Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Priyatna
"Instalasi Lingkungan dan Cuaca (ILC) merupakan unit kerja di Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh, Deputi Bidang Penginderaan Jauh, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). secara garis besar, tugas dan kewajiban ILC adalah melakukan perolehan, penyimpanan data satelit, dan melakukan penelitian di bidang penginderaan jauh. Penerimaan dan penyimpanan data satelit NOAA (the National Oceanic and Atmospheric Administration) telah dilakukan sejak tahun 1978 hingga saat ini. Awalnya data tersebut disimpan pada media magnetic tape, lalu penyimpanan berubah menggunakan media cassette disc recordable. Satu lintasan data mempunyai ukuran data mentah sebesar 135 Megabyte, dapat dibayangkan bila data yang diterima dalam sehari minimal enam data. Walaupun dibuat log book penerimaan data dan browse catalog, masih kurang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel bagi para pengguna baik dari luar maupun dalam organisasi.
LAPAN sebagai lembaga pemerintahan non departemen harus melaksanakan kebijakan pemerintah yang tertuang di dalam Inpres RI. No. 3 tahun 2003, yaitu Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, sehingga menjadi kewajiban LAPAN untuk melaksanakan pemerintahan yang baik (good governance) dan meningkatkan layanan terhadap publik yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Kenyataannya masih ditemukan kendala seperti: kultur berbagi belum ada, kultur mendokumentasikan belum lazim/pengelolaan arsip, langkanya Sumber Daya Manusia yang handal, infrastruktur yang belum memadai dan relatif mahal, kondisi sarana pengolahan, pelayanan, dan kondisi sumber data, sehingga pelaksanaan program good governance menjadi tidak sistematis dan tidak terkoordinasi, bahkan sangat mungkin tidak strategis lagi.
Pengembangan e-government dalam pengelolaan data satelit NOAA di ILC LAPAN mengkombinasikan metode Esichaikul dan Chavananon; serta Kalakota dan Robinson. Penelitian ini mengkaji masalah dan peluang bisnis, infrastruktur teknologi, solusi model bisnis, rancangan arsitektur sistem, dan rancangan petunjuk, peraturan, kebijakan penerapan proses bisnis ILC LAPAN. Dari hasil kajian tersebut diperoleh pola solusi bisnis berbasis web yaitu: application patern for acces integration, self service, application integration, extended enterprise, information aggregation, dan collaboration, dengan mengadopsi model e-business portal, sehingga memberikan layanan kepada pengguna secara cepat, otomatisasi, efisien, dan efektif.
Manfaat dari penelitian ini adalah memberi arahan dalam penerapan model e-business yang tepat dalam menjalankan e-government, memberi kemudahan dalam mengelola informasi/data satelit NOAA, membantu ILC LAPAN dalam memperkenalkan produk serta memberi arahan bagi kebutuhan pengguna, membantu evaluasi kinerja kegiatan yang ada di ILC LAPAN, dan menghindari pengulangan dari suatu program atau kegiatan di ILC LAPAN. Diharapkan pengembangan e-government yang akan datang perlu memperhatikan prioritas pengguna dan melakukan up grade infrastruktur teknologi informasi sesuai dengan perkembangan teknologi.

The Environmental and Weather Installation (ILC) is a divison in the Remote Sensing Applications and Technology Development Center, Deputy of Remote Sensing, The Indonesian National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN). Commonly, ILC duty and obligation are to do acquisition, depository of satellite data, and do research in remote sensing. Acquisition and depository of NOAA (The National Oceanic and Atmospheric Administration) satellite data have been done since 1978 untill now. Initially, the data were stored in magnetic tape media and the stored changed into cassette disc recordable media. One of track data as trajectory of raw data size measured equal to 135 Megabyte, and is day data recorded are six trajectory. Although log book of data acquisition and browse catalog made is still no efficient, no effective, no transparent, and no accountable to all customer either for external user and internal user.
LAPAN as government institute is non ministry has to execute governmental policy as in Inpres RI. No. 3, 2003 year, national development strategy and policy, so that the LAPAN has to execute good governance and improve public services with effective, efficient, transparent and accountable. In reality still found problem including: no sharring culture, no documentation culture like appropriate management of archives, lake human resource, high cost infrastructure, lake appropriate condition of data processing, service, and traditional data source media, so that good governance program execution becoming no systematic and no coordinate, and even no strategic any more.
