Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184811 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mila Triana Sari
"ABSTRAK
Budaya organisasi merupakan nilai bersama yang dimiliki dan tercermin dalam prilaku
anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja. Kinerja
perawat berperan penting dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit. Selain budaya
organisasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah gaya kepemimpinan
kepala ruang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan budaya organisasi
dan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana di RSD Raden
Mattaher Jambi. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan
potong lintang (cross sectional) terhadap 143 perawat pelaksana yang diambil secara
proporsional sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner yang disusun berdasarkan elemen-elemen budaya organisasi, gaya
kepemimpinan, dan kinerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh
pernyataan dalam kuesioner adalah valid (0,368-0,841) dan reliabel (0,947). Analisis data
menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah 58,7%
perawat pelaksana mempersepsikan budaya organisasi lemah, gaya kepemimpinan kepala
ruang berorientasi karyawan tinggi 53,1%, dan berkinerja baik 53,8%. Lebih lanjut
didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara budaya organisasi yang meliputi
keterlibatan, penyesuaian, konsistensi, misi dan gaya kepemimpinan kepala ruang
berorientasi karyawan dengan kinerja perawat pelaksana. Variabel yang paling
berhubungan dengan kinerja adalah penyesuaian, misi dan jenis kelamin sebagai variabel
confounding. Variabel penyesuaian merupakan variabel yang paling berhubungan dengan
kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi penelitian: perlu mensosialisasi visi, misi dan
tujuan organisasi, dasar kebijakan, peraturan, diaplikasikan dalam aktifitas pelayanan
keperawatan; gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi pada perawat pelaksana
dengan membangun hubungan kerjasama yang baik melalui pelaksanaan pendekatan
interpersonal kepala ruangan kepada perawat pelaksana.

ABSTRACT
Organizational culture is a system of shared values by the organizations people to produce norms that powerfully shape the behavior of individuals in the organization. The strong organizational culture it will create with staff nursing performance inpatient wards.The best performance is reflected through the quality nursing care in hospital. The else organizational culture, which is one factors that can increase the nurse’s work performance is predicted to be contributed by leadership style of head nurse.The aim of this research is to give a description the relationship between organizational culture and leadership style of head nurse with work of nurse performance inpatients ward in Raden Mattaher general hospital Jambi. The design of this research was descriptif correlational with cross sectional method to 143 subject of nurse with proporsional sampling with inclusion criteria. The quesionaires were used to be valid and reliable. The validity and reliability test of the organizational culture, style leadership head nurse and the nurse performance instrument was validity (0,368-0,841) and reliability (0,947). In analyzes the research with univariate, bivariate and multivariate. The results of univariate analyzes described nurses who perceived weak to the organizational culture 58,7%, who style leadership head nurse was high 53,1%, and good nurses perfomance 53,8%. The conclution of the study showed that their was significant relationship between organizational culture and style leadership the head nurse with nurses performance. The variable responsibility, mission and gender are considered as the influential factors toward nurse performance and the most influential factor between of them is responsibility, mission. The dominant variable that correlated with nurses perfomance were responsibility. From this result can be sugested: Direction of Raden Mattaher hospital need to make socialization, vision, mission and goal of organization, empowered the nurses with opportunities through formal education or give trainings with patient nursing care and nursing leadership trainings for head nurse in Raden Mataher hospitali. To head nurses inpatient increased good relationship with the nurse provider’s and make interpersonal relation."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Triana Sari
"Budaya organisasi merupakan nilai bersama yang dimiliki dan tercermin dalam prilaku anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja. Kinerja perawat berperan penting dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit Selain budaya organisasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah gaya kepemimpinan kepala ruang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan budaya organisasi dan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana di RSD Raden Mattaher Jambi. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) terhadap 143 perawat pelaksana yang diambil secara proporsional sampling yang memenuhi kriteria inkhisi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan elemen- elemen budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan kinerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah valid (0,368-0,841) dan reliabel (0,947). Analisis data menggunakan analisis umvariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah 58,7% perawat pelaksana mempersepsikan budaya organisasi lemah, gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi karyawan tinggi 53,1%, dan berkinerja baik 53,8%. Adanya hubungan yang bermakna antara budaya organisasi yang meliputi keterlibatan, penyesuaian, konsistensi, misi dan gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi karyawan dengan kinerja perawat pelaksana. Variabel yang paling berhubungan dengan kinerja adalah penyesuaian, misi dan jenis kelamin sebagai variabel confounding. Variabel penyesuaian merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi penelitian: perlu mensosialisasi visi, misi dan tujuan organisasi, dasar kebijakan, peraturan, diaplikasikan dalam aktifitas pelayanan keperawatan; gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi pada perawat pelaksana dengan membangun hubungan keijasama yang baik melalui pelaksanaan pendekatan interpersonal kepala ruangan kepada perawat pelaksana.

