Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101297 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggara Pratama Putra
"alat yang dapat membuat perusahaan dikenal dan dibedakan dengan perusahaan lain oleh khalayaknya. Logo sebagai representasi visual jati diri perusahaan, berkaitan erat dengan citra perusahaan. Karena citra perusahaan terbentuk dari persepsi khalayak mengenai representasi jati diri perusahaan tersebut. Identitas perusahaan dapat berubah jika perusahaan tersebut mengalami perubahaan kepemilikan, perluasan bidang usaha, atau mengalami perubahan karakteristik.. PT. Telkomsel menjadi focus pada penelitian kali ini. Identitas perusahaan PT. Telkomsel diteliti melalui proses survey, dengan sample dari 100 orang yang menggunakan produk PT. Telkomsel dan pernah mengikuti program Telkomsel Siaga, berisikan 31 pertanyaan yang berkaitan dengan semua indikator yang telah diberitahukan dengan menggnakan purposive judgement sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Yang berarti penelitian ini dijabarkan secara akurat menggunakan fakta, kata-kata lisan ataupun tertulis, tindakan dan gambaran nyata. Penelitian ini meggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuannya untuk mendapat pengertian mengenai identitas perusahaan berdasarkan persepsi pelanggan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membaca literatur yang terfokus kepada tema penelitian, observasi, dan interview jika dibutuhkan.

Corporate logo is a part of the corporate identity which form on of the tools that could makes company to be known by the public. Logo as the visual representation of the corporate identity is related to the corporate image. The relation between those two variable happens because the corporate are formed of the public perception about the corporate identity. Corporate identity could be changed if the corporate it self has been trough some change such as, owner?s commutation, market extension, or characteristic changes. PT. Telkomsel was used as the focus of the research. PT. Telkomsel corporate identity was investigated trough a survey, on a sample of 100 people who was using PT. Telkomsel product and has been participate on Telkomsel Siaga program, consisting 31 questions related to all the indicators stated above using purposive judgement sampling. The research method that researcher used is the descriptive method. It means that the research is described accurately using facts, spoken or written words, actions and visual images. The approach used in this research is quantitative approach. The goal is to try to find an understanding about corporate identity based on customer perception. The data collection technique used on this research is by reading the literature which focus on the research, observation, and interview if necessary."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Mustafa Nur
"Tesis ini membahas tentang penerapan nilai dan budaya organisasi yang menjiwai suatu organisasi menjadi sebuah identitas. Melihat beberapa faktor penting yang mempengaruhi suatu nilai dianggap penting hingga mampu dikembangkan menjadi sebuah budaya organisasi dan penerapannya yang menjadi panduan semua individu di dalam organisasi untuk secara khas membentuk identitas yang menjadi jiwa organisasi. Menjadi penting juga karena nilai dan budaya yang dimiliki suatu organisasi memberikan nilai lebih karena dapat meningkatkan daya saing dan adaptasi organisasi terhadap perubahan dan tantangan yang ada.
Permasalahan yang muncul adalah bagaimana implementasi yang diterapkan Sinar Mas President Office ke semua pilar usaha yang begitu banyak dan memiliki keberagaman lingkup industri. Karena Sinar Mas masih dimiliki oleh keluarga Widjaja, maka nilai dan budaya yang dibawa tentunya masih dipengaruhi oleh keluarga dan budaya Tionghoa. Komunikasi organisasi yang dilakukan diharapkan mampu menjangkau beragam pilar usaha yang ada. Dibutuhkan program dan infrastruktur yang dapat mewadahi arus komunikasi antar pilar usaha. Tujuannya menciptakan identitas yang seragam dan jiwa yang sama tas kesamaan semangat kekeluargaan dan sejarah yang sama sebagai satu keluarga besar Sinar Mas.
Subjek penelitian adalah Sinar Mas, sebuah korporasi besar yang memiliki beragam lingkungan industri dalam pilar-pilar usahanya. Menanamkan nilai dan budaya yang sama ke tiap pilar usahanya. Data penelitian bersumber dari wawancara mendalam (in depth interview) dan studi dokumen yang hasilnya bersifat meberikan pandangan baru mengenai penanaman nilai dan budaya organisasi di dalam korporasi besar seperti Sinar Mas. Peran President Office sebagai pengelola brand Sinar Mas untuk semua unit usaha Sinar Mas hingga ke pilar usaha yang diwakili oleh pilar usaha PT. SMART Tbk. Subjektifitas peneliti berasal dari posisinya di lingkungan pekerjaan President Office yang mungkin dapat memberikan pandangan terlalu subjektif. Namun dengan ini peneliti dapat bersifat partisipatif dan mendalami masalah dari berbagai sumber informasi.
President Office melalui strategi 3P (people, planet, dan profit) dan didukung dengan Our Shared Value (OSV) yang diprakarsai PT. SMART Tbk. mensosialisasikan dan menerpakan nilai dan budaya Sinar Mas. Membawa filosofi kehidupan Eka TJipta Widjaja sebagai pendiri Sinar Mas sebagai nilai dasar. OSV sendiri yang awalnya dibuat oleh PT. SMART Tbk untuk peningkatan kualitas manusia di dalamnya, ke depannya OSV akan terus disosialisasikan di dalam internal seluruh Sinar Mas. OSV menjadi bucaya korporat yang diformalkan.

