Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197057 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Farida Linda Sari
"Kelelahan postpartum digambarkan sebagai fenomena yang kompleks yang berhubungan dengan fisiologis, psikologis dan faktor situasi dan dialami sebagai perasaan negatif, tidak nyaman dan kurang efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik ibu, faktor fisiologis, faktor psikologis dan faktor situasi dengan tingkat kelelahan ibu postpartum di ruang V RSU dr. Pirngadi Medan. Desain penelitian yang digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, jumlah sampel dalam penelitian 69 responden. Uji statistik menggunakan kai kuadrat dengan α = 0,05. Berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki umur 20-35 tahun (82,6%), multipara (68,1%), memiliki sikap positif terhadap kehadiran bayi (95,7%), memberikan makanan bayi baru baru lahir dengan susu formula (66,7%), melahirkan dengan SC (53,6%), memiliki kecemasan sedang (85,5%) dan memiliki dukungan sosial baik (95,7%). Berdasarkan analisa bivariat diperoleh bahwa semua variabel independen yaitu umur (p value 1,00), paritas (p value 0,652), sikap ibu terhadap kehadiran bayi (p value 1,00), jenis pemberian makanan bayi baru lahir (p value 1,00), tipe melahirkan (p value 0,973), kecemasan (p value 0,057) dan dukungan sosial (p value 1,00) tidak ada yang berhubungan secara signifikan dengan tingkat kelelahan ibu postpartum. Berdasarkan analisis multivariat diperoleh bahwa kecemasan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian tingkat kelelahan ibu postpartum (OR=6,09). Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada perawat untuk mengkaji tingkat kelelahan masing-masing ibu postpartum, merancang dan mengembangkan intervensi keperawatan untuk mengurangi kelelahan ibu postpartum.

Postpartum fatigue has been described as a complex phenomenon related to physiologic, psychologic and situational factors and experienced as feeling negative, uncomfortable and less efficient. The purpose of this study was to identify relationship among the maternal characteristic, physiological factors, psychological factors and situational factors with fatigue levels of postpartum women in room V RSU dr. Pirngadi Medan. This research design used analytic descriptive with cross-sectional. Data were collected through questionnaire. Sampel size study was 69 responden. Statistics test with chi kuadrat in level α 0,05. Univariate analysis of data indicated that majority responden was age 20-35 years (82,6%), multipara (68,1%), have attituded positive with baby (95,7%), feeding type of newborn with bottle feeding (66,7%), type of delivery with surgical delivery (53,6%), have anxiety moderately (85,5%) and have social support good (95,7%). Bivariate analysis found all variable independent age (p value 1,00), parity (p value 0,652), attitude with baby (p value 1,00), feeding type (p value 1,00), type of delivery (p value 0,973), anxiety (p value 0,057) and social support (p value 1,00) did not significanly related to fatigue level. Multivariat analysis using logistic regression found that dominant factor related to postpartum fatigue was anxiety (OR=6,09). The result of this study suggested to nurses to examine fatigue levels each patients, design and explore nursing intervention to reduce fatigue levels of postpartum women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Farida Linda Sari
"Kelelahan postpartum digambarkan sebagai fenomena yang kompleks yang berhubungan dengan fisiologis, psikologis dan faktor situasi dan dialami sebagai perasaan negatif, tidak nyaman dan kurang efisien.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik ibu, faktor fisiologis, faktor psikologis dan faktor situasi dengan tingkat kelelahan ibu postpartum di ruang V RSU dr. Pirngadi Medan. Desain penelitian yang digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, jumlah sampel dalam penelitian 69 responden. Uji statistik menggunakan kai kuadrat dengan α = 0,05. Berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki umur 20-35 tahun (82,6%), multipara (68,1%), memiliki sikap positif terhadap kehadiran bayi (95,7%), memberikan makanan bayi baru baru lahir dengan susu formula (66,7%), melahirkan dengan SC (53,6%), memiliki kecemasan sedang (85,5%) dan memiliki dukungan sosial baik (95,7%).
Berdasarkan analisa bivariat diperoleh bahwa semua variabel independen yaitu umur (p value 1,00), paritas (p value 0,652), sikap ibu terhadap kehadiran bayi (p value 1,00), jenis pemberian makanan bayi baru lahir (p value 1,00), tipe melahirkan (p value 0,973), kecemasan (p value 0,057) dan dukungan sosial (p value 1,00) tidak ada yang berhubungan secara signifikan dengan tingkat kelelahan ibu postpartum. Berdasarkan analisis multivariat diperoleh bahwa kecemasan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian tingkat kelelahan ibu postpartum (OR=6,09). Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada perawat untuk mengkaji tingkat kelelahan masing-masing ibu postpartum, merancang dan mengembangkan intervensi keperawatan untuk mengurangi kelelahan ibu postpartum.

