is to analyze the impact of merger and acquisition activity, which the acquirer firms do, to the abnormal return of their stocks. The concepts, which are applied in this research, are event study methodology and efficient market hypothesis.
This research uses sample, which consists of some public companies listed in Jakarta Stock Exchange (13EI). They have done merger and acquisition activities in the period of 2001 until 2005. Based on event study methodology, the required data consist of event date, IHSI data of individual sample stock, and IHSG data.
Event dates observed in this research are (1) first time-announcement date of merger-and acquisition planning that the acquirer firms will do, and (2) effective date of merger and acquisition. To test the impact of the events to the acquirer firms' abnormal returns, several significance tests will be held. The test is designed based on three hypotheses. First, the announcement and effectiveness of merger and acquisition activity result in abnormal return for shareholders. Second, the announcement and effectiveness of merger and acquisition activity result in cumulative abnormal return for shareholders. Third, abnormal return resulted after the announcement and effectiveness of merger and acquisition, higher than that resulted before.
Using significance level of 5%, the result is that in the period [-10, 10], there are no significance abnormal returns for the acquirer firms' shareholders. It means that the hypothesis, which states that the announcement and effectiveness of merger and acquisition result in abnormal return for shareholders, cannot be rejected.
The similar result is given by the significance test for the second hypothesis. Hypothesis, which states that the announcement and effectiveness of merger and acquisition result in cumulative abnormal return for shareholders, cannot be rejected statistically. This conclusion is come up with significance level of 5%.
The test also results in a conclusion that there is no significant difference between before and after the announcement and effectiveness of merger and acquisition activities at significance level of 5%.
As a whole, this research comes up with conclusion that merger and acquisition activities, which the acquirer firms do, do not give synergy and increase value for shareholders. It means that, in the sort period, the investors' expectation to gain abnormal return from merger and acquisition activities, which the acquirer firms do, cannot be realized.
For acquirer firm, it is suggested that the merger and acquisition had better not be only motivated to raise abnormal return for shareholders. The acquirer firm had better take merger and acquisition actions because of other motives.
It must be noted that this conclusions are resulted from a short period analysis, which uses sample stocks that are not actively traded, ignores confounding effect, and uses data from stock market, which may not be efficient enough. In the next researches, all points above should be a focus of intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Novantara
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 9 perusahaan yang dianalisa satu diataranya menhasilkan Cummulative Abnormal Return yang negatif. Yaitu untuk Indosat (ISAT) hal ini terkait dengan faktor-faktor eksternal seputar akuisisi ini. Untuk emiten ISAT dapat dikatakan corporate action ini bersifat bad news ditunjukkan dengan resistensi masyarakat yang tinggi dan terbukti dari SCAR yang negatif untuk perusahaan target sehingga secara umum tidak terjadi pertambahan nilai untuk Indosat (ISAT)."
2008
T25559
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Tri Wahyu Kusumawardhani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jangka pendek aktivitas akuisisi dan merger terhadap return saham perbankan. Pengambilan sektor perbankan pada penelitian ini dipicu oleh salah satu kebijakan Bank Indonesia yakni Single Presence Policy yang ditetapkan tahun 2006 silam. Sampel yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling ini sebanyak 13 bank yang melakukan akuisisi dan merger periode 2006-2011 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta aktif diperdagangkan. Data yang digunakan meliputi data perusahaan yang melakukan akuisisi dan merger periode 2006-2011, tanggal akuisisi dan merger dilakukan, dan data abnormal return. Nilai abnormal return diperoleh dari selisih antara actual return dengan expected return, dimana expected return dihitung dengan menggunakan metode Single Index Market Model (SIMM). Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah one sample t-test dan paired sample t-test.
Hasil penelitian menujukkan 1) dari 61 hari periode pengamatan hanya terdapat 4 hari yang menghasilkan rata-rata abnormal return (AAR) signifikan, dan CAAR tidak ada satupun yang signifikan, ini mengindikasikan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap aktivitas akuisisi dan merger. 2) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara AAR sebelum dan sesudah akuisisi dan merger dilakukan, artinya aktivitas tersebut tidak mempengaruhi perubahan return saham perbankan, dan hasil ini mendukung hasil hipotesis 1.

This study aimed to analyze the short-term effect of merger and acquisition (M&A) activities on bank stock returns. Intake of banking sector in this study triggered by one of Bank Indonesia’s policy, Single Presence Policy, which established in 2006. Samples’re taken by using purposive sampling method’s as many as 13 M&A banks on 2006-2011 period, listed on Indonesia Stock Exchange, and actively traded. Data used in this study include the M&A companies on 2006-2011 period, the date of M&A done, and data of abnormal return which’s obtained from the difference between actual return and expected return, where the expected return is calculated by using Single Index Market Model. The statistical methods used to test the hypothesis of this study’s one sample t-test and paired sample t-test.
