Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pardede, Timbul
"Penelitian ini berfokus pada peningkatan sistem pemeriksaan lintas batas di bandara internasional di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan menentukan titik kelemahan sistem pemeriksaan yang sekarang dilihat dari sisi pelayanan dan keamanan serta mengkonstruk sistem pemeriksaan yang efektif dan aman.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan desain deskripsi. Model analisis penelitian ini menggunakan sejumlah pertanyaan yang memuat unit analisis yang menjadi dasar dari pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini terdiri atas unsur pembuat kebijakan, pelayanan dan pengawasan yang keseluruhannya berjumlah 104 orang.
Dari analisis hasil penelitian disimpulkan terdapat sejumlah kelemahan pada komponen sistem pemeriksaan, yaitu: 1). Sistem tidak bisa memonitor pelintas batas, 2). Mekanisme monitoring orang asing sejak masuk, berada sampai keluar dari Indonesia sulit, 3). Alat pembaca dokumen sangat kurang, 4). Semua entry point tidak terkoneksi dan terintegrasi, 5). Distribusi cekal masih manual, 6). Tidak ada koneksi dengan sistem lain, 7). Kurang kerjasama dengan negara lain, 8). Capacity building yang minim. Kelemahan ini dapat ditutupi dengan mengkonstruk suatu sistem yang merujuk pada praktek-praktek yang telah dilakukan di sebagian bandara di Indonesia, negara lain dan rekomendasi serta best practice dari organisasi internasional. Operasionalnya dilakukan dengan mengadop teknologi informasi yang menghubungkan kantor pusat dengan seluruh unit pelaksana teknis termasuk perwakilan di luar negeri secara langsung.

This research focuses on the enhancement of cross border?s clearance in Indonesia?s international airport. The purpose of this research is to recognize and appoint the weak points of the current clearance system, analyzed from services and security perspectives, and also to construct an effective and secure clearance system.
This research is a qualitative research with descriptive design. The analysis model of this research is by utilizing numbers of questions consisting analysis units, which become the basis of data collection. The source persons (informan) of this research are combined from policy maker elements, frontline officers for service and control, with the total number of 104 (one hundred and four) persons.
By analyzing the research report, it can be concluded that there are numbers of weaknesses on the clearance system?s component, which are: 1). The system is unable to monitor the crossers, 2). The monitoring mechanism of foreigner started from the date of entering, staying, and leaving the territory of Indonesia is difficult, 3). Limited numbers of document reader devices, 4). All entry points are not connected and integrated one another ? stand alone mode, 5). Alert list is still distributed manually, 6). There is no connection with other system, 7). Lack of cooperation with other countries, 8). Minimum capacity building. This weaknesses can be countered by constructing a system referring to practical activities which have been applied in several airports in Indonesia, other countries, and also referring to recommendation and best practices from international organization. To operate the system, can be done by adopting information technology which directly connects headquarter and the rest of technical service units, and this includes Indonesian representative offices overseas."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 304.82 / 2008 (2)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nuraida Wahyuni
"Saat ini transportasi udara menjadi populer diantara jenis transportasi lainnya seperti bus, kereta api atau kapal. Meningkatnya jumlah penumpang pesawat membuat bandar udara (bandara) sangat ramai. Bandar udara internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara utama di Indonesia dimana bandara ini memiliki masalah congestion (kemacetan) penumpang pada terminal keberangkatan, yang membuat penurunan kepuasan penumpang. Kepuasan penumpang merupakan hal yang penting untuk keberlanjutan operasi bandara. Untuk mengatur proses penumpang tersebut penulis mendefinisikan performance sistem di terminal keberangkatan. Bandara Soekarno-Hatta akan memiliki sistem baru yang disebut Grand Design. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang evaluasi pada terminal keberangkatan 1 B evaluasi pada sistem yang baru.