This thesis examined the implementation of organizational values ??and culture that ensoul an organization and later becomes a corporate identity. Observe at some of the important factors that affect those key values, which later able transform into a corporate culture. The implementation of corporate culture within the whole organization, specifically could built corporate identity which could become a cornerstone to increase competitiveness and adaptability of the company.
A question arise when President Office Sinar Mas tried to implement those corporate value within whole Sinar Mas business pillars which have a diverse nature and range of industries. Since Sinar Mas itself was founded by Eka Tjipta Widjaja and still at a present managed by his descent, wherein the author believes are greatly influenced not only by family ties, but also Chinese values and culture. In this situation, organizational communication must be able to penetrate the boundaries within various business pillar who gathered under Sinar Mas brand. Companies need a program and infrastructure which able to facilitate communication flow within Sinar Mas. The goal is to create a one corporate identity which apply across whole Sinar Mas business pillars, based on spirit of brotherhood and equality as a family.
The subjects were Sinar Mas, a major corporation that has a wide variety of business pillars, and trying to find the most appropriate way to implement similar culture and values to each of them. The data were gathered from literature studies and in-depth interviews to gain an alternative insights related to implementing values and culture within major corporation. There were some subjectivity since the author work for President Office Sinar Mas as well. That is why the author put participatory sampling and tried to explore whole issues by various resources.
This research found that President Office Sinar Mas implementing people, planet, and profit policy (3P) and also supported by Our Shared Value (OSV) initiated PT. SMART Tbk. for optimizing socialization of Sinar Mas value and culture. Those policy implemented proven to be effective to disseminate, Eka Tjipta Widjaja philosophy throughout Sinar Mas business pillars, as a basic corporate value. OSV itself originally made by PT. SMART Tbk to improve the quality of their human resources
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alqiz Lukman
"Arkeologi industri merupakan sebuah kajian dalam ilmu arkeologi yang berusaha memahami tentang perkembangan sosial, ekonomi, dan teknologi sejak periode industrialisasi. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi kegiatan industri dan perekonomian pada tahun 1848-1942 di wilayah Indonesia melalui data surat berharga. Surat berharga yang digunakan di dalam penelitian berupa kuitansi, cek, saham, dan obligasi koleksi Museum Bank Mandiri yang berasal dari bank Nederlandsche Handel Maatschappij. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa surat berharga yang dikeluarkan selain memiliki fungsi ekonomi juga digunakan sebagai penggambaran identitas, legitimasi, dan harapan dari perusahaan yang mengeluarkan surat berharga tersebut.
Industrial Archaeology is a study in Archaeology which try to reconstruct about the social, economic, and technology during industrialization era. This research aim to reconstruct the industrial and economic activities in 1848-1942 in Indonesia through commercial papers. Commercial papers data that are used in this research is receipts, checks, stocks, and bonds of Bank Mandiri Museum collection from Nederlandsche Handel Maatschappij bank. Based on analysis show that the commercial papers are used to represent the identity, legitimacy, and hope of the company beside the economical function."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Pratama Putra
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Chabibah
"Dalam tesis ini membahas pengaruh antara Lima dimensi factor dengan variabel Corporate Image serta pengaruh antara Corporate Image dengan Trust. Corporate Image dapat diukur melalui beberapa dirnensi yaitu Corporate Identity Reputation, Tangible Cues, Level of service dan Contact Personel.
Corporate Identity, Reputatiora Tangible Cues, Level of Service dan Contact Personal menipakan anteseden dari Trust. Corporate Image merupakan mediator antara variable corporate Identity, Reputation Tangible Cues, Level of Service, Contact Personal dan Trust (kepercayaan).
Penelitian ini dilakukan pada nasabah Bank BNI yang berada di wilayah Jakarta. Data yang terkumpul sebanyak 208 responden berasal dari nasabah Bank BNI. Pengolahan data dilakukan dengan metode SEM (Structural Equation Modelling) menggunakan lisrel 8.51 dengan metode estimasi Maximum Likehood. Hasil Pengolahan data memmjukkan bahwa varibel Corporate Identity, Reputation, Tangible Cues dan Contact Personal mempimyai pengaruh positif terhadap corporate Image. Serta Lebih laqiut Corporate Image mempengaruhi Trust.
Namun ada variabel dari faktor tidak mempengaruhi Corporate Image dan trust yaitu level of service. Implikasi mauajerial dari tesis ini adalah meningkatkan reputasi manajemen, mcihperbanyak intensitas pengenalan kepada public, serta secara konsisten dan berkesinambungan memberikan pelatihnn kepada karyawan Bank BN1.