E-government development for satellite data management in ILC LAPAN combine Esichaikul and Chavananon; and also Kalakota and Robinson method. The study examines business opportunity and problem, technology infrastructure, business model solution, system architecture design, and guideline design, regulation, business process implementation policy of ILC LAPAN. The study show that business web based patterns solution are application pattern for acces integration, self service, application integration, extended enterprise, information aggregation, and collaboration, with adopting portal e-business model, so that give service to faster, automatization, efficient, and effective.
Benefits from this study are to give implementing business model correctly in running e-government, to provide easy of in processing information / NOAA satellite data, to help in introducing product to all customer requirement, to help in evaluation activity performance in ILC LAPAN, and to avoid repetition of program in ILC LAPAN. The future e-government development is suggestion to provide customer priority attention and to up grade of information technology infrastructure as according to information technology growth."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Alusi
"Tuntutan masyarakat akan terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) dalam waktu yang singkat memotivasi pemerintah untuk dapat segera menentukan strategi yang tepat guna mempercepat pencapaian tujuan tersebut. Salah satu strategi yang dilaksanakan adalah melakukan pengembangan e-government. Hal ini tertuang dalam Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government.
Kerangka kerja yang dijadikan alat ukur penilaian tingkat implementasi dan pengembangan e-government pada instansi pemerintah adalah PeGI (Pemeringkatan e-Government Indonesia). Untuk dapat melakukan implementasi dan pengembangan e-government secara tepat dan efektif diperlukan adanya strategi.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pengembangan e-government berdasarkan kerangka kerja PeGI dengan melakukan studi kasus di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Metodologi yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa analisis dokumen, observasi, dan focus group discussion (FGD).
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, didapat bahwa level implementasi e-government di LAPAN saat ini adalah 1,88 sedangkan level implementasi e-government yang diharapkan adalah 3,18. Penelitian ini akan menjabarkan strategi pengembangan e-government di lingkungan LAPAN dalam upaya mencapai level implementasi e-government yang diharapkan.

People's demands for the establishment of good governance in a short time, motivating the government to be able quickly determine the right strategy in order to accelerate the achievement of these goals. One of strategy that was implemented for these goals are developing e-government. This was stated in President Instruction No. 3 of 2003 on National Policy and Strategy Development of e-Government.
The framework that used to measure level of development and implementation of e-government in the government institution is PeGI (The ranking of e-Government of Indonesia). To be able perform the implementation and development of e-government in a timely and effective need some strategy.
This research aims to devise an e-government development strategy based on PeGI framework by doing a case study on the National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN). The methodology used is descriptive qualitative with data collection methods such as document analysis, observations, and focus group discussion (FGD).
Based on the analysis, found that the level of e-government implementation in LAPAN today is 1.88 while the level of e-government implementation expected was 3.18. This study will describe how the development of e-government strategies in LAPAN to reach the level of implementation of e-government that expected.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Gemuru
"ABSTRAK
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah lembaga penelitan yang bergerak di bidang penerbangan dan keantariksaan. LAPAN didirikan pada tanggal 27 Nopember 1963. Dari usianya yang hamper dua puluh satu tahun tersebut, kegiatan LAPAN baru mulai dikenal oleh masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian-penelitain yang dilakukan di LAPAN dewasa ini, terlebih-lebih untuk masa yang akan datang, menuntut agar para penelitinya memiliki pengetahuan dan kahlian yang secara berkesinambungan harus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Untuk itu perlu adanya suatu bagian/bidang yang bertugas mengumpul, mengolah dan menyebarkan informasi yang dapat menunjang kelancaran tugas yang sedang dan akan dihadapi oleh para peneliti di LAPAN. Bagian/ bidang yang diserahi tugas ini adalah perpustakaan pusat LAPAN.

"
1984
S15284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winarni
"Sekarang ini peran teknologi informasi telah menjadi bagian penting dari organisasi, teknologi informasi (TI) memberikan banyak peluang untuk dapat memperbesar bisnis dan merubah budaya sebuah organisasi. Implementasi teknologi informasi menawarkan peluang yang sangat strategis dalam pencapaian tujuan, visi dan misi organisasi dan juga untuk keberlangsungan hidup organisasi. Hal tersebut selaras dengan program pemerintah dalam implementasi TI yang dituangkan melalui Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang e-government. Inpres tersebut mengikat semua lembaga pemerintah untuk segera melakukan penerapan dan pengembangan, termasuk didalamnya LAPAN sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementrian.
