Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
R. A. Widyarini Utami
"ABSTRAK
Penelitian ini bermula dari adanya indikasi bahwa pemahaman
bacaan sebagian siswa Sekolah Dasar masih tergolong rendah,
termasuk pemahaman bacaan eksposisi. Hal ini diperkirakan akan
berdampak negatif pada penguasaan pelajaran siswa dalam bidang
studi yang banyak menggunakan bahan bacaan. Karena sebagian
besar buku-buku pelajaran siswa adalah bacaan berbentuk eksposisi
maka pemahaman bacaan eksposisi ini perlu sekali ditingkatkan.
Salah satau strategi yang dapat meningkatkan pemahaman bacaan
adalah memberi pertanyaan kepada siswa tentang bacaan tersebut.
Dalam pemberian pertanyaan perlu juga dipertimbangkan variasi
pertanyaan, karana tipe pertanyaan yang berbeda akan menuntut
pemahaman yang berbeda pula.
Pemahaman dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu (1)
pemahaman literal yang menuntut siswa memahami apa yang tertulis
secara eksplisit dalam bacaan, (2) pemahaman inferensial yang
menuntut siswa memahami lebih daripada apa yang tertulis secara eksplisit dalam bacaan, antara lain menyimpulkan informasi dalam
bacaan, dan (3) pemahaman kritikal menuntut siswa melakukan
analisa dan evaluasi pribadi terhadap bacaan. Pemahaman tingkat
kedua dan ketiga ini sangat penting untuk melatih siswa berpikir
lebih dalam dan kritis terhadap bacaan yang dibacanya.
Walaupun pemberian pertanyaan, khususnya [ertanyaan yang
bervariasi seperti di atas sangat bermanfaat, namun dalam
kenyataannya guru-guru jarang memberikan pertanyaan inferensial
dan kritikal. Siswa-siswa hanya diberikan pertanyaan yang
sifatnya literal saja. Oleh karena itu, peneliti mencoba
merancang suatu pelatihan menjawab pertanyaan untuk membantu
pemahaman bacaan siswa. Pelatihan ini meliputi pelatihan menjawab
pertanyaan literal, inferential dan kritikal. Selanjutnya
pelatihan ini ingin diuji keefektifannya dalam meningkatkan
pemahaman bacaan.
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuasi eksperimen
dengan Noneequivalent Control Group Design yang melibatkan 79
siswa dari dua SD Negeri di Jakarta. Siswa dikelompokkan ke dalam
kelompok eksperimen (yang mendapat pelatihan menjawab pertanyaan)
dan kelompok kontrol (yang tidak mendapat pelatihan menjawab
pertanyaan). Pelatihan dilakukan sebanyak 11 kali pertemuan @ 80
menit, dimana 1 minggu ada 2 kali pertemuan. Pada sebelum dan
sesudah pelatihan, siswa diberikan tes pemahaman bacaan. Karena
sejak awal, latar belakang siswa pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak dapat disetarakan maka faktor-faktor yang
secara teoritis berpengaruh terhadap DV dikontrol dengan dijadikan sebagai kovariat. Oleh karena itu pengolahan statistik
akan dilakukan dengan Analisis Kovarian (ANKOVA). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen terjadi
peningkatan pemahaman bacaan, baik pemahaman secara keseluruhan
maupun pemahaman literal, inferensial dan kritikal dimana hal ini
tidak terjadi pada kelompok kontrol. Dengan demikian hasil ini
menunjukkan bahwa pelatihan menjawab pertanyaan efektif untuk
meningkatkan pemahaman bacaan."
1996
S2516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vigy Ayu Tantri Soetopo
"ABSTRAK
Pada masa sekarang, komputer telah mulai menjadi alat untuk menyampaikan
bahan-bahan pelajaran. DI dalam komputer bahan-bahan pelajaran disampaikan dalam
bentuk, yang disebut, program ajar (courseware). Program ajar dapat berupa teks-teks
bacaan, gambar-gambar diam maupun bergerak, suara maupun kombinasi atau gabungan
dari semua unsur-unsur diatas. Sebagai alat penyampai program ajar yang berupa teksteks
bacaan, komputer memiliki keterbatasan, yaitu dalam hal banyaknya karakter (huruf,
simbol-simbol lain) yang dapat ditampilkan dalam satu layar tampllan. DIsebutkan bahwa
kepadatan teks seharusnya tidak meleblhi 60 % dari keseluruhan layar komputer.
