Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asmuji
"Kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi asuhan keperawatan mencerminkan kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan adalah dengan membentuk kelompok kerja keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi 'pengaruh kelompok kerja keperawatan terhadap kinerja perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso'. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan pretest and posttest one group design. Sampel penelitian adalah seluruh perawat di delapan ruangan di Instalasi Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso berjumlah 96 perawat, dengan kriteria berpendidikan minimal D III Keperawatan, tidak sedang cuti, dan bersedia menjadi responden. Instrumen yang digunakan adalah karakteristik responden (jenis kelamin, umur, pendidikan, masa kerja, dan status kepegawaian) dan instrumen baku Evaluasi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dari Depkes (2005) yang terdiri dari 24 item penilaian.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai kinerja sebelum ada kelompok kerja sebesar 65,99, dan rata-rata nilai kinerja setelah ada kelompok kerja sebesar 75,93. Tetapi, temuan ini masih di bawah standar yang telah ditentukan oleh Depkes (2005), yaitu 85. Terdapat pengaruh yang bermakna kelompok kerja keperawatan terhadap kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (p value= 0,000; α: 0,05). Variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan adalah jenis kelamin perawat (p value= 0,004; α: 0,05). Persamaan regresinya adalah kinerja perawat = 83,185 - 5,442jenis kelamin, artinya bahwa rata-rata nilai kinerja perawat laki-laki lebih rendah 5,442 dibandingkan perawat perempuan. Direkomendasikan untuk dilakukannya penelitian kualitatif guna menggali faktor-faktor yang menyebabkan kinerja perawat laki-laki lebih rendah dibandingkan perawat perempuan.

Nurses performance in documenting their nursing care demonstrate quality of nursing care in the hospital. One way to improve the excellence of their documentation is to establish a nursing work group. The aim of the study was to identify the influence of nursing work group to the nurses’ performance of nursing process documentation in the inpatient department, dr. H. Koesnadi general hospital. The method was a quasi experiment with pretest and posttest one group design. The samples were all nurses from eight wards of inpatient department. They were 96 nurses. Their criteria were diploma of nursing, assigning informed concerned and on duty. The instrument used in the research comprised of the respondent characteristics (5 questions) and Depkes’ evaluation documentation of nursing care (24 questions).
The result showed that nurses’ mean score of nursing care documentation performance before organizing work group was 65.99 and after work group utilized was 75.93. However, the point of nursing care documentation performance was under standard of health department (85). The work group were significantly influenced the implementation of nursing care documentation (p-value= 0.000; α: 0.05) and the most influenced variable in improving nursing care documentation was the respondent sex (p value= 0.004; α: 0.05). The multiple regression result demonstrated that nurse performance= 83,185 - 5,442sex. It could be concluded that the mean point of male nurses performance were less than 5.442 with the female nurses. It is recommended that it should do a qualitative study to explore the factors that bring about the male nurses performance lower than the female nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Ardiana
"Perilaku caring perawat yang didasari kecerdasan emosional tinggi dapat mendorong pencapaian pelayanan keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan sampel 92 perawat pelaksana dan 92 pasien. Analisis menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik berganda. Sebanyak 54 % perawat berperilaku caring menurut persepsi pasien. Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi memahami dan mendukung emosi orang lain dengan perilaku caring perawat (p = 0,049). Perawat yang memiliki dimensi ini berpeluang 2,567 kali lebih caring. Rumah sakit perlu mengembangkan program pelatihan komunikasi efektif dan komunikasi terapeutik, sebagai salah satu bentuk perilaku caring.

Nurses caring behavior based on high emotional intelligence can encourage the achievement of quality nursing service. This research was to recognize the relationship between nurses emotional intelligence with their caring behavior according to patients perceptions. This is a descriptive correlation, with 92 nurses and 92 patients as samples. Analysis was using Chi Square and multiple logistic regressions. An approximately 54 % of nurses are caring. The result showed that the dimension of understanding and support of other people's emotions is significantly associated with nurses caring behavior (p= 0,049). Nurses who are having high level in this dimension are having opportunity as much as 2,567 times more caring. The manager of hospital can develop a sustainable training program on effective and terapheutic communication as one of nurses caring behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29396
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muminah
"