Postpartum fatigue has been described as a complex phenomenon related to physiologic, psychologic and situational factors and experienced as feeling negative, uncomfortable and less efficient. The purpose of this study was to identify relationship among the maternal characteristic, physiological factors, psychological factors and situational factors with fatigue levels of postpartum women in room V RSU dr. Pirngadi Medan. This research design used analytic descriptive with cross-sectional. Data were collected through questionnaire. Sampel size study was 69 responden. Statistics test with chi kuadrat in level α 0,05. Univariate analysis of data indicated that majority responden was age 20-35 years (82,6%), multipara (68,1%), have attituded positive with baby (95,7%), feeding type of newborn with bottle feeding (66,7%), type of delivery with surgical delivery (53,6%), have anxiety moderately (85,5%) and have social support good (95,7%).
Bivariate analysis found all variable independent age (p value 1,00), parity (p value 0,652), attitude with baby (p value 1,00), feeding type (p value 1,00), type of delivery (p value 0,973), anxiety (p value 0,057) and social support (p value 1,00) did not significanly related to fatigue level. Multivariat analysis using logistic regression found that dominant factor related to postpartum fatigue was anxiety (OR=6,09). The result of this study suggested to nurses to examine fatigue levels each patients, design and explore nursing intervention to reduce fatigue levels of postpartum women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Ekawati
"ABSTRAK
Preeklampsi postpartum sebagai salah satu komplikasi dalam masa postpartum dapat menyebabkan efek baik dari segi fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan ldquo;Sehati rdquo; terhadap kemampuan adaptasi fisiologis dan psikologis postpartum preeklampsi. Desain penelitian berupa kuasi eksperimen pretest posttest dengan kelompok kontrol pada 60 ibu postpartum preeklampsi di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga. Pengambilan sampel menggunakan teknik consequtive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Postpartum Spesific Anxiety Scale PSAS dan kuesioner Multidimensional Scale of Perceived Sosial Support MSPSS . Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan adaptasi fisiologis dan psikologis yang bermakna antara sebelum dan sesudah intervensi p=0,039;p=0,007 . Kemampuan adaptasi fisiologis dan psikologis juga terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah pemberian intervensi p=0,018;p=0,004 . Hasil regresi logistik menyatakan pendidikan kesehatan ldquo;Sehati rdquo; adalah faktor dominan yang mempengaruhi kemampuan fisiologis postpartum dengan nilai OR 5,114 95 CI:1,498-17,465 dan kemampuan psikologis postpartum dengan nilai OR 6,000 95 CI:1,890-19,043 . Diharapkan ibu postpartum preeklampsi mendapatkan pendidikan kesehatan ldquo;Sehati rdquo; untuk dapat mencapai kemampuan adaptasi fisiologis dan psikologis yang baik.

ABSTRACT
Postpartum mother with preeclampsia as one of the complications in the postpartum period that can cause both physical and psychological effects.This study aims to determine the effect of health education Sehati on physiological and psychological adaptation of postpartum preeklampsi. The study was a quasy experimental pre and posttest with control group design in 60 postpartum mothers in Banyumas and Purbalingga districts. Sample were choosen with consequtive sampling technique. The instrument are the Postpartum Specific Anxiety Scale PSAS questionnaire and the Multidimensional Scale of Perceived Social Support MSPSS questionnaire. The results showed that there were significant differences in physiological and psychological adaptation between before and after intervention p 0,039 p 0,007 . Physiological and psychological adaptation also found significant differences between the intervention group and the control group after intervention p 0.018 p 0.004 . The result of logistic regression states that health education Sehati has an effect on postpartum physiological adaptation with OR 5.114 95 CI 1,498 17,465 and on postpartum psychological adaptation with OR 6,000 95 CI 1,890 19,043 . It is expected that postpartum pre eclampsia received the health education with the Sehati to achieve good physiological and psychological adaptation. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Laellatul
"Kelelahan adalah semacam gejala fisik dan mental, yang tidak dapat dihindari oleh ibu selama periode postpartum. Kelelahan menimbulkan dampak merugikan pada kesejahteraan ibu, aktivitas sehari-hari, dan interkasi antara ibu dan bayi. Kelelahan dipengaruhi oleh karakteristik dan stres ibu. Kelelahan menyebabkan stres pada ibu dan stres dapat memperburuk kelelahan ibu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kelelahan ibu berdasarkan karakteristik dan stres. Sebanyak 109 ibu nifas di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok menjadi responden pada penelitian ini yang diambil dengan cara consecutive sampling dan dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa berdasarkan karakteristik hampir semua ibu mengalami tingkat kelelahan sedang, sedangkan berdasarkan stres ibu menunjukkan bahwa lebih dari separuh ibu dengan stres positif mengalami kelelahan tinggi. Penelitian ini diharapkan berguna untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terkait masalah pada ibu nifas yang berhubungan dengan kelelahan dan stres.

