Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173004 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Dwi Erdiantono
"Penyimpangan perilaku makan pada umumnya dialami oleh wanita serta berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan lainnya. Dari penelitian yang ada salama beberapa tahun belakangan menunjukkan tingginya penyimpangan perilaku makan terutama pada remaja putri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyimpangan perilaku makan pada mahasiswi Jurusan Administrasi Perkantoran dan Sekretaris, FISIP-UI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain purposif. Dari keseluruhan responden (n=67) didapat sebanyak 35,9% memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Tipe penyimpangan yang paling banyak dialami adalah EDNOS (19,4%). Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara perilaku diet (P=0,047) dan riwayat pelecehan seksual (P=0,02) dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan.

Eating disorders mostly affect females, than males, and pose a considerable threat to our health. Recent studies show that the numbers of eating disorders have been increased, mostly, in teenage girls. These studies have a purpose in knowing which factors have a relation to eating disorders in collage girl majoring in office administration and secretary, FISIP-UI. This is a purposive and descriptive study. 35,9% of the subject (n=67) are categorized to the inclination of eating disorders, mostly suffer from EDNOS (19,4%) as a disorder. Dieting behavior (P=0,047) and the history of sexual abuse (P=0,02) was significantly correlated with the inclination of eating disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulia Rachmat
"Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada siswi SMA Tugu Ibu Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Dari keseluruhan responden (n=115) didapat sebanyak 85,2% memiliki kecenderungan perilaku makan menyimpang. Pada penelitian ini ditemukan hubungan yang bermakna antara riwayat diet (P=0,005), citra tubuh (P=0,009), IMT (P=0,016), makan bersama keluarga (P=0,029), dan keterpaparan media televisi (P=0,040) dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang.
Hasil penelitian ini menyarakan agar sekolah dan dinas kesehatan dapat bekerja sama dalam melakukan penyebarluasan informasi mengenai bahaya perilaku makan menyimpang, perhitungan berat badan yang ideal sesuai standar IMT serta cara mengatur pola makan yang baik agar para siswa dapat menjaga kesehatan.

The purpose of this study was to determine the relationship between individual and environmental factors to tendency of eating disorder in female high school student at SMA Tugu Ibu Depok. This study used cross-sectional design. The result showed that 85,2% of female high school students had the tendency of eating disorder. Variables that showed significance were diet behavior (P=0,005), body image (P=0,009), BMI (P=0,016), family mealtime (P=0,029), and television media exposure (P=0,040).
This study suggest that schools and health services can work together to disseminate information about the dangers of eating disorder, the calculation of ideal body weight according to BMI standards, and how to set a good diet so that students can maintain their health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Novitasari
"Penggunaan PUGS merupakan cara termudah untuk merencanakan asupan makan atlet remaja guna terpenuhi kebutuhan zat gizinya. Ada dua faktor yang banyak memengaruhi perilaku makan atlet remaja yaitu faktor individu dan lingkungan. Faktor lingkungan yang banyak berpengaruh antara lain orang tua, teman, media massa serta faktor sosial lainnya seperti lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan total sampel 103 responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui separuh responden (50,5%) merupakan kelompok remaja awal (usia 11-16 tahun). Sebagian besar responden memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku PUGS yang baik. Teman dan pelatih berpengaruh besar pada perilaku makan responden. Ternyata hampir seluruh responden belum pernah melihat media berisikan pesan PUGS. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pengaruh teman dengan perilaku makan atlet remaja berdasarkan PUGS.

