Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158878 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nancy Febriana
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh nursing round terhadap kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan di ruang rawat inap RS MMC Jakarta. Desai penelitian ini menggunakan desain quasi experimental with post test only. Hipotesa yang ingin dibuktikan adalah ada perbedaan kepuasan pasien antara kelompok kontrol dan intervensi. Jumlah sampel yang digunakan 84 pasien yang dibagi dalam kelompok intervensi dan kontrol, penelitian dilakukan bulan Mey sampai dengan Juni 2009. Hasil analisis memperlihatkan bahwa ada pengaruh kepuasan antara kelompok yang mendapat nursing round dengan menggunakan panduan terhadap kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan (P = 0,02) dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian maka nursing round disarankan untuk dijadikan sebagai salah satu cara untuk memenuhi kepuasan pasien.

The research goal in aimed to gain the description on the effect of nursing round with rounding protocols to patient satisfaction on nursing care in RS MMC hospital Jakarta. The design of this research was quasi experimental post test only with control. The proof in this research was difference patient satisfaction of nursing services at patient ward in RS MMC Jakarta 2009 between intervention group and control. Number of respondent are 84 patient treated in May until June 2009 divided into intervention a form of nursing round protocols of patient satisfaction of nursing services and control. The research demonstrated there was a significant difference satisfaction that nursing round with rounding protocols has a significant effect to patient satisfaction (P = 0,002) to the level significant 95%. Base on these result nursing round is recommended to improve patient satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Fatmawati
"Perilaku caring perawat dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Perawat yang berperilaku caring meningkatkan hubungan saling bantu dan percaya antara perawat-pasien sehingga mempercepat penyembuhan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Metode penelitian menggunakan deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional melibatkan 145 pasien yang dipilih secara consecutive sampling. Data dianalisis dengan chi square, uji t, dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap (p<0,05; CI 95%). Faktor caritas yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah cinta kasih (OR = 0,320; CI 95%) dan mengambil keputusan (OR = 0,154; CI 95%) setelah dikontrol pendidikan. Hasil ini merekomendasikan manajer keperawatan untuk melakukan supervisi komunikasi terapeutik, penilaian kinerja komunikasi perawat, meningkatkan pendidikan formal maupun informal, dan memotivasi perawat agar berperilaku caring sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien.

Nurse caring behavior can improve the quality of nursing care and patient satisfaction. Nurses who behave caring improving mutual aid relationship and trust between the nurse-patient so as to accelerate the healing. This study aim to identify the relationship of nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction in Tarakan Hospital in Central Jakarta. The research method using descriptive correlation with cross sectional study involving 145 patients were selected by consecutive sampling. Data were analyzed with chi square, t-test, and logistic regression.
The results showed relationship between nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction at the inpatient unit (p <0.05; CI 95%). Caritas factors most associated with patient satisfaction is love (OR = 0.320; CI 95%) and a decision (OR = 0.154; CI 95%) after controlling for education. This result suggests a nursing manager to supervise therapeutic communication, evaluation of nurse communication performance, improving nursing education in both formal and informal, and motivating nurses to caring that can improve patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T47159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waruwu, Faonasa Natalius
"Kepuasan kerja adalah kombinasi keadaan psikologis, fisiologis dan lingkungan yang menyebabkan orang jujur dan mengatakan saya puas dengan pekerjaan saya. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah deskriftif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional, dengan bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan model praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS MMC Jakarta tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 perawat. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pendekatan manajemen (p=0,024), sistem pemberian asuhan keperawatan (p=0,027) dengan kepuasan kerja perawat setelah di kontrol oleh karakteristik perawat.

Job satisfaction is a combination of psychological state, physiological and environmental causes people to be honest and say I am satisfied with my work. The method used in this research is quantitative descriptive cross-sectional approach, with the aim to determine the association between implementation of professional nursing practice model (PNPM) with nurses job satisfaction in the inpatient hospital room MMC Jakarta Hospital in 2015. The sample in this research were 113 nurses. Methods of data collection using the questionnaire. The results in this study showed a significant relationship between management approach (p= 0,024), a system of nursing care (p = 0,026) with the job satisfaction of nurses after the control by nurse characteristics."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiawan
"Tingkat kepuasan merupakan cermin dari kualitas pelayanan di rumah sakit. Tingkat kepuasan adalah perbandingan antara harapan dan kenyataan. Dikatakan puas jika harapan lebih dari kenyataan dan dikatakan tidak puas jika harapan kurang dari kenyataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien di unit gawat darurat Rumah Sakit Haji Jakarta.
Desain penelitian ini adalah deskriftif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 100 dengan menggunakan tehnik simple rondom sampling.
Hasil menunjukkan gambaran tingkat kepuasan pasien adalah 90%. Saran untuk rumah sakit adalah untuk lebih meningkatkan pelayanan dengan cara mengadakan kegiatan seperti in house training / pelatihan tentang komunikasi teraupetik dan caring dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

