Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130634 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Rachmawati R
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh iklan pelangsing tubuh di televisi terhadap citra tubuh remaja putri. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Televisi merupakan salah satu bentuk media yang banyak diminati. Hal ini terbukti bahwa hampir semua keluarga memiliki televisi. Munculnya berbagai iklan di televisi yang diantaranya kerap menayangkan iklan pelangsing tubuh dan juga adanya respon teman-teman sebaya akibat interaksi dan sosialisasi dengan lingkungan menyebabkan munculnya kesenjangan antara citra tubuh ideal dengan keadaan tubuh yang sebenarnya. Citra tubuh merupakan konsep multidimensional yang meliputi perasaan, pikiran dan perilaku seseorang terhadap tubuhnya (Thompson et al, 1999 dalam Botta, 2003). Apabila seseorang terlalu memperhatikan citra tubuhnya, maka ia akan melebih-lebihkan ukuran tubuhnya dari ukuran yang sebenarnya dan dapat melakukan diet atau olahraga secara berlebihan (Botta, 1999). Penelitian ini terdiri dari 98 remaja putri berusia 15-18 tahun dan berdomisili di Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala iklan pelangsing tubuh, citra tubuh dan objektifikasi diri. Berdasarkan penghitungan regresi, adjusted R square sebesar 0,25 menunjukkan bahwa varian iklan pelangsing tubuh di televisi memiliki pengaruh terhadap citra tubuh remaja putri sebesar 25% saja. Namun demikian dapat dikatakan secara umum sebagian besar remaja putri SMA mempunyai citra tubuh negatif (52%) karena mereka memberikan atensi yang cukup besar pada iklan pelangsing tubuh di televisi (56,1%).

The aim of this study was to see the impact of losing weight advertising on television to adolescent girl?s perception of body image. This research used quantitative approach. Nowadays, television is one of the common and favorite media, especially for adolescent girls. There are many losing weight advertising which emphasize the important of physical attractiveness. This fact has also made various responses to adolescent girls and her peers because of their interaction and socialization. Neverthless, it is possible that adolescent females would have a discrepancy between their ideal and real body image. Body image is multidimensional self-attitude toward one?s evaluations and affective experiences regarding their own bodies (Thompson et al, 1999 in Botta, 2003). According to Botta (1999), someone who always pays attention about body image may overestimate the shape and size of the body. Dieting and exercising are often viewed as the way to lose weight. Participants were 98 adolescent girls recruited from two senior high school in Depok. At baseline, these students were in 10th to 12th grade and ranged in age from 15 to 18 years. The data collected by using Losing Weight Advertising on Television Scale, Body image and Self-objectification Scale. This research based on regression counting found (adjusted R square 0,25, l.o.s= 0.05) that 25% variances of losing weight advertising on television impact how adolescent girls perceive their body image. Even though, the overall results indicate a tendency of having the negative body image of participants (52%) and 56 % participants give their higher attention toward losing weight advertising on television."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Labibah
"Masa remaja merupakan masa transisi seseorang dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini, seseorang mulai sadar diri dan memberikan perhatian yang besar terhadap citra tubuh. Perhatian terhadap citra tubuh tersebut terlihat lebih besar pada remaja putri. Saat ini menarik atau tidaknya seseorang diidentikkan dengan tubuh kurus atau langsing. Hal ini mengakibatkan banyak sekali remaja yang melakukan usaha pengurusan berat badan. Salah satu cara yang dilakukan adalah suntik kurus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran citra tubuh remaja akhir putri yang melakukan suntik kurus. Gambaran citra tubuh tersebut diperoleh dengan melihat tiga faktor citra tubuh menurut Banfield & McCabe (2002). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam pada tiga orang subjek remaja akhir putri yang melakukan suntik kurus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain mereka merasa tidak puas dengan berat dan bentuk tubuhnya secara keseluruhan, mereka juga merasa tidak puas dengan bagian tubuh tertentu. Ketidakpuasan tersebut menurun setelah mereka melakukan suntik kurus, akan tetapi dua dari tiga subjek masih merasa bahwa dirinya memiliki tubuh yang gemuk dan ingin memperkurus tubuhnya lagi.