Using PUGS is the easiest way to plan athlete?s food intake in order to met their nutrition intake. There are two factors that influence the eating behavior of youth athletes, individual and environmental factors. Enviromental factors include parents, peer group, mass media and the other social factors such is school environment. This research uses cross sectional design with a total of 103 sample. The results are more than half respondents (50.5%) is early adolescents group (age 11-16 years). Most of the respondents have good knowledge, attitudes and behavior about PUGS. Friends and trainers have a strong related to respondents eating behavior. In fact almost all respondents have never seen media messages containing PUGS. There are significant correlation between knowledge and the influence of friends with adolescent athlete?s eating behavior based on PUGS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delicia Salsabila
"Perilaku makan menyimpang adalah setiap gangguan yang ditandai oleh gangguan patologis sikap dan perilaku yang berkaitan dengan makanan. Telah diketahui bahwa pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai perubahan pada aktivitas harian dan gaya hidup yang dapat meningkatkan masalah berat dan bentuk tubuh serta berdampak negatif pada pola makan, pola tidur dan aktivitas fisik yang kemudian berdampak pada meningkatnya risiko dan gejala PMM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi faktor individu dan lingkungan terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswi FKM UI tahun 2023 saat dan setelah pandemi. Penelitian dilakukan secara daring selama bulan Mei-Juli 2023. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi potong lintang dan metode purposive sampling digunakan untuk memperoleh 128 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik saat pandemi (p1) mauipun setelah pandemi (p2), terdapat perbedaan proporsi citra tubuh (p1=p2<0,001), riwayat diet (p1=p2<0,001), pengaruh keluarga (p1=p2<0,001), pengaruh teman (p1<0,001; p2=0,024), dan pengaruh media (p1<0,001; p2=0,012) terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswi FKM UI tahun 2023.

Eating disorder is any disorder characterized by pathological disturbances of attitudes and behavior related to food. It is known that the COVID-19 pandemic has caused various changes to daily activities and lifestyle which may increase weight and body shape problems and have a negative impact on diet, sleep patterns and physical activity which then have an impact on increasing the risk and symptoms of EDs. This study aims to measure proportion differences of individual and environmental factors towards eating disorder tendencies of female college students of FKM UI in 2023 during and after the pandemic. This research was conducted online from May to July 2023. The research design used was a cross-sectional study design and purposive sampling method was used to obtain 128 respondents. The results of this study show that both during the pandemic (p1) and after the pandemic (p2), there were differences in the proportion of body image (p1=p2<0.001), dietary history (p1=p2<0.001), family influence (p1=p2<0.001), peer influence (p1<0.001; p2=0.024), and media influence (p1<0.001; p2=0.012) towards eating disorder tendencies in FKM UI students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adek Suryani
"Penyimpangan perilaku makan merupakan sekelompok gangguan yang ditandai dengan sikap dan kebiasaan makan yang abnormal, dimana gangguan tersebut akan berdampak negatif terhadap kesehatan. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang memiliki risiko terjadinya kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada mahasiswa FISIP dan FIB UI tahun 2017.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 177 orang mahasiswa dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian dilakukan pada April hingga Mei 2017. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan serta pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88,1 responden memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku makan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa IMT P-value=0,010 , citra tubuh P-value=0,000 , riwayat diet P-value=0,002 dan pengaruh keluarga P-value=0,005 berhubungan dengan terjadinya penyimpangan perilaku makan. Hasil dari penelitian ini menyarankan agar masing-masing fakultas dan organisasi kemahasiswaan dapat bekerja sama dalam melakukan kegiatan promosi gizi mengenai penympangan perilaku makan.

Eating disorder is a group of disorders characterized by abnormal attitude and eating habits, where the disorder will have a negative impact on health. Students are one of the groups that have a risk of eating disorder tendency. This study aims to determine the factors associated with the tendency of eating disorder in College Students in The FISIP and FIB UI at 2017.
The method used in this study is cross sectional design. The samples in this study are 177 of college students which were taken with accidental sampling. The study was done at April to Mei 2017. The data were collected through measurement of weight and height also the fulfillment of the questionnaire.The results showed that 88.1 of respondents have a tendency of eating disorder.
The conclusion of this study is IMT P value 0,010 , body image P value 0,000 , diet history P value 0,002 and family influence P value 0,005 have signifikan association with tendency of eating disorder. Therefore, the Institutions and college students organization need to build teamwork to socialize about health tendency of eating disorder.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S70032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicola Putri Sasmita
"Perilaku makan menyimpang didefinisikan sebagai gangguan makan atau perilaku terkait makan yang terjadi secara persisten, dimana hal ini menghasilkan perubahan terhadap penyerapan makanan yang secara signifikan berhubungan dengan kesehatan fisik atau fungsi psikososial Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu dan faktor lingkungan dengan perilaku makan menyimpang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain studi cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 52.2% remaja putri memiliki kecenderungan perilaku makan menyimpang dengan distribusi perilaku makan menyimpang 46.9% pada anorexia nervosa dan 5.1% pada bulimia nervosa.Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan terjadinya perilaku makan menyimpang adalah citra tubuh, status gizi, pengaruh media sosia, pengaruh media massa, pengaruh teman, dan pengaruh orang tua.
Penulis menyarankan agar dilakukan konseling dan penyuluhan kepada remaja putri di Jakarta untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pola makan yang baik dan benar sehingga kejadian perilaku makan menyimpang di kalangan remaja putri di Jakarta bisa ditekan jumlahnya.