Ketidaksinambungan dalam dokumentasi keperawatan menandakan kinerja yang belum baik dalam asuhan dan dokumentasi. Supervisi belum sepenuhnya dilakukan oleh kepala ruangan. Peran kepala ruangan diperlukan untuk motivasi dan meningkatkan kinerja perawat dalam kualitas asuhan dan pendokumentasian berbasis elektronik. Tujuan: menganalisis hubungan supervisi kepala ruangan dengan motivasi dan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian berbasis elektronik. Metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitan analitik crosssectional menggunakan kuesioner yang sudah dimodifikasi. Sampel berjumlah 204 perawat, analisis menggunakan chi square dan regresi logistik berganda. Hasil: Perawat mempersepsikan supervisi kepala ruangan baik sebesar 49%, motivasi baik 34,3%, dan kinerja baik 44,6%. Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan signifikan antara supervisi dengan motivasi pendokumentasian berbasis elektronik (p < 0,001) dan kinerja pendokumentasian berbasis elektronik (p < 0,001). Hasil regresi logistik berganda faktor yang mempengaruhi motivasi perawat yaitu mencontohkan (OR=5,61) dan mengarahkan (OR=3,06). Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat yaitu membimbing (OR=6,26) dan menilai (OR=3,02). Saran: kepala ruangan untuk meningkatkan fungsi pengarahan dengan merencanakan supervisi yang terjadwal, terdokumentasi serta membudayakan supervisi yang menyenangkan, tidak terlalu formal dan terpantau oleh atasan.


Discontinuity in nursing documentation indicates poor performance in care and documentation. Supervision has not been fully carried out by nurse room manager. The role of the nurse room manager is needed to motivate and improve the performance of nurses in the quality of care and electronic-based documentation. This study aims to analyze the relationship between the supervision of the nurse room manager and the motivation and performance of implementing nurses in electronic-based documentation. Research methode used quantitative with analytic correlational design. The sample consisted of 204 nurses, analysis used chi square and multiple logistic regression. Nurses perceived that the nurse room manager's supervision 49%, nurses motivation 34,3% and nurses performance 44,6%. Result showed that there is significant correlation between supervision and work motivation (p < 0,001) dan nurses performance (p < 0,001). Factors that influenced nurses work motivation are modelling (OR = 5,61) and directing (OR = 3,06). Factors that influenced nurses performance are guiding (OR = 6,26) and assesing (OR = 3,02). This research recommends to improve the directing function of the nurse room manager by planning to scheduled, documented supervision, and cultivating supervision that is fun, not too formal and monitored by superiors"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muncul Wiyana
"ABSTRAK
Kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit
Umum Dr Soedono Madiun belum konsisten. Kepala ruangan belum melakukan supervisi
terhadap pendokumentasian secara terencana. Untuk itu dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pelatihan Supervisi dan Komunikasi Kepala Ruangan Pada Kinerja Perawat
Pelaksana Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di RSU Dr Soedono
Madiun” dengan tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pelatihan supervisi dan
komunikasi pada manajer ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana dalam
pendokumentasian di RSU Dr Soedono Madiun. Desain penelitian adalah kuasi
eksperimen pretest – postest without control dengan dose respon. Intervensi pelatihan
supervisi dan komunikasi diberikan pada semua kepala ruangan diikuti dengan bimbingan
yang berbeda (6 kali, 3 kali dan tanpa dibimbing). Populasi adalah 168 perawat pelaksana
di ruang rawat inap RSU Dr Soedono Madiun dengan 91 sampel diambil secara
proporsional. Kinerja diukur sebelum dan sesudah disupervisi kepal ruangan dengan
melakukan penilaian pada dokumen asuhan keperawatan. Data dianalisis dengan uji
statistic t-test dependent, one way anova dan regresi linear berganda. Hasil analisis
menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kinerja perawat pelaksana sebelum dan
sesuadh intervensi (p = 0,0005). Ada perbedaan yang bermakna antara kinerja yang
disupervisi kepala ruangan yang dilatih dan dibimbing 6 kali dan 3 kali dengan yang
disupervisi kepala ruangan yang dilatih tanpa bimbingan (p = 0,016). Hasil analisis
regresi linear berganda didapatkan kinerja yang disupervisi kepala ruangan yang dilatih
dan dibimbing 6 kali dan 3 kali memiliki pengaruh yang tidak berbeda (B = 3.201 dan
3,105). Karakteristik perawat yang berpengaruh adalah jenis kelamin perempuan (B =
3,884). Direkomendasikan penggunaan paket pelatihan dengan bimbingan 3 kali.
Disarankan tidak melakukan pelatihan tanpa bimbingan.