Untuk mengevaluasi performance di terminal keberangkatan, penulis menggunakan teknik simulasi menggunakan salah satu alat simulasi, yaitu ProModel. ProModel dapat melakukan simulasi pada sistem yang kompleks. Pada sistem di terminal keberangkatan yang ada sekarang diperoleh hasil bahwa terminal keberangkatan mengalami kelebihan kapasitas dengan rata-rata waktu penumpang dalam sistem sebesar 51.827 menit. Sementara pada sistem yang baru, rata-rata waktu penumpang dalam sistem sebesar 5.184 menit. Untuk melihat ketangguhan sistem yang baru, penulis membuat beberapa skenario berdasarkan perkiraan pertumbuhan penumpang sebanyak 4.9% di tahun 2015, 18.9% di tahun 2020, 17.7% di tahun 2025 dan 1.5% di tahun 2030 (Angkasa Pura, 2013).

Air transportation becomes popular besides other kind of transportation such as bus, train or ship. The increasing demand of airplane makes airport very crowd. Soekarno-Hatta International Airport (SHIA), one of major airport in Indonesia has a congestion problem which will make declining of passengers? satisfaction. The passengers? satisfaction is important matter to sustainability operation of the airport. To regulate the passengers? processes, it is important to define the performance of the system. SHIA has a new system called Grand Design of SHIA. Since there is a new system, this research will discuss about evaluating performance of SHIA especially in departure terminal and evaluating the new system.
Author evaluates those performances with simulation technique using one of simulation tool, ProModel. ProModel helps simulate a complex system with its straight forward modeling. Current performance of departure terminal obtained show that the capacity is insufficient; it has passengers? average time in system around 51.827 minutes. Whereas for the new system, passengers average time in system is around 5.184 minutes. To see the reliability of new system, the author makes some scenarios based on the increasing of passengers 4.9% in 2015, 18.9% in 2020, 17.7% in 2025 and 1.5% in 2030 (Angkasa Pura, 2013).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Putri Prakoso
"Pada dasarnya, tak ada pembangunan yang tak menggusur. Pertanyaannya, apakah penggusuran tersebut selalu membawa dampak yang buruk? Tulisan ini berfokus pada bagaimana sebuah pembangunan infrastruktur berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat setempat, dan direspon serta diterima oleh masyarakat dengan berbagai macam pengalaman. Kemampuan dan kuasa seorang individu dalam mengakses sebuah keuntungan dari dibangunnya bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) ini lalu ditemukan berperan penting dalam membuat keragaman akan respon dan pengalaman yang dimiliki oleh masyarakat Glagah, Kulon Progo sebagai masyarakat terdampak. Kompleksitas dari kemampuan dan kuasa tersebut memberikan dampak yang sama kompleksnya bagi masing-masing masyarakat di sana. Pengambilan data dengan metode etnografi dan cakupan pendekatan antropologi yang holistik dirasa tepat untuk menganalisis peliknya permasalahan kompleks ini.

Principally, there is no development that does not displace. The question is, does the displacement always give a bad impact? This paper focuses on how an infrastructure development impacts almost all aspects of local community life, and is responded to and accepted by the community with various experiences. The ability and power of an individual to access a benefit from the development of the New Yogyakarta International Airport (NYIA) is then analyzed played an important role in the variety of responses and experiences that the Glagah community, Kulon Progo had as an affected community. The complexity of these abilities and powers has an equally complex impact on each community there. Using ethnographic methods in data collection and a holistic anthropological approach seems right to analyze the complexity of this complex problem."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Nadhila Zahra
"Penelitian ini membahas permasalahan strategi peningkatan kinerja lalu lintas di ruas Jl. P2 akibat bangkitan lalu lintas yang terjadi di tahun 2017 sebagai dampak dari pengoperasian Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta.
Analisis didasarkan atas perhitungan kinerja lalu lintas eksisting yang mengacu kepada Dirjen Bina Marga 1997, membuat model jaringan lalu lintas eksisting, menghitung forecast volume lalu lintas berdasarkan pertumbuhan jumlah penumpang yang telah di validasi, serta uji skenario permodelan lalu lintas Do Nothing dan Do Something menggunakan perangkat lunak Vissim.
