Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Under conventional approach currently practiced in elementary schools, some subjects are delivered in both partial and integrated model. Partial model is addressed to strengthen student understanding concerning the structure of subject matter. While integrated model is addressed to strengthen the student understanding concerning in the connection among related subject matters. This model will create deep understanding upon concept learn by each student.This study aimed to identify this impactof thematic approach (application) on teaching mathematic in elementary school. Using a case study, it was conducted in SDN 69 and SDN 70 Kandang Limun , Bengkulu during 2006/2007 academic year. Research subject were student of grade 3. Results showed that there was a significant difference in mathematic achievement between thematic and conventional teaching treatment. The t- test revealed that thematic approach reached higher (79.091) value compared to conventional approach (54.615). Another result revealed that during experimenting thematic approach, students stated as enjoy learning thematic approach during teaching time. It is recommended that teacher of Grade 1,2 and 3 should apply thamatic approach while teaching Mathematics."
JUPENDI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ali
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah, 2009
372 MOH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rosanita Intan Pratiwi
"ABSTRAK
Peranan guru sangat diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan keamanan anak. Hal ini dikarenakan anak usia sekolah rentan terhadap bahaya dan semakin berkurangnya pengawasan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi guru tentang keamanan anak di sekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dengan 144 responden guru Sekolah Dasar yang mengajar di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,3% guru memiliki persepsi yang cukup baik terhadap keamanan anak di sekolah. Perawat sekolah diharapkan dapat bekerja sama dengan guru dalam mewujudkan program keamanan anak di sekolah.

ABSTRACT
Teacher?s role is essential for meeting safety needs in children. It is due to the vulnerability of school age children from harm and reduction of parental supervision. This study aimed to identify teacher perceptions of children safety at school. This study used cross sectional design. Sampling technique used cluster sampling with 144 elementary school teacher respondents who taught in Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan. Researcher developed instrument. The result showed that 58.3% teachers have a good enough perception of children safety at school. School nurses are expected to collaborate with teacher in realizing safety program in the school.
"
2016
S63427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftakhul Khoiroh
"Bullying telah menjadi masalah yang serius pada murid sekolah dasar. Guru memiliki peran yang besar dalam mencegah dan menangani bullying di sekolah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap guru tentang perilaku bulying yang dilakukan oleh murid sekolah dasar. Desain penelitian ini menggunakan Desain penelitian ini adalah deskriptif cross- sectional yang melibatkan 84 guru sekolah dasar di wilayah Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukan hampir separuh responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang bullying, yaitu sebesar 42,9. Selain itu, sebagian besar responden memiliki sikap yang positif pada perilaku bullying fisik dan relasional. Namun, separuh responden memiliki sikap yang negatif pada jenis perilaku bullying verbal. Pemberian pelatihan tentang bullying diharapkan mampu meningkatkan kesadaran guru tentang adanya bullying dan mampu menangani bullying dengan cara yang tepat.

Bullying has been a serious problem among elementary school students. Teacher has an important role in preventing and dealing with bullying in the school. The purpose of the research to describe teacher's knowledge and attitude about bullying in elementary school students. This research is a descriptive cross sectional study that involves 84 elementary school teachers in Makasar, East Jakarta. This study shows that almost half of samples 42,9 have moderate knowledge about bullying. Furthermore, most of the samples have positive attitude in physical and relational bullying. However, half of respondents have negative attitude toward verbal bullying. Providing training about bullying for teacher is expected to increase teacher's awareness about bullying and able to handle bullying in the right way."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S66789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitriana Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara kecemasan matematika dan penggunaan strategi metakognisi pada penyelesaian soal cerita matematika pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar di Depok, Jawa Barat. Hal ini didasarkan pada kondisi ketika individu mengalami kecemasan, maka ia akan mudah merasa tidak berdaya, sehingga menyebabkan tidak munculnya strategi metakognisi untuk menyelesaikan soal. Sebanyak 82 siswa kelas 3 Sekolah Dasar di Depok, Jawa Barat turut serta dalam penelitian ini. Kecemasan matematika diukur menggunakan adaptasi alat ukur Math Anxiety Questionnaire MAQ dan strategi metakognisi diukur dengan teknik think aloud menggunakan protokol dua soal cerita matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang negatif dan signifikan antara kecemasan matematika dan penggunaan strategi metakognisi dalam penyelesaian soal cerita matematika pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar.
ABSTRAK

This research has a purpose to see the relationship between Mathematic Anxiety and Metacognitive Strategy on Completion Mathematic rsquo s Word Problem among 3rd Elementary Student in Depok, West Java. This research based on condition when students have anxiety, they will feel helpless and this feeling makes their metacognition stretegies doesn rsquo t exist, so they can rsquo t complete their problems. 82 3rd elementary students in Depok, West Java participated in this study. Math anxiety was measured by adaptation of Math Anxiety Questionnaire MAQ and metacognion strategy was measured by think aloud technique with two mathematic rsquo s world problem rsquo s protocols. The result of this study show the existence of negative and significant correlation between Mathematic Anxiety and Metacognitive Strategy on Completion Mathematic rsquo s Word Problem among 3rd Elementary Student."
2017
S67314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Van de Walle, John A.
Jakarta: Erlangga, 2008
510 WAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Teacher has an important role in teaching and learning process. We can appreciate that a teacher will success in playing their role when their students get knowledge and have good character. Related to the problem, a teacher should improve herself both knowledge about teaching skill and character. One of the way is group descussion. The effectivity of teacher's group discussion can implied in teaching and learning process. And it influences student's characters."
Padang Panjang: Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang,
370 JGR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Latifah
"ABSTRAK
Bullying merupakan masalah yang sering terjadi pada anak usia sekolah di seluruh
dunia. Karakteristik anak dapat mempengaruhi kerentanan anak untuk mengalami
kejadian bullying di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan
antara karakteristik anak seperti usia, kelas, jenis kelamin, dan kecenderungan
berkelompok dengan kejadian bullying di sekolah. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini melibatkan 60 orang anak yang duduk di kelas empat dan lima di
SD X. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik acak
stratifikasi. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 65% anak pernah mengalami
kejadian bullying. Kejadian bullying diketahui tidak berhubungan dengan usia
maupun tingkatan kelas anak. Akan tetapi, kejadian bullying ini berhubungan
dengan perbedaan jenis kelamin serta kecenderungan anak dalam berkelompok
(geng). Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam
penyusunan program-program anti-bullying di sekolah.