ABSTRACT
Nurses performance of the nursing care documentation at Dr Soedono Madiun Hospital
is not consistent yet. Nurse Manager does not give supervision to the documentation by
planning yet. Purpose of this research to identify the effect of supervision and
communication training to the nurse manager on Nurse Performance of the Nursing
Care Documentation at Dr Soedono Madiun Hospital. This research used a Quasi
experiment three group pretest - post test design without control with dose response.
There are three group of nurse manajer that gived the same training. They were gived
guidance with different doses (6 times, 3 times without guidance). Populations were 168
nurses and 91 samples were taken by proportionally. Performance was measured before
and after nurse manajer supervised and by doing assessment of nursing care document.
Data was analyzed by statistic t-test dependent, one way anova and multiple linear
regressions. Analysis result, there is meaning difference between associate nurse
performance before and after intervention (p = 0,0005). Analysis result there is meaning
difference between performance which is supervised by nurse manajer and getting
guidance and training 6 times and 3 times which is supervised by room head who is
trained without guidance (p = 0,016). Analysis result of multiple linier regression
indicated that performance which is supervised by room head who is trained and
guidance 6 times and 3 times have no different effect (B = 3.201 and 3,105) and more
better than no guidance. Nurse caracteristic that effect to increase nurse performance is
Pengaruh pelatihan..., Muncul Wiyana, FIK UI, 2008
women(B = 3,884). This research recomended to used training model with 3 times
guidance and Inadvisable training without guidance"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diyan Indriyani
"ASI merupakan sumber nutrisi utama pada bayi baru lahir, yang mempunyai banyak keuntungan. Pemberian ASI dini sangat dibutuhkan untuk bayi dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Eksperiment dengan rancangan Posttest Only Design With Nonequivalent Groups bertujuan untuk mengidentifikasi pcngaruh menyusui ASl dini dan teratur dalam mengoptimalkan produksi ASi pada ibu post partum dengan Sectio Caesaria (SC). Populasi penelitian ini adalah ibu post partum dengan SC yang dirawat di RSUD Dr. Soebandi Jember dan RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso dengan sampel sejumlah 63 responden yang dibagi menjadi 31 responden sebagai kelompok intervensi dan 32 responden sebagai kelompok kontrol. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Consecutive Sampling, Proses Intervensi menggunakan protokol intervensi menyusui ASl dini dan teratur.
Hasil penelitian dengan uji Chi-Squere (⍺ = 0,05) menunjukkan hubungan tidak bermakna antara karakteristik demografi dengan produksi ASI baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Hasil penelitian tentang prodoksi ASI pada kelompok intervensi 80% adalah produksi ASI optimal (mencukupi kehutuhan bayi), adapun pada kelompok kontrol didapatkan produksi ASI optimal hanya 18,8%. Kesimpulan penelitian ini bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol yaitu produksi ASI kelompok intervensi menjadi optimal dari kelompok kontrol setelah dilakukan intervensi (P = 0,00).
Penelitian ini merekomendasikan agar pada pelayanan kesehatan, khususnya keperawatan maternitas suat post natal diterapkan tindakan menyusui ASI dini dan teratur yang dimulai maksimal 4 jam setelah SC.

