Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harsono
"ABSTRAK
Nyeri pasca bedah abdomen adalah gabungan dari beberapa pengalaman sensori, emosional, dan mental yang tidak menyenangkan akibat trauma bedah. Walaupun nyeri telah dikelola dengan baik, kira-kira 86% pasien mengalami nyeri sedang ke hebat pasca bedah meskipun analgesik ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik responden (exploratory study) dan selanjutnya menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri pasca bedah abdomen (explanatory study). Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 67 orang responden pasca bedah abdomen. Pada penelitian ini digunakan instrumen State Anxiety Inventory (S-AI) Form Y untuk menilai keadaan cemas pasien pasca bedah abdomen, sikap dan keyakinan terhadap nyeri, dan skala nyeri untuk menilai intensitas nyeri pasca bedah menggunakan kombinasi Visual Analog Scale (VAS) dan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap intensitas nyeri pasca bedah abdomen adalah jenis kelamin (p value = 0,005), letak insisi (p value = 0,0005), dan tingkat kecemasan (p value = 0,0005). Faktor yang paling mempengaruhi intensitas nyeri pasca bedah abdomen adalah tingkat kecemasan (standardized coefficient β 0,501). Hasil penelitian ini bermanfaat bagi praktisi keperawatan sebagai acuan asuhan keperawatan dalam melakukan pengelolaan nyeri pasca bedah abdomen untuk mempertimbangkan faktor tingkat kecemasan, jenis kelamin, dan letak insisi. Rekomendasi hasil penelitian ini perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nyeri.

ABSTRACT
Abdominal postoperative pain is a combined of several unpleasant sensory, emotional, and mental experience precipitated by the surgical trauma. Pain experience are influenced by many factors and it is difficult to understand and about 86% of patients experience moderate to severe pain following surgery in the hospital. The purpose of this study was to identify the characteristic of respondent (exploratory study) and to explain influencing factors of abdominal postoperative pain intensity (explanatory study). The design was an analytic description using a cross sectional for 67 respondents abdominal postoperative. In the study using State Anxiety Inventory (S-AI) Form Y instrument was used to measure the abdominal postoperative state anxiety, attitudes and beliefs about pain, and pain scale using a combined Visual Analog Scale (VAS) and Numeric Rating Scale (NRS) was used to measure postoperative pain intensity. The finding showed that gender (p value = 0,005), incision site (p value = 0,0005), and anxiety levels (p value = 0,0005) were significantly influencing factors of abdominal postoperative pain intensity. The most influencing factor of abdominal postoperative pain intensity was anxiety levels (standardized coefficient β 0,501). This study information for nursing practitioner as reference in nursing care planning should be considered anxiety levels, gender, and incision site to management of patients with postoperative pain relief. It is recommended to conduct further research using more samples and other factors that also may alter pain reaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Wigiyantoro
"Resume medis merupakan ringkasan semua informasi penting pasien dan harus diisi secara lengkap dan sesuai standar karena merupakan persyaratan dokumen klaim BPJS. Data bagian klaim JKN RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang berkas klaim BPJS pasien rawat inap yang dikembalikan karena ketidaksesuaian 4,2% - 10,2%, dan didukung data bahwa berkas yang di klaim pada bulan berjalan merupakan klaim pelayanan 3 bulan sebelumnya. Angka tersebut menunjukkan trennya meningkat seiring semakin banyaknya pasien BPJS. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kepatuhan DPJP dalam pengisian resume medis berdasarkan kelengkapan data resume medis dan kesesuaian diagnosis akhir pada berkas klaim pasien rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pendekatan observasional analitik dengan desain cross sectional yang dilaksanakan bulan april - mei 2018 kepada 14 responden dan 196 dokumen resume medis, serta mengkombinasikan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam kepada 9 informan sebagai upaya mempertajam keakuratan hasil penelitian.