Pemanfaatan teknologi informasi (TI) membutuhkan banyak perubahan agar mendapatkan hasil yang optimal. Perubahan tersebut dapat terjadi bukan hanya dalam divisi TI tapi juga dapat terjadi pada divisi non-TI. Hal tersebut yang mendasari dirumuskannya strategi yang tepat dalam mensikapi perubahan yang terjadi dalam pengembangan TI untuk implementasi e-goverment. Untuk itu Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi manajemen perubahan yang perlu dilakukan oleh LAPAN dalam rangka mendukung program pengembangan e-government. Metode yang digunakan untuk merumuskan strategi adalah analisa SWOT, sedangkan metode yang digunakan dalam menentukan prioritas strateginya adalah adalah AHP (Analytical Hierarchy Process).
Hasil dari penelitian ini adalah rumusan strategi manajemen perubahan untuk mendukung pengembangan e-government di LAPAN yang dipetakan menjadi 3 (tiga) langkah berdasarkan model perubahan Lewin. Setiap Langkah dibuat prioritas strategi berdasarkan kebutuhan LAPAN saat ini. Penelitian ini menghasilkan 26 (dua puluh enam) strategi dengan masing-masing 11 (sebelas) strategi pada langkah unfreezing the status quo, 7 (tujuh) strategi pada langkah movement to the state dan 8 (delapan) strategi pada langkah refreezing.

The role of information technology has become an important part of the organization today, information technology (IT) can provide many opportunities to expand the business and change the culture of an organization. Implementation of information technology offers a very strategic opportunities in achieving goals, vision and mission of the organization and also for the survival of the organization. This is in line with the government program as outlined in the IT implementation through Presidential Instruction No. 3 of 2003 on e-government. Instruction is binding on all government agencies to immediately carry out the implementation and development, including the National Institute of Aeronautics and Space as Non-ministerial government agency.
Using information technology (IT) needs a lot of changes in order to get optimal results. Such changes can occur not only in the IT division but can also occur in non-IT division. This underlying the formulation of appropriate strategies can address the changes that occur in IT development for the implementation of e-government. The aim of this study was to formulate change management strategy needs to be done by LAPAN to support the development of e-government program. The method used is to formulate strategy is SWOT analysis, while the methods used in determining the priority of the strategy is is AHP (Analytical Hierarchy Process).
The Results from this study is the formulation of a change management strategy to support the development of e-government in LAPAN has mapped into 3 (three) steps by Lewin change model Every move made strategic priorities based on the needs of the current Space agency. This research resulted in 26 (twenty six) strategy with each of the 11 (eleven) strategy in step unfreezing the status quo, 7 (seven) strategy in step movement to the state and 8 (eight) strategy in step refreezing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Riyanto
"Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dalam Pemerintahan Republik Indonesia, adalah lembaga pemerintah pusat, yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Presiden sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, dimana lembaga pemerintah non departemen memberikan masukan kebijakan dari aspek keahlian, profesionalisme dan kajian yang berdimensi akademis keilmuan, sedangkan lembaga departemen memberikan masukan kebijakan kepada Presiden dari alur pemikiran atau aspek politik. Secara struktur organisasi LPND hanya memiliki fasilitas dibeberapa daerah yang menunjang kinerja LPND, hal ini berbeda dengan lembaga departemen yang mempunyai perwakilan didaerah berupa kantor wilayah, yang melakukan tugas sama seperti kantor pusatnya.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, LPND juga sudah memanfaatkan teknologi informasi dalam penyelesaiannya. Sampai saat ini pemanfaatan teknologi informasi masih belum optimal dalam mencapai tujuannya, hal ini disebabkan oleh belum adanya mekanisme dalam menentukan prioritas kebutuhan akan sumberdaya, apakah harus mendahulukan kebutuhan untuk pengembangan atau kebutuhan untuk pelayanan, ditambah dengan keterbatasan dana yang kesemuanya berasal dari anggaran pemerintah. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka diperlukan perencanaan strategis sistem informasi yang baik bagi LPND, agar dapat memiliki mekanisme prioritas yang jelas guna mencapai tujuan yang optimal. Dari permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka diperlukan perencanaan strategis sistem informasi yang ideal bagi LPND.
