Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166743 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awing Priscilla Purnomo
"Penelitian ini adalah penelitian yang ditujukan untuk membuktikan hipotesis penulis mengenai adanya pengaruh publisitas pada image, pembuktian dilakukan dengan menguji pengaruh anatara publisitas mengenai vokalis baru Keris Patih terhadap Image dimata penggemar.. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan pemilihan sample secara accidental non probabilitas. Hasil temuan penelitian ini adlah terdapatnya hubungan bersifat lemah antara variabel publisitas dengan variabel image, dan adanya variabel-variabel lain yang tidak terbaca secara langsung dalam penelitian ini.

This study was held to prove the writers? hypothesis on publicity and image relationship. Despite the fact , that there were other study done before on the subject. This study would like to present a deeper comprehension on the relations, and also to bring a new dimension to this kind of study. This research was an explanative quantitative research. To find the relations among publicity and image in the fans? eye writer has done a survey to MahaPatih (Keris Patih fans) around publicity about the new vocalist of Keris Patih, and the image of Keris Patih in their eye.. Findings in this research proven that publicity has a low implication to the image on fans."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alya
"ABSTRAK
Hak Publisitas secara umum dapat didefinisikan sebagai hak individu untuk mengontrol dan mendapatkan keuntungan dari penggunaan identitas pribadi atau sejenisnya yang merupakan sesuatu yang khusus pada dirinya. Pada prinsipnya setiap orang memiliki Hak Publisitas, namun dalam prakteknya kalangan selebriti adalah kelompok yang paling berkepentingan untuk memperoleh perlindungan dari pelanggraran terhadap Hak Publisitas mereka. Hal ini dikarenakan selebriti adalah kalangan yang paling dikenal oleh masyarakat umum dan ketenaran mereka tersebut membuat penggunaan identitas pribadi mereka secara komersial dapat memberikan keuntungan ekonomi yang besar, terlebih lagi perkembangan teknologi digital telah menghadirkan internet sebagai media baru yang semakin mempermudah dan memperbesar kemungkinan terjadinya pelanggaran Hak Publisitas para selebritis. PerIindungan Hak Publisitas selebritis khususnya dalam media intemet belum sepenuhnya dapat ditegakkan dengan produk-produk hukum yang ada, oleh karena itu diperlukan pemikiran dari para praktisi hukum dan pembuat kebijakan untuk dapat menghadirkan produk-produk hukum yang dapat secara efisien dan efektif memberikan perlindungan Hak Publisitas ini."
2007
T19907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gun Gun Siswadi
"Paradigma komunikasi dan informasi teiah terjadi perubahan sangat mendasar terutama pada konsep dan praktek komunikasi. Saat ini proses komunikasi Iebih cenderung bersifat sirkuler, tidak Iagi Iinier. Demikian juga dengan peran pemerintah yang semula dominan sebagai penyedia dan pengatur informasi teiah berubah menjadi penyedia dan fasilitator informasi dan komunikasi. Sementara itu, permasalahan komunikasi dan informasi yang dihadapi adalah masih sering teriadinya kesimpangsiuran informasi daiam menyampaikan kebijakan dan aturan maupun Iayanan yang dikeluarkan oleh berbagai instansi pemerintah. Akibatnya terjadi kesenjangan informasi baik antar wilayah maupun antar pribadi.
Perubahan paradigma tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan di bidang komunikasi dan informasi Iermasuk pelayanan informasi yang dilaksanakan pemerintah. Lembaga Informasi Nasional (LIN) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen yang mengemban tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pelayanan informasi nasional melaiui diseminasi informasi harus dapat mengantisipasi perubahan paradigma tersebut. Oleh karena itu, strategi komunikasi diseminasi informasi pubiik yang dilakukan oleh LIN menggunakan berbagai media baik meialui media elektronik, media cetak, media Iuar ruang, media tatap muka, dan media on-line.
Pokok bahasan dalam tesis ini adaiah mengenai strategi komunikasi diseminasi informasi publik yang dilaksanakan LIN. Sedangkan analisis yang digunakan daiam studi ini adaiah menggunakan metode peneiilian kualitatif. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui wawancara mendalam atau depth interview. Penggunaan teknik ini disebabkan memiliki sejumiah kelebihan antara Iain dapat lebih cepat memperoleh informasi yang diharapkan.