Hasil penelitian bahwa kelengkapan data berkas resume medis 31,1%. Kesesuaian diagnosa akhir 94,4%. Kepatuhan DPJP dalam mengisi resume medis dengan kriteria berkas lengkap dan sesuai 29,1%. Dari delapan variabel independen terdapat empat variabel sebagai faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap kepatuhan, yaitu persepsi terhadap beban kerja, persepsi terhadap dukungan pimpinan, persepsi terhadap insentif dan persepsi terhadap sanksi. Dan hasil uji multivariat, menyatakan bahwa variabel persepsi terhadap insentif merupakan variabel yang paling berhubungan sebesar 7,4 kali terhadap kepatuhan pengisian resume medis.

The medical resume is a summary of all important patient information and should be fully completed and in accordance with the standard as it is a requirement of the BPJS claim document. Base on data of claims section of Regional Hospital Ade Muhammad Djoen Sintang, BPJS claim file of inpatient patient returned due to incompability is about 4.2% to 10.2%, and supported data that file claimed in the current month is claim of service 3 months before. This figure shows the increasing trend as more and more patients BPJS. This study aims to determine the relationship of the doctor in charge in patient compliance in filling medical resume based on the completeness of medical resume data and the suitability of the final diagnosis on the claim file of inpatients. This research is a quantitative research, analytic observational approach with cross sectional design conducted in april to may 2018 to 14 respondents and 196 medical resume documents, and combine qualitative approach through in-depth interview to 9 informants as an effort to sharpen the accuracy of research result.
The results of the study that the completeness of medical file data resume 31.1%. Final diagnosis 94.4%. DPJP compliance in completing medical resume with complete file criteria and appropriate 29.1%. There are four variables as factors that directly affect the compliance are perceptions of workload, perceptions of leadership support, perceptions of incentives and perceptions of punishments. And the results of multivariate tests, states that the perceptual variables on incentives are the most correlated variables of 7.4 times against to the compliance of medical resume filling."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2018
T50078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismonah
"Dewasa ini Indonesia menempati urutan keempat terbesar pasien DM. Kejadian komplikasi akibat DM adalah 57,9% atau dari lima orang yang menderita DM terdapat tiga orang yang mengalami komplikasi. Untuk mencegah terjadinya komplikasi tersebut perlu dilaksanakan self care management DM dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan self care management pasien DM di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Desain penelitian adalah cross sectional, jumlah sampel 135 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan DM, keyakinan tentang kemampuan diri, dukungan keluarga dan lama sakit DM dengan self care management DM (p < 0,05). Faktor-faktor yang mempunyai hubungan paling signifikan dengan self care management DM adalah keyakinan tentang kemampuan diri dan dukungan keluarga. Responden yang mempunyai keyakinan tentang kemampuan diri berpeluang 20 kali untuk melaksanakan self care management DM baik dibanding dengan yang kurang mempunyai keyakinan tentang kemampuan diri (OR=20,12). Sedangkan responden yang mendapat dukungan keluarga baik berpeluang 10 kali untuk melaksanakan self care management DM baik dibanding dengan yang tidak mendapat dukungan keluarga (OR=10,30). Rekomendasi untuk perawat hasil penelitian ini adalah agar selalu meningkatkan pengetahuan DM, meningkatkan keyakinan tentang kemampuan diri dan dukungan keluarga sehingga pasien mampu melakukan self care management DM dengan baik.