The level of satisfaction is a reflection of the quality of care in hospitals. The level of satisfaction is a comparison between expectations and reality. Said to be satisfied if the expectation over reality and said none were satisfied if the expectation is less than reality. This study aims to describe the level of patient satisfaction in the emergency department Haji Hospital Jakarta.
The study design was a descriptive cross sectional approach. Number of respondents is 100 by using simple rondom sampling techniques.
Results show an overview of patient satisfaction was 90%. Suggest for the hospital is to further improve services by doing such as in-house training / training on theraupetic communication and caring in providing services to patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S53064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Avia
"Kepuasan pasien merupakan indikator dari mutu pelayanan keperawatan. Kepuasan di RS M dan RS P belum mencapai standar indikator kepuasan. Hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan komunikasi perawat MPP yang mempengaruhi kepuasan pasien. Kepuasan pasien pun belum mengukur kepuasan pasien terhadap manajemen pelayanan pasien.
Tujuan: menganalisis hubungan kemampuan komunikasi perawat manajer pelayanan pasien dengan kepuasan pasien terhadap manajemen pelayanan pasien.
Metode: crossectional dan purposive sampling, pada 110 pasien dan 20 perawat.
Hasil: ada perbedaan karakteristik pada kedua rumah sakit pada variabel diagnosa penyakit, lama rawat, pendidikan perawat, dan lama kerja perawat. Pasien menilai kemampuan komunikasi perawat baik dan puas terhadap pelayanan (skor 70 < 85). Hasil bivariat dengan chi square yaitu ada hubungan signifikan antara kemampuan komunikasi dengan pelayanan (p 0,001 < 0,05). Faktor konfonding tidak signifikan berhubungan dengan kepuasan pasien (p > 0,05). Hasil regresi logistik berganda yaitu komunikasi perawat (OR: 15,45), bahasa sehari-hari perawat (OR: 4,43), dan pendidikan pasien (OR: 2,43).
Kesimpulan: pasien menilai bahwa kemampuan komunikasi perawat baik dan merasa puas terhadap manajemen pelayanan pasien. Faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pasien yaitu kemampuan komunikasi perawat.
Saran: bidang pelayanan keperawatan bersama dengan bidang pelayanan medik serta keperawatan meningkatkan kepuasan pasien hingga mencapai standar skor 85. Penelitian serupa pada rumah sakit yang lebih banyak dan penelitian intervensi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi sangat diperlukan.

Patient satisfaction is an indicator of the quality of nursing service. Patient satisfaction in hospitals M and P has not reached the standard of satisfaction indicators. This is due to the low communication skill of the case manager. Patient satisfaction has not measured patient satisfaction of case management.
Purpose: to analyze the correlation between communication skill`s case manager with patient satisfaction of case management.
Method: crossectional and purposive sampling, with 110 patient and 20 nurse case manager.
Result: There were differences in the characteristics of the two hospitals on the variables of disease diagnosis, length of stay, nurse education, and length of time for nurses. Patients assess good for nurse`s communication skill and are satisfied with services (score 70 < 85). Chi square results, there is a significant relationship between communication skills and patient satisfaction (p 0,001 < 0,05). Confonding factors were not  significantly related to patient satisfaction (p > 0,05). The results of multiple logistic regression are nurse  communication skill  (OR: 15,45), nurse`s daily language (OR: 4,43), and patient education (OR: 2,43).
Conclssion: patients assess good for nurse`s communication skills and feel satisfied with patient service management. The factor that most influence patient satisfaction are nurse`s communication skill.
Suggestion: The division of hospital services, along with the division of medical services, and the division of nursing increases patient satisfaction to achieve satisfaction standards score 85. More similar research in hospitals and intervention studies to tie nurse`s communication skills are needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Sabar
"Kepuasan pelanggan rumah sakit merupakan cermin dari kualitas pelayanan. Kepuasan adalah perbandingan antara harapan dengan kenyataan yang dipersepsikan. Pelayanan dikatakan memuaskan jika kenyataan sebanding atau lebih dari yang diharapkan. Sebaliknya pelayanan dikatakan tidak memuaskan jika pelayanan yang diterima kurang dari yang diharapkan oleh konsumen/pelanggan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien di IRNA Prof.DR Soelarto RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden adalah 97 dengan menggunakan random sampel. Hasil penelitian adalah sangat memuaskan dengan nilai customer satisfaction indeks (CSI) 82,5% atau 0.83. Saran untuk rumah sakit adalah agar memberikan pelatihan keperawatan mengenai pentingnya komunikasi dan empati kepada perawat yang berperan sebagai ujung tombak pelayanan di rumah sakit .