Eating Disorder is defined as eating-related behaviors that occur persistently, and results in change to the absorption of food which is significantly associated with physical health or psychosocial functions. This study aims to determine the relationship of individual factors and environmental factors with eating disorder. The study was conducted using a cross-sectional study design.
The results showed that 52.2% of young women have a tendency to eat with eating disorders, and the distributions are 46.9% with anorexia nervosa and 5.1% with bulimia nervosa. The variables that shown significant relationship with the occurrence of eating disorder is body image, nutrition, social media , mass media, peer pressure, and parental influence.
The author suggested that counseling to young women in Jakarta is needed to improve knowledge about proper diet so that the incidence of eating disorder among adolescent girls in Jakarta can be reduced in number.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venna Rahmawati Fatimah
"Gangguan perilaku makan yang didefinisikan sebagai perilaku makan yang tidak normal seperti praktik dari penggunaan obat pencahar, bingeing, membatasi asupan makan dan metode tidak memadai lainnya untuk menurunkan atau mengontrol berat badan dengan frekuensi terjadinya kurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi kriteria penuh untuk didiagnosis sebagai perilaku makan menyimpang menjadi semakin umum dilakukan oleh remaja SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan perilaku makan pada siswi di SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Kota Bekasi Tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif observasional dengan desain studi cross sectional. Responden (n=150) diminta untuk mengisi kuesioner terkait gangguan perilaku makan, citra tubuh, riwayat diet, rasa percaya diri, peran orang tua, pengaruh teman dan pengaruh tokoh di media massa. Selain itu, dilakukan juga pengukuran antropometri yang meliputi penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan untuk melihat Indeks Massa Tubuh (IMT) responden. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 32,7% responden mengalami gangguan perilaku makan. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh, riwayat diet, pengaruh orang tua, pengaruh teman dan pengaruh tokoh di media massa terhadap gangguan perilaku makan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya edukasi gizi untuk meningkatkan pengetahuan gizi dan kewaspadaan terhadap gangguan perilaku makan.

Disordered eating which is defined as troublesome eating behaviors, such as purgative practices, bingeing, food restriction, and other inadequate methods to lose or control weight, which occur less frequently or are less severe than those required to meet the full criteria for the diagnosis of an eating disorder is getting more common to be carried out by high school student. This study aims to find out the factors that related with disordered eating in female student of Al-Azhar 4 Islamic Senior High School Kemang Pratama Bekasi 2016. This study was conducted using quantitative method with cross sectional study design. Respondents (n=150) asked to fill the quetioner about eating disorder, body image, diet experience, self-confidence, parent?s role, friend?s influence, and public figure?s influence in the mass media. In addition, it also conducted antropometri measurement which includes weight measurement and height measurement to see respondent?s Body Mass Index (BMI). The result of this study shows that 32,7% respondents experience disordered eating. The variables that shown significant relation were body image, dieting behavior history, parent?s role, peer influence, and public figure?s influence in the mass media. Therefore, it needs the effort of nutrition education to increase the knowledge about nutrition and the awareness toward disordered eating."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyani Novita Savitri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan siklus menstruasi pada penari balet di Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta tahun 2015. Penelitian yang melibatkan 84 penari balet ini menggunakan desain cross sectional dengan metode pengambilan sampel berupa accidental sampling. Data yang dikumpulkan berupa riwayat menstruasi, durasi latihan, IMT, persen lemak tubuh, usia menarche, perilaku makan menyimpang, dan stres. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara mandiri, pengukuran antropometri untuk berat dan tinggi badan, serta pengukuran persen lemak tubuh menggunakan BIA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65,5% responden mengalami gangguan siklus menstruasi. Uji Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata durasi latihan, IMT, dan persen lemak tubuh yang signifikan antara penari balet yang mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi dengan penari balet yang mengalami keteraturan siklus menstruasi. Uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara usia menarche, perilaku makan menyimpang, dan stres dengan siklus menstruasi. Analisis regresi logistik ganda menunjukan bahwa perilaku makan menyimpang (OR= 4,8) merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan siklus menstruasi pada penari balet di Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta tahun 2015.