Kepadatan tampllan teks 25 % diasumsikan merupakan kepadatan yang paling ideal untuk
terjadinya proses pengolahan informasi secara mendalam. Hal ini disebabkan karena
dengan kepadatan yang demikian, teks bacaan tidak dipenuhi oleh terlalu banyak ide
sekunder. Dengan demikian, pengguna (user) program ajar diharapkan akan mudah
menemukan ide utama dari teks bacaan yang ditampilkan pada layar. Dan selanjutnya
dapat meningkatkan kemungkinan {possibility) ide utama tersebut diolah secara lebih
mendalam. Namun demikian, pembatasan tampilan teks tersebut menyebabkan program
ajar terpenggal-penggal ke dalam sekian kali tampilan teks. Maka, terdapdt kemungkinan bahwa seorang pengguna akan "tersesat" di dalam teks-teks bacaan. maupun kesulitan
dalam mencari teks-teks yang ingin dibacanya. Adanya kedua pemyataan yang saling
tidak mendukung tersebut menimbulkan pertanyaan apakah yang sebenamya terjadi dalam
proses pengolahan Informasi tersebut diatas. Apakah kepadatan tampilan teks berperan
dalam mendorong digunakannya strategl mendalam pada keglatan membaca ?
Seseorang dianggap menggunakan strategl mendalam ketika membaca bila la
melakukan pengolahan terhadap teks bacaan sampai ke tahap melakukan Interpretasi.
Untuk dapat mengetahui apakah seorang melakukan pengolahan informasi secara
mendalam atau tidak adalah dengan melakukan analisa terhadap proses penelusuran
informasi atau terhadap proses berpikir orang tersebut selama membaca teks-teks yang
berbeda dalam hal kepadatan tampilannya. Selain itu juga dengan melakukan analisa
terhadap faktor-faktor lain yang diasumsikan mempengaruhi cara seseorang melakukan
pengolahan informasi. Penelitian Inl secara khusus difokuskan pada siswa-siswi SMU yang
berusia 15-16 tahun.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan strategi mendalam
yang digunakan siswa-siswi SMU ketika membaca program ajar yang kepadatan
tampilannya 25 % dan 60 %. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menelaah faktorfaktor
lain yang menyebabkan seseorang menggunakan atau tidak menggunakan strategi
pengolahan yang mendalam. Yaitu dengan melihat peran Locus of Control, Kemampuan
Umum dan Pengetahuan Terdahulu terhadap pola penggunaan strategi mendalam.
Penelitian ini melibatkan 37 orang siswa dan siswi salah satu SMUdi Jakarta. Ke-37
siswa-siswi tersebut dibagi ke dalam dua kelompok dan diberikan program ajar (yang
berupa teks bacaan) dengan kepadatan yang berbeda. Satu kelompok diberi teks dengan
kepadatan tampilan 25 % dan kelompok yang lain diberi teks denga kepadatan tampilan 60 /o. Agar dapat ditelusuri proses berpikirnya selama menggunakan program ajar tersebut.
mereka diminta untuk mengungkapkan semua yang ada dalam pikirannya selama
mengeijakan tugas tersebut. Metode ini dikenal sebagal metode think-aloud (berpikir
keras). Sedangkan alat untuk mengukur LOG yaitu menggunakan skala Nowicki-Strickland
Internal External Control, dan untuk mengukur Kemampuan Umum digunakan Tes
Standard Progressive Matrices. Pengetahuan terdahulu siswa-siswl diidentiflkasi dengan
menggunakan serangkalan pertanyaan esai yang mencakup keseluruhan teks bacaan.
Penelltian ini berhasil mengidentifikasi 5 macam strategi mendalam. yaitu Strategi
Penyimpulan, Strategi Verifikasi, Strategi Elaborasi, Strategi Pembayangan dan Strategi
Problem Hipotesa. Hampir semua siswa menggunakan strategi mendalam ketika membaca
teks yang diberikan, hanya 2 orang yang terlihat tidak melakukan pengolahan secara
mendalam. Dalam penelltian ini, variasi kepadatan tampilan teks ditemukan tidak
menimbulkan perbedaan dalam pola penggunaan strategi mendalam. Namun faktor lain
yaitu pengetahuan terdahulu Justru berperan dalam menimbulkan pola pengolahan yang
berbeda.