The results showed 1) from 61 days observation period, there’re only 4 days which show the results of average abnormal return (AAR) is significant, none of CAAR is significant, it indicates that the market does not react to M&A activities. 2) there’s no significant difference between the AAR before and after M&A is done, it means that this activity doesn’t affect changes in banking stock returns, and these results support the hypothesis 1 results.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Nugroho
"Penelitian ini bertujuan menguji apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pada sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi (M&A). Pada penelitian ini, kinerja keuangan diukur menggunakan Current Ratio, TATO (Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROE (Return on Equity), dan ROA (Return on Asset). Jangka waktu observasi adalah setahun sebelum hingga tiga tahun sesudah M&A. Kami meneliti 123 transaksi M&A yang dilakukan perusahaan publik Indonesia dalam rentang waktu antara tahun 2006-2016 dan membandingkan pengaruhnya pada tiga kelompok sektor industri yaitu kelompok sektor penghasil bahan baku, manufaktur, dan jasa non keuangan. Kami kemudian membagi semua sampel perusahaan pada dua jenis M&A yaitu M&A konglomerat dan nonkonglomerat. Uji statistik yang digunakan adalah Paired Sample t-Test dan Wilcoxon Signed Rank Test. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok sektor penghasil bahan baku, hanya TATO yang menunjukkan perbedaan signifikan saat dibandingkan antara sebelum dan sesudah M&A. Pada dua sektor lainnya, tidak terdapat perbedaan signifikan pada semua rasio keuangan. Pada jenis M&A konglomerat dan nonkonglomerat juga tidak ditemukan ada perbedaan signifikan yang konsisten pada semua rasio yang diteliti. Pada abnormal return, terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah merger pada perusahaan kelompok sektor penghasil bahan baku dan manufaktur tetapi tidak pada kelompok sektor jasa non-keuangan.

This study analyzes whether there are differences in financial performance and abnormal returns before with after mergers and acquisitions (M&A) were carried out. In this study, financial performance is proxied by financial that includes Current Ratio, TATO (Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROE (Return on Equity), and ROA (Return on Asset). The financial ratios observation period is one year before and three years in a row after mergers and acquisitions. We study 123 M&A deals initiated by Indonesian public companies from 2006 to 2016 and compare the effects between three industrial group sectors, i.e. primary sectors, industry & manufacturing sectors, and non-financial service sectors. We further divide all
sample enterprises into two different types of M&A, namely conglomerate M&A and non-conglomerate M&A. The statistical test used is the Paired Sample t-Test
and Wilcoxon Signed Rank Test. This study shows that in primary sectors company, only TATO show significant differences in the comparison before and after M&A. In the other two sectors, there are no significant differences in all ratios. The study also shows that there is no consistent significant result in conglomerate and non-conglomerate M&A. This study also demonstrates that there is a significant difference in abnormal return on primary and manufacture group sectors but not on non-financial sectors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renaldi Antoni Hamonangan
"Penelitian ini bertujuan menguji apakah pengumuman merger sebagai sinyal yang baik yang dapat menghasilkan abnormal return pada harga saham. Studi sebelumnya telah menemukan dua bukti berbeda; pengumuman merger tersebut menghasilkan abnormal return; dan ada juga literatur yang menemukan pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return. Penelitian ini menggunakan sampel 115 perusahaan anggota Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang mengumumkan merger pada periode 2014-2018. Dengan metode Event Study ditemukan bahwa pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return pada harga saham bidder pada periode 2014-2018. Abnormal return menyesuaikan beberapa hari setelah pengumuman merger karena adanya kebocoran informasi sebelum pengumuman merger diumumkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi investor di negara anggota APEC terhadap pengumuman merger dan menguji relevansi penelitian sebelumnya bahwa pengumuman merger sebagai sinyal yang baik dapat menghasilkan abnormal return. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa abnormal return pada harga saham tidak segera adjust setelah diumumkan.

This study aims to test whether the merger announcement is a good signal that can produce an abnormal return on stock prices. Previous studies have found two different pieces of evidence; the announcement of the merger resulted in an abnormal return; and there is also literature that finds merger announcements do not produce abnormal returns. This study uses a sample of 115 member companies of the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) which announced a merger in the 2014-2018 period. With the Event Study method it was found that the merger announcement did not produce an abnormal return on the bidder stock price in the 2014-2018 period. The abnormal return adjusts a few days after the announcement of the merger due to leaks of information before the announcement of the merger was announced. This study aims to determine the reaction of investors in APEC member countries to the announcement of the merger and examine the relevance of previous research that the announcement of the merger as a good signal can produce abnormal returns. The results of this study imply that the abnormal returns on stock prices do not immediately adjust after being announced."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Raizal Eka Putra
"Pasar modal sebagai alternatif bagi pemilik dana (investor) dalam menanamkan dananya, sangat mengharapkan dapat memperoleh imbal hasil (return) yang tinggi, namun tidak mempunyai informasi fundamental yang dapat digunakan untuk menentukan pilihan investasi terhadap saham perbankan yang memiliki imbal positif. Dalam konteks tersebut, investor memerlukan informasi tentang perilaku harga-harga saham perbankan jika dilihat dari perspektif penilaian saham yang didasarkan kepada data fundamental. Terkait dengan hal tersebut, maka tujuan penelitian penulis adalah (I) menginvestigasi kinerja keuangan bank-bank go public yang sahamnya tercatat (listing) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan (2) menganalisis pengaruh perubahan rasio-rasio keuangan dengan cakupan rasio permodalan, rentabilitas, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap harga saham.