Breastmilk is primary resources for neonatus which has advantages. The earlier breastfeeding most importance for neonatus to improve the neonatus's system body imune. The design used in this research is a quasy experimental posttest only with nonequivalent groups. The purpose of this study is to identify the influence early and regularly breastfeeding in order to optimalize breastmilk production with post Section Caesaria (SC) women. The population are post partum mother with SC in both of Dr. Soebandi Jember and Dr. H Koesnadi Bondowoso hospital. The sample consist 63 respondens. Respondens are divided info 31 respondens as interrvention group and 32 as control group.
The result of this study using Chi-Square test (⍺ = 0,05) was indicated that demographic characteristics were not significant relaied to breastmilk production in group intervention and group control. Breastmilk produclion in the intervention group was 80% optimalize breastmilk production (Appropriate to baby's need) and in the control group only 18,8% optimalize breastmilk production. The finding of this study was different of significant beetwen intervention group and control group, the breastmilk production was more optimally in control group afier intervention (P = 0,00).
This study is recomandation to health service especially maternity care on the postnatal period to implement of early and regularly breastfeeding which begin maximal in 4 hours after SC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Agus Suarsana
"Pemberian pelayanan kesehatan memerlukan sumber daya berkualitas agar menghasilkan luaran yang baik. Dengan demikian, sumber daya manusia harus dipandang sebagai aset bahkan investasi rumah sakit. Perawat yang merupakan proporsi ketenagaan terbesar dalam layanan kesehatan akan memberikan sumbangan bagi keberhasilan pelayanan bila dapat melakukan tugas dan fungsinya sesuai standar. Perawat yang memiliki kemampuan dan motivasi yang baik akan berkontribusi terhadap tugas penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit melalui layanan keperawatan. Sebaliknya, perawat yang tidak melakukan asuhan keperawatan dengan baik dan benar dapat menimbulkan masalah pada pelayanan terhadap pasien. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat hubungan antara kemampuan, motivasi dan supervisi perawat terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat RSU Imanuel Sumba. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional kuantitatif dengan metode pengambilan data potong lintang yaitu dengan melakukan pengamatan atau pengukuran terhadap setiap variabel penelitian satu kali dalam satu waktu. Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah perawat di RSU Imanuel. Subjek diminta mengisi kuesioner kemampuan, motivasi dan supervisi. Skor untuk setiap item kuesioner dijumlahkan. Nilai total adalah 100%, nilai 65% atau lebih dianggap baik sedangkan nilai < 65% dianggap kurang. Dari 22 responden perawat yang bertugas di ruang rawat inap RSU Imanuel Sumba, yang kemudian ditelusuri asuhan keperawatannya, didapatkan 8 orang (36,4 % ) perawat yang kelengkapan asuhan keperawatannya termasuk katagori baik, dan sisanya 14 orang (63,6% ) kelengkapan asuhan keperawatannya termasuk katagori kurang baik. Perawat yang memiliki pengetahuan yang baik 17 (77,3%) dan kurang baik 5 (22.7%). Perawat yang mempunyai keterampilan baik 16 (72,7%) dan kurang baik 6 (27,3%). Perawat dengan motivasi baik 5 (22,7%) dan kurang 17 (77,3%). Perawat yang menyatakan supervisi baik 9 (40,9%) dan kurang 13 (59,1%). Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan (p value=0,613) dan keterampilan (p value =0,624) dengan kelengkapan asuhan keperawatan. Ada hubungan yang bermakna antara motivasi (p value=0,039) dan supervisi (p value=0,043) dengan kelengkapan asuhan keperawatan.

Providing health services requires quality resources to produce a good outcome. Thus, human resources should be viewed as assets and even hospital investments. Nurses who are the largest proportion of workforce in health services will contribute to the success of the service if they can perform their duties and functions according to standards. Nurses who have good ability and motivation will contribute to the task of administering hospital health services through nursing services. Conversely, nurses who do not perform nursing care properly and correctly can cause problems in patient care. Therefore, this research was conducted with the aim of looking at the relationship between the abilities, motivation and supervision of nurses on the completeness of nursing care documentation in the Imanuel Hospital Sumba ward. This study used a quantitative observational research design with cross-sectional data collection methods by observing or measuring each research variable once at a time. In this study, the research subjects were nurses at Imanuel General Hospital. Subjects were asked to fill out a questionnaire on ability, motivation and supervision. The scores for each questionnaire item are summed. A total score is 100%, a score of 65% or more is considered good, while a score less than 65 is considered insufficient. Of the 22 nurse respondents who served in the inpatient room of Imanuel Sumba Hospital, whose nursing care was then traced, there were 8 nurses (36.4%) whose complete nursing care was categorized as good, and the remaining 14 people (63.6%) had complete care. nursing is in a poor category. Nurses who have good knowledge 17 (77.3%) and less good 5 (22.7%). Nurses who have good skills are 16 (72.7%) and less good 6 (27.3%). Nurses with good motivation are 5 (22.7%) and less 17 (77.3%). Nurses who stated good supervision were 9 (40.9%) and less 13 (59.1%). There is no significant relationship between knowledge (p value = 0.613) and skills (p value = 0.624) with the completeness of nursing care. There is a significant relationship between motivation (p value = 0.039) and supervision (p value = 0.043) with the completeness of nursing care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alin Bijaya
"Perawat sebagai sumber daya manusia terbesar di rumah sakit sangat berperan dalam keberhasilan rumah sakit, untuk itu diperlukan perawat-perawat yang mempunyai kinerja yang tinggi. Kepemimpinan RS.dr.H. Marzoeki Mahdi berusaha menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan diantara para perawatnya guna mendukung rumah sakit yang terus berkembang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RS.dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor. Dimensi budaya organisasi yang dinilai adalah gaya kepemimpinan, kerja tim, perubahan perilaku dan komitmen pekerja. Metode penelitian yang dipakai adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner. Jumlah sample ditemukan dengan rumus dari Lameshow dan diambil secara stratified random sampling dari 102 orang pada delapan belas ruang rawat inap.
Hasil penelitian menunjukan bahwa di seluruh ruang rawat inap RS.dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor mempunyai kecenderungan gaya kepemimpinan demokratis, kerja tim efektif, perubahan perilaku negatif dan komitmen pekerja yang lemah. Perawat-perawat di ruang rawat inap cenderung mempunyai kinerja yang rendah, tetapi setelah dilakukan analisis statistik lebih lanjut tidak ditemukan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja, demikian juga terhadap kerja tim dan perubahan perilaku tetapi ternyata terdapat hubungan antara komitmen pekerja dengan kinerja perawat. Walaupun secara teoristik gaya kepemimpinan, kerja tim dan perubahan perilaku mempengaruhi kinerja tapi hal ini tidak terjadi dalam penelitian ini. Hal ini menunjukan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya sehingga perlu dicermati lebih lanjut.
Untuk meningkatkan kinerja perawat diperlukan budaya organisasi yang cukup adaptif terhadap lingkungan tempat bekerja. Tidak hanya gaya kepemimpinan yang sesuai, kerja tim yang efektif, perubahan perilaku positif atau komitmen yang kuat yang diperlukan dalam membentuk kinerja yang baik. Ada faktor-faktor lain yang hams diperhatikan, untuk itu perlu dilakukan penilaian kinerja kembali dari setiap usaha-usaha yang dilakukan sehingga faktor-faktor tersebut dapat diatasi.