Organizational culture is a system of shared values by the organizations people to produce norras that powerfully shape the behavior of individuals in the organization. The strong organizational culture it will create with staff nursing performance inpatient wards.The best performance is reflected through the quality nursing care in hospital. The else organizational culture, which is one factore that can increase the nurse’s work performance is predicted to be contributed by leadership style of head nurse.The aim of this research is to give a description the relationship between organizational culture and leadership style of head nurse with work of nurse performance inpatients ward in Raden Mattaher general hospital Jambi. The design of this research was descriptif correlational with cross sectional method to 143 subject of nurse with proporsional sampling with inclusion criteria. The quesionaires were used to be valid and reliable. The validity and reliability test of the organizational culture, style leadership head nurse and the nurse performance instrument was validity (0,368-0,841) and reliability (0,947). In analyzes the research with univariate, bivariate and multivariate. The results of univariate analyzes described nurses who perceived weak to the organizational culture 58,7%, who style leadership head nurse was high 53,1%, and good nurses perfomance 53,8%. The conclution of the study showed that their was significant relationship between organizational culture and style leadership the head nurse with nurses performance. The variable responsibility, mission and gender are considered as the influential factors toward nurse performance and the most influential factor between of them is responsibility, mission. The dominant variable that correlated with nurses perfomance were responsibility. From this result can be sugested; Direction of Raden Mattaher hospital need to make socialization, vision, mission and goal of organization, empowered the nurses with opportunities through formal education or give trainings with patient nursing care and nursing leadership trainings for head nurse in Raden Mataher hospitali. To head nurses inpatient incrcased good relationship with the nurse provider’s and make interpersonal relation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26564
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Azharini
"Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya. Gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruangan dapat memengaruhi lingkungan kerja perawat, khususnya stres kerja.
Studi deskriptif korelasional ini bertujuan mengidentifikasi hubungan karakteristik perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana dengan stres kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner gaya kepemimpinan menurut Gillies dan Occupational Stress Inventory-Revised yang telah dimodifikasi oleh peneliti.
Hasil studi terhadap 89 responden didapatkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana, sedangkan gaya kepemimpinan kepala ruangan berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
Studi ini menyarankan diterapkannya gaya kepemimpinan demokratik oleh kepala ruangan untuk menurunkan stres kerja perawat pelaksana, serta adanya studi lanjutan mengenai faktor lain yang berhubungan dengan stres kerja perawat.

Leadership style is a behavioral norm which is used by a leader to pursuade others. The leadership style used by the head nurse can affect the work environment in hospital ward, especially the work stress of the nurse staffs.
The aim of this descriptive correlational study is to investigate relationship between nurse's characteristics and head nurse's leadership style and nurse staff's occupational stress in hospital ward. The instruments used are the Gillies' leadership style questionnaire and Occupational Stress Inventory-Revised which have been modified.
The results from 89 respondents found that nurse's characteristics are not related to nurse staff's occupational stress, while the head nurse's leadership style is significantly related to nurse staff's occupational stress (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
This study recommends the implementation of head nurse's democratic leadership style and further examination of factors contributing to nurse occupational stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S58052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aguspairi
"Kepala ruangan sebagai seorang manajer lini pertama harus menguasai manajemen keperawatan. Pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola ruang rawat inap diperoleh melalui berbagai upaya, diantaranya melalui pelatihan-pelatihan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan kepala ruangan mengelola ruang rawat, pihak manajemen RSU Raden Mattaher Jambi telah mengadakan pelatihan manajemen keperawatan tahun 2000. Sejak saat itu belum pernah dievaluasi hasil pelatihan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kemampuan kepala ruangan mengelola ruang rawat inap yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana dan diperolehnya gambaran kontribusi karakteristik perawat dengan persepsinya dalam menilai kemampuan kepala ruangan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi yang meliputi 14 ruang rawat inap.