Sampling penelitian adalah 16 bank-bank go public yang selalu mempublikasikan laporan keuangan triwulanannya selama 5 periode mulai dari triwulan IV tahun 2001 sampai dengan triwulan IV tahun 2002. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa tanggal publikasi laporan keuangan, informasi keuangan yang dipublikasikan melalui laporan keuangan triwulanan tersebut serta harga saham (closing price) 16 bank yang dijadikan sampling selama 7 (tujuh) hari sebelum dan setelah tanggal setiap periode laporan keuangan triwulan tersebut dipublikasikan di media cetak. Untuk keperluan analisis, digunakan program statistik SPSS dengan metode descriptive statistics dan analisis ketergantungan Chi-Square dengan tingkat level signifikansi sebesar 5% atau confident level 95%. Metode descriptive statistics digunakan untuk menetapkan range spesifik rasio-rasio keuangan, sedangkan analisis ketergantungan Chi-Square digunakan untuk menganalisa pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham.
Dari hasil pengujian stististik dengan menggunakan analisis interdependensi CM-Square dapat disimpulkan bahwa rasio-rasio keuangan 16 bank yang dijadikan sampling, tidak berpengaruh secara signifikan dalam memetakan dan membentuk harga saham bank-bank tersebut. Kesimpulan tersebut konsisten dengan hasil pengujian terhadap rasio-rasio keuangan 9 bank yang mendapat penilaian tidak direkomendasikan sebagai bank go public yang layak menjadi alternatif investasi kepemilikan sahamnya. Konsistensi hasil pengujian tersebut ternyata tidak berlaku terhadap dua rasio keuangan 7 bank yang mendapat penilaian sangat direkomendasikan dan direkomendasikan sebagai alternatif investasi kepemilikan sahamnya. Dua rasio keuangan tersebut adalah rasio aktiva produktif bermasalah dan non performing loan. Dari hasil pengujian tersebut terimplikasi bahwa karakteristik pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang tergolong sebagai semi-strong efficiency mendukung bahwa analisis fundamental keuangan tidak menjadi siginifikan dalam memetakan dan memprediksi harga saham."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Tanudjaja
"ABSTRAK
Dengan menggunakan model probit dalam data panel perusahaan ASEAN selama periode 2007 - 2017, penelitian ini meneliti pengaruh tingkat likuiditas terhadap perilaku investasi perusahaan. Fokus penelitian utama kami pada faktor tingkat likuiditas perusahaan dan ketersediaan kas, apakah tingkat likuiditas tinggi akan mempengaruhi keputusan perusahaan untuk bergabung dalam proses penawaran merger dan akuisisi bidder dan mempengaruhi pemilihan metode pembayaran mereka. Pertama, kami mengamati bahwa perusahaan dengan likuiditas tinggi memiliki probabilitas Yang dikelola dengan baik kelebihan kas mereka melalui investasi, sehingga kemungkinan besar akan bergabung sebagai bidder M A. Kedua, kami mengamati apakah bidder cenderung tidak menggunakan pembayaran tunai sepenuhnya dalam akuisisi. Kami menemukan bahwa bidder dengan peluang pertumbuhan Yang lebih tinggi cenderung menggunakan 100 pembayaran tunai dalam akuisisi dan lebih baik menerapkan pembiayaan campuran, Yang menggunakan pembiayaan tunai cash dan eksternal, seperti utang / ekuitas sebagai metode pembayaran merger dan akuisisi.

ABSTRACT
Using a probit model in 743 deals data of ASEAN listed firms over the period 2007 2017, this research studies the extent of liquidity impacts firms 39 cash capacity on corporate investing decision. We examine whether high liquidity firms will decide to join the merger and acquisition rsquo s bidding process and affect their method of payment choice. We observe that high liquidity firms have probability well managed their excess cash through investments, so the probability of joining as M A bidders are high. Next, we found that bidders with higher growth opportunities are likely to use cash payments in acquisitions. This will effect stronger for financially constrained bidders, who face greater opportunity costs of holding cash. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50433
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>