Fatigue is a kind of physical and mental symptoms, which cannot be avoided by mothers during the postpartum period. Fatigue has a detrimental effect on maternal well-being, daily activities, and interactions between mother and baby. Fatigue is influenced by maternal characteristics and stress. Fatigue causes stress and stress can worsen maternal fatigue. This research is a descriptive study that aims to identify the level of maternal fatigue based on characteristics and stress. A total of 109 postpartum mothers in Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok were respondents in this study taken by consecutive sampling and analyzed using univariate analysis. The results showed that based on the mothers characteristics is almost experiencing moderate levels of fatigue, meanwhile based on maternal stress, it was shown that more than half of mothers with positive stress experienced high fatigue. The results of the study are expected to be useful to improve the quality of health services related to problems with postpartum mothers especially on fatigue and maternal stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Hermiyanti
"Minggu pertama kehidupan bayi merupakan masa-masa yang kritis. Tiga dari empat kematian neonatal merupakan kematian neonatal dini. Di Indonesia, tren kematian neonatal dini cenderung meningkat dalam satu dekade terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografi ibu, riwayat komplikasi ibu, karakteristik bayi saat lahir, dan pelayanan kesehatan dengan kematian neonatal dini di Indonesia tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol dengan analisis data sekunder. Populasi penelitian ini adalah anak terakhir yang dilahirkan dari ibu berumur 15-49 tahun dalam lima tahun terakhir di Indonesia tahun 2012. Perbandingkan kasus dan kontrol adalah 1:4. Kasus adalah neonatal dini yang meninggal dan merupakan anak terakhir yang dilahirkan ibu umur 15-49 tahun dalam lima tahun terakhir pada sampel SDKI 2012 berjumlah 129, sementara kontrol adalah neonatal dini yang hidup berjumlah 516.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu < 20 tahun (OR 3,0; 95% CI: 1,5 - 5,8), umur ibu > 35 tahun (OR 2,1; 95% CI: 1,3 - 3,3), paritas ≥ 4 anak (OR 1,8; 95% CI: 1,1 - 3,0), dari ibu tidak sekolah atau tamat SD (OR 2,2; 95% CI: 1,2 - 4,3), komplikasi kehamilan (OR 2,4; 95% CI: 1,5 - 3,8), BBLR (OR 7,1; 95% CI: 4,5 - 11,4), status kembar (OR 12,8; 95% CI: 3,4 - 48,1), kelengkapan kunjungan ANC (OR 2,2; 95% CI: 1,4 - 3,4), penolong persalinan (OR 2,7; 95% CI: 1,6 - 4,6), dan tempat persalinan (OR 1,5; 95% CI: 1,0 - 2,2) berhubungan dengan kematian neonatal dini. Perlu upaya pencerdasan bagi ibu dalam meningkatkan asupan gizi selama hamil untuk menjamin kesehatan dan peningkatan berat badan ibu dan janin dalam kandungan. Selain itu, diperlukan komitmen pemerintah terkait ketersediaan bidan di setiap desa dan dokter puskesmas di setiap puskesmas serta menggencarkan pelayanan ANC termasuk di dalamnya konsultasi kehamilan yang berkualitas dan penanganan komplikasi kehamilan yang baik.

The first week of human’s life is a critical periode to survive. Three of four neonatal death actually belong to early neontal dealth. In Indonesia, there is an increasing early neonatal death’s trend in last decade. The purpose of this study is to examine association between maternal sociodemographic, maternal complication history, baby’s birth atribute, and health service factor with early neonatal death in Indonesia at 2012. Research method which is used in this study is case-control with Indonesia Demographic and Health Survey 2012 data source. Proportion between case and control is 1: 4. Sampel consist of 129 cases, who become the last child in the last five years and died in first week of his/her life at SDKI data 2012 died. Beside that, there was 516 controls which can survive in the first week of his/her life and have the same criteria with cases.