ABSTRACT
Bullying is now widely recognized as a major problem among elementary school
childrens. Individual characteristics that present on school age children can be
predisposition factors that contributes into bullying incidence.This study aims to
determine the correlation between school age children?s characteristics and
bullying incidence at school. The method that used in this study was descriptivecorrelative
method with point time approach (cross sectional) and involved 60
students in fourth and fifth grade at SD X. Sampling technique that used in this
study was stratified random sampling. Results of this study showed that that 65%
students at SD X was involved with bullying and there is not relationship between
child?s age and grades with bullying incidence. However, result of this study
shows that gender differences and preference of being in groups (gang) related to
bullying incidence at school. Therefore, school institution should have antibullying
programmes in order to reduces bullying incidence at school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43718
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nursamsiah Asharini
"Hingga saat ini Pemerintah masih mengganggap pendidikan merupakan wahana penting untuk memajukan bangsa, terutama pendidikan di sekolah.Pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan. Oleh sebab itu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di pendidikan dasar akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di jenjang pendidikan berikutnya.
Semenjak Pemerintahan Orde Baru telah terjadi penyempurnaan kurikulum sebanyak tiga kali. Penyempurnaan tersebut dilakukan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, agar tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan dapat terlaksana. Adapun acuan pembangunan pendidikan adalah Garis-garis Besar Haluan Negara.
Walaupun perbaikan kurikulum terus menerus dilakukan, namun ternyata hingga akhir tahun 1980'an sampai awal 1990'an diberbagai kalangan dalam masyarakat maupun pemerintah sekolah dianggap masih belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Desakan terhadap perbaikan penyelenggaraan pendidikan semakin dianggap kritis karena pada tahun 1994 akan dimulai Pembangunan Jangka Panjang II yang diharapkan akan membawa bangsa Indonesia pada masa Industrialisasi.
Penelitian ini dilakukan untuk dapat membantu Pemerintah melihat permasalahan pada penyelenggaraan pendidikan di tingkat dasar. Mengingat bahwa selama ini Pemerintah telah melaksanakan perbaikan secara terus menerus terhadap kurikulum yang berlaku, maka diasumsikan bahwa pelaksanaan kurikulum lah yang masih belum tepat. Oleh sebab itulah-penelitian ini dipusatkan pada pelaksanaan kurikulum yakni kegiatan belajar mengajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar Guru melakukan merubah pikiran, perilaku serta perasaan murid; sedangkan murid melalui pengalaman yang diperolehnya merubah dirinya. Sebagaimana kegiatan belajar mengajar telah didefinisikan di' atas, jelaslah bahwa pendidikan di sekolah tidak semata melalui instruksi-instruksi formal tetapi juga melalui interaksi yang berlangsung selama di sekolah.
Selama interaksi berlangsung murid mempelajari aturan-aturan bertingkahlaku yang tepat yang diasumsikan merupakan aturan tingkahlaku yang tepat bilamana mereka menjalankan perannya kelak dalam masyarakat.
Penelitian terhadap interaksi Guru dan Murid selama di sekolah menunjukkan bahwa aturan interaksi yang berlaku tidak mendukung tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam GBHN, yakni terbentuknya sikap mandiri, tangguh, kreatif berdisiplin, beretos kerja, dan bertanggung jawab. Di sekolah murid tidak didorong untuk mengembangkan kegiatannya sendiri, waktunya sendiri, maupun menyampaikan buah terhadapsuatu permasalahan."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The objectives of this study were to determine the prevalence of functional asymmetry in elementary and junior high school Tarsisius Vireta Tangerang students from 9 to 16 years old, and to determine which age group has the most extensive functional asymmetry. The subjects were grouped based on the development of the first molar until the second molar, as follows: group of age 9 to 11 years old, age above 11 to 14 years old, and age above 14 to 16 years old. Functional examination was done with a modified Castaldi method. The results showed that overall, functional asymmetry was found in 18 out of 306 subjects (prevalence 5.88%) who were examined. From the age group of 9 to 11 years old, there were 8 such subjects (7.14%); from the age group of above 11 to 14 years old, 7 subjects (6.73%); from the age group of above 14 to 16 years old, there were 3 subjects (3.33%).
Therefore, the age group of 9 to 14 years old was showing most
frequent functional asymmetry. It was also found that most subjects that experienced functional asymmetry, especially in anteroposterior direction, were subjects with class III malocclusion. In general, subjects with functional asymmetry had crowding and premature contact – which could happen at almost any tooth, but mostly at the incisors."
[Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Journal of Dentistry Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>