Adolescence is the transition period during human life from childhood to adulthood. In this phase, an individual become more conscious and give more attention into their appearance and body image, particularly in young girls. Recently, person attractiveness is equalized with slim or thin body. This is the main reason why a lot of teenage girl attempt and strive to lose their weight. One method to loosing weight instantly is by body slimming injection.
The aim of this research is to identify the body image scheme from late adolescent girls who conduct body slimming injection. Researcher looked at three factors of body image from Banfield & McCabe (2002) to get the comprehensive scheme of body image. This study use qualitative approach with interview method on three late adolescent girls who had conducted body slimming injection.
The results of this research represent that all of subjects felt dissatisfied with their whole body and also their specific part of body. They felt more satisfied after conducting body slimming injection, but two from three subjects still felt that they have fat body and wanted to have slimmer body.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Citra Rahmani
"Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikas yang sering dipakai dalm marketing untuk memikat konsumen. Iklan media cetak Prancis pada masa sekarang ini kerap memanfaatkan keindahan tubuh perempuan untuk memasarkan produjk-produk mereka. Penelitian ini fokus pada iklan-iklan cetak Prancis yang telah menjadikan perempuan Perancis sebagai obyek fantasi seksual melalui representasi tubuh mereka dan juga slogan-slogan. Tubuh perempuan direpresentasikan sebagai objek yang memiliki daya tarik dan mengandung nilai jual.

Advertising is a particular form of communication commonly used in marketing to attract consumers. Nowadays French print media advertising frequently exploit physical beauty of female models for their products. This study focuses on how French women become objects of sexual fantasy in print advertising through representation of their body and special slogans. Women’s body is actually is seen as appealing objects and become unique selling points.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Nopitri
"Remaja merupakan masa yang paling tepat untuk memperkenalkan semua kebiasaan dan perilaku yang positif, terutama cara pandang/persepsi yang positif terhadap dirinya. Persepsi citra tubuh yang terbentuk pada remaja akan mempengaruhi perilaku makan yang yang dimiliki seperti emotional eating, restrain eating, dan eksternal eating. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi citra tubuh terhadap perilaku makan remaja Sekolah Menengah Atas di Purwakarta. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 148 orang dengan menggunakan metode nonrandom sampling dan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri usia 15 hingga 17 tahun, IMT ≥ 21, Bersedia untuk menandatangani informed consent. Desain penelitian yang digunakan adalah studi analitik cross sectional. Pengumpulan data tentang persepsi citra tubuh menggunakan kuesioner Multidimentional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ). Sedangkan untuk perilaku makan menggunakan kuesioner Dutch Eating Behaviour Questionnaire. Teknik Analisa data yang digunakan adalah korelasi pearson dengan menggunakan bantuan program aplikasi statistik dalam pengolahannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi citra tubuh dengan perilaku makan emosional eating (p = 0.003; r = 0.243), ada hubungan persepsi citra tubuh dengan perilaku makan restrain eating (p =0.000; r= -0.400), dan ada hubungan persepsi citra tubuh dengan perilaku makan eksternal eating (p=0.000; r=0.435).

Teenagers are the most appropriate time to introduce all positive habits and behaviors, especially the perspective/positive perception of him. Perceptions of body image that are formed in adolescents will affect eating behaviors such as emotional eating, restrain eating, and external eating. The purpose of this study was to determine the relationship between body image perception and eating behavior of high school adolescents in Purwakarta. The research sample used was 148 people using nonrandom sampling methods and purposive sampling techniques.The inclusion criteria in this study were young women aged 15 to 17 years, BMI ≥ 21, Willing to sign informed consent. The research design used was a cross sectional analytic study. Collecting data about body image perception using the Multidimentional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ) questionnaire. Whereas for eating behavior using the Dutch Eating Behavior Questionnaire questionnaire. The data analysis technique used is Pearson correlation using the help of a statistical application program in its processing. The results of this study indicate that there is a relationship between body image perception with emotional eating behavior (p = 0.003; r = 0.243), there is a relationship between body image perception and restrain eating behavior (p = 0.000; r = -0.400), and there is a perception relationship body image with external eating behavior (p = 0.000; r = 0.435).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiir Mahmudi Ismail
"ABSTRACT
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dan religiusitas Islam. Penelitian mengenai hubungan citra tubuh dan religiusitas Islam ini merupakan penelitian awal yang secara khusus menggunakan konstruk religiusitas Islam dengan sampel beragama Islam. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 169 remaja perempuan berusia 18-23 tahun dan belum menikah. Data partisipan diperoleh dari dua alat ukur, yaitu The Muslim Religiosity Personality Index Krauss Hamzah, 2016 dan The Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire-Appearance Scales Cash, 2000 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara citra tubuh dan religiusitas Islam pada remaja perempuan r = 0.087, p>0.05.