Hasil analisis berdasarkan skenario Do Something menunjukkan penurunan arus lalu lintas sebesar 21.57 dari total arus lalu lintas di ruas Jalan P2 dan dibuktikan dengan peningkatan kinerja lalu lintas rata-rata sebesar 13.64 untuk kecepatan, 65.02 untuk tundaan, serta 0.93 untuk panjang antrian lalu lintas dibandingkan dengan hasil skenario Do Nothing.
Hasil penelitian ini berupa peningkatan kinerja lalu lintas pada Jl. P2 dan Simpang Perimeter Utara setelah dilakukan penguraian arus lalu lintas melalui jalur alternatif khusus karyawan.

The aim of this research is to develop a strategy that improves the traffic performance at P2 lane due to the prediction of increased traffic in 2017 as the impact of the operation of Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta Airport.
Analysis are based on existing traffic performance calculation that refer to Dirjen Bina Marga 1997 , designing an existing traffic network model, calculation of the volume of traffic forecast based on growth in the number of passengers that have been validated, and testing the traffic model with the Do Nothing and Do Something scenario using Vissim software.
The analysis indicates that for Do Something scenario, traffic flow potentially decreases up to 21.57 and proven by an increase in traffic performance of 13.64 for speed, 65.02 for queue delay, and 0.93 for traffic queue length compared with the result of Do Nothing scenario.
The result of this research, consisting the increasing traffic performance on P2 lane and Simpang Perimeter Utara after splitting the traffic flow through the special alternative route for employee is based on the result of traffic modeling using Vissim software. Keywords trip production, model, splitting the traffic flow, special alternative route.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Gaol, Intan Bonita
"Tujuan dari rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB Kertajati), tidak hanya berfungsi sebagai simpul transportasi, akan tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi. Namun sejak pertama beroperasi tahun 2018, jumlah penumpang jauh dari target (sepi) dan akhirnya diberhentikan pengoperasiannya, mulai April 2020 hingga saat ini. Studi ini menggunakan metodologi dinamika sistem untuk melihat Interaksi Sistem Transportasi dan Tata Guna Lahan. Untuk memahami upaya yang paling tepat dilakukan agar BIJB Kertajati dapat tetap tumbuh, berkembang dan berkelanjutan, maka dibangun model BIJB for Optimization International Airport (BONITA). Pengembangan Interaksi Rebana Metropolitan yang berfokus dalam pengembangan kawasan industri dan pembangunan sistem transportasi Jawa Barat, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini akan berdampak pada peningkatan passenger demand dan cargo demand yang akan meningkatkan utilisasi pemanfaatan BIJB Kertajati. Berdasarkan simulasi menggunakan Model BONITA dengan skenario Business As Usual (BAU), Pessimistic, Moderate dan Optimistic menunjukkan bahwa perkembangan utilisasi BIJB Kertajati sangat dipengaruhi (interdependent) oleh Interaksi Sistem Transportasi dan Tata Guna Lahan yang akan meningkatkan peran dan pemanfaatan BIJB Kertajati. Ditemukan bahwa BIJB Kertajati layak dikembangkan menjadi bandara kargo.

The purpose of the West Java Kertajati International Airport (BIJB Kertajati) development plan is to serve not only as a transportation node, but also as driving force for the economy. However, since it began operating in 2018, the number of the passenger is far from the target (quiet) and its operation has finally been stopped from April 2020 to the present. System Dynamic methodology is used in this study to see the Interaction of Transportation Systems and Land Use. To understand the most suitable effort to make so that BIJB Kertajati can continue to grow, develop and be sustainable, model BIJB for Optimization International Airport (BONITA) was built. Development of Rebana Metropolitan Interaction focus in developing the growth of industrial area and Development of the West Java Transportation System, which is expected to increase economic growth. The growth of economic in this region will have an impact to enhance passenger and cargo demand, resulting in increased utilization function of BIJB Kertajati. Based on the simulation using the BONITA Model with Bussiness as Usual (BAU), Pessimistic, Moderate, and Optimistic Scenario, it showed that the development of BIJB Kertajati Utilization is strongly influenced (interdependent) by the Interaction of Transportation Systems and Land Use, which will increase the role and utilization of BIJB Kertajati. It was found that BIJB Kertajati is eligible to be developed as cargo airport."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazmi Thaher
"Bangunan atau fasilitas yang telah dibangun, dalam operasionalnya memerlukan pemeliharaan (maintenance) yang terencana dengan baik, agar kondisinya tetap terjaga dan laik pakai. Terkait dengan keselamatan penerbangan dan persaingan bisnis Bandar Udara yang semakin tajam, maka program kegiatan pemeliharaan terhadap fasilitas perlu perhatian yang sungguh-sungguh agar misi perusahaan bisa tercapai.