Nowdays, the incidence of DM in Indonesia is the fourth biggest in the World. It approximately 57,9 % DM have complications, in other word, in 5 cases of DM, 3 of them have complications. By performing good self management, it can lead to better health outcome by reducing longterm complication of DM. The purpose of this study is to identified self care managemnet related factors on DM patients at Panti Wilasa Hospital Citarum Semarang. Cross sectional design was used in this study, with 135 samples, was taken with purposive sampling methode. The result of the study showed significant relationship between self care management with level of knowledge of DM, self care confidence, family support and duration of DM (p < 0.05). The most significant relationship is self care confidence and family support. The probability of respondents who have self care confidence perform self care management of DM is 20 time better that who don’t have (OR = 20.12). The probability of respondents who have good family support to better, show self care management of DM is 10 time better that respondent who don’t have (OR = 10.30). It’s recommended for nurses to help patient in knowledge increasing, improving self confidence, to encouraging family support to achieve better self care management of DM."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dokumentasi rnerupakan segala sesuatu yang tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakdisiplinan perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di Runmah Sakit Asri Jakarta. Penelitian rnenggunakan desain deskriptif dengan tehnik pengambilan sampel total sampling dan simple random sampling untuk observasi rekam medis. Jumlah sampel 30 orang dan 48 rekam medis.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan. Faktor pendukung adalah fasilitas yang memadai, motivasi, dan tingkat pengetahuan. Faktor penghambat yang ditemui adalah bentuk format pendokumentasian yang dirasakan kurang efektif dan kurangnya ketersediaan waktu. Hasil observasi pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Asri diperoleh sebanyak 28,97%.

Documentation refers to everything written that can be count on as a note about the evidence for person who in charge. This study aimed to find out the description of factors that affect nurses indiscipline nursing care documentation at Asri Hospital Jakarta. This study uses a descriptive design with sampling techniques performed by the total sampling and simple random sampling for the observation of medical records. The sanioie are 30 persons and 40 medical record
This study showed there are several factors that affect the supporting and documenting nursing care. Some factors involved so that the documentation can be appropriate, there are: proper facilities in documentation, motivation and level of knowledge. Fine factors which are forbid including: the documentation's form pattern which is an affective for the nurse, and lack of time. Fire observations of nursing care documentations at Asri Hospitai about 28, 97%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5863
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Haryatmo
"Kepatuhan pasien terhadap manajemen hipertensi merupakan hal penting dalam karena ketidakpatuhan dapat mengakibatkan kegagalan mengontrol tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap manajemen hipertensi. Metode penelitian ini adalah non eksperimental jenis analitik cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan concecutive sampling yang melibatkan 100 responden.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pendidikan, dukungan sosial dan persepsi terhadap penyakit dan pengobatan dengan kepatuhan; tidak terdapat hubungan signifikan pada faktor usia, jenis kelamin, pembiayaan, tingkat pengetahuan, depresi, dan kepuasan. Variabel yang paling berhubungan dengan kepatuhan adalah dukungan sosial.

Patient adherence to hypertension management is important as non-adherence can result in failure to blood pressure control. The purpose of this study was to identify factors associated with adherence to hypertension management. This was a study with non-experimental cross sectional analytic design. A concecutive sampling method involving 100 respondents was applied.
The results showed that there was a significant association between the level of education, social support, and perceptions of the disease and treatment with adherence; and there was no significant association on age, sex, finance, knowledge level, depression, and satisfaction. The most associated variable was social supports.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gad Datak
"ABSTRAK
Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan
melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat mengurangi nyeri pasca bedah. Relaksasi
Benson berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan
ritme yang teratur disertai sikap pasrah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Relaksasi Benson dalam
menurunkan nyeri pasien pasca bedah TUR Prostat. Metode penelitian ini adalah
quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control group.
Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 14 orang,
7 orang kelompok intervensi dan 7 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi
diberikan kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik dan kelompok kontrol hanya
diberikan terapi analgesik. Intervensi Relaksasi Benson dilakukan setelah pemberian
analgesik dengan durasi 15 menit setiap hari selama dua hari. Sebelum dan sesudah
intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran nyeri
dengan Numeric Rating Scale. Sehari sebelum operasi dan sehari sesudah operasi diukur
kecemasan menggunakan Visual Analog Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan rasa
nyeri pasca bedah pada pasien TUR Prostat dibandingkan hanya terapi analgesik saja
(p=0,019). Karakteristik budaya dan kecemasan tidak berkontribusi terhadap nyeri pasca
bedah TUR Prostat (p >0,05). Implikasi dari penelitian ini adalah Relaksasi Benson
dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pasca bedah TUR Prostat elektif dan perlu
direplikasikan dan dikembangkan lagi.

