Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sari Mesfriati
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami implementasi kebijakan Anggaran Berbasis Kinerja di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM. Pendekatan dan teknik yang digunakan adalah analisa kualitatif untuk mengeksplorasi implementasi proses penganggaran Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM secara keseluruhan. Hasil penelitiannya bahwa proses penganggaran tersebut secara format dan teknis telah mengacu kepada undang-undang terbaru yaitu PP no. 21 tahun 2004), tetapi idealnya Anggaran Berbasis Kinerja belum dapat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan Teori Edward bahwa pada Departemen Hukum dan HAM, pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja belum dapat terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya yang berkompeten dan minimnya pengetahuan kebijakan yang disebabkan faktor struktur birokrasi dan disposisi. Tetapi pola komunikasi yang dibangun cukup baik, faktor inilah terutama yang dapat mendukung terlaksananya proses penganggaran di Departemen Hukum dan HAM masih cukup baik. Ke depannya , agar kebijakan ini dapat diimplementasikan secara keseluruhan dan berkesinambungan perlu perbaikan lagi untuk meningkatkan kepedulian dan pemahaman terhadap Anggaran Berbasis Kinerja.

The main aim of this research is to understand the implementation performance budgeting at Department of Law and Human Rights in on the level of Sekretariat general. The approach and technique of qualitative analysis used to explore comprehensive meaning of implementation of Department of Law and Human Rights budgeting process. The result of this research are format and technical composition of department budgeting process have already referred to newest policy (PP no. 21 tahun 2004), but the idealism of performance budgeting is not yet achieved. According to Edward Theory, in the lack of competence human resources and less comprehensive knowledge in organization because bureaucratic structure and dispositions factors becomes of the cause. But communication pattern that built good enough, this factor especially that can support to execute budgeting process in Departement Hukum and HAM is still effective and efficiency. In the Future, a comprehensive and continuous implementation of this policy need to be to improve awareness and understanding on the performance budgeting."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26323
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Mustikarini Ambarwati
"Pengelolaan sistem manajemen kinerja (Performance Management System) merupakan salah satu sistem yang diharapkan mampu membantu perusahaan dalam mengarahkan sumber daya yang dimiliki agar fokus pada suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui penerapan Sistem Manajemen Kinerja ini di harapkan PT SSX dapat mengambil beberapa manfaat antara lain meningkatkan daya saing kinerja organisasi secara komprehensif, memahami bersama tujuan organisasi sehingga dapat lebih fokus untuk mengerahkan sumberdaya yang ada demi pencapaian tujuan tersebut, membentuk suasana kerja yang lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas kinerja karyawan serta perusahaan, mengarahkan kapasitas dan kompetensi organisasi atau karyawan pada upaya pencapaian sasaran kinerja yang telah ditetapkan dan disepakati.
Dalam implementasinya dengan menggunakan Tahap Perencanaan Kinerja, Coaching, dan Penilaian Kinerja. Dengan menggunakan proses SECI diharapkan perubahan sistem yang terjadi saat penerapan manajemen kinerja di PT SSX dapat terminimalisasi. Sehingga karyawan dapat menerima sistem yang akan diberlakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Dengan melalui tahapan-tahapan tersebut, diharapkan hasil akhir Penilaian Kinerja masing-masing karyawan lebih obyektif. Kendala-kendala yang dihadapi karyawan dalam pencapaian target yang telah ditetapkan dapat teratasi sehingga masing-masing karyawan mampu menunjukan hasil kerja yang optimal guna meningkatkan performance perusahaan secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhitia Lasfika
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai Sekretariat
Direktorat Jenderal Imigrasi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Di samping itu, peneliti juga
melakukan wawancara dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dengan
menggunakan daftar pertanyaan seperti yang ada dalam kuesioner. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai kinerja menurut Ivancevich.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai Sekretariat Direktorat
Jenderal Imigrasi adalah baik.

ABSTRACT
This paper aims to describe the employee performance at Sekretariat
Direktorat Jenderal Imigrasi. The approach used in this research is quantitive
approach with survey method. In addition, the researchers also conducted interviews
with the head of Sub Division Officer using a list of questions such as those in the
questionnaire. The theory used in this research is the theory about the performance by
Ivancevich. These results indicate that the performance of employees of Sekretariat
Direktorat Jenderal Imigrasi is good."
2015
S60958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azita Zandian Aridyantie
"Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan manajemen laba akrual dan manajemen laba riil (manipulasi aktivitas penjualan, overproduction, serta pengurangan biaya diskresioner) pada perusahaan yang melakukan IPO di periode 2002-2011, faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi manajemen laba akrual versus manajemen laba riil, serta dampaknya pada kinerja keuangan pasca IPO. Penelitian ini menemukan perusahaan melakukan manajemen laba akrual diskresioner serta manajemen laba riil (manipulasi aktivitas penjualan ataupun overproduction) pada periode satu tahun sebelum IPO dan saat IPO. Dari faktor auditor eksternal, masa audit, serta level net operating asset (NOA), hanya level NOA ditemukan berdampak pada kecenderungan perusahaan untuk tidak memilih manipulasi aktivitas penjualan ataupun overproduction. Selain itu, ditemukan pula bahwa dari penggunaan manajemen laba akrual dan riil, hanya penggunaan manajemen laba riil pengurangan biaya diskresioner yang berdampak negatif pada kinerja perusahaan.