The aim of this study is to identify the dominant factor associated with the menstrual cycle on ballet dancer in Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta 2015. This study which conducted on 84 ballet dancers used cross sectional design and was performed by accidental sampling. The collected data were menstrual history, duration of exercise, BMI, body fat percentage, menarche age, eating disorder, and stress. These data were collected by using self administered questionnaire, measurement for weight and height, and body fat measurement using BIA.
The result of this study showed that 65,5% respondents experience menstrual cycle disorder. Mann-Whitney test showed no significant differences in the average duration of exercise, BMI and body fat percentage between ballet dancers who experience menstrual cycle irregularity with ballet dancers who experience menstrual cycle regularity. Chi square test showed significant relation between the age of menarche, eating disorder, and stress to the menstrual cycle. Regression binary logistic analysis showed that eating disorder (OR= 4,8) as the dominant factor associated with the menstrual cycle on ballet dancer in Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta 2015.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danisya
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara citra tubuh dengan kebiasaan makan pada remaja putri. Sampel sebanyak 100 responden remaja putri berusia antara 15-17 tahun yang merupakan siswi SMA Negeri 28 Jakarta ikut serta dalam penelitian ini. Data didapat dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner data demografi, citra tubuh, dan kebiasaan makan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa 52% dari remaja putri memiliki citra tubuh negatif dan 48% lainnya memiliki citra tubuh positif. Kebiasaan makan tidak sehat terjadi pada 51% remaja putri, sedangkan 49% memiliki kebiasaan makan yang sehat. Hasil analisa bivariat menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan kebiasaan makan dengan nilai p= 0,017 (p<0,05).

The aim of the present study was to examine the relationship between body image and eating habit among adolescent girls. A sample of 100 girls aged 15-17 years old take parts in this study. Data was collected from adolescent girls at SMA N 28 Jakarta using structured questionnaire about demographic data, body image, and eating habits. Result showed that 52% of adolescent girls have negative body image and the other 48% have positive body image. The unhealthy eating habits occur to 51% of adolescent girls; meanwhile 49% of adolescent girls have healthy eating habits. After a bivariate analysis using a chi-square test, result shows that body image is a risk factor for eating habits with p value 0,017 (p<0,05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dianita Ratnasari
"Perilaku makan menyimpang adalah gangguan perilaku makan yang menyebabkan efek atau dampak yang serius untuk berdiet setiap hari, seperti mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat sedikit atau makan secara berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu dan faktor lingkungan dengan perilaku makan menyimpang yang dilakukan dengan studi crosssectional. Hasil penelitian menunjukan bahwa 6,8% remaja putri menderita anoreksia nervosa, 50,0% menderita bulimia nervosa, 6,4% menderita binge eating disorder, 0,4% menderita EDNOS, dan 36,4% remaja putri normal. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku makan menyimpang adalah pengetahuan diet, citra tubuh, rasa percaya diri, pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, keterpaparan terhadap media massa khususnya acara televisi dan situs internet.
Penulis menyarankan agar dilakukan upaya konseling dan penyuluhan dengan mengembangkan peran sekolah, orang tua, dan media massa dalam melaksanakan program edukasi gizi pada remaja putri tentang pengetahuan diet, citra tubuh yang ideal, rasa percaya diri, dan pentingnya asupan gizi pada remaja.

Deviation of eating behavior is a disorder of eating behavior that causes serious effects or impacts to diet every day, such as eating foods in very small amounts or eat excessively. This study aims to determine the relationship of individual factors and environmental factors with eating behavior deviation is done by cross-sectional study. The results showed that 6.8% of adolescent girls suffering from anorexia nervosa, 50.0% suffering from bulimia nervosa, 6.4% suffering from binge eating disorder, 0.4% had EDNOS, and 36.4% are normal girls. Variables that have a significant relation with deviation of eating behaviors are knowledge about diet, body image, self-confidence, family influence, peer friendship influence, exposure to mass media, especially television and internet sites.
The author suggested that counseling and education efforts to develop the role of schools, parents, and the mass media in implementing the nutrition education program on teenage girls on a diet of knowledge, the ideal body image, self-confidence, and the importance of nutrition in adolescents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>