Nurse as the largest human resources in hospital is very important for hospital successful, because of that hospital must have nurses who have high performance. Marzoeki Mahdi Hospital leadership tries to put values and beliefs among his nurses for supporting hospital that developed.
The objective of this research was to know the influence organizational culture to nurse performance in in-patient department of Marzoeki Mahdi Hospital. Dimensions of organizational culture that evaluate are leadership style, teamwork, and behavior change and employee commitment. Methode use cross sectional research with quantitative approach through questionnaire. Sample was taken with Lame show formula with Stratified Random Sampling from 102 nurses in 18 in-patient departments.
The result of this research shows that all in-patient departments of dr.H. Marzoeki Mahdi hospital have tendency to democratic style of leadership, effective teamwork, negative change of behavior and strong employee commitment. Nurses in in-patients department has tendencies to low performance, but after statistic analyze set further found no relationship between leadership style with performance, it happen to teamwork and behavior change but there was significant relationship between employee commitment with performance. Although theoretically leadership style, teamwork and behavior change influences performance but it was not happen in this research. There were other factors that influence so it need more study.
Improving nurses performance need organizational culture that adaptive enough to working environment. Not only appropriate leadership style, effective teamwork, positive behavior change or strong commitment needed in building high performance but also another factors that must be concerned, so it need to evaluate performance from every activities that it can be handled.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Raisita Damalia Mari
"Kualitas tidur yang tidak memadai dapat berdampak buruk terhadap kinerja pekerjaan perawat, yang akan berimbas pada keselamatan pasien dan keselamatan perawat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan potong lintang pada 120 perawat di ruang rawat inap RSUD Cibinong yang dipilih dengan total sampling. Kualitas tidur diukur dengan kuisioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kinerja diukur dengan kuisioner kinerja perawat yang dimodifikasi dari kuisioner Royani.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Cibinong (p=0,002, α= 0,05). Skor total PSQI pada perawat yang berkinerja baik lebih rendah 1,42 poin dibanding yang berkinerja kurang baik. Kegiatan untuk meningkatkan kualitas tidur dan kinerja perlu diprogramkan oleh perawat dan manajemen rumah sakit melalui pengaturan jadwal kerja yang sesuai dan peningkatan sumber daya perawat melalui sekolah, serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan kualitas tidur dan kinerja perawat.