Kerangka konsep yang digunakan daiam penelitian ini adaiah disesuaikan dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adaiah dengan menggunakan strategi komunikasi berdasarkan konsep marketing communications plan (P.R Smith, 1998). SOSTAC Planning System.
Dalam melakukan strategi diseminasi informasi publik yang dilakukan LIN adalah dengan menggunakan pendekatan media dan masih bersifat parsiai dan belum terintegrasi, Sehingga tidak atau belum menggunakan strategi pemasaran modem atau STP (Segmentation, Targeting, Positioning) marketing yang merupakan inti dari strategi pemasaran modern. Disamping itu daiam pelaksanaan tugas dan fungsi belum memiliki SOP (standard Operation Procedure) sebagai acuan dan mekanisme dalam menyelesaikan program dan kegiatan.
Oleh karena itu, daiam merancang strategi komunikasi diseminasi informasi publik terlebih dahulu harus ditakukan pemetaan atau pengkajian terhadap apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sehingga strategi yang disusun akan sesuai dengan aspirasi dan keinginan masyarakat dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi dan kondisi.
Adapun rekomendasi akademik yang disarankan adalah perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang karakteristik khalayak sasaran, baik dari aspek konseptual, teoritikal dan metodologi."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Widhiatama
"ABSTRAK
Ketatnya persaingan dalam industri makanan ringan membuat para produsen berlomba-lomba melakukan promosi demi mencapai positioning yang teratas pada targetnya. Kegiatan promosi yang dilakukan sangat beragam dengan tingkat kreativitas yang tak terduga. Salah satunya adalah dengan menggunakan tokoh agama sebagai brand endorser, yang dilakukan produsen Biskuit Kokola dalam kegiatan promosinya. Sayangnya hal ini melanggar pedoman Etika Pariwara Indonesia (EPI). Analisis ini akan membahas pelanggaran terhadap EPI dengan ketentuan penggunaan tokoh agama sebagai brand endorser dan eksploitasi kata “halal”, juga implementasi pada kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan, hingga pencapaian target dalam market positioning.

ABSTRACT
Intense competition in the snack food industry makes the producers vying promotion to achieve top positioning on the target. Promotional activity varies with the level of creativity that is unexpected. One of them is to use a religious figure as a brand endorser, which used by biscuit manufacturer Biskuit Kokola in its promotional activities. Unfortunately it is in violation of ethics guidelines Etika Pariwara Indonesia (EPI). This paper will discuss ethics violations against EPI against the use of religious figure as a brand endorser and exploitation of word “halal”, with the implementation to promotional activity to market positioning achievement."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Baus, Herbert M
New York: Harper & Brothers, 1948
659 BAU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Parkhurst, Wiliam
New York: Harper Business, 2000
659 Par h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarsyah
"Pemasyarakatan perpusdokinfo merupakan kegiatan membujuk masyarakat untuk datang ke perpustakaan dan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Kegiatan ini merupakan salah satu unsur utama yang dinilai dalam pemberian angka kredit pustakawan. namun, kegiatan ini jarang bahkan tidak dilaksanakan sehingga berdampak rendahnya tingkat kunjungan ke perpustakaan dan peran perpustakaan sebagai agen perubahan belum terlihat keberhasilannya dan tidak populer. Tujuan artikel ini menjelaskan kepentingan pemasyarakatan perpusdokinfo yang meliputi kegiatan penyuluhan, publisitas, dan pameran sebagai media komunikasi pengelola perpustakaan kepada masyarakat penggunanya. kegiatan penyuluhan dikerjakan berdasarkan kebutuhan, lingkup, atau peristiwa tertentu. Publisitas dilakukan untuk promosi perpustakaan dengan membuat brosur, leaflet, film, atau tulisan dimedia cetak/elektronik, pameran biasanya dilakukan pada peristiwa tertentu seperti hari-hari besar, hari ulang tahun perpustakaan, atau peristiwa penting lainnya. DIharapkan dengan kegiatan pemasyarakatan, perpustakaan menjadi lingkungan tempat (i) berinteraksi dengan orang lain, (ii) mencari informasi yang dibutuhkan, (iii) berbagi pengetahuan, dan (iv) memotivasi inovasi dan kekreatifitas."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015
020 VISI 17:3 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Adrini
"Analisis Situasi
Kondisi sanitasi di Indonesia masih memprihatinkan dan belum memenuhi target pencapaian MDGs hingga tahun 2015 sehingga pemerintah membuat program edukasi sanitasi tingkat nasional. Kondisi sanitasi di D. I. Yogyakarta (DIY) sudah cukup baik, namun kondisi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar manfaat yang diterima lebih maksimal. Selama ini, program edukasi yang dibuat pemerintah menyasar orang tua, oleh sebab itu dibuatlah program edukasi yang ditujukan untuk anak-anak khususnya siswa SLTP. Dalam ranah lingkungan, pemerintah mengacu pada MDGs yang ditetapkan oleh lembaga United Nations (UN), yang pada tahun ini bertema “International Year of Water Cooperation”. Oleh sebab itu, sejalan dengan cita-cita pembangunan sanitasi, aksi ini harus di dukung oleh semua kalangan masyarakat.