This study find that maternal age < 20 years (OR 3,0; 95% CI: 1,5 - 5,8), maternal age > 35 years (OR 2,1; 95% CI: 1,3 - 3,3), parity ≥ 4 children (OR 1,8; 95% CI: 1,1 - 3,0), from no education or complete primary mother (OR 2,2; 95% CI: 1,2 - 4,3), pregnancy complication (OR 2,4; 95% CI: 1,5 - 3,8), low birth weight (OR 7,1; 95% CI: 4,5 - 11,4), twin birth (OR 12,8; 95% CI: 3,4 - 48,1), compeletness of ANC visit (OR 2,2; 95% CI: 1,4 - 3,4), delivery assistance (OR 2,7; 95% CI: 1,6 - 4,6), and place of delivery (OR 1,5; 95% CI: 1,0 - 2,2) are associated with early neonatal death. Strategies to improve early neonatal survival must empower mothers to increase nutrient intake during pregnancy to ensure the health and improve maternal and fetal weight. Government commitment also important to address the midwife availability in each village and doctor in each primary health service and also intensify ANC program which include qualified pregnancy consultation and appropriate assistance to respon pregnancy complication.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siregar, Gustia Arminda
"Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Loss to follow-up pada pasien HIV/AIDS dapat meningkatkan kegagalan pengobatan baik klinis, imunologi, maupun virologi, meningkatkan morbiditas dan mortalitas, serta resisten terhadap terapi antiretroviral. Kejadian loss to follow-up pada pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di Kota Medan sebesar 21% pada tahun 2021 dan mengalami peningkatan pada tahun 2022 menjadi 26%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan loss to follow-up pada pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2018 – 2022. Desain studi penelitian ini adalah kohort retrospektif pada 383 pasien HIV/AIDS yang memulai pengobatan ARV di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2018 - 2022. Data yang digunakan adalah data sekunder meliputi SIHA, rekam medis, dan formulir ikhtisar follow-up perawatan pasien HIV dan terapi ARV. Proporsi pasien HIV/AIDS yang mengalami loss to follow-up sebesar 39,3% dan probabilitas loss to follow-up sebesar 52%. Pada analisis multivariat dengan cox proportional regression, usia > 30 tahun (aHR=1,4; 95% CI: 1,010-1,938) dan jumlah CD4 < 200 sel/mm3 (aHR=1,66; 95% CI: 1,184-2,331) secara signifikan merupakan faktor penyebab terjadinya loss to follow-up. Diperlukan peningkatan upaya pendampingan untuk menghindari terjadinya loss to follow-up terutama pada pasien usia lebih tua dan jumlah CD4 < 200 sel/mm3.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is still a major public health problem that attacks the immune system. Loss of follow-up in HIV/AIDS patients can increase clinical, immunological and virological treatment failure, increase morbidity and mortality, and become resistant to antiretroviral therapy. The incidence of loss to follow-up in HIV/AIDS patients undergoing ARV treatment in Medan City was 21% in 2021 and will increase in 2022 to 26%. The aim of this study was to determinants of loss to follow-up in HIV/AIDS patients on antiretroviral treatment at RSUD Dr. Pirngadi Medan 2018 – 2022. The study design of this research was a retrospective cohort of 383 HIV/AIDS patients who started ARV treatment at RSUD Dr. Pirngadi Medan 2018 - 2022. The data used is secondary data including SIHA, medical records, and an overview form of follow-up care for HIV patients and ARV therapy. The proportion of HIV/AIDS patients of loss to follow-up was 39.3% and the probability of loss to follow-up was 52%. In multivariable cox proportional regression analysis, age > 30 years (aHR=1,4; 95% CI: 1,010-1,938) and a low CD4 count (aHR=1,66; 95% CI: 1,184-2,331) were found to be a significant predictors of loss to follow-up. Increased assistance efforts are needed to avoid loss to follow-up, especially in patients who are older and have a CD4 count < 200 sel/mm3."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Widiyaningsih
"Metode kanguru merupakan teknologi tepat guna untuk perawatan bayi berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran serta hubungan karakteristik ibu dengan motivasi melakukan perawatan kanguru. Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional dengan teknik consecutive sampling. Responden berjumlah 106 orang. Penelitian dilakukan di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Dari hasil uji chi square didapatkan hubungan yang bermakna antara usia, pekerjaan dan sumber informasi yang didapat ibu dengan motivasi tentang perawatan metode kanguru (p value < 0,05). Peneliti merekomendasikan penelitian lanjutan mengenai peran petugas kesehatan untuk meningkatkan motivasi pada pelaksanaan perawatan kanguru.