Poor sleep quality and sleep deprivation adversely impact work performance, patient safety and nurse safety. This study aims to identify the relationship between sleep quality and performance of nurses in implementing nursing care. The study design was cross-sectional analytic approach to the 120 nurses in the inpatient hospital Cibinong selected with a total sampling. Quality of sleep was measured with a questionnaire The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the performance is measured by the performance of the nurse questionnaire modified from the questionnaire Royani.
The results of this study indicate that there is a relationship between sleep quality and nurse?s performance in implementing nursing care in inpatient wards Cibinong hospital (p = 0.002, α = 0.05). PSQI total score on the nurse who performs well 1,42 points lower than the poor performers. Activities to improve the quality of sleep and performance need to be programmed by nurses and hospital management through appropriate setting work schedules and increased resource of nurses, as well as the further research related to sleep quality and performance of nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro
"Telah terjadi penurunan kinerja perawat di RS Santa Elisabeth Batam dari tahun 2019 sampai dengan semester I tahun 2023. Penurunan kinerja perawat ini dapat menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap rumah sakit terutama pada keselamatan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh coaching pada asuhan keperawatan dan komunikasi perawat terhadap kinerja perawat serta dipengaruhi oleh faktor demografi perawat. Metode penelitian bersifat kuantitatif melalui rancangan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre and post control group. Hasil penelitian dengan uji paired sample T test antara kelompok intervensi sebelum coaching dan sesudah coaching adalah 0,000 dan uji paired sample T test antara kelompok kontrol sebelum coaching dan tanpa coaching adalah 0,081. Untuk hasil penelitian dengan uji independent sample T test antara kelompok intervensi setelah coaching dan kelompok kontrol tanpa coaching adalah 0,000. Dengan uji statistik deskriptif pada faktor demografi perawat setelah coaching terhadap kinerja perawat dengan hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lama kerja dan status penikahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi coaching pada asuhan keperawatan dan komunikasi perawat dapat meningkatkan kinerja perawat.

There has been a decline in the performance of nurses at Santa Elisabeth Batam Hospital from 2019 to the first semester of 2023. This decline in nurse performance could have an adverse impact on the hospital, especially on patient safety. The aim of this research is to determine the effect of coaching on nursing care and nurse communication on nurse performance and is influenced by nurse demographic factors. The research method is quantitative through a quasi-experimental research design with a pre and post control group approach. The results of research using the paired sample T test between the intervention group before coaching was 0.000 and the paired sample T test between the control group before coaching and without coaching was 0.081. For research results using the independent sample T test between the intervention group after coaching and the control group without coaching was 0.000. With descriptive statistical tests on nurse demographic factors after coaching on nurse performance, the results showed that there were no significant differences in gender, age, education level, length of work and marital status. The conclusion of this research is that coaching interventions in nursing care and nurse communication can improve nurse performance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L.M. Harmain Siswanto
"ABSTRAK
Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian dari kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Pelaksanaan pendokumentasian adalah indikator kinerja perawat yang dipengaruhi oleh karakteristik dan beban kerja perawat. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan karakteristik dan beban kerja perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Umum Instalasi Rawat Inap RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan pada tiga ruang rawat inap, pengukuran kelengkapan dokumentasi menggunakan instrumen A Depkes RI dengan sampel 95 dokumen. Pengukuran beban kerja menggunakan tehnik continous observation dengan sample 46 perawat. Hasil penelitian adalah kelengkapan pendokumentasian rata-rata belum lengkap 71,6%, dan beban kerja perawat sebagian besar 52,2% tinggi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian adalah pelatihan dan beban kerja.
Kesimpulan ada hubungan antara masa kerja, pelatihan dan beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian. Rekomendasi untuk pentingnya peningkatan pelatihan pendokumentasian bagi perawat dan meninjau ulang jumlah perawat serta penempatan tenaga sesuai dengan beban kerja di ruangan.

ABSTRACT
Completeness of nursing documentation was part an indication of hospital service quality. Nursing documentation were indicator of the nurse assessment performance in hospital who influenced by the characteristics and nurses? workload. Objective this study was to know the relationship between characteristics and nurses? workload with the completeness of nursing documentation in the ward of RSUD Pasar Rebo Jakarta.
The study design was a retrospective analytic observational approach that were done on three wards, completeness of nursing documentation was measured by instrument A Department of Health with 95 sample documents. Workload measurement uses continuous observation techniques with 46 sample of nurses. Completeness of the documentation were average 71.6% not complete yet, and most of the nurses' workload is 52.2% high. The most dominant factor affecting the completeness of the documentation were training and workload.
Conclusion this study, there was a relationship between the period of employment, training and workload with the completeness documentation. Recommendation were to increased-documentation training was important to nurses; review the number of nurses and staffing them according to workload in the room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>