Keberhasilan melaksanakan pemeliharaan fasilitas, sangat terkait dengan pola dan jenis kontrak yang dipakai. Penelitian ini dilakukan 2 (dua) bagian atau tahap dengan responden karyawan PT AP II. Tahap I untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel yang diteliti pada penanganan kegiatan pemeliharaan dengan kontrak tahunan terhadap fasilitas (peralatan dan bangunan) ditinjau dari aspek kinerja biaya. Dan pada tahap II dilakukan untuk mengetahui pandangan responden terhadap bentuk kontrak lainnya sebagai alternatif dalam menangani kegiatan pemeliharaan yaitu kontrak multi years dan performance based contract.
Data penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan, dianalisis dengan program SPSS 10.0. Didapatkan hasil bahwa variabel-variabel pada penanganan kegiatan pemeliharaan dengan kontrak tahunan (tahap I), yang memberikan konstribusi dominan adalah tingkat kelengkapan isi dokumen kontrak, tingkat ketersediaan jumlah alat pelaksanaan pekerjaan, dan tingkat kualitas pengawasan pekerjaan. Sedangkan untuk kontrak multi years yang dominan adalah proses tender. Dan untuk performance based contract adalah kontraktor lebih profesional. Hubungan variabel penanganan kegiatan pemeliharaan dengan kontrak tahunan terhadap peningkatan kinerja biaya adalah regresi non-linier. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Japar Budiyanto
"Di dalam penyelenggaraan transportasi udara, faktor keselamatan adalah menjadi prioritas utama, oleh karenanya berbagai fasilitas penunjang keselamatan udara disediakan dan selalu dalam kondisi yang siap pakai. Peralatan penunjang keselamatan penerbangan tersebut antara lain adalah peralatan komunikasi penerbangan dari darat ke udara yang disebut dengan VHF Air-Ground dan peralatan navigasi pemberi sinyal radial yang disebut dengan Very High Frequency Omni Range (VOR).
Jumlah peralatan VHF Air-Ground dan VOR yang terpasang di Indonesia cukup banyak, untuk melakukan pemantauan tentang kondisi peralatan tersebut secara manual dengan mendatangi satu lokasi ke lokasi yang lain tentunya akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dibutuhkan adanya suatu sistem yang bisa dipergunakan untuk memantau kondisi peralatan secara jarak jauh (Remote Monitoring System).
Tujuan tesis ini adalah membuat sistem remote monitoring yang menurut penulis bisa dipergunakan sebagai salah satu solusi untuk melakukan pemantauan peralatan dari jarak jauh.
Prinsip kerja dari Remote Monitoring System ini adalah dengan mengambil data tentang kondisi dan peralatan VHF Air-Ground dan VOR. Data ini diambil menggunakan interface yang telah penulis sediakan dan jugs program yang telah dibuat selanjutnya data disimpan di dalam komputer yang berada di dekat peralatan dan komputer tersambung dengan jalur telepon. Apabila dari kantor pusat ingin mengetahui kondisi peralatan tersebut maka harus menghubungi nomor telepon yang sesuai dengan lokasi peralatan. Setelah terjadi koneksi maka komputer di sisi peralatan akan mengirimkan datanya ke kantor pusat, sehingga dapat secara langsung dan cepat diketahui tentang kondisi dari peralatan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T17013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Roby Khairumusa
"ABSTRAK
Keselamatan Penerbangan menjadi hal serius dikarenakan resiko kematian yang diakibatkan oleh suatu kecelakaan pesawat terbang relatif tinggi dibanding dengan moda transportasi lainnya.