Customer of hospital satisfaction is a reflection of quality of care. Satisfaction is the comparison between perceived expectations with reality. The service is said satisfy if the fact comparable or better than the expected. Instead, the service is said unsatisfy if the service that received is less than expected by the consumer or customer. This study was conducted to determine patient satisfaction at IRNA Prof.Dr Soelarto Fatmawati Jakarta. The study design was a descriptive cross sectional approach. The number of respondent is 97 by using random sampling. The result shows the value of patient satisfaction with nursing care is very satisfied with the value of customer satisfaction index (SCI) 0.83. Suggestions for the hospital is to provide primary care to nursing as the spearhead of service in hospitals."
Depok: [Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;;, ], 2014
S56277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismar Agustin
"Caring dalam keperawatan adalah hal yang sangat mendasar, caring merupakan "heart" profesi, artinya sebagai komponen yang fundamental dan fokus sentral serta unik dari keperawatan. Fenomena di lapangan mengindikasikan adanya kecenderungan perawat tidak caring dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang berdampak pada kualitas asuhan yang pada akhirnya mempengaruhi kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Berkaitan dengan itu maka penelitian ini bertujuan untuk rnengetahui gambaran perilaku caring perawat dan hubungannya dengan tingkat kepuasan klien. Rancangan penelitian adalah cross sectional, populasi penelitian adalah seluruh klien pasca bedah yang dirawat sebanyak 299 orang, dengan sarnpel 101 orang. Data yang dikumpulkan adalah data primer, melalui angket. Perilaku caring perawat dan tingkat kepuasan klien diidentifikasi dengan instrumen yang merupakan modifikasi A Care Q-Questionnaire terdiri dari 6 komponen caring yaitu ; kesiapan membantu; penjelasan dan kemudahan; kenyamanan; tindakan antisipasi; membina hubungan saling percaya dengan klien; pemantauan dan pengawasan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer. Analisa data rnenggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi), bivariat (kai-kuadrat), dan multivariat (regresi logistik). Dari karakteristik klien diketahui proporsi wanita dan pria relatif seimbang (54,5%, 45,5%), lebih dari separuh berusia diatas 35 tahun (56,5%), sebagian besar pendidikan rendah (62,3%), bekerja (63,4%), dirawat dikelas III (62,4%). dan biaya perawatan ditanggung (ASKES dan 3PS) 55,4%. Hampir separuh perawat dinilai tidak caring (48.5%), secara umurn caring perawat termasuk kategori cukup (X - 5.94). Komponen caring yang cukup baik adalah kesiapan membantu ( X 6,77), sedangkan penjelasan dan kemudahan memiliki nilai terendah (X - 5,51). Sebagian besar klien tidak puas terhadap perilaku caring perawat (79,2%). Komponen yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kepuasan adalah kesiapan membantu (X 20,35) dan terendah penjelasan dan kemudahan (X 14,73), namun secara proporsi menunjukkan kecenderungan semakin baik caring perawat akan meningkatkan proporsi kepuasan klien. Uji multivariate menunjukkan kesiapan membantu merupakan komponen yang paling dominan memberikan kepuasan kepada klien (OR 3,9516), dan karakteristik klien bukan merupakan confounder terhadap komponen kesiapan membantu (perbedaan < 10%). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perawat belum sepenuhnya berperilaku caring dalam memberikan asuhan keperawatan, dan tingkat kepuasan klien masih sangat rendah. Dari keenam komponen caring, hanya kesiapan membantu yang berhubungan secara bermakna dengan kepuasan klien (p value 0.015). Beberapa saran yang dapat direkomendasikan kepada pihak yang berkepentingan adalah manajerial Perjan RSMH Palembang agar mengupayakan peningkatan sikap dan perilaku caring perawat. Bagi institusi pendidikan untuk melatih dan menanamkan sikap dan perilaku caring, organisasi profesi melakukan pembinaan secara intensif terhadap anggotanya. Bagi perawat sendiri agar menjadi role model bagi lingkungan, dan bagi peneliti lain agar menggunakan desain dan metoda yang berbeda seperti quasi eksprimen atau metoda kualitatif