ABSTRACT
Benson Relaxation is the development ofe response relaxation method by involving
patient belief factor to relieve postoperative pain. It focuses on certain words or
sentences pronounced many times in a regular rhtym followed by resignation to The
God as patient belief. This research was aimed to explore effectiveness of Benson
Relaxation in relieving postoperative pain TUR prostate. The method used in this study
was quasi experimental using pre test and post test design with control group. A total of
14 consecutive samples participated in this study, devided into two groups , intervention
and control group, seven participants respectively. Those in intervention group received
Benson Relaxation combined with analgesic therapy where as those control group given
analgesic therapy alone. Benson Relaxation intervention given after analgesic was
taken, for 15 minutes every day for two days. Before and after the intervention for both
groups, pain scale was measured by using Numeric Rating Scale. A day before and
after the surgery, anxiety level was measured by using Visual Analogue Scale. The
results revealed that combination Benson Relaxation and analgesic therapy was more
analgesic therapy alone (p=0,019). Culture and anxiety factors did not contribute to
postoperative pain of TUR Prostate (p>0,05). The Implication of this research was
Benson Relaxation can be employed to relieve postoperative pain of elective TUR
Prostate, and it is needed for further replication and development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Andriani
"ABSTRAK
Proporsi kematian ibu di provinsi Nusa Tenggara Barat tergolong tinggi pada tahun 2010 sebesar 329 kematian ibu atau 2,9% dari total kematian nasional. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi tindakan seksio sesarea di RSUD Kab Dompu. Desain penelitian adalah potong lintang dengan besar sampel 750 orang. Data diuji dengan menggunakan chisquare dengan taraf signifikan 95% (0,05).
Hasil penelitian didapatkan bahwa prevalensi ibu yang bersalin dengan seksio sesarea adalah 75,2%. Ada hubungan antara paritas (faktor predisposisi), cara bayar (faktor penguat), partus lama, riwayat seksio sesarea, pre eklampsia berat/ eklampsia dan kematian janin dalam rahim dengan kejadian seksio sesarea (p<0,05).

ABSTRACT
The proportion of maternal mortality in west nusa tenggara is hight, at 2010 the maternal mortality was 329 or 2,9% national mortality. The study aims to determine factors - factors that influence the actions of Caesarean section in Dompu District Hospital. The study design was a large cross-sectional sample of 750 people. Data were tested using chi-square with 95% significant level (0.05).
Result showed that the prevalence of the birth mother with Caesarean section was 75.2%. There is a relationship between parity (predisposing factors), how to pay (reinforcing factors), parturition length, a history of Caesarean section, severe pre eclampsia / eclampsia and fetal death in utero with the incidence of Caesarean section (p <0.05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Argi Virgona
"Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu sindroma klinis gangguan metabolik akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Pengelolaan DM dapat memberikan hasil yang maksimal bila dibarengi oleh perilaku kooperatif dari pasien DM melitus, salah satunya patuh terhadap rekomendasi terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor ? faktor yang berkontribusi terhadap kepatuhan pasien DM Tipe 2. Desain pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan crosssectional. Jumlah responden adalah 60 pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrin RS Hasan Sadikin Bandung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor demografi (status ekonomi dan pendidikan), faktor sosial, faktor psikologis, faktor sistem pelayanan kesehatan dan faktor penyakit dan pengobatan (durasi dan komplikasi), sedangkan variabel terikatnya adalah kepatuhan. Analisis bivariat menggunakan chi square dengan α=0.05 menunjukan bahwa faktor sosial berkontribusi terhadap kepatuhan (p=0.001), faktor psikologis berkontribusi terhadap kepatuhan (p=0.032), faktor durasi menderita penyakit berkontribusi terhadap kepatuhan (p=0.001), dan faktor komplikasi berkontribusi terhadap kepatuhan (p=0.007). Pada analisis regresi logistik ganda diketahui bahwa faktor sosial (p=0.004) dan faktor durasi menderita penyakit (p=0.003) paling berkontribusi terhadap kepatuhan. Pasien DM Tipe 2 akan patuh bila memiliki pengaruh faktor sosial baik dan durasi pengobatan yang relatif singkat. Saran pada penelitian ini perawat perlu mengembangan metoda pendidikan kesehatan yang inovatif dan berfokus pada klien dan keluarga sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan untuk mencegah atau mengatasi ketidakpatuhan.