ABSTRACT
This study was conducted to determine the relationship between body image and Islamic religiosity. This study regarding to relationship between body image and Islamic religiosity is a preliminary study that specifically uses the construct of Islamic religiosity with Muslims as samples. Participants were 169 adolescent girls, with the 18 23 years, and single. The data are obtained from two instruments, that are The Muslim Religiosity Personality Index Krauss Hamzah, 2016 and The Multidimensional Body Self Relations Questionnaire Appearance Scales Cash, 2000 . The result showed that there was no significant relationship between body image and Islamic religiosity among adolescent girls r 0.087, p 0.05."
2017
S67110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Remaja merupakan salah satu fase perkembangan manusia, dimana pada masa ini perubahan fisik terjadi dengan sangat cepat. Dalam perkembangannya remaja cenderung fokus pada konsep diri dan penerimaan bentuk tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mcngctahui pengaruh persepsi tubuh ideal remaja putri terhadap pola makan yang mereka terapkan, Penelitian ini mengglmakan instrumen berupa kuesioner yang berisi pertanyaan tentang persepsi tubuh ideal dan pola makan. Jumlah sampel sebanyak 43 orang yang diperoleh melalui metode simple random sampling, climana peneliti melakukan pemilihan secara acak dan sederhana melalui penunjukkan secara langsung. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkna bahwa rata-rata karakteristik bentuk tubuh remaja putri termasuk ketegori normal dan 48,8 % responden menerapkan pola makan yang normal pula. Tidak ada pengaruh yang bermakna antara persepsi tubuh ideal bagi remaja putri terhadap pola makan mereka ( P=0,0'73). Hasil ini memmjukan bahwa persepsi tubuh ideal yang terbentuk oleh remaja putri tidak begitu mempengaruhi mereka dalam menerapkan pola makan. Banyak faktor lainnya yang mempengaruhi, baik internal maupun ekstemal. Oleh karena itu panting sekali untuk lebih menggali faktor-faktor tersebut agar dapat mengetahui lebih banyak tentang hal apa saja yang dapat mempengaruhi pola makan remaja putri sehingga akan bermanfaat untuk kepentingan ilmu pengetahuan khususnya terkait gizi remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5285
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desty Hersiana Mustikaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran citra tubuh remaja yang mengidolakan tokoh idola. Citra tubuh merupakan persepsi individu dan orang lain tentang bentuk dan ukuran tubuh individu. Remaja biasanya mengharapkan ukuran dan bentuk tubuhnya menjadi ideal seperti apa yang sering dilihatnya, salah satunya tokoh idola. Metode penelitian deskriptif sederhana dengan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana pada 224 remaja dan menggunakan Contour Drawing Rating Scale sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 89,3% remaja yang mengidolakan tokoh idola di SMAN 1 Depok memiliki citra tubuh positif. Pemahaman tentang citra tubuh perlu diberikan kepada remaja seperti di lingkungan sekolah agar remaja mengerti perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh beserta dampaknya.

This study aimed to identify the overview of body image in adolescents who idolize idols. Body image is the perception of the individual and others about individual?s body shape and size. Teens usually expect their body shape and size to be ideal as what they used to watched, like idols. Simple descriptive study with simple random sampling technique to 224 students and used the Contour Drawing Rating Scale as an instrument of research. The result showed 89,3% of teens who idolize idols in SMAN 1 Depok have a positive body image. Understanding of body image needs to be given to adolescents in the school environment in order to understand the changes that occur in the body and the impacts."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Indah Tiyasningrum
"TikTok digunakan paling banyak oleh remaja akhir. Social Media Engagement (SME) aplikasi TikTok dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi citra tubuh remaja akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan SME dengan citra tubuh remaja akhir pengguna TikTok. Penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional dan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Responden penelitian ini adalah remaja siswa SMA sebanyak 427 orang (Laki-laki n=187; Perempuan n=240). Instrumen yang digunakan adalah Social Media Engagement Questionare (SMEQ), Fear of Missing Out Scale (FoMOS), dan Body Shape Questionare (BSQ-34). Hasil penelitian sebagian besar menunjukkan SME aplikasi TikTok remaja akhir pada tingkat sedang dan citra tubuh remaja akhir yang positif. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan signifikan positif antara SME aplikasi TikTok dengan citra tubuh remaja akhir (r=0,138; p=0,004). Dari penelitian ini teridentifikasi jika SME aplikasi TikTok tinggi maka remaja akhir akan semakin merenungkan bentuk tubuhnya. Remaja akhir dapat membatasi diri dalam menggunakan TikTok sehingga tidak mengarah pada kecanduan dan internalisasi informasi yang tidak bertanggung jawab khususnya mengenai gambaran ideal tubuh.