Tujuan
Mengedukasi siswa SLTP se-DIY untuk meningkatkan kesadaran dalam bidang sanitasi sehingga melakukan action yakni mengupayakan peningkatan sanitasi di lingkungan sekitar mereka.
Strategi
Melakukan pemasaran sosial sebagai strategi humas untuk meningkatkan aksi khalayak sasaran dengan menggunakan pendekatan 9P dalam marketing.
Khalayak Sasaran
Geografis: Penduduk di wilayah administratif DIY.
Demografis: Penduduk dengan jenis kelamin pria dan wanita. Status Sosial Ekonomi (SSE): SSE A, B, dan C, serta menjalani tingkat pendidikan SLTP
Psikografis: Orang yang peduli terhadap isu lingkungan, berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mengetahui bahasa populer, kreatif, inovatif, open minded, percaya diri, mampu membuat karya tulis/poster/green tips, serta memiliki kemampuan public speaking.
Teknografis: Pengguna aktif jejaring sosial, memiliki akses terhadap internet minimal 4 jam per hari, mampu mengoperasikan Microsoft office (Word, Excel, Power Point) atau aplikasi untuk presentasi dan menulis lainnya, memiliki dan mengerti cara mengoperasikan peralatan dokumentasi.
Objektif
Meningkatkan aksi pemeliharaan sanitasi terhadap sanitasi di kalangan pelajar SLTP sebanyak 30% dalam waktu 1 tahun pelaksanaan kampanye.
Meningkatkan engagement dengan khalayak sasaran melalui media sosial sebanyak 30% dalam waktu 1 tahun pelaksanaan kampanye
Pesan Kunci
Jaga Sanitasi: Reduce, Reuse, Recycle, dan Repair!!
Program
Pemilihan Duta Sanitasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Sosialisasi Sanitasi
Greenovation Fair
Jadwal
Jadwal periode pelaksanaan kegiatan adalah satu tahun yakni pada tahun 2013 dengan perincian kegiatan sebagai berikut:
Pemilihan Duta Sanitasi Provinsi DIYdilakukan pada bulan Januari - Juli
Sosialisasi Sanitasi dilakukan pada bulan Juli - September
Greenovation Fair dilakukan pada bulan September - November
Anggaran
Adapun total anggaran yang dikeluarkan untuk keseluruhan rangkaian program ini adalah Rp. 315.177.000,-
Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan terdiri atas tiga macam:
Input, yakni evaluasi terhadap segala proses/program yang berlangsung dalam rangka mengadakan kegiatan
Output, yakni evaluasi terkait hasil kegiatan
Outcome, yakni pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan program (media monitoring, event report)

Situation Analysis
The sanitation condition in Indonesia still below the 2015 MDGs target, therefore the government convey the national education program on sanitation. The sanitation conditions in D. I. Yogyakarta, are above the nation’s average achievement but still below the 2015 MDGs target. Thus, we need to boost the effort. The government program so far only dedicated to the adults. Thus, the educational program on sanitation subjected to the children is needed. Especially for high school students. In environmental area, the Government is up to MDGs constructed by the UN. For this year, the theme is “International Year of Water Cooperation”. Therefore this action requires public support to make it success.
Goals
To educate the students and enhance the awareness from DIY’s junior high school students in sanitation. So that, they will initiate the action to preserve and develop the sanitation.