Diabetes Mellitus (DM) is a clinical syndrome of metabolic disorder caused by disparity of insulin secretion, insulin work, or both. DM management can provide optimum result if combining with adherence to the management of DM. This research was conducted to identify contributing factors of adherence for patient with DM. With correlative descriptive design, this research involving 60 respondent of patient DM type 2 in outpatient clinic RS Hasan Sadikin Bandung. Independent variables in this research are demographic factor (economy status & education), social factor, psychological factor, health care provider and medical system factor, and disease and treatment related factor (duration and complication), and dependent variable is adherence. Bivariat analysis using chi square with α=0.05 had showed that social factor contribute to adherence (p=0.001), psychological factor contribute to adherence (p=0.032), duration of disease contribute to adherence (p=0.001), and complication contribute to adherence (p=0.007). Logistics regression analysis showed that two dominant factors to adherence were social factor (p=0.004) and duration of disease (p=0.003). Patient with DM Type 2 will adhere if they have good social factor and a shorter duration of disease. It is recommended that nurses should develop inovative health education method which is client and family centered as one of intervention in nursing care to prevent or handle non adherence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Rachmawati
"ABSTRAK
Memasuki PJPT II, tugas rumah sakit semakin penuh tantangan, iklim persaingan semakin terasa, di mana masyarakat semakin mengerti akan hak untuk menuntut atau protes apabila sesuatu hal tidak dijalankan dengan benar dan konsisten, sehingga situasi ini menuntut rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanannya ke arah profesionalisme. Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit selalu didahului dengan peningkatan mutu asuhan keperawatan.
Dengan mempergunakan matriks hubungan antara proses pelayanan yang efektif dengan tindakan pelayanan yang diharapkan (MATRIX DOLL), maka penampilan keprofesian perawat akan dipantau dan dinilai, untuk melihat sampai sejauh mana perawat mempergunakan pengetahuan, sikap, perilaku, pengalaman dan pengamalan sesuai dengan standar pelayanan di dalam menjalankan asuhan keperawatan terhadap pasien.
Sejalan dengan itu RSAB "Harapan Kita", sebagai rumah sakit khusus yang memberikan pelayanan kesehatan kepada anak & ibu bersalin, tidak luput dari usahanya untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan profesionalitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam bidang keperawatan kebidanan di mana sebagian besar pasien rawat inap (48%) adalah pasien-pasien pasca persalinan.
Salah satu kendala yang ditemukan adalah Tindakan Keperawatan Pasca Persalinan pada ibu belum dilaksanakan sesuai dengan standar keperawatan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara karakteristik perawat (umur, status perkawinan, pendidikan, lama bertugas, ketrampilan pasca pelatihan tambahan), sistem penugasan pasien, supervisi, serta pedoman kerja, dengan Tindakan Keperawatan Pasca Persalinan pada ibu di Iingkungan ruang rawat inap kebidanan RSAB "Harapan Kita" Jakarta.
Penelitian ini sifatnya deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan pengumpulan data melalui observasi & kuesioner di seluruh ruangan rawat inap kebidanan RSAB "Harapan Kita" Jakarta.
Dari hasil observasi ditemukan bahwa Iangkah-langkah Tindakan Keperawatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah "pelaksanaan" dan "R/R", sedangkan Jenis Tindakan Keperawatan Pasca Persalinan yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah "puerpurium"&"memelihara kebersihan vulva".
Dari hasil uji statistik regresi linear sederhana dari 8 faktor yang diduga secara teoritis didapatkan hanya satu faktor yang mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik yaitu : pelatihan tambahan, sedangkan 7 faktor lainnya kurang terbukti berhubungan secara statistik.