TikTok is used mostly by late teens. Social Media Engagement (SME) of the TikTok application considered as one of the factors that can affect late adolescent body image. This study aims to determine the relationship between SME and the body image of the final adolescent users of TikTok. The research uses a cross sectional approach and the sample is taken using a purposive sampling technique. Respondents to this study were 427 young high school students (male n = 187; female n = 240). The instruments used were the Social Media Engagement Questionnaire (SMEQ), the Fear of Missing Out Scale (FoMOS), and the Body Shape Questionnaire (BSQ-34). The results of the study mostly show that the late adolescents of the TikTok application SME are at a moderate level and the body image of late adolescents is positive. The results of the Pearson correlation test showed that there was a positive significant relationship between SMEs in the TikTok application and late adolescent body image (r=0.138; p=0,004). From this study it was identified that if the SMEs of the TikTok application were high, then the late adolescents would increasingly reflect on their body shape. Late adolescents can limit themselves in using TikTok so that it does not lead to addiction and the internalization of irresponsible information, especially regarding the ideal body image."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniya Nabila Yasmin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang representasi diri selebriti mikro yang mencakup manipulasi
gambar, yang menetapkan standar kecantikan di media sosial dan dapat memengaruhi citra tubuh wanita.
Makalah ini juga akan menganalisis jika manipulasi gambar telah menantang norma-norma realita kita seharihari,
karena membuat kita untuk memenuhi standar kecantikan yang mustahil dan membantu kita keluar dari
keterbatasan tubuh kita sendiri. Penelitian ini akan menggunakan mikro-selebriti, konten media sosial dan
standar kecantikan sebagai referensi untuk menjelaskan bagaimana mikro-selebriti menggunakan teknik
representasi diri untuk mengkurasi konten media sosial mereka yang kemudian menetapkan standar kecantikan
yang mustahil bagi audiens mereka. Kerangka teori seperti Goffman, The Presentation of The Self Theory
(2008) dan Simulasi Baudrillard dan Teori Simulacra (1981) digunakan untuk memfasilitasi diskusi di balik
motivasi mengapa selebriti mikro membangun citra mereka dengan cara tertentu dan penjelasan tentang gambar
yang diubah. dan hubungannya dengan kenyataan. Berdasarkan analisis dari studi literature dan kerangka teori,
mikro-selebriti terlibat dalam presentasi diri karena menciptakan kesan berdasarkan standar kecantikan audiens
yang ada. Dengan demikian, audiens mereka menganggap presentasi mereka sebagai kebenaran yang
menunjukkan relevansi dengan Teori Simulasi dan Simulacra (1981). Kemudian, makalah ini megusulkan
bahwa presentasi diri oleh mikro selebriti tidak bearkibat buruk terhadap citra tubuh perempuan. Metode
makalah ini ialah mengambil analisa dari berbagai literatur dan penelitian lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Putri Kamilah
"Remaja rentan mengalami citra tubuh negatif akibat perubahan besar baik dari perkembangan fisik hingga psikososial. Salah satu faktor yang mempengaruhi citra tubuh yaitu spiritualitas. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan hubungan spiritualitas dengan citra tubuh remaja di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan total 419 sampel menggunakan teknik quota sampling dan snowball. Spiritualitas diukur menggunakan Spirituality Attitude Involvement List (SAIL) dan Body Shape Questionnaire (BSQ) untuk mengukur citra tubuh. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden adalah remaja berusia 19 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar responden memiliki tingkat spiritualitas sedang (58,5%) dan mayoritas responden mengaami ketidakpuasan citra tubuh (57,8%). Uji Chi-square didapatkan nilai p=0,047 yang menunjukkan spiritiulitas pada remaja memiliki hubungan terhadap citra tubuh. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan layanan asuhan keperawatan maupun program kesehatan remaja secara preventif dan promotif melalui pendekatan spiritualitas terkait masalah konsep diri dan penerimaan diri khususnya citra tubuh.

Adolescents are prone to experiencing negative body image due to major changes both from physical to psychosocial development. One of the factors that influence body image is spirituality. The purpose of this research is to prove the relationship between spirituality and body image of adolescents in Indonesia. This research is quantitative research with cross sectional method with a total of 419 samples using quota sampling and snowball technique. Spirituality was measured using the Spirituality Attitude Involvement List (SAIL) and the Body Shape Questionnaire (BSQ) to measure body image. The results showed that most respondents were teenagers aged 19 years and female. Most of the respondents had a moderate level of spirituality (58.5%) and the majority of respondents experienced body image dissatisfaction (57.8%). Chi-square test obtained p-value = 0.047 which indicates spirituality in adolescents has a relationship to body image. The research results can be used as a reference for developing preventive and promotive nursing care services and adolescent health programs through a spirituality approach related to issues of self-concept and self-acceptance, especially body image."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>