Strategy
Implement the social marketing strategy as Public Relations (PR) program to increase the target adopter’s initiative on on sanitation. Also, this program is using 9 Ps approaches on marketing.
Target Adopters
Geographic: The geographic characteristic is the citizen of D.I. Yogyakarta province.
Demographic: The demographic characteristics are male and female.
Social Economy Status: the social economy status of this program are A, B, C and doing the education in junior high school.
Psychographic: The one who has the awareness in environmental issues, has the ability to speak and write in Indonesian language properly, aware about popular language, creative, innovative, open-minded, self-confidence, has the ability to create posters, essays, and green-tips, also public speaking ability.
Techno graphic: The target adopters are people who actively involved in social media. Has an access to internet for minimum 4 hours a day, able to operate the Microsoft office, able to operate the documentation tools.
Objective
To enhance the action on sanitation preservation in Junior High School Students for about 30% in one year campaign period
To increase the engagement with target adopters trough social media for about 30% in one year campaign period.
Key Messages
Jaga Sanitasi: Reduce, Reuse, Recycle, dan Repair!!
Program
The election of sanitation ambassador
Socialization on sanitation
Greenovation fair
Schedule
The periods of this campaign lies between January to December 2013.
The election of sanitation ambassador will be held in January to July 2013
Socialization on sanitation will be held in July to September 2013
Greenovation fair will be held in September to November 2013
Budget
The sum of money needed to conduct this campaign are Rp. 315.177.000,-
Evaluation
Evaluation to program Social Marketing Program, Educational Campaign on Sanitation 2013 will be based on:
Input: evaluation on all the process needed to conduct the program
Output: evaluation on all production results
Outcome: measurement on all the following impact from the program and evaluation on the final result (media monitoring, event report).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Arlika Rahmayanti
"ABSTRACT
Penelitian ini mendeskripsikan strategi pengelolaan pesan melalui media sosial Twitter yang dilakukan oleh Humas Direktorat Jenderal Pajak dan peranannya dalam membangun citra di mata masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Direktorat Jenderal Pajak merupakan salah satu instansi pemerintah yang dalam menjalankan program kehumasan memanfaatkan cyber public relations. Bentuk cyber public relations yang digunakan salah satunya adalah media sosial, Twitter. Dalam mengelola pesan di Twitter, Humas Direktorat Jenderal Pajak menggunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan emosi emotion appeal dan pendekatan humor humorious appeal dan berhasil menciptakan citra yang friendly, muda, tidak kaku, transparan dan menyenangkan. Bagi masyarakat, hal ini dianggap positif dan layak menjadi percontohan bagi instansi pemerintah lainnya.

ABSTRACT
This study describes the strategy of managing messages through social media, Twitter made by Public Relations of Direktorat Jenderal Pajak and its role in building the image in the eyes of the society. This research is a qualitative research. The results showed that the Direktorat Jenderal Pajak is one of the government institution in running Public Relations programs utilizing Cyber PR. The form of Cyber PR used one of them is social media, Twitter. In managing messages on Twitter, the Public Relations of Direktorat Jenderal Pajak uses two approaches emotion appeal and humorious appeal and succeeds in creating a friendly, young, non rigid, transparent and fun image. This is certainly positive and feasible to be a good example when the image of other institution are still known old, rigid, closed and have a distance with the society."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngaisatun Kholifah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh internal website media exposure dan external media exposure terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR) dengan variabel moderasi ukuran perusahaan dan sektor industri. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 82 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2 tahun (2013-2014). Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan external media exposure berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR, sedangkan internal website media exposure tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Ukuran perusahaan dan sektor industri memperlemah pengaruh external media exposure terhadap pengungkapan CSR dan tidak memoderasi pengaruh internal website media exposure terhadap pengungkapan CSR.

The research aims toanalyze the effects of internal media exposure and internal website media exposure on Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure with moderatio variable size and industry sector. The samples of this resarch are 82 companies listed in Indonesian Stock Exchange for 2 period (2013-2014). Hypotesis is tested by using multiple regressions analysis.
These results indicate that external media exposure have positive effect on CSR disclosure, while internal website media exposure have not effect on Corporate Social Responsibility (CSR). Size and industry sector weakens the effects of website media exposure agains CSR disclosure and have not effect the internal website media exposure agains CSR disclosure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>