Caring in nursing is a matter of foundation of nursing services. It is the heart of nursing profession. Caring becomes a fundamental component and central focus, and also unique of nursing care. The phenomena in the clinical field showed that there was a tendency of nurses who were not caring when they gave services. The Nursing care of the patient will influence the quality of caring, finally affected to patient satisfaction, especially in the entirely health service. This study aims to determine the description of behavior on caring'snurses and its relationships to patient satisfaction level. The study's design used cross-sectional, the population of this study is 299 post operative patient s at in-patient's wards. With the sample number is 101 patients. The data source was obtained from primary data, which were collected through questionnaire. The caring behavior nurses and the level of patient satisfaction is classified using instrument which is modified from A care - Q questionnaire. It consists of six components of caring, they are accessible; explains and facility; comfort; anticipates; trusting relationship; monitor and follows. The data analyzing used computer software, by univariate (frecuency distribution), bivariate (chi-square), and multivariate (multiple regretion logistic) analysis. The patients characteristics were found male and female sexes are balancing (54.5%; 45.5%), most of them > 35 years old (56,5%), lower education (62.3%), working (63.4%), hospitalized at economics-class (62.4%), and pay the hospital fee insurance 55,4% (Askes & JPS). Based on univariate analysis it is known that almost a half nurses are not performing caring behavior (48.5%), and in general the categorized of nurses caring behavior is enough ()-5.94). The accessible component in caring is good (X 6.77), however the component of explains and facility has the lowest score (X 5.51). The most of patients were not satisfaction to caring behavior of nurses (79.2%). The component that most contribute to patient satisfaction is accessible (X 20.35), and the lowest is explains and facility (14.73). However purposively other components showed to tend positive. The more nurses performed caring behavior, the most patient satisfaction will be achieved. In multivariate analysis the component which has dominant relationship to patient satisfaction is accessible (OR 3,9516). After controlled by explains and facility components, and trusting relationship, the characteristic of patients are not confounded to accessible (different < 10%). Based on this study, it can be concluded that nurses in giving nursing care is not performing optimal caring behavior. The level of patient satisfaction to nursing care is still low. Out of six components, accessible is the component that having significant relationship to patient satisfaction (p value 0.015). Some suggestions that can be recommended to stake holders are the managerial of RSMH, public service enterprise of Palembang should provide improvement on attitude and caring behavior of their nurses. For education Institution to train and educate the attitude and caring behavior to their students, to the profession organization should give guidance intensively to their members. For nurses themselves should be a Role Model for their environment. For other researchers should develop other designs and different methods such as quasi experimental or qualitative method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Tiur Dame Uli
"Pelayanan kegawatdaruratan onkologi merupakan pelayanan kondisi akut mengancam kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang dilakukan secara sendiri atau bersama sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan yang ditujukan terhadap perorangan kelompok dan masyarakat.
Metode penelitian deskriptif analitik dengan tekni cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kualitas asuhan keperawatan pada kasus onkologi di rumah sakit kanker Dharmais Jakarta. Penelitian ini melibatkan 53 responden perawat dan 53 responden pasien dengan teknik proportional sampling.
Hasil analisis bivariat menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kualitas pelayanan keperawatan kenyamanan p 0 19 0 05 Pengetahuan perawat perlu ditingkatkan tentang kegawatan onkologi serta menerapkan perilaku caring sehingga pasien lebih merasa nyaman.