Pada penelitian ini akan digunakan metodologi perencanaan strategis versi Ward and Peppard sebagai acuan perencanaan strategis sistem informasi pada LPND, dengan pertimbangan bahwa metodologi ini lebih fleksibel dalam melakukan analisa, apakah akan terlebih melakukan analisa dari sudut SI/TI atau terlebih dahulu akan melakukan analisa dari sisi lingkungan bisnis, dibandingkan dengan versi Price Water House dan versi Tozer yang melakukan analisa secara tahapan yang baku, atau versi Wetherbe dan Versi Jessica Keyes yang melakukan analisa langsung pada analisa SI/TI, hal ini sesuai dengan karakteristik LPND yang berorientasi keahlian dan kajian dalam memberikan pelayanan kepada Pemerintah.
Untuk menguji metodologi yang didapat, maka diambil Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional sebagai studi kasusnya. Metodologi Ward and Peppard menganalisis lingkungan organisasi dan SI/TI baik internal maupun eksternal yang akan menghasilkan Strategi SI yang berupa: arsitektur sistem informasi, Strategi Manajemen SI/TI yang berupa: mekanisme manajemen SI/TI, mekanisme pengamanan SI, dan mekanisme pengamanan infrastruktur SI, serta Strategi TI yang berupa: mekanisme perencanaan strategi TI, mekanisme manajemen sumber daya manusia, dan mekanisme rencana strategi migrasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa,
520 LTLPAN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Respati Aris Prasetyo
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan atau korelasi antara karakeristik pekerjaan, kepuasan kerja, pemberdayaan pegawai dengan kematangan pegawai pada Biro Umum Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Variabel yang diteliti adalah karakteristik pekerjaan, kepuasan kerja, pemberdayaan pegawai sebagai variabel bebas dan kematangan pegawai sebagai variabel terikat.
Metode yang digunakan adalah metode korelasional menggunakan LISREL, metode pengumpulan data adalah studi lapangan dengan menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 responden dari populasi sebanyak 140 responden.
Hasil penelitian menujukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja, karakteristik pekerjaan dengan pemberdayaan pegawai, pemberdayaan pegawai dengan kepuasan kerja, pemberdayaan pegawai dengan kematangan pegawai di Biro Umum Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, serta terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara karakterstik pekerjaan, kepuasan kerja dan pemberdayaan pegawai dengan kematangan pegawai.
Atas dasar hal tersebut diusulkan agar atasan lebih memberikan kesempatan kepada pegawai bawahan untuk selalu berpartisipasi dalam penunaian pekerjaan dan diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka sehingga pegawai atau staff akan merasa lebih berperan serta dan lebih mampu dalam penunaian tugas serta merasa ikut bertanggung jawab terhadap tercapaianya tujuan orgnisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Yusup Dias Ibrahim
"Pengetahuan merupakan sumber terpenting dan merupakan aset atau sumber daya strategis yang harus dimiliki oleh setiap jenis organisasi atau institusi, baik itu sektor swasta maupun sektor publik yang berorientasi produk atau layanan. LAPAN merupakan salah satu Lembaga penelitian negara yang sudah berencana untuk mengelola pengetahuan dengan baik. Hal tersebut terlihat dalam Master Plan Teknologi Informasi (MPTI) LAPAN 2014-2018 yang terdapat knowledge management (KM) didalamnya. Tetapi kenyataanya dalam evaluasi MPTI tersebut penerapan manajemen pengetahuan berstatus not achieved atau belum tercapai. Tidak adanya manajemen pengetahuan yang baik mengakibatkan timbul masalah pada sektor sumber daya manusia. Penelitian bersifat Mix Methods dan memiliki tujuan untuk merumuskan sebuah strategi KM yang sesuai dengan kebutuhan LAPAN. Penyusunan strategi tersebut akan dibagi menjadi dua tahapan yaitu mencari kebutuhan proses manajemen pengetahuan yang tepat sesuai dengan faktor kontingensi dalam teori solusi dan pondasi manajemen pengetahuan serta mencari kebutuhan pengetahuan yang diadopsi dari teori strategi manajemen pengetahuan Zack. Hasil dari penelitian ini adalah strategi mengembangkan manajemen pengetahuan LAPAN yang hanya perlu berfokus kepada 4 sub proses manajemen pengetahuan yaitu kombinasi, sosialisasi, eksternalisasi dan arahan lalu dipetakan sesuai dengan strategi bisnis LAPAN khususnya pada Deputi Teknologi Penerbangan dan Antariksa (Detekgan).