Dalam penilaian lebih lanjut didapatkan bahwa kinerja perawat yang melaksanakan tindakan keperawatan secara baik adalah 67,5%.
Sangat diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi upaya meningkatkan mutu Tindakan Keperawatan Pasca Persalinan pada ibu di ruang rawat inap kebidanan RSAB "Harapan Kita".

ABSTRACT
Entering the Second Long Term Development Plan of the Republic of Indonesia, the mission of Indonesian Hospitals being more challenging, while the competition atmosphere becomes apparent and also people nowadays more understand to their rights to complain or if something done improper or inconsistently and this leads to Hospital to improve the quality of services more professional. The improvement of quality of services should be preceded with the improvement of quality of nursing care.
Using the matrix relation ship between effective services and expected service actions so coiled DOLL matrix, then the professionalism of nurse actions could be observed and evaluated to how they use their knowledge and experience to behave according to hospital service standard as required.
In line with the national mission to achieve public service for mother and children care, the hospital as one of the center of excellence for Mother-Children Care and perintology also has to enhance services in obstetrical area where most of in-patient (48% occupation) were post partum patients.
One of the constraints obtained is that of post partum nursing interventions had not been performed fully according with the privilege nursing standard.
Purpose of this study is to find out the relation among the instruments of nurse characteristic such as age, marital status, education, experience, improved skills after upgrading training, also job assignment, job supervision, standard operating procedure, with nursing cares of post partum particularly in the in-patient facilities of the hospital RSAB "Harapan Kita".
The method of statistical analysis is descriptive with emphasis on cross-sectional approach, by means of data collection trough question aries and observations.
From observation result shows that nursing care action that need to be taken is "pelaksanaan (execution)" and "R&R (Reporting & Recording)" and type of post partum nursing intervention needs to have special care is "puerpurium" and "vulva hygiene".
From statistical result using simple linear regression of 8 factors might be of having relations empirically with nursing interventions empirically with nursing interventions of post partum, yields only one factor indicates to have significant relations statistically that is additional vocational training white the ather 7 factor were less significant to the further result obtained, that nurse performance who perform nursing interventions very well was around 67.5%.
It is desirable that the analysis result could be of assistance and fruit full for the efforts to upgrade and improve qualities of the nursing interventions of post partum within the management of the Hospital RSAB "Harapan Kita".
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yopi Triana
"Keterbatasan kemampuan pengelolaan pemimpin merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi kompetensi kepala ruangan dalam pelaksanaan fungsi pengarahan. Desain menggunakan survey dengan rancangan deskriptif korelasional, pada 98 kepala ruangan dan 196 ketua tim. Sampel diambil secara total dan instrumen riset berupa kuisioner. Analisis menggunakan uji Mann Whitney, Kruskall Wallis, Spearman Correlation, dan Regresi linear berganda. Variabel yang berhubungan dengan kompetensi kepala ruangan adalah masa kerja(p=0.0001), pelatihan manajemen ruangan(p=0.006) serta uraian tugas(p=0.008). Pelatihan merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi kompetensi kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi pengarahan. Hasil penelitian merekomendasikan manajemen untuk merancang pelatihan serta menyusun uraian tugas sesuai dengan kompetensi kepala ruangan.

Limited ability of leadership in management is one factor contributing to the low quality of nursing care. This study aimed to analyze factors influencing head nurses competency in directing function. Design used survey with descriptive correlational, to 98 head nurses and 196 team leaders. Total sample with questionnaire as an instrument. Analysis using Mann Whitney test, Kruskal Wallis, Spearman Correlation, and Multiple Linear Regression. Variables that relate to head nurses competency is working period(p=0.0001), ward management training(p=0.006) and job description(p=0.008). Training is the most dominant factor influencing competency of head nurses in directing. Results of the study recommend management to design training and develop job descriptions according to the competence of the head nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>