Hasil penelitian menunjukkan hanya 3 kepala ruangan dinyatakan mampu mengelola ruang rawat inap. Dari hasil penelitian juga diperoleh ada kontribusi yang bermakna antara sikap, kepentingan, pengalaman dan pengharapan perawat pelaksana, sedangkan motif tidak berkontribusi dengan persepsi perawat.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa perawat pelaksana belum melihat adanya perubahan yang berarti semenjak pelatihan manajemen keperawatan tahun 2000. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit dimasa yang akan datang disarankan agar setiap bentuk pelatihan perlu diikuti dengan suatu pendekatan proses berubah sehingga hasil pelatihan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain hendaklah sekaligus melibatkan faktor pada pemersepsi, faktor pada target dan faktor pada situasi secara terintegrasi dalam penelitian tentang persepsi.

Abstract
A head nurse as a first line manager should be mastery in nursing management. The knowledge and skill to manage the ward are achieved through several efforts; one of the efforts is management training. Raden Mattaher Hospital is a district hospital, located in Jambi, in 2000 a management training was held in this hospital in order to increase the head nurse to management the ward.
The aim of this study was to evaluate the achievement of the training management based on staff nurses' perception. The method of the study was a descriptive, cross sectional design. The samples were obtained from fourteen wards. The questionnaires were used to obtain the data.
The results showed that fourteen there were three out of fourteen head nurses were able to manage the ward. There were also a contribution among nurses' attitudes, concerns, experiences and hopes in evaluating the head nurses' ability to manage the ward.
Based on the research result above, it is revealed that nurses do not see the significant changes since the training of nursing management in 2000 has been done. At this recommended in such training should be followed by a change process approach to in order to achieve the objectives of the training. Recommendation is also given to the other researcher to include other factors of people who perceive the Phenomena, target factor, and factor of situation which integrated in the research of perception.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah
"Penerapan keselamatan pasien yang baik dan bertanggung jawab diharapkan dapat membawa perasaan yang aman dan nyaman terhadap pasien sebagai pengguna jasa layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap. Metode penelitian menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 perawat pelaksana di instalasi rawat inap. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Multifactor Leadership Questioner dan General Self Efficacy Scale. Proses pengumpulan data menggunakan paper-based dan google form digunakan untuk menjangkau tingkat partisipasi responden yang belum mengisi kuesioner paper-based. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap dengan p value 0,007. Pada penelitian ini, gaya kepemimpinan yang dipersepsikan perawat pelaksana terhadap gaya kepemimpinan kepala ruangan, yaitu gaya kepemimpinan transformasional sebesar 88,5%. Kemudian, gambaran dari efikasi diri perawat pelaksana dalam penelitian ini secara statistik sudah cukup baik, yaitu sebesar 47,9%. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu kepala ruangan diharapkan dapat meluangkan waktu dalam melatih dan mengedukasi perawat pelaksana, serta diharapkan kepala ruangan memiliki kemampuan yang baik dalam mitigasi masalah sebelum masalah tersebut membesar dan kepala ruangan dapat terlibat dalam pemecahan masalah, bukan malah menghindar.

The application of good and responsible patient safety is expected to bring a feeling of security and comfort to patients as users of health services. The purpose of this study was to determine the relationship between the leadership style of the head of the room according to the perception of nurses and the self-efficacy of the implementing nurses in implementing patient safety in the inpatient room. The research method uses a quantitative analytic approach with a cross-sectional design. The sample in this study was 96 nurses in the inpatient installation. The instruments used were the Multifactor Leadership Questionnaire and the General Self Efficacy Scale. The data collection process uses paper-based and Google forms are used to reach the level of participation of respondents who have not filled out paper-based questionnaires. The results showed that there was a relationship between the leadership style of the head of the room according to the nurse's perception and the self-efficacy of the implementing nurse in implementing patient safety in the inpatient room with a p value of 0.007. In this study, the leadership style perceived by the implementing nurse towards the leadership style of the head of the room, namely the transformational leadership style, was 88.5%. Then, the description of the self-efficacy of the implementing nurses in this study was statistically good enough, namely 47.9%. Recommendations based on the results of this study, namely that the head of the room is expected to be able to spend time in training and educating the implementing nurse, and it is hoped that the head of the room has good ability in mitigating problems before the problem grows and the head of the room can be involved in problem solving, not even avoiding it."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijayanti
"Gaya kepemimpinan kepala ruangan dalam berinteraksi dengan anggota dan saat mengelola ruang rawat akan mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja perawat yang dipimpinnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana dengan kepuasan dan kinerja perawat pelaksana.
Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional desain deskripsi korelasi melibatkan 146 perawat Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Cibinong yang dipilih secara random sampling. Data dianalisis dengan Chi Square, uji Fisher dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan (servant dan transformasional) dengan kepuasan (p<0,05), antara gaya kepemimpinan (servant, transaksional, dan transformasional) dengan kinerja (p < 0,05), serta terdapat hubungan antara kepuasan dan kinerja perawat (p < 0,043). Gaya kepemimpinan kepala ruangan yang paling berhubungan dengan kepuasan perawat pelaksana adalah gaya kepemimpinan transformasional (OR = 6,345), dan kinerja adalah transaksional (OR = 3,846).
Hasil ini menyarankan untuk menerapkan gaya kepemimpinan transformasional untuk meningkatkan kepuasan dan gaya kepemimpinan transaksional untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

Head nurses leadership style, when interacting with nursing staffs and when managing nursing service area, affected to nursing staffs satisfaction and performance.
This study aimed to identify the relationship between head nurses leadership style, that perceived by nursing staffs, with their satisfaction and performance.
The design research was descriptive correlative with cross sectional approach. The sample were selected randomized involving 146 nursing staffs in Cibinong General Hospital. Data were analyzed by chi-square, Fisher's exact test and logistic regression.
The results showed that there was a relationship between head nurses leadership style (servant and transformational) with nursing staffs satisfaction (p <0.05), there was a relationship between head nurses leadership style (servant, transactional, and transformational) with nursing staffs performance (p <0.05), and there was a relationship between nursing staffs satisfaction with their performance (p <0.043). head nurses Leadership style that most related to the nursing staffs satisfaction was a transformational leadership style (OR = 6.345), and the most related to the nursing staffs performance is transactional leadership style (OR = 3.846).
It is recommended for head nurses to apply the transformational leadership style to improve nursing staffs satisfaction and the transactional leadership style to improve nursing staffs performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"Kepemimpinan merupakan faktor sentral yang mendinamisasi, menggerakkan, mengarahkan, dan mengkoordinasikan berbagai faktor lain dalam organisasi. Tujuan penelitian ini ini untuk menguji hubungan antara hubungan kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian rnutu pelayanan keperawatan di RS Krakatau Medika Cilegon. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross scctional. Total sampel yang memenuhi kriteria inklusi yang digunakan pada studi ini berjumlah 72 responden. Instrumen yang digunakan adaiah modifikasi dari teori dan diuji validitas (r hitung > r table = 0,361), dan reliabilitas dengan a= 0,9298 (pemyataan kepemimpinan) dan a=0,9385 (pemyataan kinerja), untuk menguji hubungan antara kepemimpinan efektif kepala ruangan dcngan kincrja perawat pelaksana digunakan Product Moment Pearsons Correlation Coefficient.
Berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh bahwa responden yang paling banyak adalah perempuan (94,4%), pendidikan D III (90,3%), menikah (70,8), mengikuti pelatihan (72,2). Umur rata-rata 30,28 tahun, median 29 tahun, umur tertua 41 tahun dan termuda 22 tahun, dari hasil estimasi disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata umur perawat pelaksana 28,08 tahun sampai 30,28 tahun. Berdasarkan analisis bivariat diperoleh bahwa semua komponen kepemimpinan yaitu : pengetahuan (p value 0,18), kesadaran diri (pvalue 0,75), Komunikasi (pvalue 0,47), energi (pvalue 0,41), tujuan (pvaluc 0,38), tindakan (0,20), dan kepemimpinan tidak ada yang berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Dari hasil multivariat hanya komponen tindakan dan pengetahuan yang masuk pemodelan, dan keduanya bukan menjadi penentu atau dominan dalam meningkatkan kinerja. Berdasarkan hasil penelitian disaran kepada Pimpinan RS untuk meningkatkan kemampuan manajerial SDM keperawatan melalui pendidikan berkelanjutan baik formal maupun informal. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, penelitian dilanjutkan dengan metodologi kuasi eksperimen atau dengan kohort melalui observasi terus menerus.