The purpose of this study is to investigate whether firms conducting IPO on 2002 - 2011 engaged in accrual earnings management and real earnings management (sales manipulation, over-production, and reduction in discretionary expense), factors that influence the tendency to engage in accrual versus real earnings management, and the impact of those earnings management on firm‟s performance after IPO. The results show that firms used accrual earnings management and real earnings management (sales manipulation or over-production) in one year before IPO and in IPO-year. Among external audit-firm, audit tenure, and the level of net operating asset (NOA) factors, only level of NOA is found to affect the tendency not to engage in sales manipulation or over-production. It is also found that only reduction in discretionary expense that found to significantly affect the decrease on firm‟s performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Insyira
"Untuk go public dan terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia maka perusahaan harus melakukan penawaran umum di pasar perdana melalui proses Initial Public Offering (IPO). Proses IPO ini terkadang dapat memakan waktu lama karena banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan serta proses administrasi yang berbelit-belit, dan biaya yang cukup mahal. Agar perusahaan dapat terhindar dari proses IPO yang memakan waktu lama, berbelit-belit, dan biaya pelaksanaan yang cukup besar, terdapat alternatif lain bagi perusahaan untuk go public yaitu melalui proses back door listing atau reverse takeover. Reverse takeover merupakan salah satu alternatif untuk go public dimana perusahaan tertutup diakuisisi perusahaan terbuka dengan tujuan untuk melakukan pendaftaran saham tanpa melalui penawaran umum.
Penelitian ini menganalisis mengenai karakteristik dan kinerja perusahaan pelaku reverse takeover dan membandingkannya dengan karateristik dan kinerja perusahaan pelaku initial public offering. Pada penelitian ini akan terlihat apakah perusahaan pelaku reverse takeover memiliki kinerja yang lebih baik daripada kinerja perusahaan pelaku initial public offering atau tidak. Dalam penelitian ini terlihat bahwa perusahaan reverse takeover cenderung memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah, kurang menguntungkan (less profitable), berisiko besar untuk bangkrut, tingkat pertumbuhan yang rendah dan cenderung mengalami overvalued setahun setelah menjadi perusahaan publik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Boris Sihar
"Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) adalah sebuah wahana investasi yang relatif barn berkembang di Indonesia. Perkembangan dan pertumbuhan jurnlah RDPT meningkat pesat setelah munculnya produk bare yang bernama Surat Utang Negara.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kinerja RDPT di Indonesia selama tahun 2001-2004. Penelitian dilakukan untuk melihat kinerja berdasarkan risk-adjusted return dirnana metode yang dipakai adalah Information Ratio dan Downside Risk Metode yang dipakai mengukur Information Ratio adalah Model Goodwin sementara metode untuk mengukur Downside Risk menggunakan Metode Net Selectivity. Net Selectivity yang digunakan adalah Net Selectivity Fama dan Net Selectivity Kochman. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat apakah return RDPT mempunyai kemencengan dan apakah ada ROPT yang mempunyai Downside Risk lebih kecil dari beta RDPT itu sendiri.
Selain itu penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja reksa dana berdasarkan karakteristik RDPT. Model yang digunakan adalah modifikasi dari Model Philpot . Adapun variabel yang akan diteliti adalah return periode sebelumnya, aset suatu RDPT dari periode sebelumnya, expense ratio, dan usia suatu RDPT.
Hasil penelitian menunjukkan Manajer Investasi tidak mampu memberikan nilai Information Ratio yang balk. Downside Risk RDPT secara rata-rata terbukti juga sangat tinggi. RDPT mempunyai kerencengan negatif dan terdapat sebuah RDPT yang mempunyai Downside Risk lebih kecil daripada betanya sendiri. Hasil regresi karakteristik RDPT menunjukkan bahwa variabel return sebelumnya dan asset tidak mempengaruhi return RDPT. Sementara itu, expense ratio berpengaruh secara positif signifikan pada return dan variabel usia berpengaruh negatif signifikan terhadap return RDPT.