Knowledge is an important resource and Knowledge is a strategic asset or resource that must be owned by every type of organization, both the private sector or public sector which is product or service oriented. LAPAN is research institutes that has planned to manage knowledge well. This plan can be seen on the 2014-2018 LAPAN Information Technology Master Plan (MPTI) which has knowledge management (KM) in it. But the fact, KM has not been applied in LAPAN. The lack of goods knowledge management in LAPAN can be effected in several problems in human resource area. This research is a mixed methods research that has the purpose of formulating KM strategies based on LAPAN needs. The strategy's formulation will be divide into two stages: finding the needs for an appropriate knowledge management process according to the contingency factors in the theory of knowledge management solutions and foundations and seeking knowledge needs adopting from Zack's knowledge management strategy theory. Developing knowledge management, LAPAN only needs to focus on four sub-processes of knowledge management: combination, socialization, externalization, and direction. The sub-process will be mapping against LAPAN's current knowledge needs at the Deputy of Aviation and Space Technology (Detekgan)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Erni Br
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari penerapan metode valuasi hasil teknologi penerbangan dan antariksa bagi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Penelitian ini juga mendiskusikan nilai aset tak berwujud dan lisensi dari kekayaan intelektual yang dihitung melalui tiga pendekatan valuasi, seperti cost-based approach, income-based approach, dan market-based approach, dikaitkan dengan konsep dicounted cash flow. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode valuasi kekayaan intelektual yang paling tepat untuk diterapkan di LAPAN adalah cost-based approach dan income-based approach dengan memberikan mekanisme penghitungan nilai moneter kekayaan intelektual yang dibutuhkan LAPAN menuju komersialisasi hasil teknologinya.

This study aims to analyze the impact of the application of valuation methods on the results of aeronautics and space technology for the Indonesian National Institute Aeronautics and Space (LAPAN). This study also discusses the value of intangible assets and licenses from intellectual property that are calculated through three valuation approaches, such as cost-based approach, income-based approach, and market-based approach, associated with concepts cashed in cash flow. The results of this study indicate that the most appropriate intellectual property valuation method to be applied in LAPAN is cost-based approach and income-based approach by providing a mechanism for calculating the monetary value of intellectual property needed by LAPAN towards the commercialization of its results of technology."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Pradipta
"Penelitian ini adalah studi kasus pada kampanye lingkungan hidup yang dilakukan lembaga negara yang memiliki tugas dan fungsi sebagai penyelenggara Keantariksaan, yaitu LAPAN. Studi ini melihat bagaimana pemasaran sosial dilakukan dalam mengampanyekan isu lingkungan hidup; yaitu polusi cahaya. Penerapan prinsip-prinsip pemasaran sosial dan manajemen kampanye pemasaran sosial menjadi fokus utama studi ini. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa lembaga negara telah menerapkan prinsip-prinsip pemasaran sosial pada kategorisasi change agent, cause, channels, dan change strategies. Namun lembaga negara masih perlu memperdalam pengkategorisasian target adopter. Penelitian ini juga menemukan bahwa lembaga negara perlu menerapkan proses manajemen pemasaran sosial dalam kampanyenya agar social product yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh publik.

This is a case study on environmental issue campaign conducted by a state institution having the job and function to fulfill the Space Conduct, namely National Institute of Aeronautics and Space. This study sess on how social marketing is performed in the campaign of enviromental issues, namely light pollution. The application of social marketing principles and the social marketing management process are the main focuses of this research. From the result of the study, it is found that the state institution has applied social marketing principles on some categories which are change agent, cause, channels, and change strategies. Yet, the state institution has to deepen the categorisation of target adopter. With this research, it is also found thah the state institution need to apply social marketing manajemen processes so that the social product offered is perceived and conducted by the public.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>