Penelitian lanjutan kiranya perlu dilakukan, namun dengan menggunakan sampel
yang lebih banyak. Disamping itu program ajar yang akan diberikan pada siswa hendaknya
disusun secara lebih seksama dengan menggunakan teknik-teknik penyusunan tampilan
teks yang telah ada."
1997
S2725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sub Bagian Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional RI , {s.a}
020 PIJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Beberapa bulan yang lalu seorang mahasiswa program pasca sarjana USD terkunci di lobi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma (PUSD) sudah usai . Waktu itu jam pelayanan PUSD sudah usai. Peristiwa ini membuat staf PUSD menjadi heran . Mengapa hal itu bisa terjadi ? Kasus lainnya,sering masuk keruang Workstation padahal pintu ruang workstation tertutup dan di dekat pintu ruang tersebut tertulis pengumuman 'Workstation tutp"...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Medina K. Siswantara
"ABSTRAK
Dalam pengajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar sering ditemukan
kesenjangan antara nilai tes prestatif dan kemampuan berkomunikasi siswa baik secara
lisan maupun tulisan (Hilam, 2001). Salah satu penyebab hal ini menurut Kusuma (1987)
adalah penekanan pada aspek grammar. Di samping itu hasil survey Beeby (1991)
menjelaskan bahwa pada umumnya materi peiajaran yang diberikan hanya terbatas pada
apa yang terdapat dalam buku-buku teks.
Pembelajaran bahasa Inggris pada anak-anak usia 10-11 tahun yang berada
dalam tahap Konkret operasional (Piaget, 1952 dalam Berk,1997) dan tahap kelas tinggi
Sekolah Dasar (Munandar, 1985) seharusnya melibatkan partisipasi siswa secara aktif
dalam situasi yang kontekstual, menyenangkan, komunikatif, serta merangsang seluruh
indera agar lebih mudah dicerna dan dihayati (ILarcom, 1997). Dengan demikian
diharapkan pembelajaran dapat mencapal sasaran 3 domain yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor.
Metode yang maslh sering digunakan saat ini adalah metode Konvensional, yaitu
yang berdasarkan prinsip-prinsip Teacher-centered. Dalam penelitian ini akan disusun
suatu metode yang kemungkinan akan mampu mengembangkan domain afektif di
samping domain kognitif dan psikomotor dengan berfokus pada pemahaman bacaan.
Metode ini disebut Muiti Stimulan, dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip Learnercentered.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode manakah dl antara metode
Konvensional dan Muiti Stimulan yang lebih efektif untuk membantu anak usia 10-11
tahun memahami bacaan bahasa inggris. Peneliti melakukan studi eksperimental
dengan tipe controlled lab expeiiment dan disain Two group Pretest and Posttest Design.
Sebanyak 40 orang subyek dibagi ke dalam 2 kelompok independen yang artinya tidak
saling berhubungan karena mendapatkan treatment yang berbeda (Siegel, 1997). Alat
ukur berupa tes prestatif yang berfungsi sebagai evaluasi formatif dan sumatif. Di akhir
pemberian treatment dilakukan probing interview yang dianalisa secara kualitatif untuk
mengungkap faktor-faktor afektif subyek. Analisis menggunakan uji statistik
nonparametrik yaitu dengan uji U Mann-Whitney pada p<0,05. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan efektivitas antara kedua metode pengajaran
dengan perkataan lain hipotesa penelitian ditolak dan hipotesa nol diterlma.
Penyebab ditolaknya hipotesis penelitian kemungkinan karena berbagai hal
seperti sampling error, waktu pemberian treatment yang terlalu singkat sehlngga program
dipadatkan, faktor instruktur, serta proactive Inhibition dan habltuatlon dalam proses
belajar. Mesklpun demikian dalam penelitian Ini ditemukan faktor-faktor afektif yang
menjadi pendorong dalam proses pembelajaran. Pada metode Muiti Stimulan dapat
disimpulkan bahwa subyek memillkl sifat yang lebih positif terhadap pelatlhan, guru dan
keglatan pembelajaran. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Horwitz
(1979) yang menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan prestasi akademik yang bermakna
antara subyek dalam kelompok Teacher-centered dan Learner-centered. Tetapi pada
kelas Learner-centered siswa lebih menunjukkan sikap positif terhadap guru, sekolah
lebih bersikap otonomi dan kooperatif dengan kedua jenis kelamin."