Fixed-income mutual funds are relatively new investment vehicle in Indonesia. The significant growth of them are initially triggered by the issues of government bank recapitalisation bonds.
The research is intended to evaluate the performance of fixed-income mutual funds during the years 2001 -2004. We aim to evaluate the performance based on risk-adjusted returns by the Information Ratio and Downside Risk criterias. We employ the Goodwin Model for Information Ratio and Net Selectivity Model for performance evaluation. The Net Selectivity models we used are from Fama's Net Selectivity and Kochman's Net Selecitvity. Furthermore, this research also aims to find if fixed-income mutual funds exhibit skewness and locate any fixed-income mutual fund that posses downside risk less than required by its respective beta.
This research also investigates attributes influencing fixed income mutual funds returns. We employ Philpot's Model with four experimental variables represent the attributes of individual mutual funds, and include prior return, prior total net assets, expense ratio, and age of fixed income mutual funds.
The result showed that fund managers were unable to generate good Information Ratio and minimize downside risk. Fixed-income mutual funds exhibited negative skewness and we also found a fixed-income mutual fund that possesed downside risk below its respective beta. The result also showed that a fixed-income mutual funds return is unrelated to its prior return and its assets. However, a fixed-icome mutual funds return is positively related to its expense ratio and is negatively related to its age.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizna Citra Pertiwi
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dari struktur jajaran direksi dan dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan. Variabel dependen adalah ROA dan Tobin?s q sedangkan variabel independen adalah ukuran jajaran direksi, keberadaan direktur wanita, ukuran dewan komisaris, presentase komisaris independen, lama direktur menjabat, jumlah rapat, leverage , umur perusahaan, ukuran perusahaan dan lama listing. Penelitian ini membuktikan ukuran jajaran direksi mempunyai hubungan positif terhadap kinerja perusahaan baik segi keuangan (ROA), maupun dari segi pasar (Tobin?s q). Keberadaan direktur wanita tidak mempunyai hubungan terhadap kinerja perusahan baik segi keuangan (ROA), maupun dari segi pasar(Tobin?s q). Ukuran dewan komisaris tidak mempunyai hubungan terhadap kinerja perusahan dari segi keuangan (ROA) dan mempunyai hubungan positif terhadap kinerja perusahan dari segi pasar (Tobin?sq). Komisaris independen tidak mempunyai hubungan terhadap kinerja perusahan baik segi keuangan (ROA), maupun dari segi pasar(Tobin?s q).

ABSTRACT
The aim of this research is to examine the relationship of the Board of Director and Board of Commissioner?s structure towards the company's performance. Dependence variable are ROA and Tobin?s q, whereas independence variable are size of Board of Direction, presence female directors, size of Board of Commissioner, president director tenure, number board meetings, leverage, firm age, size of the company, and years listing. This research proof that size of the board of director gives positive relationship towards company?s performance both in financial terms (ROA) and market value (Tobin?s Q). There is no relationship between presence of female director with company?s performance both in financial terms (ROA) and market value (Tobin?s Q). There is no relationship between size of board of commissioner with company?s performance in financial terms (ROA) and have a positive relationship towards company?s performance and market value (Tobin?s Q). There is no relationship between independent commissioner with company?s performance both in financial terms (ROA) and market terms (Tobin?s Q).;The aim of this research is to examine the relationship of the Board of Director and Board of Commissioner?s structure towards the company's performance. Dependence variable are ROA and Tobin?s q, whereas independence variable are size of Board of Direction, presence female directors, size of Board of Commissioner, president director tenure, number board meetings, leverage, firm age, size of the company, and years listing. This research proof that size of the board of director gives positive relationship towards company?s performance both in financial terms (ROA) and market value (Tobin?s Q). There is no relationship between presence of female director with company?s performance both in financial terms (ROA) and market value (Tobin?s Q). There is no relationship between size of board of commissioner with company?s performance in financial terms (ROA) and have a positive relationship towards company?s performance and market value (Tobin?s Q). There is no relationship between independent commissioner with company?s performance both in financial terms (ROA) and market terms (Tobin?s Q)., The aim of this research is to examine the relationship of the Board of Director and Board of Commissioner’s structure towards the company's performance. Dependence variable are ROA and Tobin’s q, whereas independence variable are size of Board of Direction, presence female directors, size of Board of Commissioner, president director tenure, number board meetings, leverage, firm age, size of the company, and years listing. This research proof that size of the board of director gives positive relationship towards company’s performance both in financial terms (ROA) and market value (Tobin’s Q). There is no relationship between presence of female director with company’s performance both in financial terms (ROA) and market value (Tobin’s Q). There is no relationship between size of board of commissioner with company’s performance in financial terms (ROA) and have a positive relationship towards company’s performance and market value (Tobin’s Q). There is no relationship between independent commissioner with company’s performance both in financial terms (ROA) and market terms (Tobin’s Q).]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risnawati Ramli
"Enterprise Risk Management (ERM) masih menjadi masalah yang kompleks bagi banyak perusahaan. Mereka masih kesulitan memperoleh return on investment dalam sistem ERM mereka. Inti permasalahan dalam penerapan ERM tersebut adalah ketidakmatangan proses learn dalam sistem ERM mereka. Proses learn dalam ERM merupakan basic right dalam terciptanya kematangan penerapan ERM yang berujung pada efektivitas penerapan ERM itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat kematangan aktivitas learn dalam sistem ERM terhadap kinerja perusahaan baik kinerja operasional maupun pasar. Analisis konten laporan tahunan berdasarkan GRC Capability model 3.0 dilakukan untuk menilai kematangan proses learn dalam sistem ERM. Data sampel terdiri dari 91 perusahaan manufaktur di United Kingdom dan Jerman selama 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan tingkat kematangan aktivitas learn dalam ERM selama 5 tahun. Penelitian ini memberikan bukti bahwa tingkat kematangan akivitas learn dalam ERM yang tinggi memiliki manfaat dalam peningkatan kinerja operasional, namun tidak ditemukan manfaat dalam peningkatan kinerja pasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penting sebuah perusahaan memiliki tingkat kematangan aktivitas learn yang tinggi untuk peningkatan kinerja operasional yang lebih baik.