Leadership is a central factor in an organization which reinforces, stimulates and invigorates and coordinates other organizations' factors. A head nurse is in an imperative position in influencing the staff nurses' performance. The purpose of the study was to identify if there was any relationships between the effectiveness of leadership of a head nurse and staff? nurses performance. A cross sectional design using a descriptive corelation method was chosen. A sample of 72 respondents was selected using inclusion criteria. The instrument of this research was modified based on the theoretical framework applied to this study. The statistical analysis was performed by Product Moment Pearsons's Correlation Coefficient Methods.
Univariate analysis of the data indicated that the biggest part of the respondents was women (94.4%), 90.3% held diploma educational background, married 70.8%, having trainings (72.2%). The average age of the respondent was 30.28 year old, median value was 29 years old, the oldest was 41 year old and the youngest was in 22 year old. The univariate analysis suggested that all leadership components, namely knowledge (pvalue= 0.18), self awareness (pvalue=0.75), communication (pvalue=0.47), energy (pvalue=0.41), goals (pvalue=0.38), implementations 0.20%), and leadership did not significantly relate to staff nurses' performance. The result of this study suggested that the improvement of managerial competent nursing human resources into learning formal or informal study. Further result good, research continuing with Quasy Eksperimental to cohort studies into observers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Rayatin
"ABSTRAK
Model kepemimpinan kepala ruangan dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan model kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian menggunakan cross sectional, proses analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan model kepemimpinan yang berhubungan dengan kinerja adalah servant, visioner, dan transaksional. Model kepemimpinan yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah servant (p value 0,0001; α= 0,05; CI: 2,733-11,853; Odd Ratio: 5,691). Kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana menggunakan model kepemimpinan servant berpeluang meningkatkan kinerja perawat pelaksana sebesar 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dipersepsikan menggunakan model kepemimpinan servant. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RSAB Harapan Kita khususnya untuk kepala ruangan dapat menggunakan model kepemimpinan servant dalam peran dan fungsinya untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

ABSTRACT
Head nurse leadership model can improve the performance of nurses in providing nursing care. The purpose of this study was to identify the correlation between the head nurse leadership model and the nurses? performance. This study applied a cross-sectional method. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The results showed that the leadership model related to the performance were servant, visionary, and transactional. The most dominant leadership model related to the performance was servant (p value= 0.0001; α= 0.05, CI: 2.733 to 11.853; odds ratio: 5.691). Head nurses that were perceived by nurses as using the servant leadership model had opportunity to improve the nurses? performance 5 times higher than those who were not perceived as using the servant leadership model. It is recommended that the head of Harapan Kita Hospital, especially the head nurses, to apply the servant leadership model in their roles and functions to improve the nurses? performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warouw, Herman J.
"ABSTRAK
Kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan terhadap pekerjaan selama periode waktu tertentu berdasarkan standar, uraian tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat perawat pelaksana tentang pengarahan k epala ruangan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta selama ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi perawat pelaksana tentang penerapan fungsi pengarahan kepala ruangan dan hubungannya dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan disain potong lintang. Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 89 perawat. Pengambilan data dengan kuesioner dan analisa menggunakan uji kai kuadrat. Penelitian dilakukan di bulan Mei 2009. Hasil penelitian menunjukkan sebagaian besar perawat pelaksana memiliki kinerja yang baik. Demikian juga uji analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana (p value= 0,031), sedangkan variabel motivasi, komunikasi, pendelegasian, pelatihan, dan supervisi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja. Hasil analisis dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dengan p value = 0,026 dan OR = 8,312 dan motivasi p value= 0,004 dengan OR = 0,078. Usulan terhadap pimpinan rumah sakit dan pimpinan keperawatan RSUD Budhi Asih Jakarta adalah merencanakan peningkatan pemahaman dan kemampuan kepala ruangan tentang kepemimpinan melalui program pelatihan atau jenjang pendidikan formal. Kepala ruangan diharapkan menerapkan kepemimpinan keperawatan yang baik dengan lebih memberdayakan perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas melalui supervisi dan bimbingan yang berkesinambungan.