2002
S2795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Periyeti
"ABSTRAK
One can achieve a feat, to be with learning or reading. Reading is something important and fundamental point that must be developed from an early age in order to improve the quality of education, both primary, secondary and higher education.Urgency interest in reading students also determine the quality of a nation. In the hands of the nation's intellectual young shoots that would inherit a nation or state.
"
Palembang: UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya, 2017
020 JKDMM 1:33 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aliva Zennedya Kurnia
"Kegiatan membaca, terutama genre fiksi, ditemukan dapat meningkatkan empati tanpa interaksi langsung. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menguji kembali hubungan membaca dengan empati dan menguji efek mediasi intellectual humility dalam hubungan tersebut sebagai karakteristik individu yang mengindikasikan kesediaan untuk menerima pandangan yang berbeda. Penelitian ini juga menguji peran faktor gender, IPK, dan preferensi genre bagi empati. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Indonesia (N=163, M usia=20,4, SD=1,42) mengisi kuesioner tentang membaca, empati, dan intellectual humility secara daring. Analisis mediasi menunjukkan bahwa total effect membaca terhadap empati tidak signifikan (β=0,011, t=0,079, p=0,937), namun indirect effect-nya signifikan dengan mediasi intellectual humility (β=0,113, t=2,337, p=0,019). Sub-skala respect for others’ viewpoints dari intellectual humility juga memediasi hubungan antara apresiasi membaca dan dua sub-skala empati, yaitu perspective taking (β=0,025, t=2,880, p=0,004) dan empathic concern (β=0,031, t=2,620, p=0,009). Analisis independent sample t-test dan regresi linier sederhana menemukan bahwa gender (t(161)=2,26, p=0,025, d=0,355) dan IPK (β=3,44, R²=0,05, F(1, 161)=8,46, p=0,004) memprediksi empati secara signifikan, namun analisis one-way ANOVA menunjukkan bahwa preferensi genre tidak berhubungan secara signifikan dengan empati (F(2, 105)=0,313, p=0,732). Implikasi dari penelitian ini menyangsikan signifikansi genre dan mengangkat potensi intellectual humility sebagai faktor pendukung perkembangan empati melalui kegiatan membaca.

Reading, especially fiction, has been associated with increased empathy without the need for direct interpersonal interaction. This study aimed to re-examine the relationship between reading and empathy and investigate the mediating effect of intellectual humility as a characteristic that indicates a willingness to accept others’ perspectives. It also sought to test the roles of gender, GPA, and genre preference in empathy. Undergraduate students from various Indonesian educational institutions (N=163, M age=20.4, SD=1.42) filled out online questionnaires on reading, empathy, and intellectual humility. Mediation analysis results showed an insignificant total effect of reading on empathy (β=.011, t=.079, p=.937), but its indirect effect mediated by intellectual humility was significant (β=.113, t=2.337, p=.019). Respect for others’ viewpoints, a sub-scale of intellectual humility, also mediates the relationship between reading appreciation and two sub-scales of empathy: perspective taking (β=.025, t=2.880, p=.004) and empathic concern (β=.031, t=2.620, p=0.009). Independent sample t-test and simple linear regression analyses showed that gender (t(161)=2.26, p=.025, d=.355) and GPA (β=3.44, R²=.05, F(1, 161)=8.46, p=.004) significantly predict empathy, but a one-way ANOVA analysis showed an insignificant relationship between genre preference and empathy (F(2, 105)=.313, p=.732). These results question the significance of genre and highlight intellectual humility’s potential in developing empathy through reading."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Intan
"
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan kajian bacaan anak dan dewasa khususnya menyoroti komik Indonesia tahun 1990-an. Penelitian ini bertujuan mendapat gambaran menyeluruh tentang perkembangan komik dan komik strip tahun 1990-an sebagai khazanah bahan pustaka, mengetahui karateristik tema, alur, isi , ilustrasi maupun penokohannya serta mengetahui aspek local genius atau warna keindonesiannya.
Hasil penelitian ini motor penggerak komik Indonesia tahun 1990-an adalah berasal dan para mahasiswa yang belajar secara akademis. Mereka mendirikan kelompok studio komik. Ada beberapa di antara mereka yang sudah bekerja sama dengan penerbit seperti Straten, Awatar, Majik, Qomik Nasional, dan Komik Indonesia (Koin). Sayangnya tidak semuanya bertahan lama. Kelompok studio komik Koin, Straten dan Awatar sudah membubarkan diri. Penyebab yang terbesar adanya masalah manajemen.