Tesis ini bertujuan menentukan indikator keselamatan penerbangan suatu Bandar udara berdasarkan ketentuan ICAO, melakukan analisa tingkat kerawanan Bandar udara (hazardous airports) di Indonesia, dan memberikan rekomendasi awal sebagai strategi dalam upaya peningkatan keselamatan penerbangan di Indonesia khusunya di bandar udara. Penentuan Bandar udara rawan bahaya dilakukan dengan menggunakan metode kombinasi Emperical Bayesian (EB) dan Regresi.
Dari analisa yang dilakukan maka diidentifikasi tingkat keselamatan penerbangan di Bandar udara Indonesia adalah 2.502 kejadian pada tiap 100 ribu siklus penerbangan/events (2.502 x 10-5) yang diklasifikasi sebagai Safe/Regulated Systems. Adapun tingkat kerawanan 10 (sepuluh) Bandar udara (hazardous airport) dari 196 Bandar udara di Indonesia, disusun berdasarkan nilai devisasi terbesar sampai terkecil.

ABSTRACT
Aviation Safety becomes a serious matter because of the risk of death caused by an airplane crash is relatively high compared with other transportation modes.
This thesis aims to determine the indicators of the aviation safety under the provisions of ICAO, to analyze hazardous airports in Indonesia, and to provide initial recommendations as a strategy in the effort to improve the aviation safety in Indonesia, especially in airports. Determination of hazardous airports conducted by using a combination of Emperical Bayesian (EB) and Regression method.
In according to the above analysis methods, the level of aviation safety in Indonesia is 2,502 occurrences in every a hundred thousand of flight cycles/events (2,502 x 10-5), which is classified as Safe/Regulated Systems. The level of hazards on 10 (ten) airports (hazardous as airport) of the 196 airports in Indonesia is determined by the deviation value from the largest to smallest."
2012
T31077
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suksmahadji
"Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan luas kawasan keseluruhan kurang Iebih 1800 hektar, dan 3/4 dari keseluruhan luas kawasan bandar udara merupakan ruang terbuka. Lokasi bandar udara tersebut relatif berdekatan dengan Pulau Rambut dan Pulau Bokor, serta Hutan Lindung Angke dan Cagar Alam Muara Angke yang kesemuanya tersebut ditetapkan sebagai daerah konservasi kehidupan burung yang dilindungi serta dilestarkan. Burung-burung tersebut setiap hari secara rutin melakukan pergerakan migrasi harian untuk mencari makan ke Pulau Jawa pada pagi hari dan kemudian pada waktu sore harinya kembali lagi ke pulau-pulau tersebut.
Kawasan di sekitar bandar udara merupakan kawasan jelajah burung-burnng yang sejenis dari konservasi untuk mencari makan di kawasan sekitar bandar udara. Pergerakan burung di sekitar bandar udara sangat membahayakan keselamatan penerbangan karena dapat mengakibatkan terjadinya tabrakan pesawat udara dengan burung (bird strike).
Tesis ini meneliti konflik kawasan kehidupan burung di sekitar bandar udara dengan kawasan pergerakan pesawat udara. Hipotesis penelitian yang dikemukakan yaitu:
1. Semakin tinggi jumlah pergerakan pesawat udara, maka semakin tinggi resiko kecelakaan pesawat udara akibat tabrakan dengan burung.
2. Semakin tinggi populasi burung di kawasan sekitar bandar udara, maka semakin tinggi resiko kecelakaan pesawat udara akibat tabrakan dengan burung.
Metode penelitian menggunakan deskripsi eksplanatori dan analisis data menggunakan uji statistik korelasi. Data penelitian merupakan data primer dan data sekunder, data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan yaitu populasi burung di kawasan sekitar bandar udara, dan data sekunder adalah data jumlah pergerakan pesawat udara dan jumlah kejadian tabrakan pesawat udara dengan burung diperoleh dari data produksi Divisi Pelayanan Lalu-lintas Udara dan Aerodrome Control.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diuji, masalah ini dapat dikemukakan yaitu:
Jika penelitian dilakukan lebih lama terhadap populasi burung, maka koefisien korelasi antara populasi dan kejadian tabrakan pesawat udara dengan burung akan terlihat.