ABSTRACT
Performance is a work result of an employee during period of selected time based on the job description standard which has been determined before. Perception of nursing staff, about directing from head nurse of in patient room at RSUD Budhi Asih in Jakarta is not known yet. Object of this research is to get description about
perception of nursing staff in applying of the function of head nurse and its relation with the performance of nursing staff in inpatient rooms at RSUD Budhi Asih in Jakarta. This study used a cross sectional designs with 89 nurses, that was taken with all executor nursing staff who fulfilled an inclusion criterion. Collecting data with a questionnaire instrument and related each variable have been done by chi square test. The research was done on May 1st until May 22nd 2009. Result of univariate research shows that almost nursing staff have good performances. Bevariate analysis shows that leadership variable has significant relation with performance (p value= 0,031), while motivation, communication, delegation, training, and supervision variables do not have significant relation with the performance. Analysis result with using double logistic test shows that the most dominant leadership is related to the performance of nursing staff with p value = 0,026 and OR = 8,312 and p value motivation = 0,004 with OR = 0,078. Implication of this research is to give a contribution for management of hospital to increase ability of head nurse by training program and formal education of nursing. Head nurse able to implication of good nursing leadership by increasing ability of nursing staff with continuity supervision and guiding."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Warouw, Herman J.
"Kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan terhadap pekerjaan selama periode waktu tertentu berdasarkan standar, uraian tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat perawat pelaksana tentang pengarahan kepala ruangan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta selama ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi perawat pelaksana tentang penerapan fungsi pengarahan kepala ruangan dan hubungannya dengan kinerja perawat pelaksana di mang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta, Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan disain potong lintang. Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 89 perawat. Pengambilan data dengan kuesioner dan analisa menggunakan uji kai kuadrat. Penelitian dilakukan tangal 1 Mei sampai 28 Mei 2009. Hasil penelitian menunjukkan sebagaian besar perawat pelaksana memiliki kinerja yang baik. Demikian juga uji analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana (p value= 0,031), sedangkan variabel motivasi, komunikasi, pendelegasian, pelatihan, dan supervisi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja. Hasil analisis dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dengan p value = 0,026 dan OR = 8,312 dan motivasi p value = 0,004 dengan OR = 0,078, Usulan terhadap pimpinan rumah sakit dan pimpinan keperawatan RSUD Budhi Asih jakarta adalah merencanakan peningkatan pemahaman dan kemampuan kepala ruangan tentang kepemimpinan melalui program pelatihan atau jenjang pendidikan formal. Kepala ruangan diharapkan menerapkan kepemimpinan keperawatan yang baik dengan lebih memberdayakan perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas melalui supervisi dan bimbingan yang berkesinambungan.

Performance is a work result of an employee during period of selected time based on the job description Standard which has been determined befote. Perception of nursing staff, about directing from head nurse of in patient room at RSUD Budhi Asih in Jakarta is tiot kiiown yet. Object of this research is to get description about perception of nursing staff in applying of the fonction of head nurse and its relation with the performance of nursing staff in inpatient rooms at RSUD Budhi Asih in Jakarta. This study used a cross sectional designs with 89 nurses, that was taken with all executor nursing staff who fulfilled an inclusion criterion. Collecting data with a questionnaire instrument and related each variable have been done by chi square test The research was done on May l51 until May 22nd 2009. Result of univariate research shows that almost nursing staff have good performances. Bevariate analysis shows that leadership variable has significant relation with performance (p value= 0,031), while motivation, communication, delegation, training, and supervision variables do not have significant relation with the performance. Analysis result with using double logistic test shows that the most dominant leadership is related to the performance of nursing staff with p value = 0,026 and OR = 8,312 and p value motivation = 0,004 with OR = 0,078. Implication of this research is to give a contribution for management of hospital to increase ability of head nurse by training program and formal education of nursing. Head nurse able to implication of good nursing leadership by increasing ability of nursing staff with continuity supervision and guiding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26575
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>