An oncology emergency service acute care conditions life theretening either directly or indirectly. Health care is the effort made by themselves or together in an organization to maintain and promote health prevent and treat disease and restore health are directed against individuals groups and comunities.
This research method with a descriptive analytic cross sectional technique aims to determine the relationship of nurses knowledge toward the quality of nursing care in the case of oncology at the cancer hospital Dharmais Jakarta. The study involved 53 respondents nurses and 53 respondents patiens with proportional sampling technique.
Results showed there is no significant relationship between the level of knowledge toward the quality of nursing care comfort Knowledge of nurses needs to be improved about the gravity of oncology and implement caring behaviors so that patients feel more comfortable.
"
Depok: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin
"Mutu sebuah rumah sakit ditentukan oleh faktor manusia. Oleh karena itu, manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam upaya mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, disamping pengelolaan sumber daya manusia yang baik, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain adalah iklim kerja yang ada di tempat mereka bekerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dan iklim kerja dengan kinerja perawat pelaksana. Jenis penelitian desktiptif analitik dengan rancangan crass sectional. Populasi penelitian seluruh perawat diruang rawat inap yang berstatus pegawai negeri yaitu 97 orang. Instrumen penelitian, telah diuji cobakan di RSU Kabupaten Bengkulu Utara dengan basil validitas dan reliabilitasnya baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan kinerja, sedangkan perawat yang mempunyai persepsi baik terhadap iklim kerja, mempunyai kinerja baik pula. Sub variabel iklim kerja yang mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja antara lain: Kepemimpinan, kesesuaian, tanggungjawab, Struktur organisasi dan rekan kerja. Sedangkan sub variabel iklim kerja yang tidak berhubungan dengan kinerja adalah penghargaan dan standar. Dari uji regresi linear ganda diketahui bahwa struktur organisasi adalah sub variabel iklim kerja yang mempunyai hubungan paling bermakna dan dapat meningkatkan kinerja 1,24 kali setelah dikontrol dengan sub variabel iklim kerja lainnya.
Saran yang diberikan kepada Direktur RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu adalah karena manajemen sumber daya keperawatan. penting, maka perawat pelaksana yang relatif umurnya masih muda mempunyai potensi untuk dikembangkan lewat pelatihan-pelatihan keperawatan sesuai dengan kebutuhan ruangan. Kepada Kepala Bidang Keperawatan perlunya perbaikan dan mengkaji ulang penerapan standar kerja di ruangan rawat inap.
Untuk peneliti lain perlunya melakukan penelitian terhadap beberapa topik yang terkait dengan kinerja perawat misalnya: meneliti beban kerja perawat dengan kinerja. Penelitian ini terbatas pads perawat yang berstatus pegawai tetap (PNS), maka perlu dilakukan penelitian dengan rancangan desktiptif komparatif dengan perawat yang berstatus kontrak karya/honorer yang jumlahnya relatif sama banvak. Penelitian ini dapat dilakukan di rumah sakit lain yang karakteristiknya relatif lama.

The quality of hospital depended on the human factor. So, they were very important resources to reach the goal. For that we need to know the related factors like-work climate at they work place.
The purpose of the research is to know correlation of nurses characteristic and work climate with nurse staff performance. This study was descriptive analytic. with cross sectional design. The population were all nurse (97 person) in the ward with government status. The research instrument has been tested at KSU Kabupaten Bengkulu Utara and the result of validity and reability is good.
The result of research show that nurses characteristic is not have correlation with performance the nurse who have goal perception with work climate have a good performance also. Work climate sub variable which have the meaning relationship with work performances: leadership, adaption, responsibility, the structure of organization and work team. The work climate sub variable which not have relationship with performance are reinforcement and standard. The linear regression test determine the structure of time after controlled by the other sub variable of work climate.
The sugestion for director of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu is because of nursing human resources management was very important, so the young nurse staff who have potention should be developed through the nursing training. For work standard in the ward.
For the other research need to do research about nurse performance such as nurse work load and performance. This research just for government nurse, so may be need to do comparative research for on job training nurse with the large population. This research can be do at the other hospital with the same characteristic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Susanto
"Program patient safety bertujuan menjamin keselamatan pasien di rumah sakit melalui pencegahan terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan perawat tentang program patient safety di Instalasi Rawat Inap RS Karya Bhakti. Penelitian ini termasuk deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 93 perawat yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat mempunyai tingkat pengetahuan sedang tentang program patient safety 57%. Peneliti menyarankan agar Rumah Sakit memberikan pelatihan kepada perawat tentang program patient safety.

Patient safety program ensure patient safety in hospitals by preventing the occurrence of errors in delivering health services. The purpose of this study is to identify of nurses' knowledge of nurse about patient safety program at the Inpatient Karya Bhakti. This is descriptive study with cross-sectional design. 93 nurses drawn by purposive sampling. The results showed that more than half of 57% the nurse had moderate level of knowledge about patient safety program. suggested that the Hospital provides training to nurses about patient safety program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>