Akan lebih terlihat jika yang diamati adalah populasi burung yang melakukan pergerakan ke arah jalur penerbangan. Dengan demekian kedepan penelitian harus diarahkan pada variabel ini.
Peristiwa tabrakan pesawat udara dengan burung biasanya terjadi pada sore atau menjelang petang hari dan umumnya pada saat pesawat udara sedang melakukan pendekatan untuk mendarat. Peristiwa tersebut sering terjadi di landasan pacu nomor 2, arah 2500 sebelah kanan (Runway 25 Right), yaitu arah landasan pacu yang memiliki jumlah pergerakan pesawat udara terpadat. Tabrakan pesawat udara dengan burung tersebut terjadi dimungkinkan oleh pergerakan burung-burung saat kembali ke pulau Rambut pada sore atau menjelang petang hari dari kawasan Hutan Lindung Angke dan Muara Angke serta dari kawasan bandar udara.
Saran: Pengelolaan lingkungan bandara dalam upaya mencegah burung di kawasan sekitar bandar udara, yaitu meniadakan kawasan yang disenangi burung melalui perbaikan infrastruktur kawasan terbuka bandar udara.
Pengelolaan lingkungan di luar kawasan bandar udara seharusnya dilakukan Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat untuk menciptakan atau melestarikan kawasan habitat yaitu kawasan yang disenangi burung yang lokasinya jauh dari kawasan bandar udara, seperti kawasan hutan mangrove di pesisir Kepulauan Seribu, Pantai utara Banten, Pantai utara Jakarta, Pantai utara Jawa Barat, sehingga burung dapat memperoleh makanan secara alami. Dengan demikian burung-burung tidak mencari makanan ke kawasan sekitar bandar udara sehingga keselamatan penerbangan dapat terjaga.

Soekarno-Hatta International Airport covers an overall area of approximately 1800 hectares, and three quarters of it is an open space. Its location is relatively close to the islands of Rambut and Bokor, and to Angke Protected Forest and Muara Angke Nature Reserve, both of which have been determined as areas for the conservation of protected and preserved bird species. These birds migrate daily to Java in the morning in search for food and return to the islands in the evening.
Birds of a species similar to the one in the conservation travel for food across areas, which include the airport. Bird movement around the airport is extremely dangerous for flight safety due to possible bird strikes.
This thesis studies conflicting bird habitats and airplane movement spaces. It proposes the following hypothesis:
1. The higher the flight frequency, the greater the risks of airplane crashes resulting from bird strikes.
2. The larger the bird population in areas surrounding the airport, the greater the risks of airplane crashes resulting from bird strikes.
The research used an explanatory-descriptive method, and data were analyzed using statistical correlation assessment. Research data consisted of primary and secondary data; primary data were collected through direct in-field observations of bird population in the airport area, while secondary data were those produced by the airport's Air Traffic Service Division and Aerodrome Control.
Conclusion: research results showed that there were no significant relations between studied variables. The following explains how:
a). Longer period of bird population observations could have shown more clearly the coefficients of bird population and airplane crash frequency correlation.
b). Research would come up with better results if observations were focused on the population of birds moving toward airstrips. Future researches should aim at this variable.
Higher frequency of bird strikes was usually recorded in late afternoon or early evening while airplanes were approaching landing strips. Most frequent occurrence was at Runway 25 Right, which is the runway with the highest number of traffic. These possible bird strikes were due to birds returning to the island of Rambut in late afternoons or early evenings from Angke and Muara Angka protected forests and also from areas surrounding the airport.
Recommendation: airport management should include measures to prevent bird from coming to the area by eliminating their favorite spots, and this would be possible through improvement of airport open space infrastructures.
Zones outside the airport should be managed jointly by the Local authority and communities, the management of which should target preserving or establishing birds' habitats far away from the airport, such as the mangrove forest on the coast of Kepulauan Seribu as well as the coastlines of Northern Banten, Northern Jakarta and Northern West Java, to ensure that these birds are provided with their natural food. Such management will prevent them from searching for food in the areas surrounding the airport and guarantee safety of all flights.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>