Tidak semua kelompok komik bekerja sama dengan penerbit. Banyak dari mereka yang berdiri secara independen. Mereka membuat membuat komik dan mendistribusikannya sendiri. Dari sini lahirlah indie komik (independent comic). Indie komik dibuat memang dibuat bukan untuk pembaca umum.
Selain bentuk indie komik, para komikus muda ini juga membuat komik underground. Komik ini hadir dalam bentuk yang sederhana dan isinya pun tidak terlalu peduli dengan aturan- aturan komik seperti segi materi, moralitas dan etika. Sepintas lalu produk komik underground terkesan kotor dan jorok. Tapi bila diperhatikan lebih cermat produk komik underground ternyata menganjurkan semangat keterbukaan berfikir, keberanian bertualang dalam mencoba.
Teknik pengumpulan data penelitian ini menganalisa komik Indonesia yang terbit antara tahun 1990-an sampai Mei 1998. Komik yang diteliti berjumlah 40 judul komik yang dipilih secara acak. Untuk melengkapi data penelitian penulis juga mewawancarai para komikus, pengamat dan pihak penebit.
Hasil penelitian ini, tema komik tahun 1990-an lebih beragam dibanding tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi penggambaran tokoh komik sangat meniru Jepang dan Amerika, akan lebih baik bila komikus Indonesia menggali dari unsur budaya lokal (lokal genius). Sehingga lahir komik yang dekat dengan pembacanya. Seperti komik seri Lagak Jakarta, Jaka Tarub, Kapten Bandung dan Ojek. Komik seperti ini tanpa harus banyak meniru komik asing ternyata sukses di pasaran seperti seri Lagak Jakarta dan Kapten Bandung.
Dari segi teknik penggambarannya, komik Indonesia tahun 1990-an jauh lebih baik karena sudah menggunakan komputer. Tapi masih terasa miskin imajinasi dan kreatif ditambah sangat terbatasnya kemampuan dalam penceritaan. Aspek penceritaan panting diperhatikan karena pembaca komik di Indonesia semakin kritis karena mereka mempunyai banyak pilihan dengan adanya komik asal Jepang, Amerika dan Eropa yang secara penceritaan sangat baik.
Komik Indonesia baik yang diterbitkan oleh pihak penerbit maupun indie -komik sangat kurang dalam mencantumkan bibliografi terbitannya. Pencatatan bibiografi penerbitan komik sangat diperlukan untuk penelusuran literatur dan untuk menghindari plagiat.
"
1998
S15290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jhon Salmar Saragih
"Penelitian mengenai kecenderungan remaja terhadap novel populer dilakukan diSMA 3 BPK Penabur KPS Jakarta, bulan Januari s.d. April 1929 dan Januari s.d. April 1990. Tujuannya adalah (1) untuk rnendapatkan data tentang motivasi remaja nembaca novel populer, (2) untuk mengetahui nama dan topic, (3)cerita yang disenangi remaja, dan mendapatkan data ada tidaknya hubungan antara tingkah laku remaja dengan topik bacaannya.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang diba_gikan langsung kepada responden. J umlah responden adalah 159 orang, khusus untuk analisis statistik korelatif ditetapkan 60 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi remaja membaca novel populer karena dunia remaja banyak diceritakan dan pengetahuan mereka bertambah dengan membaca novel populer. Dari 152 judul novel populer yang dibagikan kepada responden terpilih lima buah novel populer yang banyak pembacanya. Kelima buah novel itu menceritakan kisah asmara dan kisah detektif--ini membuktikan tema-tema yang disenangi remaja adalah kisah asmara dan kisah detektif. Penelitian ini juga telah membuktikan bahwa ada korelasi yang berarti antara tingkah laku remaja dengan topik bacaannya. Untuk analisis korelasi ini dipakai rumus Pearson diuji dengan rumus Spearman. Hasil perhitungan menunjukkan r hitung lebih besar dari r tebal yaitu 0,91 1ebih besar dari 0,250.
Penelitian ini masih :dalam taraf pendahuluan, karena itu disarankan kepada yang berminat agar diteliti masalah yang sama dengan sampel yang lebih banyak."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>