Kangaroo method is one of the appropriate technology for the care of low birth weight babies. This study aimed to describe mother’s motivation of kangaroo care. This a quantitative research used a correlational-descriptive design with cross sectional approach. The technique of sampling used consecutive sampling with 106 subjects at Cipto Mangunkusumo General Hospital Jakarta.
The result found that there are significantly relationship between materanal age, occupation and information sources to the mother’s motivation of kangaroo care (p value > 0.05). Researcher recommend for the further research to analyze the role of care giver to improve the motivation for the kangaroo methods.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Yolanda
"Bus merupakan sarana transportasi publik yang masih menjadi pilihan masyarakat luas untuk menempuh perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh karena biayanya yang relatif lebih murah. Kondisi pengemudi berperan penting dalam penyediaan pelayanan kebutuhan masyarakat akan transportasi ini. Pengemudi yang mengalami kelelahan dan tidak diatasi maka akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, survei ini bertujuan untuk melihat kelelahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang mungkin terjadi pada pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo. Variabel yang diteliti diantaranya faktor internal pengemudi (usia, jenis, IMT, kondisi fisik, masa kerja, waktu tidur) dan faktor eksternal pengemudi (durasi mengemudi, waktu kerja dan jadwal kerja). Kelelahan diukur menggunakan kuesioner berdasarkan gejala kelelahan subjektif.
Hasil survei menunjukkan sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan dan hanya sebagian kecil yang mengalami kelelahan sedang dengan durasi mengemudi dan kurangnya waktu tidur sebagai faktor yang berhubungan terhadap terjadinya kelelahan pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.

Bus is still the popular choice of mass public transport for common people to travel in short or long distance, because the fare is relatively cheap. And the driver's condition plays important role in the presentation of this mass public transportation service. The unrested fatigue will increase the possibility of accident to occur, therefore this survey dedicated to review this fatigue and the all the influencing factor that will likely to happen and affect the driver of City bus between Jakarta and solo.The variable that will be reviewed is the driver's internal factor (age, types of imt, physical condition, years of work, sleep time) and the drivers external factor (driving duration, work hour and work schedulle) fatigue is measured with a questionaire based on subjective fatigue symptoms.
The survey results shows that most drivers only suffer minor fatigue and only a few suffer medium fatigue with drivings duration and lack of rest time as the influencing factor of this fatigue to affect the jakarta-solo bus driver.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Nur Hendriyanti
"ABSTRAK
Kelelahan adalah suatu kondisi fisik dan / atau mental, yang mengakibatkan pekerja menjadi tidak fokus ketika bekerja dan berdampak negatif pada pekerjaannya. Kelelahan merupakan salah satu dari tiga penyebab kesalahan dalam pemberian obat. Konsekuensi dari kelelahan kerja perawat salah satunya adalah terjadinya penurunan dalam mengantisipasi pekerjaan dan keselamatan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara faktor terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat Unit Rawat Inap di RSUD Kota Depok. Data yang dikumpulkan secara keseluruhan diperoleh dari bidang terkait RSUD Kota Depok dengan subjek penelitian adalah perawat Unit Rawat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif (Chi Square). Hasilnya, tidak terdapat hubungan antara faktor terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat Unit Rawat Inap RSUD Kota Depok.

ABSTRAK
Fatigue is a physical or mental condition which resulted in workers becoming unfocused when working and have a negative impact on his work. Fatigue is one of the top three causes of errors in drug prescription. The consequences of nurses work fatigue one of them is the decline in anticipation of work and patient safety. This study was done to see the correlation between work factor and non-work factor with work fatigue in nurse?s hospitality care unit at RSUD Depok City Year 2016. Data collected as a whole is obtained from a related field at RSUD Depok City with research subjects were nurses care unit. Research design is cross sectional using the approach quantitative methods (chi square). Result, there is no correlation between work factor and non - work factor with work fatigue in nurse?s hospitality care unit at RSUD Depok City Year 2016.
"
2016
S63629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>