Corporate Identity, Reputation, Tangible Cues, Level of service and Contact Personal are anteseden #om Trust. When Corporate Image mediator between urrvariable corporate identity, Reputation, Tangible Cues, Level of Service, Contact Personal and Trust.
Corporate Image measured with some dimension are Corporate Identity, Reputation, Tangible Cues, Level of Service and Contact Personal. In this research _bcus with relational to five dimension factor signyicant corporate image and relation between Corporate Image with Trust.
This Research focus on customer BNI in Jakarta, with collect data ji-om responden to 208 responder: The responden come _#om customer bank BNI The simulated done with Method SEM (Structural Equation Modelling) with use LISREL 8.51 estimated Maximum Likehood.
This result show on customer Bank BNI that varuible Corporate Identity, Reputation, Tangible Cues and Contact Personal have posittf impact or significant to corporate Image. Further Coqrorate Image signyicant with trust. One Variable that level of service disignyicant with corporate Image.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33790
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Fajar Prasetyo
"ABSTRAK
Corporate Communication merupakan sebuah sistem pada perusahaan yang mengatur dan mengelola segala bentuk komunikasi yang dilakukan secara strategis untuk menghasilkan Corporate Image yang positif di mata publik. Corporate Image merupakan hal yang penting diperhatikan untuk kelangsungan suatu perusahaan. Untuk membangun Corporate Image yang positif, dibutuhkan strategi yang diawali dengan pembentukan Corporate Identity sebagai alat komunikasi yang mengidentifikasikan perusahaan dan digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. PT Garuda Indonesia Persero Tbk merupakan salah satu perusahaan maskapai penerbangan bintang lima yang menggunakan sistem Corporate Communication dalam menyampaikan pesan kepada publik. Berkat keberhasilan sistem Corporate Communication dan penerapan strategi Corporate Identity, PT Garuda Indonesia Persero Tbk berhasil meraih penghargaaan sebagai The World Best Cabin Crew Skytrax Awards 2016 untuk ketiga kalinya sejak tahun 2014. Dalam makalah ini akan dipaparkan analisis strategi Corporate Identity PT Garuda Indonesia Persero Tbk dalam menciptakan citra positif sebagai The World Best Cabin Crew Skytrax Awards 2016.

ABSTRACT
Corporate communication is a system in the company that set and manage all forms of communication that conducted in strategic to produce positive corporate image in the public mind. Corporate image is the important thing to be noticed for the sustainability of a company. To build a positive corporate image, required strategy which begins with the formation of corporate identity as a communication tools that identifies company and used to deliver a message to the public. PT Garuda Indonesia Persero Tbk is one of five stars airline company that used corporate communication system in delivering a message to the public. With the success of the corporate communication system and implementation corporate identity strategy, PT Garuda Indonesia Persero Tbk awarded The World Best Cabin Crew Skytrax Awards 2016 for the third consecutive year since 2014. This paper analyzed the corporate identity strategy PT Garuda Indonesia Persero Tbk in creating a positive image as The World Best Cabin Crew Skytrax Awards 2016."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Imara Aisyahputri
"ABSTRAK
Identitas perusahaan terdiri dari nilai-nilai perusaahaan akan membentuk suatu citra perusahaan yang dapat diterima oleh publik. Citra perusahaan dengan budaya perusahaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari persepsi publik, namun tidak semua citra perusahaan sesuai dengan budaya perusahaannya. Generasi Y atau millennial mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam melihat suatu perusahaan yang ideal dari generasi X. Sudut pandang millennial dapat menimbulakn suatu masalah ketika mereka memasuki suatu perusahaan yang didirikan oleh generasi X. Jurnal ini akan membahas mengenai hubungan antara citra perusahaan dengan budaya perusahaan yang dapat memberikan kelebihan dan juga kekurangan bagi perusahaan, melihat bagaimana hal tersebut dapat terjadi, dan bagaimana perbedaan sudut pandang serta citra perusahaan dengan budaya perusahaan dapat berpengaruh dalam citra perusahaan.