Enterprise Risk Management (ERM) is still a complex problem for many companies. They are still having trouble getting a return on investment in their ERM system. The core problem of ERM implementation is the immaturity of the learning process in their ERM system. The learning process in ERM system is a basic right in the creation of maturity in ERM implementation which leads to the effectiveness of ERM implementation itself. This study aims to examine the effect of the learning process maturity in ERM on firm performance both operational and market. Content analysis of annual report based on GRC Capability model 3.0 is conducted to assess learning process maturity in ERM system. The data sample consisted of 91 manufacturing companies listed in the United Kingdom and Germany for 5 years. The result shows that an increase in the learning process maturity in ERM system for 5 years in all samples. This study provides evidence that an high learning maturity process in ERM system has benefits in improving operational performance, but found no benefits in increasing market performance. The result indicates that it is important for a company to have a high level of learning process maturity to improve operational performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hersye Nurauliawati
"Selama ini pengukuran kinerja suatu perusahaan diukur berdasarkan rasio-rasio keuangan selama periode tertentu. Pengukuran dengan rasio keuangan sangat bergantung kepada metode akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan sehingga kinerja perusahaan terlihat meningkat walaupun keadaan sebenarnya menunjukkan sebaliknya. Dengan penerapan metode Economic Value Added (EVA) kinerja perusahaan yang sesungguhnya dapat terlihat. EVA mengukur kinerja perusahaan berdasarkan besar kecilnya nilai tambah yang diciptakan atas modal yang tersedia selama periode tertentu. Besar kecilnya nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dapat mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi kepada perusahaan tersebut.

All this time, performance measurement of a company is based on financial ratio within certain period. Measuring with financial ratio is heavily dependent on accounting methods put into practice when composing company?s financial report therefore company?s performance seems to increase although the real condition shows the opposite. By practicing Economic Value Added (EVA) methodology, the real company performance will be visible. EVA measures the company performance based on amount of added value created on top of available capital within certain period of time. The amount of added value gained by a company is effecting investor attraction to invest in that company."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28116
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Matthew Adrian Tirtamarta
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk dapat mengetahui bagaimana perusahaan Aplikasi Super dapat menjadi untung di tengah memelihara pertumbuhan perusahaan tanpa adanya dana dari investor. Metode analisis yang dilakukan menggunakan metode studi kasus yang menekan pada satu kasus. Metode yang digunakan adalah case study dengan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Aplikasi Super dapat bertahan tanpa perlu mendapatkan uang lagi dari investor dengan cara menaikkan laba kotor hingga 5,51% melalui memproduksi barang sembako sendiri seperti makanan, minuman, dan lain-lain yang memberikan laba kotor lebih dari 30% dan melalui Corporate Action akuisisi perusahaan penghasil sembako.

This research aims to find out how a Super Application company can becomeprofitable while maintaining the company's growth without any funding from investors. The analytical method used is the case study method which emphasizes one case. The method used is a case study with a qualitative and quantitative descriptive method. The results of this study indicate that Super Applications can survive without the need to get funding from investors by increasing gross profit up to 5.51% through producing basic food items such as food, beverages, etc., which
provide a gross profit of more than 30% and through Corporate Actions to acquire food-producing companies.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>