ABSTRACT
Corporate identity has built with corporate values which will create corporate image that can be seen and accepted by societies. Corporate image and corporate culture are the things that cannot be eliminated from public rsquo s perception, but all corporate image is consistent with its corporate culture. The Y generation or millennial has different perspective to see an ideal organization from the X generation. The millennial perspective can become a problem when they entered an organization rsquo s built by the X generation. This journal will discuss about the difference between corporate image with corporate culture which could possibly give advantages and disadvantages to the organization, to see how that could happen, and how the difference perspectives and corporate image with corporate culture will affect an organization image."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Namira
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses resosialisasi identitas militer dalam diri para taruna selama menjalani masa pendidikan di Akademi Angkatan Udara. Studi-studi lainnya menjelaskan bahwa institusi pendidikan militer memang berperan penting dalam proses pembentukan identitas militer, tetapi tidak menjamin efeknya dalam jangka waktu yang panjang karena penerapan identitas militer akan ditentukan saat taruna sudah menjalani masa dinasnya. Peneliti setuju bahwa proses resosialisasi identitas militer tidak terlepas dari pentingnya peran akademi militer, dimana di dalamnya terjadi proses indoktrinasi nilai-nilai militer, seperti nasionalisme dan patriotisme. Tetapi, tidak hanya akademi saja yang berperan, melainkan latar belakang taruna pun juga memiliki peranan penting. Taruna yang berasal dari keluarga militer akan lebih mudah untuk beradaptasi dan menyerap doktrin militer daripada yang berlatar belakang keluarga non-militer. Terkait hal tersebut, penelitian ini akan menggunakan konsep resosialisasi yang dikemukakan oleh Barnao untuk menjelaskan tahapan dari proses resosialisasi tersebut dan menggabungkannya dengan kerangka konsep habitus dan modal budaya oleh Bourdieu. Hasil temuan dari penelitian ini menyatakan bahwa dalam tahapan awal proses resosialisasi, taruna dari keluarga militer memang akan lebih unggul dalam hal pengetahuan, persiapan, dan pengalaman. Akan tetapi, hal tersebut hanya berlaku pada tahap awal preliminary atau proses adaptasi hingga tahap transisi awal saat taruna masuk ke AAU. Untuk tahap transisi selanjutnya hingga taruna lulus dari AAU, modal budaya dari keluarga taruna tidak lagi berperan signifikan dalam menentukan keberhasilan dan keunggulannya, melainkan modal budaya militer yang terdapat di AAU yang akan lebih dominan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif pada Akademi Angkatan Udara sebagai fokus penelitiannya.

This study aims to explain the process of resocializing military identity in cadets during their education period at the Air Force Academy. Other studies explain that military education institutions do play an important role in the process of forming military identity, but do not guarantee the effect in the long term because the application of military identity will be determined when the cadets have completed their service period. The researcher agrees that the process of resocializing military identity cannot be separated from the important role of the military academy, in which there is a process of indoctrination of military values, such as nationalism and patriotism. However, it is not only the academy that plays a role, but the background of the cadets also has an important role. The cadets who come from military families will find it easier to adapt and absorb military doctrine than those from non-military families. In this regard, this study will use the concept of resocialization proposed by Barnao to explain the stages of the resocialization process and combine it with the framework of the concept of habitus and cultural capital by Bourdieu. The findings of this study indicate that in the early stages of the resocialization process, cadets from military families will indeed be superior in terms of knowledge, preparation, and experience. However, this only applies at the initial preliminary stage or the adaptation process until the initial transition stage when cadets enter the AAU. For the next transition stage until the cadets graduate from the AAU, the cultural capital of the cadet families will no longer play a significant role in determining their success and excellence, but the military cultural capital contained in the AAU will be more dominant. This research was conducted using qualitative methods at the Air Force Academy as the focus of the research."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nur Indah Yusari
"Tesis ini membahas praktik politik identitas yang terjadi melaui wacana yang berkembang di Kedai Ilalang dan Kedai Pendaki sebagai ruang diskursus bagi komunitas penggiat alam serta mendeskripsikan konsep identitas yang ditawarkan kedai untuk dapat memenuhi politik identitas pengunjung yang mayoritasnya berasal dari komunitas penggiat alam. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kedai Ilalang dan Kedai Pendaki dapat menjadi sebuah ruang diskursus yang merepresentasikan suatu identitas melalui sebuah proyek untuk mencapai identitas tertentu sehingga pengunjung yang datang dapat memenuhi politik identitas sebagai penggiat alam.

This thesis discusses the political identity that occurs through the growing discourse in Kedai Ilalang and Kedai pendaki as space for the adventurer communities and also to describe the concept of identity offered stalls to meet the political identity of the majority of visitors. This study is a qualitative research with descriptive design.
The results showed that Kedai Ilalang and Kedai Pendaki can be a discourse place that represents an identity that is a manifestation of a project to achieve a certain identity so that visitors who come can meet political identity as an adventurer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>